Anda di halaman 1dari 25

Pengelompokan Data, Statistik & Data Riset, serta Klasifikasi Data

dan Implementasinya

Kelompok 4 :

Reyhan Rama Demitrialdo H 1212200080

Nikolas Maro Sepoetro 1212200088

Akmal Al-adabi 1212200113

Cintya Ayu Lestari 1212200124

Takiya Muchtarisa 1212200125

Meiva Chinta Aishavani 1212200126

Manajemen B
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA 2022

i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, hanya rahmat dan

hidayah-nya, penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan makalah dengan judul ―

Paragraf ― untuk memenuhi tugas mata kuliah bahasa Indonesia dan dapat dipakai sebagai

perbandingan dalam pembuatan karya ilmiah bagi teman sejawat khususnya dan bagi semua

peneliti pada umumnya.

Dalam menulis karya ilmiah ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai

pihak. Untuk ucapan terima kasih dengan tulus dan sedalam-dalamnya kepada:

1. Kepada kedua orang tua penulis yang telah membatu secara moril maupun materil.

2. kepada mahasiswa yang telah banyak memberi dukuangan sehingga karya ilmiah ini

dapat diselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa Penulisan Karya Ilmiah ini mesih terdapat kekurangan-

kekurangan yang perlu dibenahi, untuk segala kritik dan saran yang membangun dari semua

pihak sangat penulis harapkan.

Surabaya, 19 Mei 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................3
1.1 Latar belakang.............................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................4
1.3 Tujuan ..........................................................................................................4
1.4 Manfaat ........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................6
2.1 Tinjauan Studi..............................................................................................6
2.2 Landasan Teori.............................................................................................6
2.3 Pengertian Paragraf.....................................................................................7
2.3.1 Ciri-ciri paragraf..............................................................................8
2.3.2 Fungsi Paragraf................................................................................8
2.3.3 Syarat-syarat Paragraf ...................................................................9
2.4 Jenis-jenis Paragraf.....................................................................................10
2.4.1 Menurut Fungsi dalam Karangan..................................................10
2.4.2 Menurut Posisi Kalimat Topik ......................................................11
2.4.3 Menurut Sifat Isinya .......................................................................12
2.5 Pengembangan Paragraf.............................................................................14
2.5.1 Teknik Spasial..................................................................................14
2.5.2 Teknik Urutan Waktu.....................................................................15
2.5.3 Teknik Klimaks dan Antiklimaks ..................................................15
2.5.4 Teknik Perbandingan dan Pertentangan.......................................16
2.5.5 Teknik Analogi ................................................................................16
2.5.6 Teknik Sebab Akibat ......................................................................17
2.5.7 Teknik Definisi Luas .......................................................................17
2.5.8 Teknik Klasifikasi ...........................................................................18
BAB III PENUTP.....................................................................................................19
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................19
3.2 Saran..............................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................21

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penulisan paragraf dalam pembelajaran bahasa Indonesia telah di perkenalkan pada

siswa sejak pendidikan dasar. Kemudian dilanjutkan ke pendidikan menengah pertama,

pendidikan menengah atas, hingga perguruan tinggi. Namun, apakah pengetahuan seorang

mahasiswa akan terus meningkat mengenai paragraf seiring seringnya berlatih menulis

paragraf dari jenjang yang mudah hingga tingkat kesulitan yang cukup rumit.

Pembelajaran mengenai paragraf sudah menjadi persoalan serius di kalangan pelajar

baik tingkat menengah hingga perguruan tinggi. Kegiatan komunikasi kelilmuan secara

tertulis menuntut mahasiswa dalam membuat sebuah paragraf dan dituangkan kedalam karya

ilmiah.

Penyebab dari permasalah tersebut, disebabkan rendahnya motivasi mahasiswa dalam

mengasah kemampuanya dalam menulis sebuah paragraf. Selain itu, kemampuan mahasiswa

dalam berpikir kritis mengenai suatu permasalahan dan kurangnya berlatih. Kedua hal

tersebut erat kaitannya dengan kemampuan mahasiswa dalam menuliskan sebuah paragraf.

Sebagai seorang terpelajar, menentukan solusi atas permasalah tersebut merupakan jalan

terbaik yang harus di tempuh demi terciptanya kompetisi dalam diri mahasiswa untuk

menghasilkan karya terbaiknya dalam bidang tulisan berupa karya ilmiah. Salah satu cara

untuk mengatasinya dengan menemukan beberapa metode atau model pembelajaran yang

sesuai kerakteristik mahasiswa. Selain itu, menemukan beberapa faktor yang menyebabkan

keberhasilan dalam membuat sebuah paragraph juga perlu dilakukan oleh pengajar demi

tercapainya hasil yang maksimal dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang akan dicapai.

(Harjono , 2009)
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah menyampaikan gagasan penulis dengan

caranya sendiri. Dalam hal ini kemampuan mahasiswa dalam menulis paragraf sangat di

perlukan demi tercapainya penulisan keraya ilmiah yang baik dan benar sesuai aturan dalam

bahasa Indonesia.

Penulisan karya ilmiah berpengaruh signifikan terhadapat kemampuan seorang peliti

dalam menulis sebuah paragraf. Hal inilah yang akan penulis teliti.untuk mengetahui lebih

lanjut penulisan paragraf. Penulis berusaha untuk meneliti dan mencari jawabannya dan

menuangkannya dalam makalah yang berjudul Paragraf. (Rahim, 2020)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, penulis mengidentifikasi masalah

yang ada dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah pengertian paragraf ?

2. Apa saja jenis–jenis paragraf ?

3. Bagaimana teknik pengembangan paragraf?

1.3 Tujuan

Berdasarakan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, penelitian ini

bertujuan untuk mendeskripsikan :

1. Untuk mengetahui pengertian paragraf.

2. Untuk mengetahui jenis–jenis pengembangan paragraf.

3. Untuk mengetahui dan cara teknik pengembangan paragraf.

1.4 Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan jawaban dari permasalahanpermasalahan yang

telah dirumuskan dan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

a. Penulis

4
Melalui penelitian ini membarikan banyak pangetahuan kepada penulis dalam

mengembangkan dan menulis paragraf sehingga dapat membuat karya ilmiah yang baik dan sesuai

dengan kaedah Bahasa Indonesia. Dan memberi acuan untuk memperbaiki karya – karya yang telah

penulis buat. Paragraf sebagai wadah bagi penulis dalam mengungkapkan ide atau pokok pikiran

secara tertulis. Penulis tidak cepat lelah dalam menyelesaikan sebuah karangan dan termotivasi masuk

dalam paragraph berikutnya.

b. Pembaca

Memberikan gambaraan bagaimana seorang pembaca tidak hanya bias membaca tetapi, harus

bias dalam membuat sebuah paragraf. Karena seorang pembaca mengambil inti sari dari sebuah

bacaan melalui paragraf–paragraf yang telah tersusun dengan baik. Serta membuat pembaca lebih

mudah dalam memahai bacaan. Pembaca dapat belajar bagimmana cara menarik untuk

menyampaikan sebuah gagasan dalam paragraf. Pembaca merasa tertarik dan termotivasi cara

menjelaskan paragraph tidak hanya dengan kata-kata, tetapi dapat juga dengan

gambar,bagan,diagram, grafik, dan kurva.

c. Dunia Pendidikan

Dalam dunia pendidikan penelitian ini diharapkan dapat memberikan acuan bagi kalangan

pendidikan dan peserta didik dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia. Agar dalam pembuatan

karya ilmiah dapat menghasilkan karya yang berkualitas. Serata diharapkan dapat memberikan

motivasi lebih kepada kalangan peserta didik dan mahasiswa untuk memberikan kemudahan dalam

menulis sebuah paragraf.

d. Peneliti Lain

Melalui penelitian ini, penulis harapkan akan bermunculan penelitianpenelitan lain yang

meneliti tentang paragraph.

5
6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tinjauan Studi

Dalam penelitian ilmiah atau membuat sebuah makalah pengertian paragraf sangat

beragam. Dalam makalah ini peneliti mengambil dua makalah sebagai tinjauan studi. Dalam

makalahnya Ngadiyono menyebutkan bahwa paragraf merupakan bagian karangan yang

terdiri atas beberapa kalimat yang berkaitan secara utuh dan padu serta membentuk satu

kesatuan pikiran. Terdapat tiga persyaratan agar paragraf menjadi padu yaitu kepaduan,

kesatuan dan kelengkapan.

Sementara menurut Fiqhri dalam makalahnya paragraf adalah suatu bagian dari bab

pada sebuah karangan yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru dan

kalimat yang berbentuk paragraf atau alinea harus memperhatikan kesatuan pikiran.

Sementara menurut Ngadiyono syarat sebuah paragraf itu adalah Kepaduan. Untuk

mencapai kepaduan, langkah-langkah yang harus ditempuh adalah kemampuan merangkai

kalimat sehingga bertalian secara logis dan padu. Oleh karena itu, digunakan kata

penghubung. Adalah tiap paragraf hanya mengandung satu pokok pikiran yang diwujudkan

dalam kalimat utama. Kalimat utama yang diletakkan di awal paragraf dinamakan paragraf

deduktif, sedangkan kalimat utama yang diletakkan di akhir paragraf disebut paragraf

induktif. Hal senada juga disbutkan oleh Fiqhri dalam makalahnya.

2.2 Landasan Teori

Paragraf adalah sekelompok kalimat yang saling berhubungan dan bersama-sama

menjelaskan unit buah pikiran untuk mendukung pikiran yang lebih besar, yaitu buah pikiran

yang diungkapkan dalam seluruh tulisan menurut Kasih dalam Wiyanto (2012:96). dalam

buah pikiran yang didukung oleh semu kalimat dalam paragraf tersebut, dimulai dari kalimat

pengenal, kalimat utama atau kalimat topik, kalimat-kalimat penjelas sampi dengan kalimat
penutup. Himpunan kalimat ini saling bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk

sebuah gagasan. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Ngadiyono dalam Moeliono

(1988:648), asal kata paragraf dari bahasa apa tidak lagi disebutkan, dan kata itu memiliki

arti: (a) bagian bab dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan dimulai

penulisannya dengan garis baru, alinea. (b) bagian wacana yang ditandai oleh baris pertama

yang menjorok ke dalam atau jarak spasi yang lebih; paragraf; (c) dalam ragam percakapan

alinea berarti ganti baris: baris baru (pada tulisan).

Paragraf merupakan bahasa tulisan yang terdiri dari beberapa kalimat yang tersusun

secara runtun, logis, dalam satu kesatuan ide yang tersusun secara lengkap menurut Kasih

dalam Alex (2011:208). Paragraf merupakan bentuk karangan yang hanya terdiri dari

beberapa kalimat, serta di dalamnya mengungkapkan suatu informasi dengan kalimat utama

atau pokok pikiran sebagai pengendalinya dan kalimat penjelas sebagai kalimat pendukung

Kasih (2013:43).

Dari uraian diatas paragraf adalah kumpulan dari beberapa kalimat yang tersusun

secara runtun sehingga membentuk sebuah karangan yang mengandung satu ide pokok, yang

menjadi jelas oleh urain-uraian tambahan.

2.3 Pengertian Paragraf

Paragraf memiliki beberapa pengertian : (1) Paragraf ialah karangan mini. Artinya

semua unsur karangan yang panjang ada dalam pragraf. (2) Paragraf adalah satuan bahasa

tulis yang terdiri beberapa kalimat yang tersusun secara runtut, logis, dalam satu kesatuan ide

yang tersusun lengkap, utuh, dan padu. (3) Paragraf merupakan bagian dari suatu karangan

yang terdiri dari sejumlah kalimat yang mengungkapkan suatu informasi dengan pikiran

utama sebagai pengendalinya dan pikiran penjelas sebagai pendukungnnya. (4) Paragraf yang

terdiri atas suatu kalimat berarti yang tidak menunjukan ketuntasan atau kesempurnaan.

(Hidayat , 2020)

7
2.3.1 Ciri-ciri paragraf

Dari ide yang utuh dan lengkap, paragraf hendaklah dibangun dengan sekelompok

kalimat yang saling mengikat.

1. Kalimat pertama bertakuk ke dalam lima ketakukan spasi untuk jenis karangan biasa,

misalnya surat, dan delapan ketekukan untuk jenis karangan ilmiah formal, misalnya:

makalah, skripsi, thesis, dan disertasi.

2. Paragraf menggunakan pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat topik. Kalimat

topik dapat ditempatkan pada posisi awal, tengah, atau akhir.

3. Paragraf menggunakan ide penjelas yang dinyatakan dalam kalimat penjelas.

4. Paragraf hanya berisi satu kalimat topik.

5. Paragraf akademik terdiri atas kalimat topik, kalimat penjelas atau pendukung, dan

kalimat konklusi. Kalimat topik ditempatkan pada posisi awal.

6. Seluruh kalimat saling mengait. (Hidayat , 2020)

2.3.2 Fungsi Paragraf

Agar sebuah paragraf dapat mendinamiskan sebuah karangan sehingga menjadi lebih

baik dan energik sehingga pembaca menjadi lebih semangat, maka perlu diperhatikan

mengenai fungsi dari paragraf itu sendiri yang menjabatani penulis dan pembacanya adapun

fungsi dari paragraph itu sendiri seperti yang dikemukakan Kasih dalam Alex (2011:209)

yaitu:

1. Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan perasaan

ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secar logis dalam suatu kesatuan.

8
2. Menandai peralihan gagasan baru bagi karangan yang terdiri dari beberapa paragraf,

mengganti paragraf berarti mengganti pikiran.

