Anda di halaman 1dari 11

PMSDU: Pengabdian Masyarakat Sumber Daya Unggul

Volume x Issue x xxxx Page xx-xx


DOI: 10.31080/pmsdu.vxix.xx

Peningkatan Wisatawan Desa Wisata Sawah Lope, Kecamatan Kramatmulya,

Melalui Digitalisasi Teknologi


Erika¹, Alfania Asmara¹, Agi sayuti M. Sihite¹, Costa Cakra¹, Emilianus Rony Santoso¹, Kesya
Giovanna¹, Prawira Kamalaputra¹, Tasya Novianti¹
¹Sekolah Bisnis dan Ekonomi, Universitas Prasetiya Mulya, Indonesia
Corresponding author: erikaprasmul@gmail.com, emilianusronysantoso@gmail.com

Abstrak

Digitalisasi merupakan proses media dari bentuk tercetak, audio maupun video menjadi bentuk
digital (Sukmana, 2020). Digitalisasi menciptakan banyak perubahan dan kemudahan dalam
berbagai aspek, tak terkecuali dalam bidang pariwisata. Digitalisasi memungkinkan informasi
wisata tertentu dapat menjangkau wilayah dan masyarakat yang lebih luas, baik untuk tujuan
komersial, edukasi maupun hiburan. Sehubungan dengan itu, digitalisasi dapat menjadi sebuah
potensi bagi wisata Sawah Lope Desa Cikaso untuk memperoleh manfaat serupa. Namun,
kurangnya akses dan kesadaran pada pengembangan sosial media sebagai salah satu bagian dari
kanal digital menjadi salah satu penghambat jumlah kunjungan wisata Sawah Lope. Pendampingan
digital ini berfokus pada bidang pengoperasian media sosial dan pencatatan keuangan.
Pendampingan secara langsung, pelatihan, sosialisasi dan pendampingan lanjutan secara daring
telah dilaksanakan dan memperoleh hasil yang memuaskan, terbukti dari meningkatnya jumlah
kunjungan pasca dilakukannya promosi melalui kanal, Facebook, Tik-tok dan Instagram.

Kata Kunci: Digitalisasi, Wisatawan, Wisata Sawah Lope

Abstract

Digitization is a media process from printed, audio and video forms to digital form (Sukmana,
2020). Digitalization creates many changes and conveniences in various aspects, including in the
tourism sector. Digitalization allows certain tourist information to reach a wider area and
community, both for commercial, educational and entertainment purposes. In this regard,
digitization can become a potential for Lope Rice Field tourism in Cikaso Village to obtain similar
benefits. However, the lack of access and awareness of the development of social media as part
of digital channels is one of the obstacles to the number of tourist visits to Sawah Lope. This digital
assistance focuses on the areas of operating social media and financial records. Direct assistance,
training, socialization and follow-up assistance online have been carried out and obtained
satisfactory results, as evidenced by the increase in the number of visits after promotions were
carried out via channels, Facebook, Tik-Tok and Instagram.
Keywords: Digitalization, Lope Rice Field Tourism, Tourists

Article info:
Received date month year; Accepted date month year; Published date month year

PENDAHULUAN
Sawah Lope terletak di Desa Cikaso Kecamatan Kramatmulya Kabupaten Kuningan Jawa
Barat. Selain melimpah sumber air, Desa Cikaso juga kaya akan sumber daya alam, budaya, serta
adat tradisi. Berbagai tradisi, kuliner khas, kesenian rakyat, cerita mitos dan cerita legenda,
merupakan serangkaian warisan kekayaan desa yang unik. Kekayaan alam dan budaya ini didukung
sumber daya manusia yang mencapai 4.910 jiwa dimana sebagian besar penduduknya bermata
pencaharian sebagai petani. Sawah Lope merupakan lokasi persawahan indah dengan latar
belakang Gunung Ciremai yang terletak di di Blok Sudimampir dengan luas mencapai 11.470 m2.
Sawah Ini merupakan persawahan milik desa yang digarap masyarakat setempat dan telah menjadi
destinasi wisata baru bagi masyarakat yang dimanfaatkan untuk berekreasi, berolahraga, bersantai.
Lokasi persawahan ini selalu ramai dikunjungi masyarakat setempat hingga masyarakat dari luar
Kabupaten Kuningan. Nama “lope” merupakan singkatan dari "Lokasi Persawahan" bukan “love”
yang merupakan kata bahasa inggris dan berarti cinta dalam bahasa Indonesia.
Pada tahun 2021, Sawah Lope menjadi salah satu dari 300 penerima Anugerah Desa
Wisata Indonesia (ADWI) (Kreatif, n.d.). Viralnya Sawah Lope yang dikelola Pokdarwis ini
menjadikan sawah lope sebagai tujuan wisata baru di kabupaten Kuningan. Kuliner khas Desa
Cikaso, aneka jajanan serta konsep wisata agrotourismnya yang kental membuat sawah lope
menjadi destinasi wisata edukasi dan hiburan keluarga yang digemari (Amri, 2022). Sawah Lope
saat ini telah memiliki 23 saung bambu yang terdiri dari 18 gazebo kecil, 2 gazebo besar, 1 saung
pusat informasi sekaligus kantor pengelola,1 gazebo panggung pertunjukan serta fasilitas toilet
umum, kamar bilas, mushola dan 2 area parkir (timur dan barat) dilengkapi loket tiketnya masing-
masing (Cikaso Kabupaten Kuningan, n.d.). Gazebo bambu beratap ijuk ini mempertahankan
cerminan lingkungan yang asli dan terjaga, keaslian yang terjaga ini merupakan faktor penting yang
harus ada di suatu desa wisata (Zakaria, 2014). Keunikan desa wisata sawah lope yang
mengedepankan unsur budaya tradisional makin memperkuat statusnya sebagai desa wisata. Desa
wisata memiliki produk wisata yang bernilai budaya dan memiliki karakteristik tradisional yang kuat
(Fandeli, Baiquni, Dewi, 2013) Demikian pula disampaikan Inskeep (2013) mendefinisikan wisata
pedesaan dimana sekelompok wisatawan tinggal di desa dalam suasana tradisional, tinggal di desa
guna mempelajari kehidupan di pedesaan. Hal ini juga didukung oleh Peraturan Kementrian
Kebudayaan dan Pariwisata, dikatakan desa wisata merupakan suatu bentuk kesatuan antara
akomodasi, atraksi, sarana dan prasarana pendukung wisata yang disajikan dalam suatu tatanan
kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tradisi yang berlaku.
Pendampingan yang dilakukan oleh Mahasiswa S1 Universitas Prasetiya Mulya secara
khusus kelompok Energizer 006 melalui Kuliah Kerja Nyata 2023 (KKN) atau Community
Development berbasis kewirausahaan terhadap Desa Cikaso berfokus pada program digitalisasi
guna mengatasi permasalahan desa dalam mengembangkan objek wisata Sawah Lope (PPUK,
n.d.). Hal ini dilakukan untuk mengembangkan destinasi sawah lope yang go digital dalam rangka
meningkatkan kunjungan wisatawan serta staf pengurus yang melek digital. Kegiatan
pendampingan yang dilakukan mengarah pada literasi dan pembelajaran teknologi digital dalam
