Anda di halaman 1dari 60

Pendampingan Peningkatan Exposure Desa Wisata Cisantana dengan

Meningkatkan Keterampilan Marketing Sumber Daya Manusia

Oleh :
Ketua Tim: Dewi Savitri Saraswati, S.T., MM.
Anggota Tim:
Alvin Maulana 13112010465
Caroline Charles 13122010026
Celyn Alicia 13122010156
Felicia 13112010273
Grace Ashley Tanoto 13112010132
Halbert Angwyn 13112010342
Marcovan Salim 13112010419
Zahrah Annisa 13122010096

Universitas Prasetiya Mulya


2023

1
LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dari Energizer 008
telah menyetujui dan mengesahkan laporan Program Kerja berikut, serta menerangkan bahwa:

Nomor Kelompok : Energizer 008


Nama Usaha Mitra : Desa Wisata Cisantana
Desa : Cisantana
Kecamatan : Cigugur
Kabupaten : Kuningan, Jawa Barat
Nama Anggota : 1. Alvin Maulana - 13112010465 - Business
2. Caroline Charles - 13122010026 - Branding
3. Celyn Alicia - 13122010156 - Branding
4. Felicia - 13112010273 - Business
5. Grace Ashley Tanoto - 13112010132 - Business
6. Halbert Angwyn - 13112010342 - Business
7. Marcovan Salim - 13112010419 - Business
8. Zahrah Annisa - 13122010096 - Branding

Telah melaksanakan kegiatan Community Development 2 tahun 2023 pada periode Live In (9
Februari s.d 28 Februari 2023) dan periode pendampingan (Maret s.d Juni) di Desa Cisantana,
Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat. Hasil kegiatan tercakup dalam laporan
komprehensif berikut.

Telah disetujui dan disahkan pada


Hari : Senin
Tanggal : 29 Mei 2023

Ketua Kelompok Dosen Pembimbing Lapangan

( Alvin Maulana ) ( Dewi Savitri Saraswati, S.T., MM. )

Mengetahui,
Manager Pusat Pengemabngan Usaha Kecil (PPUK)

Faizal Ahmad, M. Kesos

2
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN 2
DAFTAR ISI 3
RINGKASAN LAPORAN PROGRAM KERJA 5
BAB 1 PENDAHULUAN 7
1.1 Analisis Situasi 7
1.1.1 Program Kerja Primer 7
1.1.2 Program Kerja Sosial 7
1.1.2.1 Program Kewirausahaan Masyarakat 7
1.1.2.2 Program Dukcapil (Penduduk dan Catatan Sipil) 8
1.1.2.3 Program Sosial Kemasyarakatan 8
1.2 Rumusan Permasalahan 8
1.2.1 Program Kerja Primer 8
1.2.2 Program Kerja Sosial 9
1.2.2.1 Program Kewirausahaan Masyarakat 9
1.2.2.2 Program Dukcapil (Penduduk dan Catatan Sipil) 10
1.2.2.3 Program Sosial Kemasyarakatan 10
1.3 Keterkaitan Program dengan SDGs 11
1.3.1 Program Kerja Primer 11
1.3.2 Program Kerja Sosial 11
1.3.2.1 Program Kewirausahaan Masyarakat 11
1.3.2.2 Program Dukcapil (Penduduk dan Catatan Sipil) 12
1.3.2.3 Program Sosial Kemasyarakatan 12
BAB 2 PROGRAM KERJA PRIMER 13
2.1 Metode Pemecahan Masalah dan Alternatif Solusi 13
2.2 Tujuan Program Primer 13
2.3 Indikator Sukses & Target Luaran 13
2.4 Program Kerja 15
2.4.1 Instagram Desa Wisata Cisantana 15
2.4.1.1 Pembentukan Logo, GSM, dan Maskot 15
2.4.1.2 Kompetisi Foto Cisantana 16
2.3.1.3 Penggunaan Tools Advertising 16
2.4.2 Travel Guide 16
2.4.3 Google Business 16
2.4.4 Kolaborasi UMKM 17
2.4.5 Pembentukan Marketing Guidebook 17
BAB 3 PROGRAM KERJA SOSIAL 18
3.1 Metode Pemecahan Masalah dan Alternatif Solusi 18
3.2 Tujuan Program Sosial 18

3
3.3 Program Kerja 18
3.3.1 Program Kewirausahaan Masyarakat 18
3.3.1.1 Deskripsi Program 18
3.3.1.2 Tujuan Program 19
3.3.1.3 Indikator Sukses & Target Luaran 19
3.3.2 Program Dukcapil (Penduduk dan Catatan Sipil) 19
3.3.2.1 Deskripsi Program 19
3.3.2.2 Tujuan Program 20
3.3.2.3 Indikator Sukses & Target Luaran 20
3.3.3 Program Sosial Kemasyarakatan 20
3.3.3.1 Deskripsi Program 20
3.3.3.2 Tujuan Program 21
3.3.3.3 Indikator Sukses & Target Luaran 21
BAB 4 CAPAIAN (HASIL) PROGRAM KERJA 22
4.1 Capaian Program Kerja Primer 22
4.1.1 Instagram Desa Wisata Cisantana 22
4.1.1.1 Pembentukan Logo, GSM, dan Maskot 23
4.1.1.2 Kompetisi Foto Cisantana 24
4.1.1.3 Penggunaan Tools Advertising 24
4.1.2 Travel Guide 25
4.1.3 Google Business 25
4.1.4 Kolaborasi UMKM 26
4.1.5 Pembentukan Marketing Guidebook 26
4.2 Capaian Program Kerja Sosial 27
4.2.1 Program Kewirausahaan Masyarakat 27
4.2.2 Program Dukcapil (Penduduk dan Catatan Sipil) 28
4.2.3 Program Sosial Kemasyarakatan 28
4.3 Tabel Capaian Program Kerja 29
4.4 Realisasi Pembiayaan Program Kerja 31
4.4.1 Program Kerja Primer 31
BAB 5 RENCANA TINDAK LANJUT 34
5.1 Peluang Keberlanjutan Program 34
BAB 6 PEMBELAJARAN 35
DAFTAR PUSTAKA 45
LAMPIRAN 46
Lampiran 1. Profil Desa Cisantana (sumber: Profil Desa 2020) 46
Lampiran 2. Tabel Alokasi Modal Kelompok 47
Lampiran 3. Konten Kalender Bulan Maret 2023 48
Lampiran 4. Konten Kalender Bulan April 2023 49
Lampiran 5. Konten Kalender Bulan Mei 2023 50

4
Lampiran 6. Perkembangan Instagram Periode Maret 2023 51
Lampiran 7. Perkembangan Instagram Periode April 2023 53
Lampiran 8. Perkembangan Instagram Periode Mei 2023 55
Lampiran 9. Dokumentasi Objek Wisata Desa Cisantana 57
Lampiran 10. Google Business Cisantana 58
Lampiran 11. Kompetisi Foto Cisantana 60

5
RINGKASAN LAPORAN PROGRAM KERJA

Program Community Development adalah program Kuliah Kerja Nyata berbasis kewirausahaan
yang diselenggarakan oleh program Studi S1 Universitas Prasetiya Mulya. Visi program Community
Development 2023 adalah “Membangun Desa yang Mandiri, Berkelanjutan, dan Unggul dengan
Sentuhan Kewirausahaan yang Berbasis Potensi dan Kearifan Lokal” dan dengan misi yaitu
membangun ekosistem wirausaha melalui pemanfaatan potensi lokal yang baik untuk
pengembangan bisnis di desa, meningkatkan motivasi, kapasitas, dan pengetahuan manajemen
bisnis masyarakat pedesaan, memfasilitasi keroganisasian masyarakat lokal dalam upaya kemandirian
pengembangan desa, dan penguatan hubungan kerjasama antara masyarakat, aparatur pemerintah,
dan pelaku usaha di desa. Tujuan program Community Development adalah peningkatan
pemahaman mitra mengenai manajemen bisnis dasar serta pengadopsian teknologi, peningkatan
pemahaman dan keterampilan kewirausahaan mitra, terbentuknya ekosistem usaha yang baik
sesama pelaku UMKM dan Instansi pendukung, dan peningkatan kesejahteraan ditandai dengan
naiknya pendapatan mitra melalui pengembangan usaha. (Pedoman Community Development 2023)
Pendampingan yang dilakukan oleh kelompok terhadap Desa Cisantana adalah sebagai
Kelompok Energizer yang bertugas dalam pengembangan ekosistem wisata di level desa dengan
mengangkat potensi yang ada untuk menjawab masalah dan kebutuhan guna penciptaan desa wisata
yang memiliki manfaat luas dan berkelanjutan. Program Community Development 2023 terbagi
menjadi 2 (dua) bentuk yaitu Program Kerja Primer dan Program Kerja Sosial. Program Kerja Primer
adalah program pendampingan kewirausahaan dan manajerial yang dilakukan kelompok dalam
mengembangkan wisata di desa Cisantana. Program Kerja Sosial adalah program yang dilakukan
kelompok untuk mendukung aktivitas kegiatan sosial yang ada di masyarakat yaitu Program
Kewirausahaan Masyarakat, Program Dukcapil (Penduduk dan Catatan Sipil), dan Program Sosial
Kemasyarakatan.
Program Kerja Primer dilakukan untuk mengembangkan Digital Marketing Desa Wisata
Cisantana untuk mengatasi permasalahan desa dalam mengembangkan objek wisata yang ada di
desa Cisantana, serta guna mencapai tujuan desa yaitu menciptakan Desa Wisata Terpadu. Program
Kerja Primer diharapkan dapat meningkatkan pengembangan desa wisata dalam manajemen serta
pengadopsian teknologi seperti sosial media, terbentuknya ekosistem kolaborasi yang baik antar
pemangku kepentingan dalam pengembangan Desa Wisata Terpadu, dan meningkatkan
perekonomian desa Cisantana. Program Kerja Sosial terbagi menjadi 3 (tiga) program yaitu Program
Kewirausahaan Masyarakat berupa Program Pelatihan Marketing UMKM, Program Dukcapil
(Penduduk dan Catatan Sipil) berupa Program Pembaruan Data KK, dan Program Sosial
Kemasyarakatan berupa Program Donor Darah. Program Kerja Sosial diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan masyarakat, serta menumbuhkan kesadaran sosial masyarakat di
desa Cisantana Modal yang digunakan dalam menyukseskan program Community Development yaitu
Program Primer sebesar Rp5.000.000 dan Program Sosial sebesar Rp100.000.

6
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi


1.1.1 Program Kerja Primer
Berdasarkan hasil wawancara bersama para Perangkat Desa, Ketua Desa, dan
BUMDes, Desa Cisantana mempunyai beberapa kondisi yang menghambat mereka untuk
menjadi Desa Wisata. Kondisi tersebut adalah sebagai berikut.
1. Pengelola objek wisata pada Desa Cisantana berbeda-beda. Ada wisata yang dikelola
oleh masyarakat sendiri, perangkat Desa dan sektor swasta. Hal ini terjadi karena
objek wisata muncul lebih dahulu dibandingkan konsep “Desa Wisata”.
2. Pengunjung yang datang merupakan penduduk lokal yang berasal dari Desa
Cisantana dan Desa sekitar. Penduduk dari luar kota sangat minim ditemukan. Hal ini
terjadi karena minimnya pemasaran yang dilakukan dan konsep “Desa Wisata”.
3. Banyak warga Desa yang memilih untuk merantau ke perkotaan dengan tingkat
urbanisasi tinggi dan tidak memilih untuk berkontribusi lebih di bidang wisata. Hal ini
muncul karena prestige untuk bekerja di perkotaan lebih tinggi. Warga percaya
bahwa peluang untuk sukses di kota lebih tinggi dibandingkan di Desa. Selain itu,
warga belum melihat potensi yang dimiliki oleh Desa Cisantana.
4. Walaupun terdapat ragam wisata di Desa Cisantana, pengunjung tidak mengetahui
letak wisata tersebut dan rute yang mereka harus ambil bila ingin mengunjungi
wisata sebanyak-banyaknya. Hal ini terjadi karena tidak ada petunjuk atau arahan
buat pengunjung yang ingin mengeksplorasi Desa Cisantana.

Situasi di Desa Cisantana yang seperti itu membuat visi Desa Cisantana untuk
menjadi Desa dengan pertumbuhan menyeluruh menuju agrowisata terhambat. Tanpa
diraihnya wisatawan dari berbagai daerah, akan susah untuk mengembangan Desa
Cisantana. Banyak warga yang dirugikan secara ekonomi dan semakin banyak yang
meninggalkan Desa.
Program Kerja Primer diharapkan dapat meningkatkan pengembangan desa wisata
dalam manajemen serta pengadopsian teknologi seperti sosial media, terbentuknya
ekosistem kolaborasi yang baik antar pemangku kepentingan dalam pengembangan Desa
Wisata Terpadu, dan meningkatkan perekonomian desa Cisantana.

