Skripsi Full
Skripsi Full
SKRIPSI
Oleh:
SHAHRUL AZWAN BIN JAMES@MOHD
ZULAZMI
NIM: 103180013
Pembimbing:
Drs. Rahmadi M.H.I
Al Husni, S.Ag., M.H.I
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
Zulazmi
103180013
ii
Pembimbing I : Drs. Rahmadi, M.H.I
Pembimbing II : Al Husni, S.Ag., M.H.I
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Syariah
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di –
Jambi
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Pembimbing I Pembimbing II
iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
iv
MOTTO
v
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
vi
م Mim M Em
ن Nun N En
و Wawu W We
ه Ha’ H Ha
ء Hamzah ‘ Apostrof
ي Ya’ Y Ye
vii
PERSEMBAHAN
َن الرَّ ِحي ِْم
ِ هللا الرَّ ْحم
ِ ــــــــــــــــــم
ِ س
ْ ِب
Melalui perjuangan yang panjang dan dengan pertolongan Allah SWT, akhirnya
saya berjaya menyelesaikan penulisan skripsi ini untuk memperoleh gelar
sarjana strata 1 (S1) di Fakultas Syariah UIN STS Jambi.
Oleh yang demikian, saya persembahkan skripsi ini untuk orang-orang yang saya
cintai.
Tidak lupa juga kepada kedua-dua pembimbing saya yaitu Bapak Drs.
Ramhadi M.H.I dan Bapak Al Husni S.Ag M.H.I. Merampungkan skripsi jelas
bukanlah suatu yang mudah untuk saya jalani sebagai mahasiswa. Namun
begitu, terima kasih yang tidak terhingga saya ucapakan kepada Bapak
karena telah rela meluangkan waktu untuk membimbing saya mewujudkan
semuanya.
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadrat Allah SWT di atas segala
rahmat, hidayah dan inayahNya yang mana dalam penyelesaian skripsi ini penulis
selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan baik. Di samping itu, tidak lupa pula iringan shalawat serta salam
penulis sampaikan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW.
Skipsi ini diberi judul “Hukum Melaksanakan Qurban Ke Atas mayit Tanpa
Wasiat” merupakan suatu kajian tentang melakukan qurban ke atas mayit yang
sudah meninggal tanpa wasiat dari si Mati.
Skripsi ini juga disusun untuk melengkapi salah satu syarat guna
memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) dalam Program Studi Perbandingan
Mazhab, Fakultas Syariah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Kemudian dalam
penyelesaian skripsi ini, penulis akui, banyak rintangan dan hambatan yang
penulis temui baik dalam mengumpulkan data maupun dalam penyusunannya.
Berkat adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, terutama bantuan
dan bimbingan yang diberikan oleh dosen pembimbing, maka skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, hal yang wajar penulis ucapkan adalah
kata terima kasih kepada semua pihak yang menyumbangkan waktu, pikiran,
tenaga dan sebagainya, terutama sekali kepada Yang Terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi, MA., Ph. D selaku Rektor UIN STS Jambi.
2. Bapak Sayuti, S.Ag., M.H, selaku Dekan Fakultas Syariah UIN STS Jambi.
3. Bapak Agus Salim, S.Th.I, MA, M.IR., Ph. D, Dr. Ruslan Abdul Ghani,
SH., M.Hum, dan Dr. H. Ishaq, SH., M.Hum selaku Wakil Dekan I, II dan
III di lingkungan Fakultas Syariah UIN STS Jambi.
4. Bapak Al Husni S.Ag M.H.I dan Bapak Tasnim selaku Ketua dan
Sekretaris Program Studi Perbandingan Mazhab (PM) Fakultas Syariah
UIN STS Jambi.
ix
5. Bapak Drs. Rahmadi M.H.I dan Bapak Al Husni S.Ag M.H.I selaku
Pembimbing I dan Pembimbing II skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu dosen, asisten dosen, dan seluruh karyawan/karyawati
Fakultas Syariah UIN STS Jambi.
7. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung
maupun tidak langsung.
Di samping itu, disadari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karenanya, diharapkan kepada semua pihak untuk dapat
memberikan kontribusi pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada Allah SWT
kita memohon ampunanNya, dan kepada manusia kita memohon kemaafannya.
Semoga amal kebajikan kita dinilai seimbang oleh Allah SWT.
x
Nama : Shahrul Azwan Bin James@Mohd Zulazmi
NIM : 103180013
Judul : Hukum Melaksanakan Qurban ke Atas Mayit Tanpa Wasiat Menurut
Imam Nawawi dan Ibnu Taimiyah
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul: Hukum Melakukan Qurban ke atas Mayit Tanpa Wasiat Menurut
Imam Nawawi dan Ibnu Taimiyah. Kita tahu bahwa berkurban merupakan salah satu
ibadah umat Islam terutama yang mempunyai kelebihan harta dan memanfaatkan
hartanya bukan sahaja untuk ibadah di dunia tetapi untuk bekalnya di akhiratnya sebagai
rasa syukur ke atas nikmat pemberian dari Allah. Sehingga harta yang diberikan akan
tetap terpelihara di jalan Allah dan maqasyid syari’ah dengan tujuan hifdzul mal akan
dapat terwujud. Imam Nawawi berpendapat bila seseorang berkurban untuk orang yang
telah meninggal, yang dilakukan oleh ahli waris atau keluarganya, sewaktu hidup si mayit
harus berwasiat terlebih dahulu kepada ahli warisnya, barulah pelaksanaan kurban atas
nama yang telah meninggal dapat dilaksanakan. Sebaliknya bila seseorang yang telah
meninggal tidak berwasiat dalam ibadah kurban, tidak boleh berkurban atas nama yang
telah meninggal. Akan tetapi berbeda pendapat dengan Ibnu Taimiyah yang
membolehkan berkurban atas nama orang yang telah meninggal tanpa wasiat
sebelumnya. Setelah dilakukan munaqasyah al-adillah dari dua pendapat tersebut, maka
penulis memilih pendapat yang rajih kepada pendapat Ibnu Taimiyah.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
PERNYATAAN KEASLIAN...............................................................................ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................................................iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN.....................................................................iv
MOTTO.................................................................................................................v
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN................................................vi
PERSEMBAHAN................................................................................................vii
KATA PENGANTAR...........................................................................................ix
ABSTRAK.............................................................................................................xi
DAFTAR ISI.........................................................................................................xii
DAFTAR SINGKATAN DAN AKRONIM.....................................................xiv
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................4
C. Batasan Masalah..........................................................................................5
D. Tujuan Penelitian.........................................................................................5
E. Manfaat Penelitian.......................................................................................5
F. Kerangka Teori............................................................................................6
G. Tinjauan Penelitian Terdahulu.....................................................................8
H. Metode Penelitian......................................................................................10
I. Sistematika Penulisan.................................................................................13
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PUTUSAN HAKIM DAN
PERCERAIAN.....................................................................................................15
A. Pengertian Putusan Hakim dan Perceraian................................................15
B. Dasar Hukum Putusan Hakim dan Perceraian...........................................17
C. Teori Putusan Hakim dan Perceraian.........................................................21
BAB III GAMBARAN UMUM PUTUSAN HAKIM KES MAL BIL: 10007-
054-0315-2020…………………………………………………………………...26
A. Data Identitas Persidangan.........................................................................26
B. Hasil Putusan Hakim Kes Mal Bil: 10007-054-0315-2020.......................26
xii
BAB IV TUNTUTAN PENGESAHAN 2 LAFAZ CERAI DI MAHKAMAH
RENDAH SYARIAH GOMBAK TIMUR, SELANGOR, MALAYSIA……29
A. Pertimbangan Hakim Dalam Putusan Tuntutan Pengesahan 2 Lafaz Cerai
Kes Mal Bil: 10007-054-0315-2020 di Mahkamah Rendah Syariah
Gombak Timur, Selangor, Malaysia..........................................................29
B. Tinjauan Hukum Putusan Hakim Kes Mal Bil: 10007-054-0315-2020 di
Mahkamah Rendah Syariah Gombak Timur, Selangor, Malaysia............38
BAB V PENUTUP................................................................................................47
A. Kesimpulan................................................................................................47
B. Saran...........................................................................................................48
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................49
LAMPIRAN – LAMPIRAN................................................................................52
CURRICULUM VITAE......................................................................................63
xii
i
DAFTAR SINGKATAN DAN AKRONIM
Cet : Cetakan
Dkk : Dan Kawan-kawan
Hlm : Halaman
HR : Hadits Riwayat
SAW : Salla Allahu ‘Alaihi Wa Sallam
SWT : Subhanahu Wa Ta’ala
T.t : Tanpa Tahun
Tnp : Tanpa Nama Penerbit
Ttp : Tanpa Tempat Penerbit
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
Oleh karena itu, adanya perintah supaya sebuah pernikahan atau perkawinan
hendaklah atas dasar suka dan rela kedua belah pihak dalam hukum Islam dan
Undang-Undang Perkawinan.
Allah SWT juga telah menetapkan pelbagai adab dan hukum di dalam
kekal. Walau bagaimanapun, terdapat pasangan suami istri atau salah satu
daripada mereka tidak dapat mematuhi adab dan hukum di dalam ikatan
perceraian.
Perceraian yang disebut di dalam bahasa Arab yaitu “thalaq” atau “furqah”
1
Zulkifli Mohamad Al-Bakri, Al-Fiqih Al-Manhaji Kekeluargaan Islam dalam Fiqih Al
Syafi’I, cet. Ke-3, (Selangor: Darul Syakir Enterprise, 2015), hlm 7.
2
Moh. Ali Wafa, Hukum Perkawinan di Indonesia, Sebuah Kajian dalam Hukum Islam
dan Hukum Material, (Tangerang Selatan: Yayasan Asy-Syari’ah Modern Indonesia, 2018), hlm
266.
3
Wati Rahmi Ria, Hukum Keluarga Islam, (ttp: tnp, 2017), hlm 107.
1
2
adalah ikrar oleh suami yang menyatakan talak atau perceraian dan suami dapat
Terdapat hadits yang berbunyi sebagai berikut: “Tiga hal yang dapat
terjadi baik dengan sunguh-sungguh atau gurauan, yaitu nikah, talak, dan rujuk.”
(HR. Abu Dawud, al-Tarmizi dan Ibn Majah). Berdasarkan hadits ini, perkara
nikah, talak, dan rujuk yang dilakukan atau dinyatakan baik dengan sungguh-
sungguh atau gurauan maka perbuatan itu dapat saja menjadi sah.
melakukan perceraian, namun perceraian atau talak merupakan perkara halal yang
dibenci oleh Allah SWT. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW yaitu:
“Perbuatan yang halal yang paling dibenci oleh Allah adalah talak.” (HR. Abu
tidak lagi damai, aman, dan nyaman. Sebaliknya jika rumah tangganya masih
diperkenankan.
dalam hukum Islam, namun hendaklah hanya dilakukan sebagai jalan keluar yang
terakhir apabila pernikahan itu tidak lagi dapat dipertahankan serta setelah
4
Baharuddin dan Illy Yanti, Eksistensi dan Implementasi Hukum Islam di Indonesia, cet.
Ke-1, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), hlm 159.
5
Sudirman, Pisah Demi Sakinah, Kajian Kasus Perceraian di Pengadilan Agama, cet.
Ke- 1, (Pustaka Radja,2017), hlm 13.
3
Hal ini karena perceraian atau talak adalah perkara halal yang dibenci oleh Allah
SWT.
Talak jika dilihat dari segi boleh atau tidaknya suami untuk rujuk kembali
1. Talak raj’i yaitu talak yang pertama atau kedua, yang mana suami boleh
rujuk kembali bersama istrinya ketika masih dalam tempoh iddah. Pada
waktu ini, suami boleh saja rujuk kembali bersama istrinya kapan saya
2. Talak ba’in adalah talak yang tidak boleh dirujuk kembali melainkan
dengan akad yang baru. Adapun talak ba’in ini dapat dibagi kepada talak
Kemudian jika ditinjau talak dari segi jelas atau tidak lafaznya itu dapat
pula dibagi kepada talak sarih dan talak kinayah. Talak sarih adalah talak yang
dilafazkan dengan lafaz talak yang jelas membawa arti perceraian. Manakala talak
kinayah merupakan talak yang dilafazkan dengan lafaz yang tidak jelas atau
Pada tahun 2020, terdapat satu kasus pengesahan 2 lafaz cerai yang
Kasus ini ditetapkan oleh hakim Mahkamah Rendah Syariah Gombak Timur,
Selangor, Malaysia pada 6 Agustus 2020 dengan memutuskan bahwa lafaz talak
pertama yang dilafazkan secra lisan oleh sang suami pada 30 Agustus 2019 pada
6
Umar Haris Sanjaya dan Aunur Rahim Faqih, Hukum Perkawinan Islam, cet. Ke-1,
(Yogyakarta: Gama Media, 2017), hlm 107.
