Kelompok Lima - Komunitas Get Happy
Kelompok Lima - Komunitas Get Happy
2. Teori psikososial berkaitan dengan alasan orang masuk kedalam suatu kelompok
Seseorang memutuskan untuk bergabung dalam suatu kelompok didasari dengan
adanya kebutuhan dalam diri individu untuk menjadi bagian dari suatu kelompok dan
adanya kebutuhan untuk berbeda dari individu yang bukan termasuk dalam kelompok
tersebut (Aronson et al., 2016). Selain itu adanya perasaan The need to belong dan the
pain of exclusion dalam diri individu, yaitu kecenderungan untuk mencari dan bergabung
dengan manusia lain yang diperkuat dengan kebutuhan menghindari rasa sakit dikucilkan
(Forsyth, 2010).
Individu yang tergabung dalam suatu kelompok memiliki alasan tersendiri untuk
bergabung dalam kelompok tersebut. Alasan-alasan yang menjadi latar belakang individu
untuk memilih kelompok yang akan ia ikuti atau tergabung dapat dikaji menggunakan
salah satu teori psikososial, yaitu Social Identity Theory (Teori Identitas Sosial). Adanya
self categorization dalam proses identitas sosial, yaitu dimana individu tidak hanya
mengkategorikan orang lain dalam kelompok tertentu, namun individu tersebut juga
mengklasifikasikan dirinya sendiri ke dalam variasi kelompok dan kategori tertentu
(Forsyth, 2010).
Menurut Teori Identitas Sosial, seseorang mempunyai identitas sosial yang
ditentukan oleh kelompok tempat mereka berada, dan interaksi sosial mereka sebagian
besar dibentuk oleh keanggotaan kelompok mereka. Dalam kasus komunitas "Get
Happy", hal ini dapat berarti bahwa individu yang mengalami depresi atau masalah
kesehatan mental mungkin merasakan rasa memiliki dan identifikasi yang kuat terhadap
komunitas tersebut, dan hal ini dapat memberi mereka dukungan dan motivasi untuk
mengambil langkah menuju ke arah yang lebih baik serta meningkatkan kesehatan mental
mereka.
Sebagai individu yang memiliki pengalaman dan minat yang sama, anggota
komunitas mungkin merasa nyaman untuk terbuka dan berbagi pengalaman, sehingga
timbul rasa persahabatan dan rasa memiliki yang dapat bermanfaat bagi kesehatan
mental. Selain itu, dengan berbagi ide dan sumber daya, anggota komunitas dapat belajar
satu sama lain dan mengembangkan rasa kontrol kolektif terhadap tantangan kesehatan
mental yang mereka hadapi.
Seperti yang sudah tertera di atas diatas tentang komunitas Get Happy, dimana
komunitas ini sendiri ialah sebuah kelompok/perkumpulan yang memiliki fokus pada isu
depresi, kesehatan mental, happiness dan stigma yang ada di Indonesia. Psikologi juga
merupakan sebuah bidang ilmu yang mempelajari perilaku manusia yang normal serta
abnormal yang memiliki sebuah korelasi dengan tujuan utama dari komunitas Get Happy,
selain itu juga dengan adanya keterhubungan di atas saya dapat mengembangkan soft
skill saya dalam bidang pendidikan yang saya jalani sekarang.
Fitri Hidayana
YATC (Youth as the Cadre) Indonesia adalah wadah kegiatan sosial tentang
pengabdian masyarakat lintas disiplin, terbuka untuk umum, dan bertujuan memfasilitasi
pemuda dari seluruh pelosok indonesia untuk mengembangkan diri dan berkontribusi
dalam pemberdayaan masyarakat terutama yang terdampak 3 T. YATC telah berdiri sejak
tanggal 01 Maret 2019 dan telah melaksanakan berbagai macam pengabdian dan webinar
peningkatan skill dan pengembangan diri.
Alasan untuk bergabung dengan YATC ialah karena program yang disediakan
dapat memberikan pengalaman baru seperti mengenal Indonesia dari desa-desa yang
terdampak 3T, menjelajahi Indonesia secara bersama sama, dan memberikan dampak
untuk kemajuan masyarakat di daerah 3T. Komunitas ini bergerak di bidang
pengembangan masyarakat yang mana salah satunya adalah pendidikan, hal ini sejalan
dengan minat saya terhadap meningkatkan motivasi belajar bagi anak-anak yang
membutuhkan dorongan dan dukungan dari masyarakat luas dan para ahli yang bergerak
di bidang psikologi dan pendidikan.
Ridha Yunitia Umara
Seperti yang sudah sedikit dijelaskan diatas tentang Get Happy, dimana Get
Happy ini ialah sebuah gerakan/komunitas yang memiliki fokus pada isu depresi,
kesehatan mental, happiness dan stigma yang ada di Indonesia. Get Happy ini juga
bertujuan untuk menjadi sumber informasi dan komunitas suportif bagi orang-orang yang
mengalami isu depresi atau isu kesehatan mental ataupun sedang mendampingi orang
terdekat yang depresi, dan pada semua orang yang tertarik belajar lebih lanjut mengenai
isu depresi, kesehatan mental dan happiness.
Dan alasan saya ingin bergabung dengan komunitas Get Happy ini ialah
dikarenakan komunitas ini yang memiliki fokus pada isu depresi maupun masalah
kesehatan mental, hal ini yang membuat saya ingin bergabung agar saya memiliki lebih
banyak pengetahuan mengenai isu-isu depresi maupun masalah kesehatan mental yang
dialami orang-orang. Dan juga karena komunitas Get Happy ini akan membuat individu
yang mengalami depresi atau masalah kesehatan mental mungkin merasakan rasa
memiliki dan identifikasi yang kuat terhadap komunitas Get Happy ini, dan hal inilah
yang dapat memberi mereka dukungan dan motivasi untuk mengambil langkah menuju
ke arah yang lebih baik serta meningkatkan kesehatan mental.
Teori Identitas Sosial dikemukakan oleh Billig (dalam Sarwono, 2002), dimana
mendefinisikan kelompok sebagai kumpulan orang-orang yang anggota-anggotanya sadar
atau tahu akan adanya satu identitas sosial bersama.
Identitas sosial didefinisikan sebagai sebuah proses yang mengikat individu pada
kelompoknya dan yang menyebabkan individu menyadari diri sosialnya (social self).
Identitas sosial adalah suatu proses, bukan tindakan atau perilaku. Proses itu tidak terjadi
pada tingkat individu tetapi individu merupakan bagian dari proses tersebut. Proses itu
ada objek dan subjek identifikasi karena identifikasi selalu membutuhkan sesuatu untuk
diidentifikasikan.
Cukup dari dua poin diatas yang membuat saya tertarik bergabung di komunitas
ini, dikarenakan dari point tersebut akan membuahkan hasil yang sangat besar untuk
beberapa tahun kedepannya bagi negara indonesia. Sehingga lahir tokoh tokoh besar di
setiap tempatnya dan tepatnya setiap orang akan dapat mempunyai kesadaran akan hal
ini. Sehingga indonesia akan memiliki banyak perubahan dan pastinya hal ini akan
berdampak positif bagi negara.
WEWAW terbentuk atas inisiasi pendirinya, yakni Jessica Carla yang mengalami
ketidaknyamanan akan stigma dan stereotip negatif terhadap wanita berambisi bekerja.
Komunitas yang berdiri sejak 2020 ini memiliki program unggulan berupa mentorship.
Program tersebut memberikan bimbingan secara eksklusif dan intensif selama 6 bulan
secara gratis dari para mentor WEWAW yang berpengalaman di bidangnya. Fokus utama
program ini untuk membantu para penerima mentorship guna menetapkan dan mencapai
ambisi karir atau bisnisnya.
Selain itu ada WAW Club, ruang virtual untuk wanita muda Indonesia berusia 17
–29 tahun yang ingin mengembangkan dirinya dengan berbagi dan berkreasi bersama.
Ada juga kelas-kelas menarik seputar pengembangan diri, karir, dan bisnis.
Bergabung dengan WEWAW akan menjadi peluang yang bagus untuk terhubung
dengan individu yang berpikiran sama dan mendapatkan bimbingan berharga dari para
mentor berpengalaman di berbagai bidang. Komunitas ini juga merupakan jalan yang
baik untuk mengembangkan diri, dengan berbagai kelas dan lokakarya yang ditawarkan.
Secara keseluruhan, WEWAW mempunyai potensi untuk mendorong pertumbuhan dan
pemberdayaan perempuan muda dalam karir dan bisnis mereka, jadi hal ini merupakan
tujuan yang seharusnya didukung. Sebagai seseorang yang menghargai pendidikan, saya
rasa WEWAW akan menjadi tempat yang bagus bagi saya untuk belajar, terhubung, dan
tumbuh sebagai perempuan di dunia kerja.
Daftar Pustaka
Aronson, E., Wilson, T. D., Akert, R. M., & Sommers, S. R. (2016). Social Psychology
Ninth Edition. Pearson Education.
https://libgen.lc/ads.php?md5=fb4529a0f5108c336fe5940e906b2a48