Indah Fitria - 2010912110004 - Perilaku Organisasi
Indah Fitria - 2010912110004 - Perilaku Organisasi
PERILAKU ORGANISASI
Oleh Kelompok 2:
Disusun Oleh:
Kelompok 2
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. yang telah
memberikan banyak rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan “Analisis Budaya Organisasi Pada Puskesmas Aranio
Tahun 2023” ini dengan tepat waktu. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan
terima kasih kepada Ibu Ayu Riana Sari A.,SKM,.M.Kes pselaku dosen pengampu
mata kuliah. Penulis menyadari bahwa penulisan dan penyusunan laporan ini masih
jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan masukan berupa
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini dikemudian hari.
Penulis berharap gagasan ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin guna melakukan
evaluasi khususnya bagi pembaca.
Kelompok 2
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... vii
RINGKASAN ...................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 2
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 4
A. Konsep Budaya Organisasi ................................................................ 4
B. Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI) ................... 8
BAB III METODE PELAKSANAAN KEGIATAN ............................................ 11
A. Jenis Kegiatan .................................................................................. 11
B. Sampel Kegiatan .............................................................................. 11
C. Instrumen kegiatan ........................................................................... 11
D. Cara Pengumpulan data ................................................................... 11
E. Penyajian Data ................................................................................. 12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 13
A. Hasil ................................................................................................. 13
B. Pembahasan ..................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 22
LAMPIRAN .......................................................................................................... 24
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4. 1 Distribusi Frekuensi Hasil Skor OCAI Budaya Organisasi yang
dirasakan Pegawai Puskesmas Simpang Empat 1, Kabupaten
Banjar 2023 .................................................................................... 13
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
4. 1 Peta Budaya Organisasi Saat ini ................................................ 16
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
RINGKASAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan sebagai penunjang
dalam keberhasilan program kesehatan nasional di Indonesia. Puskesmas berada di
tingkat dasar pada organisasi kesehatan di mana tenaga kesehatan bekerja sama
untuk meraih tujuan pembangunan kesehatan. Budaya organisasi tidak terlepas dari
sebuah organisasi, budaya yang tumbuh menjadi kuat dapat memicu organisasi
berkembang ke arah yang lebih baik. Budaya organisasi dibangun dari kepercayaan
yang dipegang teguh secara mendalam tentang bagaimana organisasi seharusnya
dijalankan. Puskesmas Simpang Empat 1 yang berada di Kabupaten Banjar
memiliki status akreditasi madya dengan struktur organisasinya yang fungsional.
Kelompok jabatan fungsional merupakan sekelompok jabatan dengan fungsi dan
tugas yang berkaitan dengan pelayanan fungsional berdasarkan keahlian dan
keterampilan tertentu (Ismandani et al., 2020; Setiawan et al., 2019; Mitrohardjono
& Rosyidin, 2020).
Budaya organisasi merupakan nilai, keyakinan, asumsi ataupun norma yang
telah lama berlaku, disepakati dan dilakukan oleh pegawai atau anggota di suatu
organisasi. Budaya organisasi menjadi kekuatan sosial yang dapat menggerakkan
individu dalam organisasi untuk melakukan aktivitas kerja. Kinerja menjadi hasil
kerja yang dicapai oleh pegawai sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Budaya
organisasi yang positif akan berdampak baik terhadap hasil yang ditimbulkan dalam
pekerjaan dan tentunya berkontribusi secara nyata terhadap peningkatan kualitas
kerja, produktivitas kerja, dan kinerja pegawai (Idayanti et al., 2022).
Puskesmas merupakan tempat dalam melakukan upaya peningkatan
kesehatan, oleh karena itu perlu diketahui budaya organisasi apa yang menonjol
dalam organisasi tersebut untuk menunjang kinerja para pegawai di puskesmas.
Budaya organisasi memperkuat hubungan emosional antar pegawai sehingga setiap
pegawai dapat menyumbangkan ide dalam mendukung keberlangsungan dan
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka
didapatkan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa jenis budaya organisasi saat ini yang menduduki peringkat satu di
Puskesmas Simpang Empat 1 ?
2. Apa dimensi saat ini yang paling menonjol dari budaya organisasi peringkat
satu di Puskesmas Simpang Empat 1 ?
3. Apa jenis budaya organisasi yang diharapkan yang menduduki peringkat satu
di Puskesmas Simpang Empat 1 ?
4. Apa dimensi yang diharapkan paling menonjol dari budaya organisasi
peringkat satu di Puskesmas Simpang Empat 1 ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum laporan ini adalah untuk mengetahui gambaran jenis budaya
organisasi peringkat satu dan dimensi dari budaya organisasi peringkat satu, saat
ini dan yang diharapkan oleh pegawai Puskesmas Simpang Empat Satu.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan dari rumusan masalah tersebut yaitu:
a. Mengetahui jenis budaya organisasi saat ini yang menduduki peringkat satu
di Puskesmas Simpang Empat 1
3
b. Mengetahui dimensi apa saat ini yang paling menonjol dari budaya organisasi
peringkat satu di Puskesmas Simpang Empat 1
c. Mengetahui jenis budaya organisasi yang diharapkan yang menduduki
peringkat satu di Puskesmas Simpang Empat 1
d. Mengetahui dimensi apa yang diharapkan paling menonjol dari budaya
organisasi peringkat satu di Puskesmas Simpang Empat 1 ?
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Mahasiwa
Pengembangan ilmu kesehatan masyarakat dalam perilaku organisasi di
puskesmas untuk mengetahui jenis budaya organisasi di Puskesmas Simpang
Empat Satu, sehingga mahasiswa mempunyai kemampuan untuk memberikan
rekomendasi dan saran. Selain itu bisa menambah pengalaman skill lapangan dan
berpikir kritis bagi mahasiswa.
2. Bagi Program Studi Kesehatan Masyarakat (PSKM)
Sebagai bahan bacaan program studi yang bermanfaat dan menambah sumber
kepustakaan dalam dunia pendidikan yang berlandaskan Tri Dharma Perguruan
Tinggi khususnya di bidang budaya organisasi puskesmas Simpang Empat Satu.
Selain itu dapat dijadikan dasar dalam membantu mengevaluasi untuk menilai
keberhasilan dari budaya organisasi yang baik dan tepat.
3. Bagi Instansi Puskesmas Simpang Empat Satu
Sebagai bantuan pemikiran, informasi, dan bahan referensi serta gambaran
budaya organisasi yang ada saat ini dan yang diharapkan oleh pegawai puskesmas
Simpang Empat Satu yang dapat digunakan untuk masukan pihak puskesmas agar
mengoptimalkan budaya organisasi yang ada, sehingga keberhasilan program bisa
dijalankan secara optimal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
5
budaya dan budaya organisasi. Instrumen ini juga terbukti akurat dalam
mendiagnosis aspek-aspek penting organisasi yang berkenaan dengan budaya.
Masing-masing alternatif budaya organisasi dapat dilihat melalui enam dimensi
kunci budaya organisasi, yaitu (Faizaty et al., 2020; Vidyastuti, 2019):
1. Karakteristik Dominan, dimensi ini menunjukan karakteristik apa yang mudah
dilihat dan paling menonjol di dalam sebuah lingkungan organisasi.
2. Kepemimpinan Organisasi, dimensi ini menunjukan gaya kepemimpinan apa
yang ada di organisasi, model kepemimpinan dan persepsi bawahan terhadap
model kepemimpinan yang ada.
3. Pengelolaan Karyawan, dimensi ini menunjukan cara pengelolaan karyawan di
dalam sebuah organisasi, baik pengelolaan kelompok maupun secara individu.
4. Perekat Organisasi, dimensi ini menunjukan nilai-nilai apa yang dipakai dalam
merekatkan segala sumber daya yang ada di sebuah organisasi.
5. Penekanan Strategis, dimensi ini berfokus pada cara organisasi untuk
memfokuskan segala elemen di dalam pencapaian misi strategis yang ada.
6. Kriteria Sukses, dimensi ini berfokus pada bagaimana perusahaan menetapkan
standar di dalam pencapaian tujuan yang ada.
OCAI merupakan salah satu instrumen yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasi budaya pada suatu organisasi yang dikembangkan oleh Cameron
dan Quinn sejak tahun 1999. Alat ukur OCAI terdiri dari 6 dimensi yang mewakili
setiap karakter yang akan dinilai. Dimensi tersebut terdiri dari karakteristik
dominan, kepemimpinan organisasi, manajemen karyawan, kerekatan organisasi,
penekanan-penekanan strategis dan kriteria keberhasilan. Setiap dimensi dianalisis
berdasarkan 4 pernyataan, di mana setiap pernyataan sesuai dengan salah satu dari
4 jenis budaya organisasi. Budaya organisasi tersebut yaitu clan, adhocracy, market
dan hierarchy. Keempat jenis budaya organisasi ini diwakilkan dengan huruf A, B,
C, dan D dalam instrument OCAI (Fanya et al., 2021).
Kuesioner OCAI ini juga mengukur dua situasi perusahaan yaitu situasi untuk
saat ini dan situasi yang diharapkan pada masa yang akan datang. Dalam pengisian
kuesioner ini subjek diminta untuk memberikan skor dari 0 sampai 100 pada
masing-masing kolom yang disediakan, yaitu kolom sekarang dan kolom yang
diharapkan, total keseluruhan skor tersebut harus menunjukkan skor 100. Dari data
10
A. Jenis Kegiatan
Kegiatan ini merupakan kegiatan penelitian yang dilakukan melalui survey
yang dilaksanakan secara luring dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner
yang dibagikan kepada responden. Penelitian ini dilakukan selama satu bulan.
Penelitian ini dilaksanakan setelah dibuatnya instrumen yang kemudian disebarkan
kepada responden. Pengumpulan data dilakukan selama tiga minggu dan analisis
data serta pembuatan laporan dilaksanakan selam satu minggu.
B. Sampel Kegiatan
Sampel yang digunakan pada penelitian ini terdiri atas 40 responden yang
mana merupakan pegawai dari Puskesmas Simpang Empat 1, Kabupaten Banjar,
Kalimantan Selatan.
C. Instrumen kegiatan
Instrumen penelitian berupa kuesioner yang terdiri dari beberapa pertanyaan
yang mencakup variabel karakteristik dominan, kepemimpinan organisasi,
manajemen SDM, perekat organisasi, penekanan strategis dan kriteria sukses.
Kuesioner dibuat dalam bentuk media cetak yang kemudian dibagikan kepada
responden secara langsung di Puskesmas Simpang Empat Satu. Penyebaran
kuisioner secara langsung dapat dilakukan karena dapat menjaring informasi dalam
skala luas dengan waktu yang cepat dan dapat disebarkan untuk responden yang
berjumlah besar dengan waktu yang relatif singkat.
11
12
akan dikumpulkan kembali oleh tim ketika besok harinya. Setelah dikumpulkan,
data akan diolah dan diinput pada program seperti Excel.
E. Penyajian Data
Data yang telah terkumpul, dilakukan analisa dengan menjumlahkan hasilnya
dan mencari nilai rata-rata (mean) untuk setiap jawaban A, B, C, atau D. Hasil
penjumlahan akan dibedakan untuk budaya situasi saat ini dan situasi yang
diharapkan pada masa yang akan datang. Nilai tertinggi yang didapat akan
memperlihatkan kecenderungan budaya organisasi yang ada dalam Puskesmas
Simpang Empat 1.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Pengisian kuesioner akan dilakukan oleh responden yang dipilih oleh tim.
Karakteristik responden pada penilaian budaya organisasi ini ialah pegawai di
Puskesmas Simpang Empat 1, Kabupaten Banjar. Jumlah Pegawai dai Puskesmas
Simpang Empat 1 berjumlah 60 orang, tetapi ketika pengambilan data ada beberapa
pegawai yang sedang cuti, sakit dan juga sedang tugas melaksanakan program
diluar, sehingga hanya 40 pegawai yang dapat mengisi survei ini.
Tabel 4. 1 Distribusi Frekuensi Hasil Skor OCAI Budaya Organisasi yang dirasakan
Pegawai Puskesmas Simpang Empat 1, Kabupaten Banjar 2023
Budaya Dimensi Mean/Item Mean Peringkat
Organisasi Dimensi Tipe Budaya
1A 28.50
2A 27.96
3A 23.80
Clan (A) 27,33 1
4A 26.05
5A 28.22
6A 29.44
1B 21.14
2B 19.08
3B 19.69
Adhoracy (B) 21.7 4
4B 21.32
5B 25.45
6B 23.32
1C 25.85
2C 28.47
3C 22.37
Market (C) 25.4 3
4C 25.41
5C 26.18
6C 24.26
13
14
1D 25.31
Hierarchy (D) 25.58 2
2D 22.54
3D 25.32
4D 27.08
5D 27.62
6D 25.61
Sumber: Data Primer Hasil Survei Pegawai Puskesmas Simpang Empat 1 2023
Berdasarkan tabel 4.1, diketahui bahwa dari hasil hitung skor jawaban survei
40 responden mengenai kecendrungan budaya organisasi saat ini diperingkat
pertama adalah tipe budaya Clan, peringkat kedua disusul tipe budaya Hierarchy,
peringkat ketiga tipe budaya Market, dan peringkat paling akhir adalah tip budaya
Adhoracy. Jadi bisa dikatakan bahwa budaya organisasi Clan lebih dominan
dirasakan oleh pegawai setempat dengan skor 27,33.
6C 28.03
1D 25.13
2D 24.60
3D 22.85
Hierarchy (D) 24.14 4
4D 26.30
5D 23.72
6D 22.31
Sumber: Data Primer Hasil Survei Pegawai Puskesmas Simpang Empat 1 2023
Berdasarkan tabel 4.2, diketahui bahwa dari hasil hitung skor jawaban survei
40 responden mengenai kecendrungan budaya organisasi yang diharapkan
berkembang di organisasi diperingkat pertama adalah tipe budaya Clan, peringkat
kedua disusul tipe budaya Adhoracy, peringkat ketiga tipe budaya Market, dan
peringkat paling akhir adalah tipe budaya Hierarchy. Jadi bisa dikatakan bahwa
budaya organisasi Clan yang lebih dominan diharapkan berkembang di lingkungan
organisasi setempat oleh pegawai setempat dengan skor 26,14.
B. Pembahasan
1. Budaya organisasi dominan saat ini
Cameron, Kim S and Quinn, (2006) mengklasifikan budaya organisasi
menjadi 4 tipe, yakni Clan, Adhocracy, market dan hierarchy. Pada Puskesmas
Simpang Empat Satu diketahui tipe budaya organisasi yang menduduki peringkat
satu atau yang paling dominan adalah tipe clan yaitu menggambarkan tipe budaya
organisasi yang menekankan pada sistem kekeluargaan. Tipe clan ini memilik iklim
organisasi yang menekankan pada kekerabatan dan kekeluargaan dalam organisasi.
Hal ini menunjukkan bahwa puskesmas simpang empat satu memiliki rasa
kekeluargaan yang erat antara pegawai satu dan yang lain, maupun antara atasan
dan bawahan (Musaddad & Fawaidi, 2023).
Pada budaya clan, pegawai menciptakan puskesmas sebagai sebuah tempat
kerja yang ramah di mana setiap orang saling berbagi satu sama lain, seperti sebuah
keluarga besar. Pada organisasi berkultur clan, pemimpin yang efektif adalah
pemimpin yang menampilkan figur orang tua, pembangun tim, pengasuh,
pembimbing, dan pemberi dukungan. Organisasi ini terikat oleh loyalitas dan
16
tradisi, serta komitmen yang tinggi. Organisasi berfokus pada manfaat jangka
panjang dari pengembangan sumber daya manusia dan mengutamakan pentingnya
keutuhan dan moral. Keberhasilan/sukses didefinisikan dengan
sensitivitas/kepekaan terhadap konsumen dan penghargaan terhadap manusia,
dalam budaya organisasi ini sangat mementingkan teamwork, peran serta, dan
konsensus (Sekar et al., 2021).
Gambaran budaya organisasi clan di puskesmas menunjukkan bahwa
pegawai sangat berharga dan puskesmas meyakini bahwa pegawai memiliki peran
untuk mewujudkan tujuan bersama, dalam budaya clan, organisasi disatukan oleh
loyalitas atau tradisi dan komitmen yang tinggi. Ini menyiratkan bahwa puskesmas
saat ini mencapai tujuannya untuk mendukung pengembangan sumber daya
manusia melalui proses pembinaan. Melalui pendekatan mentor, karyawan merasa
memiliki keakraban dan ikatan emosi untuk saling berbagi antara satu dan lainnya
(Rendita et al., 2021).
CLAN ADHOCRACY
27,33
21,7
s
A B
25,4
25,58
HIERARCHY D C MARKET
Gambar 4. 1 Peta Budaya Organisasi Saat ini
17
nyaman dan bersahabat seperti keluarga besar. Budaya clan merupakan budaya
organisasi yang berfokus pada posisi internal dengan kebutuhan untuk fleksibilitas
dan keleluasaan (discretion). Pemimpin dianggap mentor dan bahkan seperti fugur
orang tua, karena menekankan kesetiaan, tradisi dan komitmen. Organisasi selalu
mengutamakan kerjasama tim, partisipasi dan konsensus. Organisasi menekankan
pada manfaat jangka panjang dari pengembangan SDM serta menjaga kohesi dan
moral organisasi adalah hal yang penting. Keberhasilan didefinisikan dalam hal
iklim internal dan kepedulian terhadap manusia. Organisasi memberikan
penghargaan pada kerja tim, partisipasi, dan consensus (Tunnisa & Kadiyono,
2020b).
Kelebihan dari budaya clan ini adalah pegawai dapat saling belajar satu sama
lain, manajerial berfokus pada perkembangan SDM dan pegawai juga saling
membantu dalam pekerjaan. Pegawai juga sangat menyukai lingkungan puskesmas
yang kekeluargaan sehingga membentuk rasa nyaman dan memberikan loyalitas
terhadap puskesmas. Sehingga dapat diindikasikan bahwa adanya keinginan dari
pegawai puskesmas dalam kaitannya dengan strategi peningkatan kualitas yang
menitikberatkan pada pemberdayaan, pengembangan tim, keterlibatan pekerja,
pengembangan SDM serta keterbukaan komunikasi dalam organisasi (Fanya et al.,
2021).
OCAI memiliki enam dimensi kunci pada budaya organisasi, yaitu
karakteristik dominan, gaya kepemimpinan, manajemen karyawan, perekat
organisasi, penekanan strategi, dan kriteria sukses. Pada tabel menunjukkan bahwa
pada tipe Clan dimensi yang paling diharapkan oleh pegawai Pegawai Puskesmas
Simpang Empat 1 adalah dimensi perekat organisasi. Hal ini menunjukkan bahwa
terdapat perubahan terkait dimensi budaya organisasi pada saat ini dan yang
diharapkan. Pada saat ini dimensi yang diterapkan ialah kriteria sukses, dan dimensi
yang diharapkan pada budaya clan oleh para pegawai ialah perekat organisasi
(Tunnisa & Kadiyono, 2020a).
19
CLAN ADHOCRACY
26,14
25,04
s
A B
24,14 24,68
HIERARCHY D C MARKET
CLAN ADHOCRACY
26,14
25,04
s
A B
24,14 24,68
HIERARCHY D C MARKET
Gambar 4. 3 Perbandingan Peta Budaya Organisasi Saat Ini dan yang Diharapkan
Berdasarkan pembahasan sebelumnya maka diketahui tidak begitu ditemukan
perbedaan yang signifikan dari budaya saat ini dan buaya yang diharapkan. Di
peringkat 1 yang paling dominan di budaya saat ini dan budaya yang diharapkan
sama-sama budaya organisasi Clan, yang mana berarti budaya yang ada sudah
sesuai yang diharapkan oleh pegawai. Peringkat 2 dominan terdapat perbedaan
yang mana budaya saat ini budaya organisasinya adalah Hierarchy, sedangkan
budaya yang diharapkan adalah budaya organisasi Adhoracy, yang berarti
Adhoracy lebih diutamakan daripada Hierarchy bagi para pegawai. Peringkat 3
yang paling dominan sama-sama budaya organisasi Market. Terkahir untuk
peringkat 4 dominan juga terdapat perbedaan yang mana budaya saat ini budaya
organisasinya adalah Adhoracy, sedangkan budaya yang diharapkan adalah budaya
organisasi Hierarchy,
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Budaya Organisasi merupakan nilai, ataupun norma yang berlaku dan
disepakati anggota pada suatu organisasi. Budaya organisasi menjadi kekuatan
sosial yang dapat menggerakkan individu dalam organisasi untuk melakukan
aktivitas kerja. Salah satu contoh yaitu di Puskesmas yang mana merupakan ujung
tombak pelayanan kesehatan nasional di Indonesia. Dalam pelaksanaannya
diperlukan Budaya Organisasi yang dapat menunjang dan mendukung kinerja
pegawai Pusekesmas tersebut. Pada Puskesmas Simpang Empat 1 Kabupaten
Banjar diakukan survei terkait Budaya Organisasi oleh tim, setelah di analisis sesuai
dengan Budaya OCAI diketahui bahwa budaya yang dirasakan saat ini adalah Clan,
begitu juga dengan budaya yang diharapkan pegawainya yaitu juga Clan. Hal ini
tentu diperkirakan dapat meningkatkan kinerja pegawai karena budaya saat ini
sudah sesuai dengan harapan pegawai itu sendiri.
B. Saran
Kesesuaian budaya organisasi saat ini dan yang diharapkan tersebut haruslah
dipertahankan dan dijaga oleh semua pegawai, karena hal tersebut akan
berpengaruh pada kinerja pegawai di Puskesmas tersebut. Kepala Puskesmas harus
bisa memahami ini lebih baik dan dapat membantu semua pegawainya dalam hal
bonding dengan sesamanya sehingga mereka merasa nyaman berkerja tanpa
melupakan tanggung jawabnya.
21
DAFTAR PUSTAKA
Fanya, B., Kadiyono, A. L., & Ashriyana, R. (2021). Analisis Budaya Organisasi
Menggunakan Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI) pada
PT. X. Mukadima: Jurnal Pendidikan, Sejarah, Dan Ilmu-Ilmu Sosial, 5(1),
63–69. https://doi.org/10.30743/mkd.v5i1.3450
Idayanti, I., Rusherina, R., & Agritubella, S. M. (2022). Budaya organisasi dan
kinerja perawat di puskesmas kota dan puskesmas kabupaten. Jurnal Ners
Indonesia, 13(1), 8–13. https://doi.org/10.31258/jni.13.1.8-13
Musaddad, A., & Fawaidi, B. (2023). Budaya Organisasi Pesantren Sebagai Upaya
Menguatkan Perilaku Santri Dalam Belajar ( Studi Fenomenologi ). 04(01).
Sekar, N., Abdat, A., Christian, A. K., Annisa, G. F., Reza, I., Putra, P., &
Saraswati, K. D. H. (2021). Gambaran budaya organisasi di pt x : studi
deskriptif dengan organizational culture assessment instrument ( OCAI ). 253–
260.
22
Setiawan, O., Utari, W., & Hartati, C. S. (2019). Pengaruh motivasi kerja dan
budaya organisasi terhadap kinerja pegawai pada Puskesmas Kapas
Kabupaten Bojonegoro. Jurnal Mitra Manajemen, 3(5), 585–598.
Siswadi, Y., Mukhlis, Tarigan, A. A., & Yafiz, M. (2022). Konsep Budaya
Organisasi dalam Perspektif Manajemen Menurut Peter F Drucker dan A.
Riawan Amin. Al-Mutharahah : Jurnal Penelitian Dan Kajian Sosial
Keagamaan, 19(1), 238–261. https://doi.org/10.46781/al-mutharahah.
Widodo, T., Hasaruddin, S. Bin, & Wening, N. (2022). Analisis budaya organisasi
menggunakan Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI) pada
karyawan PT Eddy Transport Raya. Journal of Management and Social
Sciences, 1(4), 182–193. https://doi.org/10.55606/jimas.v1i4.101
23
LAMPIRAN
24
Lampiran 1. Dokumentasi Pembagian dan Pengisian Kuisioner oleh
Responden
25
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas
Ketua Tim:
Aisha Saraswati (2010912320017)
Anggota Tim:
Elma Meilani (2010912220008)
Indah Fitria (2010912320013)
M. Abdus Salam Assyaida (2010912110004)
Rusliyani (2010912220005)
26
Lampiran 3. Struktur Organisasi Puskesmas Simpang Empat 1
27