Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

Dasar dan prinsip-prinsip ibadah dalam islam


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah fiqih ibadah
Dosen Pengampu : Hj. Euis Nurasiah Jamil, S.Ag, M.A

Disusun oleh :
Desti Destari
Nurandini (22.010043)
Siti Amalia Azahra (22.010048)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


STAI PALABUHANRATU
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT.


Yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan, makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah
pengantar ilmu fiqih, dengan judul “ Dasar dan prinsip-prinsip ibadah dalam
islam”

Kami menyadari bahwa menyelesaikan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan do’a, saran kritik sehinga makalah ini
dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki
oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan dan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharapa semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................................ i
Daftar Isi.................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 3
1.1. Latar Belakang.............................................................................. 3
1.2. Rumusan Masalah........................................................................ 3
1.3. Tujuan.......................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 4
2.1. Dasar-Dasar ibadah dalam islam ................................................. 4
2.2. Prinsip-Prinsip ibadah dalam islam .............................................. 4
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 7
3.1. Kesimpulan.................................................................................. 7
3.2. Saran............................................................................................ 7
Daftar Pustaka......................................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ibadah merupakan salah satu perbuatan yang menunjukan perbuatan ketaatan dan
ketundukan kepada Allah. Ibadah ada yang berhubungan langsung dengan Allah dan
ada juga ibadah yang berhubungan dengan antara sesama manusia. Contoh ibadah
yang berhubungan langsung dengan Allah adalah ibadah shalat dan juga ibadah puasa,
sedangkan contoh ibadah yang berhubungan dengan antara sesama manusia adalah
sedekah. Tujuan melakukan ibadah bagi semua umat islam adalah untuk mendekatkan
diri kepada Allah. Ibadah dilakukan oleh umat islam setiap saat ketika hidup di alam
dunia ini, Ibadah yang dilakukan di dunia menjadi tabungan amalan bagi umat islam
untuk kehidupan di alam akhirat, semakin banyak amalan ibadah yang dilakukan
maka semakin bahagia kehidupan seseorang di alam akhirat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja dasar ibadah dalam islam ?
2. Apa saja prinsip-prinsip ibadah dalam islam ?

1.3 Tujuan Pembahasan


1. Untuk mengetahui dasar ibadah dalam islam
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip ibadah dalam islam

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Dasar-Dasar Ibadah dalam Islam


Dasar ilmu Fiqih Ibadah yakni al-Qur’an dan as-Sunnah al-Maqbulah. As-Sunnah
Al-Maqbulah artinya sunnah yang dapat diterima. Dalam kajian hadis sunnah al-
Maqbulah dibagi menjadi dua, Hadis Shahih dan Hadis Hasan. Hal ini disandarkan
pada hadis1 :
‫َاب هَّللا ِ َو ُسنَّةَ نَبِيِّ ِه‬ ِ َ‫ت فِي ُك ْم َأ ْم َري ِْن لَ ْن ت‬
َ ‫ضلُّوا َما تَ َم َّس ْكتُ ْم بِ ِه َما ِكت‬ ُ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم قَا َل ت ََر ْك‬ َ ‫َأ َّن َرس‬
َ ِ ‫ُول هَّللا‬
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Aku meninggalkan untukmu dua perkara,

kamu tidak akan tersesat jika berpegang pada keduanya, yakni: Kitab Allah (al-

Qur’an) dan Sunah nabi.

Banyak sekali ayat al-Qur'an yang berbicara tentang perintah beribadah, di


antaranya:

َ ِ‫صالَ َة َويُْؤ ُت ْوا الز َّكا َ َة َو َذال‬


)٥:‫ك ِديْنُ ْال َق ِّي َم ِة (البينة‬ َ ‫َو َما ا ُ ِمر ُْوا ِاالَّ لِ َيعْ ُبد ُْوا‬
َّ ‫هللا م ُْخلِصِ ي َْن لَ ُه ال ِّدي َْن ُح ُن َفا َء َو ُيقِ ْيم ُْوا ال‬

Artinya:“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan


memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya
mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama
yanglurus.”

2.2. Prinsip-Prinsip Ibadah dalam Islam

Prinsip ibadah ini harus diperhatikan oleh setiap orang muslim karena
merupakan hal yang sangat penting dalam menghantarkan kegiatan ibadah manusia
kepada penerimaan dan penolakan. Prinsip-prinsip ibadah tersebut antara lain sebagai
berikut2:
1. Hanya menyembah kepada Allah semata
ُ‫ك نَ ْستَ ِعي ْۗن‬
َ ‫ك نَ ْعبُ ُد َواِيَّا‬
َ ‫اِيَّا‬

1
http://makalahmhasiswa.blogspot.com/2014/10/prinsip-prinsip-ibadah.html?m=1
2
Rohmansyah, S.Th.I., M.Hum,Fiqh ibadah dan mu’amalah,Yogyakarta (Cetakan ke-1, Agustus 2017)
hlm.45

4
“Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami memohon

pertolongan”. (QS. Al-Fatihah [ 1]: 5)

ِ ُ‫ار ْٱل ُجن‬ ٰ ۟ ۟


‫ب‬ ِ ‫ار ِذى ْٱلقُرْ بَ ٰى َو ْٱل َج‬
ِ ‫َوٱ ْعبُدُوا ٱهَّلل َ َواَل تُ ْش ِر ُكوا بِ ِهۦ َش ْيـًٔا ۖ َوبِ ْٱل ٰ َولِ َدي ِْن ِإحْ ٰ َسنًا َوبِ ِذى ْٱلقُرْ بَ ٰى َو ْٱليَتَ َم ٰى َو ْٱل َم ٰ َس ِكي ِن َو ْٱل َج‬
‫َت َأ ْي ٰ َمنُ ُك ْم ۗ ِإ َّن ٱهَّلل َ اَل ي ُِحبُّ َمن َكانَ ُم ْختَااًل فَ ُخو ًر‬ ْ ‫يل َو َما َملَك‬ ِ ِ‫ب َوٱب ِْن ٱل َّسب‬ ِ ‫ب بِ ْٱل َج ۢن‬
ِ ‫َّاح‬
ِ ‫َوٱلص‬

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan


sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat,
anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang
jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan
diri”.(QS. Al-Nisa[4]:36)

ٰ ۟ َ
َ‫ٱلطَّ ُغوت‬ ۟ ‫َولَقَ ْد بَ َع ْثنَا فِى ُكلِّ ُأ َّم ٍة َّر ُسواًل َأن ٱ ْعبُد‬
‫ُوا ٱهَّلل َ َوٱجْ تنِبُوا‬ ِ
“Dan sungguh Kami telah mengutus pada setiap umat seorang Rasul agar
kalian menyembah Allah dan menjauhi thagut”.(QS. an-Nahl 16: 36).

2. Ibadah dilaksanakan tanpa perantara


‫ُأ‬
ِ ‫َوِإ َذا َسَألَكَ ِعبَا ِدى َعنِّى فَِإنِّى قَ ِريبٌ ۖ ِجيبُ َد ْع َوةَ ٱل َّد‬
ِ ‫اع ِإ َذا َدع‬
‫َان‬
“Dan apabila hamba-Ku bertanya kepada-mu ( Muhammad) tentang Aku, maka
sesungguhnya Aku itu dekat, Aku akan mengabulkan doa orang yang berdo’a apabila ia
berdo’a kepada-Ku”. (QS. Al-Baqarah [2]: 186)

‫نس َن َو َنعْ لَ ُم َما ُت َوسْ ِوسُ ِبهِۦ َن ْف ُسهُۥ ۖ َو َنحْ نُ َأ ْق َربُ ِإلَ ْي ِه مِنْ َحب ِْل ْٱل َو ِري ِد‬
َ ٰ ‫َولَ َق ْد َخلَ ْق َنا ٱِإْل‬
“Dan sungguh Kami telah Menciptakan manusia dan Mengetahui apa yang dibisikan
oleh hatinya dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat
nadinya”.(QS. Qâf [50]: 16).

3. Ibadah harus dilaksanakan dengan ikhlas karena Allah 3

َ ِ‫وا ٱل َّز َك ٰوةَ ۚ َو ٰ َذل‬


‫ك ِدينُ ْٱلقَيِّ َم ِة‬ ۟ ُ‫صلَ ٰوةَ َويُْؤ ت‬ ۟ ‫صينَ لَهُ ٱل ِّدينَ حُ نَفَٓا َء َويُقِي ُم‬
َّ ‫وا ٱل‬ ۟ ‫َومٓا ُأ ِمر ُٓو ۟ا اَّل لِيَ ْعبُد‬
ِ ِ‫ُوا ٱهَّلل َ ُم ْخل‬ ‫ِإ‬ َ

3
Rohmansyah, S.Th.I., M.Hum,Fiqh ibadah dan mu’amalah,Yogyakarta(Cetakan ke-1, Agustus
2017)hlm.46

5
“Dan tidaklah mereka diperintahkan kecuali untuk menyembah Allah dengan
Ikhlas kepada-Nya akan agama dengan cenderung (kepada-Nya)” (QS. Al-Bayyinah
[98]: 5).

