SKRIPSI 1 - ELSHA - DEENG Revisi Terkini 2023
SKRIPSI 1 - ELSHA - DEENG Revisi Terkini 2023
Proposal
Dianjurkan guna memenuhi persyaratan
Untuk Meraih Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Disusun oleh:
Elsha Deeng
NIM: 106011810071
UNIVERSITAS KLABAT
FAKULTAS KEPERAWATAN
APRIL, 2023
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur serta hormat peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas segala berkat dan karunia yang telah Dia berikan, sehingga peneliti
Dalam penyusunan proposal ini, peneliti mendapatkan banyak sekali bantuan serta
bimbingan dari berbagai pihak. Maka dari itu pada kesempatan ini, peneliti ingin
2. Ailine Sanger, BSN, MSN selaku Ketua Program Studi Fakultas Keperawatan
Universitas Klabat yang telah memberikan arahan, dukungan dan saran dalam
sangat membantu dalam penentuan rumus dan metode penelitian yang akan
digunakan.
4. Ns. Angelia Friska Tendean, S.Kep., M.Kep selaku dosen pembimbing yang
telah memberikan arahan, koreksi, saran, serta waktu juga pikiran untuk
i
5. Injilia Desgia Kawalod, Anggraini Agustina Ayomi, Virginia Kharina
serta teman lainnya yang dengan setia memberikan dukung dan memberi
7. Kel. Kumolontang Lengkong, Mas Gatot Ituadja serta semua yang menjadi
penulisan proposal ini, sehingga peneliti sangat membutuhkan kritik dan saran
mengharapkan agar proposal ini dapat bermanfaan bagi pembaca. Terima kasih
Peneliti
ii
ABSTRAK
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
ABSTRAK...........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................viii
DAFTAR TABEL................................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
Latar Belakang Masalah......................................................................1
Rumusan masalah...............................................................................5
Tujuan penelitian.................................................................................5
Manfaat Penelitian..............................................................................5
Bagi Mahasiswa Rantau............................................................5
Bagi Institusi Pendidikan..........................................................6
Bagi Peneliti..............................................................................6
Cakupan dan Batasan dalam penelitian..............................................6
Definisi istilah yang digunakan dalam penelitian...............................7
Kematangan Emosi...................................................................7
Penyesuaian diri........................................................................7
Mahasiswa Rantau.....................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................8
Penyesuaian Diri................................................................................8
Aspek-aspek Penyesuaian Diri..................................................9
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri.............10
Kematangan Emosi.........................................................................12
Aspek-aspek kematangan emosi.............................................13
Faktor-faktor yang mempengaruhi kematangan emosi...........13
Mahasiswa Rantau..........................................................................14
Karakteristik mahasiswa.........................................................15
Karangka Konseptual.....................................................................15
Hipotesis Penelitian........................................................................16
BAB III METODE PENELITIAN................................................................17
Desain Penelitian.............................................................................17
Analisa Data....................................................................................18
iv
Populasi dan Sampel........................................................................20
Instrumen Penelitian.........................................................................21
Proses Pengumpulan Data................................................................25
Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................27
Pertimbangan Etika dalam Penelitian...............................................27
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.........................................................29
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI..........................................36
Kesimpulan.......................................................................................36
Rekomendasi.....................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................38
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN B KORESPONDENSI.....................................................................31
LAMPIRAN C KUESIONER...............................................................................33
LAMPIRAN H CV………….………………………………………………….. 69
LAMPIRAN I DOKUMENTASI……………..………………………………... 73
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mahasiswa berasal dari kata maha
dan siswa yang artinya pelajar yang tingkatnya lebih tinggi. Mahasiswa adalah
seseorang yang menempuh pendidikan tinggi baik itu di sekolah tinggi, akademik
dalam daerah maupun luar daerah, yang dimaksudkan dengan mahasiswa luar
menambah wawasan yang luas dan untuk kelangsungan hidup yang terkadang
membuat mereka jauh dari orang tua dan keluarga karena harus berkuliah di luar
sosial dan dukungan dari dosen/staf dan teman, perbedaan, kerinduan keluarga,
1
2
terlibat dengan anggota kelompok yang berbeda), dan penyesuaian diri (Demiral
yang melibatkan respon mental dan tingkah laku dari setiap individu yang
keharmonisan antara kondisi dalam diri dengan apa yang diharapkan oleh
yang merujuk secara khusus pada masalah penyesuaian diri sosial (Zulkarnain et
al., 2020).
Penyesuaian diri yang buruk biasanya dirasakan pada mahasiswa baru atau
tingkat pertama yang baru menjajaki dunia perkuliahan. Mahasiswa yang baru
kurangnya kedewasaan dan perubahan program studi dari Sekolah Menengah Atas
(SMA) atau sederajat sebelumnya yang menggunakan gaya belajar yang berbeda
(Zhuhra et al., 2022). Selain itu, pada tahun pertama mahasiswa biasanya
presentase 42,5% dengan kategori rendah (Belay Ababu et al., 2018). Sementara
(Maulina and Sari, 2018). Sejauh ini belum ada publikasi penelitian tentang
buruk bagi mahasiswa. Penyesuaian diri yang tidak baik dapat menyebabkan
emosi negatif dalam dirinya muncul dan dapat membuat individu tidak mampu
menjalani kehidupan sehari-hari dengan produktif, dan jika itu berlangsung secara
terus menerus dengan jangka panjang dapat membuat individu tersebut akan
berakhir dengan kehidupan yang tidak sehat, tidak mampu mendapat teman,
hingga berdampak pada nilai akademis yang tidak memuaskan, dan lebih parah
Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah kematangan emosi (Resi Yulia,
2021; Rima, 2021). Kematangan emosi adalah suatu perkembangan pada diri
kuat agar dapat diterima oleh diri sendiri dan orang lain (Asakara, 2020).
masalah secara objektif, dengan demikian kematangan emosi yang baik tentunya
dapat menerima dengan mudah suatu keadaan diri sendiri maupun keadaan orang
tinggi, maka mahasiswa tersebut akan semakin tegar dalam menghadapi segala
kesulitan dan mampu mengatasi kesulitan dengan tepat sehingga bisa bertahan
dengan segala rintangan yang ada sehingga bisa mampu menyesuaikan diri (Sari,
2021).
setiap individu mampu untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan (Siokal &
untuk bisa beradaptasi dan meningkatkan kesehatannya mulai dari perilaku adaptif
dan mengubah perilaku maladaptif (Alligood, 2018). Pada penelitian ini, perawat
dapat membantu mahasiswa rantau untuk bisa memiliki penyesuaian diri yang
baik untuk mencegah berbagai masalah yang dapat menganggu kesehatan dengan
mahasiswa rantau tingkat satu, didapati hal yang menjadi tantangan ketika
Atas atau sederajat dengan masa kuliah, teman serta lingkungan yang budayanya
berbeda termasuk bahasa, makanan yang berbeda. Lebih lanjut didapati mereka
sering merasa sedih karna terpisah jauh dengan orang tua, merasa cemas
Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas maka peneliti tertarik untuk
Rumusan masalah
Universitas Klabat?
Universitas Klabat?
Tujuan penelitian
Manfaat Penelitian
setiap individu ketika menjadi seorang mahasiswa rantau dengan demikian ketika
baik tapi juga memiliki kematangan emosi dan penyesuaian yang baik.
Bagi Peneliti
referensi dan sekaligus merupakan tuntutan akhir dalam memenuhi syarat meraih
ini untuk peneliti tentunya juga mendukung peneliti agar dapat meningkakan
kematangan emosi dan penyesuaian diri yang lebih baik dalam bersosial.
Batasan mahasiswa dari luar daerah Sulawesi Utara yang aktif berkuliah di
Universitas Klabat tingkat I Tahun Ajaran 2022/2023 dan mahasiswa yang tinggal
di asrama.
7
Kematangan Emosi
dengan baik dalam waktu dan keadaan yang tepat, dalam penelitian ini yang
emotional response, emotional range, and depth dan emotional control. Kategori
Penyesuaian diri
Respon atau cara individu beradaptasi dengan suatu keadaan baru dan dalam
yang baru yang terdiri dari aspek self-knowledge and self-insight, self-objectify
Kategori penyesuaian diri dalam penelitian ini mencakup ringan, sedang, dan
tinggi.
Mahasiswa Rantau
kesuksesan melalui kualitas pendidikan yang baik pada bidang yang diinginkan,
membuat keputusan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Pustaka
Pada bab ini akan membahas mengenai teori dan konsep yang berhubungan
dengan variabel dalam penelitian ini yaitu kematangan emosi dan penyesuaian
diri. Peneliti akan membahas juga mengenai kerangka konseptual dan hipotesis
penelitian.
Penyesuaian Diri
dengan kata adjustment Menurut Hosnan (2016). Penyesuaian diri adalah satu
proses untuk mencakup respon mental dan tingkah laku, yang dimana individu
harus berusaha dalam mengatasi kepentingan, ketegangan, konflik dan stres dalam
diri sendiri (Muti'ah, 2021). Penyesuaian diri juga dapat diartikan sebagai proses
dalam diri sendiri dan tuntutan lingkungan, sehingga individu akan dikatakan
memiliki penyesuaian diri yang baik ketika individu tersebut dapat mencapai
kepuasan dalam usaha memenuhi kebutuhan, mengatasi masalah, dan bebas dari
memiliki kategori sedang. Penyesuaian diri sedang yaitu ketikan mahasiswa dapat
religiusitas dan kebudayaan. Sedangkan menurut Suhasono & Anwar (2020) pada
8
9
kategori sedang. Penyesuaian diri sedang yaitu individu dapat memulai dengan
melihat dan menilai situasi dengan tujuan untuk berguna dalam lingkungan sosial
Ciri-ciri yang baik dari penyesuaian diri adalah pertumbuhan secara keseluruhan
dari dalam diri individu secara sosial dan kemampuan individu untuk merangkul
hubungan kepedulian yang baik dengan orang lain (Patria, 2020). Penyesuaian diri
biasanya yang terjadi secara terus menerus yang di lakukan diri sendiri, kepada
orang lain, maupun lingkungan dimana individu bertanggung jawab dalam diri
(Hidayanti, 2021).
