Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TRANSMISI SABUK

Disusun oleh
IRFAN BAYU PRADANA
211010300184

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2023

KATA PENGANTAR
Segala puji serta syukur dipanjatkan kehadiraan Allah SWT atas karunia dan rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah pada mata kuliah elemen mesin 2
dengan judul “Transmisi sabuk”
Shalawat berserta salam semoga tetap tercurahkan limpahkan kepada nabi
Muhammad SAW.
Kesempatan kali ini penulis mengucapkan puji syukur atas kekuatan Allah SWT yang
telah mencurahkan segala anugrah-Nya. Tidak lupa juga penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah turut memberikan kontribusi dalam
penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak
mendapat dukungan dari berbagai pihak. Penulis menyadari bahwa masih terdapat
kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam
makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik
dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini. Kami berharap semoga
karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk
pembaca.

Tangerang Selatan, 15 April 2023

Penulis Irfan bayu pradana


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………..i

DAFTAR ISI………………………………………………………………ii

A. TUJUAN………………………………………………………….1
B. MATERI…………………………………………………………
C. CONTOH SOAL………………………………………………..
D. DAFTAR PUSTAKA……………………………………………
A.TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini ialah agar mahasiswa mempelajari tentang
Transmisi sabuk atau bisa di sebut V Belt .
kita pasti tahu bahwa pada mesin mobil terdapat komponen sabuk-V atau V-Belt/Vanbelt
merupakan sebuah transmisi penghubung berbahan karet dengan
penampang trapesium. Pada sebuah mesin mobil, V Belt bekerja dengan
mengalirkan tenaga dari satu poros ke poros lainnya. V Belt dipasang pada
dua buah pulley sehingga dapat bergerak sesuai laju putaran mesin.

Secara umum, transmisi pulley dan belt digunakan ketika kecepatan rotasi berada di sekitar
10-60 m/s. Pada kecepatan yang lebih rendah, tegangan tarik pada belt menjadi terlalu
tinggi untuk jenis-jenis belt tertentu. Pada kecepatan yang lebih tinggi; gaya sentrifugal
dapat melepaskan belt dari pulley sehingga mengurangi kapasitas torsi, efektivitas, dan
usia pakai sabuk.
B. MATERI

Identifikasi Gambar Kerja


Knife Grinding Machine adalah mesin yang digunakan untuk mengasah
pisau cutting plate, crusher, dan sejenisnya.

Jarak yang cukup jauh yang memisahkan antara dua poros mengakibatkan
tidak memungkinkannya menggunakan sistem transmisi langsung dengan roda
gigi. Transmisi sabuk dan puli merupakan sebuah solusi yang dapat digunakan
pada knife grinding machine. Gerak putar dari motor listrik ditransmisikan ke
pulley driver, kemudian dari pulley driver ditransmisikan ke pulley driven
dengan menggunakan sabuk atau belt. Ketika motor dihidupkan, maka poros
motor akan berputar kemudian putaran poros motor ditransmisikan oleh sabuk
atau belt untuk menggerakan lead screw, ketika lead screw berputar maka
dudukan gerinda (pembawa) akan bergerak secara horizontal.

Gambar 1. Sistem Transmisi Pada Knife Grinding Machine

Idenfifikasi Bahan
Identifikasi bahan merupakan salah satu hal yang penting dalamperancangan sistem transmisi. Identifikasi
bertujuan agar produk yang dibuat sesuai dengan harapan dan dapat menunjang kinerja dari Knife
GrindingMachine. Pemilihan suatu bahan teknik mempunyai beberapa aspek yang benar-benar
memerlukan peninjauan yang cukup teliti. Perancangan suatuelemen mesin mencakup beberapa aspek
yang harus diperhatikan. Salah satu aspek tersebut adalah pemilihan jenis bahan teknik yang akan
digunakan. Pemilihan bahan untuk elemen atau komponen sangat berpengaruh terhadap

kekuatan elemen tersebut. Penentuan bahan yang tepat pada dasarnya


merupakan kompromi antara berbagai sifat, lingkungan, dan cara penggunaan
sejauh mana sifat bahan dapat memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.
Bahan pembuatan pulley biasanya yang sering digunakan adalah besi,
baja, alumunium, cast irons dan kayu. Belt biasanya terbuat dari karet dan
memiliki bentuk penampang trapesium, untuk memberi tarikan yang kuat,
tenunan pembuatan belt dipergunakan sebagai inti sabuk. Proses pembuatan
sistem transmisi pulley dan belt diperlukan beberapa bahan yang akan
digunakan. Spesifikasi bahan yang dibutuhkan tampak pada tabel dibawah ini.

Tabel 1. Kebutuhan Bahan Pulley dan Belt

No Nama Bahan Spesifikasi Keterangan


1. Pulley Driver Material : Alumunium

2. Pulley Driven Material : Alumunium

3. Belt Material : Karet

Identifikasi Sistem Transmisi


Sistem transmisi adalah sistem yang berfungsi untuk mengkonversi torsi
dan kecepatan putar mesin menjadi torsi dan kecepatan yang berbeda-beda
untuk diteruskan ke penggerak akhir. Konversi ini mengubah kecepatan putar
yang tinggi menjadi lebih rendah dan bertenaga atau sebaliknya.
Dalam ilmu perancangan sebuah mesin, sistem transmisi secara garis besar
dibagi menjadi beberapa macam diantaranya:
1. Transmisi sabuk dan puli.
2. Transmisi rantai.
3. Transmisi sprocket.
4. Transmisi Reducer.
Transmisi Puli dan Sabuk
Puli adalah elemen mesin yang berfungsi untuk meneruskan daya dari satu
poros ke poros yang lain dengan menggunakan sabuk. Puli bekerja dengan
mengubah arah gaya yang diberikan, mengirim gerak dan mengubah arah
rotasi.

Gambar 2. Puli
Perbandingan kecepatan (velocity ratio) pada puli berbanding terbalik
dengan perbandingan diameter puli, dimana secara matematis ditunjukan
dengan pesamaan berikut:
i = 𝐷2
𝐷1

Dimana :

I = Perbandingan kecepatan (velocity ratio)


𝐷1 = Diameter pulley driver atau pulley yang penggerak (mm)
𝐷2 = Diameter pulley driven atau pulley yang digerakkan (mm)

Sabuk atau Belt termasuk alat pemindah daya yang cukup sederhana
dibandingkan dengan rantai dan roda gigi. Belt terpasang pada dua buah pulley
(puli) atau lebih, puli pertama sebagai penggerak sedangkan puli kedua sebagai
puli yang digerakkan. Secara garis besar sabuk terbagi menjadi 2, yaitu sabuk
datar (Flat Belt) dan Sabuk V (V-Belt).
1. Sabuk Datar (Flat Belt)
Bahan sabuk pada umumnya terbuat dari samak atau kain yang
diresapi oleh karet. Sabuk datar yang modern terdiri atas inti elastis yang
kuat seperti benang baja atau nilon. Beberapa keuntungan sabuk datar
yaitu:
a) Pada sabuk datar sangat efesien untuk kecepatan tinggi dan
tidakbising.
b) Dapat memindahkan jumlah daya yang besar pada jarak sumbu
yangpanjang.
c) Tidak memerlukan puli yang besar dan dapat memindahkan
dayaantar puli pada posisi yang tegak lurus satu sama lain.
d) Sabuk datar khususnya sangat berguna untuk instalasi penggerak
dalam kelompok karena aksi klos.

2. Sabuk V (V- Belt)


Sabuk-V terbuat dari kain dan benang, biasanya katun rayon atau
nilon dan diresapi karet dan mempunyai penampang trapesium.Tenunan
tetoron atau semacamnya dipergunakan sebagai inti sabuk untuk
membawa tarikan yang besar. Sabuk V dibelitkan di keliling alur puli yang
berbentuk V pula. Bagian sabuk yang sedang membelit pada puli ini
mengalami lengkungan sehingga lebar bagian dalamnya akan bertambah
besar. Gaya gesekan juga akan bertambah karena pengaruh bentuk baji,
yang akan menghasilkan transmisi daya yang besar pada tegangan yang
relatif rendah.
Sabuk-V banyak digunakan karena sabuk-V sangat mudah dalam
penanganannya dan murah harganya. Selain itu sabuk-V juga memiliki
keunggulan lain yaitu akan menghasilkan transmisi daya yang besar pada
tegangan yang relatif rendah jika dibandingkan dengan transmisi roda gigi
dan rantai, sabuk-V bekerja lebih halus dan tak bersuara. Selain memiliki
keunggulan dibandingkan dengan transmisi-transmisi yang lain, sabuk-V
juga memiliki kelemahan berupa terjadinya sebuah slip.
Gambar 3. Kontruksi Sabuk-V (Sularso, 2004 : 164)

Gambar 4. Profil alur sabuk-V (Sularso, 2004 : 165)

Jenis ‒jenis V-Belt ada tiga jenis yaitu:


1. Tipe standar; ditandai huruf A, B, C, D, & E

Gambar 5. V-Belt Konvensional Tugas Berat (Sularso, 2004 : 164)


2. Tipe sempit; ditandai simbol 3V, 5V, & 8V

Gambar 6. V-Belt Konvensional SI Tugas Berat (Sularso, 2004 : 172)

3. Tipe beban ringan; ditandai dengan 2L, 3L, 4L, & 5L

Gambar 7. V-Belt Tugas Ringan

Kelebihan sabuk V dibandingkan dengan sabuk datar, yaitu:


1. Selip antara sabuk dan puli dapat diabaikan.
2. Memberikan umur mesin lebih lama.
3. Sabuk V mudah dipasang dan dibongkar.
4. Operasi sabuk dengan puli tidak menimbulkan getaran.
5. Sabuk V juga dapat dioperasikan pada arah yang berlawanan.
6. Sabuk V yang dibuat tanpa sambungan sehingga memperlancar
putaran.
7. Sabuk V mempunyai kemampuan untuk menahan goncangan
saatmesin dinyalakan.
Kelemahan sabuk V dibandingkan dengan sabuk datar, yaitu:
1. Sabuk V umurnya tidak setahan lama sabuk datar.
2. Konstruksi puli sabuk V lebih rumit daripada sabuk datar.
3. Tidak dapat digunakan untuk jarak poros yang panjang.
3. Pemilihan Belt
Cara untuk menentukan jenis sabuk/belt yang akan digunakan, dicari
terlebih dahulu daya rencana dan putaran puli kecil / puli driver. Putaran puli
kecil tergantung dari putaran motor listrik yang digunakan. Jenis belt dapat
dicari dengan menggunakan diagram dibawah ini.

Gambar 8. Diagram Pemilihan V-belt (Sularso, 2004 : 164)

Cara menghitung daya rencana, menggunakan rumus seperti dibawah ini.

𝑃𝑑 = 𝑓𝑐.P (Sularso,
2004 : 7)

Dimana :
𝑃𝑑 : Daya Rencana
𝑓𝑐 : Faktor Koreksi
P : Daya yang ditransmisi
Identifikasi Alat dan Mesin Yang Digunakan
Identifikasi alat dan mesin yang akan digunakan adalah hal
utama yang dilakukan agar tidak mengalami hambatan dalam pengerjaan
pembuatan rangka. Alat dan mesin yang digunakan dalam proses
pembuatan system transmisi seperti pada tabel dibawah ini.

Tabel 2. Alat dan Mesin Yang Digunakan


No Proses Pengerjaan Mesin Alat / Perkakas
1 Pengeboran Rangka Mesin Bor Tangan 1. Penitik
2. Palu
3. Mata Bor
4. Kunci Chuck Bor
5. Kacamata
2 Pemasangan Sistem 1. Tali Aligment
Transmisi 2. Kunci Pass 14/15,
16/17
3. Kunci Ring 14/15,
16/17

C. CONTOH SOAL
1. Sebuah kipas digerakkan sabuk dengan kecepatan 880 rpm. Sebuah sabuk kulit dengan
tebal 8 mm dan lebar 250 mm. Diameter puli pada motor dan kipas adalah, masing-masing,
350 mm dan 1370 mm. Jarak antar sumbu poros adalah 1370 mm. Koefisien gesekan sabuk-
puli adalah 0.35. Tegangan yang diizinkan adalah 2.4 MPa. Massa sabuk adalah 970 kg/m3 .
Berapakah daya yang dapat disalurkan oleh sistem ini ?

Jawab

1
Sudut kontak puli kecil dan besar adalah

1 = 180o  2 arcsin (Rr)/C = 136.3o

2 = 180o + 2 arcsin (Rr)/C = 223.7o

Puli yang menentukan daya adalah puli dengan nilai ef

. puli kecil  e f = 2.3

puli besar  e f = 3.9


puli kecil yang menentukan

T1 = A  allowable stress

= 8  250 10-6  2.4 106


= 4800 N

m=A1

= 8  250 10-6  1  970


= 1.94 kg

v = 880/60  2 (0.175)
= 16.13 m/s

T1  mv 2 =(T2  mv 2 ) ef

4800  1.94 (16.13) = (T2  1.94 (16.13)) (2.3)


T2 = 2373 N

P = (T1  T2) v = (4800  2373) 16.13 = 39.1 kW

3.Sabuk yang terpasang menyilang akan digunakan untuk menyalurkan daya sebesar 7,5 kW
pada putaran puli kecil 1000 rpm. Puli kecil mempunyai diameter 250 mm, perbandingan
kecepatan 2 dan jarak antar pusat poros 1,25 m. Diperkirakan sabuk datar dengan tebal 6
mm dan koefisien gesekan 0,3 akan digunakan untuk keperluan ini. Jika stress maksimum
yang diizinkan pada sabuk adalah 1.7 MPa, tentukanlah lebar sabuk ? Density bahan sabuk =
970 kg/m3 .

1
Jawab:

Karena sabuk dipasang menyilang, kedua puli mempunyai sudut kontak yang sama. Karena
koefisien gesek antara sabuk dan puli juga sama, kedua puli mempunyai kapasitas daya yang
sama.
 = 180o + 2 arcsin (R+r)/C

 = 180o + 2 arcsin (0.25+0.125)/1.25 = 214.9o

 = 3.75 rad

m’ = 1 (1) 970 = 970


v = 1000/60 (2)(0.125) = 13.1 m/s
s1  m’v2 = (s2  m’v2 ) ef
1.7 106 970 (13.1)2 = (s2  970 (13.1)2 ) e0.3(3.75)
s2 = 664.3 kPa
P = (T1  T2) v
7500 = (T1  T2) 13.1
(T1  T2) = 572.5
A = (T1T2)/(s1s2) = 572.5/(1.7 106 664.3 103 )
A = 553.8 10-6 m 2
b = A/t = 553.8 10-6 / 6 103 = 92 mm

1
E.DAFTAR PUSTAKA

1. https://eprints.uny.ac.id/63556/4/BAB%20II.pdf
2. https://www.scribd.com/document/440558884/294364-Sabuk-
dan-pul-contoh-soal-pdf

Anda mungkin juga menyukai