Anda di halaman 1dari 4

TEORI MASYARAKAT MASSA

Masyarakat massa dalam teori budaya. yaitu suatu masyarakat terdiri dari sejumlah besar
orang yang sangat mudah dipengaruhi oleh media massa dan birokrasi pemerintah. Satu
contoh yang menggambarkan hal ini dapat ditemukan dalam novel karya George Orwell yang
berjudul 1984 pada tahun 1949. (Danesi, 2009 : 189)

Teori masyarakat massa pertama kali muncul pada akhir abad ke 19. Dan menitikberatkan
pada adanya hubungan timbal balik antar institusi yang memegang kekuasaan dan intergrasi
media terhadap sumber kekuasaan sosial dan otoritas. Isi media cenderung melayani
kepentingan pemegang kekuasaan politik dan ekonomi. Media juga memiliki kecenderungan
untuk membantu publik bebas dalam menerima keberadaannya sebagaimana adanya.

Giner (1979) 1mengemukakan Teori masyarakat massa adalah teori yang


menekankanketergantungan timbal-balik antara intitusi yang memegang kekuasaan dan
integrasi mediaterhadap sumber kekuasaan sosial dan otoritas. Dengan demikian isi
media cenderung melayani kepentingan pemegang kekuasaan politik dan ekonomi.
Namun media tetapmemiliki kecenderungan yang membantu publik bebas dalam
menerima keberadaanyasebagaimana adanya. Media dilihat mempunyai kekuatan yang
sangat besar untuk membentuk persepsi-persepsi dunia sosial dan memanipulasi tindakan-
tindakan secara tidak kentara tetapi sangat efektif. Mereka para kelompok masyarakat
elit yang mempunyai kekuasaan dapat mengintervensi media-media untuk
menyuguhkan berita-berita yang baik untuk merekakepada masyarakat. Dan bahkan
bisa memutar balikan fakta terkait persoalan mereka diranah publik atau mencoba untuk
mengalihkan isu terkait rezimnya agar publik seakan lupadengan persoalan tersebut. Dan
kiranya realitas dari teori ini banyak terjadi dan ditemukan dibangsa ini.

Teori ini menganggap bahwa media mempunyai pengaruh buruk yang


dapatmerusak kehidupan sosial masyarakat. Sehingga masyarakat memerlukan
pertahanan terhadap pengaruh-pengaruh media tersebut. Menurut Stanley J. Baran dan
Dennis K. Davis (2012 : 55) Asumsi-asumsi teori masyarakat massa, adalah sebagai berikut:

1
A. Sulhardi, S. S. (n.d.). Teori Komunikasi Massa (Teori Makro). Universitas Mercu Buana.
1. Media dipandang sebagai sesuatu yang membahayakan, mempunyai kekuatan yangbesar
dalam masyarakat dan oleh karena itu harus dibersihkan atau
dilakukanrestrukturasi total.

2. Media mempunyai kekuatan menjangkau dan mempengaruhi secara


langsungterhadap pemikiran rata-rata orang.

3. Ketika pemikiran orang sudah dirusak oleh media, semua bersifat jelek, konsekuensi
panjangnya adalah kehancuran kehidupan individu dan juga problem-problem sosial pada
skala luas.

4. Rata-rata orang mudah mengecam media karena mereka sudah diputus atau diisolirdari
institusi sosial tradisional yang sebelumnya memproteksi mereka dari Tindakan manipulasi.

5. Situasi sosial yang chaos yang diucapkan oleh media akan menjadi sesuatu yang
tidakterelakkan, karena terjadi perubahan terhadap kuatnya kontrak sosial pada
sistemtotaliter.

6. Media massa menurunkan nilai bentuk-bentuk budaya tertinggi dan membawa pada
kemunduran peradaban secara umum.

Teori Masyarakat Massa sangat erat kaitannya dengan budaya massa, dan teori-teori baru
menekankan ide-idenya tentang budaya pop. Media sebenarnya tidak menghilangkan
budaya,tetapi justru dapat bermain di dalamnya dan kadang-kadang peranannya kontra
produktifdengan perubahan budaya. Terdapat dua konsep sosiologi yang erat dengan
kaitannya denganmasyarakat massa, konsep ini dikemukan Ferdinant Tonnies, yaitu konsep
gemeinschaft yangmewakili budaya-budaya tradisional, dan gesellschaft yang mewakili
masyarakat industrialmodern.McQuail (1987), menganalisa teori ini direlevansikan
dengan konsep kekuasaan danintegrasi. Relevansi dengan konsep integrasi. Teori
masyarakat massa berpangkal daripandangan bahwa para anggota masyarakat tidak
terintegrasi, atau setidak-tidaknya tidakterintegrasi secara sehat. Inti konsep massa
yang sebenarnya mengandung dimensinonintegrasi, tidak saling mengenal satu sama lain,
dan diorganisasi secara serampangan. Relevansi dengan konsep kekuasaan. Teori ini
menunjukkan bahwa media dapatdikendalikan atau dikelola secara monopolistik
untuk dijadikan sebagai alat utama yang efektif mengorganisasi massa. Media massa
biasanya menjadi corong penguasa, pemberipendapat dan instruksi, serta kepuasan
jiwani. Media bukan saja membentuk hubunganketergantungan warga masyarakat
terhadap media dalam penciptaan pendapat, tetapi jugadalam hal penciptaan identitas dan
kesadaran.2

