Makalah Kesmen Kelompok 3
Makalah Kesmen Kelompok 3
Dosen Pengampu:
Dra. Nurhasanah, M. Pd
Disusun Oleh :
Kelompok 2
Alhamdulillah, puji syukur mari sama-sama kita panjatkan kehadirat Allah SWT.
yang mana oleh Allah atas berkat rahmat dan karunia-Nya yang berupa nikmat iman
dan nikmat sehat, sehingga pada akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Shawalat bermahkotakan salam tak lupa pula kita sanjung sajikan ke pangkuan Baginda
Nabi Besar Muhammad SAW. yang mana oleh beliau telah membawa kita daripada
alam jahiliyah yaitu alam kegelapan yang penuh dengan kebodohan, kepada alam
Islamiah yaitu alam terang benderang yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Makalah berjudul “Penyesuaian Diri” kami buat dalam rangka untuk memenuhi
tugas daripada Mata Kuliah “Kesehatan Mental”, dengan dosen pengampu ibu Dra.
Nurhasanah, M.Pd. Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah wawasan bagi
kita semua terkait materi ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah mendukung serta membantu dalam proses penyelesaian penyusunan makalah
ini. Begitu besar harapan kami supaya makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua.
Dengan kerendahan hati, kami memohon maaf apabila ada kesalahan dalam
penyusunan makalah ini. Kritik yang terbuka dan membangun sangat kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini. Demikian kata pengantar ini tim penyusun sampaikan.
Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang ikut terlibat dalam membantu
penyusunan dan para pembaca makalah ini.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
3.2 Saran.................................................................................................................................. 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui ciri ciri penyesuaian diri yang tidak efektif
2. Untuk mengetahui gambaran Bagaimana tanda tanda sejahtera dan bahagia
3. Untuk mengetahui mengembangkan keterampilan dan sikap yang diperlukan
untuk adaptasi yang efektif terhadap berbagai perubahan dan tantangan dalam
kehidupan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan penyesuaian diri
adalah proses yang terjadi secara terus menerus yang dilakukan oleh seseorang dengan
dirinya sendiri kepada orang lain, serta lingkungannya untuk mengatasi konflik,
kesulitan, dan rasa frustasi sehingga tercipta suatu hubungan yang serasi antara dirinya
dengan lingkungan.
4
Ketidakmampuan menyesuaikan diri dan abnormalitas sering kali bisa
disebabkan oleh berbagai faktor seperti kondisi mental perkembangan yang terhambat
trauma gangguan neurologis atau situasi lingkungan yang tidak kondusif. Penting
untuk diingat bahwa setiap individu bisa mengalami tantangan ini dalam tingkat yang
berbeda dan dapat membutuhkan dukungan dan perhatian yang sesuai untuk
membantu mereka beradaptasi dan berkembang.
Dalam banyak kasus ketidakmampuan menyesuaikan diri dan abnormalitas
dapat diatasi melalui pendidikan terapi dukungan sosial dan upaya kolaboratif dari
individu itu sendiri keluarga dan profesional yang terkait.
5
6. Tidak fleksibel: Orang dengan penyesuaian diri yang tidak efektif sering kali tidak
fleksibel dalam menghadapi situasi baru atau berbeda. Mereka mungkin memiliki
pola pikir yang kaku sulit menerima pandangan yang berbeda dan tidak bersedia
mencoba pendekatan yang baru.
7. Kesulitan dalam mengambil tanggung jawab: Individu yang tidak efektif dalam
penyesuaian diri mungkin cenderung menyalahkan orang lain atau lingkungan
eksternal ketika menghadapi tantangan atau kesulitan. Mereka mungkin kesulitan
dalam mengambil tanggung jawab pribadi atau membuat perubahan yang
diperlukan.
8. Ketidakmampuan untuk belajar dari pengalaman: Orang yang tidak efektif dalam
penyesuaian diri sering kali kesulitan dalam belajar dari pengalaman hidup
mereka. Mereka mungkin terjebak dalam pola-pola yang sama tidak mampu
mengidentifikasi pola yang tidak sehat dan tidak melihat peluang untuk tumbuh
dan berkembang.
9. Kesulitan dalam membentuk hubungan yang sehat: Individu yang tidak efektif
dalam penyesuaian diri sering kali mengalami kesulitan dalam membentuk
hubungan yang sehat dengan orang lain. Mereka mungkin cenderung menghindari
konflik tidak mampu berempati dengan perasaan dan kebutuhan orang lain atau
memiliki masalah dalam membangun kedekatan dan kepercayaan.
10. Ketidakpuasan dan ketidakbahagiaan: Orang dengan penyesuaian diri yang tidak
efektif sering kali merasa tidak puas dan tidak bahagia dengan kehidupan mereka.
Mereka mungkin merasa terjebak dalam situasi yang tidak diinginkan tidak
mampu mencapai tujuan dan impian mereka dan tidak memiliki perasaan
keseimbangan atau keberhasilan dalam hidup.
Namun penting untuk dicatat bahwa penyesuaian diri yang tidak efektif adalah
sesuatu yang dapat diubah. Melalui kesadaran pembelajaran dukungan dan upaya yang
tetap individu mungkin dapat mengembangkan keterampilan penyesuaian diri yang
lebih efektif dan mencapai kehidupan yang lebih baik.
6
2.4 Tanda – Tanda Keadaan Sejahtera Dan Bahagia
Tanda-tanda kesejahteraan dan kebahagiaan dapat bervariasi bagi setiap individu
tetapi ada beberapa tanda umum yang dapat dilihat. Berikut adalah beberapa tanda-
tanda kesejahteraan dan kebahagiaan yang sering diamati:
7
2. Kesehatan fisik yang baik
Mereka yang sehat secara fisik cenderung merasa lebih bahagia dan memiliki
stamina yang lebih baik dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Mereka mungkin
memiliki tingkat energi yang tinggi tidur yang baik dan memiliki kebiasaan hidup
sehat.
6. Keseimbangan kehidupan
Menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi adalah tanda
kesejahteraan yang penting. Makna dan kesenangan dalam kehidupan pribadi seperti
waktu untuk bersantai menjaga hubungan dan menikmati waktu luang berkontribusi
pada perasaan bahagia.
8
mereka dengan semangat dan tekad. Tetapi perlu diingat bahwa setiap orang
memiliki definisi bahagia yang berbeda-beda. Setiap individu dapat memiliki tanda-
tanda kesejahteraan dan kebahagiaan yang unik tergantung pada nilai-nilai minat dan
pengalaman mereka.
9
baru, seperti berpisah dengan keluarga dan hidup di kost, perubahan gaya hidup,
banyak menemui karakteristik teman yang lebih beragam. Hal itu dapat
memunculkan masalah emosional seperti cemas, sedih, stres dan sebagainya jika
mahasiswa tidak dapat menyesuaikan diri secara emosional.
Keempat bentuk penyesuaian diri tersebut bisa saja tidak semuanya berjalan
dengan baik. Akan ada saat dimana mahasiswa mengeluhkan perkuliahan yang padat,
tugas yang banyak, Sulit mencari teman yang cocok, kangen rumah, dan lainnya.
Namun hal itu merupakan proses yang wajar saja terjadi pada mahasiswa baru. Bentuk
keberhasilan penyesuaian diri setiap mahasiswa pun akan berbeda. Ada yang dapat
menyesuaikan diri secara akademik namun mengalami kesulitan dalam hubungan
sosial dengan orang lain di lingkungan kampus begitu juga sebaliknya. Ada juga yang
hanya mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri secara emosional.
Menurut Baker, McNeil & Siryk (1985, dalam Waller 2009) mahasiswa dapat
dikatakan berhasil menyesuaikan diri di Perguruan Tinggi, antara lain:
Mahasiswa dapat mencapai performa akademis yang sesuai rata-rata atau bahkan
sangat baik.
Mahasiswa memanfaatkan sarana bantuan psikologis dan konseling yang ada di
kampus saat diperlukan.
Menyelesaikan masa studi dalam rentang waktu yang sudah ditetapkan oleh
kurikulum yang berlaku.
10
Baker & Siryk (1984) mengungkapkan bahwa proses penyesuaian diri
mahasiswa selama tahun pertama di universitas, dapat menjadi landasan kemampuan
adaptasi mahasiswa terhadap peristiwa-peristiwa berikutnya selama mereka di
perguruan tinggi. Nah keberhasilan di Perguruan Tinggi tidak hanya dikaitkan dengan
kurikulum dan jumlah waktu belajar saja, faktor lingkungan dari perguruan tinggi pun
ikut mempengaruhi keberhasilan. Misalnya pola interaksi dosen pengajar dengan
mahasiswa, mahasiswa dengan teman sebaya, dan lain-lain. Dengan kata lain, aspek
perguruan tinggi turut berperan terhadap pencapaian prestasi mahasiswa. Oleh karena
itu, penting bagi mahasiswa untuk melewati proses penyesuaian diri dengan baik.
Terkait hal ini mahasiswa tentu saja memerlukan dukungan dari orang terdekat
terutama orang tua.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Demikian makalah yang kami susun, semoga dapat memberikan manfaat bagi
penyusun khususnya dan bagi pembaca umumnya. Penyusun menyadari bahwa
makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun demi kesempurnaan makalah kami.
Penulis sendiri mengakui masih terdapat banyak kesalahan serta jauh dari nilai
kesempurnaan. Penulis akan selalu memperbaiki bagian laporan tersebut dengan terus
berpedoman pada berbagai banyak sumber serta masukan, kritik yang cukup
membangun dari pembaca
12
DAFTAR PUSTAKA
Acocella, J.R., dan Calhoun, J.F. 1990. Psikologi tentang Penyesuaian dan Hubungan
Kemanusiaan. Semarang: IKIP Press.
Sunarto dan Hartono. 2002. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta.
Baker, R., & Siryk, B. (1984). Measuring Adjustment to College. Journal of Counseling
Psychology, Vol. 31 (2).
Estiane, Uthia. (2015). Pengaruh Dukungan Sosial Sahabat terhadap Penyesuaian Sosial
Mahasiswa Baru di Lingkungan Perguruan Tinggi. Jurnal Psikologi Klinis
dan Kesehatan Mental. 4, (1).29- 40
Schneiders, A.A. (1964). Personal Adjustment and Mental Health. New York : Holt,
Reinhart & Winstonn Inc.
Waller, Tremayne. O. (2009). A mixed method approach for assessing the adjustment of
incoming first-year engineering students in a summer bridge program.
Dissertation: Graduate Faculty of The Virginia Polytechnic Institute and
State University.
13
Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Calhoun & Acocella. (Wijaya, 2012). Penyesuaian Diri. Dalam T. S. Wijaya. (2012).
Tinjauan Pustaka. Universitas Kristen Satya Wacana.
14