Anda di halaman 1dari 28

TUGAS

PRESENTASI
Disusun Oleh : Kelompok 8
Hai, kami dari kelompok 8

Herlangga Aditya Putra M Rafi Aditya Nur Cholis


1 Perkenalan Kelompok

2 Pengertian las DC
ISI 3 Perlengkapan Las DC
PRESENTASI 4 Perlengkapan Keselamatan Kerja

5 Elektroda

65 Teknik Dasar Pengelasan


PENDAHULUAN
Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan penulisan
LATAR BELAKANG
Dengan semakin berkembangnya teknologi industry saat ini, tidak
bisa mengesampingkan pentingnya penggunaan logam sebagai
komponen utama produksi suatu barang, mulai dari kebutuhan yang
paling sederhana seperti alat-alat rumah tangga hingga konstruksi
bangunan dan konstruksi permesinan. Hal ini menyebabkan
pemakaian bahan-bahan logam seperti besi cor, baja, aluminium dan
lainnya menjadi semakin meningkat. Sehingga dapat dikatakan tanpa
pemanfaatan logam, kemajuan peradaban manuasia tidak mungkin
terjadi.
RUMUSAN MASALAH
A. Mampu menggunakan atau mengoperasikan mesin-mesin las DC.

B. Mengetahui jenis-jenis elektroda yang digunakan dalam pengelasan DC.

C. Mengenal dan dapat memahami mesin las listrik.

D. Untuk mengetahui teknik pengelasan yang baik dan benar

E. Untuk mengetahui peralatan yang digunakan dalam pengelasan


TUJUAN PENULISAN
1. Menciptakan mahasiswa yang mempunyai keterampilan dalam kerja las.
2 Mahasiswa mampu menerapkan praktekkerja las dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Mahasiswa mampu membuat alur las yang baik.
4. Mahasiswa dapat mengetahui cara-cara pengelasan yang baik.

5. Mahasiswa dapat mengetahui teori-teori tentang pengelasan.


A.PENGERTIAN LAS DC
Arus listrik yang digunakan untuk memperoleh nyala busur listrik
adalah arus searah.Arus searah ini berasal dari mesin berupa dynamo
motor listrik searah. Dinamo dapat digerakkan oleh motor listrik,
motor bensin, motor diesel, atau alat penggerak yang lain. Mesin arus
yang menggunakan motor listrik sebagai penggerak mulanya
memerlukan peralatan yang berfungsi sebagai penyearah arus.
Penyearah arus atau rectifier berfungsi untuk mengubah arus bolak-
balik (AC) menjadi arus searah (DC).
B.PERLENGKAPAN LAS DC
1.Kabel Las
Kabel las biasanya dibuat dari tembaga yang dipilin dan dibungkus dangan karet isolasi Yang
disebut kabel las ada tiga macam yaitu :
•kabel elektroda
• kabel massa
• kabel tenaga

Kabel elektroda adalah kabel yang menghubungkan pesawat las dengan elektroda. Kabel
massa menghubungkan pesawat las dengan benda kerja. Kabel tenaga adalah kabel yang
menghubungkan sumber tenaga atau jaringan listrik dengan pesawat las. Kabel ini biasanya
terdapat pada pesawat las AC atau AC - DC.
2.Pemegeng Elektroda

Ujung yang tidak berselaput dari elektroda dijepit dengan pemegang elektroda.Pemegang
elektroda terdiri dari mulut penjepit dan pegangan yang dibungkus oleh bahan penyekat.
Pada waktu berhenti atau selesai mengelas, bagian pegangan yang tidak berhubungan
dengan kabel digantungkan pada gantungan dari bahan fiber atau kayu.

3.Palu Las

Palu Ias digunakan untuk melepaskan dan mengeluarkan terak las pada jalur Ias dengan
jalan memukulkan atau menggoreskan pada daerah las.Berhati-hatilah membersihkan
terak Ias dengan palu Ias karena kemungkinan akan memercik ke mata atau ke bagian
badan lainnya.
4.Sikat Kawat
Dipergunakan untuk :
•Membersihkan benda kerja yang akan dilas
•Membersihkan terak Ias yang sudah lepas dari jalur las oleh pukulanpalu las.

5.Tang Penjepit
Penjepit (tang) digunakan untuk memegang
atau memindahkan benda kerja yang masih
panas.
6.Klem Massa

Klem massa edalah suatu alat untuk menghubungkan kabel massa ke benda kerja.Biasanya
klem massa dibuat dari bahan dengan penghantar listrik yang baik seperti Tembaga agar
arus listrik dapat mengalir dengan baik, klem massa ini dilengkapi dengan pegas yang
kuat. Yang dapat menjepit benda kerja. Walaupun demikian permukaan benda kerja yang
akan dijepit dengan klem massa harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran-kotoran
seperti karat, cat, minyak.
C. PERLENGKAPAN
KESELAMATAN KERJA
1.Helm Las
Helm Ias maupun tabir las digunakan untuk melindungi kulit muka dan mata dari
sinar las (sinar ultra violet dan ultra merah) yang dapat merusak kulit maupun
mata,Helm las ini dilengkapi dengan kaca khusus yang dapat mengurangi sinar
ultra violet dan ultra merah tersebut. Sinar Ias yang sangat terang/kuat itu tidak
boleh dilihat dangan mata langsung sampai jarak 16 meter. Oleh karena itu pada
saat mengelas harus mengunakan helm/kedok las yang dapat menahan sinar las
dengankaca las.
2.Sarung Tangan (Welding Gloves)
Sarung tangan dibuat dari kulit atau asbes lunak untuk
memudahkan memegang pemegang elektroda. Pada waktu
mengelas harus selalu dipakai sepasang sarung tangan.

3. Apron
Apron adalan alat pelindung badan dari percikan bunga api yang
dibuat dari kulit atau dari asbes.

4.Sepatu Las
Sepatu las berguna untuk melindungi kaki dari semburan bunga
api, Bila tidak ada sepatu
las, sepatu biasa yang tertutup seluruhnya dapat juga dipakai.
5.Masker Las
Jika tidak memungkinkan adanya kamar las dan
ventilasi yang baik, maka gunakanlah masker las, agar
terhindar dari asap dan debu las yang beracun.

6.Kamar Las
Kamar Ias dibuat dari bahan tahan api. Kamar las penting
agar orang yang ada disekitarnya tidak terganggu oleh
cahaya las. Untuk mengeluarkan gas, sebaiknya kamar las
dilengkapi dangan sistim ventilasi: Didalam kamar las
ditempatkan meja Ias. Meja las harus bersih dari bahan-
bahan yang mudah terbakar agar terhindar dari
kemungkinan terjadinya kebakaran oleh percikan terak las
dan bunga api.

7.Jaket Las
Jaket pelindung badan+tangan yang tebuat dari
kulit/asbes
D.ELEKTRODA
Klasifikasi Elektroda
Elektroda baja lunak dan baja paduan rendah untuk las busur listrikmanurut klasifikasi AWS
(American Welding Society) dinyatakan dengan tanda E XXXX yang artInya sebagai berikut :
E menyatakan elaktroda busur listrik.
XX (dua angka) sesudah E menyatakan kekuatan tarik depositlas dalam ribuanIb/in2 lihat table.
X (angka ketiga) menyatakan posisi pangelasan.
angka 1 untuk pengelasan segala posisi. angka 2 untuk pengelasan posisi datar di bawah tangan
X (angka keempat) menyataken jenis selaput dan jenis arus yang cocok dipakai untukpengelasan.
Contoh : E 6013
Artinya:
Kekuatan tarik minimum den deposit las adalah 60.000 Ib/in2 atau 42 kg/mm2 Dapat dipakai
untuk pengelasan segala posisi Jenis selaput elektrodaRutil-Kalium dan pengelasan dengan arus
DC +atau DC
• Elektroda Baja Lunak

•.E 6010 dan E 6011


Elektroda ini adalah jenis elektroda selaput selulosa yang dapat dipakai untuk
pengelesan dengan penembusan yang dalam. Pengelasan dapat pada segala posisi
dan terak yang tipis dapat dengan mudah dibersihkan.
•.E 6012 dan E 6013
Kedua elektroda ini termasuk jenis selaput rutil yang dapat manghasilkan penembusan
sedang. Keduanya dapat dipakai untuk pengelasan segala posisi, tetapi kebanyakan
jenis E 6013 sangat baik untuk posisi pengelesan tegak arah ke bawah. Jenis E 6012
umumnya dapat dipakai pada ampere yang relatif lebih tinggi dari E 6013.
•.E 6020
Elektroda jenis ini dapat menghasilkan penembusan las sedang dan teraknya mudah
dilepas dari lapisan las. Selaput elektroda terutama mengandung oksida besi dan
mangan.Cairan terak yang terlalu cair dan mudah mengalir menyulitkan pada
pengelasan dengan posisi lain dari pada bawah tangan atau datar pada las sudut.
• Elektroda Berselaput

Elektroda berselaput yang dipakai pada Ias busur listrik mempunyai perbedaan
komposisi selaput maupun kawat Inti. Pelapisan fluksi pada kawat inti dapat dengan
cara destrusi, semprot atau celup. Ukuran standar diameter kawat inti dari 1,5 mm
sampai 7 mm dengan panjang antara 350 sampai 450 mm. Jenis- jenis selaput fluksi
pada elektroda misalnya selulosa,kalsium karbonat (Ca C03), titaniumdioksida (rutil),
kaolin,kalium oksida mangan,oksida besi, serbuk besi, besi silikon, besi mangan dan
sebagainya dengan persentase yang berbeda- beda, untuktiap jenis elektroda. Tebal
selaputelektroda berkisar antara 70% sampai 50% dari diameter elektroda
tergantung dari jenis selaput.Pada waktu pengelasan, selaput elektroda ini akan turut
mencair dan menghasilkan gas CO2 yang melindungi cairan las, busur listrik dan
sebagian benda kerja terhadap udara luar. Udaraluar yang mengandung O2 dan N
akan dapat mempengaruhi sifat mekanik dari logam Ias. Cairan selaput yang disebut
terak akan terapung dan membeku melapisi permukaan las yang masih panas.
•Elektroda dengan selaput serbuk besi

Selaput elektroda jenis E 6027, E 7014. E 7018.E 7024 dan E 7028 mengandung serbuk besi
untuk meningkatkan efisiensi pengelasan. Umumnya selaput elektroda akan lebih tebal
dengan bertambahnya persentase serbuk besi.
Dengan adanya serbuk besi dan bertambah tebalnya selaput akan memerlukan ampere
yang lebih tinggi

•• Elektroda Hydrogen rendah

Selaput elektroda jenis ini mengandung hydrogen yang rendah (kurang dari
0,5 %), sehingga deposit las juga dapat bebas dari porositas. Elektroda ini dipakai
untuk pengelasan yang memerlukan mutu tinggi, bebas porositas, misalnya untuk
pengelasan bejana dan pipa yang akan mengalami tekanan Jenis-jenis elektroda
hydrogen rendah misalnyaE 7015, E 7016 dan E 7018.
•Elektroda untuk besi tuang
•Elektroda baja
Elektroda jenis ini bila dipakai untuk mengelas besi tuang akan menghasilkan deposit las yang
kuat sehingga tidak dapat dikerjakan dengan mesin. Dengan demikian elektroda ini dipakai
bila hasil las tidak dikerjakan lagi.
• Elektroda Nikel
Elektroda jenis ini dipakai untuk mengelas besi tuang, bila hasil las masih dikerjakan lagi
dengan mesin. Elektroda nikel dapat dipakai dalam sagala posisi pengelasan. Rigi-rigilas yang
dihasilkan elektroda ini pada besi tuang adalah rata dan halus bila dipakai pada pesawat las
DC kutub terbalik.
• Elektroda Perunggu
Hasil las dengan memakai elektroda ini tahan terhadap retak, sehingga panjang las dapat
ditambah. Kawat inti dari elektroda dibuat dari perunggu fosfor dan diberi selaput yang
menghasilkan busur stabil.
• Elektroda untuk aluminium
Aluminium dapat dilas listrik dengan elektroda yang dibuat dari logam yang sama. Pemilihan
elektroda aluminium yang sesuai dengan pekerjaan didasarkan pada tabel keterangan dari
pabrik yang membuatnya.
•Elektroda untuk pelapis keras
•Elektroda tahan kikisan
Elektroda jenis ini dibuat dari tabung chrom karbida yang diisi dengan
serbuk-serbuk karbida.Elektroda dengan diameter 3,25 mm - 6,5 mm dipakai
peda pesawat las AC atau DC kutub terbalik. Elektroda ini dapat dipakai
untuk pelapis keras permukaan pada sisi potong yang tipis, peluas lubang
dan beberapa type pisau.
• Elektroda tahan pukulan
Elektroda ini dapat dipakai pada pesawat las AC atau DC kutub terbalik.
Dipakai untuk pelapis keras bagian pemecahdan palu.
• Elektroda tahan keausan
Elektroda ini dibuat dari paduan-paduan non ferro yang mengandung
Cobalt,Wolfram dan Chrom.Biasanya dipakai untuk pelapis keras permukaan
katup buang dan dudukan katup dimana temperatur dan keausan sangat
tinggi.
E.TEKNIK DASAR PENGELASAN
1.Pembentukan busur listrik pada proses penyulutan
Pada pembentukan busur listrik elektroda keluar dari kutub negatif (katoda) dan
mengalir dengan kecepatan tinggi ke kutub positif (anoda). Dari kutub positif mengalir
partikel positif (ion positif) ke kutub negatif. Melalui proses ini ruang udara diantara
anoda dan katoda (benda kerja dan elektroda) dibuat untuk menghantar arus listrik
(diionisasikan) dan dimungkinkan pembentukan busur listrik. Sebagai arah arus berlaku
arah gerakan ion-ion positif. Jika elektroda misalnya dihubungkan dengan kutub negatif
sumber arus searah, maka arah arusnya dari benda kerja ke elektroda. Setelah arus
elektroda didekatkan pada lokasi jalur sambungan disentuhkan dan diangkat kembali
pada jarak yang pendek (garis tengah elektroda).

2..Proses Penyulutan
Setelah arus dijalankan, elekteroda didekatkan pada lokasi jalur sambungan
disentuhkan sebentar dan diangkat kembali pada jarak yang pendek (garis tengah
elektroda).
3.Menyalakan busur listrik

Untuk memperoleh busur yang baik di perlukan pangaturan arur (ampere) yang tepat
sesuai dengan type dan ukuran elektroda, Menyalahkan busurd apat dilakukan dengan
cara. Untuk menyalakan busur pada pesawat Ias DC, elektroda disentuhkan seperti pada
gambar.

Bila elektroda harus diganti sebelum pangelasan selesai, maka untuk melanjutkan
pengelasan, busur perlu dinyalakan lagi. Menyalakan busur kembali ini dilakukan pada
tempat kurang lebih 26 mm dimuka las berhenti seperti pada gambar. Jika busur berhenti
di B, busur dinyalakan lagi di A dan kembalike B untuk melanjutkan pengelasan. Bila mana
busur sudah terjadi, elektroda diangkat sedikit dari pekerjaan hingga jaraknya ± sama
dengan diameter elektroda. Untuk elektroda diameter 3,25 mm, jarak ujung elektroda
dengan permukaan bahan dasar ± 3,25 mm.
Adapun hal-halyang perlu diperhatikan :
• Jika busurnyala terjadi, tahan sehingga jarak ujung elektroda ke logam induk besarnya
sama dengan diameter dari penampang elektroda dan geser posisinya
ke sisi logam induk.
•Perbesar jarak tersebut (perpanjang nyala busur) menjad idua kalinya untuk
memanaskan logam induk.
• Kalau logam induk telah sebagian mencair, jarak elektroda dibuat sama dengan garis
tengah penampang tadi.
4.Memadamkan busur listrik
Cara pemadaman busur listrik mempunyai pengaruh terhadap
mutu penyambungan manik las. Untuk mendapatkan sambungan manik las yang baik
sebelum elektroda dijauhkan dari logam induk sebaiknya panjang busur dikurangi lebih
dahulu dan baru kemudian elektroda dijauhkan dengan arah agak miring.
5.Pengaruh panjang busur pada hasil las. Panjang busur (L) Yang normal adalah kurang
lebih sama dengan diameter (D) kawat inti elektroda.
• Bila panjangbusur tepat (L = D), maka cairan elektroda akan mengalir dan mengendap
dengan baik. Hasilnya:
Ø rigi-rigi las yanghalus dan baik.
Ø tembusan las yang baik
Ø perpaduan dengan bahan dasar baik
Ø percikan teraknya halus.
• Bila busur terlalu panjang(L > D), maka timbul bagian-bagian yang berbentuk bola
dari cairan elektroda. Hasilnya:
Ø rigi-rigi las kasar
Ø tembusan las dangkal
Ø percikan teraknya kasar dan keluar dari jalur las.
• Bila busur terlalu pendek, akan sukar memeliharanya, bisa terjadi pembekuan ujung
elektroda pada pengelasan (lihat gambar 158 c). hasilnya :
Ø rigi las tidak merata
Ø tembusan las tidak baik
Ø percikan teraknya kasardan berbentuk bola.
6.Pengaruh Besar Arus
Besar arus pada pengelasan mempengaruhi hasil las. Bila arus terlalu rendah akan
menyebabkan sukarnya penyalaan busur listrik dan busur listrik yang terjadi tidak stabil. Panas
yang terjadi tidak cukup untuk melelehkan elektroda dan bahan dasar sehingga hasilnya
merupakan rigi-rigi las yang kecil dan tidak rata serta penembusan yang kurang dalam.
Sebaliknya bila arus terlalu besar maka elektroda akan mencair terlalu cepat dan
menghasilkan permukaan las yang lebih lebar dan penembusan yang dalam.
7. Pengaruh Kecepatan elektroda pada hasil pengelasan
Kecepatan pengelasan tergantung pada jenis elektroda, diameter inti elektroda, bahan yang
dilas, geometri sambungan, ketelitian sambungan dan lain- lainnya. Dalam hampir tidak ada
hubungannya dengan tegangan las tetapi berbanding lurus dengan arus las. Karena itu
pengelasan yang cepat memerlukan arus las yang tinggi. Bila tegangan dan arus dibuat tetap,
sedang kecepatan pengelasan dinaikkan maka jumlah deposit per satuan panjang las jadi
menurun. Tetapi di samping itu sampai pada suatu kecepatan tertentu, kenaikan
kecepatanakan memperbesar penembusan. Bila kecepatan pengelasan dinaikkan terus maka
masukan panas per satuan panjang juga akan menjadi kecil, sehingga pendinginan akan
berjalan terlalu cepat yang mungkin dapat memperkeras daerah HAZ
8.Pendinginan
Lamanya pendinginan dalam suatu daerah temperatur tertentu dari
suatu siklus termal las sangat mempengaruhi kwalitas sambungan.
Karena itu banyak sekali usaha-usaha pendekatan untuk
menentukan lamanya waktu pendinginan tersebut. Pendekatan ini
biasanya dinyatakan dalam bentuk rumus empiris. Struktur mikro dan
sifat mekanik dari daerah HAZ sebagian besar tergantung pada
lamanya pendinginan dari temperatur 800 oC sampai 500oC.
Sedangkan retak dingin, dimana hidrogen memegang peranan
penting, terjadinya sangat tergantung oleh lamanya pendinginan dari
temperatur 800 oC sampai 300 oC atau 100 oC.
PENUTUP
Kesimpulan
Setelah penulis membaca dari semua referensi yang di dapatkan dan dari penyusunan
makalah ini maka penulis dapat menyimpulkan bahwa :
Ø Pada akhirnya penulis mengetahui Pengertian las listrik, alat-alat yang digunakan pada
proses pengelasan las listrik, Posisi pengelasan laslstrik, tingkat kesususahan dalam
pengelasan las listrik serta keselamatan kerja yang semestinya dilaksanakan dalam
proses pengelasanlas listrik.

Saran
Adapun saran-saran yang dapat diberikan kepada pembaca makalah ini sebagai berikut :
Ø Dalam pembuatanmakalah diperlukan kerja keras dalam mencari berbagaireferensi
agar makalahyang dibuat lebih baik.
ØPelajari makalah yang telah dibuat, agar dapat menambah wawasan lagi

Anda mungkin juga menyukai