References

A. Sulhardi, S. S. (n.d.). Teori Komunikasi Massa (Teori Makro). Universitas Mercu Buana.

2
Rahmat, R. (2012, April 4). Teori Masyarakat dan Media. Retrieved from Kompasiana:
https://www.kompasiana.com/roirahmat/550f27e2a33311b02dba8484/teori-masyarakat-dan-
media

Masyarakat massa dalam teori budaya. yaitu suatu masyarakat terdiri dari sejumlah besar
orang yang sangat mudah dipengaruhi oleh media massa dan birokrasi pemerintah. Satu
contoh yang menggambarkan hal ini dapat ditemukan dalam novel karya George Orwell yang
berjudul 1984 pada tahun 1949. (Danesi, 2009 : 189)

Teori masyarakat massa pertama kali muncul pada akhir abad ke 19. Dan menitikberatkan
pada adanya hubungan timbal balik antar institusi yang memegang kekuasaan dan intergrasi
media terhadap sumber kekuasaan sosial dan otoritas. Isi media cenderung melayani
kepentingan pemegang kekuasaan politik dan ekonomi. Media juga memiliki kecenderungan
untuk membantu publik bebas dalam menerima keberadaannya sebagaimana adanya.

Teori masyarakat massa memiliki beberapa asumsi dasar terkait dengan individu, peran
media, dan sifat perubahan sosial. Menurut Stanley J. Baran dan Dennis K. Davis (2012 : 55).
berikut adalah beberapa asumsi dasar teori masyarakat massa. Media memiliki kekuatan
memaksa dalam masyarakat yang dapat menumbangkan norma-norma dan nilai-nilai hingga
merusak tatanan sosial. untuk mengatasi bentuk ancaman ini media harus berada di bawah
kontrol elit. Media secara langsung dapat mempengaruhi pikiran orang dan mengubah
pandangan mereka tentang dunia sosial.
Rahmat, R. (2012, April 4). Teori Masyarakat dan Media. Retrieved from Kompasiana:
https://www.kompasiana.com/roirahmat/550f27e2a33311b02dba8484/teori-masyarakat-dan-
media

Masyarakat massa dalam teori budaya. yaitu suatu masyarakat terdiri dari sejumlah besar orang yang sangat
mudah dipengaruhi oleh media massa dan birokrasi pemerintah. Satu contoh yang menggambarkan hal ini
dapat ditemukan dalam novel karya George Orwell yang berjudul 1984 pada tahun 1949. (Danesi, 2009 : 189)

Teori masyarakat massa pertama kali muncul pada akhir abad ke 19. Dan menitikberatkan pada adanya
hubungan timbal balik antar institusi yang memegang kekuasaan dan intergrasi media terhadap sumber
kekuasaan sosial dan otoritas. Isi media cenderung melayani kepentingan pemegang kekuasaan politik dan
ekonomi. Media juga memiliki kecenderungan untuk membantu publik bebas dalam menerima keberadaannya
sebagaimana adanya.

Teori masyarakat massa memiliki beberapa asumsi dasar terkait dengan individu, peran media, dan sifat
perubahan sosial. Menurut Stanley J. Baran dan Dennis K. Davis (2012 : 55). berikut adalah beberapa asumsi
dasar teori masyarakat massa. Media memiliki kekuatan memaksa dalam masyarakat yang dapat
menumbangkan norma-norma dan nilai-nilai hingga merusak tatanan sosial. untuk mengatasi bentuk ancaman
ini media harus berada di bawah kontrol elit. Media secara langsung dapat mempengaruhi pikiran orang dan
mengubah pandangan mereka tentang dunia sosial.

Ketika pikiran orang diubah oleh media maka seluruh konsekuensi buruk dilihat sebagai hasil yang tidak hanya
membawa kehidupan individu pada kehancuran. Namun juga menciptakan berbagai permasalahan sosial
dalam skala besar. Rata-rata orang sangat rapuh atau tidak berdaya menghadapi media. Karena dalam
masyarakat massa mereka diisolasi dari institusi sosial tradisional yang sebelumnya melindungi mereka dari
manipulasi media.

Kekacauan sosial yang diinisiasi oleh media kemungkinan akan diatasi dengan pembentukan tatanan sosial
totaliter. Media massa mau tidak mau memperdebatkan bentuk budaya yang lebih tinggi, yang menyebabkan
penurunan peradaban secara umum.

Anda mungkin juga menyukai