bidang penggunaan dan pengembangan media sosial serta digitalisasi keuangan untuk
mempermudah dalam proses pencatatan dan pembuatan laporan serta lebih meningkatkan
keamanan data (Wuryanta, n.d.).
Digitalisasi dapat diartikan sebagai suatu proses dalam pergantian media dari bentuk cetak
ke dalam bentuk elektronik, (R, 2019). Sementara itu, teknologi merupakan keseluruhan metode
yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisien dalam setiap kegiatan manusia (P & E,
2014). Merujuk pada (Pratiwi & Saskara, 2022) menyebutkan bahwa manfaat dari teknologi
digitalisasi sangatlah penting untuk meminimalkan biaya operasional dan untuk menjangkau
konsumen lebih banyak. Ketersediaan informasi digital menciptakan masyarakat informasi, dalam
hal ini masyarakat akan mudah memperoleh informasi yang diinginkan sehingga masyarakat
informasi menjadi semakin bertumbuh (Febrianto et al., 2018). Adapun kelebihan digitalisasi
menurut Deegen dalam (Erma Prasetyo, 2016) terdiri dari; akses cepat ke item, akses cepat ke
materi secara remote, meningkatkan kemampuan penelusuran serta Integrasi pada media yang
berbeda (gambar, suara, video, dll). Sejalan dengan itu, (Mumtaz & Karmilah, 2021) menyebutkan
dengan adanya digitalisasi dapat memberikan beberapa keuntungan diantaranya: cepat dan mudah
dalam mengakses informasi, tumbuhnya inovasi dalam berbagai bidang yang memudahkan
pekerjaan, menciptakan media massa berbasis digital, khususnya media elektronik yang menjadi
sumber informasi dan pengetahuan masyarakat; (4) Meningkatnya kualitas sumber daya manusia
melalui, melahirkan berbagai sumber belajar serta hadirnya e-bisnis seperti toko online yang
menyediakan berbagai barang kebutuhan yang dapat diperoleh dengan mudah (OJK, 2017).
Tentu saja manfaat-manfaat tersebut di atas berlaku juga dalam industri pariwisata.
Teknologi digital telah mendukung dan memfasilitasi perubahan signifikan dalam cara wisatawan
mencari, merencanakan, mengakses dan menjelajahi spot wisata. Perubahan yang signifikan
terhadap aksesibilitas melalui teknologi digital telah mempengaruhi seluruh aspek perjalanan
wisatawan, mulai dari perencanaan perjalanan hingga pengalaman pada spot wisata tujuan.
Berbagai kanal digital seperti situs web destinasi, aplikasi perjalanan, media sosial, dan teknologi
mobile telah merubah cara wisatawan berinteraksi dengan destinasi wisata. Informasi terkait
destinasi wisata, baik informasi terkait atraksi, akomodasi, transportasi, dan panduan lokal, kini
dengan mudah dapat diakses melalui perangkat digital. Lebih lanjut, teknologi digital juga telah
memungkinkan wisatawan untuk berbagi pengalaman mereka secara online melalui media sosial
atau melalui ulasan, rating, foto, dan video pada google profil bisnis tentu saja mempengaruhi
keputusan perjalanan calon wisatawan lainnya terhadap destinasi atau spot wisata tertentu.
Artinya, digitalisasi teknologi menjadi sangatlah penting.
Kelompok dalam hal ini, bertujuan untuk meningkatan kunjungan wisatawan destinasi
wisata Sawah Lope melalui instrumen teknologi digital sebagaimana manfaatnya sudah disebutkan
sebelumnya. Kelompok juga mendorong digitalisasi pencatatan keaungan destinasi wisata Sawah
Lope melalui pengajaran yang intensif kepada staf pengurus Sawah Lope, dengan output destinasi
wisata Sawah Lope yang go digital, staf yang melek teknologi digital serta mampu menyelidiki peran
teknologi digital itu sendiri dalam berinovasi.

Metode pelaksanaan
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dinamai Community Development
2023 (Comdev) Universitas Prasetiya Mulya dilaksanakan di Desa Cikaso, Kecamatan Kramat
Mulya, Kabupaten Kuningan. Comdev dilaksanakan secara hybrid dimana pendampingan secara
luring dilakukan selam 20 hari efektif sejak 9 -28 Februari 2023 (live-in) dan dan kegiatan secara
daring daring dilakukan selama 2 minggu sebelum live-in dan dilanjutkan kembali selama 3 bulan
terhitung dari bulan Maret-Juni 2023 (pasca live- in). Pendampingan yang dilakukan berfokus
pada pengembangan destinasi wisata Sawah Lope yang merupakan destinasi wisata milik desa
Cikaso yang dikelola oleh kelompok masyarakat sadar wisata (Pokdarwis).
Pelaksanaan Comunity Development 2023 di Sawah Lope desa Cikaso terbagi menjadi
beberapa tahap kegiatan diantaranya pra kegiatan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.
1. Tahap Pra Pelaksanaan Kegiatan
a. Melakukan analisis situasi desa Cikaso menggunakan metode Desk Research melalui
situs web yang ada di internet.
b. Memetakan Stakeholders yang terlibat dalam pengembangan desa wisata secara
internal dan eksternal.
c. Melakukan wawancara dengan Bapak Ali selaku staf external relation Sawah Lope
sekaligus anggota Pokdarwis yang mengelolas destinasi wisata Sawah Lope, untuk
mengetahui masalah-masalah yang sedang dihadapi dalam pengembangan
destinasi wisata Sawah Lope.
d. Melakukan sesi diskusi dengan Bapak Redha Arwiansyah selaku Dosen
Pembimbing Lapangan (DPL) terkait teknis, persiapan dan perencanaan kegiatan
yang akan dilaksanakan selama pelaksanaan program Community Development.
e. Memetakan detail permasalahan, teknis dan perencanaan kegiatan yang akan
dilaksanakan selama pelaksanaan program Community Development.
2. Tahap Pelaksanaan Kegiatan
a. Melakukan diskusi bersama Bapak Hidayat selaku Kepala Desa Cikaso terkait
fokus dan orientasi pengembangan destinasi Sawah Lope.
b. Melakukan diskusi bersama segenap anggota Pokdarwis selaku pengurus harian
destinasi wisata Sawah Lope
c. Mempersiapkan perencanaan, mind mapping dan bahan presentasi pengembangan
desa wisata.
d. Melakukan diskusi pemantapan program kerja dengan staf pengurus Sawah Lope
terkait perencanaan pengembangan desa wisata.
e. Melakukan kunjungan dan observasi beberapa tkitik di sekitaran Destinasi Wisata
Sawah Lope, untuk memetakan lebih lanjut program kerja yang relevan.
f. Menetapkan fokus pengembangan wisata melalui digitalisasi kanal media sosial dan
digitalisasi pencatatan keuangan.
g. Membuat kanal media sosial tik-tok dan menyiapkan ide konten yang relevan
dengan destinasi wisata Sawah Lope.
h. Mengembangkan dan meningkatkan jumlah pengikut (followwers) Instagram dan
Tik-tok dengan memposting konten-konten menarik.
i. Melakukan pelatihan manajemen media sosial yang ideal kepada pengurus sawah
Lope, terutama pak Ali sebagai admin semua kanal media sosial Sawah Lope.
j. Melakukan pelatihan pengeditan via Canva dan Adobe Lightroom kepada pak Ali,
supaya konten yang diposting mempunyai nilai estetika dan value yang tinggi.

