Gunung Meletus 23
Gunung Meletus 23
Jika terjadi peningkatan aktivitas seismik dan gempa pada beberapa hari, maka status
gunung berapi itu telah menuju tingkat status waspada, dan masyarakat sekitarnya
harus bergegas diarahkan dengan penyuluhan supaya lebih siap dan waspada apabila
sewaktu-waktu terjadi keadaan yang tidak diinginkan.
- Perairan bisa tercemar oleh abu vulkanik dan material letusan lainnya
1. Segera tutup semua jendela, pintu dan sumber ventilasi, seperti ventilasi
cerobong asap atau tungku.
2. Matikan AC dan sistem pemanas, lalu pindah ke ruang interior tanpa jendela
yang berada di atas permukaan tanah.
3. Demi melindungi diri dari jatuhan abu vulkanik, cobalah untuk tetap di dalam
rumah dan tempatkan handuk lembab di antara pintu dan tanah.
4. Jika Anda pergi ke luar, kenakan lengan panjang dan celana panjang,
kenakan masker sekali pakai dan kenakan kacamata (dan beralih ke
kacamata, bukan lensa kontak).
5. Abu vulkanik sangat berbahaya bagi mereka yang menderita penyakit
pernafasan, juga anak-anak dan lansia. Jadi, keputusan terbaik adalah tetap
berada di dalam rumah.
6. Setelah letusan, cobalah untuk menghindari mengemudi pada daerah dengan
hujan abu vulkanik lebat.
7. Jika perlu dan dengan sangat hati-hati, bersihkan abu dari atap rumah. Perlu
diketahui bahwa abu yang berat dapat menyebabkan bangunan runtuh.
8. Ulurkan bantuan untuk menjangkau teman dan tetangga, terutama mereka
yang mungkin memerlukan bantuan khusus.
Proses terjadinya gunung meletus juga tidak bisa terlepas dari adanya gas yang
bertekanan tinggi di dalam perut bumi.
Suhu panas yang ada di dalam bumi ini mampu melelehkan batuan penyusun
lapisan bumi.
Saat batu-batuan tersebut meleleh maka akan dihasilkan gas yang kemudian
akan bercampur dengan magma.
Magma ini kemudian akan terbentuk di kedalaman 60 hingga 160 km di bawah
permukaan bumi.
3. Magma Didorong Gas Bertekanan Tinggi
Proses terjadinya gunung meletus ini akibat adanya magma yang telah terdorong
oleh gas yang bertekanan tinggi.
Magma yang mengandung gas ini kemudian akan terdorong sedikit demi sedikit
ke permukaan bumi.
Nah, magma yang mengandung gas berada dalam kondisi dibawah tekanan
batuan-batuan berat yang berada di sekitarnya.
Tekanan ini yang menyebabkan magma meletus atau yang disebut erupsi gunung
berapi atau gunung meletus.