Anda di halaman 1dari 2

Nama : ANIN DITA PUTRI HAPSARI

Universitas : UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

MATERI: LITERASI
Menurut ILA 2016 literasi merupakan kemampuan untuk mengenali, memahami,
menafsirkan, mencipta, dan berkomunikasi menggunakan simbol visual auditori, dan digital,
mengenai topik lintas disiplin dan keilmuan, sedangkan menurut UNESCO 2004, literasi
merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi, memahami, menafsirkan, mencipta,
mengomputasi dan berkomunikasi menggunakan simbol cetak dan tertulis dalam berbagai
konteks.
Pemehaman baru yang saya dapat yaitu, dalam pelaksanaan literasi ternyata terdapat
malpraktik. Dalam praktiknya literasi sekolah 15 menit membaca sebetulnya bagus, dapat
menjadi stimula bagi siswa, namun jika tidak dilanjutkan dengan adanya dialog atau interaksi
antar siswa dengan guru, maka hanya berakhir sebagai formalitas saja. Malpraktik yang lainnya
yaitu, misalnya literasi yang berhubungan dengan kuantitas (berapa jumlah tulisan, buku, atau
cerpen yang telah ditulis) namun tidak pada proses berfikirnya, dalam hal ini siswa hanya
diminta untuk membuat cerita namun tidak ada feedback dari guru, karena seharusnya proses
menulis menjadi suatu hal yang paling penting.
Dalam teori literasi memiliki perdebatan, yaitu secara otonom dan ideologis, hal tersebut
juga termasuk pemahaman baru yang telah saya dapat. Secara otonom literasi dianggap sebagai
seperangkat ketrampilan yang terpisah, literasi didalam otonom meliputi membaca dan menulis
disekolah, seperangkat ketrampilan yang terukur, dan berorientasi pada produk. Namun secara
ideologis literasi dianggap sebagai praktik sosial, berhubungan dengan apa saja yang dapat
dilakukan dengan literasi, literasi mencakup hubungan sosial, nilai, sikap, dan lebih berorientasi
pada proses dan tujuan sosial. Dalam ideologis literasi dapat menjadi cermin untuk melihat atau
memahami praktik sosial yang lebih luas.
Salah satu contoh literasi yaitu literasi terbimbing, literasi ini nantinya akan diusung
dalam program KM3, literasi terbimbing menggeser praktik literasi yang hanya sekedar
membaca menjadi literasi yang lebih utuh. Literasi terbimbing berisikan:
1. Bergeser dari membaca ke literasi
2. Lisan dan tulisan
3. Reseptif dan produktif
4. Implisit dan eksplisit
Kita dapat menciptakan lingkungan yang kaya akan literasi dengan:
1. Menambah buku bacaan berkualitas
2. Sumber belajar multi modal (berupa laptop, computer, proyektor)
3. Membuka kesempatan untuk berkarya
Insight yang saya dapat untuk diterapkan dalam KM3 yaitu. Saya ingin membuat suatu
kegiatan, dimana 15 menit sebelum belajar siswa diminta untuk membaca dan memahami buku
bacaan. Siswa diminta untuk membawa buku bacaan yang mereka sukai kemudian setiap hari
pada saat sebelum mulai pembelajaran siswa diminta untuk membaca buku tersebut. untuk kelas
rendah dapat membaca 1-2 halaman, kemudian untuk kelas tinggi membaca 2-3 halaman, waktu
membaca tersebut dibatasi selama 5menit, kemudian dalam 8 menit terakhir guru dapat
menunjuk perwakilan siswa secara acak untuk membacakan kembali isi dari buku yang telah ia
baca. Jika semua siswa sudah menyelesaikan bacaan dalam 1 buku, kemudian mereka dapat
bertukar buku dengan teman yang lain.

Anda mungkin juga menyukai