Anda di halaman 1dari 15

Majalah Ekonomi _ ISSN No. 1411-9501 _Vol. XXI No.

1 Juli 2016
Tony Susilo Wibowo

PENGARUH PROFIL WIRAUSAHAWAN DAN PERENCANAAN USAHA


TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA PELAKU USAHA DI KANTIN
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

Tony Susilo Wibowo


Email: tonysus_sw@yahoo.com
(Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya)

Abstrak
Usaha Mikro Kecil dan Menengah merupakan usaha yang banyak dilakukan oleh para pelaku usaha pemula,
yang sudah terbukti tahan terhadap krisis ekonomi, oleh karenanya memerlukan dukungan dari pemerintah
dari sisi permodalan dan pengelolaan usaha khususnya dalam menghadapi era MEA. Penelitian ini
menggunakan variabel bebas profil wirausahawan yang merupakan modal utama untuk berwirausaha serta
perencanaan usaha yang merupakan sebuah langkah awal dalam berwirausaha yang dikaitkan dengan
variabel tak bebas volume penjualan, dimana volume tersebut akan menggambarkan perkembangan usaha.
Penelitian ini berusaha mendeskripsikan dan mengetahui pengaruh profil wirausahawan dan perencanaan
usaha terhadap volume penjualan yang dilakukan pada pelaku usaha di kantin Unipa Surabaya. Analisis
menggunakan regresi linier multipel dengan sampel jenuh, yaitu semua pelaku usaha.
Hasil dari pengujian yang dilakukan, yaitu uji validitas dan reliabilitas, uji deskriptif dan uji regresi,
diketahui bahwa profil wirausahawan dan perencanaan usaha mempunyai pengaruh terhadap volume
penjualan dengan nilai sebesar 60,3%, sehingga dapat disimpulkan bahwa profil wirausahawan dan
perencanaan memegang peranan penting dalam keberlanjutan usaha meski dalam lingkup usaha mikro kecil
dan menengah.

Kata kunci: profil wirausahawan, perencanaan usaha, volume penjualan.

Pendahuluan sumber daya manusia dan perencanaan usaha


Latar Belakang yang memadai. Dalam hal ini adalah SDM
Dalam menghadapi era MEA, Indonesia yang mempunyai kompetensi dan
perlu mempersiapkan diri dari segala bidang, kemampuan dari sisi wirausaha dan dari sisi
salah satunya dari sektor UMKM. Sektor keterampilan teknis kuliner. Data Tahun
UMKM adalah salah satu sektor usaha yang 2014 terdapat 69 Universitas di Kota
mempunyai sumbangan besar dalam Surabaya, tetapi hanya beberapa saja yang
menggerakkan perekonomian suatu daerah. mempunyai Program Studi khusus wirausaha
Sesuai dengan data Dinas Koperasi dan dan kuliner, meski saat ini banyak
UMKM Jawa Timur pada Tahun 2013, Universitas di Surabaya yang mempunyai
terdapat 95,72% usaha mikro, kemudian dari visi dan misi yang mengedepankan
sisi skala usaha terdapat 6.533.694 usaha wirausaha, tetapi luaran universitas tersebut
mikro, sedangkan dari sektor UMKM maka tidak akan langsung memberi dampak yang
terdapat 1.720.042 pada sektor perdagangan, signifikan pada jumlah UMKM yang dikelola
hotel dan restoran dengan prosentase 60,25% oleh individu yang mempunyai kompetensi
pada sektor tersebut. dan kemampuan di bidangnya.
Dari data diatas diketahui bahwa sektor Dengan kondisi perekonomian yang semakin
UMKM khususnya bidang kuliner ketat diperlukan UMKM yang mampu
mempunyai peran yang signifikan dalam bersaing dan berkembang serta dengan
menggerakkan perekonomian sebuah jumlah UMKM yang begitu banyak
wilayah, akan tetapi besarnya jumlah UMKM seharusnya juga diikuti oleh kemampuan
tersebut tidak semua diikuti oleh kemampuan pengelolaan dan perencanaan yang memadai,

Page | 31
Majalah Ekonomi _ ISSN No. 1411-9501 _Vol. XXI No. 1 Juli 2016
Tony Susilo Wibowo

sehingga masalah-masalah, khususnya yang Penelitian ini mempunyai luaran berupa


berkaitan dengan kemampuan sumber daya artikel di jurnal lokal dengan ISSN dalam hal
manusia dan lemahnya perencanaan yang ini adalah Majalah Ekonomi Universitas
sering dihadapi UMKM seperti perencanaan PGRI Adi Buana Surabaya.
awal, kreativitas, kemampuan mengelola
keuangan dan manajerial, pengembangan Tinjauan Pustaka
produk, kemampuan melayani dengan baik Penelitian Terdahulu
dan permasalahan lain tidak selalu muncul, Penelitian terdahulu dilakukan oleh Jose
sehingga jumlah UMKM yang produktif Sanches (2012) yang berjudul The Influence
semakin bertambah. of Entrepreneurial Competencies on Small
Dari berbagai permasalahan diatas maka Firm Performance, yang dimuat pada Jurnal
peneliti tertarik untuk mendeskripsikan Internasional Revista Latinoamericana de
beberapa hal yang berkaitan dengan profil Psicología. Penelitian tersebut
wirausahawan dan perencanaan usaha mengungkapkan pengaruh secara langsung
terhadap volume penjualan pada pelaku maupun tidak langsung antara kompetensi
usaha di kantin Universitas PGRI Adi Buana kewirausahaan dengan kinerja perusahaan,
Surabaya. lingkungan kompetitif dan kapabilitas
organisasi. Dari penelitian tersebut
Rumusan Masalah ditemukan bahwa hipotesis yang
Dari uraian pada latar belakang masalah dikemukakan sebagian besar telah dicapai,
diatas, maka peneliti merumuskan masalah dalam hal ini terindikasi kompetensi
sebagai berikut. kewirausahaan mempunyai peran penting
1. Bagaimana profil wirausahawan dan dalam kapabilitas organisasi dan lingkungan
perencanaan usaha pada pelaku usaha di kompetitif, dan juga mempunyai dampak
kantin Unipa Surabaya. langsung pada kinerja perusahaan.
2. Apakah profil wirausahawan dan Penelitian kedua dilakukan oleh Hardeep
perencanaan usaha berpengaruh Kaur dan Anupama Bains (2013) yang
terhadap volume penjualan pada pelaku mengemukakan bahwa kompetensi
usaha di kantin Unipa Surabaya. kewirausahaan terdiri dari beberapa hal, yang
kemudian menjadi parameter penelitian,
Tujuan Penelitian beberapa kompetensi tersebut diantaranya
1. Mendiskripsikan profil wirausahawan adalah kompetensi strategi, kompetensi
dan perencanaan usaha pada pelaku komitmen, kompetensi konseptual,
usaha di kantin Unipa Surabaya. kompetensi peluang, kompetensi hubungan
2. Menganalisis profil wirausahawan dan dengan sesama, kompetensi
perencanaan usaha terhadap volume pengorganisasian, kompetensi pembelajaran,
penjualan pada pelaku usaha di kantin kompetensi pribadi, kompetensi teknis,
Unipa Surabaya. kompetensi tanggungjawab sosial,
Kontribusi Penelitian kompetensi kekeluargaan dan kompetensi
Bagi para pelaku usaha dapat digunakan etis. Selanjutnya penelitian tersebut
sebagai pertimbangan dan alternatif menyimpulkan bahwa kompetensi yang harus
pengambilan keputusan dalam meningkatkan dimiliki oleh pelaku usaha harus bermacam-
kompetensi serta keuntungan usaha sehingga macam karena mempunyai peran yang
usaha mereka dapat berkembang. berbeda-beda sesuai dengan kondisi dan
situasi yang akan dihadapi sehingga
Luaran Penelitian perusahaan dapat berkembang dengan baik.

Page | 32
Majalah Ekonomi _ ISSN No. 1411-9501 _Vol. XXI No. 1 Juli 2016
Tony Susilo Wibowo

Persamaan dengan penelitian ini terdapat dikemukakan oleh Kasmir (2007) yang
pada variabel yang digunakan, yaitu profil mengartikan wirausahawan (entrepreneur)
wirausahawan yang dapat disebut juga adalah orang yang berjiwa berani mengambil
kompetensi kewirausahaan, akan tetapi resiko untuk membuka usaha dalam berbagai
terdapat perbedaan yang sangat mendasar kesempatan. Berjiwa berani mengambil
dari objek, waktu, tempat, teknik analisis dan resiko artinya bersikap mandiri dan berani
konsep lain yang digunakan, sehingga dapat untuk memulai usaha, sehingga mereka bisa
dipastikan hasil kedua penelitian tersebut mengatasi rasa takut atau cemas sekalipun
akan sangat berbeda dengan penelitian yang dalam kondisi tidak pasti. Sedangkan Ciputra
akan dilakukan. (2009) mengartikan wirausahawan adalah
seseorang yang mampu mengubah
Karakteristik Wirausahawan kotoran dan rongsokan menjadi emas.
Wirausahawan dapat didefinisikan sebagai Sedangkan Suryana (2006) mengatakan
orang yang bertanggungjawab dalam bahwa kompetensi kewirausahaan dapat
menyusun, mengelola, dan mengukur risiko didefinisikan sebagai kemampuan untuk
suatu usaha bisnis (Suryana, 2006). mengelola usaha melalui fungsi – fungsi
Pengertian lain dari wirausahawan adalah manajerial serta dapat menciptakan sesuatu
pribadi yang mandiri dalam mengejar yang baru dan berbeda atau kemampuan
prestasi, ia berani mengambil risiko untuk kreatif dan inovatif.
mulai mengelola bisnis demi mendapatkan Pada banyak kegiatan wirausaha yang ada di
laba. (Machfoedz dan Machfoedz, 2006). masyarakat Indonesia sering dimulai dari
Pendapat lain mengatakan wirausahawan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM),
adalah mereka yang mampu mengubah sehingga pelaku usaha tersebut akan berperan
kotoran dan rongsokan menjadi emas sebagai pemilik, manajer dan karyawan
(Ciputra, 2009). sekaligus, sehingga mereka harus dapat
Dari berbagai pengertian diatas dapat ditarik melakukan multi peran dalam berwirausaha
benang merah bahwa seorang wirausahawan pada banyak kegiatan yang mereka lakukan
adalah mereka yang mengetahui dan diantaranya adalah fungsi – fungsi dasar
mempunyai kemampuan dalam manajemen yaitu merencanakan,
kepemimpinan, serta mempunyai rasa melaksanakan dan mengelola serta
percaya diri, pemikiran kreatif dan keinginan mengawasi kegiatan, dengan kata lain pelaku
untuk terus maju. Wirausahawan harus usaha akan terlibat langsung dalam kegiatan
mampu mengembangkan produknya dan sehari – hari meski mereka banyak dibantu
memasarkankan dengan strategi pemasaran oleh karyawan.
sedemikian rupa sehingga produk tersebut
mampu diserap pasar. Dengan kata lain Indikator Profil Wirausahawan
seorang yang mempunyai karakteristik Berkaitan dengan karakteristik yang harus
wirausahawan harus mampu mengelola usaha dimiliki oleh wirausahawan, maka individu
mereka dengan berbagai cara serta mampu tersebut harus mempunyai profil
pula untuk mengendalikan anggota organisasi wirausahawan untuk mendukung
dengan baik untuk mencapai tujuan. keberhasilan dalam mencapai tujuan.
Menurut Machfoedz dan Machfoedz (2006),
Profil Wirausahawan profil wirausahawan adalah kepribadian dan
Profil wirausahawan yang disebut oleh ciri-ciri karakter seorang wirausahawan yang
beberapa pakar lain kompetensi tercermin dari beberapa hal berikut.
kewirausahaan tidak lepas dari pengertian a. Mengejar Prestasi.
kewirausahaan, yang salah satunya

Page | 33
Majalah Ekonomi _ ISSN No. 1411-9501 _Vol. XXI No. 1 Juli 2016
Tony Susilo Wibowo

Perilaku yang lebih memilih bekerja lebih baik, sehingga menjadi


dengan pakar ketika menghadapi dorongan untuk mencapai prestasi
problema dan cenderung untuk dan kesuksesan.
berpikir cermat serta berfokus pada g. Menghindari sifat cengeng
visi jangka panjang tentang bisnis. Wirausahawan senantiasa
b. Berani mengambil risiko. menghindari sifat cengeng dalam
Dalam setiap kesempatan individu membentuk pribadi mandiri
dengan karakter wirausahawan akan sehingga sering kali mengalami
senantiasa menghindari risiko tinggi kesulitan dalam membentuk ikatan
dan dapat mengukur risiko sehingga emosional yang kental dengan
prestasi yang diraih jika mereka konsekuensi kurang terjalinnya
bersedia menerima risiko sebagai hubungan akrab dengan teman atau
konsekuensi tercapainya tujuan. keluarga karena lebih
c. Mampu memecahkan mengutamakan pekerjaan.
permasalahan. h. Mencari kepuasan diri
Wirausahawan adalah mereka yang Wirausahawan termotivasi oleh
mampu mengidentifikasi kebutuhan mewujudkan prestasi diri
permasalahan yang perlu diatasi sehingga terkadang tidak
serta mempunyai alternatif solusi terakomodasi oleh struktur sebuah
yang dapat digunakan berdasarkan organisasi sehingga mereka
alasan yang rasional. umumnya mengalami kesulitan
d. Rendah hati. apabila bekerja di perusahaan besar.
Wirausahawan mendapatkan
kepuasan dari keberhasilan mereka Perencanaan Usaha
mengelola usaha dan dengan Dalam fungsi manajemen, perencanaan
keberhasilan tersebut kemungkinan merupakan awal dari segala kegiatan yang
akan mendatangkan pujian, tetapi itu akan dilakukan. Perencanaan adalah sebuah
bukan alasan untuk cepat puas, proses yang dimulai dari penetapan tujuan
bahkan sebagai penyemangat untuk organisasi, menentukan strategi untuk
bekerja lebih keras serta menjaga pencapaian tujuan organisasi tersebut secara
kepercayaan rekan bisnis. menyeluruh untuk mengintegrasikan dan
e. Bersemangat. mengoordinasikan seluruh pekerjaan
Wirausahawan secara fisik organisasi hingga tercapainya tujuan
senantiasan tampak sehat dan selalu organisasi. (Robbins dan Coulter, 2004).
penuh gairah karena mereka harus Pakar lain mengatakan bahwa perencanaan
mengelola usaha dengan jam kerja adalah suatu proses mengembangkan tujuan-
melebihi rata-rata jam kerja orang tujuan perusahaan serta memilih serangkaian
lain serta lingkup pekerjaan yang tindakan untuk mencapai tujuan-tujuan
bermacam-macam sehingga akan tersebut. (Welsch, Hilton dan Gordon dalam
membutuhkan ketahanan fisik. Solihin, 2012). Lebih lanjut dapat dijabarkan
f. Memiliki rasa percaya diri. perencanaan tersebut mencakup penetapan
Wirausahawan adalah orang yang tujuan, pengembangan alternatif
memiliki rasa percaya diri yang penyelesaian, pemilihan arah untuk mencapai
tinggi sehingga pemikiran dan tujuan, kemudian dapat dilakukan perumusan
tindakan mereka akan mampu aktivitas yang diperlukan agar dapat
mengubah kejadian dan keadaan dilaksanakan.Sedangkan usaha, menurut
yang mereka hadapi untuk menjadi Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah

Page | 34
Majalah Ekonomi _ ISSN No. 1411-9501 _Vol. XXI No. 1 Juli 2016
Tony Susilo Wibowo

kegiatan dengan mengerahkan tenaga, Menurut American Marketing


pikiran, atau badan untuk mencapai suatu Association (dalam Kotler dan
maksud; pekerjaan (perbuatan, prakarsa, Keller, 2004) pemasaran adalah
ikhtiar, daya upaya) untuk mencapai sesuatu. proses perencanaan dan penerapan
Dari pengertian diatas, dapat ditarik benang konsepsi, penetapan harga dan
merah perencanaan usaha adalah suatu proses distribusi barang, jasa dan ide untuk
penetapan kegiatan awal yang menjadi mewujudkan pertukaran yang
panduan pelaksanaan kegiatan manajerial memenuhi tujuan individu atau
dalam sebuah organisasi atau perusahaan. organisasi. Lebih lanjut,
perencanaan pemasaran merupakan
Indikator Perencanaan Usaha. upaya penetapan langkah-langkah
Dari pengertian perencanaan usaha diatas yang terkait dengan pemenuhan
dapat dipahami bahwa suatu perencanaan kebutuhan masyarakat dimana
usaha merupakan langkah awal yang dapat didalamnya terdapat bauran
dijadikan pijakan, khususnya dalam pemasaran yang meliputi produk,
pengelolaan perusahaan dan fungsi-fungsi tempat, harga dan promosi sehingga
manajemen, sehingga dapat dijabarkan produk dapat diserap oleh pasar.
indikator perencanaan usaha meliputi:
a. Perencanaan operasional Volume Penjualan
Operasi dapat didefinisikan sebagai Merupakan kegiatan menjual produk (barang
suatu kegiatan yang mengolah atau jasa) pada sebuah perusahaan guna
faktor-faktor produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar untuk menutup
menciptakan produk (barang dan biaya produksi dan memperoleh laba atau
jasa) agar bernilai tambah melalui keuntungan sehingga perusahaan dapat
proses transformasi. (Kosasih, berkembang. Menurut Rangkuti (2009)
2009). Lebih lanjut dapat dijelaskan, volume penjualan adalah pencapaian yang
perencanaan operasional merupakan dinyatakan secara kuantitatif dari segi fisik
upaya penentuan langkah – langkah atau volume atau unit suatu produk. Volume
awal dalam menjalankan usaha agar penjualan merupakan suatu yang
dapat menghasilkan produk melalui menandakan naik turunnya penjualan dan
pengolahan sedemikian rupa dapat dinyatakan dalam bentuk unit, kilo, ton
sehingga produk tersebut atau liter. Semakin besar volume penjualan,
mempunyai nilai tambah. maka semakin besar kemungkinan
b. Perencanaan keuangan perusahaan memperoleh keuntungan.
Merupakan upaya penetapan
langkah – langkah yang akan Indikator Volume Penjualan.
dilakukan dikemudian hari dalam a. Mencapai volume penjualan.
bidang keuangan, terutama dalam Merupakan usaha yang dilakukan
kaitan dengan pengambilan perusahaan untuk menjual produk
keputusan terkait pendanaan usaha yang dihasilkan kepada
serta penyusunan anggaran pada masyarakat dalam satuan tertentu.
perusahaan yang didalamnya b. Mendapatkan laba. Adalah usaha
terdapat proses pemilihan sumber yang dilakukan perusahaan dalam
dana yang akan digunakan investasi kegiatan penjualan dengan
dan pemilihan sumber dana paling mengurangi harga pokok produksi
efisien. dengan biaya produksi, yang
c. Perencanaan pemasaran.

Page | 35
Majalah Ekonomi _ ISSN No. 1411-9501 _Vol. XXI No. 1 Juli 2016
Tony Susilo Wibowo

dirupakan dalam bentuk rupiah 1. Memberikan sumbangan pemikiran


dalam satu periode waktu tertentu. dan pengetahuan kepada pemilik
c. Pertumbuhan perusahaan. Adalah usaha tentang bagaimana suatu
pertambahan aset dan keuntungan profil wirausaha dan perencanaan
dalam satu periode waktu. usaha serta pengaruhnya terhadap
volume penjualan sehingga pelaku
Hipotesis Penelitian usaha dapat mengambil keputusan
Sesuai dengan kajian teori yang yang tepat sebagai referensi
dikemukakan sebelumnya, hipotesis yang pengembangan usaha.
diajukan dalam penelitian ini mengacu pada 2. Sebagai bahan pertimbangan bagi
rumusan masalah yang menyangkut pelaku usaha lainnya dalam
hubungan kausal antara variabel bebas pengelolaan dan pengembangan
dengan variabel terikat. Disamping itu juga usaha baik yang sejenis maupun
didasarkan atas diskripsi teoritik dan tidak, sehingga mereka mempunyai
kerangka konseptual. Oleh karena itu berbagai alternatif dalam mengelola
hipotesis kerja yang diajukan dalam usaha.
penelitian ini adalah:
1. Terdapat pengaruh yang signifikan Metode Penelitian
Profil wirausahawan dan Pendekatan dan Jenis Penelitian
Perencanaan usaha terhadap volume Dalam penelitian ini digunakan
penjualan pada pelaku usaha di pendekatan deskriptif kuantitatif untuk
kantin Unipa Surabaya. mendiskripsikan fakta-fakta atau
2. Tidak Terdapat pengaruh yang karakteristik suatu populasi secara sistematis,
signifikan profil wirausahawan dan faktual, dan akurat tentang profil
perencanaan usaha terhadap volume wirausahawan, perencanaan usaha dan
penjualan pada pelaku usaha di volume penjualan pada pelaku usaha di
kantin Unipa Surabaya. kantin Unipa Surabaya. Lebih lanjut, variabel
profil wirausahawan dan perencanaan usaha
Tujuan dan Manfaat Penelitian serta volume penjualan akan dijabarkan
Tujuan Penelitian dengan masing-masing indikator.
Berdasarkan rumusan masalah yang
dikemukakan, maka tujuan dari penelitian ini Populasi dan Sampel
adalah mendeskripsikan dan menganalisis Dengan permasalahan yang telah
beberapa hal seperti di bawah ini. dikemukakan sebelumnya maka yang
1. Mendiskripsikan profil menjadi populasi dalam penelitian ini adalah
wirausahawan dan perencanaan pelaku usaha yang menyewa tempat di kantin
usaha pada pelaku usaha di kantin Unipa Surabaya, baik di kampus Ngagel
Unipa Surabaya. maupun Menanggal. Sedangkan sampel yang
2. Menganalisis profil wirausahawan digunakan sesuai dengan jumlah populasi
dan perencanaan usaha terhadap yaitu 17 pelaku usaha sehingga dapat
volume penjualan pada pelaku usaha dikatakan sampel jenuh.
di kantin Unipa Surabaya.
Definisi Operasional Variabel
Manfaat Penelitian a. Profil wirausahawan adalah
Selanjutnya manfaat penelitian yang kepribadian dan ciri-ciri karakter
dikemukakan adalah seperti di bawah ini. seorang pelaku usaha yang mana
tercermin dalam setiap tindakan dan

Page | 36
Majalah Ekonomi _ ISSN No. 1411-9501 _Vol. XXI No. 1 Juli 2016
Tony Susilo Wibowo

perbuatan mereka dalam melakukan menyeluruh untuk mengintegrasikan


usaha dengan mengedepankan sikap dan mengkoordinasikan seluruh
tertentu sebagai indikator, yaitu pekerjaan organisasi hingga
mengejar prestasi, berani mengambil tercapainya tujuan organisasi dengan
risiko, mampu memecahkan indikator perencanaan operasional,
permasalahan, rendah hati, perencanaan keuangan dan
bersemangat, memiliki rasa percaya perencanaan pemasaran.
diri, menghindari sifat cengeng, c. Volume penjualan adalah pencapaian
mencari kepuasan diri. yang dinyatakan secara kuantitatif dari
b. Perencanaan usaha adalah adalah segi fisik atau volume atau unit suatu
sebuah proses yang dimulai dari produk dengan indikator mencapai
penetapan tujuan organisasi, volume penjualan, mendapatkan laba
menentukan strategi untuk pencapaian dan pertumbuhan perusahaan.
tujuan organisasi tersebut secara

Desain Penelitian

Profil Wirausahawan

X1

Y
Perencanaan usaha (Volume penjualan)

X2

Metode Pengumpulan Data dan Berkaitan dengan permasalahan


Instrumentasi penelitian yang telah dikemukakan,
a. Angket dan Kuesioner maka jenis angket yang akan
Penelitian ini dilakukan untuk digunakan adalah angket tertutup.
mengetahui dan mendekripsikan Alternatif jawaban yang ditawarkan
sikap dan karakter kewirausahaan adalah 4 jawaban dengan
dan perencanaan usaha yang menggunakan skala Likert, dimana
tercermin pada perilaku pelaku usaha alternatif jawaban disusun secara
di kantin Unipa. Sehingga alat bertingkat sesuai skornya.
pengumpul data yang digunakan Adapun rentang penilaian yang
yaitu kuisioner (angket) dengan digunakan adalah:
menggunakan skala sikap.

Tabel 3.1 Pedoman penyekoran


No Kriteria Jawaban Skor
1 Sangat setuju 4
2 Setuju 3
3 Tidak Setuju 2
4 Sangat tidak setuju 1

Page | 37
Majalah Ekonomi _ ISSN No. 1411-9501 _Vol. XXI No. 1 Juli 2016
Tony Susilo Wibowo

b. Instrumentasi di ukur dengan metode Alpha


1) Angket profil wirausahawan Cronbach dengan rumus: Koefisien
Angket profil wirausahawan alpha yang ketentuannya apabila
diambil dan dijabarkan dari koefisien korelasi alpha lebih besar
konsep yang digunakan dan dari 0,60 dapat dinyatakan bahwa
dikaitkan dengan indikator yang instrumen penelitian yang digunakan
digunakan yaitu mengejar adalah reliabel.
prestasi, berani mengambil risiko,
mampu memecahkan Analisis Data
permasalahan, rendah hati, a. Analisis statistik deskriptif
bersemangat, memiliki rasa Analisis statistik deskriptif bertujuan
percaya diri, menghindari sifat untuk menggambarkan atau
cengeng, mencari kepuasan diri mendiskripsikan data yang diperoleh,
2) Angket perencanaan usaha dan menemukan nilai-nilai yang
Angket perencanaan usaha diperlukan dalam analisis statistik
dijabarkan dari konsep inferensial. Analisis deskriptif
perencanaan usaha dengan digunakan untuk menjawab
indikator perencanaan permasalahan pertama yaitu
operasional, perencanaan “Bagaimana profil wirausahawan,
keuangan dan perencanaan perencanaan usaha dan volume
pemasaran. penjualan pada pelaku usaha di kantin
3) Angket volume penjualan Unipa Surabaya”. Adapun dasar
Angket volume penjualan analisis rata-rata nilai dengan rentang
dijabarkan dari konsep volume (rank) nilai per butir pernyataan antara
penjualan yang terdiri dari 3 1-4, maka ditetapkan dengan skala
indikator yaitu mencapai volume nilai, apabila rata-rata nilai aspek dan
penjualan, mendapatkan laba dan variabel <1.75 = sangat tidak setujui,
pertumbuhan perusahaan. 1.76-2.50 = tidak setuju, 2.51-3.25 =
setuju, 3. 26-4 = sangat setuju.
Validitas dan Reliabilitas Instrumen Dalam analisis deskriptif ini cara
a. Validitas penyajian yang digunakan adalah:
Validitas atau kesahihan adalah 1) Mean (rata-rata)
ketepatan suatu alat ukur atau tes Untuk mengetahui keadaan
untuk mengukur apa yang diukur. pemusatan jawaban tiap responden.
Kesahihan butir diuji dengan 2) Persentase
menggunakan pendekatan Internal Untuk mengetahui banyaknya
Validity dengan cara menghitung skor responden dalam tiap kategori.
masing-masing butir pernyataan b. Analisis statistik inferensial
dengan skor total (keseluruhan butir Analisis statistik inferensial yang
pernyataan). Nilai corrected item total digunakan adalah regresi linier
correlation dinyatakan valid jika lebih multipel (multiple linier regression).
dari t tabel sebesar 0,2407. Persamaan regresi sehubungan dengan
b. Reliabilitas variabel-variabel yang diteliti adalah
Dalam penelitian ini untuk mengetahui sebagai berikut.
reliabilitas setiap variabel yang diteliti,

Page | 38
Majalah Ekonomi _ ISSN No. 1411-9501 _Vol. XXI No. 1 Juli 2016
Tony Susilo Wibowo

Y = a0 + b1X1 +b2X2+ei
Keterangan:
Y = volume penjualan
a01 = konstanta
b1– b3 = koefisien regresi
X1 = profil wirausahawan
X2 = perencanaan usaha
ei = variabel pengganggu

Uji Hipotesis 0,05). Analisis regresi ini digunakan untuk


Setelah hasil analisis regresi diketahui, maka menguji hipotesis.
langkah selanjutnya menguji hipotesis
dengan tingkat signifikansi alpha 5% (α = Persamaan regresi multipel yang akan
dicapai:

Y = a0  b1 X 1  b2 X 2  e
Pengujian hipotesis dilakukan dengan hipotesis nihil yang diajukan diterima. Untuk
menggunakan taraf signifikansi 0,05 jika menguji apakah harga koefisien korelasi
signifikansi F sama atau lebih kecil dari 0,05 ganda signifikan atau tidak digunakan rumus
maka hipotesis nihil ditolak, sebaliknya bila uji F sebagai berikut.
nilai F sama atau lebih besar dari 0,05 maka

R 2 ( N  m  1)
Freg 
m(1  R )
2

Keterangan:
F reg = Harga F garis regresi
N = banyaknya sampel
m = banyaknya prediktor
R = koefisien korelasi ganda antara kriterium (Y) dengan Prediktor

Uji Persyaratan Analisis validitas dan reliabilitas instrumen, yang


a. Uji Normalitas dilakukan dengan menguji coba instrumen
b. Uji Linieritas kepada 18 mahasiswa yang mempunyai
c. Uji Multikolinier usaha atau mulai merintis usaha. Langkah
d. Uji Heterokedastisitas selajutnya apabila hasil uji coba instrumen
e. Uji Autokorelasi tersebut ditemukan pertanyaan kuesioner
dengan nilai total korelasi (r) kurang dari
Hasil dan Pembahasan 0,250 maka item pertanyaan itu akan
Pada laporan akhir ini, penelitian sudah dihapus. Pada saat dilakukan uji coba
melakukan pengolahan data dan membahas instrumen ini ternyata ditemukan butir
segala sesuatu yang terkait di dalamnya. pertanyaan dengan nilai total korelasi (r)
Beberapa tahap pendahuluan telah dilakukan kurang dari 0,250 sehingga butir pertanyaan
peneliti sebagai syarat untuk melakukan olah tersebut dinyatakan tidak valid dan dihapus,
data, tahapan-tahapan tersebut antara lain uji kemudian setelah hasilnya diketahui maka

Page | 39
Majalah Ekonomi _ ISSN No. 1411-9501 _Vol. XXI No. 1 Juli 2016
Tony Susilo Wibowo

dilakukan uji asumsi klasik regresi yang Pada 9 pertanyaan tersebut setelah
kemudian dilanjutkan dengan uji regresi. dilakukan uji coba maka diketahui
Berikut adalah penjelasan tentang hasil uji terdapat 1 pertanyaan dengan nilai
validitas dan reliabilitas instrumen. pearson correlation kurang dari
0,200 yaitu pada item nomor 28
Uji Coba Instrumen. dengan nilai -0,162
1. Uji Validitas c. Variabel Volume Penjualan
a. Variabel Profil Wirausahawan Pada variabel volume penjualan,
Pada variabel profil juga terdapat 9 pertanyaan dengan
wirausahawan terdapat 8 indikator 3 indikator. Sembilan pertanyaan
yang kemudian dijabarkan tersebut, setelah dilakukan uji
menjadi 24 pertanyaan yang validitas maka diketahui terdapat
diajukan kepada responden uji. nilai kurang dari standar 0,200
Dari semua pertanyaan tersebut yaitu pada item nomor 34 dengan
sebagian besar mempunyai nilai nilai korelasi 0,124 yang diikuti
pearson correlation lebih dari dengan item pertanyaan 40
0,200 akan tetapi terdapat dengan nilai korelasi -0,318.
beberapa yang mempunyai nilai
kurang dari 0,200 seperti pada 2. Uji Reliabilitas
pertanyaan ke 10 dengan nilai Pada uji reliabilitas menggunakan program
0,114. SPSS 20, diperoleh nilai Cronbach Alpha
b. Variabel Perencanaan Usaha sebesar 0,963 sehingga dapat dikatakan
Selanjutnya pada variabel bahwa nilai reliabilitas adalah sempurna.
perencanaan usaha terdapat 9
pertanyaan dengan 3 indikator. Tabel 5.2. Tabel hasil uji reliabilitas.

Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
,963 42

Uji Deskriptif Pada uji analisis menggunakan regresi linier


Pada uji deskriptif akan diketahui persentase multipel diketahui hasil-hasil pengujian yang
jawaban responden dari kuesioner yang menunjukan nilai keterpengaruhan antara
dibagikan. Pada uji ini pembahasan akan variabel bebas dan variabel terikat yang
dibagi setiap indikator yang terdiri 2 sampai terdiri dari Profil Wirausahawan (X1),
3 item pertanyaan setelah item dikurangi Perencanaan Usaha (X2) terhadap variabel
karena tidak valid. terikat Volume Penjualan (Y), maka
digunakan analisis model regresi linier
Uji Regresi Linier Berganda berganda dengan model persamaan sebagai
berikut :

Y = a0 + b1X1 +b2X2+ei
Keterangan:
Y = volume penjualan
a01 = konstanta

Page | 40
Majalah Ekonomi _ ISSN No. 1411-9501 _Vol. XXI No. 1 Juli 2016
Tony Susilo Wibowo

b1– b3 = koefisien regresi


X1 = profil wirausahawan
X2 = perencanaan usaha
ei = variabel pengganggu
Pada hasil pengujian regresi linier SPSS 20 diperoleh persamaan regresi sebagai
multipel yang dilakukan dengan program berikut.

Y = 4,714 – 0,191X1 + 0,069X2

Persamaan regresi tersebut menjelaskan volume penjualan, yang dapat diartikan


bahwa variabel profil wirausahawan dan bahwa apabila terjadi penambahan pada
perencanaan usaha mempunyai pengaruh variabel perencanaan usaha sebanyak 1
terhadap volume penjualan. Lebih lanjut satuan maka profil wirausahawan akan
dapat diterangkan sebagai berikut. mengalami peningkatan sebesar – 0,191
a. Nilai konstantan = 4,714 satuan.
Nilai tersebut menggambarkan bahwa c. Nilai ß2 = 0,069
apabila variabel profil wirausahawan dan Nilai ß2 sebesar 0,069 dan memiliki tanda
perencanaan usaha dalam kondisi tetap koefisien regresi yang positif maka
atau konstan, maka volume penjualan menunjukkan adanya pengaruh yang
sebesar 4,714 satuan. searah antara variabel perencanaan usaha
b. Nilai ß1 = -0,191 dengan volume penjualan, yang artinya
Nilai ß1 menunjukkan nilai -0,191 dan apabila terjadi penambahan pada variabel
mempunyai tanda koefisien regresi perencanaan usaha maka volume
negatif, maka hal tersebut menunjukkan penjualan akan mengalami peningkatan
tidak adanya pengaruh yang searah antara sebesar 0,069 satuan.
variabel profil wirausahawan dengan

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardiz t Sig. Collinearity
Coefficients ed Statistics
Coefficient
s
B Std. Beta Toleran VIF
Error ce
(Con
stant 4,714 2,132 2,212 ,043
)
1 VarX
-,191 ,320 -,159 -,597 ,559 ,903 1,108
1
VarX
,069 ,324 ,057 ,212 ,835 ,903 1,108
2
a. Dependent Variable: VarY

Page | 41
Majalah Ekonomi _ ISSN No. 1411-9501 _Vol. XXI No. 1 Juli 2016
Tony Susilo Wibowo

Model Summaryb
Model R R Adjusted R Std. Error of Durbin-
Square Square the Estimate Watson
a
1 ,603 ,363 ,335 ,721 1,879
a. Predictors: (Constant), VarX2, VarX1
b. Dependent Variable: VarY

Diskusi Hasil Penelitian adalah bersemangat, dengan jumlah


Pada uji deskriptis yang telah setuju sebesar 77,8 persen yang
dilakukan, diketahui pada variabel profil mengindikasikan bahwa sebagian besar
wirausahawan dengan indikator pelaku usaha telah menjalankan
mengejar prestasi, sebagian besar usahanya dengan semangat. Pembahasan
responden menyatakan 55,6 persen berikutnya pada indikator rasa percaya
setuju. Hal ini mencerminkan para diri. Sebagian besar responden atau 83,3
pelaku usaha telah mengetahui upaya menyatakan rasa percaya dirinya,
pengembangan usaha dan sesuai dengan sehingga dari perilaku pelaku usaha
karakter seorang wirausahawan. dapat dipastikan bahwa mereka
Selanjutnya pada indikator berani menjalankan usaha dengan keyakinan
mengambil resiko diketahui bahwa yang tinggi. Pada indikator menghindari
sebagian besar responden menjawab sifat cengeng, diperoleh persentase yang
setuju, yaitu sebesar 55,6 persen. sama yaitu 83,3 persen, sehingga
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sebagian besar pelaku usaha sudah
sebagian besar pelaku usaha kurang terbukti ketabahan dalam menjalankan
berani mengambil risiko usaha. usaha dan mempunyai sifat survive yang
Beberapa kemungkinan yang tinggi. Indikator terakhir dalam variabel
menyebabkan hal ini karena mereka profil wirausahawan adalah mencari
kurang menguasai kondisi dan situasi kepuasan diri yang mempunyai
pasar, sehingga pemahaman pasar kecil persentase setuju dan sangat setuju
yang menyebabkan tingkat pengambilan sebesar 41,78 persen yang dapat
risiko rendah. Pada indikator ketiga yaitu diartikan bahwa lebih banyak responden
mampu memecahkan masalah, sebagian atau pelaku usaha yang belum mencari
responden, yaitu 60 persen menyatakan kepuasan diri pada usaha yang
setuju, yang berarti beberapa pelaku dilakukan.
usaha mempunyai kemampuan untuk Selanjutnya variabel kedua yaitu
memecahkan berbagai permasalahan perencanaan usaha dengan indikator
yang dihadapi. Pada indikator rendah perencanaan operasional, dimana
hati diketahui bahwa responden pernyataan setuju sejumlah 50 persen
menjawab setuju sebesar 88,9 persen dan dan sangat setuju 22,2 persen. Dari
sangat setuju sebesar 5,6 persen. Dari persentase tersebut, dapat dikatakan
persentase jawaban tersebut diketahui bahwa sebagian besar pelaku usaha telah
bahwa sebagian besar pelaku usaha melakukan perencanaan usaha, hal ini
mempunyai karakter rendah hati yang mencerminkan bahwa pelaku usaha
mencerminkan keterbukaan terhadap menyadari bahwa perencanaan
orang asing yang mengarah pada merupakan hal penting untuk melakukan
karakter yang dimiliki seorang suatu kegiatan. Pada indikator
wirausahawan. Indikator berikutnya berikutnya yaitu perencanaan keuangan,

Page | 42
Majalah Ekonomi _ ISSN No. 1411-9501 _Vol. XXI No. 1 Juli 2016
Tony Susilo Wibowo

pelaku usaha lebih banyak memilih mendapatkan laba, jawaban setuju


jawaban setuju sebesar 55,6 persen dan dipilih oleh 55,6 persen responden,
11,1 setuju, sehingga pelaku usaha telah sehingga dapat dikatakan tujuan usaha
sadar akan perencanaan keuangan, tercapai dan terdapat 22,2 persen
dimana keuangan merupakan salah satu responden yang menyatakan sangat
indikator penting keberhasilan usaha. setuju, sehingga hanya terdapat 22,2
Selanjutnya perencanaan pemasaran persen yang tidak mengalami laba ketika
merupakan indikator yang ketiga dari menjalankan usaha, akan tetapi tidak
variabel perencanaan usaha. Dalam hal dapat dikatakan rugi karena keterbatasan
ini pelaku usaha sejumlah 16,7 persen waktu penelitian. Pada indikator yang
menyatakan setuju dan 16,7 persen ketiga yaitu pertumbuhan perusahaan
menyatakan sangat setuju. Dari kondisi terdapat 44,4 persen setuju dan 11,1
tersebut diketahui bahwa pelaku usaha persen sangat setuju sehingga sebagian
belum terlalu memikirkan pemasaran pelaku usaha mengalami pertumbuhan
sehingga dalam upaya memasarkan usaha dari waktu ke waktu.
produk belum terlalu dipikirkan.
Pembahasan berikutnya pada variabel Pengujian Hipotesis
volume penjualan dimana terdapat tiga Pada uji regresi berganda, dapat
indikator yaitu volume penjualan, dijelaskan bahwa terjadi pengaruh yang
mendapatkan laba dan pertumbuhan signifikan antara variabel X dan Y
perusahaan. Pada indikator volume dimana terdapat nilai R sebesar 60,3
penjualan terdapat 27,8 jawaban persen sehingga dapat dikatakan variabel
responden setuju dan menyatakan bahwa X mempunyai pengaruh sebesar 60,3
volume penjualan mereka mengalami persen terhadap Y, sedangkan sisanya
peningkatan serta 16,7 persen sangat 39,7 persen merupakan pengaruh diluar
setuju dengan mengalami hal yang sama, variabel X yang tidak diperhitungkan
akan tetapi masih terdapat 55,5 persen dalam penelitian ini. Berikut adalah tabel
yang tidak mengalami peningkatan pengujian regresi.
volume penjualan. Sedangkan indikator

Model Summaryb
Model R R Adjusted R Std. Error of Durbin-
Square Square the Estimate Watson
a
1 ,603 ,363 ,335 ,721 1,879
a. Predictors: (Constant), VarX2, VarX1
b. Dependent Variable: VarY

Simpulan dan Saran a. Profil wirausahawan mempunyai


Setelah beberapa pengujian dilakukan maka pengaruh terhadap volume penjualan
dapat disimpulkan bahwa pada penelitian para pelaku usaha di Kantin Universitas
pengaruh profil wirausahawan dan PGRI Adi Buana Surabaya. Hal tersebut
perencanaan usaha terhadap volume dapat dijelaskan karena seseorang yang
penjualan adalah sebagai berikut. mempunyai profil wirausahawan adalah
orang yang mempunyai keterampilan

Page | 43
Majalah Ekonomi _ ISSN No. 1411-9501 _Vol. XXI No. 1 Juli 2016
Tony Susilo Wibowo

dalam mengelola organisasi, meski a. Lebih banyak membuka pikiran dan


organisasi tersebut bukan dalam skala memperbanyak relasi bisnis agar
besar. Kemampuan tersebut dapat kemampuan sumber daya manusia,
diperoleh salah satunya dari pengalaman khususnya profil wirausahawan,
lapangan mereka selama menjadi pelaku sehingga menjadi lebih terasah
usaha. Pengalaman tersebut membentuk dalam menghadapi tantangan.
karakter yang sesuai dengan teori profil Alternatif lain dapat memanfaatkan
wirausahawan sehingga ketika mereka saluran komunikasi untuk
menjalankan usaha diperoleh hasil yang melakukan konsultasi kepada pihak-
sesuai keinginan, yang dalam hal ini pihak terkait yang peduli seperti
mengalami peningkatan volume Dinas Koperasi dan UMKM Kota
penjualan, meski tidak terjadi pada Surabaya serta pihak universitas
semua pelaku usaha. yang mempunyai banyak tenaga ahli
b. Perencanaan usaha mempunyai dengan kompetensi di bidangnya.
pengaruh terhadap volume penjualan di b. Lebih menata dan merencanakan
Kantin Universitas PGRI Adi Buana kegiatan usaha agar dapat
Surabaya. Kondisi tersebut dapat mengantisipasi tantangan di masa
dijelaskan bahwa untuk memulai sebuah yang akan datang. Perencanaan
usaha diperlukan sebuah perencanaan, tersebut idealnya menggunakan
sesuai dengan teori manajemen, yang kaidah ilmiah yang dapat
terbukti bahwa perencanaan mempunyai dipertanggungjawabkan, sehingga
peranan sangat penting dalam hasilnya dapat diukur. Pada
pencapaian tujuan organisasi. gilirannya pelaku usaha tidak hanya
Perencanaan tersebut akan berdampak sekedar menjadi pedagang, tetapi
pada pelaksanaan. Pada gilirannya, dapat mengembangkan usaha dan
pelaksanaan akan dapat dievaluasi menciptakan lapangan kerja,
ketercapaian yang telah dilakukan yang sehingga dapat mengangkat
berimbas pada volume penjualan. perekonomian.
Saran atas temuan data tersebut adalah
sebagai berikut.

Daftar Pustaka Jose Saches. 2012, The Influence Of


Entrepreneurial Competencies on
Ciputra, 2009. Ciputra Quantum Leap.
Small FirmPerformance, Revista
Jakarta, Elex Media Komputindo.
Latinoamericana de Psicología,
Volume 44 No 2, 2012 p165-177.
Freddy Rangkuti, 2009. Strategi Promosi
yang Kreatif dan Analisis Kasus. Ismail Solihin, 2012. Manajemen Strategik.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Jakarta: Erlangga.

Hardeep Kaur dan Anupama Bains, 2013.


Mas’ud Machfoedz dan Mahmud
Understanding The Concept Of
Machfoedz, 2006. Kewirausahaan,
Entrepreneur Competency, Journal of
Metode, Manajemen dan
Business Management & Social
Implementasi. Yogyakarta: BPFE.
Sciences Research Volume 2 No 1,
November 2013. p31-33.

Page | 44
Majalah Ekonomi _ ISSN No. 1411-9501 _Vol. XXI No. 1 Juli 2016
Tony Susilo Wibowo

Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, 2004. Stephen P Robbins & Mary Coulter, 2004.
Manajemen Pemasaran. Jilid 1 Edisi Manajemen, Jakarta: Indeks Grup
12, Jakarta:Indeks Grup Gramedia. Gramedia.

Sobarsa Kosasih, 2009. Manajemen Operasi Suryana, 2006. Kewirausahaan. Pedoman


Bagian Pertama. Jakarta: Mitra Praktis: Kiat dan Proses Menuju
Wacana Media. Sukses. Jakarta:Salemba Empat.

Page | 45

Anda mungkin juga menyukai