1.1.2 Program Kerja Sosial


1.1.2.1 Program Kewirausahaan Masyarakat
Berdasarkan hasil wawancara bersama para Perangkat Desa beserta analisis, SDM di
Desa Cisantana mempunyai keterbatasan sehingga bisnis sulit berkembang. Kondisi tersebut
adalah sebagai berikut.
1. Keterbatasan ilmu terkait pemasaran yang mengakibatkan SDM sulit untuk
berkembang. Ilmu digital marketing hampir tidak pernah diajarkan di bangku
sekolah. Sehingga ilmu ini hanya bisa didapatkan dari pendidikan diluar sana, seperti
acara workshop dan seminar. Kebanyakkan acara ini bisa diikuti dengan berbayar,
sehingga masyarakat merasa terbebani untuk membayar.
2. Tidak ada mentor yang bisa membimbing SDM di Desa Cisantana, sehingga sulit
untuk melangkah dalam berbisnis. Di perangkat Desa Cisantana sendiri belum ada
yang memiliki pengetahuan & pengalaman dalam dunia digital marketing. Sehingga

7
belum ada orang mampu membimbing dan mengajari, padahal SDM sebenarnya
berpotensi.

Program Kewirausahaan Masyarakat diharapkan dapat meningkatkan


pengetahuan dan keterampilan UMKM mengenai manajemen dan pengadopsian
teknologi seperti sosial media, dan meningkatnya perekonomian UMKM di desa
Cisantana.

1.1.2.2 Program Dukcapil (Penduduk dan Catatan Sipil)


Berdasarkan informasi yang didapatkan dari informasi Disdukcapil, terdapat
kondisi-kondisi yang menghambat perkembangan pada Kabupaten Kuningan, kondisi yang
menghambat tersebut adalah sebagai berikut.
1. Masih banyak KK masyarakat di Kabupaten Kuningan yang belum memiliki KK
ter-update dari KK model tanda tangan menjadi KK model barcode.
2. Banyak masyarakat yang masih belum mengetahui platform daring yang telah
disediakan oleh Disdukcapil untuk mempermudah pembaruan pendataan
kependudukan.
3. Masyarakat masih belum memiliki kesadaran yang tinggi terhadap pentingnya
pendataan administrasi kependudukan yang tertib dan mutakhir.

Program Dukcapil (Penduduk dan Catatan Sipil) diharapkan dapat meningkatkan


pengetahuan dan keterampilan masyarakat mengenai administrasi pemerintah dan
pengadopsian teknologi dan menumbuhkan kesadaran pentingnya administrasi pemerintah.

1.1.2.3 Program Sosial Kemasyarakatan


Berdasarkan hasil wawancara bersama Bapak Imron selaku penanggung jawab
bidang Donor Darah PMI Kuningan dan Bapak Ade Kusmar selaku KASI Pemerintahan bahwa
terdapat relevansi antara situasi di tingkat Kabupaten dengan Desa. Informasi situasi
tersebut sebagai berikut.
1. Kebutuhan kantong darah rumah sakit di Kabupaten Kuningan sekitar 1.500 kantong
darah per bulan, sedangkan hanya mampu menyediakan sekitar 1.200 - 1.300
kantong darah per bulan.
2. Masyarakat desa Cisantana memiliki antusias terhadap program Donor Darah, tetapi
tidak ada program rutin. Padahal dahulu desa Cisantana memiliki Bank Darah, tetapi
sudah tidak beroperasi.

Program Sosial Kemasyarakatan diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran


masyarakat terhadap pentingnya kesehatan dan meningkatkan pengetahuan dalam
peningkatan sosial masyarakat seperti donor darah.

1.2 Rumusan Permasalahan


1.2.1 Program Kerja Primer
Berdasarkan analisis situasi, terbentuklah beberapa permasalahan yang
menghambat perkembangan Desa Wisata Cisantana. Permasalahan yang timbul dan kami
prioritaskan adalah sebagai berikut.
1. Pengelola Tempat Wisata yang berbeda-beda. Tidak ada pengelola, organisasi,
ataupun pemerintah yang menyatukan wisata-wisata yang terletak di Desa
Cisantana. Hal ini menyebabkan perkembangan wisata tidak merata dan banyak

8
objek wisata yang terlantarkan. Satu kesatuan dibutuhkan untuk menjadi dasar dari
konsep Desa Wisata.
2. Tidak Ada Divisi Khusus Pengembangan Desa Wisata. Desa Cisantana belum
memiliki divisi khusus untuk pengembangan dan pengelolaan Desa wisata. Sampai
sekarang, Desa wisata dikembangkan bersama oleh 14 perangkat Desa, sehingga
perkembangan Desa wisata menjadi tidak fokus dan kurang signifikan walaupun
sudah ada semangat di antara para perangkat Desa untuk membawa Desa Cisantana
menjadi Desa Wisata yang menarik.
3. Pengunjung Hanya Sebatas Masyarakat Lokal. Kurangnya marketing pada wisata
Desa Cisantana menyebabkan pengunjung hanya sebatas masyarakat sekitar dan
pengunjung dari luar kota juga berasal dari saudara masyarakat setempat. Hal ini
juga mengakibatkan masyarakat luar susah mendapatkan akses informasi ke Desa
Cisantana. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa pengunjung yang ada hanya sebatas
dari WOM masyarakat sekitar.
4. Adanya Trend Shift pada Kebiasaan Masyarakat. Minimnya jumlah pengunjung
diperburuk dengan adanya perubahan kebiasaan pada masyarakat. Dimana, dahulu
masyarakat rela mengeluarkan biaya untuk mengunjungi tempat wisata dan
sekarang masyarakat lebih memilih untuk mengeluarkan biaya pada coffee shop. Hal
ini mengakibatkan tempat wisata pada Desa Cisantana menjadi lebih sepi
pengunjung dari dahulu.

Boston Consulting Matrix for Stakeholder Management dan Analisis SWOT

1.2.2 Program Kerja Sosial


1.2.2.1 Program Kewirausahaan Masyarakat
Berdasarkan analisis situasi, terbentuklah beberapa permasalahan yang
menghambat perkembangan kewirausahaan masyarakat di desa Cisantana. Permasalahan
yang timbul dan kami prioritaskan adalah sebagai berikut.
1. Rendahnya Kemampuan Pemasaran. Pemilik UMKM di desa Cisantana kurang
memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam pemasaran produknya. Hal ini
membuat rendahnya pertumbuhan ekonomi di desa Cisantana. Tidak adanya
aktivitas komunikasi produk ke luar desa Cisantana membuat konsumen dari produk
UMKM tersebut mayoritas berasal dari sekitaran tempat usahanya saja.
2. Tidak Adanya Sarana Pendukung. Pemerintah Desa Cisantana tidak memiliki
program rutin dalam peningkatan kewirausahaan masyarakat. Hal ini dianggap

9
penting sebagai faktor pendukung dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di
desa Cisantana yang berdampak baik bagi fokus perkembangan desa Cisantana yaitu
mengembangkan Desa Wisata.

Boston Consulting Matrix for Stakeholder Management dan Analisis SWOT

1.2.2.2 Program Dukcapil (Penduduk dan Catatan Sipil)


Berdasarkan analisis situasi, terbentuklah beberapa permasalahan yang
menghambat perkembangan kependudukan dan catatan sipil di desa Cisantana.
Permasalahan yang timbul dan kami prioritaskan adalah sebagai berikut.
1. Kurangnya Sosialisasi Layanan Online Dukcapil. Hal ini terlihat bagaimana proses
memperbaiki dan memperbarui data KK dilakukan oleh Pemerintah Desa, belum
dilakukan oleh masyarakat sendiri melalui layanan online Dukcapil.
2. Kurangnya Kesadaran Masyarakat. Rendahnya kesadaran masyarakat disebabkan
lokasi kantor Dukcapil yang jauh dari desa Cisantana membuat masyarakat malas
untuk memperbaiki dan memperbarui KK mereka.

Boston Consulting Matrix for Stakeholder Management dan Analisis SWOT

1.2.2.3 Program Sosial Kemasyarakatan


Berdasarkan analisis situasi, terbentuklah beberapa permasalahan yang
menghambat perkembangan sosial kemasyarakatan di desa Cisantana. Permasalahan yang
timbul dan kami prioritaskan adalah sebagai berikut.

10
1. Tidak Beroperasinya Bank Darah Desa Cisantana. Desa Cisantana memiliki Bank
Darah yang membantu untuk memenuhi kebutuhan kantong darah Kabupaten
Kuningan yang merupakan program Pemerintah Desa dan PMI Kuningan. Akan tetapi
kurangnya kepedulian dan konsistensi menyebabkan Bank Darah tidak beroperasi
lagi.
2. Rendahnya Kesadaran Masyarakat terhadap Kesehatan. Rendahnya kesadaran
masyarakat disebabkan tidak adanya sosialisasi rutin dilakukan oleh Pemerintah Desa
dan PMI Kuningan secara intensif.

Boston Consulting Matrix for Stakeholder Management dan Analisis SWOT

1.3 Keterkaitan Program dengan SDGs


1.3.1 Program Kerja Primer
Berdasarkan rumusan permasalahan, prioritas permasalahan yang ingin diselesaikan
kelompok dengan target perubahan berupa Program Kerja Primer yaitu perlunya pelatihan
SDM demi pengembangan Desa wisata Cisantana. Hal ini sejalan dengan SDGs 4: Quality
Education, yaitu menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta meningkatkan
kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua dan SDGs 8: Decent Work and Economic
Growth, yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,
kesempatan kerja yang produktif dan menyeluruh, serta pekerjaan yang layak untuk semua.

1.3.2 Program Kerja Sosial


1.3.2.1 Program Kewirausahaan Masyarakat
Berdasarkan rumusan permasalahan, prioritas permasalahan yang ingin diselesaikan
kelompok dengan target perubahan berupa Program Kewirausahaan Masyarakat yaitu
program Pelatihan Digital Marketing sejalan dengan SDGs 4: Quality Education, yaitu
menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta meningkatkan kesempatan
belajar sepanjang hayat untuk semua.

11
1.3.2.2 Program Dukcapil (Penduduk dan Catatan Sipil)
Berdasarkan rumusan permasalahan, prioritas permasalahan yang ingin diselesaikan
kelompok dengan target perubahan berupa Program Dukcapil (Penduduk dan Catatan Sipil)
yaitu program Pembaruan Data KK Masyarakat sejalan dengan SDGs 16: Peace. Justice, and
Strong Institutions, yaitu menguatkan masyarakat yang inklusif dan damai untuk
pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan untuk semua, dan membangun
kelembagaan yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua tingkatan.

1.3.2.3 Program Sosial Kemasyarakatan


Berdasarkan rumusan permasalahan, prioritas permasalahan yang ingin diselesaikan
kelompok dengan target perubahan berupa Program Sosial Kemasyarakatan yaitu program
Donor Darah sejalan dengan SDGs 3: Good Health and Well-Being yaitu menjamin kehidupan
yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan seluruh penduduk semua usia.

12
BAB 2
PROGRAM KERJA PRIMER

2.1 Metode Pemecahan Masalah dan Alternatif Solusi


Desa Cisantana mempunyai beberapa permasalahan dalam pengembangan serta
pemasaran desa yang berkaitan dengan visi ke depan, yaitu pembuatan Desa Wisata
Cisantana seperti yang dikaitkan dengan poin 1.1.1. Dalam menanggapi permasalahan yang
ada, langkah pertama yang digunakan kelompok sebelum menyusun strategi adalah dengan
pengumpulan data primer, yaitu melakukan wawancara serta observasi langsung pada
perangkat dan keadaan desa, utamanya tempat wisata. Setelah data berhasil terkumpul
dengan baik, kelompok menentukan strategi dengan melihat serta menggabungkan modal
kewirausahaan yang dimiliki kelompok, perangkat desa, serta pemangku kepentingan dari
masing-masing tempat wisata. Bahkan sebelumnya, kelompok juga sudah melakukan
pengumpulan data sekunder dengan melakukan pencarian terkait Desa Cisantana jauh
sebelum datang ke tempat.
Modal kewirausahaan yang dilibatkan diantaranya, modal manusia, modal sosial,
modal industrial, serta modal ekonomi. Modal manusia lebih mengacu kepada kemampuan
kelompok dalam melakukan penyusunan rencana pemasaran yang disesuaikan dengan visi
desa, hal ini menyangkut pengalaman serta ilmu dalam menyusun kalender instagram yang
terpadu, skill pengambilan dan pengeditan video, skill design untuk story dan post Instagram,
skill penggunaan tools advertising, pengetahuan dan pengalaman tentang Google Business,
serta skill komunikasi yang baik dengan seluruh pihak yang terlibat. Modal sosial mengacu
kepada kemudahan kelompok dalam melakukan rapat dengan perangkat desa yang lain juga
pemangku kepentingan pada tempat wisata akibat hubungan yang baik dengan kepala desa
setempat, serta adanya kemudahan dalam proses pembuatan maskot untuk Desa Wisata
Cisantana. Modal industrial mengacu kepada kemampuan kelompok dalam melakukan
benchmarking terhadap tempat wisata yang terkenal serta benchmarking terhadap kota
wisata yang terkenal yaitu Jogjakarta, utamanya dari segi Instagram. Terakhir, modal ekonomi
juga dimanfaatkan oleh kelompok untuk menyukseskan semua kegiatan primer yang telah
dilaksanakan.

