Anda di halaman 1dari 52

MODUL AJAR Bahasa Indonesia SD

INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Penyusun : Ni Luh Aprilia Putri, S.Pd
Instansi : SD Negeri 4 Manistutu
Tahun Penyusunan : Tahun 2022
Jenjang Sekolah : SD
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Fase / Kelas : A/1
Bab 1 : Bunyi Apa?
Tema : Bunyi dan Pancaindra
Alokasi Waktu : 6 Minggu
B. KOMPETENSI AWAL
 Peserta didik dapat mengenali bentuk dan bunyi huruf.
 Peserta didik dapat membaca suku kata ‘ba-’, ‘bi-’, ‘bu-’, ‘be-’, dan ‘bo-’.
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
 Mandiri;
 Bernalar kritis;
 Kreatif;
D. SARANA DAN PRASARANA
 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia, 2021 Bahasa
Indonesia, Aku Bisa! Buku Siswa SD Kelas I, Penulis : Tim Belajar Plus
 Buku lain yang relevan
 Kartu huruf;
 Kartu kata;
 Kartu bergambar benda-benda yang memiliki suku kata ‘ba-‘, ‘bi-‘, ‘bu-‘, ‘be-‘, ‘bo-‘;
 Alat tulis dan alat warna;
 Buku-buku bacaan fiksi dan nonfiksi yang bertema pancaindra.
 Lembar kerja peserta didik, laptop, handphone, LCD proyektor.
E. TARGET PESERTA DIDIK
 Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar.
 Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai
keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin
F. JUMLAH PESERTA DIDIK
 25 Peserta didik
G. MODEL PEMBELAJARAN
 Model pembelajaran tatap muka
KOMPONEN INTI
A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran Bab Ini :
 Dengan menyimak dan menanggapi bacaan tentang bunyi dan pancaindra secara lisan, peserta didik
dapat mengenali abjad, merangkai suku kata yang diawali huruf ‘b’, menulis huruf ‘B’ dan ‘b’.

Capaian Pembelajaran :
Membaca:
 Mengenali bentuk dan melafalkan bunyi huruf.
Menulis:
 Menuliskan kata-kata yang sering ditemui.
Membaca:
 Mengenali dan mengeja kombinasi abjad pada suku kata dan kata yang sering ditemui.
Membaca:
 Mengenali dan mengeja kombinasi abjad pada kata dan suku kata yang sering ditemui.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
 Meningkatkan kemampuan siswa tentang mengenali bentuk dan bunyi huruf.
 Meningkatkan kemampuan siswa tentang membaca suku kata ‘ba-’, ‘bi-’, ‘bu-’, ‘be-’, dan ‘bo-’.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
 Pernahkah kamu mendengar suara kukuruyuk?

Modul Ajar Bahasa Indonesia SD Kelas 1


 Kapan kamu mendengar suara itu?
 Hewan apa yang berbunyi kukuruyuk?
 Bisakah kamu menirukan suara kukuruyuk?
D. PERSIAPAN BELAJAR
Pada hari-hari pertama di kelas satu, peserta didik mungkin merasa belum nyaman bersekolah. Oleh
karena itu, guru perlu membuat suasana belajar yang menyenangkan pada masa peserta didik beradaptasi
dan berkenalan dengan teman-teman barunya. Membacakan cerita bergambar merupakan salah satu
kegiatan yang menenangkan dan membuat peserta didik nyaman.
Tip Pembelajaran: Membuat Peserta Didik Nyaman Pada Hari Pertama
Guru memulai kegiatan pembelajaran dengan menyapa para peserta didik agar mereka nyaman pada hari
pertama di kelas satu. Guru dapat bertanya, apakah mereka senang mendengarkan cerita. Untuk
membantu mengingat nama peserta didik, guru dapat membuat kartu nama yang disematkan pada baju
masing-masing peserta didik. Guru juga dapat membuat papan nama di kelas yang berisi nama-nama
peserta didik. Tunjukkan bahwa nama pada kartu nama mereka sama dengan nama yang ditempel pada
papan nama di kelas.

E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru membuka kegiatan dengan aktifitas rutin kelas, sesuai kesepakatan kelas ( menyapa, berdoa,
dan mengecek kehadiran ).
2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa.
3. Guru menyapa para peserta didik dan mengajak mereka berbincang tentang apa yang mereka lihat
dalam perjalanan ke sekolah hari ini
4. Guru menjelaskan bahwa ia akan membacakan buku dan menunjukkan sampul cerita untuk diamati
peserta didik.
5. Guru juga mendiskusikan tata cara menyimak dan berdiskusi.
6. Guru mengajak peserta didik mengamati gambar sampul dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan.

Kegiatan Inti
Menyimak
Kebiasaan dan tata cara menyimak perlu diperkenalkan kepada peserta didik kelas satu. Guru dapat
memperkenalkan kode bunyi berupa alat tertentu (misalnya lonceng atau alat musik sederhana atau
mainan yang mengeluarkan bunyi) atau lagu. Kode bunyi ini menjadi penanda bahwa peserta didik harus
berkumpul di tengah kelas untuk mendengarkan buku dibacakan atau menyimak cerita guru dan teman.
Tip Pembelajaran: Memperkenalkan Tata Cara Menyimak
Diskusikan tata cara menyimak cerita dengan peserta didik. Misalnya, apakah peserta didik boleh
berbicara selama cerita dibacakan? Apakah peserta didik boleh langsung memberikan komentar atau
bertanya saat menyimak cerita yang dibacakan? Bagaimana cara meminta izin untuk bertanya?
Membacakan Cerita “Suasana di Pagi Hari”
a. Sebelum membacakan cerita “Suasana di Pagi Hari” tunjukkan sampul cerita kepada peserta didik.
Bacakan judul cerita. Tanyakan kepada peserta didik mengapa judulnya “Suasana di Pagi Hari”.
Bunyi apakah itu? Lalu, mintalah peserta didik mengamati gambar pada sampul tersebut. Kira-kira,
gambar apakah itu? Apa hubungannya dengan ‘Suasana di Pagi Hari’?
b. Bacakan buku kepada peserta didik sambil menunjuk setiap kata. Berikan jeda yang cukup setelah
membaca setiap kalimat, demi memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengamati
gambar.
c. Seusai membaca, mintalah peserta didik untuk bersama-sama menirukan guru membaca.
d. Kegiatan menyimak akan melatih daya konsentrasi para peserta didik dan membiasakan mereka
dengan aturan bersama. Kegiatan pembiasaan ini tidak dinilai.
Tip Pembelajaran: Sikap Tubuh Saat Menyimak
Kebiasaan menyimak perkataan orang lain dengan baik dapat dibangun melalui sikap tubuh. Guru perlu
membiasakan peserta didik untuk menghadapkan tubuh kepada orang yang berbicara, mendengarkan
dengan saksama, serta menghadapkan wajah dan tatapan mata ke arah orang yang berbicara.
Mendiskusikan Cerita “Suasana di Pagi Hari”
a. Setelah membacakan cerita dan mengajak peserta didik membaca bersama, guru mendiskusikan
pertanyaan yang terdapat pada Buku Siswa.

Modul Ajar Bahasa Indonesia SD Kelas 1


b. Guru dapat juga mengajukan pertanyaan lain. Misalnya, apakah kalian memiiki peluit di rumah?
c. Guru meniup peluit, lalu mengajukan pertanyaan kepada peserta didik. Misalnya, bagaimana
bunyinya saat peluit ditiup? Apakah bunyinya pelan atau keras?
Tip Pembelajaran: Mengelaborasi Tanggapan Peserta Didik
Gunakan respons peserta didik untuk membuat pertanyaan lanjutan guna membangun komunikasi pada
hari pertama sekolah. Pada hari pertama ini, mungkin sebagian peserta didik masih malu dan menjawab
dengan lirih. Sapalah nama-nama peserta didik yang terlihat pasif, namun jangan paksa mereka untuk
menjawab pertanyaan.

Membaca
Sebagian peserta didik mungkin dapat menyebutkan atau menyanyikan huruf ‘a’ hingga ‘z’, tetapi
mereka belum tentu dapat mengenali bentuknya. Sering pula peserta didik dapat menyebutkan dan
mengenali bentuk abjad, tetapi tidak dapat melafalkan bunyinya sehingga tidak dapat merangkainya
dengan bunyi huruf lain untuk membentuk bunyi suku kata. Oleh karena itu, kegiatan mengenali bentuk
dan melafalkan bunyi abjad sangat penting.
Melafalkan Huruf Bersama-sama
a. Bacalah huruf secara berurut dengan menunjuk pada poster abjad di kelas atau kartu huruf. Tanyakan
kepada para peserta didik, apakah mereka dapat melakukannya sendiri.
b. Sebagai variasi, peserta didik dapat diminta untuk menyanyikan lagu abjad.
c. Setelah itu, perkenalkan bunyi masing-masing abjad. Tunjuklah setiap abjad dan lafalkan bunyinya.
Ajak peserta didik menirukannya.
Mengidentifikasi Bentuk Huruf pada Deret Abjad
a. Tanyakan beberapa huruf kepada seorang peserta didik. Apabila ia belum dapat menjawab
pertanyaan, tawarkan kepada peserta didik lain untuk menjawab pertanyaan tersebut.
b. Ajak peserta didik untuk membedakan bentuk huruf kapital dan huruf kecil.
c. Peserta didik bisa diminta untuk bergantian menyebutkan nama huruf yang ditunjuk oleh guru.
d. Minta peserta didik untuk mengidentifikasi abjad pada kata-kata ‘baju’, ‘bima’, ‘buku’, ‘ batu’,
‘bemo’, dan ‘bolu’.
e. Peserta didik diminta melafalkan huruf dan menirukannya pada buku.
f. Lakukan kegiatan membaca huruf ini secara rutin setiap sebelum memulai pembelajaran Bahasa
Indonesia, hingga seluruh peserta didik mengenali bunyi serta bentuk huruf kapital dan huruf kecil.
Inspirasi Kegiatan Perancah untuk Peserta Didik yang Belum Lancar Membaca
Peserta didik yang belum dapat mengidentifikasi abjad dan mengeja suku kata perlu didampingi secara
khusus. Petakan peserta didik yang belum lancar membaca dan ajaklah berkegiatan secara terpisah. Saat
temantemannya menulis, peserta didik yang belum lancar membaca dapat didampingi untuk mengenali
abjad dengan bantuan gambar pada kartu kata dan kartu huruf.
Pada hari-hari pertama bersekolah, guru mungkin belum dapat mengenali peserta didik yang belum
mampu mengidentifikasi huruf pada poster huruf. Setelah beberapa waktu berjalan, barulah guru dapat
melakukan pemetaan dan menuliskan nama-nama peserta didik berdasarkan kemampuan mereka
mengenali huruf. Catat kemampuan para peserta didik dalam mengenali huruf untuk memastikan bahwa
masing-masing akan memperoleh bantuan yang tepat pada kegiatan berikutnya.

Tip Pembelajaran: Melatih Pelafalan Bunyi Huruf dengan Benar


Biasakan peserta didik siswa melafalkan bunyi huruf dengan benar. Anda dapat memeragakan pelafalan
huruf dengan benar dan mengajak peserta didik menirukannya. Sambil bermain, ajak para peserta didik
melakukan berbagai eksperimen dengan alat ucap. Misalnya melafalkan huruf dengan berbagai bentuk
bibir, dengan bibir tertutup, rahang terkatup, dan lidah tak bergerak. Ingatlah untuk menghargai upaya
yang telah mereka lakukan.
Catatan: Beberapa peserta didik mungkin sulit melafalkan bunyi huruf tertentu. Bisa jadi penyebabnya
adalah kebiasaan orang dewasa di sekitar mereka. Apabila hal itu terjadi, hindarilah mengolok-olok atau
mengkritik peserta didik yang bersangkutan di hadapan teman-temannya. Namun, apabila guru
menemukan permasalahan klinis terkait fungsi alat ucap yang menyebabkan peserta didik tidak dapat
melafalkan huruf dengan tepat, guru perlu berkonsultasi dengan kepala sekolah, orang tua, atau pakar
terkait.

Menulis
Tip Pembelajaran: Membiasakan Postur Tubuh yang Baik Saat Menulis
Guru perlu memastikan bahwa setiap peserta didik menulis dengan postur tubuh yang baik untuk melatih

Modul Ajar Bahasa Indonesia SD Kelas 1


kemampuan motorik halus, koordinasi otak, dan konsentrasinya. Pada kegiatan menulis, guru dapat
berkeliling untuk memberikan bantuan dan mengingatkan peserta didik untuk mengoreksi postur
tubuhnya. Pastikan peserta didik duduk tegak dengan posisi kaki rileks pada lantai, tubuh menghadap
meja, kertas atau buku miring 30 hingga 40 derajat ke arah tangan yang menulis.

Mari Menulis
a. Minta peserta didik menebalkan huruf dan kata pada buku halaman 9 dan 10.

Berbicara
Mengenal Panca Indra
Secara bergiliran, minta peserta didik untuk menunjukkan salah satu panca indra masing-masing di
depan kelas. Minta peserta didik memperkenalkan namanya dan kegunaanya. Guru dapat memeragakan
cara memperkenalkan panca indra dengan menunjukkan bagian-bagiannya langsung dan menjelaskan
kegunaannya.
Tip Pembelajaran: Berbicara dengan Jelas
Guru perlu membiasakan berbicara dengan volume suara yang baik dan artikulasi yang jelas. Peragakan
berbicara dengan suara yang pelan dan menggumam. Lalu tanyakan kepada para peserta didik, apakah
mereka mendengarnya? Berikan contoh bahwa volume yang cukup adalah yang dapat didengar oleh
seluruh peserta didik, namun tidak berteriak.
Catatan
Pada kegiatan perkenalan ini, guru sebaiknya mementingkan keberanian peserta didik untuk berbicara
ketimbang volume suara. Berikan apresiasi kepada peserta didik atas keberaniannya memperkenalkan
panca indra kepada teman-teman sekelas.

Membaca
a. Ajak peserta didik menyanyikan lagu “Dua Mata Saya”.
b. Setelah itu ajukan pertanyaan yang ada pada buku siswa halaman 12.

Mengamati
Mengamati Gambar “Posisi Tubuh saat Menulis”
a. Bacakan judul gambar “Posisi Tubuh saat Menulis”. Tanyakan kepada peserta didik, posisi tubuh
yang benar.
b. Beri waktu kepada mereka untuk mengamati gambar.
Memegang Pensil dengan Benar
Melatih peserta didik untuk memegang pensil dengan benar sangat penting bagi keterampilan motorik
halusnya. Guru perlu memberikan bimbingan secara individual bagi setiap peserta didik untuk menulis
dengan cara menggenggam pensil dan postur tubuh yang benar.
• Pensil digenggam dengan ibu jari dan jari telunjuk. Jari tengah menyangga jari telunjuk ketika
menggenggam pensil (lihat gambar).

• Keterampilan menggunakan tiga jari tersebut dapat dilatih dengan cara menulis mempergunakan
pensil yang agak pendek. Setelah terampil, barulah peserta didik diberi pensil yang lebih panjang.
• Peserta didik dapat dilatih menggunakan alat tulis berbagai ukuran, misalnya pensil warna dan krayon
untuk mewarnai gambar.
• Cara memegang pensil berikut adalah cara yang salah. Berikan bimbingan individual apabila peserta
didik melakukannya.
Tip Pembelajaran: Menulis Huruf dengan Arah yang Benar
Guru perlu membiasakan peserta didik menulis dengan arah yang benar. Ajak peserta didik mengamati

Modul Ajar Bahasa Indonesia SD Kelas 1


titik tebal pada ujung huruf untuk memulai arah menulisnya, kemudian menulis dengan mengikuti
arah panah. Arah menulis yang benar penting bagi perkembangan motorik halus peserta didik. Namun
demikian, wajar apabila peserta didik kelas satu belum terbiasa menulis dengan arah yang benar dan
belum tepat garis. Pada minggu-minggu awal kelas satu, pembiasaan menulis perlu dilakukan dengan
tanpa tekanan agar tidak menghambat proses adaptasi peserta didik.

Inspirasi Kegiatan Perancah: Persiapan Menulis Huruf


Peserta didik yang belum dapat menulis dengan meniru huruf perlu dilatih menulis dengan menelusuri
beragam bentuk. Guru dapat melatih keterampilan lengan, pergelangan tangan, dan jari peserta didik
dengan menggandakan lembar latihan menulis bentuk pada Buku Guru ini, lalu meminta peserta didik
yang bersangkutan menelusuri bentuk-bentuk tersebut dengan arah yang benar.

Menulis
Minta peserta didik menebalkan huruf yang terdapat pada Buku Siswa halaman 14

Kegiatan Penutup
1. Guru menunjukkan kartu bertuliskan ‘baju’, ‘bima’, ‘buku’, ‘batu’, ‘bemo’,’bolu’, dan mengajak
peserta didik membacanya bersama-sama.
2. Guru mengatakan bahwa peserta didik harus menghafalkan enam bentuk kata tersebut karena guru
akan menunjukkannya setiap hari.
3. Guru mengajak para peserta didik untuk mengingat kembali cerita “Suasana di Pagi Hari” dan
menanyakan apakah mereka menyukai cerita tersebut.
4. Guru memberikan pesan penutup tentang permainan di rumah yang bisa dilakukan dengan peluit dan
mengingatkan peserta didik untuk bermain peluit dengan aman di rumah.
5. Guru mengajak peserta didik untuk menyanyikan lagu penutup.
F. JURNAL MEMBACA
Jurnal Membaca
Pastikan peserta didik membaca setiap hari. Pada kegiatan 15 menit membaca sebelum pembelajaran
setiap hari, guru dapat membacakan buku pengayaan fiksi dan nonfiksi bergambar yang terkait dengan
tema pembelajaran. Apabila buku dengan tema terkait tidak tersedia, guru dapat membacakan buku
apa saja yang sesuai dengan minat dan jenjang peserta didik.

Membaca
Kata Minggu Ini
Peserta didik perlu terpajan dengan bentuk kata-kata
yang sering ditemui. Hal ini akan mempercepat
prosesnya belajar membaca.
Cetaklah kata-kata tersebut pada kartu-kartu. Anda
juga dapat menulisnya di lembaran karton yang
dipotong-potong membentuk kartu. Tunjukkan kata-
kata tersebut kepada para peserta didik setiap hari
dan minta mereka membacanya. Guru kemudian
dapat menyimpan kartu-kartu ini pada kamus
dinding kelas. Apabila kondisinya memungkinkan,
kartu-kartu tersebut dapat diperbanyak dan diberikan
kepada peserta didik yang belum lancar membaca
untuk digunakan di rumah. Berikan panduan kepada
orang tua/wali untuk menunjukkannya kepada
peserta didik di rumah setiap hari.

G. REFLEKSI
A. Memetakan Kemampuan Awal Peserta Didik
1. Pada akhir Bab 1 ini, guru telah memetakan peserta didik sesuai dengan kemampuan masing-masing
melalui asesmen formatif dalam kegiatan sebagai berikut.
a. Mengenali bentuk dan bunyi huruf.
b. Membaca suku kata ‘ba-’, ‘bi-’, ‘bu-’, ‘be-’, dan ‘bo-’.

Modul Ajar Bahasa Indonesia SD Kelas 1


Informasi ini menjadi pemetaan awal untuk merumuskan strategi pembelajaran pada bab berikutnya.
2. Isi nilai peserta didik dari setiap kegiatan mengenali huruf, membaca suku kata, dan menulis nama
sendiri pada tabel berikut.
Tabel 1.8 Contoh Pemetaan Peserta Didik Berdasarkan
Kompetensi yang Diajarkan di Bab 1

Nama Peserta Nilai Peserta Didik


No
Didik Mengenali Huruf Membaca Suku Kata Menulis Nama Sendiri
1
2
3
4
5
6
7
8
dst.
1: Kurang 2: Cukup 3: Baik 4: Sangat Baik

3. Merujuk pada tabel ini, guru merencanakan pendekatan pembelajaran pada bab berikutnya. Guru
memetakan peserta didik untuk mendapatkan bimbingan secara individual atau bimbingan dalam
kelompok kecil melalui kegiatan pendampingan atau perancah. Guru juga perlu merencanakan
kegiatan pengayaan untuk peserta didik yang memiliki minat khusus atau kemampuan belajar di atas
teman-temannya. Dengan demikian, asesmen akhir Bab 1 ini membantu guru untuk merencanakan
pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kompetensi peserta didik.

B. Merefleksi Strategi Pembelajaran: Apa yang Sudah Baik dan Perlu Ditingkatkan
Tabel 1.9 Contoh Refleksi Strategi Pembelajaran di Bab 1
Sudah Saya Masih Perlu
Sudah Saya Lakukan, Saya
No Pendekatan/Strategi
Lakukan Tetapi Belum Tingkatkan
Efektif Lagi
Saya sudah menyiapkan media dan alat
1
peraga sebelum memulai pembelajaran.
Saya sudah melakukan kegiatan
pendahuluan dan mengajak peserta didik
2
berdiskusi, membuat prediksi terhadap
tema yang akan dibahas.
Saya sudah mengapresiasi pendapat dan
3 tanggapan peserta didik untuk
memotivasi mereka berbicara.
Saya sudah meminta peserta didik
4 mengamati gambar sampul cerita
sebelum membacakan isi cerita.
Saya sudah mengelaborasi tanggapan
5 seluruh peserta didik dalam kegiatan
berdiskusi.
Saya menyepakati tata cara menyimak
6 dan berbicara yang baik dengan peserta
didik.
7 Saya sudah memberikan alternatif

Modul Ajar Bahasa Indonesia SD Kelas 1


kegiatan perancah dan pengayaan sesuai
dengan kompetensi peserta didik.
Saya sudah memperhatikan reaksi
peserta didik dan menyesuaikan strategi
8
pembelajaran dengan rentang perhatian
dan minat peserta didik.
Saya sudah memilih dan menggunakan
media dan alat peraga pembelajaran yang
9
relevan di luar yang disarankan Buku
Guru ini.
Saya memanfaatkan alat peraga pada
dinding kelas seperti kamus dinding
10
dan kartu kata secara efektif dalam
pembelajaran.
Saya telah mengumpulkan hasil
11 pekerjaan peserta didik sebagai asesmen
formatif peserta didik.
Saya telah mengajak para peserta didik
12 merefleksi pemahaman dan keterampilan
mereka pada akhir pembelajaran bab 1.

Tabel 1.10 Contoh Refleksi Guru di Bab 1


Keberhasilan yang saya rasakan dalam mengajarkan Bab 1 ini:
..............................................................................................................
Kesulitan yang saya alami dan akan saya perbaiki untuk bab berikutnya:
..............................................................................................................
Kegiatan yang paling disukai peserta didik:
..............................................................................................................
Kegiatan yang paling sulit dilakukan peserta didik:
...............................................................................................................
Buku atau sumber lain yang saya temukan untuk mengajar bab ini:
..............................................................................................................

H. ASESMEN / PENILAIAN
Asesmen Formatif
Asesmen formatif hanya dilakukan pada beberapa kegiatan yang bersimbol di samping ini.
Kegiatan pada bab 1 dapat dinilai menggunakan contoh rubrik penilaian yang disediakan pada kegiatan-
kegiatan tersebut. Asesmen ini pun merujuk kepada Alur Konten Capaian Pembelajaran yang dikutip
pada kegiatan-kegiatan tersebut. Kegiatan lain dilakukan sebagai pembiasaan dan latihan; tidak diujikan.

Tabel 1.2 Contoh Rubrik Penilaian Pengenalan Huruf Contoh Rubrik Penilaian Pengenalan
Huruf (Beri tanda centang pada baris nama peserta didik sesuai nilainya)
Dapat
Dapat Dapat Dapat
Menyebutkan
Nama Menyebutkan 5 Menyebutkan Menyebutkan
Lebih dari 12
Peserta Didik Huruf 5 - 12 Huruf Semua Huruf
Huruf
Nilai = 1 Nilai = 2 Nilai = 4
Nilai = 3
Haidar

Modul Ajar Bahasa Indonesia SD Kelas 1


1: Kurang 2: Cukup 3: Baik 4: Sangat Baik

Tabel 1.3 Contoh Pemetaan Peserta Didik Berdasarkan Kemampuan Menulis Guru pun dapat
menyesuaikan kegiatan ini dengan ragam kemampuan menulis peserta didik.
Kegiatan Perancah untuk Kegiatan untuk Peserta Kegiatan Pengayaan untuk
Peserta Didik yang Belum Didik yang Telah Dapat Peserta Didik yang Telah Lancar
Lancar Menulis Menulis Namanya Sendiri Menulis Namanya Sendiri
Peserta didik menulis Peserta didik menulis namanya Peserta didik dapat menuliskan
namanya dengan meniru secara mandiri. nama lengkapnya secara mandiri.
nama yang telah dibuat
guru.
(Daftar nama peserta didik) (Daftar nama peserta didik) (Daftar nama peserta didik)

Tabel 1.4 Contoh Rubrik Penilaian Menulis Nama Sendiri


Contoh Rubrik Penilaian Menulis Nama Sendiri
(Beri tanda centang pada baris nama peserta didik sesuai nilainya)
Peserta Didik Peserta Didik Peserta Peserta
Belum Dapat Mampu Menulis Didik Mampu Didik Mampu
Meniru Nama Namanya dengan Menulis Menulis Nama
Nama
yang Telah Meniru Nama Namanya Lengkapnya
Peserta
Dibuat Guru yang Telah Secara Secara Mandiri
Didik
Dibuat Guru Mandiri

Nilai = 1 Nilai = 2 Nilai = 3 Nilai = 4

1: Kurang 2: Cukup 3: Baik 4: Sangat Baik

Buatlah tabel di papan tulis dengan dua kolom untuk ‘bo-’ dan ‘bi-’ seperti berikut.
Tabel 1.5 Contoh Tabel Pengelompokan Kata
‘bo’ ‘bi’

Modul Ajar Bahasa Indonesia SD Kelas 1


Tabel 1.6 Contoh Rubrik Penilaian Membaca Suku Kata
Contoh Rubrik Penilaian Membaca Suku Kata
(Beri tanda centang pada baris nama peserta didik sesuai nilainya)
Dengan Dengan Peserta Peserta
Bimbingan, Bimbingan, Didik Dapat Didik Dapat
Peserta Didik Peserta Didik Mengenali Mengenali
Mengenali Salah Mengenali dan Membaca dan Membaca
Nama
Satu dari Bentuk Bentuk dan Suku Kata Kata-Kata yang
Peserta
dan Bunyi Huruf Bunyi Huruf ‘b’, ‘bo-’ dan ‘bi-’ Mengandung
Didik
‘b’, ‘o’, dan ‘i’ ‘o’, dan ‘i’ dalam Kata Suku Kata ‘bo-’
dan ‘bi-’

Nilai = 1 Nilai = 2 Nilai = 3 Nilai = 4

1: Kurang 2: Cukup 3: Baik 4: Sangat Baik

Tabel 1.7 Contoh Rubrik Penilaian Membaca Suku Kata


Contoh Rubrik Penilaian Membaca Suku Kata
(Beri tanda centang pada baris nama peserta didik sesuai nilainya)
Dengan Dengan Peserta Peserta
Bimbingan, Bimbingan, Didik Dapat Didik Dapat
Peserta Didik Peserta Didik Mengenali Mengenali
Mengenali Salah Mengenali dan Membaca dan Membaca
Nama
Satu dari Bentuk Bentuk dan Suku Kata Kata-Kata yang
Peserta
dan Bunyi Huruf Bunyi Huruf ‘b’, ba-‘, ‘bu-‘, Mengandung
Didik ‘a’, ‘u’, ‘e’ dan ‘be-
‘b’, ‘a’, ‘u’, ‘e’ Suku Kata ba-‘,
’dalam Kata ‘bu-‘, dan ‘be-

Nilai = 2 Nilai = 3 Nilai = 4


Nilai = 1

1: Kurang 2: Cukup 3: Baik 4: Sangat Baik

Modul Ajar Bahasa Indonesia SD Kelas 1


tI. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL
Inspirasi Kegiatan Pengayaan :
 Guru membawa aneka benda untuk diraba dan dicium peserta didik. Apa perbedaan benda-benda
tersebut? Dapatkah peserta didik menebak nama benda dengan mata tertutup?

Remedial :
 Remedial dilakukan dengan diberikan kepada peserta didik yang membutuhkan bimbingan untuk
memahami materi atau pembelajaran mengulang siswa yang belum mecapai CP

Modul Ajar Bahasa Indonesia SD Kelas 1


LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
LEMBAR KERJA SISWA
Nama :
Kelas :
Petunjuk!

Nilai Paraf Orang Tua

Modul Ajar Bahasa Indonesia SD Kelas 1


B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK
Bahan bacaan siswa
 Buku-buku bacaan fiksi dan nonfiksi yang bertema pancaindra
 Buku Siswa, Aku Suka Caramu, dapat diakses dari laman https://literacycloud.org/stories/309-i-
likeyour-way/

Bahan bacaan guru


 Artikel tentang bertema pancaindra,
C. GLOSARIUM
GLOSARIUM
alur konten capaian pembelajaran: elemen turunan dari capaian pembelajaran yang menggambarkan
pencapaian kompetensi secara berjenjang

alat peraga: alat bantu yang digunakan guru dalam pembelajaran agar materi yang diajarkan mudah
dipahami oleh peserta didik

asesmen: upaya untuk mendapatkan data dari proses dan hasil pembelajaran untuk mengetahui
pencapaian peserta didik di kelas pada materi pembelajaran tertentu

asesmen diagnosis: asesmen yang dilakukan pada awal tahun ajaran guna memetakan kompetensi para
peserta didik agar mereka mendapatkan penanganan yang tepat

asesmen formatif: pengambilan data kemajuan belajar yang dapat dilakukan oleh guru atau peserta
didik dalam proses pembelajaran

asesmen sumatif: penilaian hasil belajar secara menyeluruh yang meliputi keseluruhan aspek
kompetensi yang dinilai dan biasanya dilakukan pada akhir periode belajar

berpikir lantang: mengungkapkan proses berpikir dengan lantang agar orang lain dapat belajar dan
memperoleh informasi dari proses tersebut

buku pengayaan: buku yang digunakan sebagai penunjang atau pelengkap buku pelajaran utama

capaian pembelajaran: kemampuan pada akhir masa pembelajaran yang diperoleh melalui
serangkaian proses pembelajaran

diorama: sajian pemandangan alam dalam bentuk tiga dimensi dengan menempatkan objek di depan
sebuah latar sehingga menggambarkan keadaan alam yang sebenarnya

fonem: satuan bunyi terkecil yang mampu menunjukkan kontras makna, misalnya /h/ adalah fonem
karena membedakan makna kata ‘harus’ dan ‘arus’

fakta: hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi

fiksi: cerita rekaan (roman, novel, dan sebagainya)

intonasi: ketepatan pengucapan dan irama dalam kalimat agar pendengar memahami makna kalimat
tersebut dengan benar

kata ajaib: sebutan untuk ungkapan santun yang wajib dikenal dan digunakan peserta didik dalam
kesehariannya

keterampilan sosial: kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dengan efektif serta berinteraksi
dengan orang lain secara verbal dan nonverbal sesuai dengan norma sosial dan budaya

Modul Ajar Bahasa Indonesia SD Kelas 1


kompetensi: kemampuan atau kecakapan seseorang untuk mengerjakan pekerjaan tertentu

literasi dasar: kecakapan membaca dan menulis permulaan yang harus dikuasai di jenjang awal
pendidikan formal

literasi finansial: pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan pemahaman tentang konsep dan
risiko, keterampilan agar dapat membuat keputusan finansial untuk meningkatkan kesejahteraan

lembar amatan: catatan yang berisi sikap dan/atau keterampilan peserta didik untuk diamati guru

media digital: format konten yang dapat diakses oleh perangkat-perangkat digital

membaca nyaring: membacakan buku atau kutipan dari buku kepada orang lain secara nyaring dengan
tujuan untuk menarik minat membaca

motorik halus: kemampuan untuk menggerakkan anggota tubuh yang melibatkan saraf, tulang, dan
otot untuk melakukan aktivitas tertentu

nonfiksi: teks yang berdasarkan kenyataan atau fakta

peragaan: proses menyajikan sebuah perilaku atau proses melakukan sesuatu agar orang lain dapat
meniru atau mengadaptasi perilaku atau proses yang diperagakan tersebut

perancah: teknik pemberian dukungan belajar secara terstruktur dan bertahap agar peserta didik dapat
belajar secara mandiri

pojok baca kelas: bagian dari kelas yang dilengkapi dengan rak buku berisikan buku-buku pengayaan
sesuai jenjang untuk dibaca peserta didik selama berada di kelas

proyek kelas: tugas pembelajaran yang kompleks dan melibatkan beberapa kegiatan untuk dilakukan
peserta didik secara kolaboratif dengan serangkaian proses mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga
evaluasi kegiatan
prediksi: prakiraan tentang sesuatu

teks deskripsi: teks yang melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya sehingga pembaca
dapat melihat, mendengar, mencium, dan merasakan apa yang dilukiskan itu sesuai dengan citra
penulisnya

teks eksposisi: teks yang bertujuan untuk memberikan informasi tertentu, misalnya maksud dan tujuan
sesuatu

teks tanggapan: teks yang berisi penilaian, ulasan, atau resensi terhadap suatu karya (film, buku, novel,
drama, dll) sehingga orang lain mengetahui kelebihan dan kekurangan karya tersebut

D. DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Culham, Ruth. 2005. 6 + 1 Traits of Writing: The Complete Guide for the Primary Grades. Portland:
Scholastic Teaching Resources.

Dewayani, Sofie. 2017. Menghidupkan Literasi di Ruang Kelas. Yogyakarta: Penerbit PT Kanisius.

Fisher, Douglas dkk. 2019. This is Balanced Literacy. Thousand Oaks: Corwin.

Modul Ajar Bahasa Indonesia SD Kelas 1


Fountas, Irene C. & Gay Su Pinnell. 2010. The Continuum of Literacy Learning. Grades Pre K to 8.
Portsmouth: Heinemann.

Hancock, Marjorie R. 2004. A Celebration of Literature and Response: Children, Books and Teachers in K-
8 Classrooms. New York: Pearson.

McGraw-Hill Reading Wonders. 2014. Balanced Literacy Guide. New York: McGraw Hill Education.

Oliverio, Donna C. 2007. Painless Junior Writing. New York: Barron’s Educational Series.

Pusat Asesmen dan Pembelajaran. 2020. Modul Asesmen Diagnosis di Awal Pembelajaran. Jakarta:
Pusmenjar Kemendikbud RI.

Rasinski, Timothy dkk (Eds.). 2012. Fluency Instruction: Research-Based Best Practices. New York: The
Guilford Press.

Robb, Laura. 2003. Teaching Reading in Social Studies, Science, and Math. Portland: Scholastic Teaching
Resources.

Vadasy, Patricia F. & J. Ron Nelson. 2012. Vocabulary Instruction for Struggling Students. New York: The
Guilford Press.

Vygotsky, L. 1978. Mind in Society: The Development of Higher Psychological Processes. Cambridge:
Harvard University Press.

Mengetahui Manistutu, ...............2022

Guru Kelas 1 ,

Ni Luh Aprilia Putri, S.Pd

NIP. -

Modul Ajar Bahasa Indonesia SD Kelas 1


MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA
(PROTOTYPE)
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

SD NEGERI 4 MANISTUTU
KECAMATAN MELAYA
KABUPATEN JEMBRANA
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA
INFORRMASI UMUM PERANGKAT AJAR
Penyusun : Ayu Kasmita Dewi, S.Pd.
Instansi : SD Negeri 4 Manistutu
Fase/Kelas : B/ 4 (Empat)
Jumlah Peserta didik : 18 Orang
Mode Pembelajaran : Tatap Muka
Kategori Peserta Didik : Reguler
Mapel : IPAS
Bab 4 : Mengubah Bentuk Energi
Topik : Transformasi Energi di Sekitar Kita
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan ( 2 X 35 Menit )

CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada fase B peserta didik diharapkan mampu menganalisis ragam tranformasi energi pada kehIdupan
sehari-hari. Peserta didik dapat menelaah bentuk perubahan energi. Peserta didik dapat membuat simulasi
alat sederhana melalui pembuatan alat yang memanfaatkan transformasi energi.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui video pembelajaran yang ditampilkan, peserta didik dapat menganalisis macam-macam
bentuk energi
2. Melalui diskusi dan mengamati PPT peserta didik dapat menelaah bentuk perubahan energi.
3. Melalui diskusi dan eksperimen kelompok peserta didik mampu menguji perubahan bentuk energi
PROFIL PELAJAR PANCASILA
1. Bernalar kritis
2. Kreatif
3. Bergotong Royong
PENGETAHUAN/KETERAMPILAN PRASYARAT
Peserta didik mengetahui konsep bahwa energi tidak bisa diciptakan, namun energi bisa diubah dari bentuk
satu kebentuk lainnya.

DESKRIPSI UMUM
Peserta didik diajak untuk mengamati video tentang bentuk-bentuk energi. Peserta didik diminta
memberikan contoh lain benda-benda yang menghasilkan energi tersebut. Kemudian peserta didik diajak
memnelaah bentuk transformasi perubahan energi dengan melakukan eksperimen dengan mengikuti
langkah-langkah kegiatan sesuai yang tertera pada LKPD.
PEMAHAMAN BERMAKNA
Manusia memanfaatkan berbagai macam energi yang ada disekitarnya diantaranya seperti energi gerak,
energi listrik, energi kimia, energi cahaya, energi bunyi. Energi-energi tersebut dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan sehari-hari. Energi energi tersebut dapat berubah dari bentuk satu kebentuk lainnya
dengan transformasi energi.
PERTANYAAN PEMANTIK
Apakah manusia dapat menciptakan energi?
Bagaimana energi bisa bertransformasi?
FASILITAS, SARANA, DAN PRASARANA
1. Ruang Kelas
2. LCD Proyektor
3. Internet
4. Bahan Ajar
5. LKPD yang memuat langkah-langkah percobaan
INDIKATOR KETERCAPAIAN
1. Peserta didik mampu mengidentifikasi bentuk-bentuk energi
2. Peserta didik dapat menelaah bentuk perubahan energi
3. peserta didik mampu menguji perubahan bentuk energi
ALUR PEMBELAJARAN

ASESMEN DIAGNOSTIK

MENGIDENTIFIKASI BENTUK- AKTIVITAS 1 MENELAAH


BENTUK ENERGI PERUBAHAN BENTUK ENERGI

MEMBUAT LAPORAN AKTIVITAS 2 MENGUJI


KEGIATAN PERUBAHAN BENTUK ENERGI

ASESMEN SUMATIF

PENILAIAN DIAGNOSTIK
TUJUAN
Membuat pengelompokkan berdasarkan kemampuan awal, minat, dan bakat peserta
didik.
TEKNIK PENILAIAN
Instrumen tertulis berupa gambar yang didalamnya peserta didik diminta menyebutkan bentuk energi
dari gambar tersebut. Penilaian yang diberikan kepada siswa sebelum pembelajaran dimulai.
INSTRUMEN ASESMEN
1. jenis-jenis energi yang ada disekitar kita adalah
2. Alat apa saja yang terdapat pada kedua gambar tersebut, perubahan energi apa yang terjadi pada
kedua alat tersebut?
3. Jelaskan cara membuat jus alpukat menggunakan blender!
Jawaban
1. Energi kimia, energi listrik, energi panas, energi gerak, energi bunyi, dan energi cahaya.
2. Kipas Angin dan Blender, Energi Listrik berubah menjadi Energi Gerak
3. a. siapkan alat dan bahan untuk membuat jus.seperti,gula,air,buah,gelas, dan blender.
b. potong buah alpukat yg akan dijus.
c. siapkan blender dan pastikan blender dalam keadan bersih dan tidak rusak.
d. masukkan alpukat ,air,dan gula kedalam blender.
e. nyalakan blender ,tunggu sampai sebua bahan tercampur rata dan halus.
f. ambil gelas yg sudah disiapkan isi dengan es batu.
h. tuang jus kedalam gelas yg sudah disiapkan dan sudah berisi es batu.
i. jus siap disajikan dan dinikmati.
Pengelompokan Hasil Asesmen Diagnostik

Kemampuan Butuh Pendampingan


Berkembang Cakap Mahir
Berdasrkan Elemen Khusus

Pengetahuan Awal
Peserta didik belum Peserta dapet Peserta dapet Peserta dapet
Siswa Tentang
mampu menyebtkan menyebutkan 1 menyebutkan 2-3 menyebutkan lebih
Bentuk-bentuk
bentuk-bentuk energi bentuk energi bentuk energi dari 5 bentuk energi
Energi

Tujuan Asesmen Diagnostik adalah untuk mengelompokan peserta didik secara heterogen hyaitu sesuai
kemampuannnya dalam kelompok.

KEGIATAN PEMBELAJARAN
AKTIVITAS 1
KEGIATAN AWAL (20 Menit)
1. Guru dan peserta didik memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama
(Beriman Kepada Tuhan YME).
2. Guru menyapa Peserta didik dilanjutkan dengan melakukan pemeriksaan kehadiran.
3. Guru mengajak siswa siswa menyanyikan lagu Garuda Pancasila dan melakukan tepuk semangat
(Nasionalisme)
4. Guru memberikan apersepsi dengan pertanyaan pemantik
5. Guru mengajak peserta didik untuk menggosok kedua telapak selama beberapa saat
Setelah itu guru menanyakan kepada peserta didik pertanyaan seperti:
a. Apa yang kalian rasakan setelah melakukan kegiatan tadi?
b. Jika melakukan kegiatan tadi kalian sudah mengubah bentuk energi, yakni energi … menjadi
energi ….
a. Apakah kalian tau bentuk bentuk energi?
6. Guru menyamapaikan tujuan pembelajaran yaitu mampu mengidentifikasi bentuk-bentuk energi
dan menelaah bentuk perubahan energi.
KEGIATAN INTI (40 menit)
7. Guru mengorganisir peserta didik untuk membentuk kelompok heterogen sesuai dengan penilaian
diagnostik yang telah dilakukan.
8. Peserta didik bersama guru mengamati video pembelajaran Bentuk-bentuk energi
https://www.youtube.com/watch?v=w6ikssDsJ7w
9. Guru memberikan pertanyaan kepada peseta didik, Selain contoh yang ada divideo apa contoh
bentuk energi lainnya?
10. Guru membagikan LKPD, kemudian setiap kelompok diminta melengkapi LKPD
11. Guru menampilkan PPT yang berisi Kode QR yang jika discan dengan aplikasi scan barcode akan
muncul gambar alat atau kegiatan yang melibatkan bentuk-bentuk energi.
12. Peserta didik bersama kelompok melakukan scan Kode QR dengan media HP yang ada di PPT
yang memuat gambar-gambar alat maupun kegiatan yang melibatkan bentuk-bentuk energi satu
persatu, kemudian Peserta didik bersama kelompoknya diminta melengkapi LKPD selama 1 menit,
sebelum guru melanjutkan pada gambar berikutnya.
13. Peserta didik melakukan scan barcode dan melengkapi LKPD dengan bimbingan guru.
14. Perwakilan salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi pengerjaan LKPD didepan kelas,
sedangkan kelompok lainnya nya menanggapi LKPD kelompok yang maju.
KEGIATAN PENUTUP (10 Menit)
15. Peserta didik bersama guru menyimpulkan kegiatan yang telah dilaksanakan.
16. Siswa Mengerjakan soal evaluasi
17. Penutup dan Doa.
AKTIVITAS 2
KEGIATAN AWAL (10 Menit)
1. Guru dan peserta didik memulai pembelajaran dengan salam dan berdoa (Beriman Kepada Tuhan
YME).
2. Guru menyapa Peserta didik dilanjutkan dengan melakukan pemeriksaan kehadiran.
3. Guru mengajak peserta didik menyanyikan lagu Garuda Pancasila dan Lagu Profil pelajar
pancasila (Nasionalisme)
4. Guru melakukan koneksi dengan Aktifitas 1.
5. Guru mengawali dengan pertanyaan pemantik.
a. Apakah kalian masih ingat dengan bentuk bentuk energi yang sudah kita pelajari sebelumnya?
Ada Perubahan bentuk energi apa saja yang terjadi disekitar kita?.
b. Sebutkan Apa saja contoh Perubahan energi listrik menjadi gerak?
1. Kipas Angin · 2. Mesin Cuci · 3. Blender · 4. Mixer · 5. Sepeda Listrik.
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu mampu menguji perubahan bentuk energi
memfokuskan pada perubahan energi listrik berubah ke energi gerak.
KEGIATAN INTI (50 menit)
Fase-1: Penentuan Pertanyaan Mendasar
7. Guru menampilkan gambar yaang berhubungan dengan perubahan bentuk energi
8. Guru mengemukakan pertanyaan tentang video yang sudah diputar yang bersifat eksplorasi
pengetahuan yang telah dimiliki siswa berdasarkan pengalaman belajar sebelumnya.
9. Guru menginformasikan bahwa percobaan yang akan dilakukan untuk menguji perubahan bentuk
energi adalah dengan melakukan proyek pembuatan kipas angin sederhana.
Fase-2.Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project)
10. Guru Mengorganisir peserta didik kedalam kelompok-kelompok heterogen (4-5) orang sesuai hasil
tes assesmen diagnostik yang sebelumnya sudah dilaksanakan.
11. Guru Membagikan LKPD yang berisi tugas proyek disertai dengan langkah-langkah
pengerjaannya.
12. Guru dan peserta didik membicarakan aturan main untuk disepakati bersama dalam proses
penyelesaian proyek.
Fase-3. Menyusun Jadwal (Create a Schedule)
13. Guru bersama peserta didik untuk membuat jadwal aktifitas waktu maksimal yang disepakati.
14. Guru memfasilitasi peserta didik untuk menyusun langkah alternatif, jika ada sub aktifitas yang
molor dari waktu yang telah dijadwalkan.

Mengetahui, Manistutu, 2022


Kepala SD Negeri 4 Manistutu Wali Kelas IV

I Ketut Nandra, S.Pd. Ayu Kasmita Dewi, S.Pd.


Nip. 19681231 199306 1 002 Nipppk. 19910325 202221 2 004
MEDIA PEMBELAJARAN
1. PPT pembelajran interkatif
2. Video Pembelajaran dari Youtube
3. Media HP yang terdapat APK Scan Barkode
LKPD AKTIVITAS 1

Langkah Kegiatan Aktivitas 1

1. Siapkan HP yang sudah berisi aplikasi scan kode QR.


2. Perhatikan Kode QR yang ditayangkan melalui PPT didepan!, kemudian scan Kode QR
dan perhatikan gambar yang muncul pada HP.
3. Kemudian jawablah LKPD tentang Gambar/Kegiatan yang muncul , Bentuk perubahan
energi, serta sebutkan contoh lain dari perubahan energi tersebut!
4. Waktu dalam mengisi LKPD dibatasi selama 1 menit.
5. Setelah 1 menit Kode QR pada PPT akan berubah ke pertanyaan berikutnya!.
6. Selamat mengerjakan!

Perubahan bentuk Energi Sebutkan contoh


No Gambar/Kegiatan
lainnya!
Energi Energi

Setelah selesai mengerjakan LKPD, silahkan presentasikan hasil diskusi kelompok kalian
didepan kelas!.
LKPD AKTIVITAS 2

Ayo Bereksperimen!

Langkah Kegiatan Aktivitas 2

1. Siapkan alat dan bahan sesuai yang tertera pada tabel di bawah!
2. Setelah melakukan eksperimen, Tuliskan hasil percobaanmu pada tabel
Laporan berikut!

Tujuan percobaan
Untuk menguji perubahan bentuk energi yang terajdi dengan melakukan
eskperimen mebuat kipas angin sederhana.
Alat dan bahan
1. DINAMO MOTOR DC 6. LEM TEMBAK
2. 2 BATERAI TIPE AA 1.5 V 7. LEM FOX
3. TEMPAT BATERAI AA 8. LILIN
4. SAKELAR ON/OFF 2 KAKI 9. KERTAS 9X3CM
5. 2 POTONG KABEL MASING2 10. GUNTING
30CM 11. CUTTER
6. BOTOL PLASTIK KECIL 2 12. SPIDOL/PULPEN
7. CD BEKAS
Langkah-langkah percobaan
video proses pembuatan kipas angin sederhana
https://www.youtube.com/watch?v=lKVRtPQS-FA
Percobaan Membuat Kipas Angin Sederhana
Tujuan Percobaan

Alat dan Bahan

Langkah-Langkah Percobaan

Hasil Percobaan

Kesimpulan
BAHAN AJAR IPAS
MATERI MENGUBAH BENTUK
ENERGI
Bab 4 Mengubah Bentuk Energi

Energi tidak dapat diciptakan. Energi juga tidak dapat dimusnahkan.


Namun, energi bisa kita ubah bentuknya. Dalam kehidupan sehari- hari
manusia menggunakan energi dengan mengubah bentuknya. Energi kimia
dari makanan diubah menjadi energi gerak saat kita berjalan dan
beraktivitas. Lalu, apa saja perubahan energi di sekitar kita?

Tujuan Pembelajaran

1. Mengidentifikasi ragam transformasi energi pada kehidupan


sehari-hari.

2. Membuat simulasi transformasi energi menggunakan bagan/


alat bantu sederhana dalam kehidupan sehari-hari.

Topik A: Transformasi Energi di Sekitar Kita

Pertanyaan Esensial

1. Bagaimana kita menggunakan energi?


2. Bagaimana cara manusia menghasilkan bentuk energi yang diinginkannya?

Gerakan tangan yang dilakukan anak berbaju biru menghasilkan energi


panas. Saat melakukan itu, anak berbaju biru sedang mengubah energi
gerak menjadi bentuk energi yang lain, yaitu energi panas. Manusia tidak
bisa menciptakan energi. Untuk memanfaatkan energi, manusia mengubah
bentuk energi yang ada menjadi bentuk energi yang lain. Perubahan
bentuk energi inilah yang disebut dengan transformasi energi.

KOSA KATA BARU


transformasi: perubahan, bisa perubahan bentuk, fungsi, sifat, dan
sebagainya

Transformasi Energi di Sekitar Kita

Perubahan energi/transformasi energi adalah perubahan yang terjadi pada


suatu energi ke energi lainnya. Sedangkan energi adalah daya (kekuatan) yang dapat
digunakan untuk melakukan berbagai proses kegiatan. Perubahan energi adalah
berubahnya suatu bentuk energi menjadi bentuk energi lainnya. Menurut sebuah
hukum kekekalan energi, sebuah energi memang tidak bisa dihilangkan begitu saja.
Karena tidak bisa dihilangkan, sumber energi diolah oleh manusia menjadi banyak
bentuk energi lainnya. Perubahan energi bermacam-macam bentuknya. Contoh energi
listrik menjadi panas, energi angin menjadi gerak, energi air menjadi listrik, dan lain
sebagainya. Manusia memanfaatkan energi dengan mengubah bentuknya menjadi
bentuk yang lain. Umumnya alat-alat buatan manusia adalah alat untuk mengubah
bentuk energi. Dalam aktivitas seharihari, banyak sekali perubahan energi yang
terjadi di sekitar kita
Pada suatu alat, bisa terjadi perubahan energi lebih dari satu kali. Contohnya
adalah baterai. Baterai menyimpan energi kimia. Ketika digunakan, baterai akan
menghasilkan energi listrik. Energi listrik ini kemudian diubah lagi menjadi bentuk
lain sesuai fungsi alatnya

Energi cahaya Matahari juga bisa diubah menjadi energi listrik dengan
bantuan panel surya. Panel surya menyimpan energi kimia yang bisa mengubah cahaya
Matahari menjadi energi listrik.

Namun, tidak semua energi bisa sepenuhnya kita ubah menjadi energi yang
kita inginkan. Mari kita lihat contoh perubahan energi pada mobil. Saat mengisi
mobil dengan bensin, kita mengharapkan semua bensin akan berubah bentuk menjadi
energi gerak. Namun pada kenyataannya, sebagian energi akan berubah bentuk
menjadi energi panas dan energi kimia lagi dalam bentuk asap kendaraan.
Kedua energi ini adalah energi sampingan yang terbentuk saat mobil dipakai.
Apakah kedua energi sampingan ini dibutuhkan saat kita menyetir? Apakah ada
energi sampingan dari mobil yang berdampak pada lingkungan?.
LAMPIRAN
KISI-KISI DAN
EVALUASI
KISI-KISI ASESMEN SUMATIF

CAPAIAN INDIKATOR KUNCI


INDIKATOR SOAL JENIS PENILAIAN SKOR
PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN JAWABAN
Mengidentifikasi Peserta didik 1. Manusia mendapatkan energi Pilihan Ganda 10 C
bentuk-bentuk mampu untuk melakukan kegiatan dari
energi mengidentifikasi ….
bentuk-bentuk a. Air
energi b. Angin
c. Matahari
d. Makanan

Peserta didik 2. Setelah melakukan kegiatan Pilihan Ganda 10 B


mampu apa yang terjadi pada tubuh
mengidentifikasi kita, kecuali ….
bentuk-bentuk a. Panas
energi b. Dingin
c. Lelah
d. Berkeringat

Peserta didik 3. Sumber panas paling besar Pilihan Ganda 10 C


mampu adalah
mengidentifikasi a. Bulan
bentuk-bentuk b. Bintang
energi c. Matahari
d. Setrika

Menelaah bentuk Peserta didik dapat 4. Bentuk perubahan energi yang Pilihan Ganda 10 B
perubahan energi menelaah bentuk terjadi pada setrika adalah …
perubahan energi menjadi ….
a. Panas menjadi listrik
b. listrik menjadi panas
c. gerak menjadi listrik
d. listrik menjadi gerak

Peserta didik dapat 5. Kumpulan benda berikut yang Pilihan Ganda 10 C


menelaah bentuk mengalami perubahan energi
perubahan energi dari energi listrik menjadi
energi gerak adalah ….

a.Blender, TV, dan Kipas angin

a. Mesin cuci, blender dan lampu


b. Blender, Setrika, dan Mixer
c. Mixer, Mesin Cuci dan Blender

Peserta didik dapat 6. Blender merupakan salah satu Pilihan Ganda 10 C


menelaah bentuk benda elektronik yang pada
perubahan energi pemanfaatannya mengalami
perubahan energi listrik
menjadi ….
a. Panas
b. Bunyi
c. Gerak
d. Gravitasi

7. Perhatikan gambar ! Pilihan Ganda 10 B


Perubahan energi yang tepat,
pada alat sesuai dengan
gambar adalah ....
1.

2.
a. Gambar 1 listrik
menjadi angin
b. Gambar 2 Listrik
menjadi cahaya
c. Gambar 1 Listrik
menjadi gerak
d. Gambar 2 Listrik
menjadi panas

Menguji peserta didik 8. Setelah melakukan Pilihan Ganda 10 A


perubahan bentuk mampu menguji eksperimen membuat kipas
energi perubahan bentuk angin sederhana, yang
energi berperan penting dalam
keberhasilan eksperimen
sehingga kipas dapat berputar
adalah ….
a. Baterai
b. Keping CD
c. Lem
d. Baling-baling.
peserta didik 9. Perhatikan gambar dibawah Pilihan Ganda 10 C
mampu menguji ini!
perubahan bentuk
energi

Fungsi dari komponen yang


ditunjukan oleh tanda panah
adalah ….
a. Menampung baterai
b. Penopang rangka kipas
c. Memutus/menyambung
aliran listrik
d. Memutus/menyambung
kabel

peserta didik 10. Menurut gambar pada soal Pilihan Ganda 10 B


mampu menguji no.9 nama komponen yang
perubahan bentuk ditunjukan oleh tanda pana
energi adalah ….
a. Baterai
b. Saklar
c. Baling-baling
d. Keping CD
ASESMEN SUMATIF

Nama :

No. Absen :

Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang tepat

1. Manusia mendapatkan energi untuk melakukan kegiatan dari ….


a. Air
b. Angin
c. Matahari
d. Makanan
2. Setelah melakukan kegiatan apa yang terjadi pada tubuh kita, kecuali ….
a. Panas
b. Dingin
c. Lelah
d. Berkeringat
3. Sumber panas paling besar adalah
a. Bulan
b. Bintang
c. Matahari
d. Setrika
4. Bentuk perubahan energi yang terjadi pada setrika adalah … mnejadi ….
a. Panas menjadi listrik
b. listrik menjadi panas
c. gerak menjadi listrik
d. listrik menjadi gerak
5. Kumpulan benda berikut yang mengalami perubahan energi dari energi listrik menjadi energi
gerak adalah ….
a. Blender, TV, dan Kipas angin
b. Mesin cuci, blender dan lampu
c. Blender, Setrika, dan Mixer
d. Mixer, Mesin Cuci dan Blender
6. Blender merupakan salah satu benda elektronik yang pada pemanfaatannya mengalami perubahan
energi listrik menjadi ….
a. Panas
b. Bunyi
c. Gerak
d. Gravitasi
7. Perhatikan gambar !
Perubahan energi yang tepat, pada alat sesuai dengan gambar adalah ....

1. 2.
a. Gambar 1 listrik menjadi angin
b. Gambar 2 Listrik menjadi cahaya
c. Gambar 1 Listrik menjadi gerak
d. Gambar 2 Listrik menjadi panas
8. Setelah melakukan eksperimen membuat kipas angin sederhana, yang berperan penting dalam
keberhasilan eksperimen sehingga kipas dapat berputar adalah ….
a. Baterai
b. Keping CD
c. Lem
d. Baling-baling.
9. Perhatikan gambar dibawah ini!

Fungsi dari komponen yang ditunjukan oleh tanda panah adalah ….


a. Menampung baterai
b. Penopang rangka kipas
c. Memutus/menyambung aliran listrik
d. Memutus/menyambung kabel
10. Menurut gambar pada soal no.9 nama komponen yang ditunjukan oleh tanda pana adalah ….
a. Baterai
b. Saklar
c. Baling-baling
d. Keping CD
LAMPIRAN
RUBRIK PENILAIAN
1. Rubrik Penilaian Sikap
A. Sikap Spiritual

BUTIR SIKAP CATATAN TINDAK


NO NAMA
PERILAKU LANJUT
4 3 2 1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22

Kriteria penilaian Sikap Spiritual


a. menunjukkan perilaku berdoa sebelum pelajaran dimulai.
b. menunjukkan perilaku berdoa setelah pelajaran selesai.
c. menunjukan sikap sungguh-singguh saat.
d. menunjukam sikap tidak mengganggu teman yang sedang berdoa.

Melakukan 4 kriteria dari sikap spiritual (sikap berdoa) = 4 point (sangat baik)
Melakukan 3 kriteria dari sikap spiritual (sikap berdoa) = 3 poin (baik)
Melakukan 3 kriteria dari sikap spiritual (sikap berdoa) = 2 point (cukup)
Melakukan 3 kriteria dari sikap spiritual (sikap berdoa) = 1 point kurang
B. Penilaian sikap sosial
Butir Sikap
No Nama Siswa Bernalar Bergotong Tindak Lanjut
Kreatif
Kritis Royong
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Kriteria Penilaian Sikap Sosial :
a. menunjukkan perilaku yang selalu bernalar kritis saat berdiskusi mengerjakan tugas.
b. menunjukkan perilaku yang selalu mandiri saat mengerjakan tugas.
c. menunjukkan perilaku yang selalu bergotong royong saat mengerjakan tugas.

Menunjukkan 3 kriteria dari sikap sosial = 4 point (sangat baik)


Menunjukkan 3 kriteria dari sikap sosial = 3 point (baik)
Menunjukkan 3 kriteria dari sikap sosial = 2 point (cukup)
Tidak menunjukan kriteria dari sikap sosial = 1 point (perlu bimbingan)
2. Penilaian Pengetahuan (Asesmen Sumatif)

No No No No No No No No No No
NO Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 SKOR NILAI
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

Pedoman penskoran = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑫𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉 x 100


𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑴𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍
3. Rubrik Penilaian Keterampilan

ASPEK
NO NAMA SKOR NILAI
AKTIVITAS 1 AKTIVITAS 2 TOTAL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Kriteria Penilaian Keterampilan
Kegiatan 1
Poin 4 (SB) = Mampu menganalisis seluruh kegiatan eksperimen dan menulis laporan secara
beraturan
Poin 3 (B) = Mampu menganalisis sebagian kegiatan eksperimen dan menulis laporan secara
beraturan
Poin 2 (C) = Kurang Mampu menganalisis kegiatan eksperimen dan menulis laporan secara beraturan
Poin 1 (PB) = Belum Mampu menganalisis kegiatan eksperimen dan menulis laporan secara beraturan
Kegiatan 2
Poin 4 (SB) = Mampu menganalisis seluruh kegiatan eksperimen dan menulis laporan secara
beraturan
Poin 3 (B) = Mampu menganalisis sebagian kegiatan eksperimen dan menulis laporan secara
beraturan
Poin 2 (C) = Kurang Mampu menganalisis kegiatan eksperimen dan menulis laporan secara beraturan
Poin 1 (PB) = Belum Mampu menganalisis kegiatan eksperimen dan menulis laporan secara beraturan

Pedoman penskoran = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑫𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉 x 100


𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑴𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama : I Kade Pande Suryana, S.Pd.SD


Satuan Pendidikan : SD Negeri 4 Manistutu
Kelas / Semester : VI (Enam) / 1
Tema 3 : Tokoh dan Penemuan
Sub Tema 1 : Penemu yang Mengubah Dunia
Muatan Pelajaran : IPA
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit

A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. TUJUAN
1. Dengan mengamati, siswa mampu mengidentifikasi komponen-komponen listrik dan
fungsinya dalam rangkaian listrik sederhana dengan tepat.
2. Setelah berdiskusi, siswa mampu membuat rangkaian listrik seri dan menguji rangakaian
tersebut dengan tepat.

C. KOMPETENSI DASAR (KD)


NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR

1 3.4 Mengidentifikasi komponen- 3.4.1 Mengidentifikasi komponen-komponen


komponen listrik dan listrik dan fungsinya dalam rangkaian
fungsinya dalam rangkaian listrik sederhana.
listrik sederhana 3.4.2 Membuat rangkaian listrik seri, siswa
mampu menguji model rangkaian tersebut

2 4.4 Melakukan percobaan 4.4.1 Menyajikan hasil pengamatan tentang


rangkaian listrik sederhana komponen-komponen listrik dalam
secara seri dan paralel rangkaian listrik sederhana dan fungsinya.
4.4.2 Membuat rangkaian listrik seri, siswa
mampu menyajikan laporan hasil
percobaan rangkaian seri.
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan  Pembelajaran dimulai dengan memberikan salam dan 15
mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan menit
keyakinan masing-masing.
 Guru mengecek kesiapan siswa dan melakukan absensi
 Guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa “
apakah anak-anak pernah menghidupkan lampu?”.
“Bagaimana cara kalian menghidupkan lampu?”
 Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu
tentang ”Tokoh dan Penemuan” dan menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
 Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dibahas dan
menjelaskan langkah pembelajaran Jigsaw

Inti  Siswa mendengarkan penjelasan singkat guru mengenai 60


rangkaian dan komponen listrik menit
 Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok secara heterogen
yang terdiri dari 4-5 orang
 Siswa menyimak video tentang komponen dan rangkaian
listrik yang ditayangkan di slide
 Setiap siswa dalam kelompok diberikan tugas dengan bagian
yang berbeda.
 Setiap siswa yang mendapatkan materi yang sama dalam
setiap kelompok, dikumpulkan ke dalam kelompok baru yang
disebut dengan kelompok inti untuk mendiskusikan materi.
 Siswa dibimbing untuk kerja kelompok, dan guru mengamati
psikomotorik serta sikap siswa secara individual dalam kerja
kelompok.
 Setelah siswa selesai berdiskusi dalam kelompok inti, mereka
kembali ke kelompok asalnya dan secara bergantian
menjelaskan materi yang meraka dapatkan kepada teman
sekelompoknya.
 Setiap perwakilan dari kelompok ahli mempresentasikan
hasil diskusinya di depan kelas
 Siswa menyimak penjelasan dari guru terkait presentasi yang
sudah di tampilkan.

Penutup  Bersama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil 30


belajar. menit
 Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk
mengetahui hasil ketercapaian materi)
 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah
diikuti.
 Melakukan penilaian hasil belajar
 Menyanyikan lagu daerah
 Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran)
E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
 Buku Pedoman Guru Tema : Tokoh dan Penemuan Kelas 6 (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).
 Buku Siswa Tema : Tokoh dan Penemuan Kelas 6 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum
2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).
 Laptop, LCD Proyektor, Komponen Listrik

F. MATERI PEMBELAJARAN
 Mengidentifikasi komponen listrik

G. METODE PEMBELAJARAN
 Pendekatan : Saintifik
 Model : Jigsaw
 Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah

Mengetahui Manistutu, ………………………2022


Guru Kelas VI

I Kade Pande Suryana, S.Pd.SD


NIP. 19870307 201503 1 005
Lampiran 1
1. Penilaian Sikap
Lembar Observasi

Aspek yang Dinilai

No. Nama Siswa Tanggung


Percaya Diri Disiplin
Jawab
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
4
5
6
7
dst.

Rubrik Penilaian Sikap

Baik sekali Baik Cukup Kurang


Sikap
4 3 2 1
Terlihat tidak Terlihat ragu- Memerlukan Belum
ragu-ragu ragu dalam bantuan guru menunjukkan
dalam menyampaikan menyampaikan kepercayaan
Percaya diri
menyampaikan hasil kerja. hasil kerja. diri
hasil kerja. menyampaikan
hasil kerja.

Mampu Mampu Kurang Belum mampu


menjalankan menjalankan mampu menjalankan
Disiplin aturan dengan aturan dengan menjalankan aturan.
kesadaran pengarahan aturan.
sendiri. guru.

Mengerjakan Mengerjakan Kurang Tidak sungguh-


tugas dengan tugas dengan sungguh- sungguh dan
sungguh- sungguh- sungguh tidak
Tanggung
sungguh dan sungguh dan mengerjakan menyelesaikan
jawab
selesai tepat tidak selesai tugasdan tidak tugas.
waktu. tepat waktu. selesai tepat
waktu.

Penilaian : total skor perolehan


X 10
total skor maksimal
2. Penilaian Pengetahuan
Teknik : Tes Tertulis
Bentuk : Pilihan Ganda
Soal:
1. Rangkaian listrik yang disusun berderet atau bercabang dinamakan rangkaian ….
a. Paralel
b. Campuran
c. Seri
d. Semi

Pehatikan gambar berikut ini untuk mengisi soal nomor 2 – 4!

2. Jika hanya sakelar 1 dan 2 yang dihidupkan maka lampu yang menyala adalah lampu ….
a. A
b. B
c. C
d. A dan B
3. Jika hanya sakelar 3 yang dimatikan maka ….
a. Semua lampu padam
b. Semua lampu menyala
c. Hanya lampu C yang menyala
d. Hanya lampu B dan C yang menyala
4. Semua lampu akan padam jika ….
a. Sakelar 1 yang dimatikan
b. Sakelar 2 yang dimatikan
c. Sakelar 3 yang dimatikan
d. Sakelar 4 yang dimatikan
5. Salah satu keuntungan rangkaian listrik paralel adalah...
a. jika salah satu lampu mati yang lain tetap menyala
b. jika salah satu lampu mati yang lain ikut ikut mati
c. terlalu banyak penggunaan kabel
d. biaya pembuatan relatif lebih mahal
6. Lampu lalu lintas pada umumnya menggunakan rangkaian...
a. seri
b. paralel
c. seri dan paralel
d. paralel dan seri
7. Tokoh penemu lampu lintas adalah...
a. Thomas Alva Edison
b. James Naismith
c. Michael Faraday
d. Garret Augustus Morgan
8. Perhatikan gambar berikut !

Rangkaian pada gambar di atas disebut rangkaian ....


a. campuran
b. terbuka
c. paralel
d. seri
9. Rangkaian listrik yang dipasang di rumah-rumah kebanyakan menggunakan rangkaian ....
a. seri
b. tertutup
c. paralel
d. terbuka
10. Apabila sakelar di rumah ditekan dan salah satu lampu mati, lampu yang lain akan ....
a. menyala lebih terang
b. semua ikut mati
c. menyala redup
d. terputus
11. Baterai pada rangkaian listrik berfungsi sebagai ....
a. penyalur energi
b. penyedia energi
c. pengguna energI
d. pemindah energi
12. Perubahan energi yang terjadi pada baterai adalah ....
a. energi kimia menjadi listrik
b. energi gerak menjadi listrik
c. energi panas menjadi listrik
d. energi cahaya menjadi listrik
13. Berikut ini yang termasuk alat elektronik adalah ....
a. pompa angin
b. mesin cuci
c. kipas
d. kapal
14. Perangkat yang digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik adalah ....
a. stop kontak
b. steker
c. kabel
d. sekring
15. Komponen penyedia energi pada lampu senter adalah ....
a. baterai
b. aki
c. dinamo
d. kabel
16. Rangkaian listrik yang arus listriknya mengalir melalui dua cabang atau lebih disebut rangkaian
....
a. seri
b. paralel
c. ganda
d. terbuka
17. Energi listrik pada baterai berasal dari ....
a. batu bara
b. minyak bumi
c. sinar matahari
d. bahan kimia
18. Pada batu baterai biasanya tertulis 1,5 V 1A. Artinya adalah ....
a. batu baterai memiliki tegangan 1,5 volt dan arus listrik 1 ampere
b. batu baterai memiliki tegangan 1 volt dan arus listrik 1,5 ampere
c. batu baterai memiliki arus listrik 1,5 volt dan tegangan 1 ampere
d. batu baterai memiliki tegangan 1 volt dan arus listrik 1,5 ampere
19. Hubungan arus pendek yang terjadi karena kawat listrik bermuatan positif bersentuhan dengan
kawat listerik bermuatan negatif disebut ....
a. korsleting
b. sekring
c. saklar
d. kebakaran
20. Alat pengaman yang digunakan untuk mencegah korsleting adalah ....
a. trafo
b. saklar
c. sekring
d. accumulator

Kunci Jawaban
1. A 6. B 11. B 16. B
2. B 7. D 12. A 17. D
3. D 8. C 13. B 18. A
4. A 9. C 14. A 19. A
5. A 10. A 15. A 20 C

Penilaian
Skor Maksimal Ideal (SMI) = 20

skor siswa
Nilai =  100
SMI
Kriteria Ketuntasan :

Skor Ketuntasan

65 – 100 Tuntas

< 65 Tidak Tuntas


3. Penilaian Keterampilan
Laporan hasil percobaan membuat rangkaian paralel diperiksa menggunakan rubrik

Skor Maksimal Ideal (SMI) = 12

skor siswa
Nilai =  100
SMI

Anda mungkin juga menyukai