Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PENGENALAN KAMERA DSLR, LENSA KAMERA DAN


TERMINOLOGI DALAM FOTOGRAFI

FOTOGRAFI ARSITEKTUR
(EAH68552)

OLEH:

NAMA : IRFAN MAULANA


NIM : 551421017
KELAS: A

PROGRAM STUDI S1 - ARSITEKTUR


JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
T.A. 2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan dari-Nya tentu saya tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan
syafa’atnya di akhirat nanti.

Saya juga ingin mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat-Nya
sehingga saya bisa menyelesaikan makalah dengan Judul “Pengenalan Kamera DSLR, Lensa
Kamera dan Terminologi Dalam Fotografi” untuk memenuhi tugas mata kuliah Fotografi
Arsitektur.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Kamera DSLR
2.1.1 Pengertian Kamera DSLR
2.1.2 Komponen-komponen Kamera DSLR
2.1.3 Cara Kerja Kamera DSLR
2.1.4 Jenis-jenis Kamera DSLR
2.2 Lensa Kamera
2.2.1 Pengertian Lensa Kamera
2.2.2 Cara Kerja Lensa Kamera
2.2.3 Jenis-jenis Lensa Kamera
2.2.4 Focal length
2.3 Terminologi dalam Fotografi
2.3.1 Exposure
2.3.2 The Exposure Triangle
2.3.3 Depth of Field
2.3.4 Metering
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Belakangan ini kamera telah menjadi barang yang sangat umum digunakan oleh masyarakat
umum. Ini dikarenakan kamera merupakan sebuah perangkat yang dapat merekam suatu bayangan
potret pada lembaran film. Kamera sendiri memiliki banyak jenis yang salah satunya ialah kamera
DSLR. Bentuknya yang simpel membuat kamera ini tidak hanya dimiliki oleh fotografer
profesional dan wartawan, melainkan siapapun yang menginginkannya dapat memilikinya. Namun,
sebagian orang memiliki kendala tidak tahu dengan pengaturan tertentu pada kamera DSLR untuk
bisa menghasilkan sebuah foto yang berkualitas.
Para fotografer pemula seringkali melakukan kesalahan dalam pengaturan kamera DSLR.
Misalnya menghasilkan foto yang terlalu gelap maupun terlalu terang, salah penggunaan white
balance, salah pengaturan shutter speed, dan salah mengatur ISO sehingga menghabiskan memori
kamera tanpa mendapat hasil gambar yang baik.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada makalah ini ialah:
● Apa itu kamera DSLR beserta komponen-komponen, cara kerja, dan jenis jenisnya?
● Apa itu lensa kamera, cara kerja, jenis-jenis lensa kamera, dan focal length?
● Apa itu exposure, the exposure triangle beserta komponen-komponen dalam exposure
triangle, depth of field, dan metering?

1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Fotografi Arsitektur dan
juga sekaligus memperdalam lagi materi mengenai kamera DSLR, lensa kamera, dan exposure-nya.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Kamera DSLR

2.1.1 Pengertian Kamera DSLR


Kamera Digital Single-Lens Reflex (DSLR) merupakan kamera lensa tunggal yang
menggunakan cermin refleks yang dapat memantulkan cahaya ke jendela bidik (eye
viewfinder) dan cermin refleksnya juga dapat bergerak dari posisi awalnya 45 derajat dari
horizontal menjadi horizontal dan kembali lagi ke posisi awalnya dengan sangat cepat
(reflex). Pada posisi awal, sinar dari lensa ke sensor terhalang oleh cermin reflex dan sensor
baru disinari ketika cermin reflex menjadi horizontal, dan pada saat itulah jendela bidik
menjadi gelap.

2.1.2 Komponen-komponen Kamera DSLR


Berikut adalah beberapa komponen penting pada kamera DSLR:
1. Body
Body disebut juga sebagai badan kamera yang merupakan bagian utama dari
kamera untuk membuat gambar. Di dalam body, terdapat berbagai macam fitur yang
dapat menentukan kualitas gambar. Di dalam body terdapat elemen-elemen penting
pada kamera, semisal Range Finder sebagai pengukur ketajaman sebuah objek. Lalu
terdapat juga Viewfinder atau jendela bidik untuk melihat objek secara langsung yang
sedang dibidik.
Badan kamera juga berfungsi melakukan proses pencahayaan yang selanjutnya
akan memproduksi gambar. Oleh karena itu, body kamera tidak boleh dimasuki oleh
cahaya. Jika terjadi kebocoran cahaya maka akan merusak gambar yang akan dipotret.
Pada body kamera DSLR juga terdapat grip yang menjadi tempat tangan kanan kita
memegang kamera. Juga terdapat ulir dudukan untuk meletakkan kamera pada tripod
ketika kita akan menggunakan shutter speed pada pengaturan lambat atau ketika
melakukan pemotretan produk.
2. Shutter (Rana)
Shutter atau disebut juga rana, merupakan pintu masuknya cahaya ke dalam
kamera sehingga dapat mengenai sensor untuk direkam. Kecepatan shutter dalam
membuka dan menutup kembali akan mempengaruhi gambar yang dihasilkan.
Keberadaan tombol shutter ini sudah didesain secara ergonomis sehingga tepat berada
di jari telunjuk ketika akan memotret.
3. Lensa
Lensa adalah alat yang paling vital pada kamera. Tanpa lensa, kemera tidak
dapat menangkap atau merekam gambar. Dalam fotografi, lensa berfungsi untuk
memfokuskan cahaya dan mengantarkannya ke dalam badan kamera. Di bagian luar
lensa biasanya terdapat tiga cincin, yaitu cincin panjang focus (untuk lensa jenis
variabel), cincin diafragma, dan cincin fokus.
Pada permukaan lensa juga dilengkapi sebuah lapisan yang dibuat dari uap
logam (coating). Lapisan coating berfungsi untuk menghilangkan efek flare yang
didapat ketika melawan matahari. Sehingga para fotografer tidak takut
memandangmatahari melalui kameranya. Coating juga berguna untuk menghilangkan
efek kabur yang didapat dalam sebuah foto.
4. View Finder (Jendela Bidik)
Jendela bidik merupakan tempat melihat bayangan objek yang akan dipotret.
Dalam jendela bidik tercantum banyak informasi dalam pemotretan, seperti penemu
jarak (range finder), pilihan diafragma, shutter speed dan pencahayaan (exposure).
Keberadaan viewfinder sudah mulai digantikan oleh LCD pada kamera DSLR tertentu.
Namun tetap saja belum bisa menggantikan secara penuh fungsi dari LCD.
5. Layar LCD
Layar LCD berfungsi untuk menampilkan sistem pengaturan pada kamera
seperti shutter speed, ISO, diafragma, white balance, dan pengaturan lainnya. Selain
itu, Layar LCD juga memungkinkan untuk melihat hasil bidikan kita. Fungsi ini akan
muncul saat tombol preview ditekan.

6. Baterai
Meski tidak punya pengaruh terhadap hasil foto, namun keberadaan baterai
tetaplah penting. Sebagus dan secanggih apapun kamera DSLR, tetap tidak akan
berfungsi bila tanpa adanya baterai. Posisi tempat baterai ada di bagian bawah bodi
kamera.
7. Tombol On/Off
Tombol ini umumnya berada pada bagian atas kamera yang berfungsi untuk
menyalakan dan mematikan kamera. Jika kamera tidak digunakan dalam waktu yang
lama, sangat dianjurkan untuk mematikannya melalui tombol on/off ini. Dengan
demikian kondisi daya baterai bisa bertahan lebih lama.
8. Mode Dial
Bagian yang satu ini biasanya berbentuk bulat dengan fungsinya untuk
mengatur mode yang akan digunakan sesuai kebutuhan. Ada mode manual (M), auto
(A atau P), night mode, close up, panorama, juga mode AV dan PV.
9. Main Dial
Bentuk main dial mirip dengan mode dial. Yang membedakan hanyalah pada
main dial yang terlihat hanya separuhnya saja sedangkan sisanya berada pada bagian
dalam bodi kamera. Bentuknya agak bergerigi untuk memudahkan pengaturan dengan
menggunakan jari tangan. Hal yang diatur pada main dial ialah exposure dan
diafragma. Sebagian ada juga yang bisa mengatur menu lain seperti ISO ataupun white
balance.
10. Tombol Pelepas Lensa
Fungsi dari tombol ini ialah sebagai pelepas lensa dari bodi kamera. Posisinya
bisa dibilang sama untuk setiap kamera, yakni di bagian depan bodi. Tepatnya di
samping dudukan untuk lensa. Tekan tombol ini lalu putar lensa untuk melepasnya.
11. Tombol Menu
Tombol ini berfungsi untuk menampilkan sejumlah pilihan pengaturan kamera saat kita
ingin melakukan setelan khusus pada kamera DSLR.

12. Built-in Flash


Kamera DSLR dari mulai entry level akan memiliki built-in flash dan untuk
mengaktifkannya, harus menekan tombol yang berada di bagian atas-depan bodi.

2.1.3 Cara Kerja Kamera DSLR


Pantulan cahaya dari objek foto masuk melewati lensa, lalu menuju cermin pantul
(reflex mirror) yang kemudian memantulkan cahaya tersebut ke pentaprism (cermin segi
lima). Pentaprism mengubah cahaya vertikal ke horisontal dengan mengarahkan cahaya
menuju dua cermin terpisah, setelah itu barulah masuk ke viewfinder.
Pada saat memotret, cermin pantul (reflex mirror) berayun ke atas dan membiarkan
cahaya terus maju dan lurus. Shutter kemudian membuka, sehingga cahaya yang masuk tadi
masuk lagi ke sensor digital. Shutter akan tetap terbuka selama waktu yang sudah kita
tentukan (sesuai dengan shutter speed yang kita setting) dan senson akan terus merekam
informasi cahaya. Kalau sudah selesai, maka reflex mirror akan kembali ke posisi awal
sehingga cahaya dari lensa akan terpantul ke atas dan kembali muncul ke viewfinder.
Lalu apa yang terjadi pada sensor setelah rangakaian di atas? Sensor digital, dimana
gambar diolah maupun diubah oleh processor di dalam kamera. Processor akan mengambil
informasi yang terekam di dalam sensor, mengubahnya menjadi format yang sesuai
(misalnya .RAW) lalu menuliskannya ke dalam memory card kamera (memory external,
misalnya SDHC).
Keseluruhan proses di atas hanya terjadi dalam kurun waktu beberapa detik saja,
artinya prosesnya sangat cepat apabila kita menggunakan settingan kamera secara default.
Dengan semakin majunya teknologi saat ini, sudah pasti kecepatan sensor kamera ini
semakin jauh lebih cepat dan juga foto yang dihasilkan juga memiliki kualitas yang mumpuni
(berkualitas).

2.1.4 Jenis-jenis Kamera DSLR


Pada kelas pemula entry level:
● NIKON D3200 –> (D3100 –> D3000 –> D40)
Kamera jenis ini berbentuk ringkas dengan mengutamakan kemudahan operasi dan
tampilan interface pada LCD yang mudah dimengerti. Bahan body kamera nyaman
digenggam dan tidak licin sehingga menjadi salah satu kelebihannya. Namun sayangnya,
kamera jenis ini tidak memiliki mesin pengatur fokus pada body-nya sehingga lensa yang
cocok digunakan adalah lensa dengan built-in motor, yaitu lensa sri AF-S.
● CANON 100D – 1100D Rebel T3 Kiss X50 – 1000D Rebel SL1 Kiss X7
Sama dengan entry level Nikon, kamera entry level Canon juga berbentuk ringkas
dengan mengutamakan kemudahan operasi dan tampilan interface pada LCD yang mudah
dimengerti. Keunggulannya, entry level Canon telah dilengkapi pengatur fokus pada
bodynya. Namun body dari entry level Canon lebih terasa licin jika digenggam, varian
warna juga telah tersedia. Bedanya, Canon memproduksi kamera DSLR dengan 100D
sebagai kamera terkecil dan teringan di dunia.

Pada kelas pemula midrange:


● NIKON D5200 –> (D5100–> D5000–>D60–> D40x –> D50)
Kamera DSLR midrange ini diperuntukkan bagi pemula yang ingin lebih mendalami
fotografi. Pada beberapa tipe kamera, LCD dapat dilipat atau flipped out. Sama seperti
kamera Entry level yang tidak memiliki pengatur focus, kamera midrange hanya cocok
untuk lensa jenis AF-S.
● CANON 300D – 400D – 500D – 550D – 600D – 700D
Dengan fitur yang lebih mumpuni namun tidak jauh berbeda dengan versi entry level,
mid range lebih berinovasi dengan fitur touchscreen bahkan untuk versi 600D-700D layar
dapat dilipat. Touchscreen dapat berfungsi untuk menentukan daerah fokus dalam
pengambilan foto atau video.
Pada kelas semi advanced:
● NIKON D7100 –> (D7000–>D90–>D80–>D70s–>D70)
Kamera Semi Advanced telah dilengkapi kemampuan perekam video yang lebih
mutakhir, kecepatan dalam mengambil foto, body yang lebih besar, double LCD dan built
ini motor sehingga memungkinkan menggunakan lensa AF-D. LCD pada seri ini terbagi
dua, 1 LCD monokrom dan satunya lagi berwarna.
● CANON 20D – 30D – 40D – 50D – 60D – 70D
Semi Advance adalah seri dimana tingkat kreativitas penghobi fotografer sudah
mengerti dasar-dasar fotografi & ingin ke tingkat yang lebih serius. Kamera Semi
Advanced telah dilengkapi kemampuan perekam video yang lebih mutakhir, kecepatan
dalam mengambil foto, body yang lebih besar, double LCD, tombol putar pengganti
mode, Quick Dial Button dan di built ini motor sehingga memungkinkan menggunakan
lensa. Pada seri Canon 60Da telah dikhususkan untuk bidang astrography.

Pada kelas advanced:


● NIKON D600 –> (D300s–>D300–>D200–>D100)
Jenis ini diperuntukkan bagi user yang telah memahami dasar fotografi. Kelas Advance
dilengkapi fitur full frame dengan harga miring. Tidak hanya itu, seri ini memiliki fitur
burst foto tercepat dibanding seri lainnya.
● CANON EOS 6D–> (7D)
Sama seperti kelas Advanced Nikon, Canon telah memiliki fitur dan kemampuan yang
sama pada seri advance nya. Namun pada seri ini, Canon tidak memiliki Built in Flash
sehingga memerlukan flash eksternal.

Pada kelas semi-professional:


● NIKON D800/D800E –> (D700)
Tidak jauh beda dengan kamera kelas advance, kelas semi professional memiliki fitur
yang sama hanya saja sensor fullframe sebesar 36MP telah melengkapi kamera kelas semi
professional ini.
● CANON 5D Mark III –> (5D Mark II –> 5D)
Dari segi fitur & kenyamanan yang diberikan juga dibuat lebih sempurna. Dilengkapi
pula dengan kemampuan hingga 61 titik fokus dengan resolusi 36MP (minimal) dengan
built in flash.

Pada kelas professional:


● NIKON D4 –> (D3, D3x, D3s) (D1, D1x, D2x, D2xs) (D1h, D2h, D2hs)
Kelas profesionall adalah seri premium, para fotografer professional kebanyakan
menggunakan seri ini bahkan untuk para fotografer olahraga. Untuk merk Nikon. Nikon
D3 adalah seri pertama yang diluncurkan pada tahun 2007.
● CANON 1DX –> APS-H : 1D Mark IV
Kelas profesional telah dilengkapi dengan fitur yang sangat canggih yaitu 2 version
sensor. Selain full frame, kelas professional Canon memiliki crop sensor 1.29x. Canon
juga telah memproduksi versi 1DC yang dikhususkan untuk pembuatan film, C berarti
sinematografi.

2.2 Lensa Kamera

2.2.1 Pengertian Lensa Kamera


Dalam bidang fotografi, lensa merupakan alat vital dari sebuah kamera yang berfungsi
memfokuskan cahaya hingga mampu membakar medium penangkap. Terdiri atas beberapa
lensa yang berjauhan yang dapat diatur sehingga menghasilkan tangkapan gambar dan
variasi fokus yang berbeda. Di bagian luar lensa fotografi ditempatkan tiga cincin pengatur,
yaitu cincin untuk mengatur panjang fokus untuk jenis lensa variabel, cincin diafragma, dan
cincin fokus.
Cincin fokus digunakan untuk mengatur jarak ketajaman lensa terhadap posisi objek
yang akan diambil. Pada cincin diafragma digunakan untuk mengatur cahaya yang akan
masuk ke dalam kamera. Dimana jika cahaya terang, maka diafragma akan menyempit. Jika
cahaya redup, maka diafragma akan melebar.

Cahaya yang masuk ke dalam kamera membentuk gambar pada film. Bayangan benda yang
terbentuk harus jatuh pada film dalam kamera tersebut.

2.2.2 Cara Kerja Lensa Kamera


Sementara cahaya memantul dari objek, ia juga dapat melewati objek–tetapi, jika ia
memantul, ia sebenarnya dapat mengubah arah. Lensa kamera mengambil semua sinar
cahaya yang memantul dan menggunakan kaca untuk mengarahkannya ke satu titik,
menciptakan gambar yang tajam. Ketika semua sinar cahaya bertemu kembali bersama pada
sensor kamera digital atau selembar film, mereka menciptakan gambar yang tajam. Jika
cahaya tidak bertemu di titik yang tepat, gambar akan terlihat buram atau tidak fokus.
Sistem pemfokusan lensa memindahkan potongan kaca lebih dekat atau lebih jauh dari
sensor atau film, memungkinkan fotografer untuk menyesuaikan lensa sehingga objeknya
tajam. Jarak juga berperan dalam bagaimana lensa kamera dapat melakukan zoom in.
Saat kaca depan bergerak menjauh dari sensor kamera, objek menjadi lebih dekat. Panjang
fokus adalah pengukuran jarak antara tempat sinar cahaya pertama kali mengenai lensa dan
tempat mencapai sensor kamera.
Misalnya, pada lensa dengan focal length 300 mm, dibutuhkan cahaya 300 mm untuk
diarahkan kembali ke titik tajam pada sensor kamera. Lensa 300 mm dianggap telefoto, atau
lensa yang mampu mendekatkan benda jauh.

2.2.3 Jenis-jenis Lensa Kamera


Berikut ialah jenis-jenis lensa kamera:
● Lensa Kit
Lensa kit dikenal juga dengan lensa bawaan. Maksudnya adalah setiap kali anda
membeli kamera, maka lensa kit sudah terdapat disana. Dengan kata lain, lensa awal yang
ada pada kamera saat pembelian adalah lensa kit. Secara umum, lensa kit memiliki ukuran
18 – 55mm. Salah satu kelebihan dari lensa kit ialah fleksibilitasnya. Artinya kita tidak
perlu bingung untuk mengganti-ganti lensa agar memperoleh jarak lokal lensa sesuai yang
diinginkan.
● Lensa fix/prime
Lensa fixed (lensa tetap atau tidak bisa diganti) dikenal juga dengan lensa prime.
Lensa fixed adalah lensa yang tidak memiliki elemen yang bergerak, fokal length yang
tetap, dan aperture yang tetap. Salah satu keunggulan utama dari lensa fixed ini adalah
hasil fotonya yang terlihat tajam. Bentuk fisiknya yang ringkas mempermudah lensa ini
untuk digunakan dalam situasi apapun seperti portrait, landscape, dan lainnya.
● Lensa sudut lebar (wide-angle lens)
Lensa wide-angle ini merupakan lensa kamera yang memiliki makna lebar.
Artinya bisa mencakup sudut gambar yang luas dalam satu bidang foto. Lensa ini sangat
cocok untuk foto landscape. Secara umum lensa ini memiliki lebar 17mm-40mm.
● Lensa standar/normal
Lensa yang memiliki panjang fokal sekitar 40mm-60mm disebut dengan lensa
‘standard’. Lensa standar menangkap adegan yang dekat sesuai dengan apa yang dilihat
oleh mata manusia. Lensa ini bagus untuk memotret adegan dimana perlu menghilangkan
segala sesuatu yang mengganggu foto sehingga bisa benar-benar fokus pada hal-hal yang
lebih rinci. Lensa ini sangat baik digunakan pada foto landscape.
● Lensa tele
Lensa tele secara teknis memiliki ukuran sekitar 70mm bahkan lebih. Lensa ini
menghasilkan distorsi paling kecil sehingga menjadikannya pilihan yang paling bagus
untuk foto portrait. Lensa tele sangat berguna ketika berada pada situasi dimana tidak bisa
berada dekat dengan subjek, misalnya kehidupan alam liar dan olahraga. Sekalipun
demikian, salah satu kelemahan dari lensa tele ini adalah ukuran dan beratnya cenderung
cukup berat. Disamping itu, lensa tele juga kesulitan ketika mengambil gambar subjek
yang berada terlalu dekat dengan posisi ketika berdiri.
● Lensa makro
Lensa makro digunakan untuk membuat gambar close-up yang ekstrim, biasanya
dari benda -benda yang sangat kecil, seperti bunga dan serangga. Lensa makro sendiri
dapat menghasilkan foto dengan ukuran skala yang lebih besar dari ukuran yang
sebenarnya. Lensa ini juga memungkinkan untuk lebih dekat dengan subjek daripada
lensa biasa sambil tetap mempertahankan fokus yang tajam.
● Lensa fisheye/lensa ultra wide-angle
Lensa fisheye adalah lensa ultra wide-angle dengan panjang fokus kurang dari
15mm. Lensa ini cenderung memiliki jarak pandang 180 derajat. Efek yang dicapai
dengan lensa ini membuatnya terlihat seperti melihat dunia dari sudut pandang ikan. Itulah
sebabnya mereka menamainya dengan istilah ‘fisheye’. Segala sesuatu yang ada dalam
foto terlihat menyimpang sedangkan subjek akan tampak jauh lebih besar dari biasanya.
Lensa ini sangat berguna untuk memotret olahraga dan pemandangan. Lensa ini sangat
bagus untuk menghasilkan gambar yang kreatif.

2.2.4 Focal Length

Focal length adalah deskripsi dasar dari lensa kamera yang biasanya dinyatakan dalam
bentuk milimeter (mm). Ukuran tersebut bukanlah pengukuran panjang lensa yang
sebenarnya melainkan perhitungan jarak pusat optik lensa dengan sensor kamera. Panjang
fokus film atau lensa pada kamera menentukan seberapa banyak pemandangan yang dapat
ditangkap oleh kamera. Ukuran lensa sendiri diberi nama berdasarkan panjang fokusnya.
Misalnya, lensa 50mm yang berarti memiliki focal length atau panjang fokus 50mm.
Hal terpenting yang harus dipahami ialah pemilihan ukuran lensa yang digunakan agar
bisa menghasilkan foto sesuai keinginan. Angka yang lebih kecil memiliki sudut pandang
yang lebih lebar dan dapat menangkap lebih banyak pemandangan. Sedangkan angka yang
lebih kecil memiliki sudut pandang yang lebih sempit sehingga pemandangan yang
ditampilkan pun lebih terbatas.

2.3 Terminologi Dalam Fotografi

2.3.1 Exposure
Exposure adalah banyak sedikitnya paparan dari cahaya yang nantinya akan bisa
diterima oleh sensor yang ada di sebuah kamera agar bisa mendapatkan gambar dan juga foto
yang bagus. pengaturan exposure memang akan menjadi satu hal yang akan membuat foto
bisa terlihat lebih bagus atau bahkan menjadi lebih jelek nantinya. Ketika kita mengatur
exposure dengan kondisi cahaya yang masuk ke foto jumlahnya terlalu tinggi tentunya akan
membuat gambar akan menjadi sangat terang, atau bisa kita katakan sebagai over exposure.
Hal ini juga akan bisa terjadi sebaliknya, kalau kita mengambil foto dengan pengaturan
exposure yang akan membuat cahaya yang masuk ke foto sedikit, tentunya akan membuat
gambar yang telah kita ambil tersebut akan menjadi semakin gelap atau bisa kita sebut
dengan under exposure. Dengan adanya hal ini menunjukkan kalau pengaturan eksposur
yang tepat akan bisa membuat foto mendapatkan pencahayaan yang pas.

2.3.2 The Exposure Triangle

Dalam dunia fotografi sering dikenal istilah Segitiga Exposure atau Triangle
Exposure yaitu gabungan 3 komponen antara Shutter Speed + Aperture + ISO = Exposure.
Pengaturan Exposure sangat penting agar foto yang dihasilkan nantinya terlihat indah, jernih,
artistic dan dapat dinikmati. Segitiga eksposure adalah istilah dalam fotografi yang mengacu
kepada banyaknya cahaya yang jatuh ke medium (film atau sensor gambar) dalam proses
pengambilan foto. Untuk membantu fotografer mendapat setting paling tepat untuk pajanan,
digunakan lightmeter. Lightmeter, yang biasanya sudah ada di dalam kamera, akan mengukur
intensitas cahaya yang masuk ke dalam kamera. Sehingga didapat pajanan normal. Ada 3
istilah hasil foto berkaitan dengan pengaturan komposisi exposure ini yaitu Under-Exposed
(UE) artinya jika foto yang dihasilkan terlalu gelap, Exposure-Cukup apabila foto yang
dihasilkan komposisinya sesuai dan enak untuk dilihat dan yang terakhir adalah Over-
Exposed (OE) yaitu jika foto terlalu terang.

● Shutter speed

Di dalam body kamera di depan bidang film (untuk kamera film) atau di depan sensor
gambar terdapat Shutter/rana yang bisa membuka dan menutup dengan selang waktu
tertentu. Lamanya waktu yang dibutuhkan shutter dari posisi tertutup kemudian terbuka
sampai tertutup lagi disebut dengan Shutter Speed. Pada saat Shutter terbuka, maka cahaya
yang masuk melalui lensa akan mengenai bidang film atau sensor gambar yang kemudian
merekamnya. Shutter Speed dinyatakan dalam satuan detik, misalnya kita setting Shutter
Speed pada angka 1/80 yang artinya Shutter akan membuka lalu menutup kembali selama
1/80 detik. Pengaturan Shutter Speed bisa sangat cepat (misal: 1/1000 detik), sedang (1/80
detik), dan sangat lambat (30 detik). Pengaturan cepat atau lambatnya Shutter Speed
tergantung pada kondisi pencahayaan saat pemotretan atau untuk tujuan mendapatkan efek-
efek tertentu pada hasil foto.
● Aperture
Di dalam lensa kamera terdapat suatu elemen yang tersusun atas lempengan logam
tipis yang membentuk satu lubang yang dapat diatur besar kecilnya. Lubang tersebut yang
dinamakan diafragma. Diafragma pada lensa dilambangkan dengan huruf f yang diikuti
dengan angka sebagai nilai besarnya bukaan diafragma, contohnya : f/1, f/1.4, f/2.8, f/3.5,
f/5.6, f/8, dan lainnya.
Besar kecilnya angka diafragma berbanding terbalik dengan besar kecilnya bukan
diafragma, artinya semakin besar angka diafragma semakin kecil bukaan diafragma,
sebaliknya semakin kecil angka diafragma semakin besar bukaan diafragma. Dengan
mengatur besar kecilnya lubang bukaan diafragma berarti kita mengatur banyak sedikitnya
cahaya yang masuk melewati lensa.
● ISO
ISO (International Standart Organization) adalah satuan untuk tingkat
sensitifitas/kepekaan sensor gambar terhadap cahaya, dahulu disebut dengan ASA.
Merupakan tingkat kepekaan sensor gambar tergantung pada besar kecilnya nilai ISO.
Semakin tinggi nilai ISO maka semakin tinggi sensitifitas sensor gambar terhadap cahaya,
yang artinya semakin cepat sensor gambar merekam subjek foto. Fitur ISO pada kamera akan
menjadi bagian dari segitiga eksposure selain Shutter Speed dan Aperture.
ISO yang dipakai untuk Night Photography disarankan dari ISO 100-400, walaupun
kecil untuk menangkap cahaya tapi karena sudah dibantu Shutter Speed lama waktu
pengambilan gambarnya untuk membuat cahaya gambar menjadi terang. Jika ISO lebih dari
400 akan menghasilkan gambar yang terang menjadi noise atau tidak bagus dilihat. Settingan
ISO di aplikasi ini seperti settingan brightnes setiap perubahan ISO itu kenaikkan 5 brightnes
yang dipakai untuk merubah gambar di simulator tersebut.
2.3.3 Depth of Field
Depth of field (DOF) merupakan salah satu prinsip dasar fotografi yang berhubungan
dengan fokus. Pengaturan fokus dalam kegiatan fotografi amatlah menentukan karena akan
terlihat apa yang menjadi pokok pembicaraan dalam sebuah foto.
Ruang ketajaman adalah jumlah jarak antara benda-benda terdekat dan terjauh yang
muncul dalam fokus dan direkam dengan tajam dalam sebuah foto atau ukuran seberapa jauh
bidang fokus dalam foto. Ruang ketajaman terjadi sebagai transisi bertahap. Aperture dan
jarak fokus adalah dua faktor utama yang menentukan dalam prinsip ruang ketajaman.
Pemilihan ruang ketajaman dalam sebuah gambar bisa sangat subjektif. Maka penggunaan
ruang ketajaman dapat digunakan untuk meningkatkan efek dalam sebuah foto.
Sebuah foto dengan latar belakang atau latar depan yang dikaburkan dengan objek
utama yang tajam, maka zone yang tajam ini disebut sebagai ruang tajam/depth of field.
Depth of field dapat memberikan kesan kedalaman pada sebuah foto sehingga objek tampak
menonjol dan ada sebuah dimensi.

2.3.4 Metering
Mode metering adalah proses kamera dalam menentukan kecepatan shutter speed,
aperture, dan ISO secara tepat berdasarkan intensitas cahaya. Saat ini perangkat light meter
/ TTL (throught the lens), telah tertanam secara internal pada kamera DSLR. Fitur internal
yang mengukur intensitas pantulan cahaya dari objek, dapat diukur secara teintegrasi melalui
lensa. Berbeda dengan dulu dimana sang fotografer harus mengukur intensitas cahaya
menggunakan perangkat light meter secara eksternal.
Proses light meter/exposure meter dapat dilihat pada saat Mode Manual. Akan terlihat
dalam viewfinder/ruang bidik. Pada beberapa kamera yang memiliki fitur live view, light
meter akan terlihat pada layar LCD.

Parameter Exposure Meter


Tampilan Exposure Meter Pada Live View
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari makalah ini, saya dapat menyimpulkan bahwa kamera DSLR
merupakan kamera digital dengan format yang mengadopsi kamera SLR film, yaitu memiliki
lensa yang bisa dilepas, cermin mekanik, dan pentaprisma untuk mengarahkan sinar yang
melewati lensa menuju jendela bidik atau viewfinder. Kamera DSLR sendiri didukung oleh
banyaknya komponen yang menyertainya seperti bodi kamera, lensa, shutter speed, viewfinder,
layar LCD, main dial, mode dial, dan lain sebagainya.
Adapun untuk lensa kamera ialah alat vital dari sebuah kamera yang berfungsi untuk
memfokuskan cahaya sehingga mampu membakar medium penangkap. Lensa kamera sendiri ada
banyak macamnya seperti lensa kit, lensa prime, lensa wide-angle, lensa standar, lensa tele, lensa
makro, dan lensa fisheye.
Dalam kamera juga terdapat mode profesional yang dapat diatur sedemikian rupa hingga
bisa menghasilkan foto yang baik kualitasnya tergantung pengaturan yang kita terapkan. Mode
tersebut seperti exposure yang terdiri dari shutter speed, ISO, dan aperture, ada juga depth of field
dan metering.

3.1 Saran
Seorang yang bergelut dibidang arsitektur harus bisa memaknai konsep-konsep fotografi
dan mengenali alat yang dipakai dalam fotografi. Hal ini akan memudahkan dalam penyusunan
portofolio dan menunjang karya arsitektur agar ter;ihat lebih menarik.
DAFTAR PUSTAKA

https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/967/8/12.%2010114491_SWARNO%20SAHALATUA_BAB%202.pd
f

http://eprints.dinus.ac.id/12086/9/BAB_2.pdf

https://www.academia.edu/35423892/MAKALAH_FOTORAFI

https://www.keeindonesia.com/blogs/keelesson/bagian-bagian-kamera-dslr

https://www.digitografi.com/2017/05/pengertian-komponen-dan-cara-kerja-kamera-dslr.html

https://www.centipedia.net/jenis-jenis-kamera-dslr/

https://fisipol.uma.ac.id/cara-cerja-
kamera/#:~:text=Lensa%20kamera%20mengambil%20semua%20sinar,mereka%20menciptakan%20gambar
%20yang%20tajam

https://foto.co.id/mengenal-jenis-jenis-lensa-kamera-dan-kelebihannya/

https://glints.com/id/lowongan/focal-length-adalah/#.YzM-VXbMJPY

http://staffnew.uny.ac.id/upload/132319839/pendidikan/teknik+dasar+fotografi+DOF+(Depth+of+field).pdf

https://www.diykamera.com/pengertian-exposure/

Anda mungkin juga menyukai