Artikel Pembelajaran Ips
Artikel Pembelajaran Ips
1
UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan
Abstract
Education is a process of developing the knowledge and skills of an individual in order to improve life. In
carrying out education a teacher or educator needs a model for planning teaching and learning activities
in the classroom. The technology and society science learning model is a model that empowers students'
skills to deal with problems related to technology and people's lives. Science and Social Sciences have a
relationship in the development of technology today. This study uses a type of literature review with a
narrative review model. The application of science, technology and community learning models to social
studies learning uses several methods including lecture methods, discussion methods, demonstration
methods, case study methods, and deductive methods.
Keywords: learning models, learning methods, social studies learning, science, technology
Abstrak
Kata kunci : model pembelajaran, metode pembelajaran, pembelajaran IPS, sains, teknologi
PENDAHULUAN
Mata pelajaran IPS di sekolah dasar merupakan mata pelajaran yang berdiri
sendiri sebagai integrasi dari sejumlah konsep disiplin ilmu sosial, humaniora, sains
bahkan berbagai isu dan masalah sosial kehidupan. Materi IPS untuk jenjang sekolah
dasar tidak terlihat aspek disiplin ilmu karena lebih dipentingkan adalah dimensi
pedagogik dan psikologis serta karakteristik kemampuan berpikir peserta didik yang
bersifat holistik(Saharuddin, 2020). Dalam perkembangannya, materi IPS di sekolah
dasar dapat digabungkan dengan materi lain seperti IPA ataupun Matematika. Misalnya
materi IPS tentang ekonomi dapat di gabungkan dengan materi Matematika.
Penggabungan materei ini diterapkan sejak kurikulum 2013 dan pada kurikulum
merdeka materi IPS sudah tidak berdiri sendiri melainkan digabungkan dengan
pelajaran IPA.
METODE PENELITIAN
PEMBAHASAN
Pada hakikatnya terdapat tiga dimensi yaitu sains sebagai produk, sains sebagai
proses, dan sains sebagai seperangkat nilai. Sains merupakan sekumpulan pengetahuan
yang meliputi fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan teori-teori, sains sebagai
keterampilan-keterampilan dan sikap-sikap yang dibutuhkan untuk memperoleh serta
mengembangkan pengetahuan yang disebut proses sains. Tujuan utama pendidikan
Sains yaitu mengembangkan individu-individu dengan literasi Sains yang meliputi
pengetahuan tentang usaha ilmiah dan aspek-aspek fundamental tentang Sains berupa
konsep dan prinsip ilmiah, hukum-hukum dan teori ilmiah, serta ketrampilan inkuri.
Individu yang literasi sains memiliki kemampuan untuk menggunakan aspek-aspek
fundamental sains dalam memecahkan masalah-masalah dalam hidupnya sehari-hari,
dan dalam pengambilan keputusan bagi kepentingan umum maupun personal(Nugroho
& Iman, 2018).
Model pembelajaran Sains teknologi masyarakat (STM) bersinergi dengan
konsep-konsep dan prinsip-prinsip sains, teknologi, dan masyarakat. Pembelajaran sains
akan lebih bermakna jika konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan teori sanis dikemas dalam
kerangka yang bertalian dengan penerapan teknologi dan isu-isu sains yang terdapat di
masyarakat . Model pembelajaran sains teknologi masyarakat (STM) guru dapat
membantu siswa dalam mengali isu-isu sains teknologi masyarakat dalam kehidupan
sehari-hari adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1) Guru menjelaskan materi pokok dan manfaat praktis yang akan diperoleh siswa.
2) Menggali isu atau masalah lebih dahulu dari siswa
3) Siswa menghubungkan pembelajaran baru dengan pembelajaran sebelumnya.
4) Mengidentifikasi isu atau masalah dalam masyarakat yang berkaitan dengan
topik yang dibahas
5) Guru merumuskan pertanyaan-pertanyaan spesifik terhadap isu sains dengan
metode Tanya jawab menggungkapkan kembali secara singkant untuk melihat
tingkat pemahaman para siswa guru dapat mengiringi pertanyaan para siswa
agar siswa yang ditunjuk dapat menjawab pertanyaa.
6) Siswa secara berkelompok mencoba merumuskan solusi-solusi alternatif dari
isu-isu yang telah dirumuskan(Suarni et al., 2021)
Sains, teknologi dan masyarakat merupakan satu rangkaian atau kesatuan sistem
yang mempunyai hubungan erat satu sama lain, dengan kedudukan IPS disini adalah
dapat menjelaskan ilmu teknologi dan masyarakat sesuai informasi yang ada pada pihak
ketiga unsur tersebut baik dampak negatie maupun dampak positif. Sehingga
pemahaman konsep ilmu, teknologi dan masyarakat dapat dijembatani melalui proses
pembelajaran IPS secara terpadu(Sari, 2022). Misalnya pengaruh kemajuan teknologi
pada bidang komunikasi, pertanian, ekonomi dan lain sebagainya sangat berdampak
pada aktivitas di masyarakat. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan tidak
hanya merubah tatanan di masyarakat namun juga merubah gaya hidup masyarakat
sehingga menimbulkan masalah-masalah atau isu baru yang disebabkan oleh
perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.
Model STM dalam pembelajaran IPS merupakan pendekatan bersinergi pada
aspek sosial, budaya, teknologi dan masyarakat dalam format instruksional. Isu-isu
sosial-teknologi yang ada di masyarakat menjadi karakteristik dari pendekatan STM.
Melalui model pembelajaran STM, peserta didik dapat mempelajari IPS dalam konteks
pengalaman nyata, mengacu pada pertumbuhan yang semakin sempurna (kognitif, sikap
dan keterampilan). Melalui STM diharapkan anak dapat diarahkan secara terprogram
untuk mencapai penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap tertentu demi tugas-
tugas dimasyarakat(Evariani, 2017).
1. Metode Ceramah
Metode ceramah secara lisan digunakan oleh guru atau pendidik untuk
menjelaskan materi dan memberi refleksi pada peserta didik sebelum, saat atau
setelah kegiatan pembelajaran. Meskipun metode ini merupakan metode
konvensional, tetapi metode ini tidak dapat dipisahkan dalam proses
pembelajaran karena peserta didik memerlukan bimbingan dan pengarahan
secara lisan dari guru atau pendidik.
2. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah kegiatan menyampaikan pendapat atau gagasan
untuk memecahkan masalah yang dilakukan oleh beberapa peserta didik(Arif,
2020). Melalui metode diskusi peserta didik dapat lebih terbuka pemikirannya
dan melatih kepercayaan dirinya dalam menyampaikan gagasan atau
pendapatnya terhadapa isu-isu yang terjadi di masyarakat. Metode ini sangat
membantu perkembangan kognitif dan psikomotorik peserta didik dalam
penerapan model pembelajaran sains teknologi dan masyarakat. Pada jenjang
dasar, metode ini baiknya dilaksanakan pada anak tingkat atas atau sekitar kelas
4-6 SD.
3. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode pembelajaran yang menggunakan
pemeragaan suatu teori, kejadian atau peristiwa untuk memperjelas maksud dari
materi yang sedang dipelajari(Arif, 2020). Dalam model pembelajaran sains
teknologi dan masyarakat, metode ini membantu peserta didik agar lebih
memahami tentang suatu teori atau kejadian sehingga pemahaman tersebut dapat
lebih membekas dan peserta didik mampu mengingat materi dalam jangka waktu
yang lama.
4. Metode Studi Kasus
Meteode ini membentuk suatu penjelasan tentang masalah, kejadian atau
situasi tertentu(Magdalena, 2020). Dengan menggunakan metode ini guru dan
peserta didik dapat aktif dalam berdiskusi serta memberikan pendapat untuk
memecahkan masalah yang sedang dikaji. Pada sekolah tingkat dasar metode ini
dilakukan dengan menggunakan masalah-masalah sederhana seperti kasus
pembullyan, sikap gotong royong, proses pemenuhan kehidupan, dan lain
sebagainya.
5. Metode Deduktif
Metode ini memberikan penjelasan tentang prinsip-prinsip pembelajaran
kemudian disertai dengan penerapan atau contohnya pada situasi
tertentu(Magdalena, 2020). Guru atau pendidik dapat lebih mudah memberikan
pemahaman tentang materi melalui metode deduktif. Dalam model pembelajaran
sains teknologi dan masyarakat peserta didik dituntut mampu memecahkan
masalah yang terjadi lingkungan sekitar peserta didik. Menggunakan metode ini,
peserta didik diajak menemukan contoh permasalahan dalam masyarakat serta
mencari penyelesaiannya dengan menerapkan apa yang sudah dipelajarinya di
sekolah.
KESIMPULAN
SARAN
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari pembaca untuk penelitian ini,
dengan harapan penelitian ini nantinya dapat menjadi bahan referensi yang relevan.
DAFTAR PUSTAKA
Arif, T. A. (2020). Teori Belajar dan Implikasinya di SD (E. Akib (ed.)). CV. Haura
Utama.
Husamah, Pantiwati, Y., Restian, A., & Sumarsono, P. (2016). Belajar dan
Pembelajaran. Universitas Muhammadiyah Malang.
Maemunawati, S., & Alif, M. (2020). Peran Guru, Orang Tua, Metode dan Media
Pembelajaran: Strategi KBM di Masa Pandemi Covid-19. Penerbit 3M Media
Karya Serang.
Magdalena, I. (2020). Desain pembelajaran SD : teori dan praktik (A. Nandika (ed.)).
CV Jejak, Anggota IKAPI.
Muhammad Nur & Rozayani. (2020). Pembelajaran Ips Berbasis Sains, Teknologi Dan
Masyarakat (Stm). Cross-Border, 3(2), 357–370.
Suarni, G. L., Rizka, M. A., & Zinnurain, Z. (2021). Analisis Pengaruh Penerapan
Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat Terhadap Hasil Belajar Siswa.
Jurnal Paedagogy, 8(1), 31. https://doi.org/10.33394/jp.v8i1.3226
Susila, H. R., & Qosim, A. (2021). Strategi Belajar dan Pembelajaran: Untuk
Mahasiswa FKIP (Z. Syahrial (ed.)). Syiah Kuala University Press.
Wardinal, L., Miaz, Y., Mayar, F., & Irdamurni. (2019). Pengaruh Model Pembelajaran
Sains Teknologi Masyarakat (STM) Terhadap Aktivitas Belajar Dan Hasil Belajar
IPS Siswa Kelas V SD. Jurnal Basicedu, 3(3), 936.
LAMPIRAN