Makalah Prinsip Ibadah-1
Makalah Prinsip Ibadah-1
Disusun oleh :
Desti Destari
Nurandini (22.010043)
Siti Amalia Azahra (22.010048)
Kami menyadari bahwa menyelesaikan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan do’a, saran kritik sehinga makalah ini
dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki
oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan dan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharapa semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................ i
Daftar Isi.................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 3
1.1. Latar Belakang.............................................................................. 3
1.2. Rumusan Masalah........................................................................ 3
1.3. Tujuan.......................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 4
2.1. Dasar-Dasar ibadah dalam islam ................................................. 4
2.2. Prinsip-Prinsip ibadah dalam islam .............................................. 4
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 7
3.1. Kesimpulan.................................................................................. 7
3.2. Saran............................................................................................ 7
Daftar Pustaka......................................................................................................... 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
kamu tidak akan tersesat jika berpegang pada keduanya, yakni: Kitab Allah (al-
Prinsip ibadah ini harus diperhatikan oleh setiap orang muslim karena
merupakan hal yang sangat penting dalam menghantarkan kegiatan ibadah manusia
kepada penerimaan dan penolakan. Prinsip-prinsip ibadah tersebut antara lain sebagai
berikut2:
1. Hanya menyembah kepada Allah semata
ُك نَ ْستَ ِعي ْۗن
َ ك نَ ْعبُ ُد َواِيَّا
َ اِيَّا
1
http://makalahmhasiswa.blogspot.com/2014/10/prinsip-prinsip-ibadah.html?m=1
2
Rohmansyah, S.Th.I., M.Hum,Fiqh ibadah dan mu’amalah,Yogyakarta (Cetakan ke-1, Agustus 2017)
hlm.45
4
“Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami memohon
ٰ ۟ َ
َٱلطَّ ُغوت ۟ َولَقَ ْد بَ َع ْثنَا فِى ُكلِّ ُأ َّم ٍة َّر ُسواًل َأن ٱ ْعبُد
ُوا ٱهَّلل َ َوٱجْ تنِبُوا ِ
“Dan sungguh Kami telah mengutus pada setiap umat seorang Rasul agar
kalian menyembah Allah dan menjauhi thagut”.(QS. an-Nahl 16: 36).
نس َن َو َنعْ لَ ُم َما ُت َوسْ ِوسُ ِبهِۦ َن ْف ُسهُۥ ۖ َو َنحْ نُ َأ ْق َربُ ِإلَ ْي ِه مِنْ َحب ِْل ْٱل َو ِري ِد
َ ٰ َولَ َق ْد َخلَ ْق َنا ٱِإْل
“Dan sungguh Kami telah Menciptakan manusia dan Mengetahui apa yang dibisikan
oleh hatinya dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat
nadinya”.(QS. Qâf [50]: 16).
3
Rohmansyah, S.Th.I., M.Hum,Fiqh ibadah dan mu’amalah,Yogyakarta(Cetakan ke-1, Agustus
2017)hlm.46
5
“Dan tidaklah mereka diperintahkan kecuali untuk menyembah Allah dengan
Ikhlas kepada-Nya akan agama dengan cenderung (kepada-Nya)” (QS. Al-Bayyinah
[98]: 5).
5. Ibadah yang dilaksanakan harus seimbang antara unsur jasmani dan ruhani
هّٰللا وا ْب َتغ فِ ْيم ۤا ٰا ٰت هّٰللا
َّض ۗ اِن َ ك م َِن ال ُّد ْن َيا َواَ حْ سِ نْ َك َم ۤا اَحْ َس َن ُ ِالَ ْي
ِ ْك َواَل َتب ِْغ ْالـ َف َسا َد فِى ااْل َ ر َ ٮك ُ الدَّا َر ااْل ٰ خ َِر َة َواَل َت ْن
َ س َنصِ ْي َب َ َ ِ َ
َ اَل ُيحِبُّ ْال ُم ْفسِ ِدي َْن هّٰللا
"Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu,
tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di
bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan."
(QS. Al-Qasas [28]: Ayat 77)
6. Ibadah mudah dan meringankan4
اَل ُي َكلِّفُ هّٰللا ُ َن ْفسًا ِااَّل وُ سْ َع َها
4
Rohmansyah, S.Th.I., M.Hum,Fiqh ibadah dan mu’amalah ,Yogyakarta (Cetakan ke-1, Agustus 2017)
hlm.47
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sesunguhnya syariat agama dalam hal ini rahmatallilaalamin bagi kehidupan umat
beragama, sebab agama dapat memberikan bimbingan yaitu pengalaman yang telah
ditanamkan sejak kecil, sehingga dari keyakinan dan pengalaman tersebut akan
memudahkan dalam menghadapi persoalan. Selain itu agama dapat dijadikan
penolong dalam kesukaran dan kesusahan, ketika menghadapi kekecewaan, agama
dapat menentramkan jiwa dan batin seseorang. Agama juga berfungsi untuk
memelihara integritas manusia dalam membina hubungan dengan Tuhan, hubungan
dengan manusia dan hubungan dengan alam sekitarnya. Sedangkan menurut Murtadlo
Muthahari, moral dan agama mempunyai hubungan yang sangat erat, karena agama
merupakan dasar tumpuan akhlak dan moral, tidak ada sesuatu selain agama yang
mampu mengarahkan pada tujuan yang agung dan terpuji.
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca, terutama bagi
mahasiswa SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PALABUANRATU. Bagi
penulis, semoga mendapat ridho Allah, sebagai amal sholeh dan menjadi ilmu yang
bermanfaat fid al danya wa al akhirat. Amin..
7
DAFTAR PUSTAKA
http://makalahmhasiswa.blogspot.com/2014/10/prinsip-prinsip-
ibadah.html?m=1 diakses pada 17 Februari 10.00
Rohmansyah, S.Th.I., M.Hum 2017 Fiqh ibadah dan Mu’amalah Yogyakarta: LP3M Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta