Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH PSIKOLOGI KELOMPOK

“ALASAN INDIVIDU BERGABUNG DALAM KELOMPOK”


(Get Happy)

Disusun Oleh : Kelompok 5

Tariqul Iman 2007101130025

Fitri Hidayana 2007101130031

Ridha Yunitia Umara 2007101130092

Mira Pasca Tiara 2107101130099

Ridha Jalsyi Arraian 2207101130002

Ichlasniate Katiara M 2207101130072

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN


UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2023
1. Latar Belakang Get Happy
Get Happy adalah sebuah gerakan/komunitas yang memiliki fokus pada isu
depresi, kesehatan mental, happiness dan stigma yang meliputinya di Indonesia.
Komunitas ini awalnya didirikan oleh Andre Adianto dan Caecilia Dian dengan latar
belakang pengalaman mendampingi orang terdekat yang terkena depresi dan mengalami
depresi secara langsung.
Get Happy bertujuan untuk menjadi sumber informasi dan komunitas suportif
bagi teman-teman yang mengalami isu depresi atau isu kesehatan mental atau sedang
mendampingi orang terdekat yang depresi, dan pada semua orang yang tertarik belajar
lebih lanjut mengenai isu depresi, kesehatan mental dan happiness. Get Happy juga
berupaya untuk menetralkan stigma yang meliputi isu depresi dan kesehatan mental di
Indonesia.
Saat ini Get Happy sudah diikuti oleh 24,8 rb follower di instagram. Get Happy
juga berkolaborasi dengan Arttherapyjakarta dalam menjalani berbagai kegiatan yang
dilakukan. Contoh kegiatannya berupa workshop dan berbagi pengetahuan tentang isu-isu
kesehatan mental di postingan instagram. Tagline yang digunakan yaitu “Let's start the
conversation about depression. Depresi, nggak berarti kamu sendiri.”.

2. Teori psikososial berkaitan dengan alasan orang masuk kedalam suatu kelompok
Seseorang memutuskan untuk bergabung dalam suatu kelompok didasari dengan
adanya kebutuhan dalam diri individu untuk menjadi bagian dari suatu kelompok dan
adanya kebutuhan untuk berbeda dari individu yang bukan termasuk dalam kelompok
tersebut (Aronson et al., 2016). Selain itu adanya perasaan The need to belong dan the
pain of exclusion dalam diri individu, yaitu kecenderungan untuk mencari dan bergabung
dengan manusia lain yang diperkuat dengan kebutuhan menghindari rasa sakit dikucilkan
(Forsyth, 2010).
Individu yang tergabung dalam suatu kelompok memiliki alasan tersendiri untuk
bergabung dalam kelompok tersebut. Alasan-alasan yang menjadi latar belakang individu
untuk memilih kelompok yang akan ia ikuti atau tergabung dapat dikaji menggunakan
salah satu teori psikososial, yaitu Social Identity Theory (Teori Identitas Sosial). Adanya
self categorization dalam proses identitas sosial, yaitu dimana individu tidak hanya
mengkategorikan orang lain dalam kelompok tertentu, namun individu tersebut juga
mengklasifikasikan dirinya sendiri ke dalam variasi kelompok dan kategori tertentu
(Forsyth, 2010).
Menurut Teori Identitas Sosial, seseorang mempunyai identitas sosial yang
ditentukan oleh kelompok tempat mereka berada, dan interaksi sosial mereka sebagian
besar dibentuk oleh keanggotaan kelompok mereka. Dalam kasus komunitas "Get
Happy", hal ini dapat berarti bahwa individu yang mengalami depresi atau masalah
kesehatan mental mungkin merasakan rasa memiliki dan identifikasi yang kuat terhadap
komunitas tersebut, dan hal ini dapat memberi mereka dukungan dan motivasi untuk
mengambil langkah menuju ke arah yang lebih baik serta meningkatkan kesehatan mental
mereka.
Sebagai individu yang memiliki pengalaman dan minat yang sama, anggota
komunitas mungkin merasa nyaman untuk terbuka dan berbagi pengalaman, sehingga
timbul rasa persahabatan dan rasa memiliki yang dapat bermanfaat bagi kesehatan
mental. Selain itu, dengan berbagi ide dan sumber daya, anggota komunitas dapat belajar
satu sama lain dan mengembangkan rasa kontrol kolektif terhadap tantangan kesehatan
mental yang mereka hadapi.

3. Alasan masing-masing anggota kelompok masuk ke suatu kelompok (individu)


Tariqul Iman
Saya ingin bergabung ke komunitas Get Happy, yang menjadi landasan dasar mengapa
saya ingin bergabung adalah adanya keterhubungan antara latar belakang pendidikan
yang sedang saya jalankan yaitu pendidikan ilmu psikologi dengan tujuan utama
komunitas Get Happy.

Seperti yang sudah tertera di atas diatas tentang komunitas Get Happy, dimana
komunitas ini sendiri ialah sebuah kelompok/perkumpulan yang memiliki fokus pada isu
depresi, kesehatan mental, happiness dan stigma yang ada di Indonesia. Psikologi juga
merupakan sebuah bidang ilmu yang mempelajari perilaku manusia yang normal serta
abnormal yang memiliki sebuah korelasi dengan tujuan utama dari komunitas Get Happy,
selain itu juga dengan adanya keterhubungan di atas saya dapat mengembangkan soft
skill saya dalam bidang pendidikan yang saya jalani sekarang.

Fitri Hidayana
YATC (Youth as the Cadre) Indonesia adalah wadah kegiatan sosial tentang
pengabdian masyarakat lintas disiplin, terbuka untuk umum, dan bertujuan memfasilitasi
pemuda dari seluruh pelosok indonesia untuk mengembangkan diri dan berkontribusi
dalam pemberdayaan masyarakat terutama yang terdampak 3 T. YATC telah berdiri sejak
tanggal 01 Maret 2019 dan telah melaksanakan berbagai macam pengabdian dan webinar
peningkatan skill dan pengembangan diri.
Alasan untuk bergabung dengan YATC ialah karena program yang disediakan
dapat memberikan pengalaman baru seperti mengenal Indonesia dari desa-desa yang
terdampak 3T, menjelajahi Indonesia secara bersama sama, dan memberikan dampak
untuk kemajuan masyarakat di daerah 3T. Komunitas ini bergerak di bidang
pengembangan masyarakat yang mana salah satunya adalah pendidikan, hal ini sejalan
dengan minat saya terhadap meningkatkan motivasi belajar bagi anak-anak yang
membutuhkan dorongan dan dukungan dari masyarakat luas dan para ahli yang bergerak
di bidang psikologi dan pendidikan.
Ridha Yunitia Umara
Seperti yang sudah sedikit dijelaskan diatas tentang Get Happy, dimana Get
Happy ini ialah sebuah gerakan/komunitas yang memiliki fokus pada isu depresi,
kesehatan mental, happiness dan stigma yang ada di Indonesia. Get Happy ini juga
bertujuan untuk menjadi sumber informasi dan komunitas suportif bagi orang-orang yang
mengalami isu depresi atau isu kesehatan mental ataupun sedang mendampingi orang
terdekat yang depresi, dan pada semua orang yang tertarik belajar lebih lanjut mengenai
isu depresi, kesehatan mental dan happiness.
Dan alasan saya ingin bergabung dengan komunitas Get Happy ini ialah
dikarenakan komunitas ini yang memiliki fokus pada isu depresi maupun masalah
kesehatan mental, hal ini yang membuat saya ingin bergabung agar saya memiliki lebih
banyak pengetahuan mengenai isu-isu depresi maupun masalah kesehatan mental yang
dialami orang-orang. Dan juga karena komunitas Get Happy ini akan membuat individu
yang mengalami depresi atau masalah kesehatan mental mungkin merasakan rasa
memiliki dan identifikasi yang kuat terhadap komunitas Get Happy ini, dan hal inilah
yang dapat memberi mereka dukungan dan motivasi untuk mengambil langkah menuju
ke arah yang lebih baik serta meningkatkan kesehatan mental.

Mira Pasca Tiara


Dengan bergabung di komunitas Get Happy, saya bisa mengembangkan hobi saya
melalui konten poster instagram yang dapat menginspirasi dan relate dengan perasaan
sedih atau senang, walau nggak langsung bertemu langsung. Dalam sebuah komunitas,
saya juga akan menjumpai anggota-anggota lain yang memiliki kemampuan yang sama,
bahkan yang kemampuannya sudah di atas saya. Jadi, saya bisa sama-sama belajar dan
memperdalam kemampuan saya melalui orang-orang tersebut.

Terlepas manfaatnya untuk mengasah kemampuan yang lain, bisa menyalurkan


hobi dalam sebuah komunitas juga jadi salah satu cara melepas penat dan stres dari
aktivitasnya saya sehari-hari. Kalau sudah bebas stres, pastinya saya bisa lebih fokus dan
profesional dalam perkuliahan.

Kemudian saya akan kaitkan dengan teori : Teori Identitas Sosial

Teori Identitas Sosial dikemukakan oleh Billig (dalam Sarwono, 2002), dimana
mendefinisikan kelompok sebagai kumpulan orang-orang yang anggota-anggotanya sadar
atau tahu akan adanya satu identitas sosial bersama.