2.2 Tujuan Program Primer


Pada bagian ini menjelaskan mengenai tujuan terukur dari alternatif solusi dalam
menyelesaikan permasalahan primer di desa Cisantana. Terdapat tiga tujuan sebagai berikut.
1. Pengelola Tempat Wisata yang berbeda-beda. Program Primer bertujuan untuk
dapat membentuk wadah yang dapat membuat setiap tempat wisata yang ada di
desa Cisantana dapat berkoordinasi bersama dalam menciptakan Desa Wisata
Cisantana yang terpadu.
2. Tidak Ada Divisi Khusus Pengembangan Desa Wisata. Program Primer bertujuan
untuk meningkatkan komunikasi dan promosi tempat wisata di desa Cisantana
melalui divisi khusus yaitu divisi Marketing Desa Wisata Cisantana.
3. Pengunjung Hanya Sebatas Masyarakat Lokal. Program Primer bertujuan untuk
meningkatkan pendatang organik yang tidak hanya berasal dari masyarakat sekitar
desa Cisantana, tetapi masyarakat luas dapat mengetahui dan menikmati indahnya
tempat wisata di desa Cisantana.

2.3 Indikator Sukses & Target Luaran


Dalam proses penyusunan dan pembentukan Program Kerja Primer, kelompok
sepenuhnya berupaya untuk memecahkan permasalahan yang ada terkait pemasaran

13
dengan memikirkan input, proses, dan output yang akan membawa dampak positif ke Desa
Cisantana. Banyaknya jumlah program primer yang telah dilaksanakan kelompok tidak akan
mencapai output yang baik tanpa adanya indikator pengukuran yang tepat. Dalam jangka
waktu COMDEV, berikut adalah indikator sukses dan target luaran yang dijabarkan melalui
tabel sebagai berikut.

Tabel 2.1 Indikator Sukses Program Kerja Primer

Solusi yang akan


No Permasalahan Indikator Target Output
Dilakukan
1 Pengelola Pembuatan travel 1) Terbentuknya 3 Wisata Desa Cisantana memiliki
Tempat Wisata guide menggunakan katalog travel guide instagram yang informatif dan
yang Instagram yang yang relevan dan relevan dengan minat para
berbeda-beda mengintegrasikan menarik konsumen
seluruh tempat 2) Sebanyak 14
wisata pada Desa stakeholder yang
Cisantana terlibat pada
program

Tidak Ada Divisi Pembentukan divisi Terbentuknya 1 divisi Divisi marketing yang menangani
Khusus marketing pada marketing utama marketing digital melalui media
Pengembangan perangkat Desa Desa Cisantana sosial
Desa Wisata Cisantana

Pembuatan maskot, Terbuatnya 1 logo, Logo, maskot official, dan GSM


logo, dan GSM untuk maskot official, dan akan memudahkan dan menjadi
kepentingan GSM panduan Desain grafis untuk
marketing Desa media sosial
Cisantana

Pengunjung Penggunaan KOL dan 1) Terbuat 1 konten Terbentuknya konten KOL,


Hanya Sebatas IG ads serta tools yang menggunakan penggunaan IG ads dan
Masyarakat Lokal advertising lainnya KOL advertising tools lainnya
untuk pengembangan 2) Menerapkan IG
Desa wisata ads kepada 1 konten
Cisantana selama 1 minggu
3) IG ads dapat
menghasilkan 75
Impression, 150
reach, 50 interaction.

Pembentukan dan Terbentuknya rating Wisata Desa Cisantana


mengembangkan Google Business mendapatkan exposure yang
Google Business Desa setidaknya 4 dari 5 tinggi melalui Google
Wisata Cisantana

2 Adanya Trend Membuat kerjasama Terbentuknya Desa Cisantana dapat


Shift pada antara UMKM dan kerjasama yang memanfaatkan UMKM yang ada
Kebiasaan tempat wisata di inovatif dan relevan sesuai tren yang ada
Masyarakat Desa Cisantana bersama 2 UMKM

14
Semua program primer yang dijalankan oleh kelompok tidak hanya melihat tujuan
jangka pendek saja, melainkan juga tujuan jangka panjang. Kelompok sungguh berharap
pemilihan dan pelaksanaan program primer yang ada bisa memberikan dampak yang lebih
bagi desa sampai dengan tiga tahun kedepan atau lebih. Jika pihak desa bisa mengikuti
marketing guidebook yang telah diberikan, ada kemungkinan divisi yang akan terbentuk bisa
beroperasi dengan mudah. Hal ini akan memengaruhi jumlah followers di instagram desa
serta jumlah tempat wisata dan UMKM yang terdampak. Dengan keadaan seperti ini, bahkan
instagram desa sudah ber-mutual dengan instagram @infokuningan yang mempunyai 57.8
ribu followers dan merupakan instagram yang meliput informasi di daerah kuningan, jika
instagram bisa berkembang lebih jauh lagi, tidak menutup kemungkinan instagram
@desawisatacisantana bisa mendapatkan ribuan followers serta ber-mutual dengan
instagram official lainnya. Hal ini bisa menjadi pusat pendapatan baru bagi desa, utamanya
jika bergerak sebagai media partner atau pusat promosi. Selain itu, tentunya UMKM dan
tempat wisata akan berdampak jika promosi digital desa berjalan dengan baik,
menghadirkan visitor-visitor baru dari berbagai daerah di Indonesia bahkan mancanegara,
menjadikan ekonomi desa meningkat.

2.4 Program Kerja


2.4.1 Instagram Desa Wisata Cisantana
Dalam memperkenalkan Desa Cisantana yang mempunyai potensi untuk
berkembang sebagai desa wisata, kelompok memutuskan untuk menggunakan bantuan
teknologi, utamanya pemasaran digital. Hal ini merupakan solusi dari kelompok terkait
sedikitnya jumlah pengunjung diluar Cisantana akibat minimnya informasi yang terdapat di
Google mengenai Desa Cisantana, pengelola objek wisata yang berbeda dan cenderung
individualistis, serta traffic dari pengunjung yang cenderung didominasi di beberapa titik
wisata saja. Instagram menjadi solusi untuk menyediakan informasi yang tidak secara
lengkap disediakan oleh Google.
Instagram @desawisatacisantana bisa menjadi media partner serta memudahkan
akses bagi warga setempat dan potential visitor dari luar untuk memperoleh informasi secara
official dari desa. Instagram yang berisi story, post, dan video reels bergerak menjadi tombak
pemasaran Desa Wisata Cisantana, menjadikan Instagram sebagai pemersatu pemegang
kepentingan yang berbeda-beda pada desa.
Dalam mengembangkan instagram desa, kelompok mempunyai KPI terukur yang
bergerak menjadi indikator kesuksesan dan pengukuran output yang baik bagi desa. Indikator
kesuksesan untuk instagram diantaranya : jumlah followers, profile visit, engagement rate,
serta jumlah post. Dari program ini, kelompok berharap permasalahan seperti pengelola
tempat wisata yang berbeda-beda, pengunjung hanya sebatas warga lokal, minimnya
informasi terhadap tempat wisata lain bisa terselesaikan, dimana calon visitor bisa dengan
mudah memperoleh informasi dan di saat yang sama UMKM serta tempat wisata yang ada
bisa mendapatkan exposure melalui kehadiran instagram @desawisatacisantana.

2.4.1.1 Pembentukan Logo, GSM, dan Maskot


Pelaksanaan kegiatan pemasaran digital harus dilengkapi dengan pembentukan logo
dan GSM. Selain itu, mengacu kepada visi jangka panjang desa yang akan bergerak menjadi
desa wisata, kehadiran maskot bisa menjadi pelengkap pemasaran dari desa. Untuk itu,
kelompok kami berupaya mempersiapkan Desa Wisata Cisantana menjadi desa yang matang
dan siap bergerak menjadi desa wisata seperti yang diharapkan dari warga setempat.
Indikator kesuksesan kami ada pada kesesuaian budget, kelengkapan serta ketepatan waktu
eksekusi oleh kelompok. Diharapkan dengan adanya logo, GSM, dan maskot, kegiatan

15
pemasaran menjadi lebih mudah dan memberikan kesan official. Selain itu, kelompok juga
berharap maskot bisa menjadi ikon juga daya tarik bagi Desa Wisata Cisantana.

2.4.1.2 Kompetisi Foto Cisantana


Program untuk mengenalkan Desa Wisata Cisantana diharapkan bisa menarik
kolaborasi dari warga setempat. Untuk menjalin hubungan dan melihat interaksi serta
mengukur antusiasme warga, kelompok akhirnya membuat program “Kompetisi Foto
Cisantana”. Selain untuk tujuan yang disampaikan sebelumnya, diharapkan foto yang diambil
oleh peserta bisa menjadi stok foto bagi kelompok untuk menarik perhatian pengguna
Instagram lainnya, utamanya orang-orang yang mengikuti akun peserta. Untuk meramaikan
kegiatan, kelompok menjanjikan total hadiah sebesar Rp.500.000,00 untuk 5 pemenang,
dengan beberapa persyaratan untuk mengikuti lomba seperti wajib tag akun
@desawisatacisantana, menggunakan hashtag #lombafotocisantana, dan akun peserta tidak
di private.

2.3.1.3 Penggunaan Tools Advertising


Dalam memanfaatkan penggunaan Instagram, kelompok berupaya mengutilisasi
tools advertising yang ada, utamanya dalam penggunaan Instagram Ads untuk bisa mencapai
audience yang tepat. Selain itu, waktu penggunaan ads juga sangat kami sesuaikan dengan
situasi, yaitu sebelum libur lebaran, dimana kelompok sadar bahwa libur lebaran menjadi
momen untuk keluarga kembali ke kampung halaman masing-masing atau melakukan liburan
keluarga di kota lain. Yang menjadi indikator kesuksesan diantaranya : impression, profile
reach, serta interaction. Diharapkan dengan penggunaan tools advertising, instagram desa
bisa mendapatkan exposure yang lebih dari biasanya.

2.4.2 Travel Guide


Travel Guide mengacu kepada kumpulan tempat wisata yang mempunyai kesamaan
dan disusun khusus untuk segmen tertentu yang spesifik. Travel Guide yang kelompok kami
buat di Instagram memandu calon visitor dengan jam ideal untuk berkunjung yang telah
disusun dengan baik dilengkapi dengan foto atau video dari tempat yang direkomendasikan
layaknya tour guide. Dalam hal ini, kelompok berhasil menyusun 2 Travel Guide yaitu Travel
Guide Family Edition dan Travel Guide Healing Edition. Travel Guide Family Edition berisikan
tempat-tempat wisata yang family friendly, utamanya dengan memperhatikan kenyamanan
anak kecil dan orang tua. Sedangkan Travel Guide Healing Edition mengacu kepada
tempat-tempat wisata yang dikhususkan bagi para lone traveler, khususnya anak muda yang
mencintai alam. Tempat-tempat wisata ini lebih menantang dan kurang family friendly
namun tentunya dapat memberikan dampak “menyembuhkan” bagi para pengunjung.
Indikator sukses bagi kelompok adalah kesesuaian tempat wisata yang dikelompokkan
berdasarkan tujuan serta pemberian exposure bagi tempat-tempat wisata yang ada di
Cisantana. Diharapkan pengunjung bisa mempunyai gambaran sebelum melakukan
kunjungan ke Cisantana dengan tujuan-tujuan tertentu.

2.4.3 Google Business


Google merupakan sarana pengenalan tempat/bisnis yang baik bagi mereka yang
tertarik untuk mendatangi atau menggali informasi terkait sebuah tempat. Utamanya, bagi
mereka yang belum pernah datang ke Cisantana, pencarian seperti “tempat wisata
Cisantana”, “tempat makan enak Cisantana”, “penginapan murah di Cisantana”, dsb menjadi
tempat pencarian yang dapat diandalkan. Dari hasil analisis, kelompok mendapatkan
pengetahuan bahwa banyaknya pemberi review sangat menentukan kemunculan tempat

16
wisata di pencarian Google. Selain itu, kelompok mendapati banyaknya tempat wisata yang
belum melakukan klaim terhadap business mereka. Google Business sangat berguna dalam
memberikan laporan per periode yang mengukur kinerja usaha dan diharapkan bisa
memudahkan tempat wisata untuk mempromosikan tempat mereka.

2.4.4 Kolaborasi UMKM


Tempat wisata memang merupakan aset penting di Desa Cisantana. Namun,
dukungan dari UMKM untuk membuat pengunjung nyaman sangatlah diperlukan, utamanya
bila UMKM yang ada bisa menjadi ciri khas dari Desa Wisata Cisantana kedepannya. Untuk
itu, kelompok memutuskan untuk menggunakan instagram sebagai media untuk
ber-partnership dengan beberapa UMKM yang ada, utamanya dari segi marketing yang
diharapkan bisa membantu memberikan pengenalan dan promosi bagi pengikut instagram
desa.

2.4.5 Pembentukan Marketing Guidebook


Dalam proses menjalankan instagram desa, kelompok telah memberitahukan kepada
desa mengenai pentingnya pembentukan divisi marketing yang bertugas melakukan relasi
dengan tempat-tempat wisata dan UMKM, juga mengoperasikan media sosial, utamanya
instagram. Namun, sayang sekali pihak desa kesusahan dalam mengupayakan divisi tersebut,
ditambah masing-masing pengurus desa yang sudah mempunyai tugas dan tanggung jawab
masing-masing yang berat. Akhirnya, kelompok memberikan solusi alternatif untuk
penyerahan instagram desa dengan membentuk marketing guidebook.
Marketing guidebook akan diisi dengan informasi-informasi terkait pemasaran
digital, seperti: tata cara penggunaan GSM, marketing calendar, penjelasan mengenai
interaction, reach, engagement, serta cara memantau ketiga hal tersebut, dan yang terakhir
cara pengoperasian Instagram mulai dari feeds, reels, story, dan pembuatan caption, serta
penggunaan ads yang akan dipandu oleh link youtube. Kelompok telah berusaha untuk
mengupayakan semaksimal mungkin supaya instagram desa tetap bisa berjalan dan bahkan
berkembang seiring berjalannya waktu. Dalam pengerjaannya, tata bahasa dan penyusunan
kalimat akan dibuat semudah mungkin dengan bantuan visual agar mudah dimengerti oleh
perangkat desa. Diharapkan dengan ini, desa bisa secara mandiri menjalankan pemasaran
secara digital, utamanya dengan menggunakan instagram.

17
BAB 3
PROGRAM KERJA SOSIAL

3.1 Metode Pemecahan Masalah dan Alternatif Solusi


Metode pemecahan masalah dapat menjadi rangkaian aktivitas yang menekankan
terhadap proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Kelompok dalam
melaksanakan Program Kerja Sosial terlebih dahulu melakukan beberapa rangkaian kegiatan
yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan sosial sebagai berikut.
1. Studi Dokumen. Pengumpulan informasi dilakukan dengan mencari informasi di
Internet berupa berita, jurnal, dan artikel yang terkait. Informasi tersebut menjadi
landasan atau informasi awal untuk diskusi yang dilakukan bersama Perangkat Desa
Cisantana dan PMI Kuningan.
2. Focus Group Discussion. Pengumpulan informasi dilakukan dengan melakukan
diskusi mendalam terkait permasalahan sosial. Diskusi dilakukan bersama Perangkat
Desa Cisantana dan PMI Kuningan dalam melihat permasalahan-permasalahan sosial
yang dialami masyarakat, pemerintah, dan desa Cisantana dan peluang solusi
penyelesaiannya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh kelompok, alternatif solusi yang dilakukan


kelompok ada tiga dengan tiga pendekatan yaitu sebagai berikut.
1. Program Kewirausahaan Masyarakat. Alternatif solusi yang dilakukan adalah
Program Pelatihan Digital Marketing di Aula Pemerintah Desa Cisantana.
2. Program Dukcapil (Penduduk dan Catatan Sipil). ALternatif solusi yang dilakukan
adalah Program Pembaruan Data KK di desa Cisantana.
3. Program Sosial Kemasyarakatan. Alternatif solusi yang dilakukan adalah Program
Donor Darah yang dilakukan di Aula Pemerintah Desa Cisantana.

3.2 Tujuan Program Sosial


Pada bagian ini menjelaskan mengenai tujuan terukur dari alternatif solusi dalam
menyelesaikan permasalahan sosial di desa Cisantana. Terdapat tiga tujuan dengan tiga
program sebagai berikut.
4. Program Kewirausahaan Masyarakat. Program Pelatihan Digital Marketing
diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pemasaran UMKM
di desa Cisantana. Ditargetkan program tersebut dapat melatih 14 UMKM .
5. Program Dukcapil (Penduduk dan Catatan Sipil). Program Pembaruan Data KK
diharapkan dapat meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya data KK dalam
administrasi. Ditargetkan program tersebut dapat membantu memperbarui data 10
KK di desa Cisantana.
6. Program Sosial Kemasyarakatan. Program Donor Darah diharapkan dapat
meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan. Ditargetkan
program tersebut dapat memperoleh minimal 35 kantong darah untuk memenuhi
kebutuhan kantong darah di Kabupaten Kuningan.

3.3 Program Kerja


3.3.1 Program Kewirausahaan Masyarakat
3.3.1.1 Deskripsi Program
Untuk meningkatkan pengetahuan dan skill dari penduduk Desa yang masih kurang,
kami mengusulkan program kerja berbentuk seminar yang memberikan materi yang relevan
dengan entrepreneurship. Program ini akan dilakukan bersama dengan kelompok community

18
development lainnya yang berdomisili di daerah yang sama. Program ini dipelopori oleh
kelompok kami yaitu E008 dan diselenggarakan oleh kelompok Builder di Desa Cisantana.
yaitu B060, B061, B062, B063, dan B064. Program ini direncanakan tidak dipungut biaya dan
terbuka untuk umum. Untuk materi yang akan dipaparkan, kami akan berfokus kepada tema
“Digital Marketing”. Seminar yang akan dilaksanakan tidak memungut biaya dari orang yang
mengikuti.

3.3.1.2 Tujuan Program


Tujuan jangka pendek dari program ini adalah agar kami dapat mengedukasi SDM di
Desa Cisantana tentang Digital Marketing. Untuk jangka panjang, tujuan dari program ini
adalah untuk mengajar dan membimbing penduduk Desa mengenai digital marketing
sehingga mereka dapat mengimplementasikan metode tersebut pada bisnis mereka.

3.3.1.3 Indikator Sukses & Target Luaran


Berdasarkan rencana program, keberhasilan Program Kewirausahaan Masyarakat
yang akan dijalankan oleh kelompok terukur dalam indikator sukses dan target luaran yang
dijabarkan dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 3.1 Indikator Sukses Program Kewirausahaan Masyarakat

Solusi yang akan


No Permasalahan Indikator Target Output
Dilakukan
1 Keterbatasan ilmu Mengadakan seminar 1) Mengajak 35 Ilmu dari seminar bisa diterima
terkait digital gratis bagi SDM yang penonton dalam dengan baik sehingga para SDM
marketing memerlukan terkait seminar bisa mengimplementasikan teori
digital marketing 2) Diantara 35 peserta, yang telah dipelajari ke praktek
ada 14 peserta yang
memiliki bisnis
2 Tidak ada mentor Mengadakan seminar Memenuhi 71% dari Materi telah dicerna dengan baik
yang bisa yang ditemani dengan kepuasan penonton sehingga akan memudahkan SDM
membimbing SDM speaker yang memiliki untuk implementasi teori dengan
keahlian di digital efektif dan efisien
marketing

3.3.2 Program Dukcapil (Penduduk dan Catatan Sipil)


3.3.2.1 Deskripsi Program
Target perubahan dari Program Dukcapil (Penduduk dan Catatan Sipil) adalah
menyukseskan program Dukcapil Kabupaten Kuningan dalam memperbaharui data
kependudukan KK, karena masih banyak KK di masyarakat yang belum terupdate, Update
yang dimaksud adalah update model KK dari KK lama (tanda tangan) menjadi KK baru
(barcode), dan Disdukcapil sudah memiliki platform online (android) untuk mempermudah
update pendataan kependudukan namun masyarakat belum semuanya mengetahui, serta
masih terdapat masyarakat yang belum sadar tentang pentingnya administrasi
kependudukan. Oleh karena itu, melalui masalah tersebut kami akan membantu masyarakat
yang belum melakukan update KK model tanda tangan menjadi model barcode. Program
akan dilakukan dengan secara langsung melakukan proses update untuk masyarakat yang
mengalami hambatan dan kesulitan dalam proses update. Program ini direncanakan akan
dilakukan dengan melakukan koordinasi melalui Kepala Desa Cisantana, kemudian Kepala
Dusun Cisantana untuk memperoleh informasi masyarakat. Program dilanjutkan dengan
datang ke rumah warga yang membutuhkan bantuan untuk memperbarui data KK.

19
3.3.2.2 Tujuan Program
Program kerjasama Comdev dengan Disdukcapil adalah untuk memperbaharui data
kependudukan masyarakat Kabupaten Kuningan karena masih banyak masyarakat yang
belum sadar dan tahu pentingnya untuk memiliki administrasi kependudukan yang baik.
Melalui program kerjasama ini, kami akan meng-update KK yang dimiliki oleh masyarakat dari
model tanda tangan menjadi model barcode sekaligus melakukan pembaruan data jika
terdapat perubahan data di KK. Update KK ini akan memberi banyak dampak positif kepada
masyarakat secara jangka pendek, masyarakat bisa mendapatkan kepengurusan administratif
yang lebih mudah dan membentuk administrasi kependudukan yang lebih tertib. Secara
jangka panjang, administrasi yang efektif dan nyaman akan memberikan masyarakat
kemudahan untuk mendapatkan berbagai macam layanan pemerintahan dan program
bantuan pemerintah seperti bansos atau BPJS.

3.3.2.3 Indikator Sukses & Target Luaran


Berdasarkan rencana program, keberhasilan Program Dukcapil (Penduduk dan
Catatan Sipil) yang akan dijalankan oleh kelompok terukur dalam indikator sukses dan target
luaran yang dijabarkan dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 3.2 Indikator Sukses Program Dukcapil (Penduduk dan Catatan Sipil)

Solusi yang akan


No Permasalahan Indikator Target Output
Dilakukan
1 Masih banyak KK di Membantu masyarakat Melakukan update Dukcapil dapat
masyarakat yang belum secara langsung proses KK untuk 10 kepala mengolah dan
terupdate dari KK model update KK model tanda keluarga memperbarui data
tanda tangan menjadi KK tangan menjadi KK barcode
model barcode dan pembaruan data jika
ada
2 Masyarakat masih belum Mengajarkan masyarakat Memberi tahu dan Masyarakat menjadi
mengetahui dan mengerti cara penggunaan platform mengajarkan cara sadar akan platform
cara menggunakan platform online agar mereka dapat menggunakan online yang disediakan
online yang mempermudah melakukan pembaruan platform online oleh Disdukcapil dan
memperbarui pendataan data jika diperlukan kepada 10 kepala dapat menggunakannya
yang sudah disediakan oleh keluarga tersebut dengan baik
Dukcapil

3.3.3 Program Sosial Kemasyarakatan


3.3.3.1 Deskripsi Program
Target perubahan dari Program Sosial Kemasyarakatan adalah penyelesaian
permasalahan sosial yang umum maupun khusus sesuai kebutuhan yang ada di lingkungan
masyarakat yaitu program Donor Darah. Program ini direncanakan akan dilakukan oleh
kelompok kami yaitu E008 dengan beberapa kelompok Builder yang ada di Desa Cisantana
yaitu B060, B061, B062, B063, dan B064. Hal ini dilakukan untuk dapat memperluas
jangkauan kelompok untuk mengajak masyarakat di Desa Cisantana, serta memberikan
pengetahuan dan kesadaran pentingnya donor darah bagi kesehatan lebih luas. Kelompok
menjadi pelopor dalam program Donor Darah, sedangkan kelompok Builder menjadi
penyelenggara program Donor Darah.

20
3.3.3.2 Tujuan Program
Berdasarkan rencana program, tujuan program Donor Darah akan terbagi menjadi
dua tujuan yaitu jangka pendek dan jangka panjang. Pada tujuan jangka pendek
terpenuhinya kantong darah kuningan melalui kontribusi jumlah minimum yaitu 35 kantong
darah. Sedangkan untuk tujuan jangka panjang menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk
rutin melakukan donor darah sehingga bank darah kembali beroperasi.

3.3.3.3 Indikator Sukses & Target Luaran


Berdasarkan rencana program, keberhasilan Program Sosial Kemasyarakatan yang
akan dijalankan oleh kelompok terukur dalam indikator sukses dan target luaran yang
dijabarkan dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 3.3 Indikator Sukses Program Sosial Kemasyarakatan

Solusi yang akan


No Permasalahan Indikator Target Output
Dilakukan
1 Belum terpenuhinya Program Donor Darah 60 Partisipasi dan 1) Dapat mengetahui jumlah
kebutuhan kantong bekerja sama dengan Kantong Darah pendonor guna melihat kesadaran
darah di Kabupaten PMI Kuningan dan inisiatif terhadap program donor
Kuningan. darah.
2) Dapat memenuhi jumlah kantong
Informasi Lengkap: darah yang dibutuhkan atau
Bagian 3.2.3.1 diharapkan oleh PMI Kuningan.
Rencana Program

21
BAB 4
CAPAIAN (HASIL) PROGRAM KERJA

4.1 Capaian Program Kerja Primer


4.1.1 Instagram Desa Wisata Cisantana
Pada jangka waktu pelaksanaan kegiatan COMDEV 2023, Instagram Desa Wisata Cisantana berhasil dikembangkan secara efektif. Selama
bulan Maret hingga Mei, perkembangan Instagram dilihat dari segi followers, profile visit, engagement rate, dan jumlah post setiap minggunya.
Pencapaian ini didukung dengan pembuatan content calendar yang membantu merealisasikan target bulanan.

Tabel Target dan Realisasi Instagram Bulan Maret

Target (Maret) Realisasi (Maret) Penjelasan

Followers Instagram 50 followers 53 follower Bulan Maret merupakan bulan pertama


Instagram didirikan dan mulai beroperasi.
Profile Visit 2000 reach 2267 reach Ekspektasi dari perkembangan cukup rendah
dan realistis. Setelah membuat konten yang
Engagement Rate 2.50% 48.74% konsisten dan interaktif, realisasi pada bulan
Maret melebihi ekspektasi.
Posts Min. 2x per minggu 2x per minggu

Tabel Target dan Realisasi Instagram Bulan April

Target (April) Realisasi (April) Penjelasan

Followers Instagram 55 followers 185 follower Pada bulan April, terjadi pertumbuhan pesat
pada followers dan reach. Hal ini
Profile Visit 2500 reach 22,179 reach dikarenakan penerapan fitur IG ads yang
mendorong perkembangan Instagram Desa
Engagement Rate 2.65% 25.5% Wisata Cisantana. Selain itu, pada bulan
April terdapat lomba lebaran melalui

22
Posts Min. 2x per minggu 2x per minggu Instagram.

Tabel Target dan Realisasi Instagram Bulan Mei

Target (Mei) Realisasi (Mei) Penjelasan

Followers Instagram 60 followers 219 follower Pada bulan Mei, realisasi profile visit dan
engagement rate lebih rendah dibandingkan
Profile Visit 3000 reach 4,560 reach bulan sebelumnya. Hal ini dikarenakan
Instagram ads yang tidak
Engagement Rate 2.80% 21.35% diimplementasikan pada bulan ini.
Pencapaian terbesar bulan ini adalah akun
Posts Min. 2x per minggu 2x per minggu @infokuningan yang telah mengikuti akun
Desa Wisata Cisantana.

4.1.1.1 Pembentukan Logo, GSM, dan Maskot


Pembuatan logo, GSM dan maskot merupakan tahap pertama yang dilakukan sebelum membuat Instagram Desa Wisata Cisantana.
Diperlukan identitas yang unik untuk menarik perhatian orang-orang terhadap akun ini. Dengan bantuan pihak eksternal, logo Desa Cisantana
berhasil didigitalisasi dan maskot Desa Wisata Cisantana berhasil direalisasikan. Maskot yang dibuat terinspirasi dari binatang Lutung yang
merupakan ciri khas Cisantana. Terdapat atribut seperti sayuran, batik, dan susu yang juga merupakan ciri khas Cisantana. Sedangkan itu, logo
Instagram dan GSM dibuat oleh kelompok sesuai dengan konsep desa wisata dan alam yang merupakan keunggulan Desa Cisantana.

Tabel Target dan Realisasi Pembentukan Logo, GSM dan Maskot

No Aktivitas Program Indikator Sukses Realisasi Tercapai/Tidak Penjelasan

1 Pembuatan maskot, Terbuatnya 1 logo, 1) Terbuat 1 logo Instagram dan Tercapai Proses pembuatan dilakukan secara internal dan
logo, dan GSM untuk maskot, dan GSM 1 logo desa eksternal. Dibutuhkan bantuan pihak eksternal untuk
kepentingan 2) Terbuat 1 maskot dengan 5 merancang maskot dan proses digitalisasi logo, hal ini
marketing Desa pose berbeda dikarenakan kompleksitas dan keterampilan yang

23
Cisantana 3) Terbuat GSM yang disetujui dibutuhkan. Segala hal telah disetujui oleh mitra
sebelum digunakan.

4.1.1.2 Kompetisi Foto Cisantana


Kompetisi foto Cisantana dilakukan pada tanggal 20 - 25 April pada saat libur Lebaran. Sebagai hasil, terdapat 23 akun yang tertarik untuk
mengikuti lomba tersebut. Lima pemenang juga berhasil diseleksi dari 23 peserta yang mengikuti kompetisi ini. Pemilihan pemenang dilakukan
dengan cara melakukan voting internal. Karena diwajibkan bagi para peserta untuk menggunakan hashtag, meng-tag akun Desa Wisata Cisantana
dan membuat akun mereka publik, maka akun Desa Wisata Cisantana terpapar dimana-mana. Terdapat 23 pengikut baru yang terjadi karena
kompetisi ini dan berhasil mengundang 39 pengguna ke profil akun Desa Wisata Cisantana.

4.1.1.3 Penggunaan Tools Advertising


Penggunaan advertising tools dilakukan pada bulan April sebelum dan pada saat libur Lebaran. Hal ini dilakukan untuk menargetkan
wisatawan yang hendak pergi atau bingung memilih destinasi liburan. Konten reels yang dipromosikan adalah konten mengenai aktivitas di
Cisantana yang diterapkan seminggu sebelum libur lebaran. Konten feeds yang dipromosikan adalah konten kompetisi foto pada hari libur Lebaran
untuk para wisatawan. Dengan begitu, orang yang mengunjungi Desa Cisantana akan peka terhadap akun Instagram yang telah dibuat. Total
anggaran untuk dua konten ini sebesar Rp300,00, yang dimana alokasi untuk reels jauh lebih besar.

Tabel Target dan Realisasi Penggunaan Tools Advertising

No Aktivitas Program Indikator Sukses Realisasi Tercapai/Tidak Penjelasan

1 Penggunaan KOL dan 1) Terbuat 1 konten 1) Terbuat 2 konten untuk Tercapai Penerapan IG ads berhasil diterapkan pada dua
IG ads atau tools untuk ads keperluan ads konten dalam bentuk feeds dan reels. Anggaran yang
advertising lainnya 2) Menerapkan IG ads 2) Menerapkan IG ads kepada 2 dialokasikan pada dua konten tersebut berbeda.
untuk pengembangan kepada 1 konten selama konten selama 1 minggu Anggaran pada konten reels jauh lebih besar
Desa wisata 1 minggu 3) 36,844 Impression, 19,328 dikarenakan tren masa kini dan memiliki prospek viral
Cisantana 3) IG ads dapat reach dan 380 interaction yang lebih besar. Konten yang dipromosikan
menghasilkan 75 4) Membuat kompetisi untuk disasarkan ke followers dan area Kabupaten
Impression, 150 reach, mempromosikan akun Kuningan.
50 interaction. Instagram

24
4.1.2 Travel Guide
Pembuatan travel guide direalisasikan dengan cara mengambil footage dan foto sebanyak-banyak pada saat melakukan kegiatan live-in.
Rangkaian travel guide disesuaikan dengan pengalaman dan hasil riset kami selama live-in dengan cara mengunjungi tempat-tempat tersebut secara
langsung. Kita mempertimbangkan destinasi, keamanan, kenyamanan serta perasaan saat mengunjungi tempat wisata yang ada di Desa Cisantana.
Travel guide yang berhasil terealisasi adalah travel guide “keluarga” dan “healing”. Travel guide studi banding yang dititipkan oleh perangkat Desa
dikarenakan kurangnya koordinasi dan jenis konten yang kurang tepat untuk Instagram bertema Desa Wisata.

Tabel Target dan Realisasi Travel Guide

No Aktivitas Program Indikator Sukses Realisasi Tercapai/Tidak Penjelasan

1 Pembuatan travel 1) Terbentuknya 3 1) Terbuat 2 katalog Tercapai Pembuatan travel guide berhasil dilakukan untuk dua
guide menggunakan katalog travel guide yang 2) Lebih dari 14 stakeholder kategori yaitu “keluarga” dan “healing”. Travel guide
Instagram yang relevan dan menarik terlibat pada program termasuk “studi banding” tidak direalisasikan karena kurangnya
mengintegrasikan 2) Sebanyak 14 UMKM, tempat wisata, dan arahan dan kurangnya kecocokan dengan Instagram
seluruh tempat stakeholder yang terlibat perangkat desa Desa Cisantana. Sasaran dari studi banding ini adalah
wisata pada Desa pada program desa-desa lain.
Cisantana

4.1.3 Google Business


Program Google Business direalisasikan dengan mengedukasi tempat wisata yang ada mengenai pentingnya Google Business dalam
menjalankan bisnis. Dikarenakan workshop bukan merupakan metode yang efektif pada konteks Desa Cisantana, maka pembagian ilmu dilakukan
secara langsung melalui grup WhatsApp. Dengan begitu, ada komunikasi yang lebih efektif di antara kelompok dengan para penanggung jawab
tempat wisata yang tertarik untuk memanfaatkan fitur Google Business.

25
Tabel Target dan Realisasi Google Business

No Aktivitas Program Indikator Sukses Realisasi Tercapai/Tidak Penjelasan

1 Pembentukan dan 1) Terbentuknya rating 1) Rata-rata dari 6 tempat Tercapai Aktivitas dilakukan melalui group WhatsApp.
mengembangkan Google Business wisata yang tertarik dengan Kelompok memberikan ilmu dan analisis yang dapat
Google Business setidaknya 4 dari 5 pengelolaan Google Business membantu Google Business untuk berkembang.
tempat wisata di adalah 4.6 dari 5 Google Business sudah diklaim langsung oleh
Desa Cisantana pengelola tempat wisata untuk dipantau lebih lanjut
untuk kedepannya.

4.1.4 Kolaborasi UMKM


Untuk merealisasikan kolaborasi bersama UMKM, kelompok melakukan pendekatan secara langsung kepada UMKM yang tersebar di Desa
Cisantana. Beberapa UMKM dihubungi melalui kelompok Community Development lainnya untuk mempermudah komunikasi. Kolaborasi terjadi
dalam bentuk feeds dan story Instagram.
Tabel Target dan Realisasi Kolaborasi UMKM

No Aktivitas Program Indikator Sukses Realisasi Tercapai/Tidak Penjelasan

1 Membuat kerjasama Terbentuknya kerjasama Terbentuknya kerjasama Tercapai UMKM yang berhasil untuk diajak kerjasama adalah
antara UMKM dan yang inovatif dan relevan dengan 4 UMKM DM Tea(@dm_tea), ORLEE Dodol
tempat wisata di bersama 2 UMKM Susu(@orlee_snacks), Sambal Puruluk Mak
Desa Cisantana Erot(@sambalmaerot), Hanhan
Craft(@hanhan.craft). Semua UMKM tersebut
berlokasi di Desa Cisantana.

4.1.5 Pembentukan Marketing Guidebook


Program pembentukan marketing guidebook merupakan perubahan program dari pembentukan divisi marketing dalam Perangkat Desa
Cisantana. Perubahan program ini dikarenakan kurangnya inisiatif dan kabari dari Perangkat Desa mengenai divisi marketing yang akan terbentuk.

26
Sebagai alternatif yang disetujui oleh Dosen Pembimbing dan mitra, akan dilakukan penyerahan dalam bentuk guidebook yang akan membantu
perkembangan Instagram Desa Wisata Cisantana untuk kedepannya.

Tabel Target dan Realisasi Kolaborasi UMKM

No Aktivitas Program Indikator Sukses Realisasi Tercapai/Tidak Penjelasan

1 Pembentukan divisi Membuat 1 guidebook Terbentuknya 1 guidebook Tercapai Pada program ini, guidebook yang dibuat berisikan
marketing pada untuk menjalankan lengkap serta bank foto dan arahan mengenai GSM, proses pembuatan konten,
perangkat Desa Instagram video tips and tricks, serta contoh konten. Guidebook ini
Cisantana diharapkan untuk menjadi pendorong bagi desa
untuk membuat divisi khusus.

4.2 Capaian Program Kerja Sosial


4.2.1 Program Kewirausahaan Masyarakat
Pada bagian ini kelompok menyebutkan dan menjelaskan mengenai target dan realisasi Program Kewirausahaan Masyarakat. Target dan
realisasi dibuat untuk mudah diukur dan dipertanggungjawabkan.

Tabel Target dan Realisasi Program Kewirausahaan Masyarakat

No Aktivitas Program Indikator Sukses Realisasi Tercapai/Tidak Penjelasan

1 Pelatihan Digital 1) Acara diikuti oleh 14 1) Acara berhasil dijalankan Tercapai Pelaksanaan Digital Marketing dilaksanakan karena
Marketing UMKM di mitra dengan peserta yang hadir pengetahuan yang kurang mengenai digital
Desa Cisantana 2) Minimal terdapat 3 sebanyak 14 UMKM marketing dan tidak memiliki mentor yang bisa
orang yang bertanya 2) Acara berhasil dengan membimbing UMKM. Diharapkan ilmu dari pelatihan
pada sesi tanya jawab terdapat 3 orang yang bertanya bisa diterima dengan baik sehingga meningkatkan
pada sesi tanya jawab keterampilan UMKM dalam mengimplementasikan
teori ke praktek

27
4.2.2 Program Dukcapil (Penduduk dan Catatan Sipil)
Pada bagian ini kelompok menyebutkan dan menjelaskan mengenai target dan realisasi Program Dukcapil (Penduduk dan Catatan Sipil).
Target dan realisasi dibuat untuk mudah diukur dan dipertanggungjawabkan.

Tabel Target dan Realisasi Program Dukcapil (Penduduk dan Catatan Sipil)

No Aktivitas Program Indikator Sukses Realisasi Tercapai/Tidak Penjelasan

1 Program Dukcapil Membantu 10 Kartu Memperoleh 14 Kartu Keluarga Tercapai Program dilaksanakan dikarenakan rendahnya
Pembaruan KK Keluarga untuk untuk diperbarui kesadaran masyarakat untuk memperbarui data Kartu
diperbarui Keluarga. Diharapkan program ini dapat membantu
masyarakat dalam memperbarui data Kartu Keluarga
dengan bekerjasama dengan Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil

4.2.3 Program Sosial Kemasyarakatan


Pada bagian ini kelompok menyebutkan dan menjelaskan mengenai target dan realisasi Program Sosial Kemasyarakatan. Target dan realisasi
dibuat untuk mudah diukur dan dipertanggungjawabkan.

Tabel Target dan Realisasi Program Sosial Kemasyarakatan

No Aktivitas Program Indikator Sukses Realisasi Tercapai/Tidak Penjelasan

1 Program Donor Darah Setidaknya memperoleh Memperoleh pendonor Tercapai Program dilaksanakan karena Tidak terpenuhinya
kantong darah sebanyak sebanyak 58 pendonor dan kantong darah di Kabupaten Kuningan dan Tidak
35 kantong darah memperoleh kantong darah adanya kegiatan donor darah rutin yang dilakukan
sebanyak 50 kantong darah Pemerintah Desa Cisantana dengan PMI Kuningan.
Diharapkan program ini dapat memenuhi kebutuhan
kantong darah di Kabupaten Kuningan dan
meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap
kesehatan

28
4.3 Tabel Capaian Program Kerja

Tabel Capaian Program Kerja

Prioritas Kondisi Waktu


No Alternatif Solusi** Indikator Sukses Output Capaian/Realisasi***
Masalah Before* Penyelesaian
Program Kerja Primer
1 Pengelola Tidak ada Pembuatan travel guide 1. Terbentuknya 3 katalog Wisata Desa Cisantana Minggu ke-4 75%
Tempat Wisata travel guide menggunakan Instagram travel guide yang relevan memiliki instagram Mei 2023 Terbentuk 2 travel guide
yang ataupun yang mengintegrasikan dan menarik yang informatif dan dan lebih dari 14
berbeda-beda katalog dalam seluruh tempat wisata 2. Sebanyak 14 relevan dengan minat stakeholder yang
bentuk apapun pada Desa Cisantana stakeholder yang terlibat para konsumen terlibat.
pada program
2 Tidak Ada Divisi Tidak ada divisi Pembentukan divisi Membuat 1 guidebook Guidebook Instagram Minggu ke-4 100%
Khusus dari pemerintah marketing pada untuk menjalankan Desa Wisata Cisantana Juni 2023 Penyerahan dilakukan
Pengembangan maupun perangkat Desa Cisantana Instagram dibuat dengan harapan pada bulan Juni 2023
Desa Wisata komunitas menjadi dorongan bagi
desa untuk membuat
divisi marketing

Tidak memiliki Pembuatan maskot, logo, Terbuatnya 1 logo, Logo, maskot official, Jumat 24 100%
maskot dan dan GSM untuk maskot official, dan GSM dan GSM akan Februari 2023 Maskot, logo, dan GSM
GSM untuk kepentingan marketing memudahkan dan sudah dibuat, disetujui,
pemasaran Desa Cisantana menjadi panduan dan diberikan kepada
Desa Wisata Desain grafis untuk perangkat Desa
media sosial Cisantana
3 Pengunjung Tidak Penggunaan KOL dan IG 1. Terbuat 1 konten yang Terbentuknya konten Minggu ke-4 75%
Hanya Sebatas menggunakan ads serta tools advertising menggunakan KOL KOL, penggunaan IG Mei 2023. Terbuat 2 konten untuk
Masyarakat KOL, IG ads lainnya untuk 2. Menerapkan IG ads ads dan advertising keperluan ads.
Lokal serta pengembangan Desa kepada 1 konten selama 1 tools lainnya Menerapkan IG ads
advertising wisata Cisantana minggu kepada 2 konten selama
tools lainnya 3. IG ads dapat 1 minggu. Hasil dari ads
menghasilkan 75 adalah 36,844

29
Impression, 150 reach, Impression, 19,328
3% engagement rate dan reach dan 380
setidaknya 70% viewers interaction. Membuat
berasal dari Jawa Barat kompetisi untuk
mempromosikan akun
Instagram

KOL tidak tercapai


Google Pembentukan dan Terbentuknya rating Wisata Desa Cisantana Minggu ke-4 100%
Business yang mengembangkan Google Google Business mendapatkan exposure Mei 2023 Rata-rata dari 6 tempat
tidak aktif Business Desa Wisata setidaknya 4 dari 5 yang tinggi melalui wisata yang tertarik
Cisantana Google dengan pengelolaan
Google Business adalah
4.6 dari 5
4 Adanya Trend Tidak ada Membuat kerjasama Terbentuknya kerjasama Desa Cisantana dapat Minggu 4 April 100%
Shift pada kerjasama yang antara UMKM dan yang inovatif dan relevan memanfaatkan UMKM 2023 Menerlibatkan 4 UMKM
Kebiasaan mempermudah tempat wisata di Desa bersama 2 UMKM yang ada sesuai tren
Masyarakat proses adaptasi Cisantana yang ada
saat adanya
trend shift
Program Kerja Sosial Kewirausahaan
1 Pelaksanaan Pengetahuan Acara diikuti oleh 14 Ilmu dari seminar bisa Minggu 19 100%
marketing yang yang kurang Mengadakan seminar mitra diterima dengan baik Februari 2023 Acara seminar berhasil
masih kurang mengenai gratis bagi SDM yang sehingga para SDM bisa dijalankan dengan
maksimal digital memerlukan terkait digital mengimplementasikan peserta yang hadir
dalam bisnis marketing marketing teori yang telah sebanyak 14 UMKM
dipelajari ke praktek

30
2 Pelaksanaan Tidak ada Mengadakan seminar Minimal terdapat 3 orang Materi telah dicerna Minggu 19 100%
marketing yang mentor yang yang ditemani dengan yang bertanya pada sesi dengan baik sehingga Februari 2023 Acara berhasil dengan
masih kurang bisa speaker yang memiliki tanya jawab seminar akan memudahkan SDM terdapat 3 orang yang
maksimal membimbing keahlian di digital untuk implementasi teori bertanya pada sesi
dalam bisnis SDM di Desa marketing dengan efektif dan tanya jawab
Cisantana efisien

Program Kerja Sosial Kemasyarakatan


1 Tidak Tidak adanya Membuat acara donor Setidaknya memperoleh Memperoleh pendonor Selasa 21 100%
terpenuhinya kegiatan donor darah yang bekerjasama kantong darah sebanyak sebanyak 58 pendonor Februari 2023 Acara donor darah
kantong darah darah rutin dengan PMI Kuningan 35 kantong darah dan memperoleh berhasil dijalankan
di Kabupaten yang dilakukan kantong darah dengan kantong darah
Kuningan Pemerintah sebanyak 50 kantong yang terkumpul
Desa Cisantana darah sebanyak 50 kantong
dengan PMI
Kuningan
Program Kerja Sosial Dukcapil
1 Administrasi Banyak Membantu masyarakat Membantu 10 kepala Memperoleh 14 KK Rabu 22 100%
Kependudukan masyarakat di melakukan pembaruan KK keluarga memperbarui KK untuk diperbarui Februari 2023 Kelompok berhasil
Kabupaten Kabupaten dengan kerja sama Dinas tanda tangan menjadi KK melakukan pembaruan
Kuningan Kuningan yang Kependudukan dan barcode beserta KK sebanyak 14 buah
Kurang Baik belum memiliki Catatan Sipil data-datanya
KK yang
diperbarui

*Merupakan kondisi existing sebelum adanya Comdev 2023 (kondisi before)


**Dapat dikatakan sebagai solusi terhadap kondisi yang ingin dirubah (bisa berbentuk aktivitas program kerja)
***Kolom ini yang akan menjelaskan bagaimana hasil akhir dari masing-masing program kerja (realisasi).

4.4 Realisasi Pembiayaan Program Kerja


4.4.1 Program Kerja Primer
Pada bagian ini kelompok melaporkan realisasi penggunaan dana Program Kerja Primer. Dana digunakan untuk mengoptimalkan aktivitas
program-program yang dilakukan kelompok untuk mengembangkan Desa Wisata Cisantana.

31
Tabel Rincian Penggunaan Dana Modal Program Kerja Primer

32
4.4.2 Program Kerja Sosial
Pada bagian ini kelompok melaporkan realisasi penggunaan dana Program Kerja Sosial yang terdiri dari Program Kewirausahaan Masyarakat,
Program, Program Dukcapil (Penduduk dan Catatan Sipil), dan Program Sosial Kemasyarakatan. Dana digunakan untuk mengoptimalkan aktivitas
program-program yang dilakukan kelompok untuk menyukseskan Program Kerja Sosial.

