Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

DASAR KEPENDUDUKAN
“UKURAN FERTILITAS DAN MORTALITAS”

Dosen Pengampu: Helmi Suryani Nasution, S.K.M., M.Epid.

Disusun oleh:

Kelompok 3

Juwita Maharani (G1D123015)


Marsha Cleopatra (G1D123017)
Annisa Putri Deyandra (G1D123067)
Eki Meylana (G1D123116)
Haerunnisa Dwi Saputri (G1D123172)
Famela Riskia (G1D123178)

Kelas 1A

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Puji syukur
kami ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah Dasar
Kependudukan yang berjudul “Ukuran Fertilitas dan Mortalitas ” ini dapat terselesaikan.
Alhamdulillah.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Helmi Suryani Nasution,
S.K.M., M.Epid. selaku dosen mata kuliah Dasar Kependudukan, yang telah memberikan tugas ini
kepada kami. Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu
dalam menyelesaikan makalah ini. Kami harap semoga makalah ini dapat menjadi bahan acuan,
informasi, dan pengetahuan bagi pihak yang bertanggungjawab atau pun pembaca lainnya.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan pada makalah ini, baik
dari penyusunan maupun tata bahasa. Pengetahuan yang kami miliki masih minim. Oleh karena itu,
kami memohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan dan penyampaian materi dalam makalah
ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dipahami oleh pembaca. Aamiin.

Jambi, 7 September 2023

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................1
1.3 Tujuan.........................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................2
2.1 Fertilitas......................................................................................................................................2
2.1.1 Pengertian Fertilitas............................................................................................................2
2.1.2 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Fertilitas......................................................................2
2.1.3 Rumus dan Contoh Perhitungan Fertilitas..........................................................................2
2.2 Mortalitas....................................................................................................................................4
2.2.1 Pengertian Mortalitas..........................................................................................................4
2.2.2 Indikator Mortalitas............................................................................................................4
2.2.3 Rumus dan Contoh Perhitungan Mortalitas........................................................................5
BAB III PENUTUP..............................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................................7
3.2 Saran............................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kelahiran memiliki pengaruh positif terhadap laju pertumbuhan penduduk. Meningkatnya
jumlah kelahiran akan mengakibatkan laju pertumbuhan penduduk menjadi semakin tinggi.
Sedangkan kematian berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan penduduk. Semakin meningkat
jumlah kematian maka laju partumbuhan penduduk akan semakin rendah.
Masalah kependudukan merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi hampir semua
negara berkembang di dunia. Perubahan penduduk dipengaruhi oleh tiga komponen demografi
yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan (migrasi) (Ismail, A. W : 2016).
Khususnya akibat tingkat fertilitas (kelahiran) yang tinggi. Pertambahan penduduk yang besar akan
mempunyai dampak terhadap berbagai aspek kehidupan. Tingkat kelahiran di masa lalu
mempengaruhi tingginya tingkat fertilitas masa kini. Jumlah kelahiran yang besar di masa lalu
disertai dengan penurunan kematian bayi akan menyebabkan bayi-bayi tersebut tetap hidup dalam
jumlah yang lebih banyak 2 dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya disaat kematian bayi
masih tinggi. Lima belas tahun kemudian bayi-bayi ini akan membentuk kelompok perempuan usia
subur (Syam, E. R : 2016).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, rumusan-rumusan masalah yang dapat diambil
adalah sebagai berikut:
1. Apa Itu Ukuran Fertilitas?
2. Apa Itu Ukuran Mortalitas?

1.3 Tujuan
• Memaparkan Ukuran Fertilitas;
• Memaparkan Ukuran Mortalitas
.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Fertilitas
2.1.1 Pengertian Fertilitas
Menurut Mulyadi (2003: 18) Fertilitas merupakan hasil reproduksi yang nyata dari seorang
wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas ini menyangkut banyaknya bayi yang
lahir hidup.
Mantra (2006) menyatakan bahwa fertilitas adalah sama dengan kelahiran hidup (live birth),
yaitu terlepasnya bayi dari Rahim seorang perempuan dengan ada tanda-tanda kehidupan, misalnya
berteriak, bernafas, jantung berdenyut, dan lain sebagainya.
Menurut Sinuraya dalam Haslam (2017), kelahiran merupakan banyaknya bayi yang lahir dari
wanita, ada bayi yang disebut lahir hidup yaitu lahirnya seorang bayi yang menunjukkan tanda-
tanda kehidupan, tidak diperkirakan beberapa lama bayi tersebut menunjukkan tanda-tanda
kehidupan tersebut.

2.1.2 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Fertilitas


Menurut Davis dalam Bagoes Mantra (2003), faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi
rendahnya fertilitas dapat dibagi menjadi dua, yaitu faktor demografi dan faktor non- demografi.
a) Faktor demografi diantaranya adalah struktur umur, struktur perkawinan, umur kawin
pertama, paritas, disrupsi perkawinan, dan proporsi yang kawin.
b) Faktor non-demografi antara lain keadaan ekonomi penduduk, tingkat pendidikan,
perbaikan status perempuan, urbanisasi dan industrialisasi.
Menurut Davis dan Blake dalam Oktavia (2014), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
fertilitas, yaitu:
1) Pendekatan sosial. Salah satu pendekatan ilmu sosial tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi fertilitas adalah pende- katan sosial. Ada tiga tahap penting dalam proses
kelahiran, yatu tahap hubungan kelamin, tahap konsepsi dan tahap kehamilan. Ketiga tahap
ini sangat dipengaruhi oleh kondisi sosial, ekonomi dan budaya dimana perempuan dan
masyarakat tinggal.
2) Pendekatan ekonomi. Mempunyai anak dapat dilihat dari dua segi ekonomi, yaitu segi
kegunaannya (utility) dan biaya (cost) yang harus dikeluarkan untuk membesar- kan dan
merawat anak. Kegunaannya (utility) anak adalah dalam memberikan kepuasan kepada
orang tua, dapat memberi transfer ekonomi misalnya memberikan kiriman uang kepada
orang tua pada saat dibutuhkan
3) Tingkat pendidikan. Pendidikan adalah suatu proses yang bertujuan untuk menambah
keterampilan, pengetahuan dan meningkatkan kemandirian maupun kepribadian seorang
individu.
4) Struktur umur. Umur wanita sangat besar pengaruhnya terhadap fertilitas, dimana hal ini
berkaitan dengan umur perkawinan pertama dan umur kumpul pertama. Wanita yang
berumur lebih tua biasanya umur kawinnya lebih muda, dengan demikian tingkat
pendidikannya juga lebih rendah, dan keadaan sosial ekonominya lebih rendah.
5) Kematian bayi. Mortalitas bayi adalah salah satu komponen demografi selain fertilitas dan
migrasi yang mempengaruhi jumlah, struktur dan komposisi penduduk. Angka kematian
juga digunakan sebagai indikator yang terkait dengan derajat kesehatan dan pembangunan
manusia.

2.1.2 Rumus dan Contoh Perhitungan Fertilitas


1. Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)
Angka kelahiran kasar (CBR) adalah banyaknya kelahiran dalam satu tahun tertentu per
seribu penduduk pada pertengahan tahun yang sama. Secara matematis rumus untuk menghitung
2
CBR adalah sebagai berikut.

B
CBR= xk
P
Di mana:
B : Jumlah kelahiran selama 1 tahun
P : Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
k : Bilangan Konstanta
Contoh:
Berdasarkan data monografi desa, pada tahun 2019 di Desa Genteng, terjadi kelahiran sebanyak
93 bayi. Jumlah penduduk di Desa Genteng pada tahun yang sama adalah 5.216 jiwa. Angka
kelahiran kasar Desa Sukatani tahun 2019 adalah ….
Jawab:
B
CBR= xk
P

93
CBR= x 1.00 0
5.216

CBR = 17,83 = 18

2. Angka Fertilitas Umum (General Fertility Rate)


Angka fertilitas umum (GFR) adalah banyaknya kelahiran pada suatu tahun per 1000
penduduk perempuan berumur 15-49 tahun atau 15-44 tahun pada pertengahan tahun yang
sama. Rumus yang digunakan untuk menghitung GFR yaitu sebagai berikut.

B B
GFR= x k atau GFR= xk
pf 15−49 pf 15−44
Di mana :
B : Banyaknya kelahiran selama 1 tahun
Pf 15-49 :Banyaknya penduduk perempuan umur 15-49 tahun pada pertengahan tahun
Pf 15-44 :Banyaknya penduduk perempuan umur 15-44 tahun pada pertengahan tahun
k : Bilangan Konstanta
Contoh :
Berdasarkan data monografi desa, pada tahun 2022 di Desa Genteng, wanita berumur 15-49
tahun pertengahan tahun 2019 sebanyak 2.670 jiwa. Terjadi kelahiran sebanyak 93 bayi. Jumlah
penduduk di Desa Sukatani pada tahun yang sama adalah 5.216 jiwa. Angka fertilitas umum
Desa Genteng tahun 2022 adalah ….
Jawab :
B
GFR= xk
pf 15−49
93
GFR= x 1.00 0
2.670
GFR = 34.58 = 35
Jadi, setiap 1000 wanita berumur 15-49 tahun dalam satu tahun jumlah kelahiran ada 35 bayi.

3. Angka Kelahiran Menurut Umur (Age Specific Fertility Rate- ASFR)


Angka kelahiran menurut kelompok umur (ASFR) menunjukkan banyaknyakelahiran dari
perempuan pada suatu kelompok umur pada suatu tahun tertentuper 1.000 perempuan pada
kelompok umur dan pertengahan tahun yang sama.

3
Bi
ASFRi= xk
Pi
Di mana :
Bi : Jumlah kelahiran dari perempuan pada kelompok umur i pada tahun tertentu
Pi : Jumlah penduduk perempuan pada kelompok umur i pada pertengahan tahun yang
sama
i : Kelompok umur (i=1 untuk perempuan kelompok umur 15-19 tahun, i=2 untuk 20-24
tahun,…, i=7 untuk 45-49 tahun)
k : Bilangan konstanta
Contoh :
Menurut data demografi di kota X, tahun 2017 mempunyai penduduk wanita rentang usia 20 –
24 sebesar 50.000 jiwa. Jumlah kelahiran di kota tersebut adalah 2.000 kelahiran di tahun yang
sama. Berapakah angka kelahiran menurut umur kelompok wanita usia 20-24 tahun di kota dan
tahun tersebut?
Jawab :
Bi
ASFRi= xk
Pi
B 20−24
ASFR 20−24= x !.000
P 20−24
2.000
ASFR 20−24= x 1.000
5.000
ASFR 20-24 = 0.04 x 1.000
ASFR 20-24 = 40
Jadi angka kelahiran menurut umur 20-24 di kota X tahun 2017 adalah 40. Jadi, ada 40 jumlah
kelahiran di kota X pada tahun tersebut

2.2 Mortalitas
2.2.1 Pengertian Mortalitas
Menurut Budi Utomo,1985 (dalam Mantra, 2013) kematian adalah hilangnya seluruh tanda-
tanda kehidupan secara permanen yang terjadi sewaktu-waktu setelah terjadinya kelahiran hidup.
Dengan begitu dapat diartikan bahwa adanya proses kematian selalu didahului oleh proses kelahiran
hidup. Sehingga tidak ada kematian jika sebelum proses kehidupan.
Kematian atau mortalitas merupakan salah satu dari tiga komponen proses demografi yang
berpengaruh terhadap struktur penduduk, dua komponen yang lainnya adalah kelahiran (fertilitas)
dan mobilitas penduduk (Mantra, 2000).
Menurut Saifuddin (2010), mortalitas atau kematian bayi merupakan salah satu faktor yang
dapat mempengaruhi tingkat perubahan penduduk. Komponen ini bukan saja berpengaruh bagi
pemerintah secara keseluruhan, melainkan perlu juga bagi pihak swasta, terutama yang
berkecimpung dalam bidang ekonomi dan kesehatan.

2.2.2 Indikator Mortalitas


Angka kematian kasar adalah indikator sederhana yang tidak memperhitungkan pengaruh umur
penduduk. Tetapi jika ada indikator kematian yang lain angka ini berguna untuk memberikan
gambaran mengenai keadaan kesejahteraan penduduk pada tahun tersebut (Soemirat, 2009).
Menurut Notoatmodjo (2009: 3) tingkat kesehatan suatu bangsa dapat dilihat dari angka kematian
(mortalitas). Angka kematian bayi merupakan salah satu indikator yang sering digunakan untuk
mengukur derajat kesehatan suatu bangsa, dan juga sebagai indikator kualitas sumber daya manusia
dari aspek kesehatan. Indikator lainnya adalah:
a) Angka kematian balita
b) Angka kematian ibu karena melahirkan
4
c) Angka kematian kasar
d) Angka harapan hidup.

2.2.3 Rumus dan Contoh Perhitungan Mortalitas


1. Angka Kematian Kasar
Angka Kematian Kasar (Crude Dead Rate-CDR) merupakan Jumlah kematian per 1000
penduduk pada tahun tertentu. Secara matematis rumus menghitung CDR adalah sebagai
berikut.
D
C DR= xk
P
Di mana :
M : Angka kelahiran kasar
D : Jumlah kematian pada tahun tertentu
P : Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K : Konstanta, umumnya 1.000
Contoh :
Dalam suatu wilayah diketahui bahwa jumlah penduduk pada pertengahan tahun adalah
7.241.500 jiwa sedangkan jumlah kematiannya adalah 659.000. Hitunglah angka kematian
kasarnya!
Jawab :
D
C DR= xk
P
659.000
CDR= x 1.00 0
7.241 .500
CDR = 91 Jiwa
Jadi pada wilayah tersebut dalam setahun terdapat kematian sebesar 91/1000 orang.

2. Angka Kematian Menurut Umur (Age Spesific Death Rate)


Jumlah kematian yang terjadi pada kelompok umur tertentu per 1.000 penduduk kelompok
umur tersebut pada tahun tertentu. Rumus menghitung ASDR adalah sebagai berikut.

Di
ASDR= xk
Pi
Dimana :
ASDR : Angka kematian kelompok umur tertentu pada tahun tertentu
Di : Jumlah kematian orang-orang pada kelompok umur i pada tahun tertentu
Pi : Jumlah penduduk pada kelompok umur i pada pertengahan tertentu
K : Konstanta, umumnya 1.000
Contoh :
Berapakah angka kematian menurut umur jika diketahui jumlah penduduk berusia 20 – 30 tahun
pada pertengahan tahun 1999 sebanyak 20.000 dengan jumlah kematian sebanyak 400 orang per
tahun?
Jawab :
D 30−40
ASDR= xk
P 30−40
400
ASDR= x 1.00 0
2.000
ASDR = 20

3. Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate)


Sebagai indikator dalam menentukan kesehatan masyarakat, dihitung dengan jumlah
5
kematian bayi berumur di bawah satu tahun pada tahun tertentu dibagi dengan jumlah kelahiran
pada tahun tersebut.

Jumlah kematian bayi berumur dibawah setahun pada desa x


IMR= x 1.000
Jumlah kelahiran pada tahun x

Contoh :
Di Desa A pada tahun 2019 telah terjadi kelahiran 160 bayi. Dari jumlah kelahiran tersebut, 20
bayi meninggal. Hitunglah angka kematian bayi di Desa A?.
Jawab :
Jumlah kematian bayiberumur dibawah setahun pada desa x
IMR= x 1.00 0
Jumlah kelahiran pada tahun x
20
IMR= x 1.00 0
160
IMR = 125
Jadi IMR di Desa A sebesar 125 yang artinya dari setiap 1.000 kelahiran terjadi kematian bayi
sebanyak 125.

6
BAB IV
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Fertilitas atau angka kelahiran adalah jumlah bayi yang benar benar hidup. Sedangkan Mortalitas
adalah jumlah bayi yang tidak hidup atau meninggal. Fertilitas dan mortalitas memiliki beberapa
pengukurang yang bisa kita hitung guna mencari angka dari fertilitas atau mortalitas didaerah tertentu.

3.2 Saran
1. Semoga makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat dan berguna bagi para pembaca
kedepannya
2. Dapat menambah ilmu pengetahuan tentang “Ukuran Fertilitas dan Mortalitas” bagi
pembaca kedepannya.

7
DAFTAR PUSTAKA

8
9

Anda mungkin juga menyukai