Identitas sosial didefinisikan sebagai sebuah proses yang mengikat individu pada
kelompoknya dan yang menyebabkan individu menyadari diri sosialnya (social self).
Identitas sosial adalah suatu proses, bukan tindakan atau perilaku. Proses itu tidak terjadi
pada tingkat individu tetapi individu merupakan bagian dari proses tersebut. Proses itu
ada objek dan subjek identifikasi karena identifikasi selalu membutuhkan sesuatu untuk
diidentifikasikan.

Ridha Jalsyi Arraian (Pandawara Group)

Berdasarkan teori involvement atau keterlibatan yang menyatakan bahwa tingkat


keterlibatan seseorang terhadap suatu isu atau topik akan mempengaruhi sejauh mana
mereka peduli dan bertindak terhadap isu tersebut. Seperti yang kita ketahui bahwa
negara indonesia memiliki banyak sungai yang diklaim kotor , dan bukan hanya dari
bagian sungainya saja, akan tetapi juga banyak lingkungan lingkungan lain yang sangat
tercemar dan menjadi tempat pembuangan sampah secara terus menerus. Hal ini terjadi
dikarenakan kurangnya tingkat kepedulian orang di negeri ini akan pentingnya
melestarikan lingkungan dan menjaga nya agar tetap bersih. Dan muncullah komunitas
kecil yang beranggotakan 5 orang pemuda yang berhasil menggerakkan dan
menyadarkan masa untuk peduli terhadap lingkungan yang kotor. Berikut alasan saya
ingin bergabung di dalamnya :
● Mempunyai upaya keterlibatan langsung terhadap peduli lingkungan dan bisa
memecahkan semangat terhadap peduli lingkungan karena bergerak secara
bersama sama serta memperoleh motivasi yang tinggi,bukannya tidak bisa
melakukannya secara individu, akan tetapi tidak akan bisa memperoleh hal
sedemikian rupa ( motivasi dan semangat).
● Bisa menjadi contoh dan pengaruh bagi orang lain untuk peduli dan bertindak
akan pentingya menjaga lingkungan.

Cukup dari dua poin diatas yang membuat saya tertarik bergabung di komunitas
ini, dikarenakan dari point tersebut akan membuahkan hasil yang sangat besar untuk
beberapa tahun kedepannya bagi negara indonesia. Sehingga lahir tokoh tokoh besar di
setiap tempatnya dan tepatnya setiap orang akan dapat mempunyai kesadaran akan hal
ini. Sehingga indonesia akan memiliki banyak perubahan dan pastinya hal ini akan
berdampak positif bagi negara.

Ichlasniate Katiara M (WEWAW)

Woman Empower Woman at Work (WEWAW) merupakan komunitas sosial yang


berfokus untuk memberikan edukasi, referensi, dan pendampingan bagi perempuan muda
dalam bekerja, baik berkarir maupun berbisnis.

WEWAW terbentuk atas inisiasi pendirinya, yakni Jessica Carla yang mengalami
ketidaknyamanan akan stigma dan stereotip negatif terhadap wanita berambisi bekerja.
Komunitas yang berdiri sejak 2020 ini memiliki program unggulan berupa mentorship.
Program tersebut memberikan bimbingan secara eksklusif dan intensif selama 6 bulan
secara gratis dari para mentor WEWAW yang berpengalaman di bidangnya. Fokus utama
program ini untuk membantu para penerima mentorship guna menetapkan dan mencapai
ambisi karir atau bisnisnya.

Selain itu ada WAW Club, ruang virtual untuk wanita muda Indonesia berusia 17
–29 tahun yang ingin mengembangkan dirinya dengan berbagi dan berkreasi bersama.
Ada juga kelas-kelas menarik seputar pengembangan diri, karir, dan bisnis.

Alasan Ingin Bergabung:

Bergabung dengan WEWAW akan menjadi peluang yang bagus untuk terhubung
dengan individu yang berpikiran sama dan mendapatkan bimbingan berharga dari para
mentor berpengalaman di berbagai bidang. Komunitas ini juga merupakan jalan yang
baik untuk mengembangkan diri, dengan berbagai kelas dan lokakarya yang ditawarkan.
Secara keseluruhan, WEWAW mempunyai potensi untuk mendorong pertumbuhan dan
pemberdayaan perempuan muda dalam karir dan bisnis mereka, jadi hal ini merupakan
tujuan yang seharusnya didukung. Sebagai seseorang yang menghargai pendidikan, saya
rasa WEWAW akan menjadi tempat yang bagus bagi saya untuk belajar, terhubung, dan
tumbuh sebagai perempuan di dunia kerja.

Daftar Pustaka

Aronson, E., Wilson, T. D., Akert, R. M., & Sommers, S. R. (2016). Social Psychology
Ninth Edition. Pearson Education.
https://libgen.lc/ads.php?md5=fb4529a0f5108c336fe5940e906b2a48

Forsyth, D. (2010). Group Dyanmics. Wadswoth cengage learning.

Anda mungkin juga menyukai