Anda di halaman 1dari 20

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU

TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA SISWA


(Penelitian di SDN 4 Sukamanah Desa Sukamanah, Kecamatan
Bayongbong, Garut)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh gelar Sarjana


Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)-S1

Oleh:

Resti Alisa
P.2.20.0045

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUL ARQAM


(STAIDA) MUHAMMADIYAH GARUT
2023 M/1444 H
Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah................................................................... 1

B. Rumusan Masalah............................................................................ 4

C. Tujuan Penelitian............................................................................. 4

D. Kegunaan Penelitian......................................................................... 4

E. Kajian Penelitian Terdahulu yang Relevan...................................... 5

F. Kerangka Pemikiran......................................................................... 8

G. Definisi Operasional......................................................................... 15

H. Hipotesis Penelitian.......................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 17
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Hampir semua orang harus mengenyam pendidikan. Sebab pendidikan
tidak pernah terpisah dengan kehidupan manusia. Anak-anak menerima
pendidikan dari orang tuanya dan manakala anak-anak sudah dewasa dan
berkeluarga mereka juga akan mendidik anak-anaknya. Begitu pula di sekolah dan
di perguruan tinggi, para siswa dan mahasiswa dididik oleh guru dan dosen.
Pendidikan berfungsi membantu peserta didik dalam pengembangan dirinya,
pengembangan semua potensi, kecakapan serta karakteristik pribadinya ke arah
yang positif.
Pendidikan berfungsi mengembangkan apa yang secara potensial dan
aktual telah dimiliki peserta didik, sebab peserta didik bukanlah gelas kosong
yang harus diisi dari luar. Dunia pendidikan dewasa ini berkembang semakin
pesat dan semakin kompleksnya persoalan pendidikan yang dihadapi bukanlah
tantangan yang dibiarkan begitu saja, tetapi memerlukan pemikiran yang
konstruktif demi tercapainya kualitas yang baik. Persoalan yang dimaksud
diantaranya adalah kompetensi mengajar guru. Karena guru sebagai tenaga
pendidik yang paling banyak berhubungan dengan peserta didik diharuskan
mempunyai kompetensi yang baik dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
Karena Guru sebagai orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap
pendidikan siswa, baik secara individual maupun secara klasikal baik di sekolah
maupun diluar sekolah minimal harus memiliki dasar-dasar kompetensi sebagai
wewenang dalam menjalankan tugasnya.
Seorang guru perlu memiliki kepribadian, menguasai bahan pelajaran dan
menguasai cara-cara mengajar sebagai kompetensinya. Tanpa hal tersebut guru
akan gagal dalam melaksanakan tugasnya. Jadi kompetensi mengajar harus
dimilki oleh seorang guru yang merupakan keterampilan dalam mengelola
kegiatan pendidikan. Dengan demikian guru yang mempunyai kompetensi
mengajar mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan

1
2

menyenangkan serta lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar


siswa berada pada tingkat optimal. Disamping hal tersebut di atas, “Kompetensi
dalam proses interaksi belajar mengajar dapat pula menjadi alat motivasi
ekstrinsik, guna memberikan dorongan dari luar diri siswa”. Undang-Undang
No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengatakan bahwa,
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didikh secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Membaca merupakan suatu keterampilan berbahasa yang sangat penting
peranannya dalam kehidupan. Membaca mempunyai peranan penting dalam
melahirkan generasi penerus bangsa yang cerdas, kreatif, dan kritis, dengan
membaca seseorang mendapat pengetahuan dan informasi dari berbagai penjuru
dunia. Menurut Poerwadarminta (1984: 71) membaca merupakan suatu kegiatan
melihat tulisan dan mengerti atau dapat melisankan apa yang tertulis. Tulisan
menjadi aspek penting dalam membaca karena tanpa tulisan seseorang tidak dapat
dikatakan sedang membaca. Tulisan tersebut dapat berupa kata yang terdiri dari
beberapa huruf, kalimat yang terdiri dari beberapa kata atau paragraf. Membaca
menjadi sebuah keharusan yang dilakoni oleh pribadi yang menamakan dirinya
seorang intelektual. Manusia yang berbudaya dan berpendidikan menjadikan
membaca menjadi suatu kebutuhan dalam berkomunikasi.
Pada dasarnya kemampuan dan keterampilan membaca menjadi suatu
kebutuhan yang harus dipenuhi, sehingga kemampuan membaca harus dilatih
sejak dini. Kegiatan membaca permulaan dimulai dari taman kanak-kanak atau
sekolah dasar tingkat awal. Namun pada kenyataannya kegiatan membaca kurang
disukai anak-anak khususnya siswa sekolah dasar yang pada dasarnya masih suka
bermain, belum fokus dan memusatkan perhatian, dalam satu kelas saja dapat
dihitung siswa yang gemar membaca tanpa dipaksa dari pihak lain seperti orang
tua atau guru. Ditemukan pula fakta di lapangan pada kelas tingkat atas sekolah
dasar terdapat siswa yang belum bisa membaca dan kurang lancar membaca.
3

Apabila seorang siswa belum bisa membaca siswa tersebut akan kesulitan dalam
memahami pelajaran khususnya dalam mata pelajaran bahasa Indonesia, di
samping itu, kegiatan membaca tidak hanya sekedar membaca sekilas saja, tetapi
juga dapat memahami isi yang terkandung di dalam bahan bacaan yang dibaca.
Faktor yang menjadi penghambat siswa kurang berminat untuk berlatih
membaca sangat banyak, beberapa diantaranya adalah lingkungan. Anak berada di
lingkungan yang kurang baik seperti lingkungan anak-anak yang suka bermain,
lingkungan keluarga yang tidak mendukung karena orang tua sibuk bekerja,
kurang pengawasan dan kasih sayang orang tua. Faktor keterbatasan buku bacaan
yang baik dan menarik serta keterbatasan penyebarannya juga menjadi titik
pemicu rendahnya minat membaca. Untuk menumbuhkan minat baca pada
siapapun akan mudah bila ada sarananya yaitu buku yang dibaca menarik.
Usaha-usaha untuk menumbuhkan minat baca pada anak-anak dilakukan
dengan berbagai macam upaya. Berbagai kalangan utamanya pendidik dengan
menggunakan berbagai metode dan media dikembangkan melalui berbagai forum.
Alternatif pengembangan minat baca menjadi penting dibicarakan mengingat
membaca menjadi jembatan untuk menguasai informasi yang paling mutakhir.
Komik menjadi alternatif untuk menarik siswa melatih kemampuan membaca dan
minat dalam membaca. Komik tidak hanya berisikan tulisan saja, tetapi juga berisi
gambar-gambar yang lucu. Dimana anak-anak sangat menyukai gambar-gambar
sebagai tiruan bentuk nyata dari suatu benda Di Jepang, komik digunakan secara
meluas sebagai buku pelajaran di Sekolah. Buku pelajaran dalam bentuk komik
dapat menjadi sarana pendidikan efektif untuk membangkitkan motivasi membaca
dan belajar bagi siswa sekolah, mengingat komik sebagai media yang paling
banyak digemari dan paling tinggi peringkatnya dalam memberi motivasi anak
untuk gemar membaca. Guru merupakan jembatan atau profesi yang memerlukan
keahlian khusus, sesuai dengan Undang-undang RI No 14 tahun 2005, tentang
Bab I Pasal I dijelaskan bahwa guru adalah pendidik professional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, melatih, menilai dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan usia dini dijalur pendidikan formal, pendidikan
dasar dan pendidikan menengah. Sedangkan menurut Zakiah Darajat guru adalah
4

“pendidik professional, karena telah merelakan dirinya dan menerima sebagai


tanggung jawab yang terpikul dipundak para orang tuanya”.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti terdorong untuk melakukan
Penelitian Tindakan Kelas ( PTK) dengan judul “PENGARUH KOMPETENSI
PROFESIONAL GURU TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA SISWA”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka rumusan
masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
1) Bagaimana kompetensi professional guru?
2) Bagaimana kemampuan membaca siswa?
3) Bagaimana pengaruh kompetensi professional guru terhadap kemampuan
membaca siswa?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kompetensi professional guru.
2. Untuk mengetahui kemampuan membaca siswa.
3. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi professional guru terhadap
kemampuan membaca siswa.

D. Kegunaan Penelitian
Penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah dan memberikan manfaat
untuk semua pihak. Adapun manfaat yang diharapkan penulis dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretis
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi praktisi
pendidikan dalam mendesain pembelajaran dan sebagai alternatif untuk
memilih dan menggunakan media pembelajaran yang tepat dalam
pembelajaran keterampilan membaca.
b. Penelitian ini diharapkan menjadi bahan referensi dalam penelitian
selanjutnya khususnya dalam kompetensi professional guru.
5

2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
1) Kemampuan dan minat membaca siswa meningkat sehingga lebih
bermanfaat.
2) Menambah pemahaman siswa dalam memahami suatu bacaan, teks atau
cerita.
b. Bagi guru
1) Sebagai sumber bahan dalam upaya meningkatkan kemampuan dan
minat membaca siswa.
2) Mendapatkan pemahaman yang benar tentang pembelajaran
keterampilan membaca, sehingga mampu menggunakan media komik
dengan tepat dalam pembelajaran.
c. Bagi sekolah
1) Memberi motivasi bagi sekolah untuk menggunakan media komik
dalam merangsang minat membaca siswa-siswanya.
2) Memberi masukan bagi sekolah untuk mensosialisasikan dan
memfasilitasi penggunaan media komik dalam meningkatkan mutu
pendidik dan peserta didik.

E. Kajian Penelitian Terdahulu yang Relevan


Untuk memperkuat landasan teori tentang “PENGARUH KOMPETENSI
PROPESIONAL GURU TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA
SISWA”, beberapa referensi pustaka pokok yang dipergunakan penulis dalam
penelitian ini adalah:
1. Skripsi yang ditulis oleh Firmansyah Mustofa, yang berjudul
“Pengaruh Kompetensi Profesional Pendidik Terhadap Kemampuan
Membaca Al-Qur’an Santri TPA Al-Ikhlas Desa Karangrejo
Kecamatan Metro Utara, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (Stain)
Jurai Siwo Metro, pada tahun 2016. Hasil dari penelitian tersebut
menghasilkan simpulan: pada analisa data yang telah dilakukan
dengan menggunakan Chi Kuadrat hitung adalah 14,04. Chi Kuadrat
6

hitung tersebut lebih besar dibandingkan dengan nilai Chi kuadrat


tabel pada taraf signifikansi 5% (9,488), maupun pada taraf
signifikansi 1% (13,227). Data tersebut menunjukkan bahwa ada
pengaruh antara Kompetensi Profesional pendidik terhadap
kemampuan membaca AL-Qur’an santri TPA AL-IKHLAS Desa
Karangrejo Kecamatan Metro Utara.
2. Skripsi yang ditulis oleh Dafit Febrina, yang berjudul “Pengaruh
Model Pembelajaran Multiliterasi terhadap Kemampuan Membaca
Siswa Sekolah Dasar” pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar, Universitas Islam Riau, pada Tahun 2017. Dimana dari peneliti
ini menghasilkan kesimpulan, yaitu: data hasil pretest dan posttest
kemampuan membaca dari siswa kelas eksperimen dan kelas control,
teknik pemberian tes yaitu tes obyektif pendekatan pilihan ganda
(multiple choice) dan essai. Perlakukan (treatment) yang diberikan
adalah model pembelajaran multiliterasi pada kelas eksperimen,
sedangkan kelas kontrol tidak belajar dengan model pembelajaran
multiliterasi. Hasil skor rata-rata posttest kelas eksperimen adalah
18,76, sedangkan skor rata-rata posttest siswa kelas kontrol adalah
16,04. Dari hasil penulisan tersebut menunjukkan bahwa model
pembelajaran multiliterasi memberikan pengaruh pada kemampuan
membaca siswa SD.

