Agama V
Agama V
Keimanan menurut buku Islamologi: Arti Iman yang ditulis oleh Maulana
Muhammad Ali, iman artinya dalam Islam diterjemahkan sebagai percaya. Akar
katanya berasal dari kata amana yang mengandung arti ia percaya. Jika digunakan
menurut wazan transitif artinya menganugerahkan ketentraman atau perdamaian.
Iman artinya dalam Islam menurut segi istilah disebut sebagai keyakinan bulat
yang dibenarkan oleh hati, diikrarkan oleh lidah, dan dimanifestasikan dengan
amalan atau pembenaran dengan penuh keyakinan. Tanpa adanya sedikit pun
keraguan mengenai ajaran yang datang dari Allah dan Rasulullah SAW.
Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa seseorang dinyatakan beriman
bukan hanya percaya terhadap sesuatu, melainkan kepercayaan itu
mendorongkannya untuk mengucapkan dan melakukan sesuatu sesuai dengan
keyakinan.
Adapun ruang lingkup akidah Islam tentang keimanan di antaranya:
1. Illahiah,yaitu pembahasan tentang segalah sesuatu yang berhubungan dengan
illah (Tuhan) seperti wujud Allah, nama-nama dan sifat Allah
2. Nubuwwah, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan
Nabi dan Rasul termasuk kitab kitab suci dan mukjizat mereka
3. Ruhaniyah, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan
alam metafisik, seperti malaikat, jin, iblis dan roh
4. Sam'iyah, yaitu pembahasan tetang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui
melalui Sam'i, yakni dalil naqli berupa Al Quran.
3. Politheisme
Kepercayaan dinamisme dan animisme lama-lama tidak memberikan kepuasan,
karena terlalu banyak yang menjadi sanjungan dan pujaan. Roh yang lebih dari
yang lain, kemudian disebut dewa. Dewa mempunyai tugas dan kekuasaan
tertentu sesuai dengan bidangnya. Ada dewa yang bertanggung jawab terhadap
cahaya, ada yang membidangi masalah air, dan nada yang membidangi angina,
dan lain sebagainya.
Contoh:
Mitologi Yunani: Mitologi Yunani adalah salah satu contoh terkenal dari
politheisme. Orang Yunani kuno mempercayai banyak dewa dan dewi, seperti
Zeus (dewa langit), Hera (dewi pernikahan), Athena (dewi kebijaksanaan), dan
banyak lagi. Mereka menganggap setiap dewa memiliki kekuatan dan peran
yang berbeda dalam kehidupan mereka.Agama Hindu: Hinduisme adalah
agama yang dianut oleh masyarakat India dan Nepal. Dalam Hinduisme,
terdapat banyak dewa dan dewi yang disembah.
4. Henotheisme
Politheisme tidak memberikan kepuasan terutama terhadap kaum cendikiawan.
Oleh karena itu dari dewa-dewa yang diakui, diadakan seleksi, karena tidak
mungkin mempunyai kekuatan yang sama. Lama-lama kelamaan kepercayaan
manusia meningkat menjadi lebih definitive (tertentu). Satu bangsa hanya
mengakui satu dewa yang disebut dengan Tuhan, namun manusia masih
mengakui Tuhan (ilaah) bangsa lain. Kepercayaan satu Tuhan untuk satu bangsa
disebut dengan henotheisme.
Contoh:
Agama Nordik Kuno, yang dianut oleh bangsa Viking, adalah contoh lain dari
politeisme. Dewa-dewi seperti Odin (dewa utama), Thor (dewa petir), Freyja
(dewi cinta), dan Loki (dewa kejahatan) adalah bagian dari mitologi Nordik dan
dihormati dalam berbagai cara oleh masyarakat Viking.
5. Monotheisme
Kepercayaan dalam bentuk henotheisme melangkah menjadi monotheisme.
Dalam monotheisme hanya mengakui adanya satu Tuhan untuk seluruh bangsa.
Bentuk monotheisme ditinjau dari filsafat Ketuhanan terbagi menjadi tiga
paham, yaitu deisme, pantheisme, dan theisme.
Contoh:
Kristen adalah salah satu agama monotheis yang paling besar di dunia.
Penganut Kristen memuja Allah sebagai dewa tunggal yang menciptakan alam
semesta, mengasihi manusia, dan menyelamatkan mereka melalui Yesus
Kristus, Putra-Nya. Konsep trinitas dalam Kristen menyatakan bahwa Allah ada
dalam tiga pribadi: Allah Bapa, Yesus Kristus (Allah Anak), dan Roh Kudus,
tetapi ini masih dianggap sebagai satu Allah yang tunggal.
Agama Islam adalah agama monotheis yang kuat. Umat Islam mengakui Allah
(atau Tuhan), yang diungkapkan melalui wahyu kepada Nabi Muhammad.
Pemujaan kepada Allah adalah inti ajaran Islam, dan ada satu Tuhan yang Maha
Esa dalam pandangan umat Islam.
D. Kesimpulan
Dalam kesimpulannya, akidah dan keimanan adalah dasar-dasar yang tak
terpisahkan dalam Islam. Akidah adalah keyakinan dasar dalam hati seorang
Muslim, sementara keimanan adalah implementasi praktis dari keyakinan tersebut
dalam kehidupan sehari-hari. Keduanya memiliki peran penting dalam membentuk
karakter dan moral seorang Muslim serta dalam membangun hubungan yang lebih
mendalam dengan Allah.