Anda di halaman 1dari 8

e-ISSN: 2620-3332 SELODANG MAYANG

SISTEM PENGOLAHAN DAN ANALISIS KUALITAS AIR


MINUM SECARA FISIKA DAN KIMIA DI PDAM
TIRTAMARTA YOGYAKARTA BERDASARKAN
PERMENKES NOMOR 907/MENKES/SK/VII/2002
DALAM UPAYA PENCAPAIAN SUSTAINABLE
DEVELOPMENT GOALS (SDGs) TUJUAN 6
Agus Candra
1
Jurusan Perencanaan Wilayah Dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Islam kuantan Singingi
Received : 15 Oktober 2018 ; Accepted : 21 Oktober 2018

Email: aguscandra_lingkungan@yahoo.com

Abstract
PDAM Tirta Darma Yogyakarta is a Yogyakarta Regional Water Supply Company which is a
clean water treatment company that processes raw water from 4 sources, namely springs,
rivers, shallow wells, and deep wells which have several processing operations locations
which are scattered in various places.The method used in this study is interviews and
literature studies with Qualitative analysis, Quantitative analysis aims to determine the
amount / level of a substance contained in water. The analysis included several tests, namely
determination of pH, determination of chlorine residue, determination of iron content,
determination of nitrite content, determination of manganese content, and determination of
water hardness. Furthermore, the measurement results are compared with the water quality
standards that have been determined. Based on the decree of the Indonesian Minister of
Health NO. 907 / MENKES / SK / VII / 2002.
Based on the results of the study of Chemical Water Quality Analysis, PH, Chlorine Residue
and Iron Content. Processed water in the PDAM TirtaMarta Yogyakarta IPAM that has met the
quality standards for drinking water quality standards ... Water Quality Analysis Physically.
Color, Temperature / Temperature, Turbidity, Odor and Taste. Processed water in PDAM
Tirtamarta Yogyakarta's IPAM In accordance with the criteria of drinking water in general
Based on the decree of the Indonesian Minister of Health NO. 907 / MENKES / SK / VII /
2002
Keywords : Processing and Systems, Drinking Water, Physics and Chemistry.

Abstract
PDAM Tirta Darma Yogyakarta adalah Perusahaan Daerah Air Minum Yogyakarta merupakan
perusahaan pengolahan air bersih yang mengolah air baku dari 4 sumber yaitu mata air,
sungai, sumur dangkal, dan sumur dalam yang memiliki beberapa lokasi operasi pengolahan
yang dimana tersebar di berbagai tempat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah wawancara dan studi literature dengan analisis Kualitatif, Analisis kuantitatif
bertujuan untuk mengetahui jumlah/kadar suatu zat yang terkandung dalam air. Analisis
yang dilakukan meliputi beberapa uji, yaitu penentuan pH, penentuan sisa khlor, penentuan
kadar besi, penentuan kadar nitrit, penentuan kadar mangan, dan penentuan kesadahan air.
Selanjutnya hasil pengukuran tersebut dibandingkan dengan standar kualitas air yang telah
ditetapkan Berdasarkan keputusan menteri kesehatan RI NO 907/MENKES/SK/VII/2002.
Berdasarkan hasil penelitian Analisis Kualitas Air Secara Kimia, PH,Sisa Khlor dan Kandungan
Besi. Air hasil pengolahan di IPAM PDAM TirtaMarta Yogyakarta yang sudah memenuhi
standar kualitas baku mutu air minum..Analisis Kualitas Air Secara Fisika.
Warna,Temperatur/Suhu,Kekeruhan,Bau dan Rasa. Air hasil pengolahan di IPAM PDAM
Tirtamarta Yogyakarta Sesuai dengan kriteria air minum secara umum Berdasarkan
keputusan menteri kesehatan RI NO 907/MENKES/SK/VII/2002

Kata kuci :Pengolahan dan Sistem, Air Minum, Fisika dan Kimia.

Jurnal BAPPEDA, Vol. 4 No. 3, Desember 2018 174


e-ISSN: 2620-3332 SELODANG MAYANG

1. PENDAHULUAN digunakan untuk mencuci bajunya, biasanya


Instalasi Pengolahan Air Bersih adalah akan menimbulkan noda berwarna kuning
Instalasi Pengolahan Air Bersih untuk pada baju, dan bila digunakan untuk
mengolah air baku menjadi air bersih yang mencuci memakai rinso biasanya ditandai
mempunyai kualitas aman untuk dikonsumsi dengan busanya yang banyak.
dalam kehidupan sehari-hari. PDAM Tirta Kekeruhan air menjadi salah satu
Darma Yogyakarta adalah Perusahaan masalah dalam proses pengolahan air
Daerah Air Minum Yogyakarta merupakan bersih. Kekeruhan ini terjadi karena
perusahaan pengolahan air bersih yang kandungan Fe dan Mn nya yang tinggi
mengolah air baku dari 4 sumber yaitu mata sehingga menimbulkan warna agak
air, sungai, sumur dangkal, dan sumur kecokelatan atau keruh. Berdasarkan
dalam yang memiliki beberapa lokasi operasi kandungan Fe dan Mn inilah perlu dilakukan
pengolahan yang dimana tersebar di proses pengolahan air bersih yang lebih
berbagai tempat yaitu IPA Kota Gede yang baik, intensif dan harus memenuhi syarat di
pertama kali dibangun dengan kapasitas bawah baku mutu air yang telah ditetapkan
produksi adalah 15 liter/detik, IPA Pengok oleh pemerintah PERMENKES Nomor
dengan kapasitas produksi adalah 50 907/MENKES/SK/VII/2002 mengenai
liter/detik, IPA Karanggayam dengan tentang air yang bersih dan sehat, agar air
kapasitas produksi adalah 150 liter/detik, bersih yang dikonsumsi oleh pelanggan
IPA Bedog dengan kapasitas produksi adalah aman dan bersih untuk digunakan sehari-
200 liter/detik, IPA Gemawang dengan hari.
kapasitas produksi adalah 200 liter/detik.
Dari 5 IPA tersebut ada yang sudah
2. TINJAUAN PUSTAKA
memenuhi standar untuk pengolahan air
bersih yang bersumber dari air baku sumur 2.1. Instalasi Pengolahan Air Bersih
dalam karena jumlah terbesar air baku yang Instalasi Pengolahan Air Bersih atau
dipakai untuk pengolahan air bersih biasa disingkat IPA merupakan Instalasi
menggunakan sumur dalam sebesar 70% Pengolahan Air Bersih untuk mengolah air
dan untuk IPA Padasan sumber baku sungai baku menjadi air bersih yang mempunyai
berasal dari Sungai Padasan yang lokasinya kualitas aman untuk dikonsumsi dalam
berada di sebelah utara kota Yogyakarta. kehidupan sehari-hari. Perusahaan Daerah
Sedangkan air baku yang berasal dari Mata Air Minum Tirtamarta Yogyakarta dilengkapi
air dan Sumur dangkal pengolahannya dengan lima instalasi pengolahan air bersih,
menggunakan sistem chlorinasi (Cl2) dan yaitu :
sebagian menggunakan Sodium Hypo Clorit. 1. Unit Produksi Bedog dengan kapasitas
Kegiatan Instalasi Pengolahan Air 148,2 lt/dtk.
Bersih akan memberikan dampak yang besar 2. Unit Produksi Karang Gayam dengan
terhadap kualitas lingkungan khususnya kapasitas 69,7 lt/dtk.
adalah air. Parameter yang paling besar dan 3. Unit Produksi Ngaglik dengan
berpengaruh terhadap kandungan air baku kapasitas 117,0 lt/dtk.
yang akan diolah menjadi air bersih adalah 4.Unit Produksi Kota Gede dengan
Fe (Ferrom/Besi) dan Mn (Mangan) yang kapasitas 11,7 lt/dtk.
terkandung di dalam air baku. Sebab 5. Unit Produksi Padasan dengan
kandungan Fe dan Mn yang melebihi kapasitas 51,7 lt/dtk. (Sumber : Data
standart air baku jika digunakan untuk PDAM Tirtamarta Juli 2007)
kehidupan sehari-hari dapat menyebakan 2.2. Sumber Penyediaan Air
penyakit ginjal bila mengonsumsi air yang
mengandung Fe dan Mn karena kandungan Air adalah suatu zat kimia yang
Fe dan Mn lama mengendap pada tubuh, penting bagi semua bentuk kehidupan di
biasanya terjadi pada jangka waktu yang bumi. Dengan predikat ”Planet Air” hampir
lama. Bilai air yang mengandung Fe dan Mn

175 Sistem Pengolahan Dan....(Agus)


e-ISSN: 2620-3332 SELODANG MAYANG

70% permukaan bumi tertutup air dengan (mata air dan sumur gali) dan air
jumlah kira-kira 1,4 triliun kilometer kubik. permukaan.
Ketergantungan manusia terhadap air 2.3 Pengolahan Air Bersih
semakin besar sejalan dengan Pengolahan air bersih merupakan salah
bertambahnya penduduk. Secara umum satu komponen utama dalam sistem
terdapat 3 sumber air di bumi yang dapat penyediaan air minum. Pengolahan ini
dimanfaatkan untuk penyediaan air minum, bertujuan untuk memisahkan bahan-bahan
yaitu : tersuspensi atau terlarut yang berbahaya
1. Air Tanah bagi kesehatan manusia sehingga diperoleh
Air tanah biasanya akan bebas dari air yang sesuai dengan persyaratan secara
kekeruhan dan organisme patogen. Jika zat- fisik dan kimiawi, bakteriologis,
zat yang berbahaya dan tidak diharapkan radioaktivitas dan pestisida. Hal ini diatur
dalam air tidak terdapat pada air tanah dalam keputusan Menteri Kesehatan
maka air tersebut dapat langsung digunakan Republik Indonesia Nomor
tanpa mengalami pengolahan terlebih 907/MENKES/VII/2002. Zat-zat berbahaya
dahulu. Akan tetapi jika air tanah memiliki yang mungkin terdapat dalam air dan harus
kandungan zat organik tinggi air tersebut dihilangkan antara lain : zat melayang yang
harus mengalami pengolahan terlebih dahulu dapat menyebabkan kekeruhan, besi dan
sebelum digunakan. Air tanah yang memiliki mangan yang dapat menyebabkan rasa
kandungan zat organik tinggi akan pahit dan timbulnya noda-noda pada benda-
menyebabkan kandungan oksigen akan benda yang dicuci dan kelebihan CO2 yang
terurai sehingga kandungan karbondioksida dapat menyebabkan kerusakan pada bahan
akan meningkat dan air menjadi bersifat beton dan logam. Untuk penyediaan air
korosif. Air ini dapat melarutkan besi, minum dalam skala kecil, parameter kualitas
mangan dan logam-logam berat dari dalam seperti kesadahan air, zat terlarut total dan
tanah. kandungan zat organik umumnya tidak
1. Air Permukaan terlalu penting. Zat tersebut diperbarui
kadarnya sampai pada tingkat yang diterima
Air permukaan berasal dari sungai, dengan batasan tingkat pengolahan.
danau dan saluran-saluran irigasi. Air dari Metode pengolahan air terdiri dari
beberapa sumber di permukaan sebagian bermacam-macam proses yaitu :
berasal dari air tanah dan sebagian lain a. Bangunan sadap/penangkap
berasal dari air hujan yang telah mengalir air
melalui permukaan tanah dan masuk ke b. Grit chamber
penampungan air permukaan. Pada air c. Presedimentasi
permukaan, partikel-partikel mineral yang d. Aerasi
terlarut akan tetap tetapi zat organik yang e. Koagulasi
terkandung didalamnya akan diuraikan f. Flokulasi
secara kimiawi maupun mikrobiologis. g. Pelunakan air
2. Air Laut h. Sedimentasi
Sebagian besar air, kira-kira 97%, i. Flotasi
ada dalam samudera atau laut, dengan j. Filtrasi
kadar garam yang terlalu tinggi untuk k. Kontrol korosi
kebanyakan keperluan. Pemanfaatan air laut l. Disinfeksi
sebagai sumber air minum memerlukan Pada umumnya pemilihan metode
proses desalinasi (pengenyahan garam dari yang digunakan untuk pengolahan air
dalam air asin) dan merupakan system yang disesuaikan dengan sifat dan karakteristik
masih mahal. Desalinasi air laut dapat air baku yang akan diolah dan kualitas
dilakukan, baik dengan proses osmosis balik, produk yang diinginkan. Tidak semua air
pertukaran ion maupun dengan penyulingan. mengandung zat-zat pengotor dan
Sumber-sumber air baku yang diolah PDAM berbahaya sehingga tidak setiap jenis air
Tirtamarta Yogyakarta untuk memenuhi membutuhkan semua proses pengolahan.
kebutuhan masyarakat berasal dari air tanah Pengolahan air bersih di PDAM Tirtamarta

Jurnal BAPPEDA, Vol. 4 No. 3, Desember 2018 176


e-ISSN: 2620-3332 SELODANG MAYANG

unit Gemawang melalui proses-proses yang dipelajari. Studi literatur di


sebagai berikut : Perpustakaan PDAM Tirta Marta Yogyakarta.
a. Aerasi 3.3. TEKNIK ANALISIS DATA

Proses aerasi merupakan proses 3.3.1 Analisis Kualitatif


mempertemukan air dan udara dalam suatu Analisis kualitatif ini bertujuan untuk
kontak yang dekat dengan cara menetes- mengetahui ada tidaknya suatu zat dalam
neteskan air ke udara terbuka atau dengan air. Analisis kualitatif yang dilakukan
menyemprotkan air ke udara atau dengan meliputi proses aerasi, pengendapan,
memberikan gelembung-gelembung udara penyaringan, disinfeksi, dan analisis air
dan membiarkannya masuk ke dalam air secara fisik yang dapat dilakukan dengan
sehingga akan meningkatkan kandungan indera manusia. Proses pengolahan yang
oksigen dalam air. Aerasi bertujuan untuk : dilakukan disesuaikan dengan kualitas air
1) Perpindahan gas (Gas Transfer) baku.
3.3.2 Analisis Kuantitatif
Pada perpindahan gas terjadi pertukaran
molekul gas dengan zat cair dalam suatu Analisis kuantitatif bertujuan untuk
bidang zat cair-gas. Pertukaran ini mengetahui jumlah/kadar suatu zat yang
menghasilkan bertambahnya konsentrasi terkandung dalam air. Analisis yang
gas di dalam air. Dalam proses ini gas dilakukan meliputi beberapa uji, yaitu
oksigen yang terkandung dalam udara bebas penentuan pH, penentuan sisa khlor,
akan terkontak dengan air dan penentuan kadar besi, penentuan kadar
menghasilkan pertukaran molekul gas nitrit, penentuan kadar mangan, dan
dengan air. Dengan demikian kandungan penentuan kesadahan air. Selanjutnya hasil
gas oksigen di dalam air akan meningkat. pengukuran tersebut dibandingkan dengan
2) Proses Oksidasi standar kualitas air yang telah ditetapkan
Berdasarkan keputusan menteri kesehatan
Proses oksidasi dapat membantu RI NO 907/MENKES/SK/VII/2002.
menghilangkan mineral-mineral tertentu Berdasarkan perandingan tersebut akan
yang larut dalam air. Oksidasi merupakan diketahui kualitas air baku maupun air hasil
bersenyawanya oksigen dari udara dengan produksi sehinga berkaitan erat dengan
logam tertentu yang tidak diinginkan berada proses pengolahannya. Oleh karena itu, hasil
dalam air. Setelah dioksidasi, zat-zat analisis kuantitatif berupa angka-angka hasil
tersebut keluar dari larutan dan dalam air perhitungan.
menjadi zat padat terdi spersi halus yang
kemudian dihilangkan dengan pengendapan 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
dan penyaringan. Contohnya dalam
penghilangan besi dan mangan dilakukan 4.1 Analisis Kualitas Air Minum Secara
pengubahan besi dan mangan yan terlarut Kimia
menjadi endapan Pemeriksaan kualitas air setelah filter dan
dan air setelah di khlorinasi di reservoir IPA
3. METODOLOGI PENELITIAN
Gemawang serta pemeriksaan kualitas air
3.1. Wawancara kran laboratorium di PDAM Tirtamarta
Yogyakarta dilakukan selama 6 hari. Proses
Wawancara merupakan kegiatan untuk analisis secara kimia meliputi analisis pH,
memperoleh dan mengumpulkan data analisis kandungan sisa klor, kandungan
dengan melakukan tanya jawab dengan
besi,dan kandungan mangan. Hasil
narasumber yang dapat dipercaya.
Wawancara dilakukan kepada operator pemeriksaan Analisis kualitas air minum
IPAM, petugas laboratorium maupun sacara kimia dapat dilihat pada tabel
petugas lain yang berkaitan dengan bagian dibawah ini.
produksi. Tabel. 4.1 Pemeriksaan Kualitas Air Tiap Hari
3.2. Studi Literatur Dari Kran Lab. PDAM
(Aliran Res. Gemawang) Secara Kimiawi
Studi literatur adalah kegiatan yang
dilakukan untuk memperoleh data dari Sampel Sisa Fe Mn pH
sumber terulis sebagai bahan acuan dalam klor (Besi) (Mangan) (6,5 –
melaksanakan dan membuat laporan Mg/l 0,3 0,1 mg/l 8,5)
penelitian dan juga sebagai pembanding mg
antara praktek di lapangan dengan teori Air Trace < 0,1 < 7

177 Sistem Pengolahan Dan....(Agus)


e-ISSN: 2620-3332 SELODANG MAYANG

Kran 0,15 yang dilewatinya misalnya pelarutan logam


Lab. berat dan korosi pada pipa distribusi air.
PDAM Menurut keputusan menteri kesehatan RI No
Air 0,2 < 0,1 < > 907/MENKES/SK/VII/2002, pH air yang
Kran 0,15 7,0 diizinkan adalah sekitar 6,8 – 8,5. Jadi air
Lab. hasil pengolahan di IPAM PDAM Tirtamarta
PDAM Yogyakarta memiliki pH yang berada pada
Air 0,3 <0,1 > 7,2 skala yang sudah memenuhi standar kualitas
Kran 0,15 baku mutu air.
Lab. 2. Sisa Chlor
PDAM
Berdasarkan data hasil pemeriksaan kualitas
Air > 0,1 > 0,15 > 7,0
air dari kran laboratorium PDAM Tirtamarta
Kran >
Yogyakarta diperoleh kadar sisa chlor
Lab. 0,3
dengan rata-rata 0,175 mg /l. Hal ini
PDAM
disebabkan karena chlorin banyak digunakan
Air 0,05 > 0,1 0,15 7,4
dalam proses pengolahan air sebagai bahan
Kran
disinfektan yang memiliki kemampuan untuk
Lab.
membunuh bakteri-bakteri yang terdapat
PDAM
dalam air. Air yang telah mengalaimi
Air < > 0,1 > 0,07 6,8
pengolahan seharusnya memiliki kandungan
Kran 0,2
sisa chlor. Dengan adanya sisa chlor dalam
Lab.
air, maka dapat dipastikan bahwa air
PDAM
tersebut bebas bakteri. Akan tetapi sisa
Hasi Penelitian. Lab. PDAM Yogyakarta
chlor yang jumlahnya terlalu banyak dalam
Tabel. 4.2 Pemeriksaan Air Setelah Filter
air juga dapat membahayakan karena
Dan Air Setelah di Chlorinasi di Reservoir IPA
kemungkinan terbentuknya senyawa
Gemawang Secara Kimiawi.
chlorida.
Sampel Fe (Besi) Mn (Mangan)
Jadi air hasil pengolahan di IPAM
0,3 mg 0,1 mg/l
PDAM Tirtamarta Yogyakarta memiliki sisa
Filter < 0,1 > 0,23
khlor yang berada pada skala yang sudah
Reservoir < 0,1 > 0,23
memenuhi standar kualitas baku mutu air.
Filter < 0,1 > 0,07
3. Kandungan Besi
Reservoir < 0,1 < 0,07
Filter 0,1 > 0,15 Berdasarkan data hasil pemeriksaan kualitas
Reservoir < 0,1 > 0,15 air dari kran laboratorium PDAM yang telah
Filter > 0,2 0,38 mengalami proses pengolahan air diperolah
Reservoir 0,1 > 0,3 kandungan besi dengan rata-rata 0,15 mg/l
Filter .> 0,1 0,23 sedangkan berdasarkan data untuk hasil
Reservoir > 0,1 > 0,15 pemeriksaan kualitas air setelah filter dan
Filter 0,1 > 0,15 dan air setelah di khlorinasi di reservoir IPA
Reservoir > 0,1 > 0,15 Gemawang diperoleh kandungan besi
Hasi Penelitian. Lab. PDAM Yogyakarta dengan rata-rata 0,15 mg/l. Hal ini
1. pH dikarenakan pada proses aerasi, besi
teroksidasi membentuk endapan besi
Berdasarkan data hasil pemeriksaan oksidasi yang akan hilang pada saat proses
sampel air yang diambil dari kran penyaringan pasir cepat.
laboratorium PDAM yang telah mengalami Menurut Keputusan Menteri
proses pengolahan diperoleh pH dengan Kesehatan RI No 907/MENKES/SK/VII/2002,
rata-rata 7,31. Hal ini disebabkan karena air kandungan besi dalam air yang di izinkan
merupakan pelarut yang baik sehingga bila adalah 0,3 mg/l. Jadi air dari kran
air memiliki pH yang tidak netral atau laboratorium hasil PDAM Tirtamarta serta air
bersifat asam atau basa, maka air dapat setelah filter dan dan air setelah di khlorinasi
melarutkan berbagai macam elemen kimia

Jurnal BAPPEDA, Vol. 4 No. 3, Desember 2018 178


e-ISSN: 2620-3332 SELODANG MAYANG

di reservoir IPA Gemawang memiliki secara fisika meliputi analisis warna, suhu,
kandungan besi pada skala yang sudah kekeruhan, bau dan rasa. Hasil pemeriksaan
memenuhi standar kualitas baku mutu air. Analisis kualitas air minum secara fisika
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
4. Kandungan Mangan Tabel. 4.3. Pemeriksaan Kualitas Air Tiap
Hari Dari Kran Lab. PDAM
Berdasarkan data hasil pemeriksaan (Aliran Res. Gemawang) Secara Fisika
kualitas air dari kran laboratorium PDAM Ja Sam Su War Bau Ras Keker
yang telah mengalami proses pengolahan air m pel hu na (Tid a uhan
diperolah kandungan mangan dengan rata- T0 ak (Tid NTU
rata 0,14 mg/l sedangkan berdasarkan data Ud TCU Ada ak
untuk hasil pemeriksaan kualitas air setelah ara ) Ada
filter dan air setelah di khlorinasi di reservoir ± )
IPA Gemawang diperoleh kandungan 30
mangan dengan rata-rata 0,2 mg/l. Kadar C
mangan yang tinggi dapat dikarenakan pada 08: Air 27 <5 Tid Tid 1,
saat proses penggunaan KMNO4 belum 05 Kran 0
C ak ak 2
optimal atau mekanisme pengolahannya Lab. Ada Ada
yang masih kurang efektif. Sehingga jika PDA
kadar mangan yang tinggi dalam air dapat M
mempengaruhi rasa minuman, menimbulkan 08: Air 27 <5 Tid Tid 1,
noda pada pakaian dan meninggalkan 30 Kran 0 C ak ak 0
endapan yang berwarna hitam. Kandungan Lab. Ada Ada
mangan dalam air dapat dikurangi dengan PDA
sistem pengolahan yang baik. Dengan M
Aerasi, mangan akan teroksidasi membentuk
07: Air 25, <5 Tid Tid 1,2
endapan mangan oksidasi yang akan hilang
30 Kran 5 0 ak ak
pada saat proses penyaringan pasir cepat
Lab. C Ada Ada
dan penambahan KMNO4 untuk mengurangi
PDA
kadar Mn dalam air.
M
Menurut Keputusan Menteri
08: Air 230 <5 Tid Tid 1,1
Kesehatan RI No 907/MENKES/SK/VII/2002,
25 Kran C ak ak
kandungan mangan dalam air yang
Lab. Ada Ada
diizinkan adalah 0,1 mg/l. Berdasarkan hasil
PDA
pemeriksaan sampel dari air kran
M
laboratorium PDAM Tirtamarta Yogyakarta
08: Air 240 <5 Tid Tid 1,1
serta air setelah filter dan air setelah di
38 Kran C ak ak
khlorinasi di reservoir IPA Gemawang
Lab. Ada Ada
memiliki kandungan Mangan yang besar dan
PDA
melebihi standar Mn. Sehingga air hasil
M
pengolahan di IPAM PDAM Tirtamarta serta
08: Air 240 <5 Tid Tid 1,4
air setelah filter dan dan air setelah di
10 Kran C ak ak
khlorinasi di reservoir IPA Gemawang
Lab. Ada Ada
memiliki kandungan Mangan pada skala
PDA
yang belum memenuhi standar kualitas baku
M
mutu air.
Sumber : Sampel air Kran
Analisis Kualitas Air Minum Secara
Laboratoriuum PDAM Tirtamarta
Fisika
Yogyakarta
Pemeriksaan kualitas air kran
laboratorium di PDAM Tirtamarta Yogyakarta
Tabel. 4.4. Pemeriksaan Air Setelah Filter
serta air setelah filter dan air setelah di
Dan Air Setelah di Chlorinasi di Reservoir IPA
khlorinasi di reservoir IPA Gemawang
Gemawang Secara Fisika
dilakukan selama 6 hari. Proses analisis

179 Sistem Pengolahan Dan....(Agus)


e-ISSN: 2620-3332 SELODANG MAYANG

No Sampel Kekeruhan rata-rata 250C. Hal ini dikarenakan suhu air


NTU yang sejuk dan tidak terlalu tinggi akan
1 Filter 0,9 menghambat perkembangbiakan
Reservoir 1 mikoorganisme patogen dan lebih segar jika
2 Filter 0,8 diminum. Sebaliknya bila suhu air yang
Reservoir 1,0 terlalu tinggi dapat menyebabkan
3 Filter 1,1 terlarutnya zat-zat kimia yang terdapat pada
Reservoir 1,1 pipa distribusi sehingga akan
4 Filter 1,4 membahayakan kesehatan.
Reservoir 1,2 Menurut Keputusan Menteri
5 Filter 1,0 Kesehatan RI No 907/MENKES/SK/VII/2002,
Reservoir 1,1 suhu yang diperbolehkan untuk air minum
6 Filter 1,4 adalah ± 30C dari suhu udara. Jadi air hasil
Reservoir 1,9 pengolahan di IPAM PDAM TirtaMarta
Sumber: Sampel air setelah filter dan air Yogyakarta memiliki suhu yang baik karena
setelah di khlorinasi di Reservoir IPA masih berada pada skala yang sudah
Gemawang memenuhi standar kualitas baku mutu air.
1. Warna 3. Kekeruhan

Berdasarkan data hasil pemeriksaan sampel Berdasarkan data hasil pemeriksaan


air yang diambil dari kran laboratorium kualitas air dari kran laboratorium PDAM
PDAM yang telah mengalami proses yang telah mengalami proses pengolahan air
pengolahan memiliki skala warna rata-rata 5 diperoleh kekeruhan dengan rata-rata 1,16
TCU. Warna dalam air disebabkan karena NTU sedangkan berdasarkan data untuk
adanya senyawa tannin dan asam liumat hasil pemeriksaan kualitas air setelah filter
yang secara alami terdapat di rawa. dan air setelah di khlorinasi di reservoir IPA
Senyawa ini menyebabkan air berwarna Gemawang diperoleh kekeruhan dengan
kuning muda seperti urin dan dapat rata-rata 0,15 NTU. Kekeruhan disebabkan
membentuk persenyawaan dengan khlor karena adanya partikel yang tersuspensi
yang membentuk senyawa kloroform yang yang menghambat sinar menembus air.
bersifat racun. Warna dalam air juga dapat Partikel ini memberikan warna kotor atau
disebabkan oleh limbah-limbah industri yang berlumpur. Bahan-bahan yang dapat
mengandung zat warna tertentu. menyebabkan kekeruhan meliputi: Lumpur,
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No Bahan-bahan organik yang tersebar dalam
907/MENKES/SK/VII/2002, batas maksimal air dan partikel - partikel kecil lainnya yang
warna air yang diizinkan adalah sekitar 15 tersuspensi didalam air.
TCU. Jadi air hasil pengolahan di IPAM PDAM Alat yang digunakan untuk mengukur
TirtaMarta Yogyakarta memiliki warna yang kekeruhan adalah turbidity meter, jumlah
baik karena masih berada pada skala yang cahaya yang dipancarkan melalui tabung
sudah memenuhi standar kualitas baku photomultiplier proporsional dengan
mutu air. kekeruhan sampel.
2. Temperatur/Suhu Menurut Keputusan Menteri
Kesehatan RI No 907/MENKES/SK/VII/2002,
Suhu air akan sangat mempengaruhi batas maksimal kekeruhan air yaitu 5 NTU.
kualitas air. Ini berkaitan dengan Jadi air kran laboratorium di IPAM PDAM
penerimaan konsumen dan mempengaruhi Tirtamarta serta air setelah filter dan air
terjadinya reaksi kimia dalam pengelolaan. setelah di khlorinasi di reservoir IPA
Suhu Pengukuran suhu dilakukan dengan Gemawang memiliki kandungan kekeruhan
menggunakan thermometer. pada skala yang sudah memenuhi standar
Berdasarkan data hasil pemeriksaan kualitas baku mutu air.
sampel air yang diambil dari kran 4. Bau dan Rasa
laboratorium PDAM yang telah mengalami
proses pengolahan diperoleh suhu dengan

Jurnal BAPPEDA, Vol. 4 No. 3, Desember 2018 180


e-ISSN: 2620-3332 SELODANG MAYANG

Bau dan rasa yang terdapat dalam air proses penggunaan KMNO4 belum optimal
biasanya terjadi secara bersama-sama. Hal dan perubahan jumlah debit air baku yang
ini disebabkan oleh membusuknya bahan- berubah atau mekanisme pengolahannya
yang masih kurang efektif.
bahan organik yang terdapat dalam air dan
Analisis Kualitas Air Secara Fisika,
adanya kandungan logam. Tipe-tipe bahan Warna,Temperatur/Suhu,Kekeruhan,Bau
mikroskopis serta persenyawaannya seperti dan Rasa.Air hasil pengolahan di IPAM PDAM
fenol juga menyebabkan bau dan rasa dalam Tirtamarta Yogyakarta Sesuai dengan
air. kriteria air minum secara umum
Berdasarkan data hasil pemeriksaan
kualitas air kran laboratorium di IPAM PDAM 5.2 SARAN
Tirtamarta Yogyakarta tidak memiliki bau
dan rasa. Ini sesuai dengan kriteria air
a. Agar produk Air minum yang lebih
minum secara umum.
berkualitas dan aman untuk di
Berdasarkan analisis kualitas air minum
konsumsi serta memenuhi standar
secara fisik yang dilakukan pengukuran
baku mutu yang telah di tetapkan,
selama 6 hari dari sampel air kran PDAM
PDAM Tirtamarta Yogyakarta perlu
Tirta Marta Yogyakarta serta air setelah filter
meningkatkan kedisiplinan
dan air setelah di chlorinasi di reservoir IPA
operasional dalam proses
Gemawang.
pengolahan air.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
b. Kegiatan memonitoring lokasi
sebaiknya di lengkapi dengan
5.1 KESIMPULAN
Setelah melakukan observasi di Unit perlengkapan yang lebih komplit
IPA Produksi Gemawang dan praktik khususnya pengukuran
langsung di laboratorium PDAM Tirtamarta Mn(mangan).
Yogyakarta maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Sumber-sumber bahan baku produksi
Air IPA Gemawang PDAM Tirtamarta DAFTAR PUSTAKA
Yogyakarta berasal dari:
[1] Anonim, 2003. Pelatihan Kualitas Air
a.Mata air yang berasal dari Mata air
IPA LENGKAP, Magelang: Akademik
Umbul Wadon
Teknik Tirta Wiyata.
b.Air Sumur dalam yang berasal dari
[2] Anonim, 2006. Keputusan Mentri
sumur Gemawang 1 dan sumur
Kesehatan Republik Indonesia
Gemawang 2 serta Sumur Ngaglik
Nomor 907/MENKES/SK/VII/2002,
yang terdapat 8 buah sumur yaitu
Tentang Syarat-Syarat Dan
sumur N3,N4, N5,
Pengawasan Kualitas Air Minum,
N6,N7,N8,N9,N10.
Jakarta: Departeman Kesehatan
c. Sumur dangkal yang berasal dari
Republik Indonesia.
sumur Jongkang dan sumur Nandan.
[3] Budiono, Setiawan, 2005. Bersama
Dan Peduli Pelanggan PDAM
2. Analisis Kualitas Air Secara Kimia
Tirtamarta Jl. W. Monginsidi no.3,
a. PH,Sisa Khlor dan Kandungan Besi.
Yogyakarta.
Air hasil pengolahan di IPAM PDAM
[4] Endro, Heru, 2009. Laporan Bagian
TirtaMarta Yogyakarta yang sudah
Produksi PDAM Tirtamarta
memenuhi standar kualitas baku
Yogyakarta Jl. W. Monginsidi No.3,
mutu air minum.
Yogyakarta.
b. Kandungan Mangan
[5] Lokananta, Robid dan Agus Sunarko,
Air hasil pengolahan di IPAM PDAM 2003. Laporan Akhir, Perbaikan
Tirtamarta dan unit IPA Gemawang memiliki Kualitas Air Produksi IPA Unit Bedok
kandungan Mangan pada skala yang belum PDAM Tirtamarta, Yogyakarta.
memenuhi standar kualitas baku mutu air
minum. Hal ini dapat dikarenakan pada saat

181 Sistem Pengolahan Dan....(Agus)

Anda mungkin juga menyukai