4
jam 4pagi adalah sah dan jatuh talak. Hal ini dikuatkan lagi dengan pengakuan
dari sang suami bahwa lafaz tersebut dilafazkan dalam keadaan waras dan sedar.7
Setelah itu, pasangan suami istri tersebut didapati telah rujuk kembali dan
rujuk tersebut sah serta telah disabitkan oleh hakim pada 1 September 2019.
Kemudian 9 Juni 2020, hakim telah memutuskan lafaz talak kedua yang dibuat
oleh sang suami yaitu: “aku ceraikan engkau talak 3”. Lafaz tersebut merupakan
dilafazkan dalam keadaan waras dan sedar tetapi sang suami tidak mempunyai
niat untuk menceraikan istrinya. Namun hakim memutuskan bahwa lafaz talak 3
Daerah Gombak.
pengesahan 2 lafaz cerai yang pada dasar masalahnya adalah mengenai jumlah
talak talak yang jatuh dan bagaimana pertimbangan hakim dalam putusannya.
Oleh sebab itu, penulis mengangkat sebuat permasalahan yang terdapat dalam
B. Rumusan Masalah
yang menjadi rumusan permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah:
7
Putusan Hakim Muhamad Hisyam bin Zakaria, Kes Mal Bil-10007-054-0315-2020
Tentang Tuntutan Pengesahan Lafaz Cerai, https://www.jakess.gov.my/index.php/ms/sumber-
rujukan/koleksi-penghakiman, diakses pada 16 Mei 2022.
5
C. Batasan Masalah
yang akan dibahaskan hanya pada tahun 2020 dengen meneliti putusan hakim kes
D. Tujuan Penelitian
penelitian yaitu:
2. Untuk mengetahui tinjauan hukum putusan hakim kes mal bil: 10007-054-
Malaysia.
E. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
6
2. Praktis
3. Akademis
F. Kerangka Teori
Kerangka teori adalah suatu rencana atau gambaran ringkas yang berisi
para pihak.8
2. Teori Maslahah
a. Maslahah Dharuriyah
tidak mempunyai arti jika salah satu dari lima unsur dasar tersebut
tidak ada.
8
Endang Hadrian dan Lukman Hakim, Hukum Acara Perdata di Indonesia:
Permasalahan Eksekusi dan Mediasi, cet. Ke-1, (Yogyakarta: Deepublish Publisher, 2020), hlm.
51.
9
Edi Rosadi, “Putusan Hakim Yang Berkeadilan”, Badamai Law Journal, Vol 1, (April
2016), hlm. 382.
8
b. Maslahah Hajiyyah
kehidupan manusia.
tersebut.
penelitian lain) yang berkaitan dengan penelitian ini pada aspek fokus/tema yang
diteliti. Berdasarkan kajian yang telah penelti lakukan, terdapat tiga judul skripsi
hakim.
Ketiga, skripsi yang ditulis oleh Ahmad Zul Majdi Bin Mohd Amri dengan
Mediasi (Studi Kasus Di Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Negeri Terengganu).
Ahmad Zul Majdi Bin Mohd Amri telah menjelaskan mengenai tatacara
perceraian melalui sistem mediasi di Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Negeri
10
Munandar, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Talak di Luar Pengadilan Agama Pada
Masyarakat di Kecematan Lappariaja Kabupaten Bone”, Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN
Alauddin Makasaar, (2017), hlm. 51.
11
Asmarita, “Anaslisis Terhadap Putusan Hakim Dalam Memutuskan Perkara Cerai
Talak Ghaib (Putusan Nomor.220/Pdt.G/2020/PA.Jmb)”, Skripsi Fakultas Syariah UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi, (2022), hlm. 7.
12
Ahmad Zul Majdi Bin Mohd Amri, “Efektivitas Penyelesaian Perkara Perceraian Melalui
Sistem Mediasi (Studi Kasus Di Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Negeri Terengganu)”, Skripsi
Fakultas Syariah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, (2019), hlm. 5.
10
talak di luar persidangan, cerai gugat dan cerai talak. Sedangkan perbahasan
H. Metode Penelitian
membahas dan mengumpul data. Antara metode yang penulis gunakan adalah
seperti berikut:
1. Jenis Penelitian
yang didapati dari para sumber informasi, serta dilakukan dalam setting
yang alamiah.13
Puji Rianto, Modul Metode Penelitian Kualitatif, cet. Ke-1, (Yogyakarta: Penerbit
13
2. Pendekatan Penelitian
telah menjadi putusan pengadilan yaitu salinan putusan hakim bagi kes mal
a. Data Primer
Sumber data primernya adalah putusan hakim bagi kes mal bil:
b. Data Sekunder
induktif yaitu analisis yang melalui dari pengumpulan data, reduksi data,
a. Pengumpulan Data
13
b. Reduksi Data
c. Penyajian Data
metode wawancara.
d. Penarikan Kesimpulan
berlangsung.
I. Sistematika Penulisan
membahagikan kepada lima bab dan setiap bab mengandungi beberapa sub-bab
kerangka teori, tinjauan pustaka dan metode penelitian yang menjelaskan tentang
Bab III membahas gambaran umum putusan hakim kes mal bil: 10007-
054-
0315-2020.
Selangor, Malaysia bagi pengesahan 2 lafaz cerai kes mal bil: 10007-054-0315-
2020.
(kontentius).15
merupakan suatu pernyataan yang dibuat oleh hakim, sebagai pejabat yang
para
14
Pasal 50 ayat (1).
15
Yulia, Hukum Acara Perdata, cet. Ke-1, (Sulawesi: Unimal Press, 2018), hlm. 81.
15
16
pihak.16
hakim adalah suatu akta penutup daripada suatu proses perkara dan
akibatnya.17
2. Pengertian Perceraian
16
Endang Hadrian dan Lukman Hakim, Hukum Acara Perdata di Indonesia…, hlm. 51.
17
Dikutip oleh Endang Hadrian dan Lukman Hakim, Hukum Acara Perdata di Indonesia:
Permasalahan Eksekusi dan Mediasi, cet. Ke-1, (Yogyakarta: Deepublish Publisher, 2020), hlm. 51.
18
Sudirman L, Hukum Acara Peradilan Agama, cet Ke-1, (Sulawesi Selatan: IAIN
Parepare Nusantara Press, 2021), hlm 110.
19
Rusdaya Basri, Fikih Munakahat 2, (Parepare: IAIN Parepare Nusantara Press, 2020),
hlm 1.
20
Abdul Aziz Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab Sayyed Hawwas, Fiqh Munakahat,
(Jakarta: Amzah, 2019), hlm 255.
17
(nikah).”22
oleh para ahli seperti di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perceraian
dan istri sehingga keduanya tidak lagi halal bergaul seperti layaknya
amatlah penting bagi suatu putusan hakim itu dibuat secara tepat dan adil
untuk para pihak karena Islam amat menuntut umatnya supaya menjadi
adil, sama ada adil dalam penghakiman ataupun pemerintahan. Hal ini
21
Dikutip oleh Ahmad Rajafi, Nalar Hukum Keluarga Islam di Indonesia, (Yogyakarta:
Istana Publishing, 2015), hlm 142.
22
Dikutip oleh Ahmad Rajafi, Nalar Hukum Keluarga Islam di Indonesia, (Yogyakarta:
Istana Publishing, 2015), hlm 142.
18
dirujuk.
hukum Islam adalah ikrar oleh suami yang menyatakan talak atau
dengan semena-mena.
23
An-Nisa’ (4):58.
24
Seksyen 130 Tahun 2003.
25
No.6 Tahun 2001.
19
ِ ِ
¹َوا ْن َ َعـُزموا الط َهـَل َق َفا هن ا َه
)۷۲۲ : ّ َل َِ َْسـي ٌع َع ْلِيم (سورة البقرة
“Jika mereka berketetapan hati untuk bercerai, sesungguhnya
Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”26
Perintah:27
Ayat (1), walau apa pun Seksyen 55, seseorang yang telah
menceraikan isterinya dengan lafaz talak di luar Mahkamah dan tanpa
kebenaran Mahkamah, hendaklah dalam masa tujuh hari dari pelafazan
talak itu melaporkan kepada Mahkamah.
Ayat (2), Mahkamah hendaklah mengadakan siasatan untuk
memastikan sama ada talak yang dilafazkan itu adalah sah mengikut
hukum syarak.
Ayat (3), jika Mahkamah berpuashati bahawa talak yang telah
dilafazkan itu adalah sah mengikut hukum syarak, maka Mahkamah
hendaklah, tertakluk kepada Seksyen 125:
a. Membuat perintah membenarkan perceraian dengan talak;
b. Merekodkan perceraian itu; dan
c. Menghantar salinan rekod itu kepada Pendaftar yang
berkenaan dan kepada Ketua Pendaftar bagi pendaftaran.
28
Enakmen Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Selangor Tahun 2003 Tentang
Penyenggaraan Daftar Perceraian dan Pembatalan, Seksyen 55 ayat (4).
29
Enakmen Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Selangor Tahun 2003 Tentang
Pendaftaran Perceraian di luar Mahkamah, Seksyen 57 ayat (1), (2) dan (3).
30
Enakmen Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Selangor Tahun 2003 Tentang
Pembubaran Perkahwinan, Seksyen 125 Perceraian di luar Mahkamah dan tanpa kebenaran
Mahkamah.
21
tersebut.
dikenakan sanksi yaitu tidak melebihi satu ribu ringgit atau penjara tidak
saling berselisihan.
manusia yang bukan mesin atau robot. Oleh yang demikian, seorang
pribadinya.31
yang tepat dan benar. Hal ini karena, suatu putusan hakim tersebut
harapnya dapat diterima oleh para pihak tanpa merasakan ada hak yang
aturan yang harus diikuti, maka keadilan itu nyata membawa manfaat
kepastian hukum agar masyarakat akan lebih mengikut aturan dan tertib.
31
Yunanto, “Menerjemahkan Keadilan dalam Putusan Hakim,” Jurnal Hukum Progresif,
Vol. 7, No. 2, (Oktober 2019), hlm. 197.
32
Dikutip oleh Yunanto, “Menerjemahkan Keadilan dalam Putusan Hakim,” Jurnal Hukum
Progresif, Vol. 7, No. 2, (Oktober 2019), hlm. 200.
23
2. Teori Perceraian
pernikahan di antara suami dan istri sehingga keduanya tidak lagi halal
sebagai jalan keluar yang terakhir apabila pernikahan itu tidak lagi dapat
untuk merujuk kembali bersama istrinya dibagi menjadi dua macam yaitu:
a. Talak raj’i yaitu talak yang pertama atau kedua, yang suami
sughra
24
wajar.33
sebagai berikut:
33
Jamhuri dan Zuhra, “Konsep Talak Menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah (Analisis Waktu
dan Jumlah Penjatuhan Talak),” Media Syari’ah, Vol. 20, No.1, (2018), hlm. 103.
34
Rusli Halil Nasution, “Talak Menurut Hukum Islam,” Al-Hadi, Vol.3, No.2, (Januari-
Juni, 2018), hlm. 710.
25
oleh orang yang gila adalah tidak sah, dan atas keinginan
melafazkan talak.
ada talak itu secara sarih atau secara kinayah, baik dalam
2020
1. Fakta kasus
a. Kasus ini adalah satu permohonan yang dibuat oleh Pemohon yaitu
d. Fakta yang menjadi isu dalam kasus ini, adakah lafaz cerai talak 3
26
27
oleh Pemohon memenuhi rukun dan syarat talak atau tidak dan
berapak jumlah talak yang gugur dari lafaz tersebut jika mahkamah
2. Putusan Hakim
secara lisan adalah sah dan jatuh talak. Hal ini dikuatkan lagi
talak 1 kali pertama secara talak raj’i dan harus beriddah selama 3
kali suci.
MALAYSIA
oleh Ketua- Ketua Hakim Syariah Negeri Seluruh Malaysia dan berkuatkuasa
ada dua lafaz talak yang didakwa telah berlaku di luar dan tanpa kebenaran
Agustus 2019 jam 4 pagi telah melafazkan cerai kepada istri selanjutnya
disebut Termohon dengan cara lisan yaitu “aku ceraikan engkau talak 1”
dimana pada
35
Seksyen 125 Tahun 2003.
29
30
Sesudah itu, Pemohon juga mendakwa bahwa telah melafazkan cerai talak
3 kepada Pemohon dalam keadaan sedar dan waras pada 9 Juni 2020 dengan
lafaz “aku ceraikan engkau talak 3”. Pemohon telah mengakui bahwa dirinya
memahami arti talak 3 yaitu lafaz talak yang tidak membenarkannya merujuk
kembali dan tidak boleh menikahi kembali Termohon atau istrinya. Cuma
mempunyai pendapat yang sama yaitu mengenai wujudnya lafaz talak seperti
yang dilafazkan oleh Pemohon yaitu lafaz yang pertama adalah talak 1 dan
lafaz yang kedua adalah talak 3. Pemohon turut mengaku bahwa lafaz talak
tersebut dibuat ketika sedar dan waras. Lafaz talak yang dilafazkan Pemohon
disifatkan sebagai ikrar. Ikrar tersebut juga sangat kuat karena menurut al-
Syekh Ahmad Dardir, ikrar adalah pengakuan atas sesuatu yang mewajibkan
Pada dasarnya, talak dari segi pengucapannya dibagi kepada dua bentuk
yaitu talak sarih dan talak kinayah. Talak sarih adalah talak yang dilafazkan
dengan jelas artinya mengenai perceraian. Adapun talak kinayah adalah talak
36
Dipetik oleh Muhamad Hisyam bin Zakaria, Putusan Hakim Mahkamah Rendah
Syariah Gombak Timur, Selangor, Malaysia, hlm. 6.
31
yang dilafazkan dengan tidak jelas mengenai perceraian atau dalam arti kata
membuat penilaian terhadap lafaz talak pertama dan talak kedua yang dibuat
lafaz talak yang dilafazkan oleh Pemohon tersebut adalah lafaz talak sarih yaitu
jelas setelah meneliti lafaz talak tersebut. Lagi pula, Pemohon dan Termohon
juga sepakat dengan fakta tanggal, waktu dan kaidah lafaz talak yang
Sebenarnya, lafaz talak yang sarih atau jelas tidak perlu niat suami ketika
melafazkannya.37 Dengan kata lain, lafaz talak sarih merupakan lafaz yang
jelas serta terang akan arti dan tujuannya. Dr. Wahbah al-Zuhaili menyatakan
bahwa mazhab Syafi’i, Hambali dan Zhaahiri berpendapat lafaz talak yang
dilafazkan secara jelas ada tiga lafaz yaitu talak, pelepasan, dan perpisahan.38
Sebagaimana
Selangor Tahun 2003 Tentang Takat Kuasa Untuk Membuat Sesuatu Perintah:
suami melafazkan talak jika perkahwinan itu telah didaftarkan atau jika
perkahwinan itu telah dilangsungkan mengikut hukum syarak.40
Agama Islam Daerah Petaling Jaya, Selangor, Malaysia dengan Surat Perakuan
Rukun talak seperti yang dinyatakan adalah suami, istri dan lafaz talak.
telah terpenuhi yaitu suami yang memiliki hak talak telah melafazkan talak,
istri yang ditalak adalah istrinya yang sah dan lafaz talak adalah dilakukan
syarat talak bagi seorang suami adalah seorang yang baligh menurut hukum
syarak, seorang yang mempunyai akal yang sehat dan suami mempunyai
40
Seksyen 45, butir (a) dan (b).
41
Arahan Amalan Jabatan Kehakiman Syariah Malaysia Tahun 2007 Tentang Amalan
Pengesahan Talak Di Luar Dan Tanpa Kebenaran Mahkamah, No.10 ayat (1).
42
Arahan Amalan Jabatan Kehakiman Syariah Malaysia Tahun 2007 Tentang Amalan
Pengesahan Talak Di Luar Dan Tanpa Kebenaran Mahkamah, No.10 ayat (2).
34
yang masih dalam ikatan pernikahan yang sah atau istri yang masih menjalani
tempoh iddah talak raj’i. Syarat-syarat talak dalam kasus ini juga telahpun
terpenuhi yaitu Pemohon mengakui bahwa telah melafazkan talak secara sedar
dan waras serta masih dalam ikatan pernikahan yang sah dengan Termohon
juga memuat aturan mengenai lafaz talak yang dilafazkan oleh suami sebagai
kedua-dua talak yang dilafazkan adalah secara sedar dan waras tanpa adanya
paksaaan.
Pemohon itu tidak kuat dan kukuh. Hal ini karena, salah satu syarat untuk
setiap pasangan wajib mengikuti Kursus Pra Pernikahan. Setiap pasangan juga
hadir dan mengikuti Kursus Pra Pernikahan tersebut sebelum bernikah, dan
43
No.10 ayat (3) (1).
35
dan hal-hal lainnya sama ada di dalam perundang-undangan atau hukum syarak
Selain daripada itu, perkataan talak merupakan perkataan yang tidak boleh
ataupun saja-saja, maka boleh jatuh talak. Lagi pula dilafazkan dalam keadaan
atau situasi yang sedar dan waras serta mengetahui akan arti dan tujuannya. Hal
ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW yang bermaksud: “Tiga hal yang dapat
terjadi baik dengan sungguh-sungguh atau gurauan, yaitu nikah, talak, dan
terkait dengan sebutan talak 3 sekaligus yaitu sama ada jatuh talak 1 atau jatuh
talak 3. Dalam hal ini, persidangan telah mengambil pandangan jumhur ulama
dari kalangan empat mazhab yaitu mereka berpendapat bahwa jatuh talak 3
َْبـ ُعـْرو ٍف َْاو َت ْسِـرْي ٌح ِِبِ ْح َسا ٍن ۗ ََوَل ََِي ُّل َل ُك ْم َا ْن َْت ُخ ُ ْذـوا ِِمهٓا
اهَتـْـيـُت ُمْـ ُوـه هن َ ْشـي
´ ًـ
ٔا اِهَٓل َا ْن
َّه
36
ِ ِ
َياَفٓا َاهَل ُي ْقـي َما ُح ُ ْدـ َوـد ا هَ¹
ِ ِ ِ
ّلل ۗ َفا ْن ْخـف ُْتـم َاهَل ُي ْقـي َما ُح ُ ْدـ َوـد ا هَ¹
ّلِ ۙ َفـَل
ُجَن ا َح َعَْلي ِه َما ِْفي َ ۚموام اْفـَتن َ يـد تـ ْعته ِبده ۗ ْتِلح َدكود ُ احهَ ُ ْدـ ُوـد ا ه َّ¹لِ َفـَل َتـ ْعَت ُ ْدـَوها
َـ َ ْ ه َـ ِ ُ ُ ْـ َـ ¹ ٰۤ
ّلل
َفاُوهلِ ٕـى َك ُه ُم ال هظ ِ¹ل ُمْـو َن (سورة
البقرة)٩٢٢:
)“Talak (yang dapat dirujuk) itu dua kali. (Setelah itu suami dapat
)menahan (rujuk) dengan cara yang patut atau melepaskan (menceraikan
dengan baik.
37
Tidak halal bagi kamu mengambil kembali sesuatu (mahar) yang telah kamu
berikan kepada mereka, kecuali keduanya (suami dan istri) khawatir tidak
mampu menjalankan batas-batas ketentuan Allah. Jika kamu (wali) khawatir
bahwa keduanya tidak mampu menjalankan batas-batas (ketentuan) Allah,
maka keduanya tidak berdosa atas bayaran yang (harus) diberikan (oleh istri)
untuk menebus dirinya. Itulah batas-batas (ketentuan) Allah, janganlah kamu
melanggarnya. Siapa yang melanggar batas-batas (ketentuan) Allah, mereka
itulah orang-orang zalim.”44
Kemudian bersambung pula firman Allah SWT dalam surat yang sama
yaitu:
َفِا ْن َطل َهـق ها ََِت ُّل َله ِم ٌۢن بـ ع ُد ح ه َْزو ًٔجا َ ْغَـْيه ۗ َفاِ ْن َطل َهـق َها فَـَل ُجَنا َح
َ َْ ْ َ
ِ
َعلَْي ه َمٓا اَ ْن ت َت ْــن ِك َح¹ َفـَل
ِ ِيَه ح د ود ا ه َّ لل
¹َُح ُ ْدـ ُوـد ا ه ¹ ـ ُ ُ ْـ َـ
ُنـ َها َلِـ ْقـوٍم يـ ْهـعَل ُ ْمـو َن (سورة¹ ِۗ َوتِْل َك ّلل يـَُبـي تا َ َجـعٓا اِ ْن َظنهٓا َا ْن
ي
ِّ ْقـي َما
)٠٣٢:البقرة
“Iika dia menceraikannya kembali (setelah talak kedua), perempuan itu
tidak halal lagi baginya hingga dia menikah dengan laki-laki yang lain. Jika
(suami yang lain itu) sudah menceraikannya, tidak ada dosa bagi keduanya
(suami pertama dan mantan istri) untuk menikah kembali jika keduanya
menduga akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Itulah ketentuan-
ketentuan Allah yang diterangkan-Nya kepada orang-orang yang (mau)
mengetahui.”45
yang menjatuhkan talak 3 sekaligus pada bukan kasus li’an dan baginda
Hadits di atas menunjukkan bahwa perceraian istri dengan talak 3 pada satu
38
44
Al-Baqarah (2):229
45
Al-Baqarah (2):230.
46
Dipetik oleh Muhamad Hisyam bin Zakaria, Putusan Hakim Mahkamah Rendah
Syariah Gombak Timur, Selangor, Malaysia, hlm. 8.
39
lafaz adalah jatuh talak 3. Orang yang mentalak terikat dengan lafaz tersebut
hadits ini dikatakan ditolak karena hadits ini merupakan hadits mursal karena
Mahmud Bin Labid tidak disabitkan mendengar hadits ini namun mursal
Selain itu berdasarkan ijmak sahabat, para ulama salaf telah sepakat bahwa
talak 3 pada satu lafaz dikira jatuh talak 3. Para ulama yang berpendapat
mengenai jatuh talak 3 dengan satu lafaz adalah Abu Bakar al-Razi, al-Baaji,
Ibn Arabi dan Ibn Rajab. Menurut Imam Syafi’i sebagaimana dikutip oleh
Muhamad Hisyam Bin Zakaria, menjelaskan bahwa bilangan talak yang jatuh
Akan tetapi, dalam waktu yang sama persidangan tidak pula menafikan
atau menolak pendapat yang lain yaitu mengatakan bahwa talak 3 pada satu
lafaz adalah dikira satu talak sahaja. Ini merupakan pendapat daripada Ibn
ini, Pemohon dan Termohon merupakan orang melayu yang tinggal dan
47
Dipetik oleh Muhamad Hisyam bin Zakaria, Putusan Hakim Mahkamah Rendah
Syariah Gombak Timur, Selangor, Malaysia, hlm. 8.
40
bahwa persoalan mengenai talak ini adalah mengikut mazhab Syafi’i seriring
atau gugur talak 3 kepada Termohon dengan talak ba’in kubra. Talak 3 tersebut
tidak boleh dirujuk kembali melainkan dengan akad nikah yang baru beserta
sendiri. Perceraian tidak boleh dibuat sesuka hati sama ada di hadapan atau di
tidaklah untuk menyulitkan atau menyusahkan rakyat tetapi ingin menjaga serta
48
No.9 Tahun 2001.
41
Keluarga Islam Negeri Selangor Tahun 2003 Tentang Perceraian Dengan Talak
49
Seksyen 47 ayat (1).
42
Adapun akuan atau keterangan yang dibuat oleh Pemohon dalam kasus
berikut:50
1. Kasus ini adalah satu permohonan yang dibuat oleh Pemohon yaitu suami
yang memohon untuk mengesahkan 2 lafaz cerai yang didakwa berlaku di
luar persidangan.
2. Permohon telah bernikah dengan Termohon pada 4 Agustus 2018 di
Pejabat Agama Islam Daerah Petaling Jaya, Selangor, Malaysia dengan
Surat Perakuan Nikah Negeri Selangor, Malaysia No.Siri: 250930 bil.
Daftar:3509/2018.
3. Saman dan Penyata Tuntutan telah disempurnakan kepada Termohon
secara Kediri.
4. Fakta yang menjadi isu dalam kasus ini, adakah lafaz cerai talak 3 oleh
Pemohon memenuhi rukun dan syarat talak atau tidak dan berapak jumlah
talak yang gugur dari lafaz tersebut jika mahkamah menyabitkannya.
Begitu juga status dakwaan Pemohon bahwa dia melafazkan talak dalam
keadaan tiada niat cerai.
50
Putusan Hakim Muhamad Hisyam Bin Zakaria Kes Mal Bil: 10007-054-0315-2020
Tentang Tuntutan Pengesahan 2 Lafaz Cerai, hlm. 1.
51
Enakmen Undang-Undang keluarga Islam Negeri Selangor Tahun 2003 Tentang
Perceraian Dengan Talak Atau Dengan Perintah, Seksyen 47 ayat (2).
43
mengadakan siasatan untuk memastikan sama ada talak yang dilafazkan itu
dakwaan dan pengakuan Pemohon yaitu pada 30 Agustus 2019 pada jam 4 pagi
telah melafazkan cerai kepada Termohon secara lisan yaitu “aku ceraikan
engkau talak 1” dimana pada waktu itu Termohon berada di atas katil. Selain
itu, Pemohon juga mendakwa bahwa telah melafazkan cerai talak 3 kepada
Pemohon dalam keadaan sedar dan waras pada 9 Juni 2020 dengan lafaz “aku
ceraikan engkau talak 3”. Pemohon telah mengakui bahwa dirinya memahami
arti talak 3 yaitu lafaz talak yang tidak membenarkannya merujuk kembali dan
mempunyai pendapat yang sama yaitu mengenai wujudnya lafaz talak seperti
yang dilafazkan oleh Pemohon yaitu lafaz yang pertama adalah talak 1 dan
lafaz yang kedua adalah talak 3. Pemohon turut mengaku bahwa lafaz talak
tersebut dibuat ketika sedar dan waras. Lafaz talak yang dilafazkan Pemohon
52
Enakmen Undang-Undang keluarga Islam Negeri Selangor Tahun 2003 Tentang
Pendaftaran Perceraian Di Luar Mahkamah, Seksyen 57 ayat 2.
44
Mahkamah berpuashati.”53
Mahkamah memutuskan lafaz talak yang dibuat secara lisan oleh Pemohon
pada 30 Agustus 2019 jam 4 pagi secara lisan adalah sah dan menjatuhkan
talak ditambah lagi dengan pengakuan Pemohon memahami makna cerai dan
Pemohon mengakui dalam keadaan sedar serta waras.
Mahkamah memutuskan lafaz talak yang kedua pada tanggal 9 Juni 2020
yang dibuat oleh Pemohon yang berbunyi “aku ceraikan engkau talak 3” adalah
lafaz yang memenuhi rukun dan syarat talak selepas Mahkamah bertanya terus
kepada Pemohon sama ada memahami maksud talak 3, Pemohon menyatakan
dalam keterangan kepada Mahkamah adalah talak yang tidak membolehkannya
merujuk kembali Termohon atau istrinya. Pemohon melafazkan talak 3 dalam
keadaan sedar dan waras cumanya Pemohon menyatakan tiada niat cerai ketika
itu. Mahkamah memutuskan lafaz tersebut menjatuhkan talak 3 kepada
Termohon dan termohon beriddah selama 3 kali suci bermula tarikh tersebut.54
Hal ini karena lafaz talak yang dilafazkan oleh Pemohon dapat dinyatakan
sebagai lafaz yang jelas tujuan dan artinya tentang perceraiaan yaitu lafaz
pertama adalah “aku ceraikan engkau talak 1”. Adapun lafaz yang kedua adalah
“aku ceraikan engkau talak 3”. Kedua-dua lafaz ini telah dinyatakan jatuh dan
53
Arahan Amalan Jabatan Kehakiman Syariah Malaysia Tahun 2007 Tentang Amalan
Pengesahan Talak Di Luar Dan Tanpa Kebenaran Mahkamah, No.10 ayat (3) (2) butir (d).
54
Putusan Hakim Muhamad Hisyam Bin Zakaria Kes Mal Bil: 10007-054-0315-2020
Tentang Tuntutan Pengesahan 2 Lafaz Cerai, hlm. 11.
55
No.10 ayat (1).
45
oleh Pemohon telah memenuhi rukun-rukun talak dan telah menyabitkan talak
tersebut.
Mahkamah yaitu:
Jika Mahkamah berpuashati bahwa talak yang telah dilafazkan itu adalah
sah mengikut hukum syarak, maka Mahkamah hendaklah tertakluk kepada
seksyen 125 yaitu membuat perintah membenarkan perceraian dengan talak
dan merekodkan percerian itu.57
Mahkamah memerintahkan perceraian hendaklah didaftarkan di Pejabat
Agama Islam Daerah Gombak dan surat perakuan nikah yang asal Negeri
Selangor No. Siri:250930 bil. Daftar: 3509/2018 hendaklah dipulangkan dan
didaftarkan.58
perceraian di Pejabat Agama Islam Daerah Gombak. Selain itu, surat perakuan
nikah mereka yang asal Negeri Selangor No. Siri:250930 bil. Daftar:
56
Putusan Hakim Muhamad Hisyam Bin Zakaria Kes Mal Bil: 10007-054-0315-2020
Tentang Tuntutan Pengesahan 2 Lafaz Cerai, hlm. 10.
57
Seksyen 57 ayat 3 butir (a) dan (b).
58
Putusan Hakim Muhamad Hisyam Bin Zakaria Kes Mal Bil: 10007-054-0315-2020
Tentang Tuntutan Pengesahan 2 Lafaz Cerai, hlm. 11.
46
dengan unsur kepastian hukum yang perlu dimuatkan dalam suatu putusan
hal perceraian yang mana perceraian bukanlah suatu perkara yang bisa dibuat
atau dilakukan dengan semena-mena. Hal ini karena perceraian adalah perkara
Lagi pula, perceraian yang berlaku dalam kasus ini adalah di luar dan
tanpa kebenaran persidangan yang sering saja terjadi di seluruh dunia. Selain
perlu juga memberi manfaat atau kegunaan kepada masyarakat. Antara manfaat
melafazkan cerai di luar dan tanpa kebenaran persidangan karena adanya sanksi
lafaz cerai yang berlaku di luar dan tanpa kebenaran persidangan adalah
dikhawatiri tidak jelas dan tidak sah. Hal ini akan menimbulkan pelbagai
putusan atas tuntutan pengesahan 2 lafaz cerai kes mal bil: 10007-054-0315-
1. Memutuskan lafaz talak yang telah dilakukan secara lisan oleh Pemohon
pada tanggal 30 Agustus 2019 jam 4 pagi secara lisan adalah sah dan jatuh
talak. Hal ini dikuatkan lagi dengan pengakuan dari Pemohon memahami
arti cerai dan Pemohon mengakuinya dalam keadaan sedar dan waras.
2. Mendapati Termohon dalam keadaan haid ketika lafaz talak dilafazkan
serta Termohon tidak hamil dan memutuskan mulai tanggal tersebut
jatuhlah talak kepada Termohon dengan talak 1 kali pertama secara talak
raj’i dan harus beriddah selama 3 kali suci.
3. Mensabitkan rujuk berlaku secara sah pada tanggal 1 September 2019
antara Pemohon dan Termohon setelah mengambil keterangan dari
Pemohon dan Termohon mengenai pengakuan Pemohon melafazkan rujuk
kepada Termohon.
4. Memutuskan lafaz talak yang kedua pada tanggal 9 Juni 2020 yang
dilakukan oleh Pemohon yaitu “aku ceraikan engkau talak 3” merupakan
lafaz yang telah menepati rukun dan syarat talak setelah bertanyakan
kepada Pemohon sama ada memahami arti talak 3, Pemohon telah
menyebutkan dalam keterangannya bahwa talak yang tidak
membenarkannya merujuk kembali Termohon atau istrinya. Pemohon
melafazkan talak 3 dalam keadaan sedar dan waras, tetapi Pemohon
mengatakan tidak mempunyai
59
Putusan Hakim Muhamad Hisyam Bin Zakaria Kes Mal Bil: 10007-054-0315-2020
Tentang Tuntutan Pengesahan 2 Lafaz Cerai.
48
niat cerai ketika itu. Oleh yang demikian, diputuskan lafaz tersebut jatuh
talak 3 kepada Termohon dan Termohon harus beriddah selama 3 kali suci
bermula tanggal tersebut.
5. Memerintahkan perceraian hendaklah didaftarkan di Pejabat Agama Islam
Daerah Gombak dan surat perakuan nikah yang asal Negeri Selangor No
Siri: 250930 bil. Daftar: 3509/2018 hendaklah dipulangkan dan
didaftarkan.
6. Mana-mana pihak yang tidak berpuashati dengan keputusan ini, hendaklah
membuat rayuan dalam tempoh 14 hari daripada hari ini.
Kebenaran Mahkamah.
Penghakiman.
memenuhi tiga unsur penting yang diperlukan dalam suatu putusan hakim.
Menurut teori bahwa terdapat tiga unsur penting dalam suatu putusan hakim
49
PENUTUP
A. Kesimpulan
lafaz cerai yang didakwa berlaku di luar dan tanpa kebenaran persidangan.
2019 jam 4 pagi telah melafazkan cerai kepada istri selanjutnya disebut
Termohon dengan cara lisan yaitu “aku ceraikan engkau talak 1” dimana
3. Sesudah itu, Pemohon juga mendakwa bahwa telah melafazkan cerai talak
3 kepada Pemohon dalam keadaan sedar dan waras pada 9 Juni 2020
dengan lafaz “aku ceraikan engkau talak 3”. Pemohon telah mengakui
bahwa dirinya memahami arti talak 3 yaitu lafaz talak yang tidak
menyabitkan telah jatuh atau gugur talak 3 kepada Termohon dengan talak ba’in
kubra. Talak 3 tersebut tidak boleh dirujuk kembali melainkan dengan akad nikah
47
48
B. Saran
berikut:
kebenaran persidangan.
melafazkan cerai di luar dan tanpa kebenaran persidangan. Hal ini agar
A. Literatur
Abdul Aziz Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab Sayyed Hawwas, Fiqh
Munakahat, (Jakarta: Amzah, 2019).
Ahmad Rajafi, Nalar Hukum Keluarga Islam di Indonesia, (Yogyakarta:
Istana Publishing, 2015).
Al-Qur’an Tajwid Warna dan Terjemah Tafsir, (Selangor: Humaira
Publication Sdn Bhd, 2012).
Baharuddin Ahmad dan Illy Yanti, Eksistensi dan Implementasi Hukum
Islam di Indonesia, cet. Ke-1, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015).
Edi Rosadi, “Putusan Hakim Yang Berkeadilan,” Badamai Law Journal,
Vol 1, (April 2016).
Endang Hadrian dan Lukman Hakim, Hukum Acara Perdata di Indonesia:
Permasalahan Eksekusi dan Mediasi, cet. Ke-1, (Yogyakarta:
Deepublish Publisher, 2020).
Jamhuri dan Zuhra, “Konsep Talak Menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah
(Analisis Waktu dan Jumlah Penjatuhan Talak),” Media Syari’ah,
Vol. 20, No.1, (2018).
Moh. Ali Wafa, Hukum Perkawinan di Indonesia, Sebuah Kajian dalam
Hukum Islam dan Hukum Material, (Tangerang Selatan: Yayasan
Asy-Syari’ah Modern Indonesia, 2018).
Mustofa al-Bugha dkk., Kitab Fikah Mazhab Syarie, alih bahasa Ridzuan
Bin Hashim dkk., cet. Ke-1, (Selangor: Pustaka Salam Sdn Bhd,
2016).
Puji Rianto, Modul Metode Penelitian Kualitatif, cet. Ke-1, (Yogyakarta:
Penerbit Komunikasi UII, 2020).
Rusdaya Basri, Fikih Munakahat 2, (Parepare: IAIN Parepare Nusantara
Press, 2020).
Rusli Halil Nasution, “Talak Menurut Hukum Islam,” Al-Hadi, Vol.3,
No.2, (Januari-Juni, 2018).
49
50
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
CURRICULUM VITAE
A. Identitas Diri
Nama : Nur Izzah Haziqah Binti Mohd Khalidi
NIM 101200057
Tempat/Tanggal Lahir : Pahang, Malaysia/22 Mei 1998
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat Asal : BB83 Kampung Pasir Panjang,
26600 Pekan, Pahang,
Malaysia.
Alamat Sekarang : Mess Pelajar Putri Malaysia,
Jalan Rd. P Kolopaking RT.24, No.17,
Kelurahan Simpang IV Sipin,
Kec. Telanaipura Jambi, 36124.
No.Telp/HP : +60139484787
Nama Ayah : Mohd Khalidi Bin Ahmad
Nama Ibu : Faridah Binti Abdul Mubin
B. Riwayat Pendidikan
Sekolah Kebangsaan Pasir Panjang : 2005-2010
Sekolah Menengah Agama Tengku Ampuan Fatimah : 2011-2015
Kolej Antarabangsa Unifield : 2016-2019
63