10
Menurut Akbert dan Emmons dalam (Edi, 2021) penyesuaian diri memiliki
telah mengenal dan menerima kehidupan, naik melalui proses kognisi maupun
merupakan salah satu pengalaman tersendiri yang apabila sesuai dengan tujuan
ketika tidak dapat menyesuaikan diri secara positif dapa membuat individu
menunjukan tingkah laku yang serbah salah, tidak terarah, emosional, sikap yang
Keadaan Fisik. Keadaan fimana system tubuh yang baik sebagai salah satu
syarat untuk menuju tujuan yang tercapainya penyesuaian diri yang baik.
Kesehatan, penyakit dan sebagainya. Adanya cacat fisik dan penyakit kronik akan
Keadaan Mental. Karena orang dengan pikiran yang sehat merupakan salah
ketakutan, dan penyakit mental dapat mencegah adaptasi diri yang baik. Keadaan
dari pikiran yang baik dapat mendorong imdividu untuk mersepon sesuai dengan
dorongan internal dan tuntutan lingkungan sekitar. Pada kondisi ini juga individu
yang bisa menanggapi segala tantangan dalam hidup baik maupun buruk dengan
emosi yang baik dapat menyesuaikan diri dengan baik. Penelitian menyebutkan
yang menuntun manusia untuk memiliki makna, tujuan, dan stabilitas hidup yang
mereka butuhkan untuk memenuhi tuntutan dan perubahan yang terjadi dalam
kehidupannya.
12
Kematangan Emosi
Kematangan emosi berasal dari dua istilah yaitu kematangan dan emosi.
yang dimana diharapkan agar individu menjadi pribadi yang baik dan juga
memiliki emosi yang positif untuk mejalani setiap permasalahan yang ada pada
memiliki kematangan emosi kategori sedang. Begitu juga penelitian dari Oktavi
sedang adalah dimana emosional indvidu cukup sesuai untuk mengendalikan atau
memiliki kontrol diri, perasaan untuk menerima diri sendiri dan orang lain dan
dipengaruhi oleh kematangan emosi yang baik, tentunya dapat menerima keadaan,
baik diri sendiri maupun orang lain, tidak impulsive, mampu mengontrol dan
jawab yang baik (Hidayati, 2021). Kematangan emosi adalah kesadaran penuh
menetap ketika di dalam satu suasana hati maupun suasana hati lainnya yang tidak
tingkat perkembangannya.
emosi, karna ketika emosi uang kurang baik akan mampu meghambat
Faktor lingkungan. Seperti suatu lingkungan yang tidak aman bagi individu
Faktor individu. Yaitu faktor yang berasal individu itu sendiri yang
persepsi.
Mahasiswa Rantau
individu yang belajar untuk mencapai cita-cita sampai pada jenjang perguruan
tinggi. Menurut Wulandari, (2022) Mahasiswa adalah individu yang telah lulus
posisi yang di hadapi adalah masa priode peralihan dari masa remaja akhir
halaman, Dengan kemampuan sendiri, Untuk jangka waktu yang lama atau tidak,
Biasanya dengan maksud kembali pula, Merantau adalah lembaga sosial, dalam
arti kebiasaan atau perilaku yang dilakukan oleh banya orang, yang
membudayakan, proses belajar dan menimbah ilmu serta terdaftar sebagai pelajar
Karakteristik mahasiswa
salah satu univeritas perguruan tinggi, memiliki tanggung jawab dan kemandirian
dalam berpikir untuk masa depan, memiliki kebebasan untuk memilih pergaulan
Karangka Konseptual
dapat bertanggung jawab serta individu mendapatkan penyeusaian diri yang baik,
kemajaun setiap individu dari dalam diri, dimana individu mampu untuk
mengontrol emosi sehingga akurat secara nyata dan tepat sasaran. Penyesuaian
diri yang tinggi pada mahassiswa rantau diekspetasikan akan diikuti dengan
Dalam penelitian ini terdapat dua variable yaitu kematangan emosi sebagai
Hipotesis Penelitian
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini berisi penjelasan mengenai desain penelitian, analisis data, populasi dan sampel,
instrument penelitian, proses pengumpulan data, lokasi dan waktu penelitian, serta pertimbangan
Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode penelitian deskriptif
korelasi melalui pendekatan cross sectional. Deskriptif korelasi merupakan jenis peneltian untuk
mengetahui korelasi atau hubungan antara variabel independent dan variable dependen. Cross
sectional merupakan pendekatan observasi pada waktu yang sama (Masturoh & Anggita, 2018).
18
Analisa Data
sistematik dan pernyataan data agar data yang akan diteliti berguna. Peneliti akan melakukan
beberapa tahapan pengelolaan dalam analisis data. Pertama penyuntingan data atau editing yaitu
pemeriksaan kembali pengisian kuesioner, apakah respons yang diberikan sudah lengkap dan
jelas terbaca. Selanjutnya dilakukan pengubahan data dalam bentuk angka atau coding, guna
memberikan identitas pada data dengan simbol (kode). Dalam pengodean dalam tabel yang
dianalisis tentunya menggunakan perangkat lunak statistik. Tahapan akhir yaitu pengecekan data,
apakah sudah tepat sesuai format, atau masih ada kekeliruan (Suwajana, 2016).