Tabel Rincian Penggunaan Dana Modal Program Kerja Sosial

33
BAB 5
RENCANA TINDAK LANJUT

5.1 Peluang Keberlanjutan Program


Kelompok menyadari waktu yang singkat dan terbatas menjadi pembatas potensi kelompok
dalam membantu pengembangan desa secara maksimal dan menyeluruh. Disadari, ada peluang yang
bisa dilanjutkan dengan melihat potensi serta kemampuan desa dengan menimbang visi yang dimiliki
desa. Berikut adalah beberapa kegiatan serta potensi output yang bisa diberikan untuk desa:

Nama Kegiatan Potensial Output

Pembentukan Divisi Marketing ● Membawa calon visitor ke Desa Cisantana


● Instagram bisa beroperasi sebagai media partner
dan instagram official desa

Pendampingan Divisi Marketing ● Mendapatkan followers, profile visit, engagement


rate, serta jumlah post yang sesuai bahkan melebihi
target
● Instagram bisa beroperasi secara maksimal

Konsultan Tempat Wisata dan ● Tempat wisata dan UMKM bisa berkembang
UMKM dengan baik, utamanya dari segi pemasaran
● Analisis Google Business
● Pemberian saran terkait manajemen yang bisa
membantu keberlanjutan bisnis

Pembentukan Pokdarwis Cisantana ● Menggali, membina dan mengembangkan berbagai


potensi sumber daya wisata, serta kekhasan/
keunikan lokal sebagai daya tarik untuk Desa
Wisata Cisantana

34
BAB 6
PEMBELAJARAN

Program Community Development adalah program Kuliah Kerja Nyata berbasis kewirausahaan yang diselenggarakan oleh Program Studi S1
Universitas Prasetiya Mulya dan dijalankan oleh mahasiswa S1 Universitas Prasetiya Mulya seluruh jurusan pada semester 6. Kelompok E008 menjadi
kelompok Non-Builder yang mengembangkan industri wisata yaitu di desa Cisantana. Masing-masing anggota menceritakan pembelajaran yang didapat
selama mengikuti Program Community Development 2023. Pembelajaran dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu pembelajaran sesuai bidang keahlian dan
pembelajaran karakter (disesuaikan dengan LEAMICA).

Tabel 6.1 Pembelajaran Setiap Anggota

Nama NIM Jurusan Pembelajaran Sesuai Bidang Keahlian Pembelajaran Karakter

Alvin Maulana 13112010465 Business Pada kesempatan ini, individu mempelajari Caring: Individu membangun kepedulian lebih
mengenai bisnis atau industri pariwisata di terhadap lingkungan yang berbeda. Kesadaran
Indonesia. Walaupun tidak secara detail, individu untuk bersyukur atas apa yang dimiliki
individu dapat melihat stakeholders pada membangun kepedulian untuk membantu
industri wisata pada tingkatan desa. Salah satu orang lain agar dapat mencapai hal yang sama.
stakeholders yang berperan besar dalam industri
wisata di Desa Cisantana adalah rakyatnya Non-discrimination: Individu memperkuat sifat
sendiri. Ketertarikan dan semangat rakyat toleransi karena adanya keberagaman dan
adalah aspek yang mendorong berjalannya perbedaan dari berbagai aspek. Tidak semua
suatu industri wisata di skala desa. orang memiliki pola pikir, kepercayaan, dan
latar belakang yang sama. Walau begitu,
Selain itu, keahlian dalam berkomunikasi dan mereka tetap manusia yang memiliki derajat
bekerja sama juga sangat diasah pada yang setara. Oleh karena itu demi kepentingan
pengalaman KKN ini. Dibutuhkan tingkat bersama kita sebagai manusia harus saling
friendliness dan confidence yang tinggi agar mendukung dan membantu.
pesan dengan efektif tersampaikan saat

35
berkomunikasi. Saat berkomunikasi, kita harus Leadership: Sebagai ketua kelompok,
merakyat dan menunjukan empati kepada lawan pembelajaran terbesar adalah untuk
bicara. Selain itu, cara untuk membujuk atau memimpin dalam situasi dan keadaan yang
memotivasi sumber daya manusia dalam skala baru. Ketua mempunyai tanggung jawab atas
desa adalah melalui extrinsic motivations seperti kesehatan fisik maupun mental kelompok pada
hadiah materi atau yang berwujud. saat melakukan KKN. Individu juga belajar
untuk memimpin kelompok senior (perangkat
Tidak bisa dihindarkan bahwa pada pengalaman desa dan pengelola wisata) agar dapat
ini, individu mempelajari banyak mengenai mencapai target yang sama.
media sosial dan pemasaran. Akun media sosial
yang digunakan bukanlah akun yang digunakan Analytical Thinking: Untuk mencari suatu akar
untuk keperluan pribadi, melainkan akun bisnis. masalah dan solusi dalam skala desa,
Hal seperti IG ads serta jargon media sosial dibutuhkan pemikiran yang analitis dan
seperti “engagement rate”, “reach”, terbuka. Individu belajar untuk
“interactions” dan masih banyak lagi harus menyambungkan berbagai informasi dari
dimengerti agar dapat mengembangkan akun berbagai individu untuk menemukan akar
media sosial dengan lebih akurat dan efisien. masalah yang ada. Untuk mengajak berbagai
Individu juga belajar pembuatan konten pengelola untuk mendukung program ini,
pemasaran sesuai dengan target audience. dibutuhkan pencarian alasan yang kuat untuk
Individu lebih membantu dalam penulisan memastikan program kelompok sesuai dengan
caption, konsep, dan copywriting. tujuan pengelola.

Caroline Charles 13122010026 Branding Bidang yang dipelajari oleh individu adalah Karakter yang dipelajari oleh individu adalah
mengenai marketing, design, event planner dan mengenai toleransi yang kuat, dengan adanya
juga social media. Tantangan yang dihadapi oleh perbedaan mulai dari latar belakang,
individu adalah mengenai scheduling social perbedaan visi dan misi dari anggota
media dan targeting target audience terhadap kelompok, individu belajar bahwa hal tersebut
periklanan (advertising) yang dilakukan oleh harus menjadi faktor penguat sikap toleransi
kelompok, guna mendukung tercapainya key antar sesama demi mencapai tujuan bersama.
performance indicator yang baik dalam Selain itu, individu juga belajar mengenai sikap

36
pelaksanaan program Community Development empati yang lebih tinggi terhadap sesama,
ini. Individu mendapati bahwa untuk mencapai dengan adanya live in selama kurang lebih 20
output yang baik terhadap iklan yang dilakukan, hari, bertemu dengan banyak orang maupun
konten yang digunakan harus menarik dan juga masyarakat baru sebagai makhluk sosial, kita
target audience yang ditargetkan harus harus memiliki sikap empati yang tinggi
disesuaikan dengan persona konsumen, selain terhadap sesama.
itu mengenai scheduling social media, individu
mendapati bahwa untuk membangun brand
identity yang baik, konten yang disampaikan
harus konsisten dengan bahasa komunikasi yang
juga mendukung konsistensi tersebut, hal
tersebut akan menciptakan image ataupun citra
brand, yakni Desa Wisata Cisantana yang
melekat di benak para audience ataupun
konsumennya.

Celyn Alicia 13122010156 Branding Dalam kesempatan ini, individu mempelajari Dalam melaksanakan comdev 2023, individu
berbagai hal mulai dari event planning, social mempelajari banyak mengenai karakter caring,
media, content design, dan business pitching. mandiri dan juga teamwork. Dengan
Sebagai mahasiswa branding, individu dapat membantu warga-warga desa dengan sukarela,
mempelajari lebih dalam mengenai dunia individu dapat menemukan banyak orang dan
marketing dan juga mengeksplor jobdesk yang pemilik UMKM yang memerlukan bantuan
biasanya tidak dipegang. Individu juga dapat dalam bisnis mereka, sehingga individu merasa
mengimplementasikan teori-teori yang pernah terinspirasi untuk membantu mereka. Selain
dipelajari dari kelas ke dunia asli. Dengan ini, dengan berada dalam satu rumah dengan
membantu masyarakat Cisantana, individu kelompok, individu belajar akan pentingnya
belajar untuk menjadi lebih emphatic serta untuk saling membantu dan menjunjung nilai
kreatif dalam mempromosikan wisata yang ada teamwork karena kami hanya bisa
di Indonesia. Hal ini berbeda dengan mengandalkan sesama dalam problem solving
mempromosikan brand yang biasanya dan working efficiently. Terakhir, individu juga

37
menawarkan produk atau jasa, karena belajar untuk menjadi lebih mandiri, terutama
mempromosikan dan mengembangkan desa karena comdev memerlukan individu untuk
wisata merupakan hal yang lebih susah karena tinggal di daerah yang baru selama 20 hari. Hal
memiliki skala yang lebih besar dan menantang. ini membantu individu untuk menjadi lebih
mandiri dalam hal seperti mencari orang,
mencari makanan sendiri, mencari teman
baru,dll.

Felicia 13112010273 Business Sebagai seseorang yang meminati dunia digital Banyak pengalaman baru yang saya dapatkan
marketing, saya mempelajari banyak hal. Mulai selama 20 hari Community Development.
dengan membantu melakukan perencanaan Mulai dari pengalaman yang mengasyikan
pemasaran, penjadwalan konten, mendesain & hingga yang mengajarkan saya. Saya belajar
mengedit konten, hingga konten diunggah. untuk menjadi seseorang yang selalu respect
Perencanaan pemasaran yang dimaksud adalah atau menghargai orang lain. Kita tidak pernah
melakukan diskusi terkait hal apa saja yang tau bagaimana kondisi hati & perasaan orang
dapat dilakukan untuk meningkatkan keefektifan lain. Sehingga penting bagi kita untuk selalu
kegiatan pemasaran. Disini saya belajar untuk menghargai keberadaan mereka supaya semua
berpikir kreatif, contohnya seperti membuat pihak sama-sama enak.
giveaway, membuat konten yang tidak monoton,
hingga mengikuti trend video di TikTok.
Penjadwalan konten dilakukan supaya konten
yang diunggah tidak membosankan. Saya belajar
dari teman kelompok saya yang sudah
berpengalaman terkait content scheduling untuk
media sosial Instagram. Kemudian untuk
mendesain dan mengedit konten ini sebenarnya
saya sudah memiliki skill dasarnya. Disini saya
belajar untuk mengedit konten segmen
pariwisata yang dimana merupakan hal yang
baru bagi saya. Sehingga dengan melakukan hal

38
ini akan menambah pengalaman dan skill saya.
Dalam mengunggah konten, ada beberapa hal
yang saya baru pahami, misal faktor yang
mendukung keberhasilan sebuah konten adalah
pemilihan kata untuk “clickbait”, pemilihan
backsound, hingga penulisan caption. Dari sini
saya belajar untuk memperhatikan hal-hal kecil
tersebut.

Grace Ashley Tanoto 13112010132 Business Saya mendapatkan banyak pembelajaran dan Mendapatkan kepercayaan merupakan hal
kesempatan untuk melatih serta yang sangat susah, walaupun niat dari
mengembangkan skill/pengetahuan yang saya kelompok baik dan sangat memikirkan pihak
miliki, utamanya di bidang marketing, google tersebut, terkadang perbedaan ambisi dan
business, berhubungan dengan UMKM, dan skill kepentingan bisa membawa turun semangat
komunikasi untuk menyuarakan berbagai event yang awalnya tinggi. Namun tentunya semua
yang kelompok kami selenggarakan, baik kepada kerja keras pasti membuahkan hasil.
masyarakat sekitar maupun kepada pihak
berkepentingan yang bersangkutan. Utamanya dalam menyuarakan pendapat yang
penting dan sensitif, kepada orang yang dirasa
Kesempatan ini datang dari pendelegasian tugas lebih mempunyai wewenang atau power,
yang disesuaikan dengan keahlian, yang akhirnya membuat saya semakin disadarkan akan
memungkinkan saya untuk berkomunikasi pentingnya sikap dan mindset humble, percaya
dengan para pemegang kepentingan guna bahwa mereka lebih paham dan tau akan
mengumpulkan informasi dalam pemberian situasi yang ada disana.
saran yang tepat pada sesi pembelajaran Google
Business nantinya. Door-to-door marketing yang Disana, saya juga kembali diingatkan kepada
seharusnya tidak menjadi hal yang populer sosok yang saya tidak pernah jumpai lagi di
untuk dilakukan di zaman ini, ternyata masih rumah saya, yaitu sosok anak kecil dan orang
lumayan berguna untuk daerah yang cukup kecil, sepuh. Saya kembali diingatkan untuk bersikap
hal ini saya pelajari setelah berbicara rumah ke baik kepada semua kalangan usia,

39
rumah dengan para pemilik UMKM serta saat menempatkan diri dan berkomunikasi dengan
menawarkan program kesehatan yaitu donor layak dengan kalangan usia tersebut. Semua
darah. hal yang saya dapati di COMDEV benar-benar
menyentuh sisi kemanusiaan saya.
Selain itu, saya juga belajar dalam melatih
keahlian design saya, yang sudah lama tidak
digunakan. Akhirnya, saya harus terjun dalam
membuat story dan post. Kegigihan dan
kerjasama yang baik dari tim membuat saya
semangat dalam menjalankan semua tugas yang
saya miliki.