3. Tahap Pasca Pelaksanaan Kegiatan (Monitoring dan Evaluasi)


a. Melakukan diskusi pada akhir pelaksanaan program Community Development
bersama Staf pengurus harian destinasi wisata Sawah Lope dan Kepala Desa Cikaso
terkait kegiatan yang telah dilakukan.
b. Memastikan realisasi dan output kegiatan sesuai dengan rencana dan target
yang telah direncanakan selama pelaksanaan program Community Development.
c. Melakukan diskusi secara daring bersama Pak Ali, selalu pengurus Sawah Lope
terkait perkembangan destinasi wisata Sawah Lope Pasca pelaksanaan program
Community
d. Menyusun laporan perkembangan dan rencana pelaksanaan program Community
untuk bulan Maret, April, Mei dan Juni 2023.
Selama program community development ini, kelompok Energizer Desa Wisata Sawah Lope
mempunyai dua jenis program kerja, yaitu program kerja primer dan program kerja sosial.
1. Program kerja primer;
a. Penghijauan, program ini berorientasi pada pengembangkan desa wisata Sawah
Lope yang mendukung lingkungan yang baik, rindang dan asri, menambah pasokan
oksigen dan untuk taraf yang lebih luas adalah untuk mengurangi pemanasan global
serta anomali iklim yang ekstrim. Melalui program penghijauan, kelompok Energizer
desa wisata Sawah Lope melakukan kegiatan penanaman berbagai macam bibit
tanaman pada beberapa titik di sekitaran Sawah Lope.
b. Pengembangan sosial media, kegiatan ini meliputi pendampingan dan pengajaran
kepada staf Pokdarwis pengurus Sawah Lope dalam hal pengembangan sosial
media, baik dari segi teknis, design, dokumentasi maupun pengoperasian, terutama
untuk kanal Whatsapp Bisnis, Facebook maupun Instagram.
c. Digitalisasi pencatatan keuangan, pencatatan keuangan secara manual tentu saja
sangat rentan akan berbagai bahaya, misalnya kehilangan buku catatan keuangan
atau buku catatan keuangan yang sewaktu-waktu akan rusak. Dengan digitalisasi
keuangan menggunakan metode accounting sederhana yang diajarkan kelompok
Energizer desa wisata Sawah Lope memungkinkan pencatatan keuangan dapat
diakses dan dipelajari dengan mudah, dicatat secara rapi dan dapat di review serta
divalidasi pencatatannya dengan mudah dan cepat. Hal ini tentu sangat efektif dan
efisien. Pengajaran dengan memastikan staf pengurus paham dengan sistem
pencatatan ini memungkinkan program ini dapat terlaksana secara mandiri oleh staf
pengurus Sawah Lope baik pada masa kini maupun pada masa yang akan datang.
d. Pembuatan aktivitas baru, Kelompok Energizer desa wisata Sawah Lope juga
membuat aktivitas baru yaitu “Pagar Cinta” dimana pengunjung Desa Wisata Sawah
Lope dapat mengunci gembok bertulisan kata-kata tertentu bersama pasangan,
teman, maupun keluarga mereka untuk menunjukan isi hatinya masing-masing.
Inspirasi pembuatan pagar cinta ini adalah dari Namsan Tower yang terletak di
Korea Selatan, dimana tembok-tembok pagar Namsan Tower diubah menjadi
tembok yang penuh dengan gembok cinta warna-warni, ide ini menjadikan tembok
Namsan Tower menjadi tembok yang ikonik dan tempat paling romantis.
2. Program kerja sosial;
a. Seminar, kegiatan sosial ini diadakan secara luring dan diikuti masyarakat desa
setempat dengan tajuk “Cara Menimbulkan Nilai Tambah (Value Added) Kepada
Petani Kopi Kuningan”. Dengan pembicara yang relevan dan kompeten di
bidangnya, yakni Deskyan Ryan Saputra selaku ketua kelompok Taruna Candra Jaya
(pemilik Kopi Anjung sekaligus petani millennial), dan Pak Uun Sunarun sebagai
ketua Asosiasi Petani Kopi Indonesia (APEKI). Tujuan kegiatan ini adalah untuk
mengedukasi masyarakat mengenai industri kopi dalam kaitannya dengan peran
dan minat kaum milenial. Kegiatan seminar ini berkolaborasi kelompok mahasiswa
lain dari prasetiya mulya yang juga menjalankan program Comdev di Kuningan.
b. Pendataan BALITA (Bayi di bawah lima tahun), kelompok dalam hal ini membantu
melayani kegiatan pelayanan posyandu di desa Cikaso mulai dari penerimaan tamu,
penimbangan, menghitung tinggi badan, memperbaharui status dan pencatatan
tumbuh kembang anak dari bulan sebelumnya serta memberikan vitamin.
c. Pendataan Kartu Keluarga, kelompok melakukan pendataan dan memperbarui
status dan administrasi kependudukan warga desa Cikaso dengan mengumpulkan
KTP, Surat Nikah dan juga Surat kematian, Perpindahan Kartu Keluarga, kemudian
dilakukan pembaharuan berdasarkan situasi senyatanya dari setiap warga. Kegiatan
ini bertujuan mengupdate data administrasi warga serta memudahkan warga dalam
berbagai aktivitas administrasi di masa mendatang.

Hasil dan Pembahasan


Program kerja yang dijalankan kelompok Energizer Desa Wisata Sawah Lope, Community
Development 2023 di dukung dan membuahkan hasil yang positif untuk pengembangan destinasi
wisata Sawah Lope. Pengembangan program primer disesuaikan dengan kebutuhan dari Desa
Wisata Sawah Lope dan objektif dari tim peneliti yakni untuk meningkatkan kunjungan wisata. Hal
ini mendapatkan dukungan dari masyarakat setempat dan anggota Pokdarwis sebagai pengurus
Sawah Lope karena adanya satu visi dan misi yakni untuk meningkatkan kesadaran eksistensi
Sawah Lope dengan memanfaatkan teknologi serta kekayaan alam yang ada. Beberapa kegiatan
yang dilakukan adalah penghijauan, pembuatan aktivitas baru, digitalisasi sistem keuangan,
pengembangan media sosial, serta perbaikan sarana dan prasarana pendukung. Program primer
tidak hanya disusun untuk kepentingan desa wisata, melainkan juga menjadi tempat
pengembangan UMKM warga setempat untuk meningkatkan perekonomian dan kualitas
kehidupan.
Objektif pertama mendapatkan hasil yang positif dari masyarakat setempat. Keterkaitan
dalam objektif pertama memunculkan ide untuk membuat sarana baru yakni Pagar Cinta dan
perbaikan sarana serta prasarana yang ada di lokasi desa wisata. Munculnya aktivitas baru
memerlukan exposure baru dan pengunjung melalui media sosial sebagai platform untuk
meningkatkan ketertarikan. Media sosial yang digunakan adalah Instagram serta TikTok dan
memaksimalkan fitur-fitur dari platform tersebut. Pemanfaatan media sosial juga meningkatkan
kesadaran akan teknologi, sehingga anggota Desa Wisata Sawah Lope juga mendapatkan pelatihan
untuk menggunakan media sosial. Program yang dijalankan mendapatkan peningkatan yang pesat
dan membuahkan hasil yang memuaskan yang dapat dilihat dari insights melalui salah satu post
Instagram @sawahlope.desacikaso dan total followers Tik Tok @sawahlopecikaso. Maraknya
pengguna media sosial, membuka kesempatan bagi para pengusaha UMKM dalam
mengembangkan usahanya. Khususnya dalam pemasaran produk/jasa. Produk atau jasa dapat
terpapar secara digital dan hal ini merupakan salah satu esensi dari pemasaran digital (Gumilang,
2019).