Tabel 1.1
Persamaan dan perbedaan antara para peneliti yang relevan dengan penulis

Penelitian Terdahulu I Penelitian Terdahulu II Penelitian Penulis


Nama Peneliti: Nama Peneliti: Nama Peneliti:
Firmansyah Mustofa Dafit Febrina Resti Alisa
Program Sarjan Program Sarjana Program Sarjana
Sekolah Tinggi Agama Universitas Islam Riau Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri (Stain) Islam Darul Arqam
Jurai Siwo Metro
7

Judul: Pengaruh Judul: Pengaruh Model Judul: Pengaruh


Kompetensi Profesional Pembelajaran Multiliterasi Kompetensi Profesional
Pendidik Terhadap terhadap Kemampuan Guru terhadap
Kemampuan Membaca Membaca Siswa Sekolah Kemampuan Membaca
Al-Qur’an Santri Tpa Al- Dasar Siswa
Ikhlas Desa Karangrejo
Kecamatan Metro Utara
Tahun 2016
Lokasi Penelitian: Lokasi Penelitian: Lokasi Penelitian: SDN
Santri TPA Al-Ikhlas Salah satu SD Negeri di 4 Sukamanah

Desa Karangrejo Kabupaten Bayongbong Garut

Kecamatan Metro Utara Lima Puluh Kota


Variabel Penelitian: Variabel Penelitian: Variabel Penelitian:
Variabel X: Pengaruh Variabel X: Model Variabel X: Kompetensi
Kompetensi Profesional Pembelajaran Profesional Guru
Pendidik Multiliterasi Variabel Y:
Variabel Y: Variabel Y: Kemampuan Kemampuan Membaca
Kemampuan Membaca Membaca Siswa Siswa
Al-Qur’an Santri
Dimensi Penelitian: Dimensi Penelitian: Dimensi Penelitian:
Pengaruh Kompetensi Model Pembelajaran Dimensi Kompetensi
Profesional Pendidik: Multiliterasi: Profesional Guru:
Merancang dan tujuan pembelajaran, mampu
melaksanakan program pertanyaan penting mengembangkan
pembelajaran, sebelum melakukan tanggung jawab dengan
mengembangkan pembelajaran, tahapan baik, mampu
program pembelajaran, pembelajaran, sumber melaksanakan peran dan
mengelola pelaksanaan belajar yang beragam, fungsinya dengan tepat,
program pembelajaran, Penilaian pembelajaran mampu bekerja untuk
menilai proses dan hasil Otentik, kemampuan mewujudkan tujuan
pembelajaran, berpikir pendidikan di sekolah,
kritis dan kreatif siswa
8

mendiagnosis faktor Kemampuan Membaca mampu melaksanakan


yang mempengaruhi Siswa: kemampuan peran dan fungsinya
keberhasilan proses menangkap isi bacaan, dalam pembelajaran di
kemampuan meringkas
pembelajaran. kelas (Nanang
bacaan, kemampuan
Kemampuan Membaca Hanafiah, 2009).
menjawab pertanyaan
Al-Qur’an Santri: Dimensi Kemampuan
berdasarkan isi bacaan, dan
Makhraj huruf, Ilmu Membaca Siswa:
kemampuan menceritakan
tajwid, Mewaqofkan dan
kembali isi bacaan
kemampuan menangkap
Mewashalkan
isi bacaan, kemampuan
meringkas bacaan,
kemampuan menjawab
pertanyaan berdasarkan
isi bacaan, dan
kemampuan
menceritakan kembali
isi bacaan Darmiyati
Zuchdi & Budiasih,
(1996: 123)

Metode Penelitian: Metode Penelitian: Metode Penelitian:


Deskriptif Kuantitatif Eksperimen kuasi Penelitian tindakan
dengan desain kelas
nonequivalent control
group pretest posttest

F. Kerangka Pemikiran
1. Pengertian Kompetensi Guru
Kompetensi dalam bahasa Inggris adalah competency atau
competence yang berarti “kemampuan, wewenang, atau kecakapan”.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia yang dikutip oleh Akmal
Hawi, kompetensi adalah keweangan (kekuasaan) untuk menentukan
9

(memutuskan) sesuatu. Jika kompetensi berarti kemampuan atau kecakapan,


maka hal ini erat kaitannya dengan pemilikan pengetahuan, kecakapan, atau
keterampilan guru.
Makna kompetensi dinyatakan sebagai perangkat tindakan cerdas
yang penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk
dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang
tertentu, di dalam pembelajaran kompetensi merupakan kemampuan dasar
serta sikap dan nilai penting yang dimiliki siswa yang telah mengalami
pendidikan dan latihan sebagai pengalaman belajar yang dilakukan secara
berkesinambungan.
Istilah kompetensi memiliki banyak pengertian dikemukakan sebagai
berikut:
a. Menurut Mc. Ashan sebagaimana dikutip oleh Akmal Hawi
”Competency is a knowledge, skill and abilities that a person achieves,
which become part of his or her being to the exent he or she can
satisfactorily perform, cognitif, afektif, psikomotor behavior”.
Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan
kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari
dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif
dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya. Hal ini menjelaskan bahwa
seseorang yang berkompetensi bukan hanya berdasarkan ilmu
pengetahuan yang dimiliki dan ketarampilan serta melakukan pelatihan,
tapi juga membutuhkan aspek-aspek lain dalam individu yang akan
menjadi kekuatan yang baik.
b. Menurut Syaiful Sagala “Kompetensi merupakan peleburan pengetahuan
(daya pikir), sikap (daya kalbu) dan keterampilan (daya fisik), yang
terwujud dalam satu perbuatan.
c. Menurut UU No. 14 Tahun 2005, Pasal 1, Ayat 10, “Kompetensi adalah
seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus
dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dan dosen dalam melakukan
tugas keprofesionalan.
10

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa


kompetensi adalah suatu kesatuan yang utuh yang menggambarkan potensi,
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dinilai, yang terkait dengan
profesi tertentu berkenaan dengan bagian-bagian yang dapat diaktualisasikan
dan diwujudkan dalam bentuk tindakan atau kinerja untuk melakukan profesi
tertentu.
2. Macam-Macam Kompetensi Guru
Dalam Undang-Undang No. 14 tahun 2005. Macam-macam
kompetensi adalah:
a. Bahwa pembangunan nasional dalam bidang pendidikan adalah upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia
Indonesia yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia serta menguasai
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dalam mewujudkan masyarakat maju,
adil, makmur dan beradab berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar
Negara Republik Indonesia.
b. Bahwa untuk menjamin perluasan dan pemerataan akses, peningkatan mutu
dan relavansi, serta tata pemerintahan yang baik dan akuntabilitas
pendidikan yang mampu menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan
perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global perlu dilakukan
pemberdayaan dan peningkatan guru dan dosen secara terencana, terarah
dan berkesinambungan. Dalam PP No. 19 Tahun 2005 tentang standar
Nasional Pendidikan pasal 28 ayat 3 disebutkan bahwa seorang pendidik
ataupun pengajar harus memiliki 4 kompetensi yaitu:
1) Kompetensi pedagogik, yaitu kemampuan mengelola pembelajaran
peserta didik meliputi pemahaman terhadap peserta didik,
perancangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilikinya.
2) Kompetensi kepribadian, adalah kemampuan kepribadian yang
mantap, stabil, dewasa, arif, berwibawa menjadi teladan bagi
peserta didik, dan berakhlak mulia.
11

3) Kompetensi Profesional, adalah kemampuan penguasaan materi


pembelajaran yang luas dan mendalam dapat memungkinkan
membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang
ditetapkan dalam SNP.
4) Kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari
masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektof
dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua dan
masyarakat sekitar.
Suatu pendidikan, macam-macam kompetensi guru menurut beberapa
para ahli berbeda-beda. Menurut Muhibbin Syah sebagaimana yang dikutip
Pupuh Faturrohman dan M. Sobry membagi kompetensi menjadi sepuluh
bagian, yaitu:
a. Menguasai bahan, yang meliputi:
1) Menguasai bahan bidang studi dalam kurikulum sekolah.
2) Menguasai bahan pendalaman/aplikasi bidang studi.
b. Mengelola program belajar mengajar, yang meliputi:
1) Merumuskan tujuan instruksional.
2) Mengenal dan dapat menggunakan metode mengajar.
3) Memilih dan menyusun prosedur instruksional yang tepat.
4) Melaksanakan program belajar mengajar.
5) Mengenal kemampuan (entry behavior) anak didik.
6) Merencanakan dan melaksanakan pengajaran remedial.
c. Mengelola kelas, meliputi:
1) Mengatur tata ruang kelas untuk pengajaran.
2) Menciptakan iklim belajar mengajar yang sesuai.
d. Menggunakan media atau sumber belajar, yang meliputi:
1) Mengenal, memilih dan menggunakan media.
2) Membuat alat-alat bantu pelajaran sederhana.
3) Menggunakan dan mengelola laboratorium dalam rangka proses
belajar mengajar.
e. Menggunakan micro-teaching unit dalam program pengalaman lapangan.
12

f. Menguasai landasan-landasan kependidikan.


g. Mengelola interaksi belajar mengajar.
h. Menilai prestasi siswa untuk pendidikan dan pengajaran.
i. Mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan penyuluhan
meliputi:
1) Mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan konseling di
sekolah.
2) Menyelenggarakan program layanan dan bimbingan disekolah.
j. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah:
a. Mengenal penyelenggaraan administrasi sekolah.
b. Menyelenggarakan administrasi sekolah.
k. Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil pendidikan guna
keperluan pengajaran.
Kompetensi keguruan dalam pendidikan Islam sebenarnya sama
dengan kompetensi keguruan pada umumnya. Namun dalam pendidikan Islam
semua kompetensi yang dimiliki oleh pendidik (guru) harus in heren dengan ke
Islaman. Ada beberapa prinsip dalam ajaran agama Islam yang melandasi
profesionalitas pendidik (guru):
a. Ajaran Islam memberikan motivasi bagi pendidik (guru) agar bekerja
sesuai dengan keahlian. Suatu pekerjaan yang dikerjakan oleh orang yang
tidak profesional akan mengelami kegagalan. Sabda Rasulullah Saw
b. Ajaran Islam menekankan pentingnya keikhlasan dalam bekerja.
Sebagaimana Firman Allah SWT:

‫ج َزآ ُؤ ُه ْم ِع ْن َد‬, ِ ِ ‫الصلِ ٰح‬


َ ‫ت ۙ اُو ٰلِٓئ‬ ِ ِ
َ ‫ك ُه ْم َخ ْي ُر الْبَ ِريَّة‬ ّٰ ‫ا َّن الَّذيْ َن ٰا َمُن ْوا َو َع ِملُوا‬

