Laporan Praktikum DCS 2
Laporan Praktikum DCS 2
2022
Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika
Distributed Control System (DCS) 2
BAB I
PENDAHULUAN
1) Apa itu pick and place station, HMI, dan komunikasi data?
2) Bagaimana flowchart diagram dan timing diagram sistem kerja MPS pick and place
station?
3) Bagaimana konfigurasi untuk mengkomunikasikan I/O PLC dengan tampilan HMI
Wonderware Intouch menggunakann Kepserver?
4) Bagaimana langkah pembuatan desain HMI menggunakan software Wonderware
Intouch?
1.3 Tujuan
1) Memahami konsep dan pengertian pick and place station, HMI, dan komunikasi
data antar perangkat..
2) Memahami sistem kerja pick and place station berdasarkan flowchart diagram dan
timing diagram.
3) Memahami konfigurasi untuk mengkomunikasikan I/O PLC dengan tampilan HMI
Wonderware Intouch menggunakan Kepserver.
4) Memahami cara pembuatan desain HMI menggunakan software Wonderware
Intouch.
Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika
Distributed Control System (DCS) 2
BAB II
TEORI DASAR
Modul Pick&Place adalah perangkat handling 2 sumbu. Modul ini terdiri dari
slide unit presisi tinggi. Posisi akhir slide dirasakan oleh sensor proximity. Susunan
sensor proximity serta posisi dan ketinggian pemasangan dapat disesuaikan. Benda
kerja dicengkeram oleh vakum hisap. Filter vakum dipasang langsung ke cangkir hisap,
yang memastikan tidak ada partikel kotoran yang bisa menyusup ke generator vakum.
Sakelar tekanan menunjukkan cengkeraman benda kerja yang andal. Kekuatan unit
geser vertikal (sumbu Z) dapat diatur melalui pengatur tekanan. Modul ini dilengkapi
dengan slide unit, generator vakum, filter vakum, cangkir hisap, saklar tekanan,
terminal katup, pengatur tekanan dan antarmuka listrik.
Modul Conveyor dapat dipasang pada profil pelat, kaki profil atau bingkai
pemasangan berlubang. Itu Motor DC dapat diposisikan secara bebas. Modul konveyor
cocok untuk mengangkut dan memisahkan benda kerja dengan diameter 40 mm
(misalnya "Body" atau "Silinder untuk perakitan” set benda kerja).
Human Machine Interface adalah suatu alat atau mesin yang digunakan sebagai
interface / antarmuka dari suatu proses tertentu yang terjadi pada sistem kendali. HMI
/ Human Machine Interface ini dapat memvisualiasasikan data dalam bentuk grafik,
Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika
Distributed Control System (DCS) 2
diagram dan bentuk lainnya yang bisa dibaca manusia. Jadi tugas utama dari HMI ini
adalah untuk memvisualiasasikan suatu proses tertentu dari sistem otomasi mesin.
Pada dasarnya fungsi utama dari Human Machine Interface ini adalah untuk
meningkatkan interaksi antara manusia dengan mesin dimana proses otomasi mesin
dapat dimonitor oleh manusia dan dapat dikontrol secara manual. Untuk lebih detailnya
berikut adalah fungsi Human Machine Interface:
Aktuator adalah sebuah alat yang dapat merubah proses dalam sistem kendali
seperti Motor pada konveyor, Relay, Pneumatik, dan lain lain. HMI pada manufaktur
atau pabrik ini dapat melakukan pengontrolan aktuator yang ada seperti konveyor,
pneumatik, dan lain lain. Walaupun aktuator tersebut dapat bekerja secara otomatis
akan tetapi ada beberapa keadaan tertentu dimana aktuator harus dikontrol secara
manual oleh manusia.
Salah satu contoh sederhana Human Machine Interface yang biasa kita temui
sehari-hari adalah pada mesin ATM. HMI pada mesin ATM ini dapat melakukan
beberapa perintah seperti pengecekan saldo, penarikan uang, merubah pin / password,
transfer uang dan lain lain.
BAB III
HASIL PRAKTIKUM
Ketika tombol start deitekan, maka stasiun dalam keadaan stand by. Apabila
benda terdeteksi oleh sensor proximity di awal jalur konveyor, rotary solenoid
penghalang benda akan berubah menjadi ON juga konveyor akan menyala dan
menggerakkan benda hingga ke posisi sensor proximity tengah. Posisi tengah ini
merupakan tempat benda kerja akan diberikan sebuah jam dengan ukuran yang cukup
untuk masuk ke lubang benda kerja. Ketika sensor proximity tengah mendeteksi adanya
benda, maka solenoid pick and place module akan bergerak ke bawah dan menyalakan
vakum untuk mengangkat jam yang ada pada slider. Setelah benda terangkat silinder
akan bergerak ke atas kemudian maju menuju konveyor dan meletakkan jam pada
benda kerja. Setelah itu, rotary solenoid akan kembali ke posisi semula dan membuka
jalur benda kerja ke stasioun berikutnya. Pada posisi akhir konveyor terdapat sensor
yang dapat digunakan sebagai penghitung.
Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika
Distributed Control System (DCS) 2
No. Output
15 %Q0.0 Konveyor
16 %Q0.1 Silinder Linear Drive (Backward)
17 %Q0.2 Silinder Linear Drive (Forward)
18 %Q0.3 Silinder Linear Drive (Down)
19 %Q0.4 Suction Cup Vaccum
20 %Q0.5 Rotary Selenoid (NC)
21 %Q0.6 Lampu Indikator Start
22 %Q0.7 Lampu Indikator Reset
23 %Q1.0 Lampu Indikator Q1
24 %Q1.1 Lampu Indikator Q2
Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika
Distributed Control System (DCS) 2
3.4 Tambahan Program Ladder Diagram Pick and Place Station
1) Sebagian besar alamat I/O yang digunakan pada PLC, juga digunakan pada HMI
untuk melakukan pengontrolan dan juga monitoring. Namun, pada input button,
lebih baik membuat alamat baru yang khusus menerima inputan dari HMI dan
dirangkai paralel dengan perintah ladder button yang ada pada program PLC.
Berikut diantara contoh penerapan prinsip tersebut, yaitu membuat alamat input
baru khusus HMI untuk tombol emergency.
2) Pada praktikum kali ini, mahasiswa perlu mencoba fitur ‘Data Trends’ dan juga
‘Historical Trends’ pada HMI Intouch. Namun, tidak terdapat input analog yang
digunakan pada MPS stasion yang digunakan, sehingga untuk membuat grafik data
digunakan pulse 1 detik yang memicu counter, nilai counter yang bertambah setiap
1 detik akan dibaca sebagai data analog pada HMI dan dapat ditampilkan dalam
bentuk grafik.
Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika
Distributed Control System (DCS) 2
3) Ladder diagram di bawah merupakan cycle counter atau penghitung siklus.
Sehingga, setiap satu siklus kerja yang dideteksi melalui K11 akan dihitung. Pada
HMI ditampilkan data hitungan secara real time dan juga pengaturan batas hitungan
counter yang dapat diatur pada HMI supervisi. Jika hitungan telah mencapai batas
hitungan yang ditentukan, maka station akan berhenti berjalan secara otomatis
sampai tombol start kembali ditekan. Data yang diterima bertipe integer.
2) Setelah itu, klik kanan pada file bar channel yang telah dibuat, kemudian pilih ‘New
Device’, beri nama channel jika diperlukan kemudian sesuaikan model PLC yang
terhubung. Pada praktikum kali ini menggunakan Siemens S7-1200, sehingga
Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika
Distributed Control System (DCS) 2
dipilih model tersebut pada langkah ini. Pastikan pula alamat IP PLC yang
terdeteksi sesuai.
3) Selanjutnya klik dua kali pada file device, klik ‘New Tagname’, beri nama yang
sesuai dengan fungsi serta beri alamat memori I/O PLC yang digunakan seperti
yang terdapat pada tabel. Tagname ini berfungsi sebagai penamaan alamat I/O pada
komunikasi data antara HMI Intouch dengan PLC Siemens melalui Kepserver.
Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika
Distributed Control System (DCS) 2
4) Langkah terakhir adalah membuat identifikasi ‘Alias’. Klik kanan file bar ‘Aliases’
pada Kepserver, lalu pilih ‘New Alias’, beri nama yang diinginkan serta sesuaikan
mapping pada nama ‘channeldevice’. yang telah dibuat sebelumnya. Alias ini
merupakan nama yang mewakili kumpulan semua tagname yang telah dibuat, untuk
pemanggilan tagname-tagname tersebut pada HMI Intouch.
Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika
Distributed Control System (DCS) 2
3.6 Desain HMI pada Software Wonderware Intouch
1) Tagname dan Alias
Pada aplikasi Kepserver telah dibuat tagname dari semua alamat I/O PLC
yang akan dilakukan komunikasi dan juga telah dibuat nama ‘Alias’ yaitu ‘Setting’,
sehingga pada aplikasi Wonderware Intouch perlu dibuat tagname kembali dengan
nama ‘Alias’ sebagai nama akses utama komunikasi.
Pada toolbar Intouch, klik dua kali ‘Tagname Dictionary’, kemudian klik
‘New’ buat sebuah nama tagname untuk salah satu alamat I/O, penamaan lebih baik
disamakan dengan penamaan alamat I/O pada Kepserver agar lebih memudahkan.
Klik ‘Type’, lalu pilih jenis data tagname dengan awalan I/O sesuai dengan data
yang dikirim dan diterima pada PLC. Misalnya untuk alamat ‘Counting_Pulse’ pilih
type I/O Integer, kemudian akan muncul di sebelah kiri bawah ‘Acces Name’, klik
kemudian pilih nama ‘Alias’ yang terdeteksi sesuai yang telah dibuat pada aplikasi
Kepserver, pada praktikum ini telah dibuat nama ‘Setting’ sebagai alias. Klik
‘Close’ kemudian pada kolom Item masukkan nama tagname yang sesuai dengan
alamat I/O yang dimaksud seperti yang dibuat pada aplikasi Kepserver, lalu klik
‘Save’. Klik kembali tombol ‘New’, buat tagname untuk nama lainnya dan lakukan
langkah yang sama.
Jika tombol ‘Select’ pada ‘Tagname Dictionary’ diklik, maka akan muncul
semua tagname yang telah digunakan. Tagname pada gambar di atas merupakan
tagname default. Adapun tagname kustom dibatasi hingga 32 buah, dan untuk
aplikasi ini dibuat tagname kustom sebagai berikut.
Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika
Distributed Control System (DCS) 2
2) Keamanan Pengguna
Akses HMI perlu dibatasi agar tidak digunakan oleh pihak yang tidak
berwenang atau tidak bertanggung jawab. Selain itu, pemisahan hak pengguna HMI
pun perlu dibedakan berdasarkan tugas masing-masing dalam kendali sistem.
Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika
Distributed Control System (DCS) 2
Selain empat tombol untuk pindah jendela, pada tampilan khusus HMI
operator dan supervisor juga terdapat kolom teks indikator mode sistem antara
‘Automatic’ atau ‘Manual’. Terakhir ada tombol ‘Logout’ untuk keluar dari akun
pengguna dan kembali ke halaman login. Perintah logout ini diatur pada ‘Action’
tombol ‘Logout’ yang sudah tersedia oleh aplikasi Wonderware Intouch.
5) Halaman Indikator Output
Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika
Distributed Control System (DCS) 2
Halaman indikator output menampilkan nyala lampu indikator untuk
beberapa input juga output. Masing-masing indikator dihubungkan dengan alamat
I/O yang sesuai untuk membaca logika yang sedang terjadi pada I/O sistem. Lampu
indikator yang sudah tersedia pada library Wonderware Intouch akan berubah
warna sesuai dengan wana yang diatur. Adapun shape yang merepresentasikan arah
dari silinder pembawa benda, akan berubah fill color-nya berdasarkan pembacaan
nilai diskrit dari solenoid valve pengatur gerak silinder. Terakhir terdapat tombol
‘Home’ untuk kembali ke jendela tampilan HMI khusus.
6) Halaman Visualisasi Plant
Apabila sensor awal pada plant mendeteksi benda, maka gambar animasi
benda kerja akan berada di posisi awal pula atau berada di posisi 0.
Apabila siklus ke-11 telah tercapai pada plant, maka gambar animasi benda
kerja akan berada di posisi akhir pada holder module atau berada di posisi 450.
Jika logika pada alamat output rotary adalah 1 atau HIGH, maka animasi
rotary akan berputar berlawanan arah jarum jam sebesar 30 derajat untuk
menghalangi benda. Kemudian jika sebaliknya, maka akan berputar ke searah jarum
jam sebesar 30 derajat dari posisi tengah awal.
DAFTAR PUSTAKA
https://123dok.com/article/fungsi-mps-modular-production-system-mps.nzwpkpgq
https://www.teknikelektro.com/2021/09/human-machine-interface-adalah.html
https://www.insinyoer.com/protokol-komunikasi-plc-programmable-logic-controller/