Anda di halaman 1dari 7

EVALUASI PEMBINAAN PRESTASI EKSTRAKULIKULER BOLA

BASKET PUTRA SMAN 1 PURI MOJOKERTO

Mochamad Nugraha Aji Putra


S-1 Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Ilmu Olahraga, Universitas Negeri Surabaya
e-mail : mochamad.17060474084@mhs.unesa.ac.id
Abdul Hafidz, S.Pd.,M.Pd

S-1 Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Ilmu Olahraga, Universitas Negeri Surabaya
email : abdulhafidz@unesa.ac.id
Abstrak
Pembinaan olahraga adalah salah komponen yang diperlukan dalam hal mendorong kemajuan prestasi
dibidang olahraga, karena dalam perkembangan didunia olahraga sangat dipengaruhi pada pembinaan olahraga
tersebut . SMAN 1 Puri juga melakukan proses pembinaan olahraga di cabang olahraga bola basket salah satunya
yang diikuti siswa melalui kegiatan Ekstrakulikuler . Tujuan dari penelitian ini bukan hanya untuk membuktikan
namun untuk memperbaiki dari sebuah suatu sistem pembinaan prestasi untuk mencapi tujuan pembinaan prestasi
olahraga akan ada kendala yang dihadapi, ini akan dibahas dalam penelitian berjudul evaluasi pembinaan prestrasi
ekstrakulikuler bola basket SMAN 1 Puri untuk menyampaikan masalah sosial yang dihadapi .Metode yang
digunakan dalam proses penelitian adalah metode dari Stuffbleam yaitu metode evaluasi CIPP
(Context,Input,Process, and Product) . Metode evaluasi ini memiliki kelebihan menggambarkan sangat detail dari
unsur konteks, masukan, proses dan produk . Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan
teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi . Subyek dari penelitian ini adalah pihak
sekolah yang diwakili pembina dan pelatih, atlet. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa dari aspek
kepengurusan sudah berjalan dengan baik bisa dilihat dari kordinasi antara pelatih dan pembina ekstrakulikuler.
Aspek masukan dalam proses perekrutan atlet bola basket melalui jalur prestasi sudah mengalami perbaikan dengan
kebijakan baru penambahan kuota dari kemendikbud yang dari 15% menjadi 30%,untuk pelatih sudah memiliki
kapasitas yang cukup baik, dalam hal pendanaan sekolah harus memperhatikan kesejahterahan pelatih. Pada sarana
dan prasarana SMAN 1 Puri tergolong cukup lengkap karena fasilitas sudah memadai.
Kata Kunci: Evaluasi, Pembinaan , Prestasi
Abstrack
Sports coaching is one of the components needed in terms of encouraging progress in the field of sport,
because the development of the world of sports is strongly influenced by the development of the sport. SMAN 1 Puri
also conducts a sports coaching process in basketball, one of which is followed by students through extracurricular
activities.The purpose of this research is not only to prove but to improve an achievement coaching system. To
achieve the goal of fostering sports achievement there will be obstacles to be faced, this will be discussed in a study
entitled Evaluation of basketball extracurricular achievement development at SMAN 1 Puri to convey the social
problems faced.he results of this study indicate that from the management aspect it has gone well, it can be seen
from the coordination between the coach and the extracurricular builder. The input aspect in the process of recruiting
basketball athletes through the achievement path has improved with the new policy of increasing the quota from the
Ministry of Education and Culture from 15% to 30%, for coaches who already have a fairly good capacity, in terms
of school funding, the coach's welfare must be considered The facilities and infrastructure of SMAN 1 Puri are quite
complete because the facilities are adequate.
Kata Kunci : Evaluation, Coaching, Achievement.

PENDAHULUAN
menjadi 2 yaitu olahraga rekreasi dan olahraga
Olahraga merupakan kegiatan aktifitas fisik yang prestasi. Olahraga rekreasi adalah olahraga yang
dilakukan untuk mendapatkan tubuh yang sehat. bertujuan untuk mendapatkan kesenangan dan
Olahraga juga memiliki manfaat bagi seseorang kegembiran sedangkan olahraga prestasi adalah
yaitu mampu memperlancar peredaran darah, olahraga yang bertujuan untuk mendapatkan prestasi
meningkatakan kerja otak secara maksimal untuk pada cabor masing-masing. Di Indonesia sendiri
mendapatkan hasil yang baik olahraga sendiri dibagi sudah banyak olahraga yang dipertandingankan

120
seperti sepak bola, bola voli, bulu tangkis dan bola bakat dari siswa agar mencapai berbagai prestasi
basket (Mujib A & Pramono M, 2020). dibidang non akademik khususnya olahraga
Bola basket merupakan olahraga yang dimainkan prestasi. Dalam kegiatan ekstrakulikuler memiliki
secara berkelompok yang dimainkan serta beraneka ragam cabang olahraga salah satunya bola
memerlukan teknik seperti dribling, passing, basket yang akan dibahas. Permainan bola basket
shotting, laying up dan teknik yang adalah olahraga yang sangat diminati dikalangan
lainnya.Permainan bola basket pada era saat ini pelajar yang cenderung para kaum muda karena
banyak digemari masyarakat bahkan sudah menjadi olahraganya menarik perhatian dan jenis olahraga
trend setter di kalangan remaja Indonesia (Sitepu, modern (Dinata,2008).
2018). Dalam meningkatkan ketertarikan dan
Perkembangan didunia Olahraga dipengaruhi kemampuan siswa dalam bidang olahraga agar bisa
oleh sistem pembinaan prestasi yang berperan untuk memiliki prestasi, sekolah harus memfasilitasi
mencapai prestasi yang diinginkan baik melalui kegiatan ekstrakulikuler dengan kegiatan ini siswa
pembinaan di lingkungan masyarakat, sekolah bisa menyalurkan kemampuan dan minatnya
maupun tingkat daerah , nasional dan Internasional. dibidang olahraga dan bisa membanggakan
Suatu prestasi Olahraga bisa dijadikan tolak ukur almamater sekolah di suatu hari nanti . Siswa yang
suatu kesuksesan dalam proses pembinaan(Wibowo memiliki prestasi harus diarahkan dan dibina di
and Hidayatullah, 2017). klub masing-masing cabang olahraga agar
Pembinaan adalah suatu usaha dalam maksimal dalam pencapain prestasi (Domestio,
mencapai tujuan yang sudah ditentukan secara 2016).
sistematis,efisien, dan berkelanjutan . Pada proses Kegiatan kulikuler disekolah dilaksakanan
mencapai tujuan membutuhkan waktu yang lama mengikuti kalender akademik sekolah tingkat nasioal
agar tujuan bisa tercapai maksimal. Proses tersebut yang wajib manjadi agenda bagi tiap sekolah dan
dimulai sejak pembinaan di usia dini maupun dilakukan secara terjadwal. Setiap siswa disekolah
pelajar. (Pratama Dharmika Nugraha E.B.P, 2019). diwajibkan mengikuti kegiatan kurikuler karena
Pada proses pembinaan olahraga prestasi sebagai syarat dalam menempuh program
tidak dapat dilakukan dengan cara instan harus pendidikan . Selain kegiatan kulikuler sekolah juga
melalui sebuah proses panjang yang membutuhkan mempunyai kegiatan ekstrakulikuler yang sama
komitmen dan totalitas yang tinggi dalam perannya dengan kegiatan kulikuler.
melakukannya, agar menciptakan pembinaan yang Program ekstrakulikuler ini diadakan
sistematis dan terintegrasi dengan baik. Berdasarkan untuk bisa melengkapi untuk mencapai program
sistem yang ada bahwa kualitas yang dihasilkan pendidikan. Dengan ini sekolah menjadikan
(output)dapat ditentukan oleh sebuah masukan kegiatan ekstrakulikuler sebagai salah satu prioritas
(input)dalam sebuah proses pembinaan .(Umayah, dan dikelolah dengan baik agar tercapainya tujuan
2020). dari program pendidikan . (Prasetyo, 2017)
Kerhasilan dalam proses pembinaan prestasi Pada penelitian ini akan menggunakan
dipengaruhi oleh pelaksaaan manajemen yang baik model evaluasi CIPP ( contect, input, proces and
dan sistematis. Didalam manajemenyang dikelola product ) yang menjelaskan gambaran secara
dengan baik terdapat 5 unsur yaitu :(1) sumber daya komplek dan komperensif terhadap terhadap suatu
manusia, (2) sumber dana, (3) kerja sama internal, program yang sedang dijalankan maupun program
(4) sarana dan prasarana, (5) metode yang yang sedang rencanakan untuk mendapatkan hasil
digunakan. Dari kelima unsur tersebut akan menjadi yang diinginkan. Dalam proses penelitian model
satu kesatuan yang saling melengkapi, jadi tidak CIPP membutuhkan kerja sama yang baik antar
bisa dipisahkan satu sama lain karena semua akan pihak evaluator dan pelaksana program agar
berkesinambungan dan saling membutuhkan mendapatkan data dan informasi yang valid untuk
(Harasuki, 2012) mengambarkan data dengan jelas . Keberhasilan
Pelaksanaan pembinaan prestasi disekolah model CIPP ditentukan oleh baiknya kerja sama
dilakukan melalui kegiataan ekstrakulikuler yang pihak yang melakukan evaluasi dengan pelaksana
bertujuan mengembangkan dan menyalurkan minat program (Johan Irmansyah, 2017)

121
Tujuan dari evaluasi ini adalah dibahas dalambentuk fenomena yang terjadi dalam
mendeskripsikan pencapaian dari sebuah program proses penelitian yang bertujuan memahami suatu
pembinaan prestasi yang sedang maupun yang masalah sosial yang terjadi dalam penelitian .
sudah dijalani yang berguna mendukung dalam hal Penelitian kualitatif memberikan data berupa lisan
pembinan bagi pihak pelaksana program untuk wawancara pada proses penelitian yang dilakukan
memaksimalkan potensi dalam mencapai prestasi. (Aziz, Sulaiman and Sugiharto, 2014). Model
Ini bisa menjadi bahan evaluasi dari pihak Sekolah evaluasi menggunakan metode CIPP ( contect,
SMAN 1 Puri dalam pembinaan prestasi olahraga input, proces and product ). Subjek dalam
khususnya ekstrakulikuler bola basket . penelitian ini adalah pihak Sekolah SMAN 1 Puri
Pembinaan olahraga bisa berhasil jika Mojokerto , pelatih danatlet . Instrumen penelitian
memenuhi beberapa syarat yaitu memiliki atlet yang digunakan yaitu:
yang potensial , kemudian dilatih dan dibimbing 1. Alat tulis
oleh pelatih. Selain itu sarana prasarana latian serta 2. Alat perekam
kesejahteraan pelatih dan atlet juga faktor yang 3. Kamera
menentukan dalam hal pembinaan menurt Undang- Teknik pengumpulan data yang digunakan
undang RI Nomer tahun 2005. Berikut ini beberapa dalam penelitian ini adalah observasi,
penjelasan tentang kriteria pembinaan olahraga wawancara dan dokumentasi. Pada proses
prestasi : pengumpulaan data ini ada 3 tahapan yaitu:
1. Pengolahraga merupakan orang yang memiliki 1. Perencaaan penelitian meliputi
usaha dalam berolahraga untuk meningkatkan permohonan surat ijin penelitian ke
kempampuan jasmani, rohan, dan sosial. pihak universitas dan pihak sekolah
2. Tenaga olahraga merupakan seseorang yang sebagai subjek penelitian serta
mempunyai kempauan profesional serta menyiapkan alat-alat yang digunakan
sertifikat kompetisi dibidang keolahragaan dalam proses penelitian dilapangan
seperti pelatih, guru, wasit, instruktur dan lain- seperti alat tulis, tape recorder, dan
lain. kamera.
3. Pengorganisasian merupakan salah satu alat
2. Proses Penelitian meliputi melakukan
untuk mencapai tujuan dalam mengembangkan
observasi latihan, mencatat hasil
dan meningkatkan pembinaan prestasi olahraga.
wawancara dengan para narasumber
4. Pendanaan merupakan faktor yang dapat
dan melakukan dokumentasi
mendukung untuk mencapai sebuah program
dilapangan.
pembinaaan prestasi olahraga.
3. Analisis data meliputi mengelompokkan
5. Metode merupakan salah satu cara yang
data yang telah diperoleh dalam proses
dilakukan untuk membantu pelaksanaan
penelitian untuk dianalisis berdasarkan
program pembinaan prestasi olahraga.
rumusan masalah dengan landasan teori
6. Sarana dan Prasarana merupakan tempat dan
untuk membantu prosesanalisa data.
peralatan atau perlengkapan yang digunakan
untuk kegiatan keolahragaan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
7. Penghargaan olahraga merupakan sebuah
Penulis pada penelitian ini akan
apresiasi dalam bentuk materi non material yang
mendeskripskan dan menjelaskan tentang
diberikan kepada setiap pelaku maupun
Evaluasi Pembinaan Prestasi Ekstrakulikuler
organisasi yang berprestasi.
Bola Basket Putra SMAN 1 Puri Mojokerto
Menurut penjelasan diatas merupakan
dengan menggunakan metode CIPP yang
beberapa aspek yang mendukung program
singkatan dari Context , Input, Process and
pembinaan prestasi olahraga.
Product yang bertujuan mengevaluasi secara
keseluruhan sebagai sebuah sistem dan
METODE dilakukan pengambilan keputusan dalam suatu
Pada penelitian ini akan menggunakan
program (Mustofa, 2020) . Pada evaluasi ini
pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif
digunakan untuk mengetahui proses dan
dengan menjelaskan permasalahan yang akan

122
perkembangan pembinaan prestasi berguna sebagai alat penilaian dalam hal
Ekstrakulikuker SMAN 1 Puri Mojokerto guna pendekatan, rencana yang akan dijalankan, serta
memperbaiki sistem yang sudah berjalan. Pada pembiayaan untuk berlangsungnya kegaiatan
penelitian ini diperoleh data dari observasi kelompok guna mencapai tujuan yang ditetapkan
dokumentasi dan wawancara pada pembina . Dalam hal ini evaluasi masukan (input) dapat
ekstrakulikuler , pelatih dan atlet . digunakan sebagai acuan dalam menentukan
kebijakan perencanaan , anggaran dana ,
1. Evaluasi Konteks (Context Evaluation) pemilihan sumber daya , dan terkait pelaksaan
Evaluasi konteks ialah mendeskripsikan jadwal kegiatan yang paling tepat untuk
dan menjabar secara keseluruhan sebuah sistem berjalannya sebuah program (Muryadi, 2017)
yang digunakan untuk menentukan kebutuhan, Pada Evaluasi input pokok bahasan meliputi :
masalah dan tujuan program yang dicapai sistem rekrutmen pelatih dan atlet, kualitas
(Stufflebeam, 2003) Pada evaluasi konteks di pelatih dan atlet , dan sarana prasarana serta
penelitian ini akan membahas tujuan program anggaran dasar rumah tangga (AD ART )
dari pihak sekolah dan kendala yang dihadapi a. Pelatih
dalam proses pembinaan prestasi Bola Basket Menurut (Sukadiyanto, 2005) pelatih
SMAN 1 Puri. merupakan gelar atau status yang didapat
a.Kepengurusan seseorang karena mempunyai kemampuan
Kepengurusan ekstrakulikuler bola basket di profesional untuk membantu mengembangkan
SMAN 1 Puri dipegang oleh guru olahraga dari potensi atlet dalam
SMAN 1 Puri yaitu Mukhamad Al Amin bidang olahraga secara maksimal dengan
sebagai pembina.Tugasnya mengawasi dan tempo waktu yang singkat. Dalam observasi dan
melaporkan kegiatan bola basket kepada wakil wawanacara dilapangan pelatih Bola Basket
kepala sekolah bidang kesiswaan yang bertugas SMAN 1 Puri sudah memiliki kompetensi
mengurusi administrasi kegiata siswa. Untuk dibidangnya dibuktikan dengan memiliki
pertgantian kepengurusan pembina jangka setifikat lisensi C sebagai pelatih . Ini
waktunya tidak ditetukan oleh pihak sekolah. menandakan bahwa ekstrakuliker bola basket
Yang mengalami pergantian hanya struktur SMAN 1 Puri dilatih orang yang berkompetensi
organisasi sekolah seperti wakil kepala sekolah dibidangnya. Untuk sistem rekrutmen pelatih
disetiap bidang yaitu 2 tahun sekali. SMAN 1 dilakukan melalui tahap seleksi mandiri yang
Puri sangat mendukung kegiatan ekstrakulikuler dilakukan langsung oleh pembina ekstrakuliler
di sekolah sebagai wadah siswa dalam bola basket SMAN 1 Puri .
menyalurkan bakat dan minat siswa . Dukungan b. Atlet
ini berupa sarana dan prasarana yang memadai Menurut (Sukadiyanto, 2005) atlet ialah
seperti lapangan indoor yang mempunyai fasilitas setiap indvidu yang mempunyai minat dan bakat
bangku penonton . Ini adalah bentuk keseriusan untuk mengembangkan kemampuannya terhadap
pihak sekolah dalam mendukung para siswa suatu cabang olahraga. Dalam penelitiain kali ini
dalam berlatih untuk mencapai prestasi dibidang pada proses perekrutan atlet tahun ajaran 2020
non akademik . Untuk pengawasan kegiatan lebih baik dari tahun sebelumnya 2019 karena
ekstrakulikuler bola basket ini dilakukan rutin ada kebijakan dari Kementrian Pendidikan dan
oleh pembina ekstrakulikuler sebagai bentuk Kebudayaan Permendikbud No 44 tahun 2019
perhatian terhadap kegiatan siswa . Hal ini yaitu menaikkankuota jalur prestasi dari 15%
menandakan bahwa kordinasi antara baik menjadi 30% (jdih.kemdikbud.go.id). Menurut
pembina dan pelatih sudah berjalan dengan baik . pembina bola basket SMAN 1 Puri dengan
Berdasarkan fakta yang ada dilapangan sesuai kebijakan ini sangat membantu dalam
dengan visi misi sekolah yang mendukung perekrutan atlet lewat jalur prestasi dengan
prestasi non akademik sebagai kegiatan penyalur ditambahkannya kuota masuk bagi jalur prestasi
bakat dan minat siswa. . Selain menjadi atlet mereka harus dituntut
2. Evaluasi masukan (Input) menjadi baik dibidang
Evaluasi masukan (input) dilakukan

123
akademik maupun non akademik. Tahun ajaran Dengan komitmen tinggi dengan semangat
2020-2021 atlet basket di SMAN 1 Puri mendukung kegiatan para siswa pihak sekolah
Mojokerto ada 13 orang terdiri dari kelas 10 dan sangat mendukung demi kemajuan prestasi
11 yang masih aktif menjadi siswa SMAN 1 Puri siswa. Sebagai dampak mengikuti kompetisi
. Sistem degrasi atlet dilakukan rotasi ketika DBL yang membutuhkan dana yang besar ,
mengikuti sebuah komeptisi karena pemain yang untuk mengikuti kompetisi antar SMA di daerah
didaftarkan 12 atlet yang mengikuti sebuah - daerah memakai dana swasembada dengan
kompetisi. Ini dilakukan untuk adanya rasa orang tua atlet untuk biaya operasional
kompetisi antar individu agar suasana latihan
menjadi kompetitif karena ada persaingan antar 3. Proses (Process)
individu. Evaluasi proses diarahkan untuk menilai
c. Sarana dan Prasarana pelaksaan yang sudah dilakukan terhadap rencana
Olahraga sebagai sumberdaya pendukung yang sudah disusun yang berguna bagi pelaksana
yang terdiri dari segala macam bentuk berupa dalam melaksanakan kegiatan serta membantu
bangunan maupun peralatan olahraga yang berguna bagi kelompok lainnya mengetahui
bertujuan untuk menunjang aktifitas dalam kinerja program dan memprediksi hasilnya
berolahraga . Sarana dan prasarana yang baik (Muryadi, 2017). Dalam evaluasi proses dapat
sangat berdampak bagi keselamatan dan dilihat pelaksaan program dari pembinaan prestasi
kenyamanan pengguna sehingga mengurangi ekstrakulikuler bola basket SMAN 1 Puri
resiko cedera bagi penggunanya (Irawan, 2017). Mojokerto . Berdasarkan hasil pengamatan
dilapangan jadwal latihan rutin dilaksanakan 1
Dalam pengamatan dan hasil wawancara
minggu sebanyak 3 kali yaitu hari senin rabu dan
fasilitas ekstrakukulier Bola Basket di SMAN 1
jumat , tempat diadakan latian berada disekolah
Puri dapat dikatagorikan lengkap mulai dari
yaitu GOR Castle Arena .
lapangan indoor, ring basket, ukuran lapangan
Berdasarkan hasil wawancara untuk
sudah memenuhi standart, bola , alat gym. Dengan
pengembangan IPTEK ( Ilmu Pengetahuan dan
beberapa kelengkapan fasilitas ada beberapa
Teknologi) kurang digunakaan dengan baik. Pelatih
keluhan yang dialami seperti perlengkapan latian
SMAN 1 puri mengatakan kekurangan sumber daya
yang mulai rusak seperti bola yang sudah tidak
manusia dan sumber dana untuk mengembangkan
layak pakai, ini menjadi kendala ketika
IPTEK . Dalam hal membutuhkan usaha yang
berlangsungnya latihan. Selain itu juga lapangan
lebih keras dari pelatih untuk mengembangkan
bergantian dengan ekstrakuliler lainnya juga
Bola basket SMAN 1 Puri untuk bersaing ditingkat
menjadi kendala dalam pemusatan latian. Selain
Jawa Timur . Selain masalah IPTEK masalah yang
itu atap lapangan Indoor dan sering bocor ketika
dihadapi adalah banyaknya jadwal kompetisi yang
terjadi hujan deras sehingga bisa menggangu
harus diikuti ini mempengaruhi program latian
latian jika terjadi hujan.
yang sedang berjalan Kesejahteraan pelatih juga
b. Pendanaan
kurang diperhatikan karenasekolah hanya mampu
Berdasarkan keterangan yang didapat
memberikan gaji yang rendah . Ini mempengaruhi
dari wawancara dengan sekolah setiap
kesejahteraan pelatih namun pelatih mengatakan
ekstrakulikuler memiliki anggaran dasar rumah
tidak akan mengurangi pengabdian terhadap
tangga (AD ART ) masing masing yang
sekolah dan bekerja secara profesional .
diajukan melalui rapat tahunan yaitu Laporan
Pertanggung jawaban yang dilaksanakan oleh
4. Produk (product)
OSIS dan Pihak sekolah . Untuk ekstrakuliler
Evaluasi produk digunakan untuk
bola basket memiliki pengeluaran yang terbesar
mengetahui nilai keberhasilan dalam pelaksanaan
di penyelenggaran event antar SMA Se-Jawa
program yang sedang dijalankan , baik program
Timur yaitu Kompetisi DBL yang begengsi
jangka panjang maupun pendek . Selain itu bagi
melibatkan supporter , dancer dan atribut lainnya
pelaksana kegiatan dapat dijadikan tolak ukur
. Kompetisi ini sangat menguras anggaran dana
untuk mencapai target yang telah ditentukan dan
karena biaya operasional yang begitu besar .
bagi yang menjadi obyek program sebagai upaya

124
untuk mencapai kebutuhan tujuan yang ditentukan sudah berjalan dengan baik bisa dilihat dari
(Muryadi, 2017) .Dari hasil observasi dan kordinasi antara pelatih dan pembina yang
wawancara dilapangan pencapaian prestasi menjaga komunikasi untuk kemajuan bola basket .
