Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

kata tidak baku penggunaanya tidak sesuai aturan dan kaidah berbahasa
Indonesia yang sudah ditentukan sebelumnya. Tidak bakunya sebuah kata atau bahasa
idak hanya ditentukan dari penulisan yang tidak sesuai pedoman saja, tetapi juga bisa
terjadi karena salah penulisan, pengucapan, dan susunan kalimat.
Kata tidak baku merupakan bagian kekayaan bahasa Indonesia. Kata tidak
baku yaitu kata yang penulisan maupun pengucapannya tidak sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia. Penggunaan kata tidak baku berhubungan erat dengan kondisi dan
situasi yang ada. Biasanya kata tidak baku ini cenderung dipakai dalam percakapan
lisan yang sifatnya informal atau akrab. Karena sifatnya tidak formal, maka bahasa
yang dipakai dalam percakapan atau untuk menyampaikan sesuatu menggunakan
kata-kata yang tidak baku.
Tujuan penggunaan kata tidak baku yaitu untuk menimbulkan rasa
keleluasaan dan keakraban dalam berkomunikasi. Pemakaian kata tidak baku dalam
bentuk tulisan, bisa kita jumpai dalam komunikasi yang sifatnya akrab misalnya surat
menyurat secara pribadi. Dalam situasi yang bersifat resmi seperti ketika seminar atau
pertemuan ilmiah jangan sekali-kali memakai kata tidak baku. Kenapa begitu?
Karena dapat menimbulkan suatu kejanggalan jika kita menggunakan kata tidak baku
dalam situasi tersebut. Misalkan dalam dalam suatu seminar yang berskala nasional
dan seminar tersebut dihadiri oleh para jabat, apabila dalam pembicaraannya terdapat
kalimat yang tidak baku maka akan terasa sangat janggal

1 Makalah Ragam Bahasa Tidak Baku


1.2 Rumusan masalah
1. Pengertian Bahasa Tidak Baku
2. Fungsi Ragam Bahasa Tidak Baku?
3. Ciri – ciri ragam Bahasa Tidak Baku ?
4. Contoh Ragam Bahasa Tidak Baku ?

1.3 Tujuan pembahasan


1. Mengetahui Pengertian Bahasa Tidak Baku ?
2. Mengetahui Fungsi Ragam Bahasa Tidak Baku?
3. Mengetahui Ciri – ciri ragam Bahasa Tidak Baku?
4. Mengetahui Contoh Ragam Bahasa Tidak Baku ?

2 Makalah Ragam Bahasa Tidak Baku


BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Bahasa Tidak Baku

Istilah bahasa tidak baku ini terjemahan dari “nonstandard language”. Istilah
bahasa nonstandar ini sering disinonimkan dengan istilah “ragam subbaku”, “bahasa
nonstandar”, “ragam takbaku”, bahasa tidak baku”, “ragam nonstandar”.
Suharianto berpengertian bahwa bahasa nonstandar atau bahasa tidak baku
adalah salah satu variasi bahasa yang tetap hidup dan berkembang sesuai dengan
fungsinya, yaitu dalam pemakaian bahasa tidak resmi (1981 : 23).
Alwasilah berpengertian bahwa bahasa tidak baku adalah bentuk bahasa yang
biasa memakai kata-kata atau ungkapan, struktur kalimat, ejaan dan pengucapan yang
tidak biasa dipakai oleh mereka yang berpendidikan (1985 : 116).
Bahasa tidak baku adalah bahasa yang digunakan dalam berbicara dan
menulis yang berbeda pelafalan, tata bAhasa, dan kosa kata dari bahasa baku suatu
bahasa. (Richard, Jhon, dan Heidi dalam Barus 2014:7)
Crystal berpengertian bahwa bahsa nonbaku adalah bentuk-bentuk bahasa
yang tidak memenuhi norma baku, yang dikelompokan sebagai subbaku atau
nonbaku.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, jelas bahwa bahasa nonstandar
adalah ragam yang berkode bahasa yang berbeda dengan kode bahasa baku, dan
dipergunakan di lingkungan tidak resmi.

2.2. Fungsi Ragam Bahasa Tidak Baku

kata tidak baku adalah kosakata yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa yang
ditentukan. Kata tidak baku lazim digunakan dalam percakapan sehari-hari atau
dalam tulisan yang bersifat tidak resmi seperti dalam pesan singkat. Kata tidak baku
sering ditemukan dalam interaksi sehari-hari karena terpengaruh oleh budaya tutur

3 Makalah Ragam Bahasa Tidak Baku


yang berkembang di masyarakat. Terdapat beberapa faktor yang dapat memicu
kemunculan kata tidak baku, di antaranya adalah:

 Penutur tidak memahami bentuk penulisan baku dari kata yang dimaksud;
 Penutur tidak mengoreksi kesalahan pelafalan atau ejaan yang ditemui;
 Terbawa oleh kebiasaan penutur lain;
 Pelafalan terpengaruh oleh dialek dari daerah asal penutur.

2.3. Ciri – Ciri Ragam Bahasa Baku


Kata merupakan bentuk yang sangat kompleks yang tersusun atas
beberapa unsur. Kata dalam bahasa Indonesia terdiri atas satu suku kata atau
lebih.Dalam penulisan dan pengucapan seringkali terjadi penggunaan kata
yang tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kesalahan
yang terjadi dapat berupa kesalahan pengucapan atau penulisan huruf vokal
maupun konsonan. Pada pertemuan-pertemuan yang bersifat formal, kata
baku sering di gunakan untuk berkomunikasi. Bagitu pula pada penulisan
karya-karya ilmiah. Pilihan kata yang digunakan harus sesuai dengan kaidah
dan peraturan yang berlaku.

Bentuknya mudah berubah-ubah dan dipengaruhi oleh zaman/waktu.


Dipengaruhi oleh bahasa daerah dan asing. Bahasa yang digunakan
percakapan sehari-hari. Memiliki arti yang sama, meski terkesan berbeda
dengan bahasa baku.

2.4 Contoh Ragam Bahasa Tidak Baku


Ada beberapa faktor yang menyebabkan munculnya kata tidak baku,
yaitu sabagai berikut:
Pemakai bahasa tidak mengetahui bentuk penulisan dari kata-kata
yang di maksud.

4 Makalah Ragam Bahasa Tidak Baku


Pemakai terpengaruh oleh orang yang biasa menggunakan kata tidak
baku.
Pemakai kata tidak baku akan selalu ada karena tidak mau
memperbaiki kesalahannya sendiri.

Kata Baku – Tidak Baku Kata Baku – Tidak Baku

Abjad – abjat 51. Kuitansi – kwitansi


2. Aktif – aktip 52. Lubang – lobang
3. Aktivitas – aktifitas 53. Maaf – ma’af
4. Andal – handal 54. Makhluk - mahluk
5. Analisis – analisa 55. Masjid – mesjid
6. Andal – handal 56. Merek – merk
7. Antre – antri 57. Meterai – meterei
8. Asas – azas 58. Metode – metoda
9. Apotek – apotik 59. Miliar – milyar
10. Atlet – atlit 60. Misi – missi
11. Atmosfer –atmosfir 61. Modern - moderen
12. Bus - bis 62. Mubazir - mubadir
13. Cabai – cabe 63. Mulia – mulya
14. Cendekiawan – cendikiawan 64. Mungkir – pungkir
15. Cenderamata – cinderamata 65. Museum – museum
16. Detail – detil 66. Napas - nafas
17. Definisi – difinisi 67. Narasumber – nara sumber
18. Diagnosis – diagnosa 68. Nasihat – nasehat
19. Embus – hembus 69. Objek – obyek
20. Ekstra - extra 70. Objektif – obyektif
21. Ekstrem – ekstrim 71. Paham - faham
22. Februari – Pebruari 72. Paspor - pasport
23. Fondasi – pondasi 73. Peduli – perduli

5 Makalah Ragam Bahasa Tidak Baku


24. Formal - formil 74. Pikir - fikir
25. Frekuensi – frekwensi 75. Praktik – praktek
26. Gizi - gisi 76. Provinsi – propinsi
27. Hafal – hapal 77. Rabu- rebo
28. Hakikat - hakekat 78. Risiko – resiko
29. Hipotesis – hipotesa 79. Sah - syah
30. Hierarki – hirarki 80. Sekadar – sekedar
31. Ijazah – ijasah 81. Sentral - central
32. Izin – ijin 82. Silakan – silahkan
33. Imbau – himbau 83. Sistem – sistim
34. Isap – hisap 84. Saksama – seksama
35. Istri - isteri 85. Subjek – subyek
36. Jadwal -jadual 86. Subjektif – subyektif
37. Jenazah – jenasah 87. Surga - sorga
38. Jenderal - jendral 88. Tampak – nampak
39. Justru – justeru 89. Teladan - tauladan
40. Karier – karir 90. teknik – tehnik
41. Kategori – katagori 91. Teknologi – tehnologi
42. Komplet - komplit 92. Telanjur – terlanjur
43. Konferensi – konperensi 93. Telantar – terlantar
44. Kongres – konggres 94. Terampil – trampil
45. Konkret - kongkrit 95. Vila - villa
46. Kreativitas - kreatifitas 96. Wakaf - waqaf
47. Kualifikasi – kwalifikasi 97. Wujud - ujud
48. Kualitatif – kwalitatif 98. Yudikatif - yudikatip
49. Kuantitatif – kwantitatif 99. Ubah – rubah
50. Kualitas – kwalitas 100. Zaman - jaman

BAB III

6 Makalah Ragam Bahasa Tidak Baku


PENUTUP
Kesimpulan

Bahasa non-baku di Indonesia terdiri dari sejumlah bahasa baik yang dikenal
secara nasional maupun hanya digunakan di daerah tertentu. Bahasa non-baku,
kadang juga disebut bahasa subbaku, merupakan bahasa yang tidak memiliki standar
dari segi pelafalan, kosakata hingga tata bahasa, tidak patuh atau berbeda dari ragam
baku, dalam hal ini bahasa Indonesia baku atau bahasa daerah baku.
Banyak bahasa non-baku ini mulanya digunakan oleh kalangan tertentu untuk
berkomunikasi satu sama lain secara rahasia. Agar kalimat mereka tidak diketahui
oleh kebanyakan orang, mereka memproduksi kata-kata baru dengan cara antara lain
mengganti kata dengan lawan kata, mencari kata sepadan, menentukan angka-angka,
penggantian fonem, distribusi fonem, penambahan awalan, sisipan, atau akhiran.
Masing-masing komunitas (daerah) memiliki rumusan sendiri-sendiri.
Perlu diketahui istilah "bahasa" dalam bahasa Indonesia memiliki pengertian
yang luwes, ia bisa berarti bahasa, dialek, subdialek, laras bahasa dll. Kata bahasa
dalam artikel ini digunakan dalam pengertian umumnya yang sesuai dengan
penyebutannya di masyarakat, tidak berusaha mengoreksi istilah berdasarkan
penggolongan dalam ilmu linguistik.

DAFTAR PUSTAKA

7 Makalah Ragam Bahasa Tidak Baku


arda. (2014, 07). Retrieved april 04, 2018, from makalah-pentingnya-bahasa:
http://arda-filan.blogspot.co.id/2014/07/makalah-pentingnya-bahasa-by-arda.html
Meecham, M. a.-M. (2001). Retrieved april 04, 20, from Language in social
contexts.: https://id.wikipedia.org/wiki/Ragam_bahasa

8 Makalah Ragam Bahasa Tidak Baku

Anda mungkin juga menyukai