Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem
pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang Undang Republik
Indoinesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan tersusunnya kurikulum tingkat
satuan pendidikan masing-masing sekolah dengan mengacu pada Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar
Kompetensi Lulusan, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
64 Tahun 2013 tentang Standar Isi, Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 65 tentang Standar Proses, Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 66 tentang Standar Penilaian Pendidikan, Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 tentang Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum SD/MI, serta berpedoman pada panduan yang disusun
oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Selain itu penyusunan Kurikulum SD Negeri 2 Pelapis rmengakomodasi pada
Sistem Pelayanan Minimal (SPM) dan melaksanakan Manajemen Berbasis
Sekolah (MBS) yang meliputi tiga pilar yaitu : Manajemen Sekolah,
Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, dan Peran Serta
Masyarakat, sebagaimana hal ini sesuai dengan Undang-Undang RI Nomor 20

1
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 51 mengenai
pengelolaan sekolah dengan sistem MBS yang sudah mulai dilaksanakan sejak
diberlakukannya otonomi daerah, sehingga dengan penyusunan Kurikulum SD
Negeri 2 Pelapis memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan
kebutuhan dan potensi yang ada di daerah Kabupaten Kayong Utara
Umumnya.
B. Landasan Penyusunan Kurikulum
1. Landasan Filosofis
Sekolah sebagai pusat pengembangan budaya tidak terlepas dari nilai-nilai
budaya yang dianut oleh suatu bangsa. Bangsa Indonesia memliki nilai-nilai
budaya yang bersumber dari Pancasila, sebagai falsafah hidup berbangsa
dan bernegara, yang religius, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan
berkeadilan. Nilai-nilai ini dijadikan dasar filosofis dalam pengembangan
kurikulum.
Sekolah sebagai bagian dari masyarakat tidak terlepas dari tempat,
kewaktuan, kondisi sosial, dan budaya. Kekuatan dan kelemahan dari hal-
hal ini akan menjadi pertimbangan dalam penentuan struktur kurikulum
sekolah ini.
2. Landasan Yuridis
Secara yuridis kurikulum ini dikembangkan berdasarkan:
a. Undang Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 5, “Pemerintah memajukan
ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai
agama dan perssatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta
kesejahteraan umat manusia” dan pasal 32 ayat 1, “Negara memajukan
kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan
menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dalam
mengembangkan nilai-nilai budaya”
b. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pndidikan
Nasional Bab II pasal 3, “Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik seutuhnya agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

2
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi manusia yang demokratis
serta bertanggung jawab”. Pasal 36 ayat 2, “Kurikulum pada semua
jenjang dan jenis pendidikan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan
satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik”. Pasal 38 ayat 2,
“Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai
dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan
komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi Dinas
Pendidikan atau Kementerian Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan
dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.”
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2014
Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
Tentang Standar Nasional Pendidikan.
d. Inpres Nomor 6 Tahun 2009 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif.
e. Inpres Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas
Pembangunan Nasional Tahun 2010 (Pengembangan Karakter).
f. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54, 64, 65, 66,
dan 67 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi,
Standar Proses, dan Kerangka Dasar san Struktur Kurikulum Sekolah
dasar/Madrasah Ibtidaiyah.
g. Kesepakatan Bersama antara Menteri Negara Lingkungan Hidup dengan
Menteri Pendidikan Nasional No. KEP-07/MENLH/06/2005 dan No.
05/VI/KB/2005 tentang Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan
Lingkungan Hidup.
C. Tujuan Penyusunan Kurikulum
Kurikulum SD Negeri 2 Pelapis disusun dengan tujuan sebagai berikut.
1. Sebagai acuan dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah;
2. Menjadikan kurikulum lebih sesuai dengan kebutuhan setempat;
3. Menciptakan suasana pembelajaran di sekolah yang bersifat mendidik,
mencerdaskan, dan mengembangkan kreativitas anak.
4. Menciptakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif,
demokratis, menantang, menyenangkan, dan mengasyikkan.

3
5. Meningkatkan kualitas karakter dan budi pekerti peserta didik menjadi
lebih baik.
6. Mengembangkan keberanian siswa dalam berkarya
Selain itu kurikulum dikembangkan antara lain agar dapat memberi dan
memfasilitasi peserta didik untuk:
- Belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
- Belajar untuk memahami dan menghayati,
- Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
- Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain,
- Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar
yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum SD Negeri 2 Pelapis
Kurikulum SD Negeri 2 Pelapis dikembangkan sesuai dengan relevansinya
oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi
Dinas Pendidikan Kabupaten Kayong Utara. Pengembangan Kurikulum SD
Negeri 2 Pelapis mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi,
Standar Proses, dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang
disusun oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan BSNP, serta
memperhatikan pertimbangan komite sekolah. Kurikulum SD Negeri 2 Pelapis
dikembangkan berdasarkan prinsip berikut ini :
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta
didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Hal tersebut memiliki

4
posisi sentral yang berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta
didik.
2. Beragam dan Terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik
peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta
menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum
meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan
pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan
kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu,
semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik
untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan,
dunia usaha, dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan
keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial,
keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan
keharusan pengembangannya.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang
kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan
secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum

5
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal,
nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan
lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia
seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional
dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah
harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka
Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI).
E. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum SD Negeri 2 Pelapis
1) Siswa harus mendapatkan layanan pendidikan yang bermutu, serta
memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas,
dinamis, dan menyenangkan.
2) Menegakkan 5 pilar belajar:
1. Belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
2. Belajar untuk memahami dan menghayati
3. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif
4. Belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain
5. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses
pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan.
3) Siswa mendapatkan layanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan
percepatan.
4) Suasana hubungan siswa dan guru yang saling menerima dan menghargai,
akrab, terbuka, dan hangat.
5) Menggunakan pendekatan multi strategi dan multi media, sumber belajar
dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar
sebagai sumber belajar.

6
6) Mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya, serta kekayaan daerah.
7) Diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan
yang cocok dan memadai antar dan jenis serta jenjang pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai