Ilmu Tauhid
Ilmu Tauhid
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur dalam mata kuliah
ILMU TAUHID
DOSEN PEMBIMBING :
2022 M/1443 H
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
JUDUL.............................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN…............................................................................4
B. Rukun Iman.................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA…..............................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rukun artinya tiang atau bagian yang pokok. Sesuatu tidak akan menjadi
atau berdiri tegak, bila bagian-bagian yang pokok atau rukunnya tidak terpenuhi.
Iman menurut bahasa adalah membenarkan. Adapun menurut istilah syari‟at yaitu
meyakini dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan membuktikannya dalam
amal perbuata.
Iman menurut etimologi berarti percaya, sedangkan menurut terminologi
berarti membenarkan secara dengan hati, lalu diungkapkan dengan kata-kata, dan
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam islam rukun iman terdiri dari
enam pilar keyakinan. Enam pilar itu meliputi iman kepada Allah, iman kepada
malaikat, iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada Rasul, iman kepada hari
kiamat, iman kepada qada‟ dan qadar. Rukun iman sangat berperan penting dalam
kehidupan manusia, utamanya dalam pembentukan sikap kepribadian umat
manusia.
Kepribadian ialah sesuatu yang dengan jelas membedakan seseorang
dengan orang lain. Kepribadian itu adalah karakteristik umum seseorang.
Kepribadian itu mengandung berbagai karakteristik pula seperti cara bertindak,
minat, kemampuan intelektual, dan sikap pada umumnya. Gabungan seluruh
karakteris- tik itulah yang membentuk kepribadian. Kepribadian menunjuk
keseluruhan individu itu. Memang, dalam garis besarnya kepribadian itu merupa-
kan gabungan karakteristik pisik dan psikis seseorang individu. Tetapi
karakteristik psikis itulah yang menandai secara dominan kepribadian seseorang.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian rukun iman?
2. Bagaimana peran rukun iman dalam pembentukan kepribadian?
C. Tujuan Penulisan
1. Memberikan pengetahuan tetantang rukun iman.
2. Manumbuhkan rasa iman kepada Allah SWT, malaikat-malaikatNya,
kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, hari akhir, serta beriman kepada qada‟ dan
qadar.
3. Untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan keimanan dalam buku
METODOLOGI STUDI ISLAM
2
BAB II
PEMBAHASA
N
3
kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka Itulah orang-
orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang
bertakwa.”
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari hadits „Umar bin al-Khaththab
Radhiyallahu „anhu yang menyatakan bahwa Malaikat Jibril pernah bertanya
kepada Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam tentang Iman, maka Rasulullah
Shallallahu „alaihi wa sallam menjawab:
“Iman itu adalah engkau beriman kepada Allah, Malaikat-MalaikatNya, Kitab-
Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, dan Hari Akhir, serta beriman kepada qadar yang
baik maupun buruk.”
Rasa percaya yang kuat terhadap rukun iman tersebut akan membentuk
nilai-nilai yang melandasi manusia dalam setiap aktivitasnya. Dengan nilai-nilai
itu, diharap setiap individu memiliki kepribadian yang lurus atau kepribadian
yang baik dalam setiap tingkah lakunya.
B. Rukun Iman
Imam ibnu hibban dan al-hakim meriwayatkan dari abu sa’id al-khudri
dari rosulullah saw bahwa beliau bersabda:
ُّ ُكل, ِّيَا َرب:ال َ ْقُلْ يَا ُمو: قَا َل.ك بِ ِه
َ َ "اَل اِلَهَ اِاَّل هللاُ" ق:س َ ْ يَا َربِّ َعلِّ ْمنِ ْي َش ْيًأ َواَ ْذ ُكرُكَ َوا ْد ُعو:قَا َل ُموْ َسى
ض ْينَ ال َّس ْب َع فِى ِكفَّ ٍة َواَل اِلَهَ اِاَّل ِ ْت ال َّس ْب َع و!َعَا ِم َره َُّن َغي ِْريْ َواَْألر َ ْ يَا ُمو:قَا َل,ك يَقُوْ لُوْ نَ هَ َذا
ِ لَوْ اَ َّن ال َّس َم َوا,س َ ِعبَا ِد
ُت بِ ِه َّن اَل اِلَهَ اِاَّل هللا ْ َهللاُ فِى ِكفَّ ٍة َمال.
4
Musa berkata:’’ wahai tuhanku,ajarkan kepadaku sesuatu yang dapat kupergunakan untuk
memuji dan menyebutmu,”allah menjawab :’’wahai musa,ucapkanlah la ilaa
haillallah,musa berkata:wahai tuhanku ,semua hamba-hambamu telah
mengucapkannya,tuhan berkata:tidak apa-apa.sekiranya tujuh lapis langit tujuh lapis bumi
beserta isinya,selain aku,diletakkan pada satu sisi timbangan dan pada sisi timbangan
lainnya diletakkan kalimat la ila haillallah,niscaya timbangan yang berisi kalimat la ilaha
illallah,akan lebih berat dari sisi timbangan yang satunya lagi,’’{moehammad thahir
badrie,1984:110}.
Kalimat la ilaha illa allah atau biasa disebut kalimat thoyyibah adalah suatu
pernyataan pengakuan tentang keberadaan allah yang maha kuasa:tiada tuhan selain
dia,ia merupakan bagian dari lafadz syahadatain yang harus diucapkan oleh seseorang
yang akan masuk dan memeluk agama islam.
5
2. Iman kepada malaikat-malaikat
Iman kepada malaikat allah berarti percaya atau yakin dengan sepenuh hati
bahwa malaikat ada dan diciptakan Allah SWT dari nur (cahaya) yang bertugas
mengawasi dan mencatat apapun perbuatan yang manusia kerjakan. Dalam
menjalankan tugasnya malaikat tidak memiliki rasa lelah dalam mengawasi
sehingga setiap muslim akan bersikap:
Itu terjadi karena malaikat selalu mengwasi tindakan kita, apabila kita
berbuat dosa maka malaikat akan mencatatnya dan akan diminta
pertanggungjawaban di akhirat nanti.
Prilaku yang tenang timbul karena kita dalam pengawasan malaikat, jadi
disetiap perbuatan yang baik akan dicatat, dan pasti akan mendapatkan pahala
sesuai perbuatannya.
3. Banyak bersyukur
Dengan adanya malaikat kita harus banyak bersukur kepada Allah, karena
Allah SWT menugaskan para malaikat untuk menjaga, membantu, mendoakan
hamba-hambaNya dan para malaikat selalu memintakan ampun umat muslim.
4. Ta'at
6
Fungsi beriman kepada kitab-kitab Allah
Beberapa fungsi beriman kepada kitab-kitab Allah swt antara lain:
Memberi petunjuk kepada manusia agar dapat mencapai kebahagiaan
hidup di dunia dan akhirat
Memperoleh penjelasan yang mutlak mengenai kebenaran dalam
menghadapi segala persoalan
Dapat membedakan yang hak dan batil
Mengetahui kisah umat di zaman dahulu, ada yang durhaka da juga yang
taat sehingga dapat diambil pelajaran dari kisah tersebut.
Perilaku yang mencerminkan iman kepada kitab-kitab Allah :
a. Meyakini bahwa sebelum Al Qur‟an, Allah SWT menurunkan kitab-kitab
kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya
b. Meyakini dengan sebenarnya bahwa kitab yang terakhir adalah Al Qur‟an
yaitu sebagai pedoman hidup.
c. Menyembah dan beribadah hanya kepada Allah SWT.
d. Meyakini bahwa Al Qur‟an adalah mukjizat Nabi Muhamad SAW sebagai
penyempurna.
Itu disebabkan karena dalam salah satu kitab Allah menerangkan kebaikan
orang-orang yang berilmu.
Dalam salah satu kitab Allah yaitu Al-Quran disebutkan bahwa umat
manusia dilarang mudah putus asa.
Seperti firman Allah QS Yuusuf ayat 87:
7
Artinya: “Hai anak-anakku, pergilah kamu, Maka carilah berita tentang Yusuf
dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya
tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".( QS
Yuusuf:87)
Artinya: “ Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum
kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara
mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi
seorang rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah”; maka
apabila telah datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan
ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil. ( QS Al-
Mu‟min:78}
o Fungsi iman kepada rasul Allah adalah:
1. Meningkatkan kepercayaan bahwa ajaran dan janji Allah adalah benar
2. Memantapkan keyakinan bahwa hal-hal yang dilakukan dari ajaran rasul
adalah benar.
8
3. Meningkatkan semangat beramal saleh dan melakukan perbuatan yang
bermanfaat bagi dirinya serta masyarakat untuk kehidupan di dunia dan
akhirat
4. Memperkuat kepercayaan bahwa para rasul adalah teladan hidup yang wajib
diikuti dalam meraih kebahagiaan
o Perilaku yang mencerminkan beriman kepada rasul Allah adalah:
- Melaksanakan ajaran yang dibawa oleh rasul dan menjauhi larangannya
- Menjadikan hidup selalu bermanfaat bagi orang lain atau masyarakat
- Selalu berbuat baik supaya dapat menikmati nikmatnya surga dan
terhindar dari neraka
- Berlaku jujur dan benar (sidiq)
- Bertanggungjawab mengemban amanah (amanah)
- Berlaku cerdas dan bijaksana (fathonah)
- Senantiasa sabar menghadapi cobaan, seperti sifat rasul
- Selalu tawakal. Dalam sikapnya rasul-rasul Allah selalu tawakal, jadi
umat manusia menteladani sikap beliau.
- Rajin beribadah
- Senantiasa menjaga alam se isinya
- Tidak sombong, dan lain-lain
- Rajin beribadah
- Selalu berbuat baik
- Jujur
9
- Berusaha untuk tidak berbuat dosa
- Hormat pada kedua orang tua,dll
10
Setelah seorang muslim mempercayai qadha dan qadar ini maka mereka
akan bersifat: Tidak mudah putus asa, dermawan, bekerja keras, sabar, tawakal,
semangat dalam menjalankan ibadah dan pekerjaannya, dan lain-lain.
Artinya:”dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah( datangnya),
dan bila ditimpa oleh kemudratan, maka hanya kepada-Nya lah kamu meminta
pertolongan. ”( QS. An-Nahl:53).
g. Menjauhkan diri dari sifat sombong dan putus asa. Sifat itu terdapat dalam
QS.Yusuf ayat 87 dan Sabda Rasulullah: yang artinya” Tidak akan masuk
sorga orang yang didalam hatinya ada sebiji sawi dari sifat
kesombongan.”( HR. Muslim)
h. Memupuk sifat optimis dan giat bekerja. Karena keberuntungan itu tidak
datang begitu saja dari Allah, tetapi harus diusahakan. Oleh sebab itu, orang
11
yang beriman kepada qadha dan qadar senantiasa optimis dan giat bekerja
untuk meraih kebahagiaan dan keberhasilan itu. Seperti firaman Allah
dalam QS Al- Qashas ayat 77:
Artinya : Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari
(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana
Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di
(muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-norang yang berbuat
kerusakan. (QS Al- Qashas:77)
i. Menenangkan jiwa. Orang yang beriman kepada qadha dan qadar
senangtiasa mengalami ketenangan jiwa dalam hidupnya, sebab ia selalu
merasa senang dengan apa yang ditentukan Allah kepadanya. Jika
beruntung atau berhasil, ia bersyukur. Jika terkena musibah atau gagal, ia
bersabar dan berusaha lagi. Seperti firman Allah dalam QS. Al-Fajr ayat 27-
30:
Artinya : “Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang
tenang lagi diridhai-Nya. Maka masuklah kedalam jamaah hamba-hamba-Ku,
dan masuklah kedalam sorga-Ku.”( QS. Al-Fajr:27-30)
12
BAB III
Kesimpulan
13
DAFTAR PUSTAKA
https://novianggrayni.files.wordpress.com/2015/01/rukun-iman.pdf.
14
DOKUMENTASI
KELOMPOK 1 ILMU TAUHID
PTIK 1 D
LOKASI : Kopi dari Hati, Jalan Ahmad Yani, Benteng Pasar Atas, Kota
Bukittinggi, Sumatera Barat
15