Untuk menjawab pernyataan masalah pertama dan kedua mengenai gambaran kematangan
emosi dan penyesuaian diri menggunakan rumus persentase untuk data yang berskala kategori,
sedangkan untuk data numerik menggunakan rumus mean dan standar deviasi. Untuk menjawab
Tingkat signifikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Alpha 5% (0,05) apabila
menggunakan nilai p value ≤ 0,05 dimana Ha diterima yang berarti terdapat hubungan dari kedua
variable sedangkan apabila nilai p value ≥ 0,5 maka Ha ditolak terdapat gabungan antara kedua
variable (Elisabath, 2021). Hubungan korelasi terdapat dua arah yaitu apabila koefisien (0-1)
maka terdapat hubungan positif dan dikatakan negatif dengan koefisian (0 s.d -1), apabila
koefisien korelasi positif, maka kedua variabel memiliki hubungan searah. Sebaliknya, jika
koefisian korelasi negatif, maka kedua variabel mempunyai hubungan terbalik (Heriyanto,
2017).
19
antara dua variable yang yang diberikan yaitu dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1.
Populasi adalah suatu wilayah yang terdiri dari atas subjek maupun objek yang memiliki
karakteristik yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari kemudian menarik kesimpulan, populasi
juga diartikan sebagai wilayah dari hasil penelitian. Sedangkan sampel adalah sebagai dari
jumlah dan karakteristik yang ditentukan oleh peneliti pada populasi (Ardat, 2021). Populasi
dalam penelitian ini adalah mahasiswa rantau di Universitas Klabat. Teknik pengambilan sampel
yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu non-probality yaitu purposive sampling dimana
Teknik pemilihan sampel yang telah didapati oleh penelitian (Suprajitno, 2016).
Berdasarkan data informasi dari bidang akademis Universitas Klabat jumlah mahasiswa
rantau yang tinggal berjumlah 118 mahasiswa. Adapun, kriteria inklusi dan ekslusi dalam
penelitian ini kriteria inklusi yaitu mahasiswa yang berasal dari luar daerah Sulawesi Utara,
mahasiswa tingkat pertama, mahasiswa yang tinggal di asrama dan bersedia mengisi kuesioner
dengan dibuktikan dengan informed consent sedangkan kriteria ekslusi yaitu mahasiswa yang
sedang sakit dan yang tidak bersedia berpartisipasi dan juga tidak tinggal di asrama dalam
penelitian.
20
Perhitungan besar sampel penelitian menggunakan rumus perhitungan Slovin seperti gambar 1
dengan jumlah sampel minimal 92 mahasiswa dan jumlah sampel yang didapat berjumlah 97
mahasiswa.
N
n=
N ( d )2 +1
118
n=
118 (0,05)2+1
118
n= 2
118 (0,0025) +1
118
n= =91,1=92
1,295+1
Kerangka:
n: Jumlah Sampel
N: Jumlah Populasi
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan dalam mengumpulkan data. Kuesioner
merupakan alat ukur untuk untuk mempermudah penelitian saat mengumpulkan data serta dapat
memberikan hasil yang lebih sistematis, dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan kepada
responden untuk jawaban. Adapun instrument yang digunakan dalam penelitian ini merupakan
kuesioner penyesuaian diri dan kematangan emosi diadopsi dari penelitian (Maulidya, 2021).
lainnya yang berkaitan dengan data penelitian (Masturoh & Anggita, 2017).
Instrumen penyesuaian diri terdiri dari 14 pernyataan dan variabel kematangan emosi terdiri
dari 15 pernyataan. Kedua kuesioner yang digunakan di dalam penelitian ini menggunakan skala
likert yang disusun yang terdiri dari pernyataan unfavorable dan favorable. Pada item favorable
pilihan (SS) akan mendapatkan nilai 4 sedangkan pada item unfavorable akan mendapatkan nilai
1, pilihan (S) akan mendapatkan nilai 3 pada item favorable dan nilai 2 pada item unfavorable,
pilihan (TS) akan mendapatkan nilai 2 pada item favorable dan nilai 3 pada item unfavorable,
dan pilihan (STS) akan mendapatkan nilai 1 pada item favorable dan nilai 4 pada item
unfavorable. Kisi-kisi instrumen dapat lebih jelas dilihat pada tabel 3 dan 4 (Maulidya, 2021).
22
Tabel 2.
Butir Item
Faktor Indikator Favorabel Unfavorable halaman
Adequency of Menunjukkan respon 1, 2, 12 3,9,10,14 13
emotional emosional sesuai
response tingkat pertumbuhan
Tabel 3
Tabel 4
Uji validitas merupakan ukuran yang digunakan dalam melihat seberapa cermat suatu
penelitian melakukan fungsi ukuran, agar peneliti dapat berfungsi dengan baik apabila ada suatu
hal yang akan diukur. Penelitian ini menggunakan kuesioner dari Maulidya, (2021) kuesioner
penyesuaian diri nilai Cronbach alpha sebesar 0,751 dan kuesioner mengukur kematangan emosi
Cronbach alpha sebesar 0,787. Kuesioner dikatakan baik dan dapat diterima apabila nilai
Pengumpulan data adalah pendekatan terhadap subjek penelitian untuk mengumpulkan data
yang dibutuhkan dalam penelitian untuk selanjutnya dianalisis dan dapat disimpulkan (Masturoh
Pertama-tama pada tahap persiapan peneliti menentukan judul dan subjek yang akan diteliti.
awal dari dosen agar diterima, peneliti melakukan studi awal terlebih dahulu untuk mendapatkan
1. Setelah mengikuti ujian proposal. Peneliti mengajukan surat izin pengambilan data dari
2. Peneliti meminta izin kepada bidang akademik Universitas Klabat untuk melakukan
penelitian.
3. Setelah memperoleh surat ijin, peneliti meminta data jumlah mahasiswa rantau yang ada,
4. Meminta waktu dan sekaligus meminta izin kepada setiap kepala asrama di Universitas
Klabat.
tujuan peneliti
menyetujui informed consent kepada subjek penelitian untuk meminta izin kepada
subjek.
data peneliti munggunakan dua metode pengumpulan data yaitu melalui google form
6. Mengucapkan terima kasih kepada responden dan semua pihak yang berkaitan dalam
penelitian ini.
7. Memperoleh data peneliti melakukan pengolahan data, serta menyajikan hasil penelitian.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2022 sampai Januari 2023 pada Mahasiswa
Rantau di asrama Edelweis, Jasmin, Anex, Crystal, Genset, dan Guest Universitas Klabat
Autonomy
Peneliti mendapat persetujuan dari responden dengan menggunakan informed consent dalam
pengisian kuesioner dan menyetujui menjadi responden dalam penelitian. Subjek penelitian
Justice
Dalam penelitian ini semua populasi mahasiswa rantau yang aktif berkumpul di kelompok
ikatan berkesempatan menjadi responden. Subjek penelitian pada populasi harus diperlakukan
dengan adil dengan memberikan kesempatan yang sama kepada setiap individu dalam populasi
Confidentiality
Peneliti dalam melakukan penelitian menjamin keamanan dan kerahasiaan terkait informasi
responden yang didapat dalam proses pengumpulan data dan digunakan hanya dalam penelitian.
Peneliti harus mampu menjaga rahasia atau data– data penelitian yang telah dikumpulkan.
27
Beneficence)
Kode etik dalam penelitian harus memperhatikan dan mempertimbangkan kebaikan diri dari
Non maleficience
Peneliti harus memastikan bahwa penelitian yang dilakukan tidak akan berbahaya bagi
Veracity
Peneliti akan jujur dan tidak akan menyembunyikan tujuan dilakukan penelitian ini terhadap
Hambatan dalam penelitian ini yaitu proses pengumpulan data menjadi lebih lama dimana
responden tidak langsung mengisi form kuesioner yang dibagikan peneliti sehingga peneliti
harus mencari secara personal sesuai dengan waktu kesediaan responden. Keterbatasan dalam
penelitian ini peneliti tidak membuat kriteria ekslusi bagi mahasiswa rantau yang sudah lama
BAB IV
Bagian bab ini membahas analisis data dan hasil uji hipotesis serta interpretasi data
penelitian dengan proses pengolahan data dengan tujuan untuk menjawab pernyataan pada
rumusan masalah.
Gambaran kematangan emosi pada mahasiswara rantau dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6
Tabel 6 menunjukan hasil gambaran dari kematangan emosi, dari 97 responden terdapat 72
(74,2%) responden dalam kategori kematangan emosi sedang dan 14 (14,4%) responden dengan
kategori kematangan emosi tinggi sedangkan 11 (11,3%) responden lainya dalam kategori
konsep kematangan emosi yang rendah, Dengan demikian mayoritas kematangan emosi
tanggapan yang tepat terhadap lingkunganya (Mariska, 2018). Kematangan emosi adalah suatu
perasaan sadar dalam diri individu dimana dalam kepentingan kehidupan setiap individu akan
memikirkan kebutuhan dan masa depan, sehingga keadaan ini individu tersebut membiarkan
emosional yang stabil, dan tetap menetapkan suatu suasana hati menyenangkan maupun suasana
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Miyanti & Ismiradewi
(2020) yang didapati bahwa mayoritas responden 67,8% memiliki kematangan emosi kategori
sedang. Penelitian lain juga dari Oktavi (2019) menunjukkan 44,1% mempunyai kematangan
emosi kategori sedang. Kematangan emosi sedang adalah dimana emosional indvidu cukup
mahasiswa dapat memahami apa yang diinginkan, berusaha untuk memperbaiki kemampuan,
tidak mudah tersinggung ketika di berikan kritikan. Menurut Maulidya (2021) kematangan emosi
emosional sesuai rangsangan yang diterima, dan mahasiswa mampu untuk mengendalikan dan
Gambaran penyesuaian diri pada mahasiswara rantau dapat dilihat pada table 7.
Tabel 7
Pada table 7, menunjukan hasil gambaran penyesuaian diri pada mahasiswa rantau, dari 97
responden terdapat 59 (60,8%) responden memiliki penyesuaian diri sedang dan 20 (20,6%)
responden memiliki penyesuaian diri rendah, sedangkan 18 (18,6%) responden lainya memiliki
penyesuaian diri tinggi. Dengan demikian mayoritas penyesuaian diri mahasiswa rantau di
Penyesuaian diri adalah proses untuk mencakup respon mental dan tingkah laku, yang
dimana individu harus berusaha dalam mengatasi kepentingan, ketegangan, konflik dan stres
dalam diri sendiri (Muti'ah, 2021). Penysuaian diri yang baik tentunya muncul sari dalam diri,
sehingga individu mampu menciptakan lingkungan yang bisa menerima dirinya dan dapat
mencapai kepuasan dalam usaha memenuhi kebutuhan, begitu juga dalam mengatasi masalah
serta individu dapat terhindar dari fikiran yang menggangu seperti depresi dan frustasi
(Walandari, 2022).
31
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian dari Lestari (2016) pada mahasiswa Riau di
Yogyakarta bahwa 92,9% penyesuaian diri pada kategori sedang. Penyesuaian diri sedang yaitu
ketikan mahasiswa dapat dilihat dari faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri mahasiswa
dalam keadaan fisik, perkembangan dan kematangan, psikologis, lingkungan, serta religiusitas
dan kebudayaan. Menurut Suhasono & Anwar (2020) pada mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Malang bahwa 88% penyesuaian diri pada kategori sedang. Penyesuaian diri
sedang yaitu individu dapat memulai dengan melihat dan menilai situasi dengan tujuan untuk
berguna dalam lingkungan sosial dan berdampak baik sehingga dapat menyelesaikan perselisihan
mental, kecewa dan tidak menunjukkan perilaku yang memperhatikan gejala menyimpang.
Berdasarkan tinjauan lanjutan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa
rata-rata jawaban yang tertinggi responden dalam kuesioner penyesuaian diri yaitu mengenai
mudah berempati dengan orang lain, merengek untuk mendapatkan apa yang diinginkan, dan
menjadi tempat untuk mencurahkan isi hati teman-teman. Berdasarkan hal tersebut, bahwa
mahasiswa rantau di Universitas Klabat memiliki Self knowledge-self insight dan Satisfication
yang artinya mahasiswa memahami emosional pada dirinya, merasa bahwa hal yang telah di lalui
Tabel 8
Berdasarkan dari hasil Analisis hubungan antara kematangan emosi dan penyesuaian diri
mahasiswa rantau, dapat dilihat bahwa nilai signifikan dari kedua variable adalah sebesar 0,197
> 0,05 yang artinya Ha ditolak atau tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kematangan
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Kaur (2022) didapati bahwa 0,875 > 0,05
yang berarti kematangan emosi dan penyesuaian diri tidak memiliki hubungan yang signifikan
antara penyesuaian diri dan kematangan emosi . Penelitian lainnya juga dari Sharma et al (2013)
menunjukkan kematangan emosi dan penyesuaian diri 1,193 > 0,05 juga tidak memiliki
hubungan yang signifikan satu dengan yang lainnya dikarenakan kemungkinan beberapa faktor
yang mempengaruhi penyesuaian diri dalam kondisi fisik, kepribadian, lingkungan, psikologis,
33
dan dari faktor lingkungan, dan pengalaman dari individu mampu dengan tenang dalam
Berbagai aspek memengaruhi penyesuaian diri, termasuk keadaan fisik individu yang sehat
sebagai syarat penting dalam mencapai penyesuaian diri yang optimal (Jainurakhma & Fanami,
2020). Faktor-faktor seperti warisan genetik, kondisi fisik, sistem saraf, kelenjar dan otot,
kesehatan, penyakit, dan lain sebagainya dapat mempengaruhi penyesuaian diri seseorang.
Kondisi fisik yang buruk atau adanya penyakit kronis dapat menghambat adaptasi diri seseorang,
terutama pada individu yang lebih dewasa. Selain itu, kondisi mental yang baik juga diperlukan
untuk mencapai penyesuaian diri yang optimal. Frustasi, ketakutan, dan masalah kesehatan
mental dapat menghambat penyesuaian diri yang baik, sementara pikiran yang sehat dapat
mendorong individu untuk menyesuaikan diri dengan baik terhadap lingkungan sekitar.
Penelitian menunjukkan bahwa kematangan emosi memiliki hubungan dengan penyesuaian diri
Berdasarkan observasi dan wawancara peneliti banyak mahasiswa saat menduduki bangku
Sekolah Menengah Atas sudah meninggalkan orang tua dan masuk asrama yang membuat
jauh dari orang tua. Selain itu, kehidupan berasrama memiliki berbagai kegiatan positif yang
dilakukan mahasiswa yang tinggal di asrama seperti kegiatan ibadah setiap pagi dan malam
secara bersama-sama dan rekreasi disetiap malam minggu sehingga memungkinkan mahasiswa
BAB V
Pada bab ini akan membahas tentang kesimpulan dari penetitian yang telah diteliti oleh
peneliti yaitu kematangan emosi dan penyesuaian diri mahasiswa rantau di Universitas Klabat,
dengan jumlah sampel yaitu 97 orang responden. Bab ini berisi mengenai rekomendasi dari
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang didapatkan dari penelitian yang telah dilakukan, kesimpulan
sebagai berikut:
3. Tidak terdapat hubungan signifikan antara kematangan emosi dan penyesuaian diri
Rekomendasi
Berdasarkan hasil analisis yang didapatkan dari penelitian yang telah dilakukan, peneliti
memberikan rekomendasi.
Mahasiswa Rantau
Setiap mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan kematangan emosi dan penyesuaian diri
sehingga dapat mampu untuk berbaur dengan orang-orang dan memiliki emosi positif.
Institusi Pendidikan
Peneliti berharap agar hasil penelitian dapat di jadikan bahan referensi dalam upaya
meningkatkan kematangan emosi dan penyesuaian diri mahasiswa rantau.
Peneliti Selanjutnya
Perlu dilakukan eksplorasi yang jauh terkait dengan kematangan emosi dan penyesuaian diri
mahasiswa rantau dengan memperbanyak sampel penelitian memperhatikan karakteristik
responden seperti berapa lama mahasiswa hidup rantau, bahkan menganalisa faktor-faktor lain
yang mungkin berkaitan dengan mahasiswa rantau.
36
DAFTAR PUSTAKA
Miyanti, M. A., & Ismiradewi. (2020). Hubungan Kematangan Emosi dengan Penyesuaian Diri
pada Siswa. Prosidang Seminar Nasional Magister Psikologi Universitas Ahmad Dahlan,
33-42.
Morioka, K. (2009). 55 Macrobiotic Principles for Any Diet! Online Optimates LLC.
Muhammad, Z. S., & Achmad, C. (2021). Pengaruh Dukungan Sosial dan Stabilitas Emosi
Terhadap Penyesuaian Diri Mahasiswa Baru Universitas Airlangga Angkatan 2019.
Buletin Riset Pisikologi dan Kesehatan Mental, 2-7.
Muti'ah, L. L. (2021). Penyesuaian Diri Mahasiswa Asal Madura Dalam Menghadapi Geger
Budaya Di Ponorogo. Ponorogo: Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah Institusi
Agama Islam Negri (IAIN) Ponorogo.
Nurhayati, E. (2011). Pisikologi Pendidikan Inovatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Patria, N. N. (2020). Hubungan Antara Kecerdasan Emosi Dan Kemampuan Adaptasi
Mahasiswa Perantau Minangkabau Di Uin Malang. Malang: Universitas Islam Negri
Maualana Malik Ibrahim Malang.
Rahma, S. (2021). Hubungan Antara Kemandirian Dan Kematangan Emosi Dengan
Penyesuaian Diri pada Mahasiswa Perantau Di Fakultas Ushuluddin Uin Suska Riau.
Pekanbaru: Universitas Islam Negeri Syarif Kasim Riau Pekanbaru.
Sharma, B. (2012). Adjustment and Emosional Matyruty Among First Year College Students.
Pakistan Jurnal of Social and Clinical Psychology, 32-37.
Sharma, R., Prabhakar, K., & Prof, A. M. (2013). The Internasional Jurnal of India Psychology.
A Study of Relationship between Emotional Maturity and Adjustment for School Student,
1-9.
Sinaga, H. (2016). Pengaruh Self-Esteem, Kematangan Emosi, dan Kematangan Sosial Perawat
dan Tenaga Medis Terhadap Kualitas Pelayanan Pasien di Rumah Sakit Sos
Tembagapura. Repository, i-116.
Siokal, B., & Sudarman, P. (2017). Falsafah Dan Teori Dalam Keperawatan. Jakarta:
Perpustakaan NAtional Ri.
Siti , R. (2021). Bimbingan dan Konseling Pribadi Sosial. Banda Aceh: Syiah Kuala University
Press.
Sitorus, L. I., & WS, H. W. (2013). Perbedaan Tingkat Kemandirian dan Penyesuaian Diri
Mahasiswa Perantau Suku Batak Ditinjau Dari Jenis Kelamin. Jurnal Penelitian
Pisikologi, 1-5.
Sugiyono, P. D. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Bandung: ALFABETA.
Suprajitno. (2016). Pengantar Riset Keperawatan. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Tri, W. F. (2022). Hubungan Self-Efficacy Dan Dukungan Sosial Teman Sebaya Dengan
Penyesuaian Diri Mahasiswa Rantau Di Universitas Klabat. Manado: Universitas Klabat
Fakultas Keperawatan.
Walandari, E. (2022). Stratrgi Mahasiswa Perantau Dalam Menyesuaikan Diri Terhadap
Budaya Akademik Kampus (Study Kasus Mahasiswa Organisasi Primordial Uin
Jakarta). Jakarta: Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Warsito, H. (2013). Perbedaan Tingkat Kemandirian Dan Penyesuaian Diri Mahasiswa
Perantauan Suku Batak Ditinjau Dari Jenis Kelamin. Character, 1-5.
Zhuhra, R.T., Wahid, M.H., Mustika, R., 2022. Exploring College Adjustment in First-Year Gen
Z Medical Students and Its Contributing Factors. Malays. J. Med. Sci. MJMS 29, 126–
137. https://doi.org/10.21315/mjms2022.29.1.12
38
Zulkarnain, I., Asmara, S., Sutatminingsih, R., 2020. Membentuk Konsep Diri Melalui Budaya
Tutur: Tinjauan Psikologi Komunikasi. Puspantara, Medan.
39
LAMPIRAN A
(LEMBARAN KONSULTASI)
40
Airmadidi,
Dosen Statistik
Ns. I Gede Purnawinadi, S.Kep, M.Kes
42
43
LAMPIRAN B
(KORESPONDEN)
44
45
LAMPIPRAN C
(KORESPONDENSI)
46
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Nim : 106011810079
Setelah mendapat penjelasan dari peneliti, saya menegrti dan memahami dengan benar
DENGAN PENYESUAIAN DIRI”. Dengan ini menyatakan saya bersedia unutk menjadi sampel
Airmadidi……….2022
(………………………….)
