Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN

PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM


SEMESTER 115

REPRODUKSI SEL

OLEH:
KELOMPOK 2
1. FATIH HAMMAM FIRDAUS (1303621072)
2. NUR ZAIMAH ADILLAH (1303621051)
3. SITI MUTMA INNAH (1303621037)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2021

0 0
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Atas
karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan laporan praktikum
ini dengan baik, guna memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Biologi Umum yang
berjudul “Reproduksi Sel”.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan laporan praktikum ini adalah agar
pembaca dapat mengenal dan mengetahui pembelahan sel pada sel akar bawang dalam
proses pembelahan sel, informasi tersebut dapat diperoleh dari video yang dilihat lalu
dianalisis dan dipahami dari langkah-langkah yang ada.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Annisa selaku dosen mata
kuliah Praktikum Biologi Umum. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu diselesaikannya laporan praktikum ini.
Penyusun menyadari bahwa penyusunan laporan praktikum ini masih kurang
sempurna, sehingga seluruh saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan.
Semoga laporan praktikum ini dapat berguna bagi diri penulis maupun pihak yang
membutuhkan.

Bekasi, September 2021

Penyusun

ii

0 0
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR ..........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................................... 4
1.1. Latar Belakang ................................................................................................................... 4
1.2. Tujuan Praktikum ............................................................................................................. 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................................... 5
BAB 3 PELAKSANAAN PRAKTIKUM .......................................................................................... 11
3.1. Waktu Pelaksanaan Praktikum .................................................................................... 11
3.2. Cara Kerja.......................................................................................................................... 11
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................................... 13
4.1. Hasil.................................................................................................................................... 13
4.2. Pembahasan ..................................................................................................................... 16
BAB 5 KESIMPULAN ..................................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ 21

iii

0 0
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sel adalah unit terkecil makhluk hidup. Di dalam sel, ditemukan seluruh ciri
kehidupan, satu di antaranya ialah ciri reproduksi atau perkembangbiakan. Sel
mampu memperbanyak diri dengan cara membelah diri. Pembelahan sel adalah
proses yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan, perbaikan sel
yang rusak, serta perkembangbiakan (Falahudin, 2014).

Setiap makhluk hidup, baik yang uniseluler maupun multiseluler memiliki


kemampuan untuk berkembang biak. Hal ini ditujukan untuk mempertahankan
keturunan dari makhluk hidup tersebut. Dalam peristiwa perkembangbiakan ini
terjadi proses penurunan sifat dari induk ke anaknya, sehingga anak mempunyai
sifat yang sama dengan induknya. Yang berperan dalam proses penurunan sifat ini
ialah pembawa sifat atau kromosom.

Kromosom terdapat di dalam inti sel. Bentuknya seperti benang-benang yang


tersusun dari benang-benang kromatin. Kromosom ini mudah sekali menyerap zat
warna, sehingga apabila sel itu diberi warna, maka bagian intilah (yang
mengandung kromosom) yang nampak lebih tua warnanya dibanding bagian sel
lain.

1.2. Tujuan Praktikum


Mengenal dan mengetahui pembelahan sel pada sel akar bawang pada proses
pembelahan sel.

0 0
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

Proses pembelahan sel merupakan bagian integral dari siklus sel (cell cycle), pada saat
pertama kali, kehidupan sel dimulai dari pembelahan sel induk menjadi dua sel, lalu
mewarisi materi genetik yang identik ke sel anaknya. Seorang ahli anatomi Jerman
yang bernama Walther Flemming, mengembangkan zat pewarna yang dapat diamati,
untuk mengetahui perilaku kromosom ketika mengalami mitosis dan sitokinesis pada
tahun 1882. Istilah ini dicetuskan oleh Flemming yang dikenal dengan mitosis dan
kromatin (Campbell, 2008: 286). Selanjutnya, pada 1884, seorang bernama
Strasburger memakai sebutan profase, metaphase dan anafase dalam pembagian
ketika pembelahan sel (Arnold, 1973: 52).

Masing-masing sel berasal dari sel yang melakukan pembelahan sebelumnya. Proses
yang berkaitan dengan terciptanya sel-sel anakan baru yang berawal dari induknya
dikenal sebagai pembelahan sel. Definisi mitosis menurut Satrosumarjo (2006) adalah
pembelahan sel somatik, yang terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu tahap profase,
metaphase, anafase, dan telofase. Sementara menurut Suryo (1995), mitosis
merupakan suatu proses pembelahan sel yang dalam prosesnya berlangsung
pembelahan dan pemisahan nukleus termasuk kromosom-kromosom yang ada
didalamnya.

Siklus sel dibedakan secara morfologi dan biokimiawi. Apabila ditinjau secara
biokimiawi, siklus sel menjelaskan jangka waktu antara dua waktu yang berurutan
ketika pembelahan sel yang dibagi menjadi gap 1 (G1) sebagai pertumbuhan dan
perkembangan sel, sintesis DNA (S) sebagai duplikasi bahan dasar pada proses
pembentukan gen, gap 2(G2) sebagai perbaikan ketika pembelahan sel disaat tahap G1,
S, dan G2 bersama-sama dinamakan interfase, sementara fase mitosis (M) merupakan
fase sel melakukan pembelahan, yakni pembelahan nukleus dan sitoplasma (Sukardja,
2000; Weber, 2007).

0 0
Pada praktikum dilakukan dengan menggunakan tanaman bawang merah. Menurut
Setyawan dan Sutikno (2000), tanaman bawang mempunyai kromosom yang
ukurannya cukup besar, oleh karena itu cocok dipakai dalam penelitian yang
membahas mitosis dalam eksperimennya. Sel tumbuhan yang mengalami mitosis
terjadi pada jaringan merismatik, khususnya pada bagian ujung akar atau dapat juga
pada bagian ujung batang (Mader, 2011). Menurut Fukui (1994: 4), beberapa spesies
dari genus Allium, misalnya bawang putih (Allium sativum), bawang bombay (A. cepa)
dan bawang prei (A. fistulosum) adalah bahan yang baik dalam proses uji mitosis,
terutama pada bagian ujung akar, alasannya adalah kromosom dari bahan tersebut
memiliki autosom yang jumlahnya sedikit yakni 16 kromosom, jadi kromosom mudah
diamati.

Proses memperbanyak sel dalam menunjang perkembangan dan pertumbuhan suatu


organisme, ketika satu sel induk yang melakukan mitosis akan menghasilkan dua sel
anakan yang mirip (Lukitasari, 2015). Pembelahan dibagi menjadi dua fase, yaitu fase
mitosis dan fase meiosis. Fase tersebut terjadi pada sel eukariotik dalam prosesnya
dalam membelah inti sel. Tahapan penting pada siklus sel dibagi menjadi 2 tahap, yaitu
tahapan pertumbuhan dan tahapan perkembangan. Terdapat fase G0 (istirahat), fase
G1, fase S (sintesis), fase G2 dalam tahap pertumbuhan. Penggandaan kromosom
terjadi pada fase pertumbuhan sel, yakni saat fase G1, S, G2. Sementara, fase M/Mitosis
(kariokinesis dan sitokinesis) terdapat dalam tahap perkembangan. Pembelahan sel
sudah terbagi menjadi dua secara sempurna dan tiap sel anakan membawa kromosom
yang banyaknya sama dengan sel induknya, hal ini terjadi ketika fase perkembangan.
Pembelahan sel secara mitosis terjadi di sel tubuh/autosom, sementara meiosis pada
sel gamet/gonosom (Nurhayati & Darmawati, 2017).

Tahap-tahap pembelahan secara mitosis adalah sebagai berikut:


1. Interfase
Pada fase ini sel mengalami pertambahan ukuran, dari volume hingga massanya,
karena terjadi pertambahan pada komponen sel. Interfase terbagi menjadi fase G1

0 0
(gap 1), fase S (sintesis), dan fase G2 (gap 2). Karena hal tersebut, fase ini disebut
fase pertumbuhan, melihat dari sel yang berkembang menjadi besar ukurannya
(Nurhayati & Darmawati, 2017).
a. Fase G1
Fase ini rata-rata berlangsung sekitar 12-24 jam. Selain itu, fase ini dikenal
sebagai fase kekosongan pertama sebab selama fase ini pembelahan nukleus
tidak ada. Kemudian, nukleus bertambah besar, begitupun sitoplasma pun
bertambah. Karena hal tersebut, fase ini disebut fase pertumbuhan. G1
berlangsung sangat lama yaitu dari 30%-50% fase interfase diambil oleh G1
(Suryo, 1995). G1 berperan dalam lingkungan eksternal. Apabila lingkungan di
luar sel belum siap dalam melakukan kegiatan penggandaan organel, maka sel
akan memasuki fase istirahat atau G0 (Nurhayati & Darmawati, 2017).
b. Sintesa
Pada fase ini replikasi DNA terjadi, sehingga jumlahnya menjadi dua kali lipat,
juga pembentukan histon pun berlangsung. Kromosom akan menjadi dua
kromatid yang mempunyai sentromer yang sama pada akhir stadium tahap ini.
Stadium sintesa dapat memakan waktu hingga 35%-45% dari siklus interfase
(Suryo, 1995).
c. Fase G2
Fase Gap 2 atau fase pertumbuhan kedua ini, terjadi penambahan DNA secara
kompleks dengan protein kromosom dan pembentukan RNA serta protein
berlangsung. Fase ini bisa menghabiskan waktu hingga 10%-20% dalam siklus
interfase (Suryo, 1995).

0 0
Gambar 1. Gap 1 pada Interfase

(Sumber: Campbell, 2020)


2. Pembelahan Mitosis
Pada fase mitosis sel induk akan membelah menjadi dua sel anakan, Kromosom
yang dihasilkan dari pembelahan sel induk pada sel anaknya jumlahnya akan sama.
Fase pembelahan mitosis dapat disebut sebagai fase perkembangan, karena satu sel
berkembang menjadi dua sel, perkembangan sel berasal dari peristiwa mitosis dan
sitokinesis. Dimana mitosis akan terjadi pembagian kromosom pada dua inti sel dari
calon sel anakan. Sementara, sitokinesis yakni terjadinya pembagian sitoplasma
yang terbagi menjadi dua bagian untuk dua sel anakan. Pada fase ini tidak mencapai
satu jam pada sel eukariotik. Pada fase ini terdiri dari profase, metaphase, anafase,
dan telofase (Nurhayati & Darmawati, 2017).
a. Profase
Proses pada fase ini dimulai dengan kromosom yang mulai memadat dan
menebal, sehingga kromosom berubah menjadi tebal dan pendek. Lalu,
kromosom berusaha menuju ke tengah sel, sehingga sel menjadi dua untai
kromatid yang berdekatan dan dikaitkan oleh sentromer. Fase ini diakhiri
dengan hilangnya membrane nukleolus dan nukleolus, serta benang-benang
spindle pun sudah terbentuk (Kusuma, 2013).

0 0
Gambar 2. Profase
(Sumber: Campbell, 2020)

b. Metafase
Fase metafase ini, sentromer dari kromosom-kromosom dobel longitudinal yang
berada pada bidang ekuator dari sel, meskipun lengan kromosom arahnya tidak
menentu. Fase inilah keadaan dimana untuk menghitung jumlah kromosom
paling mudah, sehingga lebih mudah untuk mempelajari morfologinya, sebab
para kromosom tersebut sudah berada di bidang tengah sel (Suryo, 1995). Saat
fase metafase, tumpang tindih mikrotobul serta sentrosom dari semua
kromosom yang berduplikasi akan terletak di bidang tengah antar kedua kutub
(Lukitasari, 2015).
c. Anafase
Benang-benang kromatid yang berada di tengah sel pada fase metafase, akan
ditarik ke arah yang berlawanan oleh benang-benang spindle pada fase anafase
(Nurhayati & Darmawati, 2017). Kromosom menjadi terpisah, terjadi ketika
pasangan sentromer dari setiap kromosom terbagi, sehingga kromatid
bersaudara akan lepas, kemudian akan menjadi kromosom bebas. Fase ini
diakhiri dengan kedua kutub sel akan mempunyai kromosom yang ekuivalen
dan lengkap (Lukitasari, 2015).

0 0
d. Telofase
Pada tahap ini benang-benang kromatid yang berada di masing-masing kutub
akan diselimuti oleh membran yang kemudian disebut membran inti, sehingga
tahap ini sudah dibentuk dua inti sel (kariokinesis) yang dibuktikan dengan
adanya membran inti, dan terpisahnya sitoplasma (sitokinesis), sehingga
dihasilkan dua sel anakan yang sempurna. Setiap sel anakan tersebut memiliki
23 pasang kromosom yang identik dengan jumlah kromosom sel induknya
(Nurhayati & Darmawati, 2017).

Gambar 3. Proses Metafase, Anafase, dan Telofase


(Sumber: Campbell, 2020)

10

0 0
BAB 3

PELAKSANAAN PRAKTIKUM

3.1. Waktu Pelaksanaan Praktikum


Hari / Tanggal: Jumat - Rabu / 8 - 13 Oktober 2021
Tempat: Di rumah masing-masing

3.2. Cara Kerja


Individu:
a) Menyimak dengan cermat video berikut:
https://www.youtube.com/watch?v=JQtNiBNakWM
https://www.youtube.com/watch?v=5-ur7bWqlDQ
b) Menggambarkan dan menjelaskan fase-fase yang terjadi pada sel bawang
berdasarkan hasil pengamatan yang sudah anda lihat di video.
CATATAN PENTING!
*Gambar dibuat dengan tangan (digambar sendiri), serta penjelasannya
ditulis di kertas kemudian difoto/discan. Hasil foto/scan ini yang akan
diupload di LMS sebagai dokumentasi praktikum.
*Penjelasan tidak harus panjang, yang penting jelas!
*Untuk praktikum ini, LKM diganti dengan tugas individu yang sudah
dijelaskan di atas.

11

0 0
Kelompok:
a. Mendiskusikan dengan teman kelompok Anda terkait dengan bagan di
bawah ini.

b. Hasil diskusi dibuat dalam laporan praktikum secara berkelompok.


c. Hasil diskusi boleh berupa gambar pada masing-masing fase.
d. Melampirkan literatur yang digunakan.
e. Berdiskusi bersama anggota satu kelompok melalui video conference.
f. Screenshot proses video conference sebagai dokumentasi praktikum.
g. Mengunggah hasil screenshot ke LMS.

12

0 0
BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. Hasil
A. Kegiatan 1-Latihan Menggunakan Mikroskop Virtual

Gambar Keterangan

Kromosom Akar Bawang

Profase

13

0 0
Metafase

Anafase

14

0 0
Telofase

15

0 0
4.2. Pembahasan
Praktikum kali ini adalah mengenai pembelahan sel pada akar bawang.
Penggunaan akar bawang pada percobaan ini bertujuan untuk mempermudah
pengamatan. Karena, seperti yang diketahui bahwa sebelum dilakukan percobaan,
bawang tersebut harus diletakan di tempat yang lembab agar terjadi pertumbuhan
akar. Maka dari itu, sel pada akar bawang ini masihlah sangat aktif membelah
sehingga mudah diamati.

Setelah diamati, sel akar bawang terbagi menjadi beberapa tahapan pembelahan.
Yang natinya sel tersebut akan menghasilkan dua sel anak yang identik. Tahapan
pembelahan akar bawang terjadi dalam empat tahapan yaitu Profase, Metafase,
Anafase, dan telofase, yang mana pada akhir telofase, sel akan mengalami
sitokenesis.
Kromosom Akar Bawang

Untuk memperhatikan kromosom akar bawang dari mikroskop, akar bawang


harus melalui berbagai tahapan terlebih dahulu. Yang pertama, akar bawang harus
direndam dalam larutan kolkisin selama 1-2 jam yang bertujuan untuk
menghambat proses pertumbuhan benang spindal pada proses pembelahan dan
bisa memperbesar ukuran kromosom. Setelah direndam dalam larutan kolkisin,
akar bawang juga harus direndam di dalam larutan carnoys selama 2-3 jam, hal ini
bertujuan untuk mempertahankan komdisi sel yang akan diamati. Akar bawang
harus direndam di dalam alkohol 70% jika tidak ingin langsung diamati, tetapi jika
ingin lagsung diamati, penyimpanan di dalam alkohol 70% tidak perlu dilakukan.

16

0 0
Setelahnya adalah tahapan maserasi, yaitu pemanasan akar bawang yang ditetesi
HCl bertujuan untuk membuka dinding sel sel, agar pembelahan sel dapat diamati
dengan mudah. Diberi pewarnaan setelahnya, bisa aceto-caramin atau safranin
atau zat pewarna lainnya yang bertujuan untuk mewarnai kromosom agar lebih
mudah diamati. Setelahnya, warna akan dibersihkan dengan asam asetat 40% dan
dikeringkan. Setelah semua tahapan ini, barulah akar bawang dapat diamati dan
mendapatkan hasil seperti gambar di atas.
Profase

Profase adalah tahap pertama mitosis yaitu pemadatan dan penebalan kromosom
menjadi struktur X sehingga lebih terlihat dibawah mikroskop. Struktur X
terbentuk dari dua kromatid yang disatukan oleh sentrosom.

Sel induk akan membentuk dua sentriol lalu munculnya spindle atau benang tipis
yang menghubungakn kedua sentriol. Saat profase, sitoplasma (cairan sel) akan
mengental dan memucat.

Dilansir dari Microbe Notes, membran nukleus akan menyusut dan menghilang
secara perlahan membuat nukleous (cairan inti sel) menghilang.

17

0 0
Metafase

Metafase adalah tahap kedua dari mitosis saat membran inti sudah tidak ada
sehingga kromosom keluar dari inti dan berada disepanjang bidang equator sel.
Kromosom berada pada kondisi paling padat sehingga lebih pendek dan paling
tebal. Pada metafase, kromatid saling tolak-menolak dan masing-masing melekat
pada serat diujung kutub yang berlawanan.

Anafase

Tahap anafase ditandai dengan pemisahan kromatid dari bagian


sentromer yang kemudian membentuk kromosom baru. Masing-masing
kromosom ditarik oleh benang-benang spindel menuju kutub yang
berlawanan. Jumlah kromosom yang menuju ke kutub yang satu akan sama
dengan jumlah kromosom yang menuju ke kutub lainnya.

Pada tahap akhir anafase, kromosom hampir sampai ke kutubnya masing-


masing. Selain itu, sitokinesis juga mulai terjadi. Sitokinesis merupakan fase

18

0 0
pembelahan atau pemisahan sitoplasma, organel, dan membran selular.
Pembelahan ini dimulai dari pinggir sel (membran sel) menuju ke bagian tengah
sel, sehingga akan menghasilkan dua sel yang disebut sel anak.

Telofase

Selanjutnya, tahap yang paling akhir dari pembelahan mitosis yaitu tahap telofase.
Pada tahap ini, kromosom telah sampai di kutubnya masing-masing. Benang-
benang spindel mulai menghilang dan membran inti sel juga mulai
terbentuk di antara dua kelompok kromosom yang terpisah. Kromosom semakin
lama akan menipis dan berubah menjadi benang-benang kromatin kembali.
Kemudian, sitokinesis telah selesai. Sel telah membelah dan menghasilkan dua sel
anak dengan kromosom diploid (2n).

19

0 0
BAB 5
KESIMPULAN

1. Reproduksi sel adalah proses yang berkaitan dengan terciptanya sel-sel anakan
baru yang berawal dari induknya.
2. Reproduksi sel dibagi menjadi tiga yaitu, amitosis, meiosis dan mitosis.
3. Dalam proses mitosis terbagi menjadi beberapa proses yaitu, interfase, profase
awal, profase akhir, metafase, anafase awal, anafase akhir, telofase awal, dan
telofase akhir.
4. Fase interfase terbagi menjadi Gap 1, Sintesis, dan Gap 2.
5. Proses mitosis diawali dari proses pertumbuhan sel yang membesar lalu
dilanjutkan dengan perkembangan sel dimana sel bertambah dari satu sel
membelah menjadi dua sel.
6. Pada proses metafase pada tahap ini kromosom/kromatid berjejer pada bidang
equator, sehingga dapat terlihat jelas dan kromosom mudah diamati.
7. Pada percobaan, akar bawang direndam pada larutan kolkisin agar menghambat
pembentukan benang spindel pada proses pembelahan dan memperbesar ukuran
kromosom agar lebih mudah untuk mengamati jumlah kromosomnya.
8. Tujuan larutan aceto-carmin dipanaskan adalah untuk memutuskan ikatan antar
dinding sel sehingga pembelahan mitosis mudah diamati.
9. Kegunaan dari aceto-carmin adalah sebagai zat pewarna untuk mewarnai inti sel
yang terdapat kromosom didalamnya.

20

0 0
DAFTAR PUSTAKA

Tjahjani, N. P., & Zuhaida, A. (2013). Kelainan Genetik Klasik: Tinjauan Penciptaan
Manusia dalam Perspektif Al-Qur’an. MUDARRISA: Jurnal Kajian Pendidikan
Islam, 5(2), 222-250.
Rahmawati, A., & Mutiah, R. (2014). Potensi ekstrak daun widuri (Calatropis gigantea)
sebagai obat antikanker fibrosarkoma.
Abdullah, F. N., Jaya, A. S., & Widayat, W. (2017). Penentuan waktu perendaman sel
(fase mitosis) akar bawang merah (Allium ascalonicum L.) menggunakan
safranin untuk mendukung praktikum biologi. Jurnal Bioleuser, 1(3).
Abidin, A. Z. (2014). Studi indeks mitosis bawang untuk pembuatan media
pembelajaran preparat mitosis. BioEdu, 3(3).
Cahyono, E. (2016). Perbedaan fase mitosis tiga spesies (Genus Allium) berdasarkan
waktu pembelahan sel sebagai media pembelajaran biologi (Doctoral
dissertation, University of Muhammadiyah Malang).
Sihombing, Betsy dkk. 2016. Penuntun Praktikum Biologi Umum. Jakarta: Jurusan
Biologi FMIPA Universitas Negeri Jakarta.
Falahudin, Irham. 2014. Panduan Praktikum Biologi Umum. Palembang: Refa Press.

Lisa A. Urry, Michael L. Cain, S. A., & Wasserman, Peter V. Minorsky, Rebecca B. Orr, N.
A. C. (2020). Campbell Biology (Twelfth Ed). New York: Pearson Education, Inc.

21

0 0

Anda mungkin juga menyukai