Anda di halaman 1dari 9

Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12 No.

1 Tahun 2023

PENENTUAN KADAR TOTAL FENOL FRAKSI N-HEKSAN, ETIL ASETAT, DAN


AIR HERBA PEGAGAN (Centella asiatica (L) Urban)
Nur Malita Aprilianti 1, Purgiyanti2, Akhmad Aniq Barlian 3
1,2,3
Diploma III Farmasi, Politeknik Harapan Bersama,
Tegal Jln. Mataram No.09, Margadana, Tegal, 50272, Indonesia
E-mail : nurmalitaaprilianti23@gmail.com

Article Info Abstrak

Article history: Herba pegagan (Centella aciatica (L) Urban) merupakan salah satu jenis herba yang
Submission Januari2023 memiliki manfaat yang luas dan beragam. Herba ini mengandung senyawa bioaktif
Accepted Januari 2023 yaitu flavonoid, tanin dan fenol. Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengetahui dari
Publish Januari 2023 pelarut mana yang paling besar mengandung kadar total fenol. Herba pegagan
diekstraksi menggunakan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96% dengan
perbandingan 1:3 yang dilakukan selama 3×24 jam. Ekstrak yang diperoleh kemudian
di ekstraksi menggunakan metode fraksinasi bertingkat dengan pelarut non polar (n-
heksan), pelarut semi polar (etil asetat), dan pelarut polar (air). Hasil ekstraksi
kemudian dilakukan identifikasi ekstrak dengan uji kualitatif yaitu uji warna dan
untuk penentuan kadar fenol total menggunakan spektrofotometri UV-Vis
menggunakan reagen Folin-Ciocalteu dimana hasilnya dinyatakan dalam Gallic Acid
Equivalent (mg GAE/100 gram). Berdasarkan hasil penelitian dari ketiga fraksi
menunjukkan fraksi etil asetat memiliki kandungan fenol sebesar 10,73 mg GAE/g,
fraksi n-heksan sebesar 2,03 mg GAE/g dan fraksi air paling rendah kadar fenolnya
yaitu sebesar 0,53 mg GAE/g. Penelitian ini menunjukkan bahwa fraksi etil asetat
memiliki kadar fenol yang paling besar dibandingkan dengan fraksi lainnya.

Kata kunci : Herba pegagan, Fraksinasi, Total Fenol, Spektrofotometri UV-Vis.


Ucapan terima
kasih: Abstract
Penulis
mengucapkan Centella aciatica is a type of herb that has broad and diverse benefits. This herb
terimaksih ditujukan contains bioactive compounds, namely flavonoid, tannins and phenol. The purpose of
kepada para dosen this research was to find out which of the solvents contained the highest phenol
pembimbing content. Centella aciatica herb was extracted using the maceration method using
politeknik harapan ethanol 96% as a solvent with a ratio of 1:3 which was carried out for 3×24 hours.
bersama dan semua The extract obtained was then extracted using a multilevel fractionation method with
pihak yang telah non-polar solvent (n-hexane), semi-polar solvent (ethyl acetate), and polar solvent
memberi dukungan (water). Extraction results were then identified by qualitative test, namely color test
dan bantuan dalam and for the determination of phenol content using UV-Vis spectrophotometry using
penyusunan artikel Folin-Ciocalteu reagent where the results were expressed in Gallic Acid Equivalent
ini (mg GAE/100 g). Based on the research results of the three fractions, the ethyl acetate
fraction has a phenol content of 10,73 mg GAE/g, the n-hexane fraction is 2,03 mg
GAE/g and the water fraction has the lowest phenol content of 0,53 mg GAE/g. This
research showed ethyl acetate fraction had the highest phenol content compared to
other fractions.

Keywords : Centella asiatica, Graded Fractionation, Total Phenol, UV-Vis


Spectrophotometry
Alamat korespondensi:
77
1 2 3
Nur Malita Aprilianti , Purgiyanti , Akhmad Aniq Barlian , Vol 12 (1) 2023, pages 77- 85
Prodi DIII Farmasi Politeknik Harapan Bersama Tegal
Gedung A Lt.3. Kampus 1
Jl. Mataram No.09 KotaTegal, Kodepos 52122
Telp. (0283) 352000 p-ISSN: 2089-5313
E-mail: parapemikir_poltek@yahoo.com e-ISSN: 2549-5062

78
1 2 3
Nur Malita Aprilianti , Purgiyanti , Akhmad Aniq Barlian , Vol 12 (1) 2023, pages 77- 85
spektrofotometri UV-Vis merupakan salah satu
A. PENDAHULUAN teknik analisis didasarkan terhadap pengukuran
Obat yang berasal dari tanaman atau serapan sinar monokromatis oleh suatu larutan
disebut obat herbal secara turun-temurun telah yang berwarna terhadap panjang gelombang
diketahui masyarakat Indonesia karena maksimum menggunakan monokromato prisma
harganya yang relatif terjangkau dan mudah dengan tabung foton [7].
didapat [1]. Salah satu tanaman yang dapat Penelitian sebelumnya dilakukan oleh
bermanfaat sebagai obat adalah herba pegagan. Yunita et.,al [8] yang membuktikan bahwa
Herba merupakan seluruh bagian tanaman yang fraksi n-heksan dan etil asetat daun pegagan
dapat digunakan sebagai obat, meliputi akar, terbukti memiliki kandungan flavanoid.
daun, batang, bunga. Herba pegagan (Centella Aktivitas antioksidan fraksi etil asetat tergolong
aciatica (L) Urban) merupakan salah satu jenis lemah dengan nilai IC50 325 mg/L sedangkan
herba yang memiliki manfaat yang sangat luas fraksi n-heksan dikategorikan tidak aktif
dan beragam antara lain sebagai peluruh air dengan nilai IC50 sebebsar 2818 mg/L.
seni, penurun panas, penambah nafsu makan, Berdasarkan uraian diatas peneliti
sebagai anti oksidan dan obat sariawan. Herba tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut
pegagan mengandung senyawa bioaktif yaitu terhadap kadar total fenol herba pegagan
saponin, flavanoid, alkaloid, tanin, dan fenol [2] menggunakan metode fraksinasi dengan
Senyawa fenolik merupakan senyawa beberapa pelarut pada tingkat polaritas yang
bahan alam yang cukup luas penggunaannya berbeda.
saat ini. Kemampuannya sebagai senyawa
biologis aktif memberikan satu dampak yang B. METODE PENELITIAN
besar terhadap kepentingan manusia. Senyawa Alat
fenolik dapat digunakan untuk mencegah dan Alat yang digunakan yaitu timbangan
mengobati penyakit kanker, gangguan sistem analitik (Ohaus), maserator, gelas ukur 10 ml
imun serta dapat mencegah penuaan dini [3]. (Pyrex) dan gelas ukur 100 ml (Pyrex), flanel,
Standar yang digunakan untuk analisis corong kaca (Pyrex), beaker glass 100 ml (Iwaki
kandungan kadar fenol adalah asam galat, hal pyrex), batang pengaduk, spatel logam, labu
ini dikarenakan asam galat memiliki sensitivitas ukur 10 ml (Pyrex), dan labu ukur 50 ml
yang tinggi dan stabil serta harganya yang (Pyrex), tabung reaksi (Pyrex), cawan porselin
cukup terjangkau. Penentuan kandungan fenol 100 ml (Pyrex), pipet volume (Pyrex), mikro
menggunakan standar asam galat dapat pipet 50 µl (Dragonlab), mikro pipet 250 µl
ditentukan menggunakan metode Folin- (Dragonlab), klem, statif, corong pisah (Pyrex),
Ciocalteu [4]. bunsen, kaki tiga, penjepit kayu, water bath
Fraksinasi merupakan suatu cara yang (Thermostat water bath), kuvet, dan
digunakan untuk memisahkan senyawa spektrofotometer UV-Vis (Thermo).
berdasarkan sifat kepolarannya. Senyawa polar Bahan
akan masuk ke dalam senyawa yang bersifat Bahan yang digunakan yaitu herba
polar, begitu juga dengan senyawa yang bersifat pegagan (Centella asiatica (L) Urban) yang di
non polar akan masuk ke dalam pelarut yang peroleh dari daerah Tegal, etanol 96%
bersifat non polar [5]. Pelarut yang digunakan (Bratachem), n-heksan (Bratachem), etil asetat
yaitu n-heksan bersifat non polar, etil asetat (Brataco), asam galat (Brataco), metanol
bersifat semi polar, air bersifat polar. Senyawa- (E.Merck), NaCO3 (Bratachem), reagen folin-
senyawa yang dapat ditarik oleh air (pelarut ciocalteu (E.Merck), FeCl3 (Bratachem), dan
polar) yaitu senyawa flavanoid, dan polifenol akuades.
[6]. Senyawa-senyawa yang dapat ditarik oleh
pelarut etil asetat (semi polar) yaitu alkaloid, C. PROSEDUR PENELITIAN
flavanoid, dan juga saponin [6]. Senyawa- 1. Pembuatan Serbuk Simplisia
senyawa yang dapat ditarik oleh pelarut n- Mengumpulkan herba pegagan
heksan bersifat non polar yaitu karotenoid, kemudian dibersihkan menggunakan air
steroid, minyak atsiri, dan triterpenoid [5]. yang mengalir agar tidak terdapat kotoran
Metode yang digunakan untuk seperti tanah, serangga. Selanjutnya
penentuan kadar total fenol yaitu menggunakan merajang herba pegagan atau memotong
spektrofotometri UV-Vis. Metode dengan ukuran yang lebih kecil guna

79
1 2 3
Nur Malita Aprilianti , Purgiyanti , Akhmad Aniq Barlian , Vol 12 (1) 2023, pages 77- 85
memudahkan dalam proses pengeringan 6. Penentuan Kadar Fenol Total Dengan
dan penghalusan. Kemudian menjemur Menggunakan Spektrofotometri UV-Vis
herba pegagan di bawah sinar matahari. a. Penentuan Gelombang Maksimum
Setelah kering kemudian herba pegagan Memipet larutan induk asam
dihaluskan dan mengayak dengan galat 1000 ppm sebanyak 1 ml,
menggunakan ayakan no 60 hingga kemudian memasukkan kedalam
didapatkan simplisia yang halus. tabung reaksi tambahkan sebanyak 3,5
Selanjutnya menyimpan simplisia di dalam ml akuades. Selanjutnya menambahkan
wadah yang kering, bersih dan tertutup 250 µl Folin-Ciocalteu kocok hingga
rapat [9]. homogen dan menginkubasi larutan
selama 8 menit. Kemudian
2. Pembuatan Ekstrak Etanol Herba menambahkan Na2CO3 20% sebanyak
Pegagan 750µl kocok hingga homogen,
Mengekstraksi serbuk simplisia herba kemudian menambahkan volume akhir
pegagan sebanyak 300 g menggunakan dengan akuades hingga 5 ml dan
pelarut etanol 96% sebanyak 900 ml, menginkubasi larutan selama 2 jam
merendam selama 3 × 24 jam diaduk pada suhu ruang. Kemudian membaca
selama ± 5 menit, kemudian menyaring panjang gelombang menggunakan
ekstrak menggunakan kain flanel untuk spektrofotometri UV-Vis pada panjang
memisahkan filtrat dan ampasnya. gelombang 730-790 nm.
Kemudian menguapkan filtrat diatas water
bath sampai ekstrak menjadi kental [10]. b. Pembuatan Larutan Induk dan
Kurva Kalibrasi Asam Galat
3. Uji Kualitatif Kandungan Fenol Herba Menimbang sebanyak 10 mg
Pegagan asam galat, selanjutnya melarutkan
Mengambil sebanyak 2 ml filtrat, dalam 10 ml metanol (1000µ/ml),
kemudian memasukkan kedalam tabung kemudian memipet larutan induk (asam
reaksi. Selanjutnya menambahkan 5 tetes galat 1000 ppm) sebanyak 20 µl, 50 µl,
FeCl3 akan menghasilkan warna biru atau 100 µl, dan 200 µl kedalam masing-
hijau kehitaman [9]. masing tabung reaksi. Menambahkan
akuades pada masing-masing tabung
4. Uji Bebas Pelarut sebanyak 3,5 ml dan 250µl reagen
Menimbang sebanyak 0,5 g ekstrak Folin-Ciocalteu lalu kocok. Kemudian
kental, kemudian menambahkan H2SO4 menginkubasi selama 8 menit,
pekat dan CH3COOH dan memanaskan di selanjutnya menambahkan 750 µl
atas api. Hasil positif bebas pelarut larutan Na2CO3 20% kemudian kocok
ditunjukkan dengan tidak terciumnya bau sampai homogen, menambahkan
ester atau aroma seperti etil asetat [11]. volume akhir dengan akuades menjadi
5 ml. Menginkubasi larutan selama 2
5. Fraksinasi jam pada suhu ruang. Selanjutnya
Menimbang 20 g ekstrak kental dari mengukur larutan pada panjang
herba pegagan. Kemudian melarutkan gelombang 750 nm, kemudian
menggunakan akuades 40 ml, selanjutnya membuat kurva kalibrasi hubungan
memfraksi ekstrak dengan pelarut n-heksan antara konsentrasi asam galat (mg/L)
menggunakan corong pisah sebanyak 3 dengan absorban [12].
kali, hasil fraksi n-heksan kemudian
diuapkan. Residu yang didapat dilanjutkan c. Penentuan Kandungan Fenol Total
fraksinasi 3 kali dengan pelarut etil asetat Pada Herba Pegagan
masing-masing 40 ml, Kemudian Menimbang masing-masing 50
menguapkan hasil fraksi etil asetat. Residu mg ekstrak hasil fraksi herba pegagan,
yang di hasilkan dari fraksi etil asetat selanjutnya melarutkan dengan 50 ml
merupakan fraksi air, selanjutnya diuapkan metanol (2000 µg/mL). Memipet
sampai kental [2]. sebanyak 50 µl larutan ekstrak herba
pegagan kemudian menambahkan 3,5

80
1 2 3
Nur Malita Aprilianti , Purgiyanti , Akhmad Aniq Barlian , Vol 12 (1) 2023, pages 77- 85
ml akuades dan 250 µl reagen Folin- diam menyebabkan turunnya perpindahan
Ciocalteu lalu kocok. Kemudian bahan aktif [14].
menginkubasi larutan selama 8 menit, Hasil ekstraksi kemudian disaring untuk
selanjutnya menambahkan 750 µl memisahkan antara maserat dan residu. Maserat
larutan Na2CO3 20%, kemudian kocok hasil maserasi diuapkan diatas waterbath suhu
sampai homogen, menginkubasi < 50˚C bertujuan guna menghilangkan pelarut
larutan kembali selama 2 jam pada suhu yang digunakan untuk maserasi tersebut agar
kamar. Selanjutnya mengukur larutan mendapatkan ekstrak kentalnya saja.
hasil fraksi herba pegagan pada Selanjutnya ekstrak kental dihitung berat
panjang gelombang 750 nm. ekstraknya. Berat ekstrak inilah yang
Pengukuran panjang gelombang digunakan untuk mengetahui nilai rendemen
dilakukan dengan 3 kali pengulangan ekstrak yang diperoleh.
sehingga kadar fenol yang diperoleh Hasil Rendemen Ekstrak herba pegagan
hasilnya didapat sebagai mg ekuvalen sebesar 16,39%. Hasil rendemen yang tinggi
asam galat/100 g sampel [12]. menunjukkan banyaknya senyawa bioaktif
yang terkandung didalam sampel tersebut. Hal
D. Analisis Data ini sesuai dengan yang telah dikemukakan oleh
Berdasarkan hasil pengukuran absorbansi [15], Semakin tinggi nilai rendemen ekstrak
fenol sampel fraksi herba pegagan secara maka akan semakin tinggi juga senyawa
spektrofotometri UV-Vis, hasil analisis data bioaktif yang tertarik pada sampel yang
menggunakan persamaan regresi linier. digunakan.
Uji bebas pelarut bertujuan untuk
E. HASIL DAN PEMBAHASAN memastikan ekstrak terbebas dari etanol dengan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perlakuan uji menggunakan 2 tetes ekstrak
kandungan total fenol pada masing-masing kemudian menetesi dengan H2SO4 pekat dan
fraksi herba pegagan (Centella asiatica (L) asam asetat, selanjutnya memanaskan di atas
Urban), dari ketiga fraksi tersebut akan bunsen, hasil uji bebas pelarut dinyatakan
diketahui fraksi manakah yang menghasilkan positif apabila tidak terdapat bau ester pada
kadar fenol paling besar. Sampel yang ekstrak.
digunakan pada penelitian ini adalah herba
pegagan. Herba pegagan dijadikan sampel Tabel 1. Hasil Uji Bebas Pelarut
karena pegagan sendiri belum banyak Nama Perlakuan Keterangan
dimanfaatkan masyarakat secara optimal serta Simplisia
agar masyarakat mengetahui senyawa bioaktif
yang terkandung dalam herba pegagan sangat Herba 2 tetes (+)
bermanfaat terutama bagi kesehatan. Pegagan ekstrak +
Tidak
Pembuatan ekstrak pada penelitian ini (Centella H2SO4 pekat
berbau ester
menggunakan metode maserasi. Perbandingan asiatica (L) + asam
bahan dan pelarut etanol yang digunakan yaitu Urban) asetat
1:3 (b/v). Alasan pemilihan etanol 96% sebagai Kemudian di
cairan penyari menurut Misna et al., [13] karena panaskan
etanol 96% bersifat selektif yaitu hanya
menarik senyawa bioaktif yang diinginkan, dan Berdasarkan tabel 1, menunjukkan hasil
mudah menguap sehingga dalam mendapatkan ekstrak herba pegagan dinyatakan bebas etanol
ekstrak kental lebih cepat dibandingkan dengan ditadai dengan tidak adanya bau ester saat
menggunakan pelarut etanol 70%. Proses dicium. Hal ini sesuai yang dikemukakan oleh
ekstraksi dibiarkan selama 3×24 jam pada Shofi et al., [11], hasil positif bebas pelarut
maserator yang terhindar dari sinar matahari ditunjukkan dengan tidak terciumnya bau ester
dan tertutup rapat. Kemudian dilakukan atau aroma seperti etil asetat.
pengadukan selama ±5 menit. Upaya Identifikasi senyawa fenol dilakukan
pengadukan ini dapat menjamin keseimbangan dengan pengujian kualitatif dengan
konsentrasi sampel yang diekstraksi lebih cepat penambahan FeCl3 dimana akan menghasilkan
didalam pelarut, sedangkan dalam keadaan warna biru atau hijau kehitaman. Hasil uji
kualitatif pada sampel menunjukkan hasil
positif mengandung fenol ditandai dengan
81
Nur Malita Aprilianti 1, Purgiyanti2, Akhmad Aniq Barlian 3, Vol 12 (1) 2023, pages 77- 85
adanya perubahan warna hitam pada sampel. bawah (residu n-heksan). Hal ini dikarenakan
Hal ini terjadi, karena ion hidroksi pada berat jenis etil asetat yaitu 0,89445 g/ml lebih
senyawa fenol bereaksi dengan Fe3+ sehingga kecil jika di bandingkan dengan air [6]. Setelah
pada proses ini membentuk senyawa kompleks ketiga fraksi yaitu n-heksan, etil asetat, dan
yang ditandai dengan perubahan warna pada fraksi air di dapat kemudian diuapkan di atas
sampel. Reaksi tersebut dapat dilihat pada waterbath untuk mendapatkan ekstrak yang
Gambar 1. Reaksi antara fenol dengan FeCl3 kental dan murni. Hasil dari ekstrak kental yang
didapat kemudian masing masing ekstrak hasil
fraksinasi di hitung rendemen ekstraknya. Hasil
OH rendemen pada masing-masing fraksi yaitu
fraksi n-heksan sebesar 0,35%, fraksi etil asetat
sebesar 1,25%, dan fraksi air sebesar 60,1%.
+ FeCl3 [(C6H5O)6Fe]3+ + 3 HCl +3 H+
Dari hasil rendemen menunjukkan bahwa fraksi
air lebih banyak diperoleh dibandingkan
Kompleks Berwarna Hitam
Fenol dengan hasil rendemen fraksi n-heksan dan
fraksi etil asetat , hal ini dikarenakan fraksi n-
heksan dan etil asetat mudah menguap sehingga
Gambar 1. Reaksi antara fenol dengan FeCl3 kedua fraksi tersebut berkurang pada saat
proses penguapan di atas water bath [20].
Ekstrak selanjutnya di fraksinasi dengan Penentuan kadar fenol menggunakan
menggunakan pelarut yang berbeda tingkat metode spektrofotometri UV-Vis diukur pada
kepolarannya, hal ini bertujuan untuk panjang gelombang 750 nm dengan absorbansi
memisahkan senyawa yang terakandung yang didapat 0,589, hal ini tidak jauh berbeda
didalam ekstrak tanaman berdasarkan tingkat dengan panjang gelombang teoritisnya yaitu
kepolaran menjadi fraksi yang bersifat polar, 765 nm [21]. Reagen yang digunakan pada
semipolar, dan non polar, terutama ekstrak metode spektrofotometri UV-Vis yaitu reagen
tanaman yang didalamnya terkandung lebih Folin-Ciocalteu. Larutan blanko yang
dari satu senyawa golongan fenolik dan digunakan yaitu metanol, penggunaan metanol
flavanoid [16]. Proses fraksinasi ekstrak herba dikarenakan pada saat melarutkan asam galat
pegagan menggunakan tiga pelarut berdasarkan menggunakan metanol.
sifat kepolaran yang berbeda-beda, pelarut yang Penetapan kadar total fenol fraksi n-heksan,
digunakan pada penelitian ini yaitu n-heksan etil asetat dan air herba pegagan pada penelitian
bersifat non polar, etil asetat bersifat semi polar, ini menggunakan metode kolorimetri Folin-
air bersifat polar. Hal ini dapat di buktikan Ciocalteu yang memiliki prinsip reduksi dan
berdasarkan polariti index menurut oksidasi, reagen ini dapat digunakan karena
Maravirnadita, [17] dimana pelarut n-heksan senyawa fenol dapat bereaksi dengan reagen
memiliki polariti index sebesar (0,1), pelarut Folin-Ciocalteu membentuk larutan berwarna
etil asetat sebesar (4,4), dan pelarut air polariti biru yang dapat diukur absorbansinya. Semakin
index sebesar (5,1). besar konsentrasi senyawa fenol yang berada di
Pada tahap fraksinasi ekstrak kental dan air dalam sampel maka akan semakin pekat warna
di fraksi dengan pelarut n-heksan di dapatkan biru yang di hasilkan [4]. Reaksi reagen Folin-
dua fase yaitu fase non polar (n-heksan) dan Ciocalteu dengan senyawa fenol sebagai
fase polar (air). Fase non polar (n-heksan) berikut:
berada pada lapisan atas, hal ini karena berat
jenis n-heksan menurut [18] yaitu 0,6174 g/ml
lebih kecil jika di bandingkan dengan berat
jenis air yaitu sebesar 1 g/ml [19]. Maka dari itu
fase non polar (n-heksan) berada di bagian atas,
sedangkan fase polar (air) berada di bagian
bawah. Fraksinasi selanjutnya yaitu pelarut
polar (residu n-heksan) di fraksi dengan pelarut
etil asetat (semi polar), pada fraksinasi
keduafase yang bersifat semi polar (etil asetat)
akan berada di atas dan fase polar berada di

82
1 2 3
Nur Malita Aprilianti , Purgiyanti , Akhmad Aniq Barlian , Vol 12 (1) 2023, pages 77- 85
Gambar 2. Reaksi Fenol dengan reagen 12
Folin-Ciocalteu 10,73

Total (mg GAE/g)


Kandungan Fenol
10
Reaksi pada Gambar 2, menunjukkan 8
bahwa senyawa fenol bereaksi dengan senyawa 6
Folin-Ciocalteu menghasilkan warna kuning,
namun ketika ditambahkan larutan Na2CO3 4
2,03
akan menghasilkan warna biru [22]. Tujuan 2 0,53
penambahan larutan Na2CO3 pada penentuan 0
kadar fenolik yaitu untuk membentuk suasana Fraksi N- Fraksi Etil Fraksi Air
basa agar terjadi reduksi Folin-Ciocalteu oleh heksan Asetat
gugus hidroksil dari fenol dalam sampel [21].
Standar baku yang digunakan yaitu asam Gambar 4. Kandungan Total Fenol Masing-
galat, asam galat adalah senyawa golongan Masing Fraksi
asam fenolik yang dapat mengalami reaksi
tersebut. Sehingga diperoleh hasil kurva asam Kandungan total fenol pada masing-masing
galat sebagai berikut: ekstrak fraksi yaitu n-heksan, etil asetat, dan air
dinyatakan sebagai ekuivalen asam galat atau
Gallic Acid Equivalent (GAE). GAE
2
merupakan acuan umum untuk mengukur
1,5
sejumlah senyawa fenol yang terdapat dalam
Absorbansi

ekstrak [23]. Berdasarkan hasil grafik pada


y = 0.0073x + 0.2073 Gambar 4, urutan kandungan total fenol dalam
1
R² = 0.9426 ekstrak secara berturut-turut dari yang banyak
0,5 mengandung kadar fenol ke yang sedikit
mengandung kadar fenol adalah fraksi etil
0 asetat ˃ fraksi n-heksan ˃ fraksi air. fraksi etil
0 50 100 150 200 250 asetat memiliki total fenol yang paling tinggi
Konsentrasi (µg/mL) yaitu 10,73 mg GAE/g. Artinya dalam setiap
gram ekstrak setara dengan 10,73 mg asam
galat. Kemungkinan besar senyawa kimia yang
Gambar 3. Grafik Kurva Baku Asam Galat tertarik oleh pelarut etil asetat adalah senyawa
Berdasarkan hasil pengamatan absorbansi alkaloid, flavanoid, dan tanin. Hal ini sesuai
dari kurva baku asam galat yang dilakukan pada dengan yang dikemukakan oleh Anjaswati et
panjang gelombang 750 nm sehingga al., [6] Senyawa-senyawa yang dapat ditarik
didapatkan persamaan regresi linear regresi oleh pelarut etil asetat (semi polar) yaitu
asam galat yaitu y= 0,0073x + 0,2073 dengan alkaloid, flavanoid, dan juga saponin.
harga koefisien korelasi (r) yaitu 0,9426 Tingginya total fenol pada pelarut etil asetat
Tahap selanjutnya yaitu mengukur kadar diduga adanya golongan polifenol yang
fenol pada ekstrak masing-masing fraksi n- mempunyai berat molekul sama besar dengan
heksan, fraksi etil asetat dan fraksi air herba pelarut etil asetat yaitu saponin dan flavanoid
pegagan dengan panjang gelombang yang [23]. Hal ini juga dibuktikan dari penelitian
digunakan adalah 750 nm. terdahulu yang diteliti oleh Rahman et al., [24]
Berikut hasil data kadar fenol fraksi n-heksan, menyatakan bahwa kandungan fenolik total
etil asetat, dan air : yang terdapat di dalam ekstrak etil asetat Indian
Plum (Flacourtia jangomas) lebih besar
dibandingkan dengan ekstrak metanol dan
kloroform. Hasil penelitian ini juga sejalan
dengan yang diteliti oleh Samin et., al [23]
menyatakan bahwa kandungan fenolik total
yang dihasilkan dari ekstrak etil asetat rambut
jagung lebih tinggi dibandingkan fraksi air,
fraksi n-heksan dan fraksi metanol.

83
1 2 3
Nur Malita Aprilianti , Purgiyanti , Akhmad Aniq Barlian , Vol 12 (1) 2023, pages 77- 85
F. KESIMPULAN Batang Mahkota Dewa (Phaleria
Marcocarpa) Dengan Metode
Berdasarkan penelitian yang telah
Spektofotometri UV-Vis. Tugas Akhir.
dilakukan pada penentuan kadar fenol total
Tegal: Program Studi Diploma III
fraksi n-heksan, etil asetat dan air herba
Farmasi Politeknik Harapan Bersama
pegagan menunjukkan semua fraksi
[8] Yunita, E., & Sari, D. R. A. P. (2022).
mengandung fenol. Namun fraksi etil asetat
Aktivitas Antioksidan dan Toksisitas
memiliki kandungan fenol total tertinggi di
Fraksi Etil Asetat dan Fraksi N-Heksan
antara semua fraksi yaitu 10,73 mg GAE/g.
Daun Pegagan (Centella Asiatica L.).
Jurnal Mandala Pharmacon
G. DAFTAR PUSTAKA
Indonesia, 8(1), 58-66.
[1] Lumbessy, M., Abidjulu, J., & Paendong [9] Purgiyanti, P., Nurcahyo, H., &
J. J. E. (2013). Uji Total Flavonoid Pada Muldiyana, T. (2021). Uji Aktivitas
Beberapa Tanaman Obat Tradisonal Di Antioksidan Serum Anti Aging Dari
Desa Waitina Kecamatan Mangoli Timur Ekstrak Pegagan (Centella asiatica L
Kabupaten Kepulauan Sula Provinsi Urban). Doctoral dissertation, Politeknik
Maluku Utara. Jornal MIPA, 2(1), 50-55. Harapan Bersama.
[2] Sandy, M., Wardani, T. S., & Septiarini, [10] Dewatisari, W. F. (2020). Perbandingan
A. D. (2021) Uji Aktivitas Antibakteri Pelarut Kloroform dan Etanol terhadap
Ekstrak Fraksi N-Heksan, Fraksi Etil Rendemen Ekstrak Daun Lidah Mertua
Asetat, Fraksi Air Daun Pegagan (Sansevieria trifasciata Prain)
(Centella asiatica (L.) Urb) Terhadap Menggunakan Metode Maserasi.
Escherichia coli ATCC 25922. Media Prosiding Seminar Nasional Biologi.
Farmasi Indonesia, 16(2), 1–10. [11] Shofi, M., Suwitasari, F., & Istiqomah, N.
[3] Ahmad, A. R., Juwita, J., & Ratulangi, S. (2020). Antioxidant activity of ethanolic
A. D. (2015). Penetapan Kadar Fenolik extract Japanese frangipani (Adenium
dan Flavonoid Total Ekstrak Metanol obesum) and white frangipani (Plumeria
Buah dan Daun Patikala (Etlingera acuminata). Journal Biologi 13(2), 167–
elatior). Pharmaceutical Sciences and 78.
Research, 2 (1), 1–10. [12] Purgiyanti, P., Purba, A. V., & Winarto,
[4] Thoyibah, C. (2019). Penetapan Kadar H. (2019). Penentuan Kadar Fenol Total
Fenol Total Dan Uji Aktivitas Dan Uji Aktivitas Antioksidan Kombinasi
Antioksidan Ekstrak Daun Nangka Ekstrak Herba Pegagan (Centella asiatica
(Artocarpus heterophyllus Lam.). Karya L. Urban) Dan Buah Mahkota Dewa
Tulis Ilmiah. Tegal: Program studi (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.).
Diploma III Farmasi Politeknik Harapan Jurnal Ilmu Farmasi, 8(2), 40–45.
Bersama. [13] Misna, M., & Diana, K. (2016). Aktivitas
[5] Lona, A. T. (2018). Uji Aktivitas Bakteri Ekstrak Kulit Bawang Merah
Antibakteri Fraksi N-Heksana, Etil (Allium cepa L) Terhadap Bakteri
Asetat, Dan Air Dari Ekstrak Daun Hijau Staphylococcus aureus Antibacterial
Tanaman Pucuk Merah (Syzygium Activity Extract Of Garlic ( Allium cepa
myrtifolium Walp.) Terhadap Bakteri L) Skin Against Staphylococcus aureus.
Staphylococcus aureus ATCC 25923. Jurnal Farmasi Galenika (Galenika
Skripsi. Surakarta: Fakultas Farmasi Journal Pharmacy), 2(2), 138-144.
Universitas Setia Budi [14] Fahmi, N. (2016). Pemanfaatan Ekstrak
[6] Anjaswati, D., Pratimasari, D., & Tembakau (Nicotiana Tabacum) Dari
Nirwana, A. P. (2021). Perbandingan Limbah Puntung Rokok Sebagai
Rendemen Ekstrak Etanol , Fraksi n- Biopestisida Dengan Metode Ekstraksi
Heksana , Etil Asetat , dan Air Daun Bit Maserasi Pada Tanaman Cabai (Capsium
(Beta vulgaris L) Menggunakan Anum). Tugas Akhir. Yogyakarta:
Fraksinasi Bertingkat. Jurnal Farmasi Universitas Islam Indonesia.
(Journal Pharmacy). 2(1), 32–37. [15] Nisa, K. I., Amananti, W., & Febriyanti,
[7] Afifudin, A. (2021). Identifikasi R. (2021). Skrining Fitokimia Pada Kulit
Flavonoid Dan Antioksidan Daun Dan Jeruk Nipis Di Wilayah Tegal Dan

84
1 2 3
Nur Malita Aprilianti , Purgiyanti , Akhmad Aniq Barlian , Vol 12 (1) 2023, pages 77- 85
Pemalang. Jurnal Ilmiah Farmasi.
[16] Tanaya, V., Retnowati, R., & Suratmo, S.
(2015). Fraksi Semi Polar dari Daun
Mangga Kasturi (Mangifera Casturi
Kosterm). Jurnal Ilmu Kimia Universitas
Brawijaya, 1(1), 778–784.
[17] Maravirnadita, A. H. (2019). Uji Aktivitas
Antioksidan Fraksi n-Heksan, Etil Asetat,
dan Air dari Buah Belimbing Manis
(Averrhoa carambola) dengan Metode
DPPH.
[18] Aliaj, F., Bytyqi, D. A., & Syla, N. (2016).
Density and refractive index study of the
ternary system benzene-ethanol-hexane.
AIP Conference Proceeding.
[19] Yudiawan, M. N. A. (2020). Uji
AntioksidanFraksi N-Heksan, Kloroform,
Dan N-Butanol Hydrilliataverticillata
Hasil Hidrolisis Ekstrak Metanol Dari
Perairan Danau Ranu Pasuruan. Skripsi.
Malang: Fakultas Sains Dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim.
[20] Yanty, Y. N., Sopianti, D. S., & Veronica,
C. (2019). Fraksinasi dan Skrining Fraksi
Biji Kebiul (Caesalpinia bonduc (L)
Roxb) dengan Metode KLT
(Kromatografi Lapis Tipis). Borneo
Journal Phamascientech, 3(1), 56–64.
[21] Alfian, R., & Susanti, H. (2012).
Penetapan Kadar Fenolik Total Ekstrak
Metanol Kelopak Bunga Rosella Merah
(Hibiscus sabdariffa Linn) Dengan
Variasi Tempat Tumbuh Secara
Spektrofotometri. Jurnal Ilmiah
Kefarmasian, 2(1), 73–80.
[22] Ismail, J., Runtuwene, M. R., & Fatimah,
F. (2012). Penentuan total fenolik dan uji
aktivitas antioksidan pada biji dan kulit
buah pinang Yaki (Areca vestiaria
Giseke). Jurnal Ilmiah Sains, 12(2), 84–
80.
[23] Samin, A. A., Nurhayati, B., & Yuszda,
K. S. (2013). Penentuan Kandungan Fenol
Total Dan Aktivitas Antioksidan Dari
Rambut Jagung (Zea Mays L.) Yang
Tumbuh Di Daerah Gorontalo. Jurnal
Sainstek, 7(3), 1–3.
[24] Rahman, M., Habib, R., Hasan, R., &
Khan, I. N. (2012). Comparative
Antioxidant Potential of Different
Extracts of Flacourtia. Asian Journal
Pharmaceutical Clinical Research, 5(1),
73–75.

85
1 2 3
Nur Malita Aprilianti , Purgiyanti , Akhmad Aniq Barlian , Vol 12 (1) 2023, pages 77- 85

Anda mungkin juga menyukai