Ekstrakulikuler Bola Basket SMAN 1 Puri tahun Selain itu selaku pembina juga ikut serta dalam
2019-2020 sebagai berikut: pengawasan kegiatan latian rutin , ini bukti
baiknya hubungan antara pelatih dengan pembina
Tabel 1 Hasil Observasi Wawancara
sebagai perwakilan dari sekolah . Unsur kedua
No Nama Sekolah Tahun Keterangan
yaitu masukan atau input dalam proses perekrutan
1 SMAN PURI 2019 Juara 1 Perbasi Cup
(Putra)
atlet bola basket melalui jalur prestasi sudah
2 SMAN PURI 2019 Juara 1 Kompetisi mengalami perbaikan dengan adanya kebijakan
(Putra) MGMP Guru baru penambahan kuota dari kemendikbud yang
Kabupaten Mojokerto dari 15% menjadi 30%. Untuk pelatih sudah
3 SMAN PURI 2019 Juara 1 IM3zing memiliki kapasitas yang cukup baik karena
(Putra) Competition
memiliki lisensikepelatihan C tingkat dasar.
4 SMAN PURI 2019 Juara 1 Kompetisi Dalam hal pendanaan sekolah harus
(Putra) Jawa Pos Regional
memperhatikan kesejahterahan pelatih karena itu
Mojokerto
merupakan salah satu aspek yang bisa membawa
5 SMAN PURI 2020 Juara 2 Amazing
(Putra) Competition of Castle Se-
pengaruh dalam berprestasi . Untuk progres
Jawatimur perkembangan bola basekt SMAN 1 Puri
cenderung stagnan karena adanya situasi pendemi
Sumber : Profil SMAN 1 Puri
Mojokerto/https://sman1puri.sch.id menyebabkan banyak kompetisi yang belum bisa
diadakan. Dibagian sarana dan prasarana SMAN 1
Dari hasil prestasi yang telah diraih sudah Puri tergolong cukup lengkap karena fasilitas
memenuhi target coach dari SMAN 1 Puri , namun sudah memadai. Aspek proses perkembangan
ada penurunan dari hasil prestasi yang telah diraih
IPTEK bola basket kekurangan Sumber daya
sudah memenuhi target coach dari SMAN 1 Puri,
manusia dan danasebagai pendukung penggunaan
namun ada penurunanprestasi dikompetisi DBL IPTEK.
2019 karena gagal melaju di babak 32 besar dan
Saran
menjadi juru kunci grup dipagelaran terakhir DBL
1. Untuk pengolalahan kepengurusan bisa
sebelum pandemi melanda. Ini menjadi catatan
dipertahankan dalam hal pengawasan dan
buruk tim Bola Basket Putra SMAN 1 Puri yang
komunikasi antar pelatih dan pembina agar
notabennya menjadi langganan masuk babak
menciptakankeharmonisan dalam pembinanaan
playoff . Pelatih menyadari bahwa harus dilakukan
yang bisa mendorong kemajuan prestasi.
evaluasi untuk kedepannya lebih baik lagi , agar
dapat mengembalikan kejayaan SMAN 1 Puri 2. Untuk pengolalahan kepengurusan bisa
dikancah Kompetisi DBL dan bersaing dengan dipertahankan dalam hal pengawasan dan
SMA di Surabaya yang sudah maju perkembangan komunikasi antar pelatih dan pembina agar
basketnya. Harapan dari pelatih SMAN 1 Puri salah menciptakan keharmonisan dalam pembinanaan
satunya bisa lolos ditahap kualifiaksi untuk masuk yang bisa mendorong kemajuan prestasi
babak utama kompetisi DBL. Dengan persiapan 3. Sebaiknya diadakan kegiatan pertemuan rutin
yang sudah matang pelatih SMAN 1 Puri yakin antara ketiga komponen yaitu atlet, pelatih dan
akan bisa meraih hasil yang baik. Pembingun mengevaluasi kegiatan yang sudah
dilaksanakan.
SIMPULAN DAN SARAN 4. Mempertahankan sistem degrasi atlet sehingga
Simpulan menciptakan kompetitif antar individu atlet .
Pada penelitian yang berjudul
5. Memperhatikan kesejahteraan pelatih sebagai
Evaluasi Pembinaan Presatasi Ekstrakulikuler
pendukung dalam mencapai prestasi
Bola Baske Putra SMAN 1 Puri Mojokerto
6. Memperbaiki sarana lapangan sebagaipenunjang
memperoleh hasil dari melalui wawancara ,
latihan atlet atap yang masih bocor ketika hujan
observasi dan dokumentasi , berdasarkan
dan pengadaan bola untuk latian harus
analisa peneliti dapat diambil kesimpulan diperhatikan.
bahwa unsur pertama dari kepengurusan

125
Umayah, V.L. (2020). “Evaluasi Pembinaan
DAFTAR PUSTAKA Prestasi Program Sukowati Emas Pada
Aziz, R. R., Sulaiman and Sugiharto. (2014). Komite Olahrag Nasional Indonesia
“Evaluasi Program Pembinaan Atlet Pada Kabupaten Sragen”. available at:
Klub Bola Basket Putra Di Stkip Dharma https://lib.unnes.ac.id/35309/.
Wacana Metro”. Journal of Educational Wibowo, K. and Hidayatullah, M.F. (2017).
Research and Evaluation, 3(1). doi: “Evaluasi Pembinaan Prestasi Olahraga
10.15294/jere. Bola Baskey Di Kabupaten Magetan,
Domestio, F. T. (2016). “Pembinaan Prestasi Media Ilmu Keolahrgaan Indonesia”.7 (1)
Ekstrakurikuler Basket Di 3 Sma Terbaik pp. 9–15. doi:10.15294/miki.v7i1.9520.
Kabupaten Pati” .
Harasuki. (2012). Pengantar Manajemen Olahraga.
Editedby R. G. Persada.
Irawan, R. (2017). ”Studi Kelayakan Fasilitas
Sarpras Olahraga Indoor di FIK UNNES”.
Jurnal Penjakora, 4(1), pp. 90–101.
Mujib, A., & Pramono, M. (2020). “Analisis
Tingkat Dehidrasi Pada Atle Pencak Silat
Puslatda Jatim 2019”. Jurnal Kesehatan
Olahraga, 8,117–122.
Muryadi, A. D. (2017). “Model evaluasi Program
DalamPenelitian Evaluasi”. 1st edn.
Mustofa. (2020). “Evaluasi Manajemen Pembinaan
Prestasi Ekstrakurikuler Bola Basket Di
Sma Negeri 1 Krangkeng Kabupaten
Indramayu”. 2507(February), pp. 1–9.
Prasetyo, D. A. (2017). “Survei Menejemen
Pembinaan Ekstrakurikuler Bola Basket Di
SMK Negeri 2 Kediri Pada Tahun 2016-
2017”.
Pratama Dharmika Nugraha, E. B. P. (2019).
“Survei Pembinaan Prestasi Atlet
Bolabasket Kelompok Umur Di Bawah 16
Dan 18 Tahun, Journal Sport Area”. 4(1),
pp. 240– 247.
Stufflebeam, D. L. (2003) The CIPP model for
evaluation,the article presented at the 2003
annual conference of the Oregon program
evaluators network. Available at:
http://www.wmich.edu/evalctr/cippmoel.
Sitepu, I. D. (2018). “Manfaat Permainan Bola
Basket Untuk Anak Usia Dini”. Jurnal
Prestasi,2(3),27.https://doi.org/10.24114/jp.
v2i3.10129
Sukadiyanto. (2005) . Pengantar Teori Dan
Metodologi Melatih Fisik..

126

Anda mungkin juga menyukai