47
LAMPIPRAN D
(KUESIONER)
48
Keterangan:
SS = Sangat Sesuai
S = Sesuai
ST = Tidak Sesuai
STS = Sangat Tidak Sesuai
49
No Pertanyaan SS S TS STS
1 Saya dapat membedakan apa yang muncul di dalam
diri saya
2 Saya dapat memahami apa yang diri saya inginkan
3 Saya tidak dapat memahami seperti apa gambaran
diri saya
4 Orang lain sering mengkritik perilaku saya
5 Saya berusaha untuk memperbaiki kemampuan diri
saya
6 Saya tidak merasa tersinggung dengan keritikan
yang diberikan orang lain jika memang itu benar
adanya
7 Saya merasa bahwa pandangan orang lain
berpengaruh besar terhadap pilihan hidup saya
8 Saya mudah merasa iri dengan hal-hal yang dimiliki
oleh orang lain
9 Saya dapat mengekspresikan emosi saya dengan
baik
10 Saya mudah sekali tersulut emosi
11 Saya akan terus berusaha mencapai hal yang saya
inginkan walaupun sempat mengalami kegagalan
12 Saya merasa bahwa setiap hal yang saya lalui adalah
pengalaman yang baik
13 Saya mudah merasa tidak nyaman dengan kondisi
yang saya alami
14 Saya mudah menyerah dosaat ada halangan yang
saya hadapi
15 Kesalahan yang saya lakukan pada masa lalu
bukanlah satu penyesalan dalam hidup saya
50
No Pertanyaan SS S TS STS
1 Saya mudah berempati dengan orang lain
2 Saya tidak dapat mengontrol amarah saya
3 Saya tidak dapat menemukan sikap yang tepat untuk
merespon suatu kejadian
4 Saya merasa bahwa saya harus merengek untuk
mendapatkan hal yang saya inginkan
5 Saya tidak mudah tersinggung dengan perilaku
orang lain
6 Saya sering menjadi tempat curhat teman-teman
saya
7 Saya sering ditunjukan untuk menjadi ketua dalam
kelompok yang saya ikuti
8 Saya mudah merasa iri kepada orang lain
9 Saya akan langsung meminta maaf jika melakukan
kesalahan
10 Saat saya marah saya serign membanting atau
merusak sesuatu
11 Saat saya marah berfikir sua kali ketika ingin
melakukan sesuatu
12 Saya tidak pernah berkelahi
13 Saya khawatir jika saat orang yang saya sayangi
akan menghindari saya
14 Ketika saya berselisih pendapat dengan orang lain,
saya akan mencobah mengungkapkan dengan
rasional
51
Kematangan Emosi
52
53
54
55
Penyesuaian diri
56
57
58
59
LAMPIRAN E
Masukan data yang didapat dari responden malalui kuesioner yang telah dibagikan kedalam
Buat interpertasi data dalam bentuk kategori untuk melihat gambaran dari masing-masing
variabel.
61
Untuk mnejawab pertanyaan masalah pernyataan masalah pertama dan kedua gunakan
Pilih analyze kemudia descriptive statistics lalu memilih frekuencies untuk mendapatkan
rumus presentase
62
Masukan data variable yang telah dibuat kategori ke dalam kolom variable lalu klik
Ok.
63
Kemudian hasil analisa data dengan rumus persentase akan muncul dalam tabel
output
64
Untuk uji normalitas, pilih analyze, kemudian pilih descriptive statistics, lalu pilih
explore.
65
Masukkan variabel yang berbentuk data asli ke dalam kolom dependent list, kemudian pilih
plots dan centang pilihan normality plots with test.
Berdasarkan hasil uji normalitas, didapati bahwa data berdistribusi tidak normal, sehingga
rumus yang digunakan adalah Spearman Rank/Rho.
Untuk melakukan analisa data menggunakan rumus Spearman Rank/Rho, pilih analyze
kemudian pilih correlate lalu pilih bivariate.
Masukkan variabel yang merupakan data asli ke dalam kolom variable(s), kemudian centang
pilihan “Spearman Rank/Rho
68
Hasil analisa data menggunakan rumus Spearman Rank/Rho akan muncul dalam tabel output
69
LAMPIRAN F
Kategori_Kematangan_Emosi
Kategori_Penyesuaian_Diri
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Penyesuaia
0.072 97 .200* 0.977 97 0.080
n_Diri
Kematanga
0.105 97 0.010 0.983 97 0.229
n_Emosi
Descriptive Statistics
Kematangan_Emos
97 33 49 40.30 3.09
i
Valid N (listwise) 97
72
Correlations
Skor_Konsep_D Mean_Keterbuka
iri an_Diri
N 97 97
Penyesuaian_Diri Correlation
0.132 1.000
Coefficient
N 97 97
73
LAMPIRAN G
(BIAYA PENELITIAN)
74
BIAYA PENELITIAN
Penelitian ini memerlukan sejumlah biaya operasional. Berikut merupakan rincian dari
LAMPIRAN H
(CV)
76
CV
Biodata
Riwayat Sekolah
Pelatihan/ Seminar
Klabat
8. Penanganan pasien anak Fakultas 2022
dengan DM Keperawatan
Universitas
Klabat
9. Peran Dan Tanggung Jawab Fakultas 2022
Perawat Anak Di Rumah Keperawatan
Sakit Universitas
Klabat
79
LAMPIRAN I
(DOKUMENTASI)
80
81
82