Adhitya Candra Kusuma - 200599010004 (Metodologi Dan Analisis Data Kualitatif)
Adhitya Candra Kusuma - 200599010004 (Metodologi Dan Analisis Data Kualitatif)
PROPOSAL THESIS
NPM : 200599010004
Kelas: XXA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS PGRI KANJURUHAN MALANG
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
indonesia. Secara historis bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki karakter
Oleh karena itu, perlu adanya pemahaman tentang semangat kebangsaan yang
ditanamkan sejak dini pada semua lapisan masyarakat Indonesia, khususnya para
dasar kebangsaan Indonesia telah mulai nampak pada abad ke VII, yaitu ketika
yang berakar pada budaya ini menurut Yamin diistilahkan sebagai fase
oleh para pejuang kemerdekaan bangsa, antara lain rintisan yang dilakukan oleh
para tokoh pejuang kebangkitan nasional pada tahun 1908, kemudian dicetuskan
pada sumpah pemuda pada tahun 1928, akhirnya titik kulminasi sejarah
membentuk suatu bangsa dan negara Indonesia tercapai pada tanggal 17 Agustus
etis oleh Van Deventer setelah itu munculnya organisasi Budi Utomo yang di
menggunakan cara fisik dan kedaerahan tapi beralih ke arah yang lebih halus
pendidikan yang tinggi sampai ada yang bersekolah ke luar negeri, dari situlah
Nasionalisme merupakan sebuah rasa cinta kepada tanah air yang dibawa
oleh kaum terpelajar membawa angin segar, sikap nasionalisme yang ada pada
dan kesatuan. Negara ini berdiri bukan karena suku, etnis, budaya, agama, ras,
bersama untuk membangun bangsa ini ke masa depan. Oleh karena itu, dalam
sejarah panjang berdirinya negera ini pemuda dan kaum terpelajar memiliki andil
yang sangat besar bagi kemerdekaan Indonesia (Aman, dalam
perilaku seks bebas, tawuran pelajar dan mahasiswa, hingga aksi bunuh diri,
mementingkan ego sendiri daripada membuat sebuah prestasi untuk negeri ini.
Mereka seakan lupa akan sejarahnya bahwa negara ini lahir karena sebuah
persatuan semua masyarakat Indonesia, sebuah rasa cinta terhadap tanah air untuk
identitas nasional yang bernama Indonesia. Selain itu, masih banyak pelajar yang
tidak khidmat pada saat mengikuti upacara bendera, lupa akan lirik lagu dan
dipertahankan untuk menjaga agar suatu bangsa tetap berdiri dengan kokoh dalam
eksistensi suatu negara akan selalu terjaga dari segala ancaman, baik ancaman
secara internal maupun eksetrnal. Salah satu upaya terbaik yang harus ditempuh
strategis dalam pembentukan watak dan peradaban bangsa yang bermartabat serta
dalam pembentukan manusia Indonesia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta
dengan ajaran moral dan kearifan yang berguna dalam mengatasi krisis
jenjang sekolah adalah menanamkan semangat kebangsaan, cinta tanah air, bangsa
dan negara. Pelajaran sejarah merupakan salah satu unsur utama dalam pendidikan
Hal ini membangkitkan inspirasi dan aspirasi kepada generasi muda bagi
kepribadian, perwatakan semangat berkorban dan cinta tanah air. Materi dalam
pelajaran sejarah mampu untuk mengembangkan potensi peserta didik untuk lebih
dipaparkan mengenai berbagai peristiwa dan kejadian yang nyata telah terjadi
dari sekolah dasar (SD) kemudian dilanjutkan pada sekolah menengah pertama
(SMP) dan diteruskan ke tingkat selanjutnya yaitu sekolah menengah atas (SMA).
SMA Mataram Tempursari merupakan salah satu sekolah yang cukup baik di
Kecamatan Tempursari. Dalam pengamatan peneliti, penanaman nasionalisme
kepada siswa oleh sekolah ini dinilai cukup berhasil. SMA Mataram Tempursari
Tempursari pada tanggal 4 Juni 2021, Siti Nur Kholilah menyatakan bahwa
IPA sangat rajin mengikuti berbagai kegiatan sekolah. Hal ini terlihat dari
banyaknya siswa yang mengikuti kegiatan drumband, pramuka dan selalu datang
tepat waktu.
sarana dan prasarana yang masih kurang sehingga dapat menunjang penanaman
dapat berlangsung dengan baik, tepat dan maksimal. Konsistensi dan kerjasama
dari semua pihak terkait dalam penanaman nilai-nilai nasionalisme harus tetap di
yaitu tertanamnya nilai-nilai nasionalisme pada peserta didik, (2) Bagi guru-guru
nasionalisme perlu ditingkatkan lagi dan perlu adanya perbaikan dalam proses
serta menjadi teladan yang baik, bijaksana dalam menyampaikan pelajaran kepada
siswa. Jadi guru dituntut untuk lebih memahami karakteristik masing masing
individu siswa.
penting untuk menumbuhkan semangat cinta tanah air, (3) terdapat beberapa
selain itu juga terdapat perbedaan yang lain yaitu dimana penelitian ini lebih fokus
pembelajaran sejarah.
“Peran guru sejarah dalam penanaman nasionalisme siswa kelas XI IPA SMA
Mataram Tempursari”.
B. Rumusan Masalah
Mataram Tempursari?
C. Tujuan Penelitian
D. Landasan Teori
dengan kenyataan di lapangan. Sehingga dalam hal ini teori digunakan sebagai
1. Peran
yang diharapkan dari seseorang pada situasi sosial tertentu. Bila yang diartikan
dengan peran adalah perilaku yang diharapkan dari seseorang dalam suatu status
tertentu, maka perilaku peran adalah perilaku yang sesungguhnya dari orang yang
melakukan peran tersebut, hakekatnya peran juga dapat dirumuskan sebagai suatu
dan faktor penting dalam mewujudkan kualitas pembelajaran, hal ini berarti
bahwa jika guru memiliki kinerja yang baik maka akan mampu meningkatkan
kualitas pembelajaran. Guru yang memiliki kinerja yang baik akan mampu
dalam belajar, senang dalam proses pembelajaran, dan merasa mudah memahami
pembimbing, guru sebagai pelatih, guru sebagai pengajar, guru sebagai penasehat,
guru sebagai pembaharu, guru sebagai model dan teladan, guru sebagai pribadi,
sebagai pekerja rutin, guru sebagai pemindah kemah, guru sebagai pembawa
cerita, guru sebagai aktor, guru sebagai emansipator, guru sebagai evaluator, guru
sebagai pengawet, guru sebagai kulminator dan guru sebagai dinamisator. Adapun
2. Nasionalisme
integritas kesadaran nasional warga bangsa atau suatu bangsa (Syam, 2009:19).
sebagai pemersatu bangsa indonesia yang pada mulanya tumbuh dalam kehidupan
masyarakat, kelompok besar bangsa indonesia, baik yang berbangsa asli maupun
yang keturunan asing, dengan berjalanya waktu juga dapat mempunyai kesamaan
laku siswa yang merujuk pada loyalitas dan pengabdian terhadap bangsa dan
negara (Aman,2011:141).
sikap cinta tanah air, yang artinya mereka mencintai dan mau membangun tanah
air menjadi lebih baik seperti, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, setia
memakai produksi dalam negeri, rela berkorban demi bangsa dan negara, bangga
sebagai bangsa dan bernegara Indonesia, berprestasi dalam berbagai bidang untuk
mengharumkan nama bangsa dan negara dan setia kepada bangsa dan negara
Indonesia, b. Cinta tanah air dan bangsa, c. Rela berkorban demi bangsa, d.
jurusan sejarah dan Universitas Negeri Malang pada umumnya, salah satunya
dengan menambah nilai-nilai cinta terhadap tanah air serta meningkatkan rasa
nasionalisme. Penulisan ini dapat digunakan sebagai literatur atau bahan bacaan
bagi masyarakat supaya masyarakat mengerti tentang peran guru sejarah untuk
meningkatkan nasionalisme di SMA, sehingga memiliki rasa cinta tanah air dan
kemerdekaan bangsa Indonesia serta lepas dari gejola sosial seperti konflik
keberagaman.
sejarah yang ada di kelas. Penulisan ini dapat menjadi bahan referensi atau bahan
bacaan bagi peneliti yang berkeinginan untuk meneliti atau mempelajari tentang
METODE PENELITIAN
sesuatu yang dinamis, hasil kosntruksi pemikiran dan interpretasi terhadap gejala
yang diamati, serta utuh (holistic) karena setiap aspek dari obyek itu mempunyai
satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan (Indranata, 2008:3). Menurut Parsudi
pendekatan humanistik, karena didalam pendekatan ini cara pandang, cara hidup,
selera ataupun ungkapan emosi dan keyakinan dari warga masyarakat yang diteliti
sesuai dengan masyarakat yang diteliti, juga termasuk data yag harus
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, secara holistik dan dengen cara deskripsi
dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan
Dalam penelitian ini data yang diperoleh adalah berupa data deskriptif
yang tidak menggunakan data yang berupa angka untuk menerangkan hasil
penelitian. Data deskriptif tersebut berkaitan dengan hasil penelitian yaitu persepsi
ilmiah. Oleh karena itu, untuk dapat melakukan penelitian yang baik dan benar
lebih dikenal sebagai metode penelitian. Kesesuaian metode dengan masalah yang
akan dikaji mutlak diperlukan agar hasil penelitian sesuai untuk menjelaskan
menukan teori dasar, bersifat deskriptif dan lebih mementingkan proses daripada
hasil. Sering kali masalah penelitian dalam penelitian kualiatif bersifat sementara
dan akan berkembang atau berganti setelah peneliti berada langsung di lapangan.
penelitian. Tidak ada perlakuan yang diberikan atau dikendalikan seperti yang
penyajian laporan tersebut. Data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan
B. Kehadiran Peneliti
2018 hal ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui langsung situasi sekolah
Dalam penelitian ini kehadiran peneliti diketahui oleh informan namun tetap
instrumen utama dan pengumpul data yang dilakukan dalam situasi yang
sesungguhnya.
C. Lokasi Penelitian
membentuk kepribadian serta cinta tanah air. Keunikan yang saya lihat di SMA
D. Sumber Data
Lofland dalam Moleong (2010:157) “sumber data utama dalam penelitian
kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, kata-kata dan tindakan orangt-orang yang
diamati adalah data utama”. Selebihnya adalah data-data tambahan lain seperti
dokumen dan kajian pustaka. Dengan demikian, sumber data penelitian yang
1. Informan
melalui kata-kata dan tindakan orang yang diamati atau diwawancarai. Pencatatan
sumber data melalui wawancara atau pengamatan berperan serta merupakan hasil
2010:157). Informan yang berkaitan dengan penelitian ini adalah Ibu Siti Nur
Kholila selaku guru matapelajaran sejarah kelas XI IPA dan beberapa siswa dan
siswi kelas XI IPA SMA Mataram Tempursari. Informan dari guru dan siswa
2. Dokumen
Sumber data yang selanjutnya adalah sumber data yang diperoleh secara
metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif agar data yang
1) Metode observasi
dengan rencana penelitian ini yang secara langsung maka, sangat tepat
penelitian, jadi mereka yang diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir
mengamati lingkungan sekolah, sikap siswa kelas XI IPA dan guru sejarah
juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih
mendalam. Wawancara dilakukan kepada informan yang benar-benar
wawancara terstruktur.
hasil wawancara tersebut, maka perlu adanya alat untuk mencatat data,
dalam hal ini peneliti menggunakan tape recorder atau handphone yang
memerlukan buku sebagai alat tambahan, selain itu juga berguna untuk
pengumpulan data.
3) Dokumentasi
film, vidio, rekaman atau bahan lainya yang dapat digunakan sebagai bahn
bukti dari hasil penelitian. Dalam penelitian ini hasil rekaman wawancara
dan juga foto bersama narasumber sebagai hasil bukti penelitian. Studi
dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan
F. Analisis data
(Sugiyono,2015:245).
2015:244):
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperloeh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain,
sehingga dapat mudah dipahami dan temuanya dapat diinformasikan kepada orang
lain.
ialah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari
mengorganisasikan data ke dalam pola, memilih nama yang penting dan yang
akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri
berasal dari studi pendahuluan atau yang bisa dikatakan sebagai data sekunder.
Namun dalam hal ini masih bersifat sementara. Dalam hal ini peneliti
1. Pengumpulan data
berbagai jenis data dan bentuk data yang ada dilapangan, kemudian melaksanakan
2. Reduksi data
memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema
dan pola nya serta membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah
direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah untuk
Proses reduksi data dalam penelitian ini dapat peneliti uraikan sebagai
berlangsung yang masih bersifat kasar atau acak ke dalam bentuk yang lebih
berupa sikap nasionalisme siswa dalam bentuk kata-kata sesuai apa adanya di
lapangan. Setelah selesai, peneliti melakukan reflektif. Reflektif merupakan
3. Dispalay data
Dalam display data, yaitu menampilkan hasil data yang sudah ditemukan
untuk mengetahui apa yang sudah ditemukan dalam dilapangan. Setelah data
sudah terkumpul dan setelah dianalisis selanjutnya yaitu dapat dikategorikan mana
data diambil, dan mana data yang tidak. Selain itu, dengan adanya Display data,
maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja
merencanakan selanjutnya sesui dengan apa yang telah difahami. Miles and
display data for qualitative research data in the past has been naartive text ”.
yang paling sering untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah
4. Conclusion drawing/verifikasi
penarikan kesimpulan atau verifikasi ini didasarkan pada reduksi data yang
merupakan jawaban atas masalah yang diangkat dalam penelitian ini. Kesimpulan
awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah apabila tidak
ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data
didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke
lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan
menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga
tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah
merupakan temuan yang baru yang sebelumnya belum pernah ada (Sugiyono,
2015: 253).
a) Meningkatkan ketekunan
b) Triangulasi
sumber . Sampai data benar-benar tidak ada perbedaan jika ada perbedaan
yaitu triangulasi sumber, yaitu menggunkan sumber data yang lebih dari
satu, motode lebih dari satu. Triangulasi merupakan teknik yang dilakukan
Ismain, M.Pd.
H) Tahap-tahap penelitian
dimana data tersebut direkam dengan perekam hp dibantu alat tulis lainya.
rekaman menjadi bentuk tertulis . Data yang telah didapat dibaca berulang-ulang
agar penulis mengerti benar data atau hasil yang telah di dapatkan.
membaca transkip wawancara dan melakukan pemilihan data yang relevan dengan
subjek. Proses dimulai dari data-data yang diperoleh dari subjek, dibaca berulang
Tempursari berada pada daerah Pusat Tempursari, lokasinya sejuk dan nyaman
serta mudah untuk dijangkau, jarak dengan kecamatan tempursari sekitar 500
Secara rinci letak geografis SMA Mataram Tempursari adalah sebagai berikut :
Desa/Kelurahan : Tempursari
Kecamatan : Tempursari
Kabupaten : Lumajang
lepas dari bimbingan para guru dan sikap serius dari siswa. Beberapa Piala yang
masuk ke dalam lemari SMA Mataram tempursari mulai dari kegiatan Baris-
visi, misi dan tujuan sekolah. Berdasarkan Observasi dan dokumentasi,10 oktober
2017. Adapun visi dari SMA Mataram Tempursari yaitu “Terwujudnya sekolah
yang nyaman, dan unggul dengan berwawasan pada IPTEK dan IMTAQ”
Indikator Visi
yaitu:
guru
dan /atau potensi yang ada pada peserta didik dalam bidang keilmuan,
d. Sarana Prasarana
Penerimaan Tamu 9) Ruang Guru 10) Ruang BK 11) Ruang Pramuka 12) Ruang
UKS 13) Lab Komputer 14) Toilet. (Sumber: Profil sekolah, Dinding depan
Sekolah)
e. Struktur Organisasi
Mataram dipimpim oleh Hasan Ibrahim S.Ag yang berasal dari jombang tetapi
sekarang. Untuk komite masih dipegang oleh beberapa orang yang berpengaruh di
masukan kepada sekolah. Dalam Struktur organisasi SMA Mataram posisi kepala
sekolah dan komite sangatlah penting dalam membangun sekolah. Selain itu juga
diperlukan beberapa wakil kepala sekolah untuk membantu Kepala sekolah dalam
dipimpin Amak Fadholi, S.Pd, WAKA Kesiswaan Imam Rohadi, S.Pd, dan
dan staf karyawan 3 orang. Tenaga pengajar SMA Mataram Tempursari sebagian
berasal dari kecamatan Tempursari. Beberapa siswa juga ada yang berasal dari
kecamatan tetangga. SMA Mataram Tempursari mempunyai caranya sendiri
kemampuan siswa, selain itu juga dengan dilakukan test kemampuan akademik.
kelas IPA dan IPS. Secara lebih terperinci pembagian kelas dibagi menjadi
seperti berikut:
merendahkan negara manapun di dunia. Kebesaran suatu Negara tidak akan lepas
nasionalisme merupakan suatu paham kebangsaan yang perlu dimiliki oleh semua
sikap yang mencintai tanah airnya yang selalu menjaga keutuhan negara
Tempursari.
“Iya penting banget, karena siswa merupakan generasi
penerus kalau mereka tidak memiliki jiwa nasionalisme
bagaimana mereka bisa membangun bangsa, karena
nasionalisme itu sendiri adalah cinta tanah air, kalau mereka
tidak mencintai indonesia, bisa-bisa bangsa ini hancur”
kehancuran bangsa. Indonesia sudah merdeka dari penjajahan Jepang dan bangsa
Dunia. Hal ini menjadikan perlunya penanganan yang bagus untuk generasi muda,
dengan adanya sikap memiliki dan cinta Indonesia, para generasi muda dapat
menjaga dan melindungi negaranya dari ancaman dalam bentuk apapun sesuai
di luar sekolah harus di pupuk agar nantinya menjadi manusia yang bernasionalis.
Dari hasil data yang diperoleh peneliti, bahwa sikap nasionalisme siswa di
SMA Mataram Tempursari meliputi cinta tanah air, cinta budaya Indonesia, rela
berkorban, toleransi antar suku ras dan agama, menghargai jasa para pahlawan.
Indonesia. Mereka bersatu padu melawan penjajah dengan gagah berani tanpa rasa
gemetar dibenak demi Indonesia tercinta. Generasi muda sebagai penerus bangsa
sudah sepatutnya untuk mencintai Indonesia beserta sejarahnya. Hal ini seperti
Sikap nasionalisme siswa SMA Mataram Tempursari dalam hal cinta tanah air,
kasih pada negeri ini. Kecintaan kepada negara sama halnya seperti mencintai
pasangan sendiri, seperti memakai produk dalam negeri buatan Indonesia adalah
Seperti yang dikemukakan Ali Mashuri siswa SMA Mataram Tempursari, sebagai
berikut:
cinta tanah air, siswa sudah sepatutnya membanggakan Indonesia dengan berbagai
prestasi. Negara Indonesia dapat menjadi macan Asia kembali jika generasi muda
masa depan yang cerah, siswa sebagai cerminan generasi muda tidak perlu
zamanya yaitu belajar dengan tekun serta membuat bangsa Indonesia semakin
maju. Hal ini sesui dengan pendapat Septa Gabriele, siswa kelas XI IPA, sebagai
berikut:
Cinta kepada budaya Indonesia salah satu hal yang dapat mempersatukan
bangsa Indonesia. Negara Indonesia memliki berbagai macam suku dan budaya
yang tak terhitung jumlahnya. Kekayaan ini akan tetap terjaga bila setiap
bangsanya memiliki rasa memiliki terhadap budaya Indonesia, maka dari itu sikap
nasionalisme harus lebih di utamakan. Dari hasil data yang diperoleh peneliti
wawancara dengan siswa yang Ahmad zamil, Rabu 28 Februari 2018, sebagai
berikut :
ungkapkan oleh By Agung Bayu Aji, salah satu siswa kelas XI IPA, sebagai
berikut :
“Kita harus marah karena budaya kita warisan nenek moyang dan
perlu kita lestarikan”
Warisan budaya bangsa sama saja dengan identitas bangsa itu sendiri sehingga
diakui negara lain yaitu dengan menyukai budaya Tradsional. Seperti yang
diungkapkan oleh salah satu siswa yang bernama Lucy Nur Hidayat, bahwa
membuat rakyat Indonesia menjadi bangsa yang tertindas oleh bangsa asing,
bangsa yang selalu mengharapkan kemerdekaan segera datang. Kemerdekaan
para pahlawan melawan penjajah tanpa rasa takut. Dengan demikian para siswa
Rasa bangga kepada para pahlawan harus diimbangi dengan teladan dari
yaitu berupa Indonesia merdeka. Seperti yang diungkapkan oleh Ahmad zamil,
Jasa para pahlawan sangatlah besar, untuk itu para masyarakat khususnya
para pemuda harus melanjutkan cita-cita para pahlawan yakni dengan mengisi
dilapangan dalam hal menghargai jasa para pahlawan para siswa sudah bisa
bersikap disiplin, sopan santun disekolah. Sikap disiplin dan sopan santun ini
terlihat dari aktivitas siswa pada saat pembelajaran sejarah. Aktivitas siswa dalam
pembelajaran sejarah terlihat siswa tepat waktu saat masuk pelajaran, siswa diam
ketika guru menjelaskan serta siswa sopan kepada guru dan temanya saat
bendera dan menyanyikan lagu Indonesia Raya merupakan salah satu kegiatan
pengingat siswa atas jasa para pahlawan, dengan upacara bendera dan
menyanyikan lagu Indonesia raya para siswa dapat memahami dan meladani para
dan menyanyikan lagu Indonesia raya. Jadi sudah selayaknya siswa untuk bangga
dan selalu mengikuti upacara bendera. Seperti yang di ungkapkan oleh By Agung
Upacara bendera adalah bentuk menghargai jasa para pahlawan, tanpa mereka kita
tidak bisa bebas dan merdeka seperti sekarang ini, jika upacara dihilangkan maka
pramuka adalah salah satu bentuk lain dari sikap nasionalisme siswa menghargai
jasa pahlawan. Seperti pendapat Selvia, salah satu siswi kelas XI IPA, sebagai
berikut:
satu hal yang positif untuk mengisi kemerdekaan. Melakukan kegiatan positif
serta menekuninya akan membuat negara ini semakin tentram dan maju, selain itu
kesenian daerah akan membentuk pribadi yang disiplin dan mencintai Indonesia,
Keanekaragaman ini akan terjaga secara harmonis bila setiap bangsanya memiliki
sikap toleransi antara satu dengan yang lainnya, maka dari itu sikap nasionalisme
harus prioritaskan. Dari hasil data yang diperoleh peneliti dilapangan bahwa sikap
dengan baik oleh para siswa. Seperti yang diungkapkan oleh lucy Nur Hidayat,
ras, dan agama yang lainnya dalam hal ini sikap toleransi perlu diutamakan agar
tidak terjadi permusuhan antar saudara, yang dapat memecah belah banga.
Indonesia berdiri bukan karena suku ataupun agama tertentu melainkan hasil jerih
jadi patut untuk disyukuri semua yang telah terjadi, dan keanekaragaman bukan
halangan untuk kemajuan suatu bangsa. Seperti yang di ungkapkan oleh Indana
Sikap nasionalisme dalam hal toleransi beragama memang sudah terpupuk manis
dibanding ego pribadi. seperti yang diungkapkan Sela Selviana, siswi kelas XI
Indonesia terdapat berbagai contoh toleransi beragama, seperti Hindu dan budha
yang hidup berdampingan, dengan dibuktikan di candi Jago. Toleransi dapat
Pendapat ini diperkuat oleh siswa yang lain, By Agung bayu Aji, Sebagai berikut:
e. Rela berkorban
yang rela berkorban melawan penjajah dengan gagah berani. Dari hasil data yang
diperoleh peneliti dilapangan bahwa sikap nasionalisme dalam hal rela berkorban
SMA Mataram Tempursari sudah dilakukan oleh para siswa, seperti selalu
membela Negara Indonesia dari hinaan negara lain. Sikap nasionalisme yang di
tunjukkan oleh siswa yang bernama Galih Lingga Jati, berikut hasil
wawancaranya:
merdeka . Berikut hasil wawancara dengan Ibu Siti Nur Kholila, guru sejarah
sebagai berikut:
dengan minat tinggi, semangat siswa untuk mencintai Indonesia semakin tinggi.
Hal ini berdasarkan hasil pengamatan peneliti ketika mengamati proses kegiatan
siswa. Hal ini didukung oleh wawancara dengan ibu Siti Nur Kholilah, sebagai
berikut:
“Kalau disini minat siswa kepada sejarah bagus sekali,
sekarang saja namanya sudah mataram yang berasal dari
Kerajaan mataram Islam”
mengatakan ada beberapa peran guru diantaranya guru sebagai pendidik, guru
sebagai pembimbing, guru sebagai pelatih, guru sebagai pengajar, guru sebagai
penasehat, guru sebagai pembaharu, guru sebagai model dan teladan, guru sebagai
guru sebagai pekerja rutin, guru sebagai pemindah kemah, guru sebagai pembawa
cerita, guru sebagai aktor, guru sebagai emansipator, guru sebagai evaluator, guru
berikut :
berguna bagi bangsa dan negara. Peranan ini penting dimiliki guru sejarah dalam
Dalam hal ini peran guru sejarah sebagai pembimbing dalam meningkatkan sikap
nasionalisme cinta tanah air didalam dirinya serta diterapkan didalam keseharian.
Berikut hasil wawancara dengan salah satu siswa yang bernama Lucy Nur
Memaknai peristiwa sejarah untuk menjadikan pribadi yang lebih baik, karena
sejarah merupakan guru bagi manusia. Selain itu peran guru sebagai pembimbing
penting untuk selalu hafal lagu Indonesia Raya, lagu kebangsaan yang sakral
dapat menjadi negara yang tentram dan sejahtera seperti sekarang ini serta dapat
perkuat oleh guru sejarah, berikut hasil wawancara dengan Ibu Siti Nur Kholila
sebagai berikut,
manusia. Guru sejarah dapat dikatakan sebagai orang yang berperan menceritakan
kepada generasi muda betapa gigihnya perjuangan melawan penjajahan, akan hal
itu generasi muda sebagai penikmat hasil perjuangan perlu mengisi kemerdekaan
SMA Mataram Tempursari adalah dengan cara guru sejarah dalam proses
meneladani perjuangan dari para pahlawan yang gagah berani melawan penjajah,
serta menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pernyataan ini diperkuat oleh hasil
sebagai berikut:
sejarah akan menguasai materi sejarah yang akan diajarkan kepada siswanya, serta
siswa. Peran guru sejarah sebagai evaluator menuntut untuk mengkaji apakah
mengamati siswanya dalam kegiatan upacara, ketika ada siswa yang telat maka
menuntut siswa yang tidak terlambat untuk tidak mengikuti tindakan siswa yang
yaitu selalu memberikan nasehat dan penilaian kepada siswa untuk merubah
dirinya dengan mengurangi barang-barang luar negeri, dan lebih fokus kedalam
Mataram Tempursari adalah dengan cara guru sejarah dalam proses belajar
pembelajaran, akan tetapi guru sering menggunakan metode lain seperti diskusi.
dan menghargai pendapat orang lain, sehingga sikap nasionalisme dapat guru
berikan melalui metode diskusi dalam pembelajaran sejarah. Hasil pengamatan ini
diperkuat dengan pernyataan guru sejarah, Siti Nur Kholila, sebagai berikut:
Siswa dituntut bertanggung jawab atas tugas yang diberikan oleh guru, serta
disiplin dalam menjalani kehidupan. Berikut hasil wawancara dengan Ibu Siti
jawab dari siswa. Kedisiplinan dapat membuat bangsa indonesia semakin maju
dan melanjutkan cita-cita para pahlawan yang telah gugur. Pendapat ini diperkuat
Selain itu peran guru sejarah sebagai pendorong kreativitas dalam meningkatkan
sikap nasionalisme siswa SMA Mataram Tempursari yaitu melihat film untuk
Berikut hasil wawancara dengan Ibu Siti Nur Kholila, sebagai berikut:
Guru sejarah mengajak nonton film sejarah seperti G30S PKI akan menambah
kecintaan siswa pada Indonesia dan tidak melupakan jasanya yang telah mereka
lakukan untuk generasi sekarang ini, meskipun mereka meninggal. Pernyataan ini
diperkuat oleh wawancara dengan siswa yang bernama Fiki Andreas, sebagai
berikut:
dapat memberikan siswa teladan yang baik. Berdasarkan data yang diperoleh
peneliti melalui wawancara menunjukan peran guru sejarah sebagai teladan dalam
meningkatkan sikap nasionalisme siswa SMA Mataram Tempursari adalah guru
teladan yang bagus kepada siswa dalam menentukan sikap agar lebih mencintai
serta mengarahkan siswa untuk selalu ikut upacara. Berikut hasil wawancara
sejarah untuk selalu mengikuti upacara bendera, pada dasarnya upacara bendera
Indonesia. Pendapat diatas dikuatkan oleh siswa yang bernama salsa bella, sebagai
berikut:
“Iya saya mengikuti, karena upacara bendera
merupaakan bagian nasionalisme”
tetapi juga diluar sekolah, seperti arahan untuk mencintai budaya lokal. Guru
Indonesia, seperti tarian-tarian tradsional. Berikut pendapat guru sejarah Siti Nur
Pendapat diatas diperkuat oleh siswa yang bernama Septa Gabriele, sebagai
berikut:
sebagai motivasi supaya siswa menjadi lebih baik. Motivasi guru kepada murid
merupakan kewajiban yang sangat diperlukan oleh siswa, supaya siswa semakin
Motivasi yang dilakukan guru sejarah tidak hanya berupa perkataan, gambar, film
dan lainya dapat dijadikan area motivasi guru suapaya siswa lebih nasionalisme.
Pernyataan ini diperkuat oleh pendapat guru Sejarah, Siti Nur Kholila, sebagai
berikut:
cita-cita pahlawan yang telah gurgur. Pendapat ini diperjelas oleh siswa yang