1 Putrap107-113new
1 Putrap107-113new
net/publication/333198196
CITATIONS READS
0 326
5 authors, including:
Putra Agina
Sekolah tinggi ilmu kesehatan muhammadiyah gombong
2 PUBLICATIONS 0 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Putra Agina on 19 May 2019.
Abstract
Key word : The incidence of disability as outcomes in head injury patients reaches
Glasgow Outcome 5.3 million people per year. Disability occurring is 1 year after injury.
Scale, Head Injury, Glasgow Outcome Scale or GOS is a scoring or instrument used to
Reliability,
assess patients ranging from 1 to 12 months after head injury. GOS was
Validity
first created in 1975 by Bryan Jennett and Michael Bond, who have over
40,000 citations and is the most widely cited article in research on head
injuries. GOS is also further developed into GOS-E or Glasgow
Outcome Scale - Extended and GODS or Glasgow Outcome Discharge
Scale. The purpose of this study was to determine the level of validity
and reliability of GOS in assessing the condition of head injury patients.
This study was a descriptive observation of 112 head injury patients
measured using GOS for 6 months post injury. The result of the research
showed that the characteristics of respondents with the average age of
18-40 years were 58.9% productive), male was 75.8%, the last level of
senior high school was 35.7%, farmers, traders and laborers were
39.2% of 65.1% and GCS 3-8 value of 49.1%. The level of validity with
the value of count> 0.195 with 95% CI and reliability is very high with
correlation coefficient value> 0.8. Therefore, GOS is a scoring that can
be used to assess the outcome of head injury patients by maintaining
good clinical and nursing care at home or rehabilitation phase well.
107
Suwaryo & Yuwono Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan 108
pengendalian emosi, fungsi kognitif dan pasien mengingat pasien mungkin tidak
kemampuan fisik, bersama faktor pra-cedera memiliki pengetahuan dan wawasan yang
dan lingkungan pasca cedera. GOS juga cukup sehingga bisa menjadi sebuah
banyak digunakan untuk penelitian kendala atau kesulitan. Selain itu, faktor
diagnostik yang fokus pada cedera kepala tambahan seperti adanya luka dan penyakit
(McMillan, Weir, Ireland, & Stewart, 2013; penyerta seperti epilepsi (Lu, et al, 2010;
Vavilala, et al, 2014). Wilson, et al, 2007) .
Perkembangan awal GOS digunakan Fleksibilitas dalam metode
dalam studi cedera kepala dan pasien non- administrasi untuk penilaian memberikan
trauma dengan keadaan koma. Artikel yang manfaat seperti tindakan lanjutan untuk
diterbitkan tahun 1978, mengidentifikasi perawatan atau rehabilitatif. Format GOS ini
cedera kepala sebagai masalah kesehatan juga bisa digunakan untuk memvalidasi
masyarakat yang menonjol dan ditekankan administrasi via telepon dan pos. beberapa
bahwa perlu perhatian yang lebih besar studi juga telah menggunakan GOS pada
tentang prediktor untuk pasien. Penggunaan ruang perawatan atau rawat inap. Hal ini
GOS direkomendasikan untuk bedah saraf memiliki potensi untuk memberikan
diseluruh dunia untuk menentukan fasilitas keputusan klinis tentang aktifitas
keefektifan intervensi neurosurgical. Pada pasien, terutama ketika akan dipulangkan
tahun 1981, GOS dikembangkan menjadi 8 dari ruang perawatan. Penggunaan GOS di
indikator yaitu GOS-E, dengan membagi ruang perawatan bisa menunjukkan
moderate, severe disability dan good prediktor kecacatan pada pasien selama 3
recovery menjadi dua kategori yaitu “better” minggu. Selain itu, skala ini juga bisa
dan “worse” atau lebih baik dan lebih buruk. digunakan di ruang perawatan intensif yang
mereka juga melakukan beberapa validasi dibandingkan dengan lama menginap serta
awal untuk membandingkan hasil yang angka kematian (Mailhan, Azouvi, &
diperoleh dengan durasi amnesia pasca Dazord, 2005).
trauma. Hasil penilaian yang diberikan oleh Aplikasi GOS bisa dilakukan kepada
seorang klinisi yang berpengalaman dan pasien hingga 3-12 bulan pasca cedera
hasil penilaian kognitif dengan orang awam, kepala. Penelitian yang dilakukan oleh
memiliki hasil yang sama (Levin, et al, Snoeck, et al (2010), lebih dari 70% pasien
2011; Maas, et al, 2013). memiliki hasil “good recovery” dan
Studi yang tentang reliabilitas dari meninggal sisanya meninggal. Studi tindak
GOS menemukan 5 poin indikator daripada lanjut masyarakat jangka panjang mencakup
skoring lainnya, tetapi juga mengidentifikasi cedera kepala ringan dan sedang, memiliki
variasi penilai yang cukup besar dalam hasil yang relatif lebih rendah. Pengamatan
peringkat untuk versi GOS dan GOS-E, juga relatif lebih mudah, karena bisa
serta perbedaan sistematis menurut latar dilakukan oleh orang awam sekalipun
belakang dan pengalaman penilai. Pada dengan metode validasi (tatap muka, telepon
tahun 1998, format terstruktur dan pos) (Honeybul, et al, 2013).
dikembangkan secara ekplisit menyatakan Kelemahan skala GOS terletak pada
alasan bahwa masing-masing indikator lebih penggunaannya ketika dilakukan pada
menggambarkan kondisi nyata pada pasien. pasien dengan perawatan akut dan sedang
Format yang terstruktur lebih menjalani terapi neuroprotektif. Sensivitas
menggambarkan dan menilai kecacatan skala GOS berhubungan langsung dengan
pasien sebelum dan setelah cedera, sehingga perubahan yang dianggap relevan secara
lebih mencerminkan perubahan yang terjadi klinis, namun tidak untuk dalam deteksi
pada pasien tersebut. Format ini juga pada gangguan yang lain. Selain itu,
ditekankan pada kebutuhan untuk kesalahan klasifikasi akan mengurangi
menggunakan sumber informasi terbaik kekuatan untuk medeteksi efek secara
yang tersedia, bisa orang terdekat dengan signifikan dalam uji klinis. Perbaikan lebih
Vol. 13, 2017 penggunaan Glasgow Outcome …. 111
lanjut jika penilai menerima umpan balik begitu mudah diterjemahkan dalam klinis.
peninjau yang membuatnya menjadi tidak Pada beberapa kasus, perkembangan teknik
praktis (Von Steinbuechel, et al, 2012; atau metode ini meningkatkan informasi
Wood & Rutterford, 2006). nilai yang didapat dari GOS dan cenderung
Skoring skala GOS untuk pilihan memperluas peran dalam penelitian klinis
jawaban mati dan vegetative atau cacat (Roozenbeek, et al., 2012; Wright, Yeatts, &
parah, moderate cacat dan good recovery Silbergleit, 2015).
perlu divalidasi kembali, bahwa kondisi Pada poin tes kognitif, perlu
pasien saat itu memang bisa diterjemahkan meningkatkan kepekaan dan kemampuan
dalam hasil menggunakan skala GOS. untuk medeteksi perubahan yang sangat
Kekurangan lain yaitu tidak kecil. Studi klinis tentang pasien cedera
mempertimbangkan persepsi pasien tentang kepala dengan terapi magnesium sulfat dan
kepuasan hidup, yang sangat penting dan pemantauan tekanan intra kranial
tidak begitu saja disamakan dalam opsi mempengaruhi pemantauan fungsional.
pilihan yang sudah ada pada skala GOS. Hasil menunjukkan bahwa setelah
Opsi pilihan tersebut juga membatasi disesuaikan dengan prognosis awal untuk
perbandingan antara uji klinis dengan hasil pengujian kognitif hanya akan menambah
penilaian menggunakan GOS (Bragge, et nilai lebih jika intervensi memiliki efek
al., 2016). lebih besar pada kognisi daripada
Beberapa penelitian telah melaporkan keseluruhan. Hal ini menstimulus minat
signifikan manfaat intervensi aktif dan efek dalam mengembangkan titik akhir kognitif
dalam kerusakan otak akut. Perubahan dari yang lebih sensitif dan menggambarkan
“moderate disability” menjadi “good tingkatan kognitif pada pasien. Namun, hal
recovery” menjadi kekhawatiran secara tersebut juga harus diperhatikan terkait fakta
statistik tidak efisien, karena mengarah ke bahwa kerusakan kognitif mungkin tidak
kurang informasi yang tersedia tentang terkait dengan perubahan fungsi dalam
kondisi nyata pada pasien. Analisis dari sehari-hari. Skala GOS memiliki kelemahan
skala GOS lebih memberikan informasi pada hasil ukur untuk poin fungsi
terkait jangkauan penuh terhadap perkiraan psikososial. Hal ini ditindaklanjuti langsung
efek pengobatan atau tindakan yang oleh Australia dengan mengembangkan The
diberikan pada saat terjadi trauma sampai Sydney Psychosocial Reintegration Scale
dengan kurang lebih 7 hari. Pengaruh faktor- (SPRS) yang terdari dari 12 poin yang
faktor yang berkontribusi untuk variabilitas dirancang untuk mengukur fungsi
dalam dampak cedera diantara penelitian psikososial pada pasien dengan cedera
dengan populasi dapat dikontrol secara kepala (Mendelow, et al., 2003; Nunn, Bath,
statistik. Validasi yang kuat dari pendekatan & Gray, 2016).
ini berasal dari sebuah studi retrospektif Penilaian menggunakan GOS juga
yang menggunakan data studi dokumentasi bisa dilakukan kepada pasien cedera kepala
perawatan kortikosteroid pada pasien cedera yang kurang komunikatif. Hasil penggunaan
kepala. Analisis menggunakan GOS selama observasi klinis bisa dilakukan oleh
6 bulan setelah cedera kepala tidak keluarga atau seseorang yang sering atau
menunjukkan adanya efek samping tinggal bersama dengan pasien dalam 1
pengobatan yang signifikan. Secara klinis rumah. Hasil review terkait skala pengkajian
lebih menarik, karena konsep dasarnya atau pengukuran yang baik sebaiknya
menilai seberapa sering hasilnya lebih mencatumkan 5 fitur ideal, seperti mudah
menarik dari perkiraan, dan mudah untuk dan sederhana digunakan, handal atau stabil
berkomunikasi dan dimengerti antar disiplin (sensitif dan responsif), bisa digunakan
ilmu, sekalipun itu adalah orang awam. untuk semua kalangan, sesuai dengan
Kemungkinan secara teoritis lebih efisien, kondisi nyata pasien dan menggambarkan
namun lebih kompleks dan hasilnya tidak kondisi klinis atau bisa digunakan sebagai
Suwaryo & Yuwono Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan 112
prediktor (Emberson, et al., 2014; Weir, et ischaemic stroke. Lancet. 384, 1929-
al., 2012). 1935.
Ponce, A., & Lozano, A. Erratum: Highly discharge outcomes in children with
cited works in neurosurgery. Part II: severe traumatic brain injury.
the citation classics. J Neurosurg. Critical Care Med. 42, 2258-2266
120, 1252-1257
Roozenbeek, B., et al. (2012). Prediction of Von Steinbueched, N., et al. (2012).
outcome after moderate and severe QOLIBRI overall scale; a brief index
traumatic brain injury: external of health-related quality of life after
validation of the International traumatic brain injury. J Neurol
Mission on Prognosis and Analysis Neurosurg Psychiatry. 83, 1041-
of Clinical Trials (IMPACT). Crit 1047
Care Med. 40, 1609-1617 Weir, J., et al. (2012). Does the extended
Rutterford, N., & Wood, R. (2006). Glasgow Outcome Scale add value
Psychosocial Adjusment 17 years to the conventional Glasgow
after severe brain injury. J Neurol Outcome Scale? J Neurotrauma. 29,
Neurosurg Pscychiatry. 77, 71-73 53-58
Saadat, S., & Soori, H. (2010). Wilde, E., et al. (2010). Recommendations
Epidemiology of traffic injuries and for the use of common outcome
motor vehicles utilization in Tehran: measures in traumatic brain injury
a population-based study. Academic research. Arch Phys med Rehabil.
Journal. 16, 23 91, 1650-1660
Salim, C. (2015). Sistem Penilaian Trauma. Wilson, J., et al. (2007). Observer variation
Cermin Dunia Kedokteran. 42, 1-8 in the assessment of outcome in
Suwaryo, P., Wihastuti, T., & Fathoni, M. traumatic brain injury: experience
(2016). Analisis faktor-faktor yang from a multicenter, international
berhubungan dengan Outcome randomized clinical trial.
pasien cedera kepala di IGD RSUD Neurosurgery. 61, 123-128
Prof. dr. Margono Soekardjo Wright, DW., Yeatts, SD., & Silbertgleit, R.
Purowkerto. 12 (3), 154-164 (2015). Progesterone in traumatic
Vavilala, M., et al. (2014). Acute care brain injury. N England J Med. 372,
clinical indicators associated with 556-563