َ ‫ِإنَّ هَّللا َ ال َي ْق َب ُل مِنْ ْال َع َم ِل ِإال َما َك‬


َ ‫ان َل ُه َخالِصًا َوا ْب ُتغ‬
‫ِي ِب ِه َوجْ ُه ُه‬
Sesungguhnya
Allah tidak menerima amalan seseorag kecuali amalanyang dilaksanakan
dengan ikhlas kepada-Nya dan mengharap ridha-Nya”. (HR. An-Nasa’i No 3140 : di
shahihkan al albani )

4. ibadah harus sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW

‫صالِحً ـاوَّ اَل ي ُۡش ِر ۡك ِب ِع َب@@@@@@@@@@@@@@ا َد ِة َرب ۤ ِّٖه اَ َح@@@@@@@@@@@@@@ ًدا‬


َ ‫ـع َم ۡل َع َماًل‬
ۡ ‫@@@@@@@@@@@@@@ان َي ۡرج ُۡوالِ َق@@@@@@@@@@@@@@ٓا َء َربِّهٖ َف ۡل َي‬
َ ‫َف َم ۡن َك‬
“Maka barang siapa yang mengharap bertemu Rab-nya, hendaklah beramal
shalih dan tidak menyekutukan kepada seorang pun dengan ibadah kepada Rabnya”.(QS.Al-
Kahfi [18]: 110)

5. Ibadah yang dilaksanakan harus seimbang antara unsur jasmani dan ruhani
‫هّٰللا‬ ‫وا ْب َتغ فِ ْيم ۤا ٰا ٰت هّٰللا‬
َّ‫ض ۗ اِن‬ َ ‫ك م َِن ال ُّد ْن َيا َواَ حْ سِ نْ َك َم ۤا اَحْ َس َن ُ ِالَ ْي‬
ِ ْ‫ك َواَل َتب ِْغ ْالـ َف َسا َد فِى ااْل َ ر‬ َ ‫ٮك ُ الدَّا َر ااْل ٰ خ َِر َة َواَل َت ْن‬
َ ‫س َنصِ ْي َب‬ َ َ ِ َ
‫َ اَل ُيحِبُّ ْال ُم ْفسِ ِدي َْن‬ ‫هّٰللا‬

"Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu,
tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di
bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan."
(QS. Al-Qasas [28]: Ayat 77)
6. Ibadah mudah dan meringankan4
‫اَل ُي َكلِّفُ هّٰللا ُ َن ْفسًا ِااَّل وُ سْ َع َها‬

“Allah tidak membebani kepada suatu jiwa kecuali semampunya"


(QS. Al-Baqarah [2]:286)

4
Rohmansyah, S.Th.I., M.Hum,Fiqh ibadah dan mu’amalah ,Yogyakarta (Cetakan ke-1, Agustus 2017)
hlm.47

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sesunguhnya syariat agama dalam hal ini rahmatallilaalamin bagi kehidupan umat
beragama, sebab agama dapat memberikan bimbingan yaitu pengalaman yang telah
ditanamkan sejak kecil, sehingga dari keyakinan dan pengalaman tersebut akan
memudahkan dalam menghadapi persoalan. Selain itu agama dapat dijadikan
penolong dalam kesukaran dan kesusahan, ketika menghadapi kekecewaan, agama
dapat menentramkan jiwa dan batin seseorang. Agama juga berfungsi untuk
memelihara integritas manusia dalam membina hubungan dengan Tuhan, hubungan
dengan manusia dan hubungan dengan alam sekitarnya. Sedangkan menurut Murtadlo
Muthahari, moral dan agama mempunyai hubungan yang sangat erat, karena agama
merupakan dasar tumpuan akhlak dan moral, tidak ada sesuatu selain agama yang
mampu mengarahkan pada tujuan yang agung dan terpuji.

3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca, terutama bagi
mahasiswa SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PALABUANRATU. Bagi
penulis, semoga mendapat ridho Allah, sebagai amal sholeh dan menjadi ilmu yang
bermanfaat fid al danya wa al akhirat. Amin..

7
DAFTAR PUSTAKA

http://makalahmhasiswa.blogspot.com/2014/10/prinsip-prinsip-
ibadah.html?m=1 diakses pada 17 Februari 10.00

Rohmansyah, S.Th.I., M.Hum 2017 Fiqh ibadah dan Mu’amalah Yogyakarta: LP3M Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai