INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Penyusun : Ni Luh Aprilia Putri, S.Pd
Instansi : SD Negeri 4 Manistutu
Tahun Penyusunan : Tahun 2022
Jenjang Sekolah : SD
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Fase / Kelas : A/1
Bab 1 : Bunyi Apa?
Tema : Bunyi dan Pancaindra
Alokasi Waktu : 6 Minggu
B. KOMPETENSI AWAL
Peserta didik dapat mengenali bentuk dan bunyi huruf.
Peserta didik dapat membaca suku kata ‘ba-’, ‘bi-’, ‘bu-’, ‘be-’, dan ‘bo-’.
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
Mandiri;
Bernalar kritis;
Kreatif;
D. SARANA DAN PRASARANA
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia, 2021 Bahasa
Indonesia, Aku Bisa! Buku Siswa SD Kelas I, Penulis : Tim Belajar Plus
Buku lain yang relevan
Kartu huruf;
Kartu kata;
Kartu bergambar benda-benda yang memiliki suku kata ‘ba-‘, ‘bi-‘, ‘bu-‘, ‘be-‘, ‘bo-‘;
Alat tulis dan alat warna;
Buku-buku bacaan fiksi dan nonfiksi yang bertema pancaindra.
Lembar kerja peserta didik, laptop, handphone, LCD proyektor.
E. TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar.
Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai
keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin
F. JUMLAH PESERTA DIDIK
25 Peserta didik
G. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran tatap muka
KOMPONEN INTI
A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran Bab Ini :
Dengan menyimak dan menanggapi bacaan tentang bunyi dan pancaindra secara lisan, peserta didik
dapat mengenali abjad, merangkai suku kata yang diawali huruf ‘b’, menulis huruf ‘B’ dan ‘b’.
Capaian Pembelajaran :
Membaca:
Mengenali bentuk dan melafalkan bunyi huruf.
Menulis:
Menuliskan kata-kata yang sering ditemui.
Membaca:
Mengenali dan mengeja kombinasi abjad pada suku kata dan kata yang sering ditemui.
Membaca:
Mengenali dan mengeja kombinasi abjad pada kata dan suku kata yang sering ditemui.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Meningkatkan kemampuan siswa tentang mengenali bentuk dan bunyi huruf.
Meningkatkan kemampuan siswa tentang membaca suku kata ‘ba-’, ‘bi-’, ‘bu-’, ‘be-’, dan ‘bo-’.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Pernahkah kamu mendengar suara kukuruyuk?
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru membuka kegiatan dengan aktifitas rutin kelas, sesuai kesepakatan kelas ( menyapa, berdoa,
dan mengecek kehadiran ).
2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa.
3. Guru menyapa para peserta didik dan mengajak mereka berbincang tentang apa yang mereka lihat
dalam perjalanan ke sekolah hari ini
4. Guru menjelaskan bahwa ia akan membacakan buku dan menunjukkan sampul cerita untuk diamati
peserta didik.
5. Guru juga mendiskusikan tata cara menyimak dan berdiskusi.
6. Guru mengajak peserta didik mengamati gambar sampul dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
Kegiatan Inti
Menyimak
Kebiasaan dan tata cara menyimak perlu diperkenalkan kepada peserta didik kelas satu. Guru dapat
memperkenalkan kode bunyi berupa alat tertentu (misalnya lonceng atau alat musik sederhana atau
mainan yang mengeluarkan bunyi) atau lagu. Kode bunyi ini menjadi penanda bahwa peserta didik harus
berkumpul di tengah kelas untuk mendengarkan buku dibacakan atau menyimak cerita guru dan teman.
Tip Pembelajaran: Memperkenalkan Tata Cara Menyimak
Diskusikan tata cara menyimak cerita dengan peserta didik. Misalnya, apakah peserta didik boleh
berbicara selama cerita dibacakan? Apakah peserta didik boleh langsung memberikan komentar atau
bertanya saat menyimak cerita yang dibacakan? Bagaimana cara meminta izin untuk bertanya?
Membacakan Cerita “Suasana di Pagi Hari”
a. Sebelum membacakan cerita “Suasana di Pagi Hari” tunjukkan sampul cerita kepada peserta didik.
Bacakan judul cerita. Tanyakan kepada peserta didik mengapa judulnya “Suasana di Pagi Hari”.
Bunyi apakah itu? Lalu, mintalah peserta didik mengamati gambar pada sampul tersebut. Kira-kira,
gambar apakah itu? Apa hubungannya dengan ‘Suasana di Pagi Hari’?
b. Bacakan buku kepada peserta didik sambil menunjuk setiap kata. Berikan jeda yang cukup setelah
membaca setiap kalimat, demi memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengamati
gambar.
c. Seusai membaca, mintalah peserta didik untuk bersama-sama menirukan guru membaca.
d. Kegiatan menyimak akan melatih daya konsentrasi para peserta didik dan membiasakan mereka
dengan aturan bersama. Kegiatan pembiasaan ini tidak dinilai.
Tip Pembelajaran: Sikap Tubuh Saat Menyimak
Kebiasaan menyimak perkataan orang lain dengan baik dapat dibangun melalui sikap tubuh. Guru perlu
membiasakan peserta didik untuk menghadapkan tubuh kepada orang yang berbicara, mendengarkan
dengan saksama, serta menghadapkan wajah dan tatapan mata ke arah orang yang berbicara.
Mendiskusikan Cerita “Suasana di Pagi Hari”
a. Setelah membacakan cerita dan mengajak peserta didik membaca bersama, guru mendiskusikan
pertanyaan yang terdapat pada Buku Siswa.
Membaca
Sebagian peserta didik mungkin dapat menyebutkan atau menyanyikan huruf ‘a’ hingga ‘z’, tetapi
mereka belum tentu dapat mengenali bentuknya. Sering pula peserta didik dapat menyebutkan dan
mengenali bentuk abjad, tetapi tidak dapat melafalkan bunyinya sehingga tidak dapat merangkainya
dengan bunyi huruf lain untuk membentuk bunyi suku kata. Oleh karena itu, kegiatan mengenali bentuk
dan melafalkan bunyi abjad sangat penting.
Melafalkan Huruf Bersama-sama
a. Bacalah huruf secara berurut dengan menunjuk pada poster abjad di kelas atau kartu huruf. Tanyakan
kepada para peserta didik, apakah mereka dapat melakukannya sendiri.
b. Sebagai variasi, peserta didik dapat diminta untuk menyanyikan lagu abjad.
c. Setelah itu, perkenalkan bunyi masing-masing abjad. Tunjuklah setiap abjad dan lafalkan bunyinya.
Ajak peserta didik menirukannya.
Mengidentifikasi Bentuk Huruf pada Deret Abjad
a. Tanyakan beberapa huruf kepada seorang peserta didik. Apabila ia belum dapat menjawab
pertanyaan, tawarkan kepada peserta didik lain untuk menjawab pertanyaan tersebut.
b. Ajak peserta didik untuk membedakan bentuk huruf kapital dan huruf kecil.
c. Peserta didik bisa diminta untuk bergantian menyebutkan nama huruf yang ditunjuk oleh guru.
d. Minta peserta didik untuk mengidentifikasi abjad pada kata-kata ‘baju’, ‘bima’, ‘buku’, ‘ batu’,
‘bemo’, dan ‘bolu’.
e. Peserta didik diminta melafalkan huruf dan menirukannya pada buku.
f. Lakukan kegiatan membaca huruf ini secara rutin setiap sebelum memulai pembelajaran Bahasa
Indonesia, hingga seluruh peserta didik mengenali bunyi serta bentuk huruf kapital dan huruf kecil.
Inspirasi Kegiatan Perancah untuk Peserta Didik yang Belum Lancar Membaca
Peserta didik yang belum dapat mengidentifikasi abjad dan mengeja suku kata perlu didampingi secara
khusus. Petakan peserta didik yang belum lancar membaca dan ajaklah berkegiatan secara terpisah. Saat
temantemannya menulis, peserta didik yang belum lancar membaca dapat didampingi untuk mengenali
abjad dengan bantuan gambar pada kartu kata dan kartu huruf.
Pada hari-hari pertama bersekolah, guru mungkin belum dapat mengenali peserta didik yang belum
mampu mengidentifikasi huruf pada poster huruf. Setelah beberapa waktu berjalan, barulah guru dapat
melakukan pemetaan dan menuliskan nama-nama peserta didik berdasarkan kemampuan mereka
mengenali huruf. Catat kemampuan para peserta didik dalam mengenali huruf untuk memastikan bahwa
masing-masing akan memperoleh bantuan yang tepat pada kegiatan berikutnya.
Menulis
Tip Pembelajaran: Membiasakan Postur Tubuh yang Baik Saat Menulis
Guru perlu memastikan bahwa setiap peserta didik menulis dengan postur tubuh yang baik untuk melatih
Mari Menulis
a. Minta peserta didik menebalkan huruf dan kata pada buku halaman 9 dan 10.
Berbicara
Mengenal Panca Indra
Secara bergiliran, minta peserta didik untuk menunjukkan salah satu panca indra masing-masing di
depan kelas. Minta peserta didik memperkenalkan namanya dan kegunaanya. Guru dapat memeragakan
cara memperkenalkan panca indra dengan menunjukkan bagian-bagiannya langsung dan menjelaskan
kegunaannya.
Tip Pembelajaran: Berbicara dengan Jelas
Guru perlu membiasakan berbicara dengan volume suara yang baik dan artikulasi yang jelas. Peragakan
berbicara dengan suara yang pelan dan menggumam. Lalu tanyakan kepada para peserta didik, apakah
mereka mendengarnya? Berikan contoh bahwa volume yang cukup adalah yang dapat didengar oleh
seluruh peserta didik, namun tidak berteriak.
Catatan
Pada kegiatan perkenalan ini, guru sebaiknya mementingkan keberanian peserta didik untuk berbicara
ketimbang volume suara. Berikan apresiasi kepada peserta didik atas keberaniannya memperkenalkan
panca indra kepada teman-teman sekelas.
Membaca
a. Ajak peserta didik menyanyikan lagu “Dua Mata Saya”.
b. Setelah itu ajukan pertanyaan yang ada pada buku siswa halaman 12.
Mengamati
Mengamati Gambar “Posisi Tubuh saat Menulis”
a. Bacakan judul gambar “Posisi Tubuh saat Menulis”. Tanyakan kepada peserta didik, posisi tubuh
yang benar.
b. Beri waktu kepada mereka untuk mengamati gambar.
Memegang Pensil dengan Benar
Melatih peserta didik untuk memegang pensil dengan benar sangat penting bagi keterampilan motorik
halusnya. Guru perlu memberikan bimbingan secara individual bagi setiap peserta didik untuk menulis
dengan cara menggenggam pensil dan postur tubuh yang benar.
• Pensil digenggam dengan ibu jari dan jari telunjuk. Jari tengah menyangga jari telunjuk ketika
menggenggam pensil (lihat gambar).
• Keterampilan menggunakan tiga jari tersebut dapat dilatih dengan cara menulis mempergunakan
pensil yang agak pendek. Setelah terampil, barulah peserta didik diberi pensil yang lebih panjang.
• Peserta didik dapat dilatih menggunakan alat tulis berbagai ukuran, misalnya pensil warna dan krayon
untuk mewarnai gambar.
• Cara memegang pensil berikut adalah cara yang salah. Berikan bimbingan individual apabila peserta
didik melakukannya.
Tip Pembelajaran: Menulis Huruf dengan Arah yang Benar
Guru perlu membiasakan peserta didik menulis dengan arah yang benar. Ajak peserta didik mengamati
Menulis
Minta peserta didik menebalkan huruf yang terdapat pada Buku Siswa halaman 14
Kegiatan Penutup
1. Guru menunjukkan kartu bertuliskan ‘baju’, ‘bima’, ‘buku’, ‘batu’, ‘bemo’,’bolu’, dan mengajak
peserta didik membacanya bersama-sama.
2. Guru mengatakan bahwa peserta didik harus menghafalkan enam bentuk kata tersebut karena guru
akan menunjukkannya setiap hari.
3. Guru mengajak para peserta didik untuk mengingat kembali cerita “Suasana di Pagi Hari” dan
menanyakan apakah mereka menyukai cerita tersebut.
4. Guru memberikan pesan penutup tentang permainan di rumah yang bisa dilakukan dengan peluit dan
mengingatkan peserta didik untuk bermain peluit dengan aman di rumah.
5. Guru mengajak peserta didik untuk menyanyikan lagu penutup.
F. JURNAL MEMBACA
Jurnal Membaca
Pastikan peserta didik membaca setiap hari. Pada kegiatan 15 menit membaca sebelum pembelajaran
setiap hari, guru dapat membacakan buku pengayaan fiksi dan nonfiksi bergambar yang terkait dengan
tema pembelajaran. Apabila buku dengan tema terkait tidak tersedia, guru dapat membacakan buku
apa saja yang sesuai dengan minat dan jenjang peserta didik.
Membaca
Kata Minggu Ini
Peserta didik perlu terpajan dengan bentuk kata-kata
yang sering ditemui. Hal ini akan mempercepat
prosesnya belajar membaca.
Cetaklah kata-kata tersebut pada kartu-kartu. Anda
juga dapat menulisnya di lembaran karton yang
dipotong-potong membentuk kartu. Tunjukkan kata-
kata tersebut kepada para peserta didik setiap hari
dan minta mereka membacanya. Guru kemudian
dapat menyimpan kartu-kartu ini pada kamus
dinding kelas. Apabila kondisinya memungkinkan,
kartu-kartu tersebut dapat diperbanyak dan diberikan
kepada peserta didik yang belum lancar membaca
untuk digunakan di rumah. Berikan panduan kepada
orang tua/wali untuk menunjukkannya kepada
peserta didik di rumah setiap hari.
G. REFLEKSI
A. Memetakan Kemampuan Awal Peserta Didik
1. Pada akhir Bab 1 ini, guru telah memetakan peserta didik sesuai dengan kemampuan masing-masing
melalui asesmen formatif dalam kegiatan sebagai berikut.
a. Mengenali bentuk dan bunyi huruf.
b. Membaca suku kata ‘ba-’, ‘bi-’, ‘bu-’, ‘be-’, dan ‘bo-’.
3. Merujuk pada tabel ini, guru merencanakan pendekatan pembelajaran pada bab berikutnya. Guru
memetakan peserta didik untuk mendapatkan bimbingan secara individual atau bimbingan dalam
kelompok kecil melalui kegiatan pendampingan atau perancah. Guru juga perlu merencanakan
kegiatan pengayaan untuk peserta didik yang memiliki minat khusus atau kemampuan belajar di atas
teman-temannya. Dengan demikian, asesmen akhir Bab 1 ini membantu guru untuk merencanakan
pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kompetensi peserta didik.
B. Merefleksi Strategi Pembelajaran: Apa yang Sudah Baik dan Perlu Ditingkatkan
Tabel 1.9 Contoh Refleksi Strategi Pembelajaran di Bab 1
Sudah Saya Masih Perlu
Sudah Saya Lakukan, Saya
No Pendekatan/Strategi
Lakukan Tetapi Belum Tingkatkan
Efektif Lagi
Saya sudah menyiapkan media dan alat
1
peraga sebelum memulai pembelajaran.
Saya sudah melakukan kegiatan
pendahuluan dan mengajak peserta didik
2
berdiskusi, membuat prediksi terhadap
tema yang akan dibahas.
Saya sudah mengapresiasi pendapat dan
3 tanggapan peserta didik untuk
memotivasi mereka berbicara.
Saya sudah meminta peserta didik
4 mengamati gambar sampul cerita
sebelum membacakan isi cerita.
Saya sudah mengelaborasi tanggapan
5 seluruh peserta didik dalam kegiatan
berdiskusi.
Saya menyepakati tata cara menyimak
6 dan berbicara yang baik dengan peserta
didik.
7 Saya sudah memberikan alternatif
H. ASESMEN / PENILAIAN
Asesmen Formatif
Asesmen formatif hanya dilakukan pada beberapa kegiatan yang bersimbol di samping ini.
Kegiatan pada bab 1 dapat dinilai menggunakan contoh rubrik penilaian yang disediakan pada kegiatan-
kegiatan tersebut. Asesmen ini pun merujuk kepada Alur Konten Capaian Pembelajaran yang dikutip
pada kegiatan-kegiatan tersebut. Kegiatan lain dilakukan sebagai pembiasaan dan latihan; tidak diujikan.
Tabel 1.2 Contoh Rubrik Penilaian Pengenalan Huruf Contoh Rubrik Penilaian Pengenalan
Huruf (Beri tanda centang pada baris nama peserta didik sesuai nilainya)
Dapat
Dapat Dapat Dapat
Menyebutkan
Nama Menyebutkan 5 Menyebutkan Menyebutkan
Lebih dari 12
Peserta Didik Huruf 5 - 12 Huruf Semua Huruf
Huruf
Nilai = 1 Nilai = 2 Nilai = 4
Nilai = 3
Haidar
Tabel 1.3 Contoh Pemetaan Peserta Didik Berdasarkan Kemampuan Menulis Guru pun dapat
menyesuaikan kegiatan ini dengan ragam kemampuan menulis peserta didik.
Kegiatan Perancah untuk Kegiatan untuk Peserta Kegiatan Pengayaan untuk
Peserta Didik yang Belum Didik yang Telah Dapat Peserta Didik yang Telah Lancar
Lancar Menulis Menulis Namanya Sendiri Menulis Namanya Sendiri
Peserta didik menulis Peserta didik menulis namanya Peserta didik dapat menuliskan
namanya dengan meniru secara mandiri. nama lengkapnya secara mandiri.
nama yang telah dibuat
guru.
(Daftar nama peserta didik) (Daftar nama peserta didik) (Daftar nama peserta didik)
Buatlah tabel di papan tulis dengan dua kolom untuk ‘bo-’ dan ‘bi-’ seperti berikut.
Tabel 1.5 Contoh Tabel Pengelompokan Kata
‘bo’ ‘bi’
Remedial :
Remedial dilakukan dengan diberikan kepada peserta didik yang membutuhkan bimbingan untuk
memahami materi atau pembelajaran mengulang siswa yang belum mecapai CP
alat peraga: alat bantu yang digunakan guru dalam pembelajaran agar materi yang diajarkan mudah
dipahami oleh peserta didik
asesmen: upaya untuk mendapatkan data dari proses dan hasil pembelajaran untuk mengetahui
pencapaian peserta didik di kelas pada materi pembelajaran tertentu
asesmen diagnosis: asesmen yang dilakukan pada awal tahun ajaran guna memetakan kompetensi para
peserta didik agar mereka mendapatkan penanganan yang tepat
asesmen formatif: pengambilan data kemajuan belajar yang dapat dilakukan oleh guru atau peserta
didik dalam proses pembelajaran
asesmen sumatif: penilaian hasil belajar secara menyeluruh yang meliputi keseluruhan aspek
kompetensi yang dinilai dan biasanya dilakukan pada akhir periode belajar
berpikir lantang: mengungkapkan proses berpikir dengan lantang agar orang lain dapat belajar dan
memperoleh informasi dari proses tersebut
buku pengayaan: buku yang digunakan sebagai penunjang atau pelengkap buku pelajaran utama
capaian pembelajaran: kemampuan pada akhir masa pembelajaran yang diperoleh melalui
serangkaian proses pembelajaran
diorama: sajian pemandangan alam dalam bentuk tiga dimensi dengan menempatkan objek di depan
sebuah latar sehingga menggambarkan keadaan alam yang sebenarnya
fonem: satuan bunyi terkecil yang mampu menunjukkan kontras makna, misalnya /h/ adalah fonem
karena membedakan makna kata ‘harus’ dan ‘arus’
fakta: hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi
intonasi: ketepatan pengucapan dan irama dalam kalimat agar pendengar memahami makna kalimat
tersebut dengan benar
kata ajaib: sebutan untuk ungkapan santun yang wajib dikenal dan digunakan peserta didik dalam
kesehariannya
keterampilan sosial: kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dengan efektif serta berinteraksi
dengan orang lain secara verbal dan nonverbal sesuai dengan norma sosial dan budaya
literasi dasar: kecakapan membaca dan menulis permulaan yang harus dikuasai di jenjang awal
pendidikan formal
literasi finansial: pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan pemahaman tentang konsep dan
risiko, keterampilan agar dapat membuat keputusan finansial untuk meningkatkan kesejahteraan
lembar amatan: catatan yang berisi sikap dan/atau keterampilan peserta didik untuk diamati guru
media digital: format konten yang dapat diakses oleh perangkat-perangkat digital
membaca nyaring: membacakan buku atau kutipan dari buku kepada orang lain secara nyaring dengan
tujuan untuk menarik minat membaca
motorik halus: kemampuan untuk menggerakkan anggota tubuh yang melibatkan saraf, tulang, dan
otot untuk melakukan aktivitas tertentu
peragaan: proses menyajikan sebuah perilaku atau proses melakukan sesuatu agar orang lain dapat
meniru atau mengadaptasi perilaku atau proses yang diperagakan tersebut
perancah: teknik pemberian dukungan belajar secara terstruktur dan bertahap agar peserta didik dapat
belajar secara mandiri
pojok baca kelas: bagian dari kelas yang dilengkapi dengan rak buku berisikan buku-buku pengayaan
sesuai jenjang untuk dibaca peserta didik selama berada di kelas
proyek kelas: tugas pembelajaran yang kompleks dan melibatkan beberapa kegiatan untuk dilakukan
peserta didik secara kolaboratif dengan serangkaian proses mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga
evaluasi kegiatan
prediksi: prakiraan tentang sesuatu
teks deskripsi: teks yang melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya sehingga pembaca
dapat melihat, mendengar, mencium, dan merasakan apa yang dilukiskan itu sesuai dengan citra
penulisnya
teks eksposisi: teks yang bertujuan untuk memberikan informasi tertentu, misalnya maksud dan tujuan
sesuatu
teks tanggapan: teks yang berisi penilaian, ulasan, atau resensi terhadap suatu karya (film, buku, novel,
drama, dll) sehingga orang lain mengetahui kelebihan dan kekurangan karya tersebut
D. DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Culham, Ruth. 2005. 6 + 1 Traits of Writing: The Complete Guide for the Primary Grades. Portland:
Scholastic Teaching Resources.
Dewayani, Sofie. 2017. Menghidupkan Literasi di Ruang Kelas. Yogyakarta: Penerbit PT Kanisius.
Fisher, Douglas dkk. 2019. This is Balanced Literacy. Thousand Oaks: Corwin.
Hancock, Marjorie R. 2004. A Celebration of Literature and Response: Children, Books and Teachers in K-
8 Classrooms. New York: Pearson.
McGraw-Hill Reading Wonders. 2014. Balanced Literacy Guide. New York: McGraw Hill Education.
Oliverio, Donna C. 2007. Painless Junior Writing. New York: Barron’s Educational Series.
Pusat Asesmen dan Pembelajaran. 2020. Modul Asesmen Diagnosis di Awal Pembelajaran. Jakarta:
Pusmenjar Kemendikbud RI.
Rasinski, Timothy dkk (Eds.). 2012. Fluency Instruction: Research-Based Best Practices. New York: The
Guilford Press.
Robb, Laura. 2003. Teaching Reading in Social Studies, Science, and Math. Portland: Scholastic Teaching
Resources.
Vadasy, Patricia F. & J. Ron Nelson. 2012. Vocabulary Instruction for Struggling Students. New York: The
Guilford Press.
Vygotsky, L. 1978. Mind in Society: The Development of Higher Psychological Processes. Cambridge:
Harvard University Press.
Guru Kelas 1 ,
NIP. -
SD NEGERI 4 MANISTUTU
KECAMATAN MELAYA
KABUPATEN JEMBRANA
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA
INFORRMASI UMUM PERANGKAT AJAR
Penyusun : Ayu Kasmita Dewi, S.Pd.
Instansi : SD Negeri 4 Manistutu
Fase/Kelas : B/ 4 (Empat)
Jumlah Peserta didik : 18 Orang
Mode Pembelajaran : Tatap Muka
Kategori Peserta Didik : Reguler
Mapel : IPAS
Bab 4 : Mengubah Bentuk Energi
Topik : Transformasi Energi di Sekitar Kita
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan ( 2 X 35 Menit )
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada fase B peserta didik diharapkan mampu menganalisis ragam tranformasi energi pada kehIdupan
sehari-hari. Peserta didik dapat menelaah bentuk perubahan energi. Peserta didik dapat membuat simulasi
alat sederhana melalui pembuatan alat yang memanfaatkan transformasi energi.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui video pembelajaran yang ditampilkan, peserta didik dapat menganalisis macam-macam
bentuk energi
2. Melalui diskusi dan mengamati PPT peserta didik dapat menelaah bentuk perubahan energi.
3. Melalui diskusi dan eksperimen kelompok peserta didik mampu menguji perubahan bentuk energi
PROFIL PELAJAR PANCASILA
1. Bernalar kritis
2. Kreatif
3. Bergotong Royong
PENGETAHUAN/KETERAMPILAN PRASYARAT
Peserta didik mengetahui konsep bahwa energi tidak bisa diciptakan, namun energi bisa diubah dari bentuk
satu kebentuk lainnya.
DESKRIPSI UMUM
Peserta didik diajak untuk mengamati video tentang bentuk-bentuk energi. Peserta didik diminta
memberikan contoh lain benda-benda yang menghasilkan energi tersebut. Kemudian peserta didik diajak
memnelaah bentuk transformasi perubahan energi dengan melakukan eksperimen dengan mengikuti
langkah-langkah kegiatan sesuai yang tertera pada LKPD.
PEMAHAMAN BERMAKNA
Manusia memanfaatkan berbagai macam energi yang ada disekitarnya diantaranya seperti energi gerak,
energi listrik, energi kimia, energi cahaya, energi bunyi. Energi-energi tersebut dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan sehari-hari. Energi energi tersebut dapat berubah dari bentuk satu kebentuk lainnya
dengan transformasi energi.
PERTANYAAN PEMANTIK
Apakah manusia dapat menciptakan energi?
Bagaimana energi bisa bertransformasi?
FASILITAS, SARANA, DAN PRASARANA
1. Ruang Kelas
2. LCD Proyektor
3. Internet
4. Bahan Ajar
5. LKPD yang memuat langkah-langkah percobaan
INDIKATOR KETERCAPAIAN
1. Peserta didik mampu mengidentifikasi bentuk-bentuk energi
2. Peserta didik dapat menelaah bentuk perubahan energi
3. peserta didik mampu menguji perubahan bentuk energi
ALUR PEMBELAJARAN
ASESMEN DIAGNOSTIK
ASESMEN SUMATIF
PENILAIAN DIAGNOSTIK
TUJUAN
Membuat pengelompokkan berdasarkan kemampuan awal, minat, dan bakat peserta
didik.
TEKNIK PENILAIAN
Instrumen tertulis berupa gambar yang didalamnya peserta didik diminta menyebutkan bentuk energi
dari gambar tersebut. Penilaian yang diberikan kepada siswa sebelum pembelajaran dimulai.
INSTRUMEN ASESMEN
1. jenis-jenis energi yang ada disekitar kita adalah
2. Alat apa saja yang terdapat pada kedua gambar tersebut, perubahan energi apa yang terjadi pada
kedua alat tersebut?
3. Jelaskan cara membuat jus alpukat menggunakan blender!
Jawaban
1. Energi kimia, energi listrik, energi panas, energi gerak, energi bunyi, dan energi cahaya.
2. Kipas Angin dan Blender, Energi Listrik berubah menjadi Energi Gerak
3. a. siapkan alat dan bahan untuk membuat jus.seperti,gula,air,buah,gelas, dan blender.
b. potong buah alpukat yg akan dijus.
c. siapkan blender dan pastikan blender dalam keadan bersih dan tidak rusak.
d. masukkan alpukat ,air,dan gula kedalam blender.
e. nyalakan blender ,tunggu sampai sebua bahan tercampur rata dan halus.
f. ambil gelas yg sudah disiapkan isi dengan es batu.
h. tuang jus kedalam gelas yg sudah disiapkan dan sudah berisi es batu.
i. jus siap disajikan dan dinikmati.
Pengelompokan Hasil Asesmen Diagnostik
Pengetahuan Awal
Peserta didik belum Peserta dapet Peserta dapet Peserta dapet
Siswa Tentang
mampu menyebtkan menyebutkan 1 menyebutkan 2-3 menyebutkan lebih
Bentuk-bentuk
bentuk-bentuk energi bentuk energi bentuk energi dari 5 bentuk energi
Energi
Tujuan Asesmen Diagnostik adalah untuk mengelompokan peserta didik secara heterogen hyaitu sesuai
kemampuannnya dalam kelompok.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
AKTIVITAS 1
KEGIATAN AWAL (20 Menit)
1. Guru dan peserta didik memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama
(Beriman Kepada Tuhan YME).
2. Guru menyapa Peserta didik dilanjutkan dengan melakukan pemeriksaan kehadiran.
3. Guru mengajak siswa siswa menyanyikan lagu Garuda Pancasila dan melakukan tepuk semangat
(Nasionalisme)
4. Guru memberikan apersepsi dengan pertanyaan pemantik
5. Guru mengajak peserta didik untuk menggosok kedua telapak selama beberapa saat
Setelah itu guru menanyakan kepada peserta didik pertanyaan seperti:
a. Apa yang kalian rasakan setelah melakukan kegiatan tadi?
b. Jika melakukan kegiatan tadi kalian sudah mengubah bentuk energi, yakni energi … menjadi
energi ….
a. Apakah kalian tau bentuk bentuk energi?
6. Guru menyamapaikan tujuan pembelajaran yaitu mampu mengidentifikasi bentuk-bentuk energi
dan menelaah bentuk perubahan energi.
KEGIATAN INTI (40 menit)
7. Guru mengorganisir peserta didik untuk membentuk kelompok heterogen sesuai dengan penilaian
diagnostik yang telah dilakukan.
8. Peserta didik bersama guru mengamati video pembelajaran Bentuk-bentuk energi
https://www.youtube.com/watch?v=w6ikssDsJ7w
9. Guru memberikan pertanyaan kepada peseta didik, Selain contoh yang ada divideo apa contoh
bentuk energi lainnya?
10. Guru membagikan LKPD, kemudian setiap kelompok diminta melengkapi LKPD
11. Guru menampilkan PPT yang berisi Kode QR yang jika discan dengan aplikasi scan barcode akan
muncul gambar alat atau kegiatan yang melibatkan bentuk-bentuk energi.
12. Peserta didik bersama kelompok melakukan scan Kode QR dengan media HP yang ada di PPT
yang memuat gambar-gambar alat maupun kegiatan yang melibatkan bentuk-bentuk energi satu
persatu, kemudian Peserta didik bersama kelompoknya diminta melengkapi LKPD selama 1 menit,
sebelum guru melanjutkan pada gambar berikutnya.
13. Peserta didik melakukan scan barcode dan melengkapi LKPD dengan bimbingan guru.
14. Perwakilan salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi pengerjaan LKPD didepan kelas,
sedangkan kelompok lainnya nya menanggapi LKPD kelompok yang maju.
KEGIATAN PENUTUP (10 Menit)
15. Peserta didik bersama guru menyimpulkan kegiatan yang telah dilaksanakan.
16. Siswa Mengerjakan soal evaluasi
17. Penutup dan Doa.
AKTIVITAS 2
KEGIATAN AWAL (10 Menit)
1. Guru dan peserta didik memulai pembelajaran dengan salam dan berdoa (Beriman Kepada Tuhan
YME).
2. Guru menyapa Peserta didik dilanjutkan dengan melakukan pemeriksaan kehadiran.
3. Guru mengajak peserta didik menyanyikan lagu Garuda Pancasila dan Lagu Profil pelajar
pancasila (Nasionalisme)
4. Guru melakukan koneksi dengan Aktifitas 1.
5. Guru mengawali dengan pertanyaan pemantik.
a. Apakah kalian masih ingat dengan bentuk bentuk energi yang sudah kita pelajari sebelumnya?
Ada Perubahan bentuk energi apa saja yang terjadi disekitar kita?.
b. Sebutkan Apa saja contoh Perubahan energi listrik menjadi gerak?
1. Kipas Angin · 2. Mesin Cuci · 3. Blender · 4. Mixer · 5. Sepeda Listrik.
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu mampu menguji perubahan bentuk energi
memfokuskan pada perubahan energi listrik berubah ke energi gerak.
KEGIATAN INTI (50 menit)
Fase-1: Penentuan Pertanyaan Mendasar
7. Guru menampilkan gambar yaang berhubungan dengan perubahan bentuk energi
8. Guru mengemukakan pertanyaan tentang video yang sudah diputar yang bersifat eksplorasi
pengetahuan yang telah dimiliki siswa berdasarkan pengalaman belajar sebelumnya.
9. Guru menginformasikan bahwa percobaan yang akan dilakukan untuk menguji perubahan bentuk
energi adalah dengan melakukan proyek pembuatan kipas angin sederhana.
Fase-2.Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project)
10. Guru Mengorganisir peserta didik kedalam kelompok-kelompok heterogen (4-5) orang sesuai hasil
tes assesmen diagnostik yang sebelumnya sudah dilaksanakan.
11. Guru Membagikan LKPD yang berisi tugas proyek disertai dengan langkah-langkah
pengerjaannya.
12. Guru dan peserta didik membicarakan aturan main untuk disepakati bersama dalam proses
penyelesaian proyek.
Fase-3. Menyusun Jadwal (Create a Schedule)
13. Guru bersama peserta didik untuk membuat jadwal aktifitas waktu maksimal yang disepakati.
14. Guru memfasilitasi peserta didik untuk menyusun langkah alternatif, jika ada sub aktifitas yang
molor dari waktu yang telah dijadwalkan.
Setelah selesai mengerjakan LKPD, silahkan presentasikan hasil diskusi kelompok kalian
didepan kelas!.
LKPD AKTIVITAS 2
Ayo Bereksperimen!
1. Siapkan alat dan bahan sesuai yang tertera pada tabel di bawah!
2. Setelah melakukan eksperimen, Tuliskan hasil percobaanmu pada tabel
Laporan berikut!
Tujuan percobaan
Untuk menguji perubahan bentuk energi yang terajdi dengan melakukan
eskperimen mebuat kipas angin sederhana.
Alat dan bahan
1. DINAMO MOTOR DC 6. LEM TEMBAK
2. 2 BATERAI TIPE AA 1.5 V 7. LEM FOX
3. TEMPAT BATERAI AA 8. LILIN
4. SAKELAR ON/OFF 2 KAKI 9. KERTAS 9X3CM
5. 2 POTONG KABEL MASING2 10. GUNTING
30CM 11. CUTTER
6. BOTOL PLASTIK KECIL 2 12. SPIDOL/PULPEN
7. CD BEKAS
Langkah-langkah percobaan
video proses pembuatan kipas angin sederhana
https://www.youtube.com/watch?v=lKVRtPQS-FA
Percobaan Membuat Kipas Angin Sederhana
Tujuan Percobaan
Langkah-Langkah Percobaan
Hasil Percobaan
Kesimpulan
BAHAN AJAR IPAS
MATERI MENGUBAH BENTUK
ENERGI
Bab 4 Mengubah Bentuk Energi
Tujuan Pembelajaran
Pertanyaan Esensial
Energi cahaya Matahari juga bisa diubah menjadi energi listrik dengan
bantuan panel surya. Panel surya menyimpan energi kimia yang bisa mengubah cahaya
Matahari menjadi energi listrik.
Namun, tidak semua energi bisa sepenuhnya kita ubah menjadi energi yang
kita inginkan. Mari kita lihat contoh perubahan energi pada mobil. Saat mengisi
mobil dengan bensin, kita mengharapkan semua bensin akan berubah bentuk menjadi
energi gerak. Namun pada kenyataannya, sebagian energi akan berubah bentuk
menjadi energi panas dan energi kimia lagi dalam bentuk asap kendaraan.
Kedua energi ini adalah energi sampingan yang terbentuk saat mobil dipakai.
Apakah kedua energi sampingan ini dibutuhkan saat kita menyetir? Apakah ada
energi sampingan dari mobil yang berdampak pada lingkungan?.
LAMPIRAN
KISI-KISI DAN
EVALUASI
KISI-KISI ASESMEN SUMATIF
Menelaah bentuk Peserta didik dapat 4. Bentuk perubahan energi yang Pilihan Ganda 10 B
perubahan energi menelaah bentuk terjadi pada setrika adalah …
perubahan energi menjadi ….
a. Panas menjadi listrik
b. listrik menjadi panas
c. gerak menjadi listrik
d. listrik menjadi gerak
2.
a. Gambar 1 listrik
menjadi angin
b. Gambar 2 Listrik
menjadi cahaya
c. Gambar 1 Listrik
menjadi gerak
d. Gambar 2 Listrik
menjadi panas
Nama :
No. Absen :
1. 2.
a. Gambar 1 listrik menjadi angin
b. Gambar 2 Listrik menjadi cahaya
c. Gambar 1 Listrik menjadi gerak
d. Gambar 2 Listrik menjadi panas
8. Setelah melakukan eksperimen membuat kipas angin sederhana, yang berperan penting dalam
keberhasilan eksperimen sehingga kipas dapat berputar adalah ….
a. Baterai
b. Keping CD
c. Lem
d. Baling-baling.
9. Perhatikan gambar dibawah ini!
Melakukan 4 kriteria dari sikap spiritual (sikap berdoa) = 4 point (sangat baik)
Melakukan 3 kriteria dari sikap spiritual (sikap berdoa) = 3 poin (baik)
Melakukan 3 kriteria dari sikap spiritual (sikap berdoa) = 2 point (cukup)
Melakukan 3 kriteria dari sikap spiritual (sikap berdoa) = 1 point kurang
B. Penilaian sikap sosial
Butir Sikap
No Nama Siswa Bernalar Bergotong Tindak Lanjut
Kreatif
Kritis Royong
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Kriteria Penilaian Sikap Sosial :
a. menunjukkan perilaku yang selalu bernalar kritis saat berdiskusi mengerjakan tugas.
b. menunjukkan perilaku yang selalu mandiri saat mengerjakan tugas.
c. menunjukkan perilaku yang selalu bergotong royong saat mengerjakan tugas.
No No No No No No No No No No
NO Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 SKOR NILAI
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
ASPEK
NO NAMA SKOR NILAI
AKTIVITAS 1 AKTIVITAS 2 TOTAL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Kriteria Penilaian Keterampilan
Kegiatan 1
Poin 4 (SB) = Mampu menganalisis seluruh kegiatan eksperimen dan menulis laporan secara
beraturan
Poin 3 (B) = Mampu menganalisis sebagian kegiatan eksperimen dan menulis laporan secara
beraturan
Poin 2 (C) = Kurang Mampu menganalisis kegiatan eksperimen dan menulis laporan secara beraturan
Poin 1 (PB) = Belum Mampu menganalisis kegiatan eksperimen dan menulis laporan secara beraturan
Kegiatan 2
Poin 4 (SB) = Mampu menganalisis seluruh kegiatan eksperimen dan menulis laporan secara
beraturan
Poin 3 (B) = Mampu menganalisis sebagian kegiatan eksperimen dan menulis laporan secara
beraturan
Poin 2 (C) = Kurang Mampu menganalisis kegiatan eksperimen dan menulis laporan secara beraturan
Poin 1 (PB) = Belum Mampu menganalisis kegiatan eksperimen dan menulis laporan secara beraturan
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. TUJUAN
1. Dengan mengamati, siswa mampu mengidentifikasi komponen-komponen listrik dan
fungsinya dalam rangkaian listrik sederhana dengan tepat.
2. Setelah berdiskusi, siswa mampu membuat rangkaian listrik seri dan menguji rangakaian
tersebut dengan tepat.
F. MATERI PEMBELAJARAN
Mengidentifikasi komponen listrik
G. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Model : Jigsaw
Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
2. Jika hanya sakelar 1 dan 2 yang dihidupkan maka lampu yang menyala adalah lampu ….
a. A
b. B
c. C
d. A dan B
3. Jika hanya sakelar 3 yang dimatikan maka ….
a. Semua lampu padam
b. Semua lampu menyala
c. Hanya lampu C yang menyala
d. Hanya lampu B dan C yang menyala
4. Semua lampu akan padam jika ….
a. Sakelar 1 yang dimatikan
b. Sakelar 2 yang dimatikan
c. Sakelar 3 yang dimatikan
d. Sakelar 4 yang dimatikan
5. Salah satu keuntungan rangkaian listrik paralel adalah...
a. jika salah satu lampu mati yang lain tetap menyala
b. jika salah satu lampu mati yang lain ikut ikut mati
c. terlalu banyak penggunaan kabel
d. biaya pembuatan relatif lebih mahal
6. Lampu lalu lintas pada umumnya menggunakan rangkaian...
a. seri
b. paralel
c. seri dan paralel
d. paralel dan seri
7. Tokoh penemu lampu lintas adalah...
a. Thomas Alva Edison
b. James Naismith
c. Michael Faraday
d. Garret Augustus Morgan
8. Perhatikan gambar berikut !
Kunci Jawaban
1. A 6. B 11. B 16. B
2. B 7. D 12. A 17. D
3. D 8. C 13. B 18. A
4. A 9. C 14. A 19. A
5. A 10. A 15. A 20 C
Penilaian
Skor Maksimal Ideal (SMI) = 20
skor siswa
Nilai = 100
SMI
Kriteria Ketuntasan :
Skor Ketuntasan
65 – 100 Tuntas
skor siswa
Nilai = 100
SMI