Anda di halaman 1dari 6

A. QS.

45 (al jatsiiyah ayat 23)

B. Pengertian Aqidah dan Pengertian Keimanan Menurut Islam


Aqidah secara bahasa berasal dari kata (aqada-ya'qidu-aqidatan) yang berarti
ikatan,atau perjanjian. Secara istilah adalah keyakinan hati atas sesuatu. Kata
‘Aqidah’ tersebut dapat digunakan untuk ajaran yang terdapat dalam Islam, dan
dapat pula digunakan untuk ajaran lain di luar Islam. Sehingga ada istilah Aqidah
Islam, Aqidah Nasrani, Aqidah Yahudi, dan Aqidah-Aqidah yang lainnya. Dengan
begitu kita juga bisa simpulkan ada Aqidah yang benar atau lurus dan ada Aqidah
yang sesat atau salah. Dengan begitu juga, Aqidah Islam (al-Aqidah al-Islamiyah)
bisa diartikan sebagai pokok-pokok kepercayaan yang harus diyakini
kebenarannya oleh setiap orang yang mengaku dirinya beragama Islam (Muslim).
Berbicara tentang Aqidah, yang paling pertama dan utama adalah konsep
ketuhanan, baru kemudian konsep-konsep Aqidah yang lainnya yang sesuai dengan
keinginan Allah itu sendiri melalui firman-firmanNya dalam al-Qur'an dan hadis-
hadis nabiNya. Ketika seseorang berAqidah Islam,maka pondasi awal untuk
membangun Aqidah/keyakinannya adalah keyakinan terhadap Allah sebagai Tuhan
yang wajib disembah, Maha Esa, Pencipta dan Pengatur alam semesta, dan Zat
Ghaib yang merupakan sumber dari segala hal, termasukjuga kewajiban
menjalankan aturan-aturanNya dalam segala aspek kehidupan baik yang
berhubungan dengan ibadah ataupun muamalah yang erat hubungannya dengan
interaksi dengan sesama makhluk. Oleh karenanya, misi pertama yang diemban
oleh tiap Rasul untuk disampaikan kepada umat manusia adalah
konsep ketuhanan ini.Sedangkan secara istilah ada beberapa definisi, antara lain:
1. M. Husein Abdullah
Aqidah adalah pemikiran yang menyuluruh tentang alam, manusia, kehidupan, dan
semua yang berhubungan dengan Tuhan, hari kiamat, syariat, dan hisab.
2. Mahmud Syaltout
Aqidah merupakan cara pandang seseorang tentang segala perkara yang tidak
diikuti dengan keraguan apa pun.
3. Abu Bakar Jabir Al Jazairy
Aqidah adalah kebenaran yang dapat diterima manusia berdasarkan akal, wahyu,
dan fitrah. Aqidah ditanamkan dalam hati dengan keyakinan yang kuat dan
menolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran tersebut.

Keimanan menurut buku Islamologi: Arti Iman yang ditulis oleh Maulana
Muhammad Ali, iman artinya dalam Islam diterjemahkan sebagai percaya. Akar
katanya berasal dari kata amana yang mengandung arti ia percaya. Jika digunakan
menurut wazan transitif artinya menganugerahkan ketentraman atau perdamaian.
Iman artinya dalam Islam menurut segi istilah disebut sebagai keyakinan bulat
yang dibenarkan oleh hati, diikrarkan oleh lidah, dan dimanifestasikan dengan
amalan atau pembenaran dengan penuh keyakinan. Tanpa adanya sedikit pun
keraguan mengenai ajaran yang datang dari Allah dan Rasulullah SAW.
Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa seseorang dinyatakan beriman
bukan hanya percaya terhadap sesuatu, melainkan kepercayaan itu
mendorongkannya untuk mengucapkan dan melakukan sesuatu sesuai dengan
keyakinan.
Adapun ruang lingkup akidah Islam tentang keimanan di antaranya:
1. Illahiah,yaitu pembahasan tentang segalah sesuatu yang berhubungan dengan
illah (Tuhan) seperti wujud Allah, nama-nama dan sifat Allah
2. Nubuwwah, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan
Nabi dan Rasul termasuk kitab kitab suci dan mukjizat mereka
3. Ruhaniyah, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan
alam metafisik, seperti malaikat, jin, iblis dan roh
4. Sam'iyah, yaitu pembahasan tetang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui
melalui Sam'i, yakni dalil naqli berupa Al Quran.

C. Penjelasan Siapa Tuhan Menurut Islam


Menurut Islam, Tuhan disebut sebagai "Allah". Allah adalah satu-satunya Tuhan
yang maha kuasa, maha bijaksana, maha penyayang, dan maha tahu. Konsep Allah
dalam Islam memiliki beberapa ciri utama:
 Maha Kuasa: Allah dianggap sebagai pencipta, pemelihara, dan penguasa alam
semesta. Segala sesuatu yang ada dalam alam semesta ini tunduk pada
kehendak-Nya.
 Maha Bijaksana: Allah dianggap sebagai sumber segala hikmah dan
pengetahuan. Semua tindakan dan keputusan-Nya selalu bijaksana dan sejalan
dengan rencana-Nya yang sempurna.
 Maha Penyayang: Allah adalah Tuhan yang penuh kasih sayang dan belas
kasihan terhadap makhluk-Nya. Dia mendengar doa-doanya, memberikan
rahmat kepada mereka yang taat, dan memberi kesempatan kepada orang-orang
untuk bertaubat atas dosa-dosa mereka.
 Maha Tahu: Allah adalah yang Maha Tahu, yang mengetahui segala sesuatu
yang terjadi, baik yang tersembunyi maupun yang terbuka. Tidak ada yang
dapat disembunyikan dari-Nya.
Tidak Dapat Dibayangkan dalam Islam, tidak ada gambaran visual atau
perumpamaan yang dapat digunakan untuk menggambarkan Allah. Allah tidak
dapat dibayangkan atau direpresentasikan dalam bentuk apapun, dan Islam
melarang pembuatan gambar atau patung yang mencoba mewakili-Nya.Dalam
Islam, keyakinan pada Allah adalah inti dari iman dan merupakan dasar bagi
seluruh ajaran agama tersebut. Para penganut Islam diwajibkan untuk menyembah,
patuh, dan mengabdi kepada Allah dalam segala aspek kehidupan mereka, dan ini
tercermin dalam sholat, puasa, zakat, dan berbagai praktik keagamaan lainnya.

D. Pemikiran Manusia Tentang Tuhan


1. Dinamisme
Menurut paham ini, manusia sejak zaman primitive telah mengakui adanya
kekuatan yang berpengaruh dalam kehidupan. Mula-mula sesuatu yang
berpengaruh tersebut ditujukan pada benda. Setiap benda mempunyai pengaruh
manusia, ada yang berpengaruh positif da nada pula yang berpengaruh negative.
Kekuatan yang ada pada benda disebut dengan nama yang berbeda-bedan
seperti mana (Melanesia), tuah (Melayu), dan syakti (India). Mana adalah
kekuatan gaib yang tidak dapat dilihat atau diindera dengan pancaindera. Oleh
karena itu dianggap sebagai sesuatu yang misterius. Meskipun mana tidak dapat
diindera, tetapi ia dapat dirasakan pengaruhnya.
Contoh:
Benda-benda keramat
Orang-orang keramat
2. Animsime
Di samping kepercayaan dinamisme, masyarakat primitf juga mempercayai
adanya roh dalam hidupnya. Setiap benda yang dianggap benda baik,
mempunyai roh. Oleh masyarakat primitive, roh dipercayai sebagai sesuatu
yang aktif sekalipun bendanya telah mati. Roh dianggap sebagai sesuatu yang
selalu hidup, mempunyai rasa senang, rasa tidak senang, serta mempunyai
kebutuhan-kebutuhan. Roh akan senang apabula kebutuhannya dipenuhi.
Menurut kepercayaan ini, agar manusia tidak terkena efek negative daro roh-roh
tersebut, manusia harus menyediakan kebutuhan roh. Sajian-sajian berdasarkan
petuah dukun adalah salah satu usaha untuk memenuhi kebutuhan roh.
Contoh:
Tingkatan pemujaan terhadap kelas-kelas
Kultus sesembaahan merupakan tumpuan harapan

3. Politheisme
Kepercayaan dinamisme dan animisme lama-lama tidak memberikan kepuasan,
karena terlalu banyak yang menjadi sanjungan dan pujaan. Roh yang lebih dari
yang lain, kemudian disebut dewa. Dewa mempunyai tugas dan kekuasaan
tertentu sesuai dengan bidangnya. Ada dewa yang bertanggung jawab terhadap
cahaya, ada yang membidangi masalah air, dan nada yang membidangi angina,
dan lain sebagainya.
Contoh:
Mitologi Yunani: Mitologi Yunani adalah salah satu contoh terkenal dari
politheisme. Orang Yunani kuno mempercayai banyak dewa dan dewi, seperti
Zeus (dewa langit), Hera (dewi pernikahan), Athena (dewi kebijaksanaan), dan
banyak lagi. Mereka menganggap setiap dewa memiliki kekuatan dan peran
yang berbeda dalam kehidupan mereka.Agama Hindu: Hinduisme adalah
agama yang dianut oleh masyarakat India dan Nepal. Dalam Hinduisme,
terdapat banyak dewa dan dewi yang disembah.
4. Henotheisme
Politheisme tidak memberikan kepuasan terutama terhadap kaum cendikiawan.
Oleh karena itu dari dewa-dewa yang diakui, diadakan seleksi, karena tidak
mungkin mempunyai kekuatan yang sama. Lama-lama kelamaan kepercayaan
manusia meningkat menjadi lebih definitive (tertentu). Satu bangsa hanya
mengakui satu dewa yang disebut dengan Tuhan, namun manusia masih
mengakui Tuhan (ilaah) bangsa lain. Kepercayaan satu Tuhan untuk satu bangsa
disebut dengan henotheisme.
Contoh:
Agama Nordik Kuno, yang dianut oleh bangsa Viking, adalah contoh lain dari
politeisme. Dewa-dewi seperti Odin (dewa utama), Thor (dewa petir), Freyja
(dewi cinta), dan Loki (dewa kejahatan) adalah bagian dari mitologi Nordik dan
dihormati dalam berbagai cara oleh masyarakat Viking.

5. Monotheisme
Kepercayaan dalam bentuk henotheisme melangkah menjadi monotheisme.
Dalam monotheisme hanya mengakui adanya satu Tuhan untuk seluruh bangsa.
Bentuk monotheisme ditinjau dari filsafat Ketuhanan terbagi menjadi tiga
paham, yaitu deisme, pantheisme, dan theisme.
Contoh:
Kristen adalah salah satu agama monotheis yang paling besar di dunia.
Penganut Kristen memuja Allah sebagai dewa tunggal yang menciptakan alam
semesta, mengasihi manusia, dan menyelamatkan mereka melalui Yesus
Kristus, Putra-Nya. Konsep trinitas dalam Kristen menyatakan bahwa Allah ada
dalam tiga pribadi: Allah Bapa, Yesus Kristus (Allah Anak), dan Roh Kudus,
tetapi ini masih dianggap sebagai satu Allah yang tunggal.
Agama Islam adalah agama monotheis yang kuat. Umat Islam mengakui Allah
(atau Tuhan), yang diungkapkan melalui wahyu kepada Nabi Muhammad.
Pemujaan kepada Allah adalah inti ajaran Islam, dan ada satu Tuhan yang Maha
Esa dalam pandangan umat Islam.

D. Kesimpulan
Dalam kesimpulannya, akidah dan keimanan adalah dasar-dasar yang tak
terpisahkan dalam Islam. Akidah adalah keyakinan dasar dalam hati seorang
Muslim, sementara keimanan adalah implementasi praktis dari keyakinan tersebut
dalam kehidupan sehari-hari. Keduanya memiliki peran penting dalam membentuk
karakter dan moral seorang Muslim serta dalam membangun hubungan yang lebih
mendalam dengan Allah.

Anda mungkin juga menyukai