Gambar 1. Insights Post Instagram @sawahlope.cikasi dan Total Followers TikTok


@sawahlopecikaso
Dalam meningkatkan pengunjung wisata, laporan keuangan yang seimbang dan transparan
menjadi salah satu aspek pendukung. Objektif yang kedua adalah peningkatan untuk
perekonomian. Laporan keuangan yang tercatat masih dilakukan secara manual baik harian
maupun bulanan, sehingga tidak dapat diketahui mengalami kerugian atau keuntungan. Menurut
survey yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan pada tahun 2016, pemahaman terhadap
literasi keuangan penduduk Indonesia hanya 22%. Literasi keuangan merupakan suatu kesatuan,
kompetensi, kecakapan, dan pengetahuan untuk mengambil keputusan keuangan sehingga
individu maupun pelaku usaha dapat mencapai kesejahteraan secara ekonomi. Literasi keuangan
dan kinerja berhubungan satu sama lain (Dahmen dan Rodriguez, 2014). Dengan adanya digitalisasi
keuangan, keuangan Desa Wisata Sawah Lope dapat diketahui secara transparan dan dapat
mendukung UMKM lokal untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik. Upaya yang dilakukan
yakni membuat 2 template laporan keuangan yang dilakukan dari bulan Maret 2023 dan
mendapatkan respon positif, bahkan dapat melihat hasil kinerja dari Desa Wisata Sawah Lope.
Kegiatan ini juga mendapatkan respon positif dari pemerintah desa untuk mendorong peningkatan
sarana dan prasarana agar dapat memberikan pengalaman serta pelayanan konsumen.

Gambar 2. Digitalisasi Laporan Keuangan Desa Wisata Sawah Lope

Terkait program sosial terdapat beberapa program yang telah kami lakukan sebagai sarana
untuk membantu anggota masyarakat di Desa Cikaso sendiri. Kegiatan sosial dilakukan dalam
beberapa bidang terkait Kewirausahaan Masyarakat, Program Dukcapil, dan Program Sosial
Masyarakat. Dari beberapa bidang tersebut dapat memberikan dampak yang terukur dan
membantu masyarakat sekitar untuk menyelesaikan masalah sosial yang ada .
Dalam bidang Kewirausahaan Masyarakat, fokus utamanya adalah untuk dapat
memberikan edukasi kewirausahaan yang disesuaikan dengan mata pencaharian di daerah KKN
tersebut. Untuk itu dibuat sebuah seminar pengembangan produk pada industri kopi di Kabupaten
Kuningan. Seminar ini dihadiri oleh ketua APEKI (Asosiasi Petani Kopi Indonesia) dan masyarakat
petani kopi. Seminar memiliki output agar para petani kopi dapat memperluas penjualan kopi yang
ada di Kuningan.
Lalu untuk Program Dukcapil, fokus utama yaitu dapat membantu para warga yang ada di
Desa Cikaso untuk memperbarui kartu keluarga dalam bentuk digital (memiliki barcode). Hal ini
dapat membantu Dukcapil dalam memperbaharui data masyarakat jika ada yang sudah meninggal,
pindah kk, dan pembaharuan pendidikan. Masyarakat juga akan dipermudah dalam administrasi
serta mendapatkan KK yang lebih terbaru.
Dan untuk Program Sosial Masyarakat, bertujuan untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat yang ada di sekitar Desa Cikaso. Dengan membantu pada kegiatan posyandu berupa
imunisasi dan juga mengadakan kegiatan senam pagi untuk warga Desa Cikaso. Dari kegiatan
tersebut output yang didapat berupa bantuan untuk melakukan pendataan BALITA dan
meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya kesehatan.