‫ض َي ال ٰلّهُ َع ْن ُه ْم‬
ِ ‫ت َع ْد ٍن تَ ْج ِري ِمن تَ ْحتِ َها ااْل َ ْن ٰهر ٰخلِ ِديْن فِ ْي َهاۤ اَب ًدا ۗ ر‬
َ َ َ ُ ْ ْ ُ ّ‫َربِّ ِه ْم َج ٰن‬

‫ك لِ َم ْن َخ ِش َي َربَّه‬
َ ِ‫ض ْوا َع ْنهُ ۗ ٰذل‬
ُ ‫َو َر‬
13

“Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan,


mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan
mereka ialah Surga ‘And yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka
kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka
pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang
takut kepada Tuhannya.(Q.S. Al-Bayyinah:7-8)
c. Ajaran Islam memberikan motivasi agar selalu berusaha dalam
meningkatkan dan mengembangkan profesionalitasnya. Firman Allah:

‫……اِ َّن ال ٰلّهَ اَل يُغَِّيُر َما بَِق ْوٍم َحىّٰت يُغَِّيُر ْوا َما بِاَ ْن ُف ِس ِه ْم‬

“Sesungguhnya Allah tidak mengubah seseuatu kaum sampai


mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”.
(Q.S.Al-Ra’d: 11)
d. Pekerjaan mendidik yang dilakukan oleh guru, salah satu bentuk
ubudiyah kepada Allah (ibadah non-ritual). Firman Allah:

‫س اِاَّل لَِي ْعبُ ُد ْو ِن‬ ِ ِ ‫وما خلَ ْق‬


َ ْ‫ت اجْل َّن َوا اْل ن‬
ُ َ ََ

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya


mereka menyembah-Ku” (Q.S. Al-Dzhariat: 56)
Menurut Al-Ghazali seperti yang dikutip oleh Abuddin Nata
menjelaskan tentang ciri pendidik yang boleh melaksanakan pendidikan
sebagai berikut:
a. Guru harus mencintai murid-muridnya sebagaimana dia mencintai anak
kandungnya sendiri.
b. Guru jangan mengharap materi (upah) sebagai tujuan utama dari
pekerjaannya (mengajar), karena mengajar adalah pekerjaan yang
diwariskan oleh Nabi Muhammad SAW. sedangkan upahnya terletak
pada terbentuknya anak didik yang mengamalkan ilmu yang
diajarkannya.
14

c. Guru harus mengingatkan kepada murid-muridnya agar tujuannya


mencari ilmu bukan untuk membanggakan diri atau mencari keuntungan
pribadi, tetapi untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
d. Guru harus mendorong muridnya untuk mencari ilmu yang bermanfaat,
yakni ilmu yang membawa pada kebahagiaan dunia dan akhirat.
e. Guru harus memberi contoh yang baik kepada muridya.
f. Guru harus mengajarkan pelajaran yang sesuai dengan tingkat intelektual
dan daya tangkap anak didiknya.
g. Guru harus mengamalkan apa yang diajarkannya.
h. Guru harus memahami minat, bakat dan jiwa anak didiknya, sehingga di
samping tidak salah dalam mendidik, juga akan terjalin hubungan yang
akrab, baik anatra guru dan anak didiknya.
i. Guru harus menanamkan keimanan ke dalam pribadi anak didiknya,
sehingga akal pikiran anak tersebut dijiwai oleh keimanan itu.

Untuk memudahkan pemahaman tentang keterkaitan di antara variable-


variabel yang dikaji dalam pembahasan ini maka kerangka pemikiran pada
penelitian ini dapat digambarkan ke dalam model penelitian sebagai berikut:
15

Pengaruh Kompetensi Profesional Guru


Terhadap Kemampuan Membaca Siswa

Variabel X Variabel Y

Indikator Kemampuan Membaca Siswa


Indikator Kompetensi Profesional Guru kemampuan menangkap isi bacaan
mampu mengembangkan tanggung kemampuan meringkas bacaan
jawab dengan baik
kemampuan menjawab pertanyaan
mampu melaksanakan peran dan
fungsinya dengan tepat berdasarkan isi bacaan
mampu bekerja untuk mewujudkan kemampuan menceritakan kembali isi
tujuan pendidikan di sekolah bacaan
mampu melaksanakan peran dan Darmiyati Zuhdi & Budiasih (1996:123)
fungsinya dalam pembelajaran di kelas
Nanang Hanafiah & Cucu Suhana,
2009: 158).

Hasil belajar

Gambar 1.2
Model Penelitian

G. Definisi Operasional
Untuk menghindari perbedaan persepsi terhadap variable-variabel yang
digunakan, penelitian akan memaparkan istilah yang digunakan, yaitu:
1. Kompetensi professional guru
Kompetensi Profesional Pendidik adalah merancang dan melaksanakan
program pembelajaran, mengembangkan program pembelajaran, mengelola
16

pelaksanaan program pembelajaran, menilai proses dan hasil pembelajaran, dan


mendiagnosis faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran
(Mustofa Firmansyah, 2016: 21).
2. Kemampuan membaca siswa
a. Menurut Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku
yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan.
b. Menurut Zamroni (2001: 60), guru adalah orang yang memegang peran
penting dalam merancang strategi pembelajaran yang akan dilakukan.
c. Menurut Nana Sudjana (2002: 17), “Kompetensi guru merupkan

kemampuan dasar yang harus dimiliki guru”.

H. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang
kebenarannya perlu diuji, Menurut Cik Hasan Bisri (2003:56) menyatakan bahwa
hipotesis merupakan jawaban sementara atas penelitian yang diajukan terhadap
masalah yang telah dirumuskan. Berdasarkan rumusan masalah, kerangka
berpikir, dan beberapa penelitian terdahulu, maka hipotesis yang dibentuk untuk
penelitian ini adalah:
H0: Tidak terdapat pengaruh kompetensi professional guru terhadap kemampuan
membaca siswa.
Ha: Terdapat pengaruh kompetensi professional guru terhadap kemampuan
membaca siswa.
17

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemahannya dengan transliterasi, Departemen


Agama RI, Semarang: PT. Karya Toha Putra,t.t.
Akmal Hawi, Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Rajawali Pers,
2014.
Al-Ghazali yang dikutip oleh Abuddin Nata dalam bukunya, Pemikiran Para
TokohPendidikan islam,Rajawali Perss, Jakarta, 2000, h.82
Bisri, Cik Hasan. Penuntun Penyusunan Rencana Penelitian dan Penulisan
Skripsi. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001.
Daradjat, Zakiah, 2012, Ilmu Pendidikan Islam, Cet. X, Jakarta: Bumi Aksara.
Dafit Febrina, 2017 “pengaruh model pembelajaran multiliterasi terhadap
kemampuan membaca siswa sekolah dasar” (Program studi pendidikan
guru sekolah dasar, universitas islam Riau)
Darmiyati Zuchdi, B. (1996). Pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di kelas
rendah. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Bagian Proyek
Pengembangan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Isna Fachriani, 2019 “pengaruh kompetensi professional guru terhadap
kemandirian murid dalam membaca al-qur’an di taman pendidikan al-
qur’an tarbiyatul athfal dukuhmojo mojoagung jombang” (universitas
pesantren tinggi darul ‘ulum )
Menurut Zamroni, (2001) Paradigma Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta:
BIGRAF
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru,(Bandung:PT
Remaja Rosdakarya, 2003)
Nana Sudjana, (2002) Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah.
Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Nanang Hanafiah, C. S. (2009). Konsep strategi pembelajaran (Hufron Sofiyanto
(ed.)). Refika aditama.
Poerwadarminta, W.J.S. (1984) Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
18

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional


Pendidikan.
Sagala, Syaiful, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan,
(Bandung: Alfabeta CV, 2009).
UU. No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan
Dosen. Bandung: PT. Citra Umbara.
Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai