Anda di halaman 1dari 3

BUTA SENJA

No. Dokumen
No Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
UPT PUSKESMAS dr.Dewi Primasari
CIPAMOKOLAN NIP. 197901072006042007

1. Pengertian Buta senja/ rabun senja disebut juga nyctalopia atau


hemarolopia adalah ketidakmampuan untuk melihat dengan
baik pada malam hari atau pada keadaan gelap. Kondisi
ini lebih merupakan gejala dari kelainan yang mendasari.
Hal ini terjadi karena kelainan sel batang retina untuk
penglihatan gelap.

2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas di dalam melakukan penatalaksaan


kasus Buta Senja di UPT Puskesmas Cipamokolan.

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Cipamokolan Nomor


440/046/SK/Ka.UPT PKM Cipamokolan/I / 2017 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis

4. Referensi PMK no 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.

5. Prosedur/Langkah- 1. Petugas memangggil pasien sesuai dengan nomor urut


langkah 2. Petugas menganamnesis apakah Penglihatan menurun pada
malam hari atau pada keadaan gelap, sulit beradaptasi
pada cahaya yang redup.
3. Petugas/ dokter melakukan pemeriksaan fisik pada mata.
4. Petugas/ dokter menegakkan diagnosa buta senja pada
pasien.
5. Pasien dengan buta senja yang disebabkan defisiensi vitamin
A diberikan vitamin A dosis tinggi

6. Petugas memberikan konseling dan edukasi

7. Petugas mencatat hasil pemeriksaan, terapi dan observasi ke


dalam form rekam medis / catatan keperawatan
8. Petugas menyerahkan resep pada pasien.
6. Bagan Alir melakukan melakukan
memanggil anamnesa pada pemeriksaan fisik
pasien sesuai pasien
nomor urut

7. Hal-hal yang perlu


diperhatikan -

Ruang Pemeriksaan Umum


8. Unit terkait
Farmasi

9. Dokumen terkait Rekam Medis


Blangko resep
Blangko rujukan
10. Rekaman historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl mulai diberlakukan
perubahan
BUTA SENJA

No. Dokumen :
No. Revisi : 00
DAFTAR
Tanggal dr.Dewi Primasari
UPT PUSKESMAS TILIK Terbit
:
NIP.
CIPAMOKOLAN Halaman : 1/1 197901072006042007

Tidak
No Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1. Apakah petugas memanggil pasien sesuai dengan no
urut?
2. Apakah petugas melakukan anamnesis terhadap
keluhan pasien?
3. Apakah petugas melakukan pemeriksaan fisik
terhadap pasien?
4. Apakah petugas menegakkan diagnosis berdasarkan
anamnesis dan pemeriksaan fisik?
5. Apakah petugas memberikan terapi berdasarkan
diagnosis?
6. Apakah petugas memberikan edukasi dan konseling
kepada pasien dan keluarga?
7. Apakah petugas menulis hasil pemeriksaan dan terapi
ke dalam status rekam medis, mencatat di buku
register poli umum?
8. Apakah petugas menyerahkan resep kepada pasien?

TOTAL

Ketua Audit Internal

(........................................)

Anda mungkin juga menyukai