Gambar 3. Dokumentasi Program Kewirausahaan Masyarakat, Dukcapil, Sosial Masyarakat

Tabel 1 Indikator Sukses Program Community Development di Sawah Lope,Desa Cikaso


No Permasalahan Solusi yang Indikator Target Output
dilakukan

1 Pengunjung hanya Peningkatan 1. Pembuatan 1 Pembuatan 2


berasal dari exposure melalui media sosial media sosial yakni
masyarakat lokal media sosial 2. Membuat 1 Instagram dan
konten dengan TikTok serta
KOL pembuatan lebih
dari 2 konten yang
menggunakan KOL

Peningkatan 1. Membuat Pembuatan 1


sarana dan aktivitas baru aktivitas baru
prasarana minimal 1 yakni Pagar Cinta
kegiatan serta pengecatan
2. Meningkatkan terhadap sarana
sarana dan dan prasarana
prasarana yang pendukung tempat
digunakan oleh wisata
wisatawan

Pelatihan 1. Pelatihan 1 Pelatihan


penggunaan media media sosial menggunakan 2
sosial kepada kepada anggota media sosial dan
anggota Desa Desa Wisata diberikan GSM
Wisata Sawah Sawah Lope terkait untuk
Lope 2. Pelatihan menggunakan
pemanfaatan 1 aplikasi editor
aplikasi editor kepada 1 anggota
Sawah Lope

2 Peningkatan Digitalisasi 1. Penyiapan 1 2 template laporan


perekonomian untuk keuangan template keuangan sudah
Sawah Lope keuangan terbuat dan
2. Pelatihan digitalisasi
digitalisasi keuangan sudah
keuangan dilaksanakan dari
terhadap bulan Maret 2023
bendahara Desa
Wisata Sawah
Lope

Peningkatan Peningkatan Peningkatan


kunjungan pengunjung lebih pengunjung lebih
masyarakat dari 200 orang per dari 300 orang per
hari harinya
berdasarkan
laporan keuangan
per hari terutama
pada saat bulan
lebaran

3 Kurangnya edukasi Seminar dari Berbagi Mengetahui


kepada petani kopi APEKI untuk para pengetahuan terkait permasalah para
petani kopi industri kopi dan petani dan
sharing perkembangan
permasalahan industri kopi
petani kopi Kuningan
kedepannya

4 Masih banyak KK Membantu proses Mampu Berhasil


warga yang tidak administrasi memperbaharui KK memperbaharui 10
update pengupdatean dari 10 kepala KK
KKK keluarga

5 Kurangnya Membantu Proses imunisasi Berhasil


kesadaran akan jalannya kegiatan berjalan lancar dan membantu proses
kesehatan imunisasi BALITA update data BALITA imunisasi dan
pencatatan

Senam sehat di Sarana hiburan dan Antusiasme dari


hari minggu tambahan kegiatan warga setempat
Sawah Lope untuk ikut senam
SIMPULAN
Digitalisasi untuk meningkatkan jumlah wisatawan di Sawah Lope berhasil dilaksanakan
melalui pengembangan kanal media sosial. Terbukti dari jangkauan akun Tik-tok dan Instagram
yang terkoneksi dengan Facebook mencapai 3.894,300m account engaged dan 2.379 pengikut.
Kegiatan ini berhasil meningkatan pengunjung dari yang biasanya 200 orang per hari menjadi lebih
dari 300 orang per harinya. Agar destinasi ini semakin ramai pengunjung diperlukan konsistensi
dalam pembuatan dan penyebaran konten-konten baik hiburan maupun informatif di semua kanal
media sosial Sawah Lope. Keterlibatan dan kontribusi aktif dari berbagai stakeholders desa Cikaso
baik Pokdarwis, staf desa, komunitas, dan segenap warga juga sangat dibutuhkan.

UCAPAN TERIMA KASIH


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga artikel ini dapat terselesaikan. Artikel yang berjudul “Peningkatan
Wisatawan Desa Wisata Sawah Lope, Kecamatan Kramatmulya, dengan Akses Teknologi
Digitalisasi” sebagai salah satu bentuk laporan akhir dari program community Development.
Terwujudnya program dan artikel ini tidak lepas dari keterlibatan dan partisipasi dari berbagai
pihak. Oleh karena itu Penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih sedalam-dalamnya kepada:
1. Prof. Dr. Djisman S. Simanjuntak selaku Rektor Universitas Prasetiya Mulya.
2. Dr. Fathony Rahman, DBA selaku Dekan Sekolah Bisnis dan Ekonomi Universitas Prasetiya
Mulya
3. Dr. Noer Hassan Wirajuda selaku Mantan menteri luar negeri Indonesia (2002-2009),
Dekan Fakultas Sekolah Hukum dan Studi Internasional, Kepala Pusat Kajian Kebangsaan
Indonesia, Universitas Prasetiya Mulya.
4. Dr. Handyanto Widjojo selaku Direktur Program Sarjana S1 Sekolah Bisnis dan Ekonomi
Universitas Prasetiya Mulya
5. Faizal Ahmad, M. Kesos selaku Manajer PPKM (Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat)
6. Yogie Permana, S. Kesos selaku Ketua UPT (Unit Pelaksana Tugas) Community Development
2023
7. Redha Widarsyah, PH.D. Selaku Dosen Pembimbing Lapangan kelompok (DPL) E006
8. Dwi Lestari, S. Kesos, Misbah, SE, Dewi Anggina, S. Tr. Sos, Yahya Ayyashy Farhani, S. Tr.
Sos selaku Kesekretariatan Program Community Development 2023
9. Syifa Naufaliya Nurul Aisyah selaku Fasilitator kelompok
10. Pemerintah Kabupaten Kuningan beserta jajarannya, Acep Purnama selaku Bupati
Kabupaten Kuningan, Minthareja, AP, M.Si selaku camat kecamatan Kramatmulya, Hidayat
SE,.M.Si selaku Kepala desa di desa Cikaso.
11. Pak Ali dan Pak Oong selaku perwakilan Pengurus komunitas POKDARWIS sekaligus
menjadi Mitra penulis selama pelaksanaan Community Development di sawah Lope, Desa
Cikaso.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini belum mencapai tingkat kesempurnaan. Oleh karena
itu, penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan ini. Kami
sangat menghargai kritik dan saran pembaca sekalian untuk meningkatkan penulisan serupa di
masa yang akan datang. Penulis juga berharap agar tulisan ini dapat memberikan manfaat dan
berdampak positif bagi semua pihak yang membutuhkannya.
DAFTAR PUSTAKA

Amri, S. (2022). Sawah Lope, Wisata di Tengah Pesawahan. Kompasiana.


Cikaso Kabupaten Kuningan. (n.d.). Profil Desa Cikaso.
Kreatif, K. P. dan E. (n.d.). Desa Wisata Cikaso.
Mumtaz, A. T. & Karmilah, M. (2021). Digitalisasi Wisata di Desa Wisata. Jurnal Kajian Ruang, 1(1).
OJK. (2017). Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (Revisit 2017). Otoritas Jasa
Keuangan, 1–99.
P, D. & E, R. (2014). Financial literacy and the success of small businesses: An observation from a
small business development center. Numeracy, 3.
PPUK. (n.d.). Buku Pedoman Comdev.
Pratiwi, I. A. M. & Saskara, I. A. G. D. (2022). MENDORONG PENERAPAN DIGITALISASI PADA
USAHA MIKRO DAN KECIL DI INDONESIA. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas
Udayana, 11(10), 3797–3809.
R, G. (2019). Implementasi digital marketing terhadap peningkatan penjualan hasil home industri.
Coopetition: Jurnal Ilmiah Manajemen, 9–14.
Sukmana, E. (2020). Digitalisasi Pustaka. Digitalisasi Pustaka.
https://www.researchgate.net/profile/Ena-
Sukmana/publication/236965703_DIGITALISASI_PUSTAKA/links/0deec51a80c1dce6160
00000/DIGITALISASI-PUSTAKA.pdf
Wuryanta, A. E. W. (n.d.). Digitalisasi Masyarakat: Menilik Kekuatan dan Kelemahan Dinamika
Era Informasi Digital dan Masyarakat Informasi. Ilmu Komunikasi, 1(2), 131–142.

Anda mungkin juga menyukai