Sap TB Paru
Sap TB Paru
PENYULUHAN KESEHATAN
6. Evaluasi:
a. Prosedur : Selama proses penyuluhan berlangsung
dan Setelah selesai penyuluhan
b. Bentuk : Subyektif
c. Jenis Tes : Lisan
d. Alat tes :
Apa pengertian TB Paru
Apa penyebab TB Paru
Apa tanda / gejala-gejala TB Paru
Bagaimana cara penularan TB Paru
Bagaimana cara pengobatan TB Paru
Bagaimana cara pencegahan TB Paru
Bagaimana cara mengatur/memodifikasi lingkungan untuk
mencegah penyebaran/penularan infekse TB Paru
Sebutkan upaya yang dilakukan bila ada anggota
keluarga/orang terdekat dicurigai menderita TB Paru.
Lampiran
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian TBC
TBC adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh kuman TBC
(Mycobacterium tuberculosis).
B. Etiologi
TBC disebabkan oleh micobacterium tuberculosa
Sifat bakteri :
Anaerob
Hidup pada suhu 37oC
Tidak tahan sinar ultraviolet
C. Tanda – tanda / gejala penyakit TBC
Keluhan yang dirasakan penderita TBC dapat bermacam-macam atau malah tanpa
keluhan sama sekali :
Keluhan ynag terbanyak adalah
Demam : kadang panas badan dapat mencapai 40 – 41OC.
Batuk (banyak ditemukan) bila berlanjut dapat terjadi hemoptisis (batuk darah)
Nyeri dada dapat ditimbulkan jika infiltrasi radang sudah samapi kepleura
sehingga menimbulkan pleuritis
Malaise ( gejala malaise sering ditemukan berupa anoreksia (tidak ada nafsu
makan) badan makin kurus/BB menurun, sakit kepla, meriang, nyeri otot,
keringat malam, cepat lelah, panas pada sore dan malam hari. Gejala malaise ini
makin lama makin berat dan terjadi hilang timbul secara tidak teratur.
D. Penularan TBC
Sumber penularan adalah penderita Tuberkulosis aktif, penderita menyebarkan
kuman keudara dalam bentuk droplet saat batuk, bicara, bersin tertawa atau
menyanyi. Kemungkinan seseorang terinfeksi TBC di tentukan oleh konsentrasi
droplet dalam udara dan lamanya menghirup udara yang mengandung kuman
serta daya tahan tubuh yang rendah
Faktor – faktor resiko tertular TBC
Mereka yang kontak dengan penderita TBC aktif
Individu imunosupresif ( lansia, pasien denmgan kanker, penderita dengan terapi
kortikosteroid, atau mereka yang terinfeksi HIV )
Petugas kesehatan
Individu yang tinggal di daerah perumahan kumuh
Individu dengan gangguan medis yang sudah ada sebelumnya (DM, GGK,
malnutrisi)
Evaluasi diagnostik :
Diagnostik TBC ditegakkan dengan :
Pemeriksaan laboratorium : BTA (+)
Kultur sputum (+) (sputum pagi hari selama 3 hari berturut-turut)
Rontgen dada : biasanya menimbulkan lesi pada lobus atau paru
Tes kulit tuberkulin (+) (tes mantoux)
Darah lengkap (LED meningkat, limfosit meningkat)
E. Diet & Aktivitas
Tidak ada pantangan makanan, Penderita TBC memerlukan diet tinggi kalori
tinggi protein yang disesuaikan dengan usia, BB, TB, jenis kelamin dan jenis
pekerjaan serta kemampuan sosial ekonomi. Dianjurkan untuk memantau apakah
makanan yang masuk cukup dengan cara menimbang BB 1 X tiap 2 minggu sekali
atau sekali sebulan. Makanan sangat penting bagi proses penyembuhan untuk
mengganti jaringan tubuh yang rusak dan peningkatan kebutuhan energi oleh proses
infeksi.Penderita dianjurkan untuk banyak beristirahat, hindari kelelahan, hindari
kerja fisik yang berat, dan menjaga kebersihan diri.
F. Pengobatan
Pengobatan penyakit TBC dengan menggunakan Obat Anti Tuberkulosis (OAT)
yang harus diminum secara teratur selama 6 bulan, 2 bulan pertama obat harus
diminum setiap hari (60 kali minum) dan pada 4 bulan berikiutnya obat harus
diminum 3 kali seminggu sampai selesai (54 kali minum ).
Jenis Obat Anti Tuberkulosis :
1. Isoniasid
2. Rifampisin
3. Pirazinamid
4. Sterptomicin
5. Etambutol