Jurnal Mmanajemen Komunikasi Irwanda Lia mnj20b1
Jurnal Mmanajemen Komunikasi Irwanda Lia mnj20b1
Abstrak
Dalam proses ke berlancarnya suatu organisasi dibutuhkan berbagai macam bentuk ketrampilan agar suatu
perusahaan dapat berkembang dengan baik dan lancar. Keterampilan-keterampilan tersebut harus lah dimiliki
oleh setiap karyawan. Jika terdapat karyawan baru, maka karyawan lama harus bisa mengajarkannya terkait
budaya yang ada di suatu perusahaan tersebut. Selain itu, untuk karyawan baru harus juga mampu beradaptasi
terhadap lingkungan perusahaan baru. Salah satu yang menjadi faktor intern dari sebuah perusahaan agar
berjalan dengan baik adalah kinerja yang dimiliki oleh para pegawai atau oleh para karyawan. Disisi lain,
kinerja karyawan juga dipengaruhi oleh beberapa faktor contohnya adalah motivasi, kerjasama tim,
komunikasi, dan lain sebagainya. Tujuan dari penulisan jurnal ini adalah untuk menganalisis secara kritis dan
mendalam terkait pengaruh komunikasi dan kerjasama tim terhadap peningkatan kinerja karyawan. Jenis
penelitian yang dilakukan adalah kualitatif dengan menggunakan metode kajian pustaka dari sumber literatur
yang relevan. Hasil yang didapatkan dari jurnal ini bahwa komunikasi dan kerjasama tim memiliki pengaruh
dan dampak terhadap kinerja karyawan. Komunikasi yang ada di dalam perusahaan harus lah berjalan dengan
baik. Hal tersebut akan berdampak pada kinerja para karyawan. Jika komunikasi yang dibangun memiliki
komunikasi yang baik, maka kinerja karyawan akan baik pula sebagai umpan balik. Sebaliknya, jika
komunikasi yang dibangun memiliki komunikasi yang tidak baik, maka kinerja karyawan akan memiliki
Hlm | 393
www.journal.das-institute.com
CITIZEN: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia
Vol 2, No. 3, 2022
ISSN: 2807-5994
https://journal.das-institute.com/index.php/citizen-journal
dampak kurang baik pula. Begitu pula dengan variabel kerjasama tim.
Kata Kunci: kerjasama; komunikasi; kinerja karyawan
1. Pendahuluan
Dalam proses keberlancarnya suatu organisasi dibutuhkan berbagai macam bentuk keterampilan agar suatu
perusahaan dapat berkembang dengan baik dan lancar. Keterampilan-keterampilan tersebut harus lah dimiliki
oleh setiap karyawan. Jika terdapat karyawan baru, maka karyawan lama harus bisa mengajarkannya terkait
budaya yang ada di suatu perusahaan tersebut. Selain itu, untuk karyawan baru harus juga mampu beradaptasi
terhadap lingkungan perusahaan baru. Hal tersebut bertujuan agar keterampilan-keterampilan basis yang ada
dalam diri karyawan dapat muncul dengan stimulus atau rangsangan berupa faktor lingkungan. Pada
praktiknya untuk mencapai sebuah perusahaan yang baik, maka tergantung pada pada beberapa faktor intern
maupun faktor ekstern. Salah satu yang menjadi faktor intern dari sebuah perusahaan agar berjalan dengan
baik adalah kinerja yang dimiliki oleh para pegawai atau oleh para karyawan (Setiawan & Pratama, 2019).
Disisi lain, kinerja karyawan juga dipengaruhi oleh beberapa faktor contohnya adalah motivasi, kerjasama
tim, komunikasi, dan lain sebagainya.
Ada berbagai macam bentuk komunikasi diantaranya adalah komunikasi publik, komunikasi kelompok kecil,
komunikasi interpersonal, komunikasi non-verbal, dan komunikasi verbal. Komunikasi verbal adalah
komunikasi yang dilakukan dengan cara lisan dari satu individu kepada individu yang lain untuk
menyampaikan maksud atau tujuan yang hendak diucapkannya. Komunikasi verbal juga dapat dituangkan
dalam bentuk surat. Kemudian komunikasi non-verbal adalah komunikasi yang dilakukan antar individu
dengan tidak menggunakan perkataan yang keluar dari lisan (Bahri, 2018). Beberapa contoh komunikasi non
verbal adalah sentuhan, kedekatan jarak, ekspresi muka, kontak mata, dan lain sebagainya yang tanpa
menggunakan perkataan dari lisan. Dalam hal ini komunikasi non verbal adalah kebalikan dari komunikasi
verbal. Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi didalam diri individu tersebut (Barseli et
al., 2019). Komunikasi interpersonal memiliki artian bahwa segala bentuk ungkapan hanya terjadi pada
individu tersebut dan diluar individu (orang lain) tidak memiliki kemampuan untuk mengerti komunikasi
interpersonal yang terjadi didalam diri seseorang. Salah satu contoh komunikasi interpersonal yang terjadi di
dalam individu tersebut adalah keputusan untuk membeli makanan pada saat individu tersebut sedang lapar.
Komunikasi kelompok kecil adalah suatu kumpulan individu yang dapat mempengaruhi satu sama lain,
memperoleh beberapa kepuasan satu sama lain, berinteraksi untuk beberapa tujuan, mengambil peranan,
terikat satu sama lain dan berkomunikasi tatap muka. Komponen yang terdapat pada komunikasi kelompok
kecil tersebut perlu dilibatkan, karena jika salah satu komponen tidak ada maka akan berpengaruh terhadap
komunikasi kelompok kecil. Komunikasi publik merupakan komunikasi yang dilakukan oleh sebuah
organisasi ataupun dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan media ataupun langsung dengan carat
atap muka. Media yang digunakan dalam komunikasi ada berbagai macam. Seperti contohnya, pada kondisi
pandemi Covid-19 ada berbagai macam bentuk hambatan yang mencegah seseorang untuk melakukan kontak
fisik. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi penyebaran wabah virus Covid-19. Salah satu contoh media
yang digunakan dalam komunikasi publik adalah media seperti aplikasi Zoom. Aplikasi tersebut dapat
menghubungkan dan melakukan komunikasi dengan berbagai penjuru di dunia tanpa harus bertemu di dalam
suatu ruangan. Dengan kata lain, aplikasi Zoom dapat digunakan sebagai pertemuan daring bagi perusahaan
yang ingin melakukan komunikasi berbasis publik. Didalam perusahaan tentu membutuhkan suatu rapat
untuk mengembangkan visi dan misi tujuan berdirinya sebuah perusahaan tersebut. Untuk itu, diperlukan
komunikasi antara atasan dan bawahan, komunikasi yang dimaksudkan tersebut adalah komunikasi
transparan dengan mengembangkan ide-ide dan masukan dari setiap karyawan untuk kepentingan kemajuan
dari suatu perusahaan (Tua, 2019).
Selain komunikasi, kerjasama tim juga sangat dititik beratkan dalam mengembangkan perusahaan menjadi
lebih baik lagi. Pada perusahaan tentu harus memiliki kerjasama tim yang baik dan juga solid untuk
mengembangkan visi dan misi dari suatu perusahaan tersebut. Jika para pegawai atau para karyawan tidak
Hlm | 394
www.journal.das-institute.com
CITIZEN: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia
Vol 2, No. 3, 2022
ISSN: 2807-5994
https://journal.das-institute.com/index.php/citizen-journal
mengembangkan komunikasi atau kerjasama tim yang baik, maka perusahaan tersebut akan mengalami
kemungkinan untuk tidak berkembang. Selain bisa bekerja secara individu, setiap para karyawan juga harus
bisa bekerja secara kelompok dengan menerima masukan, saran, dan kritik dari berbagai rekan kerja untuk
menghasilkan produk yang memuaskan (Fuadi et al., 2020). Dari segi keefektifannya, kerjasama tim lebih
efektif dibandingkan dengan kerjasama individu. Hal ini disebabkan, pada proses kerjasama tim, para
pegawai ataupun karyawan dapat menerima masukan, sanggahan, kritik, ataupun saran yang baik dan juga
memotivasi. Sehingga dapat terjadi proses tukar pikiran antara satu individu dengan individu yang lain.
Seperti yang diketahui, bahwa tidak semua apa yang dipikirkan di dalam individu merupakan hal-hal yang
bersikap positif dan baik bagi perusahaan, sehingga dibutuhkanlah diskusi yang baik antar rekan kerja.
Diskusi yang dilaksanakan dalam kerjasama tim juga harus dilakukan dengan hati-hati dan baik (Kurniawati
et al., 2021). Apabila terdapat pendapat yang kurang sesuai, maka karyawan lain dapat memberikan saran
dan masukan yang baik tanpa menyinggung ataupun menyalahkan pendapat yang kurang tepat tersebut.
Hasil dari penelitian yang dilakukan menyimpulkan bahwa “komunikasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap peningkatan kinerja karyawan. Hal ini dibuktikan karena hasil penelitian menyatakan bahwa proses
komunikasi yang saat ini diterapkan telah memberikan dampak positif bagi karyawannya, yaitu perubahan
sikap kearah yang lebih baik dan juga hubungan antar karyawan, karyawan dan pimpinan yang semakin
membaik pula. Kerjasama tim tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kinerja karyawan. Hal ini
dibuktikan dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa variabel yang memberikan pengaruh pada kinerja
karyawan adalah komunikasi dan motivasi. Kerjasama tim dibangun oleh kepercayaan. Semakin tinggi rasa
percaya antar karyawan maka semakin baik pula kerjasama tim sehingga akan memberikan pengaruh
terhadap kinerja karyawan” (Lawasi & Triatmanto, 2017). Pada penelitian yang dilakukan oleh Setiani et al.
(2020) memaparkan bahwa “komunikasi dan kerjasama tim secara bersama berpengaruh terhadap kinerja
karyawan. variabel kompensasi, kerjasama tim dan kepuasan kerja berpengaruh secara simultan terhadap
kinerja karyawan.Berdasarkan hasil penelitian uji regresi linier berganda, dapat diketahui bahwa variabel
kerjasama tim memiliki pengaruh yang paling dominan dalam meningkatkan kinerja karyawan. Kerjasama
tim sangat penting dalam organisasi karena dengan adanya kerjasama tim organisasi bisa mencapai tujuan
yang diinginkan”. Adapun batasan yang digunakan dalam penelitian tersebut hanya didasarkan pada ruang
lingkup penelitian. Penelitian tersebut hanya dilaksanakan di Kantor Kecamatan Tanggul yang terdapat di
Kabupaten Jember.
Berdasarkan paparan diatas peneliti tertarik untuk mengambil judul penelitian “Analisis Pengaruh
Komunikasi dan Kerjasama Tim terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan”. Tujuan dari penulisan jurnal ini
adalah untuk menganalisis secara kritis dan mendalam terkait pengaruh komunikasi dan kerjasama tim
terhadap peningkatan kinerja karyawan. Adapun batasan dalam penelitian ini adalah hanya didasarkan pada
kajian pustaka tekait judul yang relevan yang telah dirumuskan oleh peneliti.
2. Metode Penelitian
Sifat dari penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi literatur, yang dilakukan
terhadap beberapa penelitian terdahulu yang relevan. Pertama, dilakukan pengumpulan artikel dilakukan
melalui penelusuran terkait studi yang relevan dan telah terpublikasi di google, google scholar, dan research
gate dengan menggunakan kata kunci “Analisis Pengaruh Komunikasi dan Kerjasama Tim terhadap
Peningkatan Kinerja Karyawan”. Artikel yang dirujuk oleh penulis adalah artikel yang mutakhir yaitu 5 tahun
terakhir (2017-2022). Kedua, dilakukan skrining terkait judul dan juga abstrak. Kriteria jurnal yang dipilih
merupakan jurnal penelitian yang menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa inggris dengan subyek
“komunikasi” dan “kerjasama tim”. Selanjutnya dilakukan skrining juga pada tujuan, metode, hasil,
pembahasan, serta kesimpulan. Ketiga, dilakukan analisis isi masing-masing artikel jurnal dan
mengelompokkan sebagai tabel hasil penelitian jurnal. Selanjutnya dilakukan perbandingan apabila ada
jurnal yang saling berhubungan. Adapun penambahan artikel jurnal maupun textbook lain bersifat
memperkuat ketajaman pembahasan hasil penelitian. Dengan demikian, peneliti sudah dapat menarik
kesimpulan penelitian.
Hlm | 395
www.journal.das-institute.com
CITIZEN: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia
Vol 2, No. 3, 2022
ISSN: 2807-5994
https://journal.das-institute.com/index.php/citizen-journal
Google Research
Penelusuran Google search
Scholar Gate
fulltext PDF (n = 65.761)
(n = 23.562) (n = 7.456)
tahun 2012-2022
Eligible untuk 1 3 2
dianalisis
Total 6 Artikel
Hlm | 396
www.journal.das-institute.com
CITIZEN: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia
Vol 2, No. 3, 2022
ISSN: 2807-5994
https://journal.das-institute.com/index.php/citizen-journal
Permata Bunda Terhadap Kinerja dalam bekerja sam dengan baik supaya
Medan”. perawat Rumah kinerja kerja perawat juga meningkat.
Sakit Permata Berdasarkan hasil observasi mengenai
Bunda Medan” kompetensi yang cukup pada hampir
semua indikator kompetensi namun
peneliti menyarankan untuk instansi agar
lebih mengefektifkan penggunaan
teknologi informasi dan lebih sering
mengadakan pelatihan-pelatihan dan
seminar yang berhubungan dengan
pekerjaan dan kemampuan dalam
berhubungan dengan atasan masing-
masing”.
Hasil dari penelitian yang dilakukan menyimpulkan bahwa “komunikasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap peningkatan kinerja karyawan. Hal ini dibuktikan karena hasil penelitian menyatakan bahwa proses
komunikasi yang saat ini diterapkan telah memberikan dampak positif bagi karyawannya, yaitu perubahan
sikap ke arah yang lebih baik dan juga hubungan antar karyawan, karyawan dan pimpinan yang semakin
membaik pula. Kerjasama tim tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kinerja karyawan. Hal ini
dibuktikan dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa variabel yang memberikan pengaruh pada kinerja
karyawan adalah komunikasi dan motivasi. Kerjasama tim dibangun oleh kepercayaan. Semakin tinggi rasa
percaya antar karyawan maka semakin baik pula kerjasama tim sehingga akan memberikan pengaruh
terhadap kinerja karyawan” (Lawasi & Triatmanto, 2017). Pada penelitian yang dilakukan oleh Setiani et al.
(2020) memaparkan bahwa “komunikasi dan kerjasama tim secara bersama berpengaruh terhadap kinerja
karyawan. variabel kompensasi, kerjasama tim dan kepuasan kerja berpengaruh secara simultan terhadap
kinerja karyawan. Berdasarkan hasil penelitian uji regresi linier berganda, dapat diketahui bahwa variabel
kerjasama tim memiliki pengaruh yang paling dominan dalam meningkatkan kinerja karyawan. Kerjasama
tim sangat penting dalam organisasi karena dengan adanya kerjasama tim organisasi bisa mencapai tujuan
yang diinginkan”. Adapun batasan yang digunakan dalam penelitian tersebut hanya didasarkan pada ruang
lingkup penelitian. Penelitian tersebut hanya dilaksanakan di Kantor Kecamatan Tanggul yang terdapat di
Kabupaten Jember.
Kemudian pada penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2021) memaparkan bahwa jumlah responden yang
diikutsertakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 60 subyek dari PT. Indosurya Kencana di Bekasi.
Komunikasi memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan
dapat diketahui bahwa skor yang didapatkan adalah 3,717 sehingga masuk dalam kategori baik. Komunikasi
yang ada di dalam perusahaan harus lah berjalan dengan baik. Hal tersebut akan berdampak pada kinerja para
karyawan. Jika komunikasi yang dibangun memiliki komunikasi yang baik, maka kinerja karyawan akan
baik pula sebagai umpan balik. Sebaliknya, jika komunikasi yang dibangun memiliki komunikasi yang tidak
baik, maka kinerja karyawan akan memiliki dampak kurang baik pula.
Ada berbagai macam komunikasi yang dilakukan oleh BPBD, diantaranya adalah tindakan, memperbaiki
hubungan, perubahan sikap, kesenangan, dan pemahaman. Sedangkan kinerja BPBD dapat diketahui melalui
kerjasama, kehadiran, tanggung jawab, kejujuran, kualitas kerja, dan kuantitas kerja. Pada penelitian tersebut
memaparkan bahwa komunikasi memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap kinerja para pegawai
BPBD Provinsi Banten. Kegiatan formal perlu dilakukan untuk meningkatkan kinerja pegawai. Kegiatan
formal disini merupakan salah satu contoh dari kegiatan komunikasi yang dilakukan antar sesama tim.
Dengan adanya bentuk kegiatan tersebut, maka dapat meningkatkan motivasi tim atau karyawan untuk terus
menjalankan visi dan misi perusahaan dengan leluasa dan baik (Wandi et al., 2019).
Selanjutnya pada penelitian yang dilakukan oleh Siagian (2020) menyimpulkan bahwa “variabel kerjasama
Hlm | 399
www.journal.das-institute.com
CITIZEN: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia
Vol 2, No. 3, 2022
ISSN: 2807-5994
https://journal.das-institute.com/index.php/citizen-journal
tim secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai di Kantor AMC Kota Cirebon.
Semakin baik kerjasama tim di Kantor AMC Kota Cirebon, maka akan semakin kompak dalam bekerja untuk
mempermudah atau mempercepat suatu pekerjaan dalam hal meningkatkan kinerja pegawai dalam kualitas
dan kuantitasnya”. Ada berbagai macam bentuk strategi yang digunakan dalam suatu perusahaan untuk
mengembangkan apa yang dijadikan visi dan misinya. Dalam pencapaian visi dan misi tersebut diperlukan
kerjasama tim yang baik yang akan memiliki dampak terhadap kinerja dari pegawai. Agar kinerja yang
dimiliki oleh tim baik, maka sumber daya manusia (SDM) harus memiliki kualitas yang baik pula. Untuk itu
diperlukan penanggung jawab di berbagai macam bentuk bidang untuk setiap SDM. Selain itu proses input
ataupun membuka lowongan pekerjaan bagi para fresh graduate juga dapat dijadikan bahan pertimbangan
dari pengalaman-pengalaman yang dimilikinya.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Siregar et al. (2020) memaparkan “Untuk masalah kerjasama tim pihak
Rumah Sakit Permata Bunda Medan juga perlu untuk membentuk tim manajemen yang mampu menjalankan
desain pekerjaan, proses pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan
kekompakan perawat dalam bekerja sama dengan baik supaya kinerja kerja perawat juga meningkat.
Berdasarkan hasil observasi mengenai kompetensi yang cukup pada hampir semua indikator kompetensi
namun peneliti menyarankan untuk instansi agar lebih mengefektifkan penggunaan teknologi informasi dan
lebih sering mengadakan pelatihan-pelatihan dan seminar yang berhubungan dengan pekerjaan dan
kemampuan dalam berhubungan dengan atasan masing-masing”.
Komunikasi verbal juga dapat dituangkan dalam bentuk surat. Kemudian komunikasi non verbal adalah
komunikasi yang dilakukan antar individu dengan tidak menggunakan perkataan yang keluar dari lisan (Bahri,
2018). Beberapa contoh komunikasi non verbal adalah sentuhan, kedekatan jarak, ekspresi muka, kontak
mata, dan lain sebagainya yang tanpa menggunakan perkataan dari lisan. Dalam hal ini komunikasi non
verbal adalah kebalikan dari komunikasi verbal. Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi
didalam diri individu tersebut (Barseli et al., 2019). Komunikasi interpersonal memiliki artian bahwa segala
bentuk ungkapan hanya terjadi pada individu tersebut dan diluar individu (orang lain) tidak memiliki
kemampuan untuk mengerti komunikasi interpersonal yang terjadi didalam diri seseorang. Salah satu contoh
komunikasi interpersonal yang terjadi di dalam individu tersebut adalah keputusan untuk membeli makanan
pada saat individu tersebut sedang lapar. Komunikasi kelompok kecil adalah suatu kumpulan individu yang
dapat mempengaruhi satu sama lain, memperoleh beberapa kepuasan satu sama lain, berinteraksi untuk
beberapa tujuan, mengambil peranan, terikat satu sama lain dan berkomunikasi tatap muka. Komponen yang
terdapat pada komunikasi kelompok kecil tersebut perlu dilibatkan, karena jika salah satu komponen tidak
ada maka akan berpengaruh terhadap komunikasi kelompok kecil.
Komunikasi publik merupakan komunikasi yang dilakukan oleh sebuah organisasi ataupun dilakukan oleh
perusahaan dengan menggunakan media ataupun langsung dengan cara tatap muka. Media yang digunakan
dalam komunikasi ada berbagai macam. Seperti contohnya, pada kondisi pandemi Covid-19 ada berbagai
macam bentuk hambatan yang mencegah seseorang untuk melakukan kontak fisik. Hal tersebut bertujuan
untuk mengurangi penyebaran wabah virus Covid-19. Salah satu contoh media yang digunakan dalam
komunikasi publik adalah media seperti aplikasi Zoom. Aplikasi tersebut dapat menghubungkan dan
melakukan komunikasi dengan berbagai penjuru di dunia tanpa harus bertemu di dalam suatu ruangan.
Dengan kata lain, aplikasi Zoom dapat digunakan sebagai pertemuan daring bagi perusahaan yang ingin
melakukan komunikasi berbasis publik. Didalam perusahaan tentu membutuhkan suatu rapat untuk
mengembangkan visi dan misi tujuan diberdirikannya sebuah perusahaan tersebut. Untuk itu, diperlukan
komunikasi antara atasan dan bawahan, komunikasi yang dimaksudkan tersebut adalah komunikasi
transparan dengan mengembangkan ide-ide dan masukan dari setiap karyawan untuk kepentingan kemajuan
dari suatu perusahaan (Tua, 2019).
Selain komunikasi, kerjasama tim juga sangat dititik beratkan dalam mengembangkan perusahaan menjadi
lebih baik lagi. Pada perusahaan tentu harus memiliki kerjasama tim yang baik dan juga solid untuk
mengembangkan visi dan misi dari suatu perusahaan tersebut. Jika para pegawai atau para karyawan tidak
mengembangkan komunikasi atau kerjasama tim yang baik, maka perusahaan tersebut akan mengalami
Hlm | 400
www.journal.das-institute.com
CITIZEN: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia
Vol 2, No. 3, 2022
ISSN: 2807-5994
https://journal.das-institute.com/index.php/citizen-journal
kemungkinan untuk tidak berkembang. Selain bisa bekerja secara individu, setiap para karyawan juga harus
bisa bekerja secara kelompok dengan menerima masukan, saran, dan kritik dari berbagai rekan kerja untuk
menghasilkan produk yang memuaskan (Fuadi et al., 2020).
Dari segi keefektifannya, kerjasama tim lebih efektif dibandingkan dengan kerjasama individu. Hal ini
disebabkan, pada proses kerjasama tim, para pegawai ataupun karyawan dapat menerima masukan,
sanggahan, kritik, ataupun saran yang baik dan juga memotivasi. Sehingga dapat terjadi proses tukar pikiran
antara satu individu dengan individu yang lain. Seperti yang diketahui, bahwa tidak semua apa yang
dipikirkan di dalam individu merupakan hal-hal yang bersikap positif dan baik bagi perusahaan, sehingga
dibutuhkanlah diskusi yang baik antar rekan kerja. Diskusi yang dilaksanakan dalam kerjasama tim juga
harus dilakukan dengan hati-hati dan baik (Kurniawati et al., 2021). Apabila terdapat pendapat yang kurang
sesuai, maka karyawan lain dapat memberikan saran dan masukan yang baik tanpa menyinggung ataupun
menyalahkan pendapat yang kurang tepat tersebut.
4. Kesimpulan
Pada paparan diatas menyimpulkan bahwa komunikasi dan kerjasama tim diduga dapat memberi dampak
terhadap kinerja karyawan suatu perusahaan. Komunikasi yang ada di dalam perusahaan haruslah berjalan
dengan baik. Hal tersebut akan berdampak pada kinerja para karyawan. Jika komunikasi yang dibangun
memiliki komunikasi yang baik, maka kinerja karyawan akan baik pula sebagai umpan balik. Sebaliknya,
jika komunikasi yang dibangun memiliki komunikasi yang tidak baik, maka kinerja karyawan akan memiliki
dampak kurang baik pul, begitu juga dengan variabel kerjasama tim. Untuk itu, kami menyarankan agar
penelitian selanjutnya dapat menggunkana variabel komunikasi dan kerjasama sebagai determinan dari
kinerja karyawan. Untuk lebih mendapatkan hasil penelitian yang kokoh, disarankan peneliti selanjutnya
melakukan uji analisis secara kuantitatif.
Bibliografi
Bahri, A. N. (2018). Peran Komunikasi Antar Pribadi Pada Lingkungan Kerja Dalam Perspektif Islam. Jurnal
Ilmiah Sosiologi Agama (Jisa), 1(1), 128. https://doi.org/10.30829/jisa.v1i1.1780
Barseli, M., Sembiring, K., Ifdil, I., & Fitria, L. (2019). The concept of student interpersonal communication.
JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia), 4(2), 129–134. https://doi.org/10.29210/02018259
Dewi, V. K. (2021). Pengaruh Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Indosurya Kencana Di
Bekasi. JENIUS (Jurnal Ilmiah Manajemen Sumber Daya Manusia), 4(2), 164–171.
https://doi.org/10.32493/jjsdm.v4i2.9085
Fuadi, M., Lasan, B. B., & Setiyowati, A. J. (2020). Adaptasi Budaya Cangkruk’an sebagai Teknik Dalam
Panduan Pelatihan Konseling Sebaya. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 5(8),
1167. https://doi.org/10.17977/jptpp.v5i8.13947
Kurniawati, K., Djunaidi, D., Rahman, A., & Ayesma, P. (2021). Literasi Sejarah Melalui Bedah Dan Diskusi
Film Sejarah. Jurnal Praksis Dan Dedikasi Sosial (JPDS), 4(1), 19–29.
https://doi.org/10.17977/um032v4i1p26-29
Lawasi, E. S., & Triatmanto, B. (2017). Pengaruh Komunikasi, Motivasi, Dan Kerjasama Tim Terhadap
Peningkatan Kinerja Karyawan. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 5(1), 47–57.
https://doi.org/10.26905/jmdk.v5i1.1313
Setiani, M. D., Djaelani, A. K., & Khoirul, M. (2020). Pengaruh Komunikasi Dan Kerjasama Tim Terhadap
Kinerja Karyawan Di Kantor Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember. Riset Manajemen PRODI
MANAJEMEN, 9(6), 107–122.
Setiawan, A., & Pratama, S. (2019). Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Komunikasi Efektif Dan Pengambilan
Keputusan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Cv. Bintang Anugerah Sejahtera. Jurnal Manajemen
Tools, 11(1), 19–33.
Hlm | 401
www.journal.das-institute.com
CITIZEN: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia
Vol 2, No. 3, 2022
ISSN: 2807-5994
https://journal.das-institute.com/index.php/citizen-journal
Siagian, F. (2020). Pengaruh Kerjasama Tim terhadap Kinerja Pegawai di Akademi Maritim Cirebon. Journal
Of Administration and Educational Management (ALIGNMENT), 3(1), 20–26.
https://doi.org/10.31539/alignment.v3i1.1275
Siregar, P. H., Siregar, M. Y., & Isnaniah. (2020). Pengaruh Kerjasama Tim dan Kompetensi Terhadap Kinerja
Perawat Rumah Sakit Permata Bunda Medan. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis, 1(1), 1–13.
Tua, B. S. (2019). Komunikasi Antra Pribadi Pimpinan dan Pegawai dalam Meningkatkan Motivasi Kerja di
Kantor Desa Dayun Kabupaten Siak. Jom FISIP, 4(2), 2–15.
Wandi, D., Adha, S., & Asriyah, I. (2019). Pengaruh Komunikasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten. Jurnal Ekonomi Vokasi, 2(2), 18–30.
Hlm | 402
www.journal.das-institute.com