Anda di halaman 1dari 2

LKPD

MENULIS TEKS BERITA

Nama : Ni Komang Nadia Lestari


Absen : 29
Kelas : XI.7

A.
TEKS BERITA

INVESTIGASI JUAL BELI BAKSO BERBAHAN AYAM TIREN DAN BORAKS

Bakso merupakan makanan yang banyak disukai masyarakat. Memiliki bentuk bulat,
variasi yang beragam seperti bakso sapi, bakso ayam, dan bakso ikan serta bakso memiliki rasa
yang gurih menjadikan bakso sebagai makanan favorit masyarakat. Bakso biasanya terbuat dari
daging dan tepung tapioka, tetapi ketika BPOM surabaya dan disperindag kota malang
melakukan sidak makanan dan minuman pada tahun 2016, mereka menemukan bahwa adanya
pedagang yang membuat bakso dengan cara tidak pantas, seperti menggunakan boraks sebagai
pengawet dan daging ayam tiren. Hal ini harus diwaspadai karena dapat mengganggu kesehatan
masyarakat yang mengonsumsinya.
Alasan para pedagang bakso boraks menggunakan ayam tiren alias ayam yang sudah
mati diperjalanan atau karena sakit adalah karena ayam tiren memiliki harga 2 kali lipat lebih
murah dibandingkan dengan daging ayam segar hal ini dapat menguntungkan pedagang. Selain
itu para pedagang juga menggunakan bahan pengawet boraks karena hal itu mudah ditemukan
dan memiliki harga yang terjangkau, padahal boraks bukan merupakan zat yang diperuntukkan
dalam bahan pangan. Hal ini menyebabkan boraks sangat berbahaya bagi kesehatan
masyarakat yang mengonsumsinya. Mengapa bakso dari ayam tiren dan boraks berbahaya bagi
kesehatan masyakarat, karena jika seseorang sudah mengonsumsinya maka akan mengalami
gangguan pada sistem saraf pusat manusia, seperti pusing, pingsan dan terganggunya sistem
pencernaan yang disebabkan oleh bakteri E.Coli. Selain itu, boraks pada kandungan bakso juga
dapat menyebabkan kematian jika anak anak sudah mengonsumi sekitar 5 gram boraks, dan
pada orang dewasa sekitar 10 gram boraks.
Cara untuk mengetahui bakso tersebut mengandung boraks atau tidak adalah dengan
melakukan uji coba laboratorium menggunakan ekstrak bunga ruellia karena bunga tersebut
mengandung senyawa kimia antosianin yang menjadi indikator penentu bahwa bakso tersebut
mengandung boraks atau tidak. Selain itu juga dapat dilihat dari warna pada bakso yang
mengandung boraks akan memiliki ciri-ciri seperti berwarna kecoklatan, bau lebih menyengat
dan memiliki tekstur yang kenyal berbeda dengan bakso tanpa boraks yang berwarna putih
alami dan beraroma daging ayam segar. Hal ini penting untuk dihimbau kepada masyarakat
mengenai cara untuk membedakan bakso mana yang aman untuk dikonsumsi, karena para
pedagang akan melakukan segala cara buruk agar ia dapat menekan pengeluaran produksi
namun tetap memperoleh banyak keuntungan, pedagang yang seperti ini harus diberikan
hukuman berat oleh pemerintah agar para pedagang jera dan mulai menjual makanan yang
layak dan sehat untuk dikonsumsi masyarakat.

Maka penting adanya peran dari pemerintah untuk mengawasi makanan yang dijual
oleh para pedagang seperti melakukan sidak makanan yang dilakukan oleh tim BPOM ketika
ada pedagang yang menggunakan boraks maka izin usahanya harus dicabut agar pedagang jera,
dan wajib memiliki izin resmi BPOM agar makanan yang dikonsumsi masyarakat sudah
terjamin keamanannya dan juga menghimbau masyarakat agar dapat membedakan mana
makanan yang layak konsumsi dan tidak layak konsumsi agar masyarakat tidak mudah
terpengaruh oleh makanan murah tetapi terkandung zat berbahaya didalamnya. Seperti contoh
di kota Surabaya dan Malang pada tahun 2016, banyak ditemukan pedagang yang
menggunakan boraks untuk makanan yang dijual salah satunya adalah bakso, hal ini dapat
merusak kesehatan masyarakat disekitarnya ketika masyarakat tidak mengetahui bahwa
makanan yang dikonsumsinya mengandung boraks apabila BPOM Surabaya dan disperindag
kota Malang tidak melakukan sidak makanan dan minuman.

B. SUMBER

https://youtu.be/ssX-5bO1XvA?si=L2n
7D-mus78j3TZz

https://youtu.be/gcTRa4YKlqM?si=K4u
VQHy1rpZlIJQU

https://youtu.be/io-
_kGgz1nQ?si=sIefFboLxPxrCBli

C. HASIL CEK PLAGIARISM

Anda mungkin juga menyukai