Halbert Angwyn 13112010342 Business Melalui program ini saya berkesempatan untuk Fleksibilitas: Dengan kebutuhan mitra yang
dapat mengembangkan diri tidak hanya dari segi sangat spesifik dan berbeda dari situasi kita
hardskill namun juga softskill. Melalui interaksi biasanya. Saya berkesempatan untuk belajar
nyata yang dilakukan dengan pemerintah dan banyak tentang cara beradaptasi dengan
warga desa, saya memperoleh pengetahuan lingkungan sekitar dan fleksibel dalam
serta keterampilan yang berhubungan dekat melakukan pengambilan keputusan agar sesuai
dengan pengembangan komunitas, manajemen dengan keinginan para stakeholder-stakeholder
proyek, komunikasi, serta kolaborasi dengan yang ada. Fleksibilitas yang tinggi ini juga akan
banyak pihak. Penting bagi kita untuk memiliki meningkatkan kesempatan dari keberhasilan
kepekaan yang tinggi pada isu-isu yang terjadi program yang dijalankan.
agar kita dapat menentukan arah dan fokus
terhadap pekerjaan yang dilakukan. Inovasi: Setiap masalah yang kita hadapi
pastinya berbeda case-by-case tentu saja kita
Selain itu, saya juga mendapatkan melatih perlu memiliki inovasi yang sangat baik untuk
keahlian saya dalam keterampilan editing video, menghadapi setiap masalah dengan tepat dan
kreativitas, penulisan konten, dan desain grafis akurat. Hal yang serupa juga dapat berlaku
untuk keperluan pembuatan konten dalam pada situasi saat comdev, terlebih lagi masalah
berbentuk grafis dan video. Dari sini saya juga yang kelompok hadapi merupakan masalah

40
belajar bahwa pembuatan konten yang yang terjadi dalam sebuah pemerintahan desa.
dilakukan dalam berkelompok juga memiliki cara Maka dari itu, pengalaman ini sangat melatih
pengerjaanya dan SOPnya sendiri agar konten saya dan kelompok dalam menggunakan
yang diproduksi dapat disebarkan sesuai dengan inovasi-inovasi untuk mengatasi masalah
jadwal. tersebut.

Komunikasi: Di dalam sebuah komunitas, kita


tentu akan banyak melakukan interaksi dengan
orang yang berbeda-beda dengan berbagai
kepentingan dan latar belakang. Pada latar
pedesaan sendiri, kelompok banyak melakukan
interaksi dengan perangkat desa, UMKM,
kepala komunitas, pemilik bisnis swasta, serta
kelompok comdev lain dari desa yang sama.
Dari hal tersebut, saya banyak belajar tentang
cara berkomunikasi dengan efektif dan
mengutarakan pendapat agar aktivitas yang
dilakukan lancar dan tidak terjadinya
miskomunikasi.

Marcovan Salim 13112010419 Business Sebagai mahasiswa jurusan Bisnis, program Universitas Prasetiya Mulya menjunjung tinggi
Community Development memberikan terbentuknya para pebisnis dan profesional
peningkatan kapasitas pengetahuan dan yang berkarakter, berintegritas, dan
kemandirian dalam pengaplikasian dalam menjunjung nilai pluralisme dengan orientasi
pengembangan desa wisata dalam orientasi sosial yang tertuang dalam penanaman
peningkatan perekonomian. Program ini karakter LEAMICA.
memberikan kesempatan bagi mahasiswa dalam
menganalisis dan mengevaluasi situasi sehingga Leadership: Program Community Development
dapat menemukan solusi dan peluang dalam ini memberikan pengalaman bagaimana
peningkatan dan pengembangan perekonomian menjadi pemimpin yang tepat bukan baik,

41
desa melalui pengembangan desa wisata. Saya karena pemimpin yang tepat berarti pemimpin
mendapatkan pengalaman dalam peningkatan yang dapat menyesuaikan diri dengan baik
keterampilan kewirausahaan dan manajerial, dalam berbagai kondisi. Pengalaman
serta peningkatan kualitas sikap dan karakter kepemimpinan tersebut tidak hanya untuk diri
yang terlihat dengan pengalaman berinteraksi sendiri, tetapi juga bertanggung jawab dalam
dengan berbagai pihak baik dari masyarakat memimpin sebuah tim, sehingga dapat
umum, para pihak pemilik objek wisata, ataupun mensukseskan Visi dari Program Community
pemerintah desa, serta lembaga-lembaga Development ini.
terkait.
Entrepreneurship: Program Community
Program Community Development 2023, Development ini memberikan kesempatan
memberikan kita pengalaman bagaimana dalam menyelesaikan masalah dengan
berkoordinasi dan bekerjasama dalam tim menciptakan solusi berbasis kewirausahaan.
dengan berbagai latar belakang dan jurusan Tidak hanya sekedar menyelesaikan
yang berbeda dengan tujuan yang sama yaitu permasalahan sosial tetapi memikirkan
mengembangkan desa wisata di desa Cisantana. bagaimana pengelolaan sumber daya yang ada
Kolaborasi tercipta tidak hanya dari saya dan dapat menciptakan nilai tambah yang berguna
teman-teman lainnya sebagai mahasiswa atau dalam peningkatan perekonomian di desa.
pelaksanaan program, tetapi kolaborasi tercipta
dengan pihak eksternal dalam mengembangkan Analytical Thinking: Program Community
desa berbasis kewirausahaan. Development menjadi wadah dalam
implementasi teori dalam menyelesaikan
permasalahan. Program ini membuat kita
menyelesaikan masalah dan mencari solusi,
dengan menganalisis bagaimana akar
permasalahannya, dan apa yang menjadi
permasalahan utamanya, serta menciptakan
alternatif-alternatif solusi yang tepat guna
menyelesaikan permasalahan tersebut.

42
Maturity: Program Community Development
menjadi wadah dimana kita bertanggung
jawab atas tindakan dan ucapan kita, tidak
hanya dalam berkomunikasi secara internal,
tetapi juga eksternal, serta bertanggung jawab
atas kepercayaan eksternal dalam
menyelesaikan permasalahan mereka.

Zahrah Annisa 13122010096 Branding Melalui program ini individu mempelajari Open Minded: Perbedaan budaya yang
beberapa hal sebagai berikut. Pertama, dirasakan antara satu tempat dengan tempat
implementasi kelas digital marketing melalui lain membuat individu memahami culture baru
media sosial desa Cisantana. Pada poin ini dari penduduk desa. Sehingga semakin banyak
kegiatan tidak hanya menghidupkan instagram perspektif baik yang membentuk pribadi
melalui konten reels dan video namun beberapa terbuka dengan pandangan baru.
kegiatan promosi lain dilakukan yaitu
menggunakan event lomba online dan Interpersonal relationship: Interaksi yang
instagram ads. Kedua, Real case brand yang dilakukan dengan pemilik rumah dan
didapatkan dari kurangnya marketing desa perangkat desa membuat individu bisa
wisata. Hal ini membuat individu bersama tim meningkatkan kemampuan interpersonal
kelompok bekerjasama untuk menyusun strategi relationship. Hal ini disebabkan pada
marketing dan melakukan implementasinya lingkungan sebelumnya kebanyakan
secara real life. ketiga, pencarian data dan berinteraksi dengan sebaya namun pada kali ini
pertanggung jawaban ideasi kegiatan. data yang memiliki karakteristik baru dengan perbedaan
lebih aktual melalui interview dan observasi umur yang jauh serta merupakan pemangku
langsung kepada semua pihak yang kepentingan didesa.
bersangkutan. Marketing activity juga semakin
menantang karena akan berdampak langsung Mindful: Menjadi pendatang ditempat yang
bagi desa wisata dan akan dipertanggung baru menjadi sarana untuk lebih bisa
jawabkan pada pihak desa. memperhatikan atau memikirkan segala hal

43
sebelum dilakukan. Hal ini disebabkan setiap
gerak gerik akan memberikan dampak kepada
pandangan masyarakat tentang Universitas
Praasetiya Mulya maupun sebagai individu.

44
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, M., & Nurdin, R. (2022). Pendampingan digital marketing untuk pengembangan desa
wisata menggunakan media sosial di dusun Turunan Girisuko Panggang Gunungkidul.
KACANEGARA Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 5(1), 59-66.
Bira, R. A. (2016). Strategi Pemasaran Desa Wisata Menari Kabupaten Semarang (Doctoral
dissertation, Program Studi Destinasi Pariwisata FTI-UKSW).
Harjadi, D., Praramdana, G. K., Komarudin, M. N., & Manalu, V. G. (2021). Pemberdayaan dalam
Pengelolaan Digital Marketing untuk Mewujudkan Desa Wisata Budaya di Kecamatan
Cigugur Kabupaten Kuningan. Empowerment: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(01), 42-53.
Hendiarto, R. S., Amirullah, M. I., Putri, A. D., Irfan, M. F., & Augusta, K. D. (2021). The Influence of
Creativity and Innovation on the Development of Entrepreneurship (Case Study on
Fostered Business Chamber of Commerce and Industry/Kadin West Java). PSYCHOLOGY
AND EDUCATION, 58(1), 6173-6182.
Imaduddin, H. (2020). Persepsi Dan Preferensi Pengunjung Desa Wisata Cibuntu Kecamatan
Pasawahan Kabupaten Kuningan (Doctoral dissertation, Universitas Komputer Indonesia).
Lutfi, M., Zuryati, Z., & Mayangsari, M. (2022). DONOR DARAH “SELAMATKAN JIWA DAN
SEHATKAN RAGA DI MASA PANDEMI COVID 19”. JURNAL PARADIGMA (PEMBERDAYAAN &
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT), 4(1), 27-35.
Masruroh, R., & Nurhayati, N. (2016, May). Strategi Pengembangan Pariwisata dalam Rangka
Peningkatan Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Kuningan. In Prosiding Seminar Nasional
IPTEK Terapan (SENIT) 2016 Pengembangan Sumber Daya Lokal Berbasis IPTEK (Vol. 1, No.
1).
Ratu, C., & Kampana, I. M. A. (2016). Strategi Pemasaran Desa Wisata Blimbingsari, Kabupaten
Jembrana. Jurnal Destinasi Pariwisata ISSN, 2338, 8811.
Rizqiqa, E. D., & Amalia, R. (2021). EFEKTIVITAS PELAYANAN PENERBITAN KARTU KELUARGA
MELALUI TANDA TANGAN ELEKTRONIK DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
KOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT. Jurnal Media Birokrasi, 29-43.

45
LAMPIRAN

Lampiran 1. Profil Desa Cisantana (sumber: Profil Desa 2020)

Nama Wilayah : Desa Cisantana


Luas Wilayah : +- 1.199.500 Ha
Batas Wilayah : Utara: Desa Gunung Keling
Selatan: Desa Babakan Mulya
Timur: Kelurahan Cigugur
Barat: Kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai
Pimpinan Wilayah : Ano Suratno (Kepala Desa)
Masa Menjabat : 2019 - 2025
Jumlah Penduduk Wilayah : 3.820 Laki-laki
3.329 Perempuan
Jumlah Penduduk Usia Produktif : 4.206
Profil Pekerjaan Penduduk : Petani (502)
Buruh Tani (655)
PNS (105)
Pengrajin (71)
Pedagang (286)
Peternak (1.425)
Montir (4)
Tukang Kayu (22)
Tukang Batu (18)
TNI (8)
Pengusaha Kecil/Menengah (12)
Dosen (4)
Guru (51)
POLRI (5)
Seniman (8)
Karyawan Swasta (447)
Jumlah Pengangguran : 10% Total Penduduk
Jumlah Rumah Tangga Miskin : 803 Kepala Keluarga

46
Lampiran 2. Tabel Alokasi Modal Kelompok

47
Lampiran 3. Konten Kalender Bulan Maret 2023

48
Lampiran 4. Konten Kalender Bulan April 2023

49
Lampiran 5. Konten Kalender Bulan Mei 2023

50
Lampiran 6. Perkembangan Instagram Periode Maret 2023

Insights periode Maret 2023 Accounts reached periode Maret 2023

51
Accounts engaged periode Maret 2023

Total followers periode Maret 2023

52
Lampiran 7. Perkembangan Instagram Periode April 2023

Insights periode April 2023 Accounts reached periode April 2023

53
Accounts engaged periode April 2023

Total followers periode April 2023

54
Lampiran 8. Perkembangan Instagram Periode Mei 2023

Insights periode Mei 2023 Accounts reached periode Mei 2023 Total followers periode Mei 2023

55
Accounts engaged periode Mei 2023

56
Lampiran 9. Dokumentasi Objek Wisata Desa Cisantana

57
Lampiran 10. Google Business Cisantana

58
59
Lampiran 11. Kompetisi Foto Cisantana

60

Anda mungkin juga menyukai