Anda di halaman 1dari 12

Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis

Vol 6 No 1 Juni 2022 pp. 51-62


P-ISSN 2549-0613, E ISSN 2615-7179

PESAN KOLABORASI DALAM KOMUNIKASI RISIKO


PEMERINTAH UNTUK PENANGANAN COVID-19

Evi Satispi1,Tria Patrianti2


1
Program Magister Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Jakarta, Indonesia
2
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Jakarta, Indonesia

tria.patrianti@umj.ac.id

Abstrak

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa komunikasi risiko akan memungkinkan masyarakat
mengikuti instruksi pemerintah pada masa pandemi. Komunikasi risiko sangat penting saat kejadian emergency
atau darurat seperti yang terjadi pada masa pandemi Covid-19. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta
menetapkan program Jakarta Kota Kolaborasi sebagai salah satu upaya penanganan Covid-19. Penelitian ini
bertujuan untuk mengeksplorasi upaya Pemprov DKI Jakarta dalam melakukan komunikasi risiko untuk
penangan Covid-19 melalui program Kota Kolaborasi. Menggunakan metode library research, teknik
pengumpulan data diambil melalui penelusuran referensi ilmiah dan dokumen pemerintah yang tersedia secara
online. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa sesuai dengan prinsip komunikasi risiko, Pemprov DKI
Jakarta melibatkan banyak stakeholder melalui kolaborasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan partisipasi
publik dalam penanganan Covid-19. Tulisan ini menyajikan perspektif teoretis dan praktis tentang pendekatan
komunikasi risiko yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta dengan pesan Kota Kolaborasi dalam penanganan
Covid-19.

Kata kunci: Covid-19, Komunikasi Pemerintah, Komunikasi Risiko, Kota Kolaborasi, Pesan Risiko

MESSAGE OF COLLABORATION IN GOVERNMENT RISK COMMUNICATION


FOR COVID-19 HANDLING

Abstract

The World Health Organization (WHO) notes that risk communication allows public to follow government
instructions during pandemic. Risk communication is very important during an emergency such as Covid-19
pandemic. The Provincial Government (Pemprov) of DKI Jakarta has established the Jakarta City Collaboration
program and develop collaboration message to deal with Covid-19. This study aims to explore the efforts of the
DKI Jakarta Provincial Government in conducting risk communication for handling Covid-19 through the
Collaboration City program. Using the library research method, data collection techniques were taken through
searching scientific references and government documents available online. The results of this study illustrate that
in accordance with the principle of risk communication, the DKI Jakarta Provincial Government involves several
stakeholders through collaboration with various parties to increase public participation in handling Covid-19. This
paper presents a theoretical and practical perspective on the risk communication approach taken by the DKI Jakarta
Provincial Government with the message of Collaboration in handling Covid-19.

Keywords: City of Collaboration, Covid-19, Government Communication, Risk Communication, Risk Message

51
Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis
Vol 6 No 1 Juni 2022 pp. 51-62
P-ISSN 2549-0613, E ISSN 2615-7179

PENDAHULUAN communicate with the public through


appropriate risk communication and
Saat pandemi Covid-19 merebak awal Maret community engagement ; memberikan edukasi
2020, badan kesehatan dunia (WHO) dan secara aktif berkomunikasi dengan publik
mengimbau beberapa kepala negara untuk melalui komunikasi risiko yang tepat dan
segera mengumumkan situasi darurat virus dengan melibatkan masyarakat.
corona. Salah satu rekomendasi penting dalam
arahan tersebut adalah educate and actively

Tabel.1 Tinjauan kapasitas nasional untuk Covid-19

DETEKSI RESPON
Sistem Laboratorium Nasional Komando dan Koordinasi
Surveilans dan Penilaian Risiko Komunikasi Risiko
Tim Respon Cepat - Titik masuk
- Manajemen Kasus
- Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
- Manajemen Pengadaan dan Pasokan
Logistik
Sumber : (WHO, 2020)

Seperti ditunjukkan pada tabel di atas, mengembangkan dan menerapkan strategi


komunikasi merupakan unsur penting dalam community engagement sebagai masyarakat
melakukan pengelolaan respon. Pendekatan yang berisiko atau terkena dampak, 6) memiliki
komunikasi risiko atau risk communication system untuk mendeteksi dan merespons
harus dilakukan agar masyarakat dapat dengan cepat mis-information melalui media
menerima pengetahuan dan pemahaman monitoring termasuk media sosial, dan hotline
tentang fakta penyebaran virus, serta dapat atau melalui petugas kesehatan dan / atau
megubah sikap dan perilaku masyarakat dalam jaringan komunitas, serta adanya mekanisme
menghadapi bahaya pandemi . Pada tinjauan untuk memanfaatkan informasi ini untuk
kapasitas nasional tersebut, WHO memberikan merevisi strategi komunikasi risiko (WHO,
detil taktik tentang komunikasi risiko bahwa 2020).
setiap negara harus; 1) menyediakan tim Daftar taktik untuk melaksanakan
profesional komunikasi risiko, komunikasi atau komunikasi risiko di masa pandemi merupakan
promosi kesehatan di tingkat nasional dan sistem peringatan dini bagi pemerintah
daerah yang terlatih untuk merancang dan setempat untuk mereduksi kesalahan dalam
menerapkan strategi komunikasi risiko selama mengelola komunikasi publik sehingga dapat
krisis, 2) adanya partisipasi dari tim komunikasi meminimalisir ketidakpercayaan masyarakat
risiko sebagai mitra yang sejajar dalam risk kepada pemerintah. Vaughan dalam Patrianti
assessment, dalam tim respon cepat, dan pada (2020) menyatakan bahwa komunikasi risiko
rapat koordinasi respon, 3) memiliki harus dapat memberikan instruksi,
mekanisme penyebaran pesan yang transparan menyampaikan informasi, serta memotivasi
dan tepat waktu, 4) memiliki porsi yang jelas perilaku perlindungan diri yang tepat;
antara pemerintah dan tim professional memperbarui informasi risiko; membangun
komunikasi risiko; mana yang memimpin dan kepercayaan kepada pejabat publik atau
mengkoordinasikan, 5) adanya kemampuan pemerintah; dan menghilangkan ketidakpastian

52
Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis
Vol 6 No 1 Juni 2022 pp. 51-62
P-ISSN 2549-0613, E ISSN 2615-7179

informasi atau rumor. Oleh karena itu, Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia menyatakan
komunikasi pemerintah saat pandemi secara bahwa Jakarta telah melampaui target WHO
ideal harus dapat memaksimalkan kapasitas dalam tes PCR yaitu 1.000 orang per sejuta
publik untuk bertindak sebagai mitra yang penduduk per minggu. Saat ini Jakarta telah
efektif dengan mendorong pencegahan, mencapai target total tes sebanyak 1.000.992
resiliensi, dan penyembuhan. per sejuta penduduk. Belum lagi, positivity rate
Komunikasi risiko bertujuan untuk atau persentase kasus positif sepekan terakhir di
menyampaikan pesan akurat dan faktual Jakarta sebesar 2,2%. WHO menetapkan
tentang kejadian bahaya dan risiko, terkait standar persentase kasus positif tidak lebih dari
dengan populasi yang terkena dampak 5%. (Dinas Kominfotik, 2022)
(Krimsky, 2007). Disinilah komunikasi risiko Kolaborasi yang dikomunikasikan oleh
harus memberikan informasi tentang early Pemprov DKI Jakarta di saat pandemi
warning atau peringatan dini terkait bahaya, merupakan pesan komunikasi risiko yang
menggunakan multi-channels dalam memperkuat komitmen Pemprov DKI Jakarta
mempromosikan ruang lingkup bencana dalam menanangani pademi Covid-19. Deputi
berdasarkan peraturan yang berlaku.(Reynolds Gubernur bidang Pengendalian Kependudukan
& Seeger, 2005) . Populasi terdampak atau dan Permukiman, Suharti menyatakan bahwa
masyarakat yang memiliki risiko, adalah “Pemda tidak bisa sendiri menangani Pandemi.
mereka yang terdiri dari sekumpulan individu Dibutuhkan kolaborasi semua pihak”. (Indriani,
yang heterogen. Karena keragamannya, 2021).
mereka akan memberikan tanggapannya Kolaborasi merupakan visi dan kreasi
terhadap pesan dengan pengaruh persepsi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan
risiko. Oleh karena itu, komunikasi risiko harus melibatkan warga dari semua lapisan
mempertimbangkan kebutuhan setiap populasi masyarakat. Dengan visi tersebut, Jakarta
terdampak dan dapat membangun keterlibatan diharapkan menjadi City 4.0 dimana pemerintah
publik melalui pertukaran informasi diantara berperan sebagai penyedia platform dan
mereka.(Janoske & Liu, 2012) warganya sebagai co-creator. Berbeda dengan
Pentingnya keterlibatan publik City 1.0 dimana pemerintah berperan sebagai
merupakan indikator keberhasilan instansi administrator dan warga hanya sebagai residen,
pemerintah dalam menjalankan komunikasi atau City 2.0 dimana pemerintah merupakan
risiko. Pada situasi bencana kesehatan seperti pelayan dan warga sebagai pelanggan. Bahkan,
pandemi covid-19 ini. Pemprov DKI Jakarta kolaborasi menjadi pembeda dari konsep City
masih berupaya keras untuk mewujudkan 3.0 dimana pemerintah sebagai fasilitator dan
keterlibatan publik dan bermitra dengan warga sebagai partisipan. Dengan bervisi
stakeholder melalui upaya kolaborasi dalam menjadi City 4.0, kota Jakarta diharapkan dapat
menangani pandemi. Dalam siaran pers yang menciptakan kultur berbagi gagasan dan
dikeluarkan oleh Dinas Komunikasi, ekosistem yang saling mendukung antara
Informatika dan Statistik (Diskominfotik) pada pemerintah dengan warganya (Pemprov DKI
tanggal 5 Mei 2022, jumlah kasus aktif di Jakarta, 2022). Oleh karena itu, kolaborasi
Jakarta turun sejumlah 71 kasus, sehingga merupakan pesan yang hendak ditanamkan
jumlah kasus aktif kini sebanyak 704. Oleh pada benak khalayak untuk membangun dan
karena itu, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas mewujudkan keterlibatan warga.
Kesehatan, terus menggalakkan vaksinasi Pada saat pandemi Covid-19, Jakarta
dengan cakupan vaksinasi lebih luas. Lebih harus menjadi barometer keberhasilan
lanjut, Kepala Bidang Pencegahan dan penanganan Covid-19 nasional. Tidak ada yang
Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan dapat dilakukan oleh Pemprov DKI tanpa

53
Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis
Vol 6 No 1 Juni 2022 pp. 51-62
P-ISSN 2549-0613, E ISSN 2615-7179

bantuan stakeholder lain. Dengan kompleksitas yang terkumpul disatukan berdasarkan


permasalahan yang ada di kota Jakarta, pembahasan dan masing-masing dikaji serta
Pemprov DKI harus mengedukasi dan dikaitkan antara informasi yang satu dengan
memotivasi warganya untuk taat pada aturan lainnya. Rangkaian kegiatan pengumpulan data
yang berlaku selama pandemi. Informasi yang dan analisis dilakukan secara daring
disampaikan oleh Pemprov DKI melalui keterbatasan gerak secara terbuka di ruang
berbagai saluran komunikasi tidak mudah publik.
diterima oleh warganya. Belum lagi serangan
hoax yang dapat melumpuhkan kesadaran HASIL DAN PEMBAHASAN
warga untuk mempercayai institusi pemerintah.
Pada awal tahun 2021, visi kolaborasi mulai Komunikasi Pemerintah dan Komunikasi
diperkenalkan dan menjadi pesan komunikasi Risiko oleh Instansi Pemerintah
risiko bagi Pemprov DKI Jakarta. Pesan ini Dilihat dari aspek tujuan, kebutuhan dan
menghantarkan narasi bahwa pandemi akan khalayak sasarannya, komunikasi pemerintah
lebih mudah dilalui oleh warga jika ada atau Government Communication merupakan
keterlibatan antara warga dan pemerintahnya komunikasi yang lebih kompleks dibandingkan
sendiri. komunikasi di sektor privat. Komunikasi
Mengamati visi kolaborasi dan kreasi Pemerintah tidak terbantahkan dilakukan dalam
Kota Jakarta selama pandemi, penting untuk ruang lingkup berlapis secara struktur dan
mengeksplorasi bagaimana pesan kolaborasi birokratis. Canels & Sanders dalam Patrianti,
disampaikan dalam komunikasi risiko Pemprov Shabana, & Tuti (2020) mendefinisikan
DKI Jakarta. Kolaborasi-kolaborasi ini tidak komunikasi Pemerintah sebagai peran, praktik,
hanya memberikan solusi atas permasalahan dan pencapaian komunikasi yang terjadi di
dan kompleksitas Jakarta selama pandemi, dalam lingkungan dan atas nama lembaga
namun dapat menjadi barometer untuk kota lain publik dengan tujuan utamanya untuk melayani
di Indonesia dalam melakukan komunikasi kebutuhan eksekutif dan atas alasan politik,
risiko untuk penanganan bencana kesehatan serta dibangun melalui prinsip persetujuan
seperti pandemi Covid-19. Penelitian ini rakyat secara langsung atau tidak langsung
bertujuan untuk mengeksplorasi upaya untuk memenuhi tujuannya. Komunikasi
Pemprov DKI Jakarta dalam melakukan pemerintah sangat dibutuhkan saat situasi
komunikasi risiko untuk penanganan Covid-19 darurat , masa dimana warga negara
melalui pesan kolaborasi. Komunikasi risiko membutuhkan respon dari pemerintah dalam
yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta ini menangani emergency dengan jelas dan akurat
diharapkan dapat menjadi usulan penelitian serta dalam waktu yang tepat. Pemerintah harus
berikutnya. melindungi keselamatan publik dengan tingkat
pertanggung jawabannya melebihi sektor privat
METODE atau swasta (Liu & Horsley, 2007).
Saat kejadian pandemi Covid-19,
Penelitian ini dilakukan dengan metode library seperti yang diarahkan oleh WHO, pemerintah
research melalui teknik pengumpulan data harus menjalankan komunikasi risiko dalam
merujuk pada artikel-artikel jurnal, repository, menangani dan merespon kebutuhan
dan monitoring pemberitaan media massa masyarakat akan informasi terkait convid-19.
online. Penelusuran dokumen pemerintah, Komunikasi Risiko merupakan proses
peraturan perundangan, dan semua referensi serangkaian upaya penting untuk
yang diakses secara daring juga dilakukan mengumpulkan opini atau pendapat dan
untuk melengkapi data yang dibutuhkan. Data menyebarkan informasi tentang risiko kepada

54
Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis
Vol 6 No 1 Juni 2022 pp. 51-62
P-ISSN 2549-0613, E ISSN 2615-7179

para stakeholder. Rangkaian ini adalah bagian berupaya untuk mengkomunikasikan pesan
yang menyeluruh dari proses pengelolaan risiko risiko pandemi kepada warganya dan terus
yang memerlukan kegiatan komunikasi dan memberikan pemahaman serta motivasi agar
informasi pada berbagai tahap dan tingkat untuk warga mewaspadai penularan Varian Omicron.
diarahkan pada target stakeholder risiko Pemprov DKI Jakarta juga masih berupaya
tertentu (Ndlela, 2019). untuk menggalakkan 3T (testing, tracing,
Risiko sangat erat kaitannya dengan treatment), selain melaksanakan juga vaksinasi
pelaksanaan kekuasaan, kebijakan dan COVID-19 yang juga masih berlangsung
pemerintahan. Brown, Moerman and Broer dengan cakupan lebih luas (Dinas Kominfotik
dalam Patrianti et al., (2020) menyatakan Pemprov DKI Jakarta, 2022).
bahwa risiko digunakan untuk menggambarkan
apa yang dianggap sebagai sebuah fenomena Kolaborasi Sebagai Pesan Komunikasi Risiko
terkini atau sesuatu yang baru. Selama ini Selama Pandemi
pemerintah dan beberapa organisasi dunia Pada 30 April 2020, satu bulan lebih sejak
melalui pengelolaan risikonya, telah menjadi virus corona masuk ke Indonesia, Pemprov DKI
contoh beberapa negara dunia yang dapat Jakarta meluncurkan Kolaborasi Sosial
mengontrol dan melakukan tata kelola risiko Berskala Besar (KSBB). Dampak dari pandemi
dengan baik. Dalam menghadapi situasi yang paling nyata dari sisi perekonomian adalah
emergensi di saat pandemi covid-19, banyaknya warga miskin dan perekonomian
pemerintah merupakan sumber informasi memburuk . KSBB ini merupakan wadah bagi
penting dalam mengkomunikasikan pesan warga DKI Jakarta untuk membantu sesama.
risiko. Komunikasi risiko dianggap sebagai Bantuan bagi masyarakat miskin dikucurkan
prasyarat kesiapsiagaan, respons, dan dan harus segera diimplementasikan karena
pemulihan bencana. Komunikasi risiko DKI Jakarta berkontribusi paling tidak 17
melibatkan pertukaran informasi diantara para hingga 18 dari Pendapatan Domestik Bruto
pemangku kepentingan tentang kondisi bencana Nasional (Indriani, 2021) Pada KSBB,
dan risiko terkait untuk mengurangi Pemprov DKI Jakarta hanya berperan sebagai
dampaknya. Pasca bencana pun, komunikasi fasilitator bagi masyarakat yang ingin
risiko dibutuhkan untuk pesan keberlanjutan menyalurkan bantuan kepada warga rentan
(Bandana & Cochran, 2019). terdampak wabah virus Corona dan lokasi-
lokasi tertentu lainnya. Bukan hanya warga
Pemprov DKI Jakarta dan Situasi Pandemi miskin, UMKM diberikan juga bansos tunai,
Covid-19 dengan dana dari pemerintah pusat, sebanyak
Pemprov DKI Jakarta masih terus berupaya 750..000 bansos tunai. Pemprov DKI Jakarta
mengendalikan pandemi covid-19 sejak selanjutnya, menambahkan nominalnya hingga
pertama bencana kesehatan ini hadir di awal 1 juta rupiah.
bulan Maret 2020. Kepala Bidang Pencegahan Di episode ini, pesan risiko tentang
dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan kolaborasi belum sepenuhnya digaungkan.
Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia KSBB yang menyebabkan Kolabroasi pada
menjelaskan bahwa berdasarkan data terkini pesan bantuan warga, tidak terlalu terdengar
Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI oleh khalayak saat itu.
Jakarta, jumlah kasus aktif di Jakarta per Selanjutnya, pada tanggal 5 Mei 2020,
tanggal 9 Mei 2022 berjumlah Pemprov DKI Jakarta membangun pesan risiko
18 kasus. Jumlah kasus aktif kini terhitung lebih intens agar warganya selalu bahu-
sebanyak 610 (orang yang masih membahu dalam membantu sesame dan dalam
dirawat/isolasi). Pemprov DKI Jakarta masih semangat penanganan pandemi melalui

55
Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis
Vol 6 No 1 Juni 2022 pp. 51-62
P-ISSN 2549-0613, E ISSN 2615-7179

kolaborasi. Pemprov DKI Jakarta pemerintah tidak dapat bekerja sendiri


memvisualisasikan pesan tersebut ke dalam menanganai bencana kesehatan ini, dan
infografis di berbagai channel atau salulran semangat untuk keluar dari pandemi harus
komunikasi yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta dikomunikasikan terus melalui pesan risiko
seperti situs https://smartcity.jakarta.go.id/, ynag membangkitkan keterlibatan warga.
https://www.jakarta.go.id/informasi-kolaborasi Pemprov DKI Jakarta mengkomunikasikan
dan saluran informasi relevan lainnya. pesan risiko tentang pentingnya keterlibatan
Kolaborasi ini dibangun sebagai pesan warga di salah satu infografis di bawah ini,
penanganan Covid-19 yang diharapkan dapat sesaat setelah KSBB disampaikan kepada
dipahami oleh warga DKI Jakarta karena masyarakat.

Sumber : (Jakarta Smart City, 2020)

Melalui komunikasi risiko, Pemprov Meskipun penyebaran informasi dari


DKI Jakarta berkomitmen untuk meningkatkan sumber-sumber resmi adalah bagian penting
keterlibatan warga dalam penanganan covid-19 dari komunikasi risiko, pendekatan hierarkis
agar Jakarta dapat melewati bencana kesehatan konvensional seperti yang dilakukan oleh
ini dengan pemahaman dan perilaku yang lebih lembaga pemerintah biasanya gagal untuk
baik. Setelah KSBB diluncurkan bagi memasukkan pengetahuan dan pemahaman
masyarakat yang ingin menyalurkan pada populasi berisiko. Pendekatan komunikasi
bantuannya, pesan risiko lainnya di saat risiko berbasis jaringan dan hierarkis cenderung
pandemi yang membutuhkan pendekatan mengurangi kualitas pesan risiko untuk alasan
komunikasi risiko adalah tentang vaksinasi. yang berbeda, sehingga memengaruhi
Pemprov DKI Jakarta memperkuat pesan tanggapan publik. Demikian juga, publik tidak
kolaborasi untuk target khalayak warga tentang selalu menyadari risiko yang terkait dengan
informasi akses vaksinasi, pemanfaatan aplikasi peristiwa bahaya tertentu, dan kesadaran serta
Peduli Lindungi, layanan telemedisin untuk pengetahuan mereka mungkin dipengaruhi oleh
pasien isolasi mandiri, dan lain sebagainya. pengalaman atau pengetahuan sebelumnya
Pesan risiko tentang pentingnya vaksin dan yang diperoleh dari keluarga, atau teman-teman
disampaikan melalui pendekatan komunikasi mereka yang mempengaruhi respon mereka
risiko. Penyebaran vaksinasi harus dilakukan terhadap pesan yang disampaikan (Bandana &
melalui sumber resmi dan diseminasi informasi Cochran, 2019). Pada perspektif penanganan
tentang vaksin tersebut harus berasal dari covid-19 di Jakarta, pesan kolaborasi diyakini
sumber resmi yaitu lembaga pemerintah. dapat memperkuat keterlibatan warga DKI
Jakarta dalam menghadapi pandemic ini.

56
Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis
Vol 6 No 1 Juni 2022 pp. 51-62
P-ISSN 2549-0613, E ISSN 2615-7179

Dengan jumlah penduduk lebih dari 10 juta jiwa, fitur yang dibutuhkan warga seperti fitur
pesan risiko untuk penanganan pandemi di DKI pelaporan bagi warga yang terpapar.
Jakarta adalah pesan kolaborasi, Untuk lebih meningkatkan kesadaran
Pemprov DKI Jakarta ingin mengajak warga dalam mengubak sikap dan perilaku
warga bersama menciptakan perubahan selama pandemic ke arah yang lebih baik,
khususnya di saat pandemic covid-19. Kota Pemprov DKI Jakarta juga mengkomunikasikan
Jakarta dapat menginisiasi upaya kolaborasi dengan Sekolah.mu. Saat Penerapam
menginformasikan pesan-pesan risiko diatnara Sosial Berskala Besar (PSBB) dan PSBB
kota lain di Indonesia, dengan memberikan Transisi, Pemprov DKI Jakarta melibatkan
pesan kolaborasi untuk mengajak warganya stakeholder lain untuk mendukung aktivitas
terlibat. Melalui hasil pengamatan dan pembelajaran daring. Bahkan, tenaga pengajar
penelusuran dokumen pemerintah, pada masa dan siswa dapat mengunduh materi belajar
pandemi , super app milik Pemprov DKI digital dengan mudah saat pembelajaran daring
Jakarta, JAKI juga menghadirkan fitur berlangsung. Pesan kolaborasi lain yang
Pendaftaran Vaksinasi Covid-19 yang mudah disampaikan oleh Pemprov DKI Jakarta kepada
dan efektif . Untuk mempercepat penangangan warganya adalah menginformasikan dan
Covid-19, fitur ini berkolaborasi antara Jakarta mengedukasi warga tentang system
Smart City (JSC) dan Kementerian Kesehatan pamantauaun melalui Artificial Intelligence.
melalui aplikasi PeduliLindungi dan system Bekerjasama dengan dengan Nodeflux Pemprov
PCare milik Badan Penyelenggaraan Jaminan DKI Jakarta menyebarkan pesan kolaborasi agar
Sosial (BPJS) (Sarah, 2021). Pemprov DKI warga dapat menjaga protokol kesehatan dengan
Jakarta memfasilitasi berbagai macam lebih baik ketika sedang berada di luar rumah.
informasi penting untuk warganya, gagasan Sistem ini membantu warga untuk mendeteksi
atau ide, dan informasi untuk berperan dan dan dan menghitung kepadatan manusia serta
berkolaborasi demi mencapai tujuan kota kendaraan sehingga mobilitas warga dapat
khususnya selama pandemic covid-19. Hingga dicermati dan diberikan arahan untuk
kini, berbagai elemen masyarakat telah sama- berperilaku lebih cermat dalam berinteraksi
sama bergerak, dari seniman, startup, UMKM, selama pandemic Sistem ini pun dapat memberi
lembaga kemanusiaan, ibu-ibu arisan, peringatan secara otomatis ketika warga tidak
mahasiswa, hingga komunitas. menjaga jarak yang ideal (kurang dari satu
Pada masa pandemi covid-19, Pemprov meter), tidak menggunakan face mask di ruang
DKI Jakarta berupaya mengelola respon publik publik (Pemprov DKI Jakarta, 2022). Informasi
melalui jalinan kerjasama dengan berbagai tentang kolaborasi Pemprov DKI Jakarta
perusahaan startup. Hal ini dilakukan agar disampaikan melalui berbagai saluran atau
pengelolaan informasi publik dan penyampaikan channels baik secara daring melalui berbagai
komunikasi risiko akan lebih mudah, cepat, dan tautan atau infografis dan kemasan informasi
akurat. Kerjasama dengan beberapa perusahaan lengkap lainnya, atau disebarkan secara
startup tersebut diantaranya Jakarta Aman. tradisional melalui media tercetak yang
Sebelum pandemi, Jakarta Aman telah disebarkan ke seluruh warga di lima kota dan
bekerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta. kabupaten di DKI Jakarta.
dalam program tanggap darurat seperti Untuk meningkatkan keterlibatan
menyediakan panic button di setiap situasi warga, pesan kolaborasi juga ditingkatkan
kedaruratan. Saat pandemic covi-19, Jakarta melalui komunikasi risiko pada penanganan
Aman berkolaborasi dengan Pemprov Jakarta pandemi covid-19. Kolaborasi pemerintah DKI
untuk dengan memberikan fasilitas dan fitur- Jakarta dengan warganya disampaikan melalui
pesan risiko Berdaya Bersama. Pesan yang

57
Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis
Vol 6 No 1 Juni 2022 pp. 51-62
P-ISSN 2549-0613, E ISSN 2615-7179

ingin disampaikan adalah semangat kolaborasi Tidak sedikit warga yang mempertimbangkan
antara Jakarta dan warganya. Sebagai contoh, untuk tidak melakukan vaksin. Hal ini ditengarai
kelompok PKK dan Karang Taruna. Saat karena informasi yang merebak di media massa
pandemi Covid-19, kolaborasi ini memfasilitasi atau media online lainnya Komunikasi risiko
sebuah platform donasi berbasis daring, bernama yang disampaikan Pemprov DKI Jakarta tentu
KSBB (Kolaborasi Sosial Berskala Besar). harus mempertimbangkan pesan risiko yang
KSBB ini ditujukan untuk memberikan mudah dicerna oleh khalayak beragam dan
penyediaan pangan dan bantuan khusus kepada populasi terdampak. Dalam khalayak tertentu,
UMKM. KSBB ditujukan kepada warga yang ada elemen yang mewakili beragam perspektif
kekurangan karena terdampak pandemi Covid- yang mungkin menerima atau tidak menerima
19. Pesan ini disampaikan secara luas oleh strategi khusus yang disampaikan pemerintah.
Pemprov DKI Jakarta. Pada program KSBB, Seringkali terjadi pada aspek komunikator atau
bantuan berasal dari warga Jakarta, dan kembali juru bicara lembaga pemerintah yang tidak
untuk warga Jakarta. Namun secara sukarela, mendapat perhatian masyarakat karena tidak
seluruh bantuan yang berasal dari warga lain lalu memberikan pesan risiko yang relevan. Oleh
dibagikan kepada yayasan atau komunitas karena itu, pemerintah perlu memahami berbagai
tujuan, antara lain panti lansia, panti asuhan, jenis khalayak ketika pesan risiko harus
panti disabilitas, pesantren, dan lain sebagainya disampaikan kepada beragam publik. yang
yang menjadi lokasi prioritas penerima bantuan menerima pesan risiko (Sellnow, Ulmer, Seeger,
Pemprov DKI Jakarta juga mengkomunikasikan & Littlefield, 2009). Untuk meminimalisir pesan
pesan kolaborasi ini dengan mengajak warga satu arah dengan komunikator dari lembaga
yang memiliki usaha, untuk dapat memberikan pemerintah, Pemprov DKI Jakarta membangun
bantuan dalam jumlah besar. Sementara itu, keterlibatan warga untuk bersedia menjalankan
warga atau individu yang ingin berdonasi, tetap program vaksinasi selama pandemi, melalui
dapat aktif melalui saluran mitra agregator yang kolaborasi dengan lembaga pendidikan.
kemudian akan dikumpulkan donasi dan Pemprov DKI Jakarta mengundang perguruan
menyalurkannya. tinggi untuk berkolaborasi membuat sentra
Pesan risiko yang berisi tidak hanya vaksinasi. Saat ini Pemprov DKI Jakarta
pengetahuan tentang pandemic covid -19 dan memiliki 320 sentra vaksinasi
bahaya yang ditimbulkannya, namun Komunikator atau juru bicara
menampilkan pentingnya keterlibatan warga pemerintah dalam situasi bencana kesehatan
untuk membantu warga lain yang terdampak, seperti pandemic covid-19, tidak dapat
dapat menimbulkan perubahan sikap dan dipungkiri mendapat perhatian dari masyarakat
perilaku positif kepada pemerintah dalam jika pesan risiko yang disampaikan memiliki
penanganan pandemi. Studi telah menunjukkan esensi dan ajakan untuk memotivasi warga,
bahwa efektivitas respons publik terhadap disamping memberikan pengetahuan tentang
komunikasi risiko dipengaruhi oleh (1) situasi pandemi. Pesan risiko yang berisi
karakteristik pesan, konten dan gaya pesan, pehamanan tentang pentingnya kolaborasi,
sumber, pendekatan pengiriman, dan perangkat; persuasi untuk berkolaborasi, dan mewujudkan
(2) karakteristik penerima pesan - karakteristik kebersamaan serta pelibatan warga secara
sosial dan psikologis masyarakat (Bandana & berkelanjutan, akan memberikan semangat
Cochran, 2019) . Selanjutnya, pada tahap partisipatif dalam penanganan pandemic covid-
pemberian vaksinasi dalam penanganan covid- 19. Tidak hanya pesan KSBB pada warga yang
19, Pemprov DKI Jakarta harus kekurangan, tapi pesan risiko yang membangun
mempertimbangkan resistensi warga terhadap motivasi warga untuk bangkit kembali dari
vaksinasi Covid-19 khususnya pada vaksin awal. keterpurukan pandemic, sangat dibutuhkan oleh

58
Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis
Vol 6 No 1 Juni 2022 pp. 51-62
P-ISSN 2549-0613, E ISSN 2615-7179

masyarakat. Hal ini diwujudkan dengan Kolaborasi dimaksudkan untuk bekerjasama dan
memotivasi warga khususnya pelaku UMKM bergandengan tangan melalui pesan-pesan risiko
yang usahanya sempat terpuruk karena pandemi. seperti yang terlihat pada ajakan di laman berikut
Pemprov DKI Jakarta harus dapat menangani ini:
Covid – 19 dengan bantuan warganya.

Sumber : (JDCN, 2020)

Pesan risiko untuk menanganai Covid-19 swasta menjadi kolaborator dalam penanganan
dittampilkan oleh Pemprov DKI Jakarta dalam covid-19, akan memiliki kecenderungan
sebuah ajakan berkolaborasi ditampilkan pada pemahaman yang lebih baik untuk warga Jakarta
laman Narasi yang ditampilkan dalam pesan sehingga partisipasi publik akan meningkat, dan
tersebut adalah sebagai berikut “ Di tengah perubahan perilaku untuk terlibat dalam
waktu yang penuh tantangan ini Kota Jakarta penanganan covid dengan pemerintah akan
terus beradaptasi dan berjuang untuk pulih. Mari mudah diwujudukan. Sebagai contoh, dengan
bersatu, bekerja sama, bahu membahu dalam caranya yang berbeda-bedaa, delapan
kolaborasi menangani pandemi menuju Jakarta perusahaan digital yang digandeng Pemprov
Bangkit- Kolaborasi kita bangkitkan Jakarta. DKI Jakarta ini seperti Nodeflux, duithape,
Pesan risiko tentang penangann Covid- Botika, Gojek, Grab, Bukalapak, Tokopedia, dan
19 tidak dapat diberikan secara satu arah. Shopee.. Perusahaan-perusahaan e-commerce
Pemprov DKI Jakarta berkolaborasi dengan ini masing-masing berkolaborasi dalam bidang
stakeholder yang dianggap memiliki tingkat yang berbeda. Shopee, Tokopedia, dan
kepercayaan yang dipersepsikan lebih baik. Bukalapak mendorong perkembangan smart
Mereka adalah pihak swasta dan perguruan economy dengan mempromosikan UMKM DKI
tinggi. Melibatkan perguruan tinggi untuk Jakarta.
menjadi sentra vaksin, dan mendekatkan pihak
SIMPULAN permasalahan dari aspek ketersediaan ruang
terbukahijau, polusi,, kepadatan penduduk,
Untuk menangani pandemi Covid-19, temuan ekonomi, sosial, budaya, keamanan, dan lain
dalam penelitian ini sangat bermanfaat dan dapat sebagainya. Memberikan informasi tentang
diadopsi oleh pemerintah daerah di Indonesia. bagaimana menerapkan protokol kesehatan bagi
DKI Jakarta sebagai barometer untuk warga, bagaimana membantu warga yang
penanganan covid-19, memiliki kompleksitas membutuhkan bantuan kesehatan finansial, dan

59
Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis
Vol 6 No 1 Juni 2022 pp. 51-62
P-ISSN 2549-0613, E ISSN 2615-7179

akses teknologi, merupakan sebuah tantangn pandemi-covid-19-di-jakarta


sendiri bagi Pemprov DKI Jakarta. Melalui Janoske, M., & Liu, B. (2012). Understanding
pendekatan komunikasi risiko dan pesan risiko Risk Communication Theory: A Guide
for Emergency Managers and
yang disampaikan, Pemprov DKI Jakarta
Communicators. College Park.
memilih pendekatan untuk mempersuasi Retrieved from www.start.umd.edu.
warganya melalui pesan kolaborasi untuk JDCN. (2020). Kolaborasi Tanggap Corona.
meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan Retrieved May 14, 2022, from
perubahan sikap serta perilaku untuk https://jdcn.jakarta.go.id/kolaborasi-
bergandengan tangan dengan Pemprov DKI tanggap-corona
Jakarta dalam penanganan Covid-19. Pesan Krimsky, S. (2007). Risk communication in the
internet age: The rise of disorganized
kolaborasi yang disampaikan Pemprov DKI
skepticism. Environmental Hazards,
Jakarta menunjukkan bahwa interaksi informasi 7(2), 157–164.
meningkatkan semua jenis persepsi risiko dan https://doi.org/10.1016/j.envhaz.2007.0
memacu respons kesiapsiagaan. Banyaknya 5.006
program interaksi seperti pada start up yang telah Liu, B. F., & Horsley, J. S. (2007). The
bermitra dengan Pemprov DKI, program KSBB government communication decision
untuk warga miskin juga UMKM, dapat wheel: toward a public relations model
for the public sector. Journal of Public
memberikan sumbangsih bagi peningkatan Relations Research, 19(4), 377–393.
pemahaman dan partisipasi warga. Pada tahap https://doi.org/10.1080/1062726070140
akhir, reputasi yang baik dan kepercayaan publik 2473
terhadap pemerintahnya akan terwujud. Ndlela, M. N. (2019). A Stakeholder Approach
to Risk Management. In Crisis
DAFTAR PUSTAKA Communication: A Stakeholder
Approach (pp. 53–63). Palgra.
Patrianti, T. (2020). Risk Messages dan
Bandana, K., & Cochran, D. (2019). Risk Perspektif Risk Communication di Masa
Communication and Community Pandemi Covid-19. In Covid - 19,
Resilience. London and New York: Pandemi Dalam Banyak Wajah (pp. 55–
Routledge. Retrieved from 64). Depok: Rajawali Pers,.
www.routledge.com/Routledge- Patrianti, T., Shabana, A., & Tuti, R. W. (2020).
Dinas Kominfotik. (2022). Perkembangan Data Government Risk Communication on
kasus dan Vaksinasi COVID-19 di Greenhouse Gas Emission Reduction To
Jakarta per 5 Mei 2022. DKI Jakarta. Tackle Climate Change. Jurnal
Retrieved from Penelitian Komunikasi Dan Opini
https://ppid.jakarta.go.id/siaran-pers Publik, 24`(2), 156–170.
Dinas Kominfotik Pemprov DKI Jakarta. (2022). https://doi.org/10.33299/jpkop.24.2.341
Siaran Pers Diskominfotik. Retrieved 6
from https://ppid.jakarta.go.id/siaran- Pemprov DKI Jakarta. (2022). Jakarta Kota
pers Kolaborasi. Retrieved May 6, 2022,
Indriani. (2021). Pemprov DKI: Penanganan from
Covid-19 perlu kolaborasi semua pihak. https://www.jakarta.go.id/informasi-
Retrieved May 6, 2022, from kolaborasi
https://www.antaranews.com/berita/225 Reynolds, B., & Seeger, M. W. (2005). Crisis
1942/pemprov-dki-penanganan-covid- and emergency risk communication as
19-perlu-kolaborasi-semua-pihak an integrative model. Journal of Health
Jakarta Smart City. (2020). Linimasa Communication, 10(1), 43–55.
Penanganan Covid-19 Pemprov DKI https://doi.org/10.1080/1081073059090
Jakarta. Retrieved from 4571
https://smartcity.jakarta.go.id/blog/507/ Sarah, S. (2021). Kolaborasi PCare,
linimasa-kebijakan-penanganan- PeduliLindungi, dan JAKI untuk

60
Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis
Vol 6 No 1 Juni 2022 pp. 51-62
P-ISSN 2549-0613, E ISSN 2615-7179

Percepatan Vaksinasi. Retrieved May 6,


2022, from
https://corona.jakarta.go.id/id/artikel/ko
laborasi-pcare-pedulilindungi-dan-jaki-
untuk-percepatan-vaksinasi
Sellnow, T. L., Ulmer, R. R., Seeger, M., &
Littlefield, R. S. (2009). Effective Risk
Communication ; A Message Center
Approach. New York: Springer.
https://doi.org/10.1007/978-0-387-
79727-4
WHO. (2020). National Capacities Review Tool
for a novel coronavirus (nCoV).

61
Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis
Vol 6 No 1 Juni 2022 pp. 51-62
P-ISSN 2549-0613, E ISSN 2615-7179

62

Anda mungkin juga menyukai