Penganalan Kamera
Penganalan Kamera
FOTOGRAFI ARSITEKTUR
(EAH68552)
OLEH:
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan dari-Nya tentu saya tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan
syafa’atnya di akhirat nanti.
Saya juga ingin mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat-Nya
sehingga saya bisa menyelesaikan makalah dengan Judul “Pengenalan Kamera DSLR, Lensa
Kamera dan Terminologi Dalam Fotografi” untuk memenuhi tugas mata kuliah Fotografi
Arsitektur.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Kamera DSLR
2.1.1 Pengertian Kamera DSLR
2.1.2 Komponen-komponen Kamera DSLR
2.1.3 Cara Kerja Kamera DSLR
2.1.4 Jenis-jenis Kamera DSLR
2.2 Lensa Kamera
2.2.1 Pengertian Lensa Kamera
2.2.2 Cara Kerja Lensa Kamera
2.2.3 Jenis-jenis Lensa Kamera
2.2.4 Focal length
2.3 Terminologi dalam Fotografi
2.3.1 Exposure
2.3.2 The Exposure Triangle
2.3.3 Depth of Field
2.3.4 Metering
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Fotografi Arsitektur dan
juga sekaligus memperdalam lagi materi mengenai kamera DSLR, lensa kamera, dan exposure-nya.
BAB 2
PEMBAHASAN
6. Baterai
Meski tidak punya pengaruh terhadap hasil foto, namun keberadaan baterai
tetaplah penting. Sebagus dan secanggih apapun kamera DSLR, tetap tidak akan
berfungsi bila tanpa adanya baterai. Posisi tempat baterai ada di bagian bawah bodi
kamera.
7. Tombol On/Off
Tombol ini umumnya berada pada bagian atas kamera yang berfungsi untuk
menyalakan dan mematikan kamera. Jika kamera tidak digunakan dalam waktu yang
lama, sangat dianjurkan untuk mematikannya melalui tombol on/off ini. Dengan
demikian kondisi daya baterai bisa bertahan lebih lama.
8. Mode Dial
Bagian yang satu ini biasanya berbentuk bulat dengan fungsinya untuk
mengatur mode yang akan digunakan sesuai kebutuhan. Ada mode manual (M), auto
(A atau P), night mode, close up, panorama, juga mode AV dan PV.
9. Main Dial
Bentuk main dial mirip dengan mode dial. Yang membedakan hanyalah pada
main dial yang terlihat hanya separuhnya saja sedangkan sisanya berada pada bagian
dalam bodi kamera. Bentuknya agak bergerigi untuk memudahkan pengaturan dengan
menggunakan jari tangan. Hal yang diatur pada main dial ialah exposure dan
diafragma. Sebagian ada juga yang bisa mengatur menu lain seperti ISO ataupun white
balance.
10. Tombol Pelepas Lensa
Fungsi dari tombol ini ialah sebagai pelepas lensa dari bodi kamera. Posisinya
bisa dibilang sama untuk setiap kamera, yakni di bagian depan bodi. Tepatnya di
samping dudukan untuk lensa. Tekan tombol ini lalu putar lensa untuk melepasnya.
11. Tombol Menu
Tombol ini berfungsi untuk menampilkan sejumlah pilihan pengaturan kamera saat kita
ingin melakukan setelan khusus pada kamera DSLR.
Cahaya yang masuk ke dalam kamera membentuk gambar pada film. Bayangan benda yang
terbentuk harus jatuh pada film dalam kamera tersebut.
Focal length adalah deskripsi dasar dari lensa kamera yang biasanya dinyatakan dalam
bentuk milimeter (mm). Ukuran tersebut bukanlah pengukuran panjang lensa yang
sebenarnya melainkan perhitungan jarak pusat optik lensa dengan sensor kamera. Panjang
fokus film atau lensa pada kamera menentukan seberapa banyak pemandangan yang dapat
ditangkap oleh kamera. Ukuran lensa sendiri diberi nama berdasarkan panjang fokusnya.
Misalnya, lensa 50mm yang berarti memiliki focal length atau panjang fokus 50mm.
Hal terpenting yang harus dipahami ialah pemilihan ukuran lensa yang digunakan agar
bisa menghasilkan foto sesuai keinginan. Angka yang lebih kecil memiliki sudut pandang
yang lebih lebar dan dapat menangkap lebih banyak pemandangan. Sedangkan angka yang
lebih kecil memiliki sudut pandang yang lebih sempit sehingga pemandangan yang
ditampilkan pun lebih terbatas.
2.3.1 Exposure
Exposure adalah banyak sedikitnya paparan dari cahaya yang nantinya akan bisa
diterima oleh sensor yang ada di sebuah kamera agar bisa mendapatkan gambar dan juga foto
yang bagus. pengaturan exposure memang akan menjadi satu hal yang akan membuat foto
bisa terlihat lebih bagus atau bahkan menjadi lebih jelek nantinya. Ketika kita mengatur
exposure dengan kondisi cahaya yang masuk ke foto jumlahnya terlalu tinggi tentunya akan
membuat gambar akan menjadi sangat terang, atau bisa kita katakan sebagai over exposure.
Hal ini juga akan bisa terjadi sebaliknya, kalau kita mengambil foto dengan pengaturan
exposure yang akan membuat cahaya yang masuk ke foto sedikit, tentunya akan membuat
gambar yang telah kita ambil tersebut akan menjadi semakin gelap atau bisa kita sebut
dengan under exposure. Dengan adanya hal ini menunjukkan kalau pengaturan eksposur
yang tepat akan bisa membuat foto mendapatkan pencahayaan yang pas.
Dalam dunia fotografi sering dikenal istilah Segitiga Exposure atau Triangle
Exposure yaitu gabungan 3 komponen antara Shutter Speed + Aperture + ISO = Exposure.
Pengaturan Exposure sangat penting agar foto yang dihasilkan nantinya terlihat indah, jernih,
artistic dan dapat dinikmati. Segitiga eksposure adalah istilah dalam fotografi yang mengacu
kepada banyaknya cahaya yang jatuh ke medium (film atau sensor gambar) dalam proses
pengambilan foto. Untuk membantu fotografer mendapat setting paling tepat untuk pajanan,
digunakan lightmeter. Lightmeter, yang biasanya sudah ada di dalam kamera, akan mengukur
intensitas cahaya yang masuk ke dalam kamera. Sehingga didapat pajanan normal. Ada 3
istilah hasil foto berkaitan dengan pengaturan komposisi exposure ini yaitu Under-Exposed
(UE) artinya jika foto yang dihasilkan terlalu gelap, Exposure-Cukup apabila foto yang
dihasilkan komposisinya sesuai dan enak untuk dilihat dan yang terakhir adalah Over-
Exposed (OE) yaitu jika foto terlalu terang.
● Shutter speed
Di dalam body kamera di depan bidang film (untuk kamera film) atau di depan sensor
gambar terdapat Shutter/rana yang bisa membuka dan menutup dengan selang waktu
tertentu. Lamanya waktu yang dibutuhkan shutter dari posisi tertutup kemudian terbuka
sampai tertutup lagi disebut dengan Shutter Speed. Pada saat Shutter terbuka, maka cahaya
yang masuk melalui lensa akan mengenai bidang film atau sensor gambar yang kemudian
merekamnya. Shutter Speed dinyatakan dalam satuan detik, misalnya kita setting Shutter
Speed pada angka 1/80 yang artinya Shutter akan membuka lalu menutup kembali selama
1/80 detik. Pengaturan Shutter Speed bisa sangat cepat (misal: 1/1000 detik), sedang (1/80
detik), dan sangat lambat (30 detik). Pengaturan cepat atau lambatnya Shutter Speed
tergantung pada kondisi pencahayaan saat pemotretan atau untuk tujuan mendapatkan efek-
efek tertentu pada hasil foto.
● Aperture
Di dalam lensa kamera terdapat suatu elemen yang tersusun atas lempengan logam
tipis yang membentuk satu lubang yang dapat diatur besar kecilnya. Lubang tersebut yang
dinamakan diafragma. Diafragma pada lensa dilambangkan dengan huruf f yang diikuti
dengan angka sebagai nilai besarnya bukaan diafragma, contohnya : f/1, f/1.4, f/2.8, f/3.5,
f/5.6, f/8, dan lainnya.
Besar kecilnya angka diafragma berbanding terbalik dengan besar kecilnya bukan
diafragma, artinya semakin besar angka diafragma semakin kecil bukaan diafragma,
sebaliknya semakin kecil angka diafragma semakin besar bukaan diafragma. Dengan
mengatur besar kecilnya lubang bukaan diafragma berarti kita mengatur banyak sedikitnya
cahaya yang masuk melewati lensa.
● ISO
ISO (International Standart Organization) adalah satuan untuk tingkat
sensitifitas/kepekaan sensor gambar terhadap cahaya, dahulu disebut dengan ASA.
Merupakan tingkat kepekaan sensor gambar tergantung pada besar kecilnya nilai ISO.
Semakin tinggi nilai ISO maka semakin tinggi sensitifitas sensor gambar terhadap cahaya,
yang artinya semakin cepat sensor gambar merekam subjek foto. Fitur ISO pada kamera akan
menjadi bagian dari segitiga eksposure selain Shutter Speed dan Aperture.
ISO yang dipakai untuk Night Photography disarankan dari ISO 100-400, walaupun
kecil untuk menangkap cahaya tapi karena sudah dibantu Shutter Speed lama waktu
pengambilan gambarnya untuk membuat cahaya gambar menjadi terang. Jika ISO lebih dari
400 akan menghasilkan gambar yang terang menjadi noise atau tidak bagus dilihat. Settingan
ISO di aplikasi ini seperti settingan brightnes setiap perubahan ISO itu kenaikkan 5 brightnes
yang dipakai untuk merubah gambar di simulator tersebut.
2.3.3 Depth of Field
Depth of field (DOF) merupakan salah satu prinsip dasar fotografi yang berhubungan
dengan fokus. Pengaturan fokus dalam kegiatan fotografi amatlah menentukan karena akan
terlihat apa yang menjadi pokok pembicaraan dalam sebuah foto.
Ruang ketajaman adalah jumlah jarak antara benda-benda terdekat dan terjauh yang
muncul dalam fokus dan direkam dengan tajam dalam sebuah foto atau ukuran seberapa jauh
bidang fokus dalam foto. Ruang ketajaman terjadi sebagai transisi bertahap. Aperture dan
jarak fokus adalah dua faktor utama yang menentukan dalam prinsip ruang ketajaman.
Pemilihan ruang ketajaman dalam sebuah gambar bisa sangat subjektif. Maka penggunaan
ruang ketajaman dapat digunakan untuk meningkatkan efek dalam sebuah foto.
Sebuah foto dengan latar belakang atau latar depan yang dikaburkan dengan objek
utama yang tajam, maka zone yang tajam ini disebut sebagai ruang tajam/depth of field.
Depth of field dapat memberikan kesan kedalaman pada sebuah foto sehingga objek tampak
menonjol dan ada sebuah dimensi.
2.3.4 Metering
Mode metering adalah proses kamera dalam menentukan kecepatan shutter speed,
aperture, dan ISO secara tepat berdasarkan intensitas cahaya. Saat ini perangkat light meter
/ TTL (throught the lens), telah tertanam secara internal pada kamera DSLR. Fitur internal
yang mengukur intensitas pantulan cahaya dari objek, dapat diukur secara teintegrasi melalui
lensa. Berbeda dengan dulu dimana sang fotografer harus mengukur intensitas cahaya
menggunakan perangkat light meter secara eksternal.
Proses light meter/exposure meter dapat dilihat pada saat Mode Manual. Akan terlihat
dalam viewfinder/ruang bidik. Pada beberapa kamera yang memiliki fitur live view, light
meter akan terlihat pada layar LCD.
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari makalah ini, saya dapat menyimpulkan bahwa kamera DSLR
merupakan kamera digital dengan format yang mengadopsi kamera SLR film, yaitu memiliki
lensa yang bisa dilepas, cermin mekanik, dan pentaprisma untuk mengarahkan sinar yang
melewati lensa menuju jendela bidik atau viewfinder. Kamera DSLR sendiri didukung oleh
banyaknya komponen yang menyertainya seperti bodi kamera, lensa, shutter speed, viewfinder,
layar LCD, main dial, mode dial, dan lain sebagainya.
Adapun untuk lensa kamera ialah alat vital dari sebuah kamera yang berfungsi untuk
memfokuskan cahaya sehingga mampu membakar medium penangkap. Lensa kamera sendiri ada
banyak macamnya seperti lensa kit, lensa prime, lensa wide-angle, lensa standar, lensa tele, lensa
makro, dan lensa fisheye.
Dalam kamera juga terdapat mode profesional yang dapat diatur sedemikian rupa hingga
bisa menghasilkan foto yang baik kualitasnya tergantung pengaturan yang kita terapkan. Mode
tersebut seperti exposure yang terdiri dari shutter speed, ISO, dan aperture, ada juga depth of field
dan metering.
3.1 Saran
Seorang yang bergelut dibidang arsitektur harus bisa memaknai konsep-konsep fotografi
dan mengenali alat yang dipakai dalam fotografi. Hal ini akan memudahkan dalam penyusunan
portofolio dan menunjang karya arsitektur agar ter;ihat lebih menarik.
DAFTAR PUSTAKA
https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/967/8/12.%2010114491_SWARNO%20SAHALATUA_BAB%202.pd
f
http://eprints.dinus.ac.id/12086/9/BAB_2.pdf
https://www.academia.edu/35423892/MAKALAH_FOTORAFI
https://www.keeindonesia.com/blogs/keelesson/bagian-bagian-kamera-dslr
https://www.digitografi.com/2017/05/pengertian-komponen-dan-cara-kerja-kamera-dslr.html
https://www.centipedia.net/jenis-jenis-kamera-dslr/
https://fisipol.uma.ac.id/cara-cerja-
kamera/#:~:text=Lensa%20kamera%20mengambil%20semua%20sinar,mereka%20menciptakan%20gambar
%20yang%20tajam
https://foto.co.id/mengenal-jenis-jenis-lensa-kamera-dan-kelebihannya/
https://glints.com/id/lowongan/focal-length-adalah/#.YzM-VXbMJPY
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132319839/pendidikan/teknik+dasar+fotografi+DOF+(Depth+of+field).pdf
https://www.diykamera.com/pengertian-exposure/