3. Memudahkan mengorganisasikan gagasan bagi penulis dan memudahkan pemahaman

bagi pembacanya.

4. Memudahkan mengembangkan topik karagan ke dalam satuan-satuan unit pikiran

yang lebih kecil.

5. Memudahkan pengembalian variabel terutama karangan yang terdiri dari beberapa

variabel. (Hidayat , 2020)

2.3.3 Syarat-syarat Paragraf

1. Kesatuan yang kompak,yaitu semua kalimat harus mengemukakan satu tema yang

jelas.

2. Koherensi yang padu, yaitu antarkalimat dalam paragraf saling terkait dalam paragraf.

Cara Mengaitkan antarkalimat dalam paragraf dapat dilakukan dengan cara berikut.

a. Pengulangan kata kunci (repetisi) yang terdapat dalamsetiapkalimat.

b. Penggunaan kata penghubung (konjungsi) setiap awalkalimat dengan tepat dan benar.

c. Penggunaan kata ganti orang atau kata ganti penunjuk sebagai pengganti gagasan

utama dengan Kata-kata seprti: dia, mereka,nya, itu, tersebut, ini.

3. Penggunaan metode pengembangan paragraph sebagai penjels gagasan utama

paragraf. Metode Yang digunakan dari metodeproses sampai dengan metode definisi.

4. Setiap paragraph harus mempunyai satu gagasan utama yang ditulis dalam kalimat

topik. Posisi kalimat topik dalam paragraf ditempatkan pada.

a. Kalimat topic pada awal paragraf (deduktif),

b. Kalimat topic pada akhir paragraf (induktif,

c. Kalimat topic pada awal dan akhir paragraph (deduktif—induktif)

d. Kalimat topic pada temgah paragraph (ineratif)

9
e. Kalimat topic pada semua kalimat dalamparagraf (deskriptif). Kalimat topik dalam

paragraph ditulis dalam klalimat tunggalatau kalimat majemuk bertingkat karena

kedua kalimat itu hanya menyampaikan satu gagasan utama. Penulis paragraph tetap

memmerhatikan kaidah satuan bahasayang lain, seperti ejaan, tanda baca, kalimat,

diksi, dan bentukan kata.

5. Dalam penulisan karangan ilmiah,penulisan paragraf harus diperhatikan halhal teknis

penulisan Seperti kutipan, sumber rujukan, tata latak grafik, kurva,gambar.

6. Penulis pun memperhatikan jenis-jenis paragraph pada posisi bagian karanagan

pendahuluan, isi,dan bagian kesimpulan.

7. Penulisan paragraph yang menjorok ke dalam, sejajar, atau menekuk.

8. Penulis juga memperhatikan jumlah kata atau jumlah kalimat dalam sebuah

9. paragraf, yaitu jumlah kosakata paragraf antara 30-100 kata dan jumlah kalimat

minimal tiga kalmia.

10. Jika uraian paragraf melebihi 100 kata sebaiknya dibuat menjadi dua paragraf.

(Hidayat , 2020)

2.4 Jenis-jenis Paragraf

Paragraf memiliki banyak ragam. Untuk membedakan paragraf yang satu dari

paragraf yang lain berdasarkan kelompoknya akan diuraikan sebagai berikut :

2.4.1 Menurut Fungsi dalam Karangan

a. Paragraf Pembuka

Paragraf pembuka berperan sebagi pangantar untuk sampai kepada masalah yang akan

di uraian. Sebab paragraf pembuka harus menarik minat dan perhatian pembaca, serat

sanggup menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.

b. Paragraf Pengembang

10
Paragraf pengembang bertujuan untuk mengembangkan pokok pembicara suatu

karangan sebelumnya telah dirumuskan di dalam paragraf pembuka.

c. Paragraf penutup

Paragraf penutup mengakhiri sebuah karangan. Biasanya paragraf ini berisi kesimpulan dari

paragraf penghubung. Dapat pula paragraf penutup berisi penegasan kembali mengenai hal-

hal yang dianggap penting dalam paragraf penghubung. (Nugroho , 2022)

2.4.2 Menurut Posisi Kalimat Topik

a. Paragraf Deduktif

Paragraf Deduktif adalah paragraf yang menempatkan ide pokok atau gagasan utama

pada awal paragraf.

Contoh : Salah satu kedudukan bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa nasional. Kedudukan

ini similiki sejak dicetuskannya sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Kedudukan

ini dimungkinkan oelh kenyataan bahwa bahasa melayu yang mendasari bahasa Indonesia

telah menjadi linguafranca selama berabad-abad ini seluruh tanah air kita. Hal ini ditunjang

lagi oleh faktor tidak terjadinya persaingan bahasa, maksudnya persaingan bahasa daerah

yang satu dengan bahasa daerah yang lain untuk mencapai kedudukannya sebagai bahasa

nasional.

b. Paragraf Induktif

Paragraf Induktif adalah paragraf yang menempatkan ide pokok atau gagasan utama

pada akhir paragraf.

Contoh : Dokumen-dokumen dan keputusan-keputusan serta surat menyurat yang

dikeluarkan pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainnya ditulis dalam bahasa Indonesia.

Pidato-pidato, terutama pidato kenegaraan, ditulis dan diucapkan dengan bahasa Indonesia.

Hanya dalam keadaat tertentu, demi kepentingan antarbangsa kadang-kadang pidato resmi

ditulis dan diucapkan dalam bahasa asing, terutama bahasa bahasa Inggris. Demikian juga

11
pemakaian bahasa Indonesia oleh masyarakat dalam upacara, peristiwa, dan kegiatan

kenegaraan. Dengan kata lain, bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa nasional.

c. Paragraf Deduktif-Induktif

Paragraf Deduktif-Induktif adalah paragraf yang menempatkan ide pokok atau

gagasan utama awal dan akhir paragraf ang dianggap penting dalam paragraf penghubung.

Deduktif Induktif Deduktif-Induktif

1. Ide pokok berada diakhir


1. Ide pokok beradadi awal
pargraf.2. Ide pokok
pragraf.2. Biasanya kalimattersebut 1. Ide pokok beradadi awal dan
sebagaikalimat
mencakupmakna dari diakhir paragraf.2. Berpola
kesimpulankarenamenggunakan
kalimatpenjelas berikutnya3. campuran.
katakata konjugasi3. Berpola
Berpola umum -khusus
khususumum

Table 1.1 Perbandingan Paragraf

d. Paragraf Penuh Kalimat topik

Seluruh kalimat yang membangun dalam paragraf sma pentingnya sehingga tidak

satupun kalimat khusus menjadi kalimat topik. Kondisi demikian biasnya akibat sulit

menentukan kalimat topik karena kalimat yang satu dan yang lainnya sama-sama penting.

Paragraf semacam ini sering dijumpai dalam uraian-uraian bersifat deskriptif dan naratif

terutama dalam karangan fiksi. (Nugroho , 2022)

2.4.3 Menurut Sifat Isinya

a. Paragraf Deskripsi

Deskripsi berasal dari verba to describle, yang artinya menguraikan, memerikan, atau

melukiskan. Paragraf deskripsi merupakan bentuk tulisan yang berusaha memberikan

perincian dari objek yang sedang dibicarakan. Ciri-ciri paragraf deskriptif ialah :

a) Memberikan gambaran atau melukiskan sebuah benda, tempat dan suasana tertentu.

12
b) Dalam penggambaran dalam hal ini menggunakan panca indra

c) Membuat pembaca seolah-olah melihat dan merasakan sendiri objek yang dideskripsikan.

d) Menjelaskan ciri-ciri objek.

b. Paragraf Eksposisi

Kata eksposisi diambil dari bahsa inggris eksposition sebenarnya berasal dari bahasa

latin yang berarti membuka atau memulai. Eksposisi merupakan wacana yang bertujuan

untuk memberitahu, menghapus, menguraikan, atau menernagakan sesuatu. Ciri-ciri paragraf

eksposisi :

1. Memaparkan definisi dan memaparkan langkah-langkah, metode atau melaksanakan suatu

tindakan.

2. Gaya penulisannya bersifat informative.

3. Menginformasikan atau menceritakan sesuatu yang tidak bias dicapai oleh alat panca

indera.

4. Paragraf eksposisi umunya menjawab pertanyaan apa, siapa, dimana, kapan, mengapa dan

bagaimana.

c. Paragraf Narasi

Paragraf Narasi adalah suatu bentuk tulisan yang berusaha menciptakan,

mengisahkan, merangkaikan tindak tanduk perbuatan manusia dalam sebuah peristiwa secara

kronologis yang berlangsung dalam kesatuan waktu.

Ciri-ciri paragraf narasi :

1. Narasi Ekspositoris

Adalah jenis narasi yang narasi yang berisikan rangkaian pembuatan yang disampaikan

secara informativ sehingga pembaca mengetahui peristiwa itu secara tepat.

13
2. Narasi Sugestif

Adalah jenis narasi yang hanya mengisahkan suatu rekaan, khayalan, atau imajinasi

pengarang. Jenis karangan ini dapat di lihat pada roman, cerpen, hikayat, dongeng, dan

novel.

3. Paragraf Argumentasi

Paragraf Argumentasi bertujuan menyampaikan suatu pendapat, konsepsi, atau opini

tertulis disampikan itu benar penulis menyatakan bukti, contoh, dan berbagai alas an yang

sulit untuk dibantah Kasih dalam Nasuha (2009:50).

4. Paragraf Persuasi

Paragraf Persuasi merupakan kelanjutan atau pengembangan dari argumentasi.

Persuasi mula-mula memaparkan gagasan dengan alasan, bukti, atau contoh untuk

menyakinkan pembaca. (Nugroho , 2022)

2.5 Pengembangan Paragraf

2.5.1 Teknik Spasial

Dalam teknik ini, penulis menggunakan pola yang sudah ada pada objek /kejadian

yang dibicarakan. Gambaran dari depan ke belakang, di luar ke dalam, dari bawah ke atas,

dari kanan ke kiri dan sebaginya.

Contoh : Bangun itu terbagi dalam empat ruang. Pada ruang pertama sering disebut

dengan bangsa srimaganti, terdapat dua padang kursi kayu ukiran Jepara. Ruang ini sering

digunakkan Adipati Sindungriwut untuk menerima tamu kadipaten. Di sebelah kiri bangsa

srimaganti, terdapat ruang khusus untuk penyimpanan benda-benda pusaka kadipaten lain.

Ruang ini tertutup rapat dan selalu oleh kesatria-kesatria terpilih Kadipaten Ranggenah.

14
Ruangan tempat penyimpanan benda-benda pusaka dan cindera mata ini sering disebut

kundaleni masem. Agak jauh dari sebelah kanan kundaleni masem terdapat sebuah ruang

yang senantiasa menggambarkan aroma dupa. Ruang ini disebut pamujan karena di tempat

inilah Sang Adipati selalu mengadakan upacara dan kebaktian. Beberapa meter dari ruang

pamujan terdapat sebuah ruangan kecil dengan sebuah tempayan besar di tengahnya. Ruang

ini sering disebut dengan ruang reresik, karena ruang ini sering digunakan untuk

membersihkan diri Sang Adipati sebelum masuk keruang pamujan. (Lailla , 2022)

2.5.2 Teknik Urutan Waktu

Pada teknik ini penulis mengembangkan paragrafnya berdasarkan urutan waktu

(kronologis) terjadinya peristiwa. Peristiwa-peristiwa terjadi ditulis secara urut berdasarkan

waktu. Pada teknik pengembangan ini, penulis teidak membahas dengan membandingkan,

menganalisis atau yang lainnya. Contoh :

Setelah Lulus dari SMAN 4 Kerinci, dia masuk ke Akademi Kepolisian. Di sana, dia dapat

mengikuti pendidikan dengan baik. Ia bahkan lulus dengan prestasi yang membanggakan.

Oleh karena itu, iya segera mendapatkan penempatan yang istimewa, yaitu sebagai staf

khusus Menteri Pertahanan. Posisi tersebuh iya jalani selama delapan tahun. Hebatnya sambil

mengembang penugasan tersebut, ia belajar di sebuah perguruan tinggi sehingga ia mendapat

gelar sarjana. (Lailla , 2022)

2.5.3 Teknik Klimaks dan Antiklimaks

Gagasan utama mula-mula dirinci dengan sebuah gagasan bawahan yang di anggap

kurang penting. Namun, gagasan tersebut kemudian berangsur angsur di kembangkan hingga

yang paling tinggi.

Variasi dari klimaks ialah antiklimaks. Pengembangan dengan antiklimaks dilakukan dengan

cara menguraikan gagasan dari yang peling tinggi kedudukannya, kemudian perlahan-lahan

menurun ke gagasan lain yang lebih rendah.

15
Contoh :

Bentuk traktor mengalami perkembangan dari zaman ke zaman seiring perkembangan

teknologi manusia. Pada waktu mesin uap lagi jay-jayanya, ada traktor yang di jalankan

dengan mesin uap. Pada waktu tank menjadi pusat perhatian orang, traktor ikut di berimodel

seperti tank. Keturunan traktor model tank sampai sekarang masih digunakan orang, yaitu

traktor yang memakai roda rantai. Traktor semacam ini adalah hasil perusahaan Carterpillar.

Di samping Carterpillar, ford pun tidak ketinggalan dalam pembuatan traktor dn pembautan

alat pertanian lainnya. (Lailla , 2022)

2.5.4 Teknik Perbandingan dan Pertentangan

Teknik ini membandingkan informasi yang satu dengan informasi yang lain atau

bahkan di pertentangkan sehingga suatu informasi menjadi lebih jelas. Dalam hal ini, penulis

berusaha menunjukan persamaan dan perbedaan dua hal. Namun teknik ini harus memiliki

syarat yang harus dipenuhi, yaitu materi yang diperbandingkan dan dipertentangkan harus

memiliki tingkatan yang sama dan keduanya memiliki persamaan sekaligus perbedaan.

Contoh : Ratu Elizabeth tidak begitu tertarik dengan mode, tetapi selalu berusaha

tampil di muka umum seperti apa yang diharapkan rakyatnya. Ke luar kota paling senang

mengenakan pakaian yang praktis. Iya menyenangi topi dan scarf. Lain halnya dengan

Margareth Thacher. Sejak menjadi pemimpin konservasif, ia melembutkan pakainya dan

gaya rambutnya. Ia membeli pakaian sekaligus dua kali setahun. Ia lebih cenderung

berbelanja ke tempat yang agak murah. Ia hanya memakai topi ke pernikahan, ke

pemakaman, ke upacara resmi misalnya ke parlemen. (Lailla , 2022)

2.5.5 Teknik Analogi

Digunakan untuk membuat gagasan yang disajikan penulis mudah di pahami.

Biasanya, gagasan yang ini disampaikan merupakan suatu hal yang baru atau telah dipahami

secara salah sehingga penulis membutuhkan teknik

16
ini untuk memberikan sebuah pamahaman atas gagasannya. Contoh :

Dalam persoalan Poso, kita diingatkan bahwa penangannanya tidaklah mudah.

Ibaratnya kita diminta memegan telur. Kalau terlalu keras memegangnya, telur itu akan

pecah, tetapi kalau longgar juga akan pecah Karena akan telepas dari tangan. Kita harus

menanganinya secara tepat dan harus menjadikan perhatian kita janganlah masalah ini

membuat kita sebagai bangsa terpecah. Kesihan para pahlawan dan mereka yang berharap

masa depan. (Lailla , 2022)

2.5.6 Teknik Sebab Akibat

Pada teknik ini, penulis menyajikan sata dalam hubungan sebab akibat. Suatu

peristiwa atau sesuatu hal lain yang terjadi. Hubungan kalimat dalam sebuah paragraf dapat

berbentuk sebab akibat. Dalam hal ini sebab akibat berpfungsi sebagai pikiran utama, dan

akibat sebagai pikiran penjelas. Contoh : Seharusnya Indonesia telah menerapkan Negara

kesejahteraan sejak awal kemerdekaan. Program Jamsostek baru dimulai pada 1976 sehingga

Indonesia tertinggal membentuk tabungan nasional. Padahal, Malaysia sudah memulai sejak

1959. Akibatnya, saat krisis melanda Asia pada 1997/1998, Indonesia paling sulit untuk

bangkit lagi. Oleh karena itu, Indonesia perlu melakukan reformasi penyelenggaraan program

jaminan sosial. (Lailla , 2022)

2.5.7 Teknik Definisi Luas

Kata yang digunakan seperti adalah, yaitu, ialah, merupakan. Kata biasanya

digunakan adalah bila sesuatu yang didefinisikan diawali dengan kata benda, yaitu digunakan

jika sesuatu yang akan didefinisikan diawali dengan kata kerja atau sifat, ialah dibunakan

untuk menjelaskan sinonim suatu hal, sedangkan merupakan dipakai untuk mendefinisikan

pengertian rupa atau wujud.

Contoh : Pompa hidran (Hydraulicran) ialah sejenis pompa yang dapat bekerja secara continu

tanpa menggunakan bahan bakar atau energi tambahan dari luar. Pompa ini bekerja dengan

17
memanfaatkan tenaga air yang nerasal dari sumber air, dan mengalirkan sebagian air tersebut

ke tempat yang lebih tinggi. Bagian utama system ini ialah pompa pemasukan, katup limbah,

katup pengantar, katup udara, ruang udara, dan pipa pengeluaran. Pada dasarnya air dapat di

pompakan karena adanya perubahan energy kinetic air jatuh, yang menimbulkan tenaga yang

cukup tinggi dalam ruang udara, sehingga sanggup mengangkat dan mengalirkan air ke

tempat yang lebih tinggi permukaannya, desain ketup limbah dan katup pemasukan dibuat

sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi bergantian. (Lailla , 2022)

2.5.8 Teknik Klasifikasi

Teknik Klasifikasi merupakan teknik pengembangan yang menggunakan

pengelompokan-pengelompokan. Pengelompokan itu biasanya dilakukan berdasarkan

kesaman-kesamaan yang dimiliki.

Contoh : Dalam karang-mengarang atau tuli-menulis, dituntut beberapa kemampuan antara

lain kemampuan yang berhubungan dengan kebahasaan dan kemampuan pengembangan atau

penyajian. Yang termasuk kemampuan kebahasaan adalah kemampuan menyerap ejaan,

pungutasi, kosakata, diksi, dan kalimat. Sedangkan yang dimaksud dengan kemampuan

pengembangan ialah kemampuan menata paragraf, kemapuan membedakan pokok bahasan,

subpokok bahasan, dan kemampuan membagi pokok bahasan dalam urutan yang sistematik.

(Lailla , 2022)

18
19
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpualan

paragraf adalah kumpulan dari beberapa kalimat yang tersusun secara runtun sehingga

membentuk sebuah karangan yang mengandung satu ide pokok, yang menjadi jelas oleh

urain-uraian tambahan.

Paragraf memiliki banyak jenis menurut fungsinya yaitu pembuka, pengembang, dan

penutup. Menurut posisi kalimat topik yaitu dedukti, induktif, deduktif-induktif dan paragraf

penuh kalimat topik.

Dalam pengembangan paragraf banyak hal yang perlu di perhatikan supaya para

pembaca dapat memahami dengan baik isi paragraf yang sendah penulis sampaikan kepada

pembaca. Selain itu dalam penulisan karangan ilmiah,penulisan paragraf harus diperhatikan

hal-hal teknis penulisan Seperti kutipan, sumber rujukan, tata latak grafik, kurva,gambar.

Ada beberapa teknik dalam mengembangkan paragraf yaitu secara spasial, urutan waktu,

klimaks dan antiklimaks, perbandingan dan pertentangan, analogi, sebab-akibat, definisi luas,

dan klasifikasi.

Dalam penulisan karya ilmiah berpengaruh signifikan terhadapat kemampuan seorang

peliti dalam menulis sebuah paragraf. Hal inilah yang penulis teliti untuk mengetahui lebih

lanjut penulisan paragraf. Serta pemakaian paragraf dalam berbagai jenis karangan ilmiah

yang sering digunakan di tingkat pendidikan menengah pertama, pendidikan menengah atas

hingga perguruan tinggi.

Paragraf merupakan bagian penting dalam sebuah karya ilmiah karena karangan atau

karya ilmiah yang baik bukan hanya dilihat dari isi karya ilmiah tersebut tetapi juga dilihat

dari susunan paragraf dan penulisan paragraf yang benar. Karena paragraf mengekspresikan
gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan perasaan ke dalam serangkaian

kalimat yang tersusun secara logis dalam suatu kesatuan.

3.2 Saran

Dengan adanya makalah atau penelitian ini penulis dapat mengetahui secara

mendalam tentang paragraf, serta penulis berharap dengan adanya karya ilmiah ini juga dapat

berguna bagi pelajar, mahasiswa dan semua kalangan serta semua pihak.

Melalui makalah ini supaya kita bisa memahami lebih lanjut tentang paragraf dengan

baik sehingga dapat membentuk gererasi yang cerdas dan berbudi pekerti yang baik. Maka

nantinya akan lahirlah ilmuan-ilmuan muda dari Indonesia.

Penulis menyadari dengan segala kerendahan hati bahwa dalam penulisan makalah ini

jauh dari kesempurnaan. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun, untuk

dapat menuliskan hasil penelitian ilmiah atau karangan ilmiah yang lebih baik lagi

kedepannya.

20
21
Daftar Pustaka

Harjono , N. (2009). Analisis Kesalahan-Kesalahan Dalam Menulis Paragraf. FKIP USWK,

96-97.

Hidayat , C. A. (2020, April 12). KALIMAT DAN PARAGRAF. Retrieved from Disdik

Purwekerto Kab: https://disdik.purwakartakab.go.id/berita/detail/kalimat-dan-

paragraf?/berita/detail/kalimat-dan-paragraf

Lailla . (2022, September 15). 13 Contoh Pola Pengembangan Paragraf Beserta Jenis

Jenisnya Lengkap. Retrieved from Mamikos: https://mamikos.com/info/contoh-pola-

pengembangan-paragraf-pljr/

Nugroho , F. T. (2022, Maret 1). Jenis-Jenis Paragraf Berdasarkan Urutan, Lengkap Beserta

Penjelasannya. Retrieved from Bola.com:

https://www.bola.com/ragam/read/4899661/jenis-jenis-paragraf-berdasarkan-urutan-

lengkap-beserta-penjelasannya

Rahim, A. R. (2020). CARA PRAKTIS PENULISAN KARYA ILMIAH. ZAHIR

PUBLISHING, 4-5.

21

Anda mungkin juga menyukai