Teori Permintan Dan Penawaran
Teori Permintan Dan Penawaran
Diketik Oleh :
UNIVERSITAS RIAU
2023
TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Teori permintaan dan penawaran adalah konsep dasar dalam ilmu ekonomi yang menjelaskan
hubungan antara permintaan (demand) dan penawaran (supply) suatu barang atau jasa. Teori ini
digunakan untuk menganalisis perilaku pasar dan menentukan harga serta kuantitas yang terjual
di pasar.
A. Teori Permintaan.
Menjelaskan hubungan antara harga barang atau jasa dengan jumlah yang
diminta oleh konsumen. Menurut teori ini, jika harga suatu barang atau jasa naik , maka
ceteris paribus (faktor-faktor lainnya tetap konstan), jumlah barang atau jasa yang
diminta akan cenderung turun. Sebaliknya, jika harga turun, jumlah yang diminta akan
cenderung naik. Teori permintaan juga mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti
harga barang pengganti, pendapatan konsumen, selera konsumen, dan faktor-faktor lain
yang dapat mempengaruhi permintaan.
B .Teori Penawaran.
Menjelaskan hubungan antara harga barang atau jasa dengan jumlah yang
ditawarkan oleh produsen atau penjual. Menurut teori ini, jika harga suatu barang atau
jasa naik, maka ceteris paribus, jumlah barang atau jasa yang ditawarkan akan
cenderung naik. Sebaliknya, jika harga turun, jumlah yang ditawarkan akan cenderung
turun. Teori penawaran juga mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti biaya
produksi, teknologi, kebijakan pemerintah, dan faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi penawaran.
Pasar
Berbagai jenis pasar berbeda satu dengan yang lain, sehingga kadang mengalami
kesulitan untuk membuat definisi tentang pasar. Beberapa contoh pasar antara lain: pasar
saham, pasar valuta asing ,pasar tenaga kerja dan pasar beras, pasar baju dan sebagainya. Pasar
tidak hanya dilihat dari jenis barang yang diperdagangkan, tetapi dapat juga dibedakan
berdasarkan jangkauan transaksi, yang dapat bersifat lokal, regional, nasional bahkan
internasional. Pasar juga dapat dibedakan berdasarkan waktu terjadinya transaksi karena ada
future markets.
Pertanyaan mendasar tentang pasar bukan tentang apa itu pasar, tetapi lebih kepada apa
peran pasar. Pasar adalah pertemuan permintaan dan penawaran,dan dari pertemuan ini terjadi
harga. Dengan perkataan lain, di pasar terjadi harga sebagai hasil dari pertemuan permintaan
dan penawaran. Dengan menggunakan konsep permintaan dan penawaran, dan bukan pelaku
yaitu pembeli dan penjual, maka dapat diakomodasi konsep transaksi langsung dan transaksi
tidak langsung. Apa peran pasar? Pasar berperan menentukan harga melalui apa yang disebut
dengan mekanisme pasar dengan instrumennya yaitu permintaan dan penawaran. Dibawah ini
akan dijelaskan masing-masing harga, permintaan, dan penawaran.
Harga
Harga adalah nilai yang dilekatkan kepada suatu barang atau jasa; atau jumlah uang
yang harus di keluarkan untuk mempreoleh satu unit barang atau jasa. Nilai ini dinyatakan
dalam satuan mata uang. Misalnya, untuk secangkir kopi dilekatkan nilai sebesar Rp 5,000.-,
artinya secangkir kopi dihargai Rp 5,000 atau untuk mendapatkan secangkir kopi dibutuhkan
uang sebesar Rp 5,000.-. Dikatakan harga turun kalau jumlah uang yang harus dibayarkan
untuk membayar suatu barang lebih sedikit; dari contoh di atas harga secangkir kopi turun dari
Rp 5,000 menjadi Rp 4,000. Sebaliknya jika jumlah uang untuk memperoleh secangkir kopi
harus ditambah maka harga disebut naik. Inilah yang sering disebut harga absolut atau harga
nominal. Harga absolut (absolute price) atau harga nominal (nominal price) juga
menggambarkan daya beli uang. Apabila dengan jumlah uang yang sama jumlah barang yang
dapat dibeli waktu dulu lebih banyak dari pada yang dapat dibeli sekarang disebutlah daya beli
uang turun; sebaliknya bila kini lebih banyak dari pada dulu disebut daya beli uang naik.
Dengan jumlah uang yang sama dan dengan mengetahui harga barang dulu dan harga barang
sekarang, anda dapat mengetahui daya beli uang. Anda juga akan tahu jenis barang apa yang
harga nominalnya turun, dan jenis barang mana yang harga nominalnya naik.
Apabila harga dua jenis barang diperbandingkan akan menggambarkan harga relatif.
Kalau sewa bus eksekutif naik relatif dibandingkan dengan sewa bus ekonomi, maka dapat
diperkirakan penumpang bus eksekutif akan berkurang, ceteris paribus (other things remain the
same). Adalah penting untuk selalu memperhatikan harga relatif dari barang-barang yang
dijual di pasar agar konsumen secara bijak dapat menggunakan uangnya (yang terbatas
jumlahnya) dengan pilihan yang terbaik pula.
Hukum Permintaan
Kurva Permintaan
Tabel permintaan individual menunjukkan berbagai jumlah yang akan dibeli pada
berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu. Sebagai contoh,seseorang hobi minum
kopi. Berapa gelas kopi yang akan dibeli pada berbagai tingkat harga selama setahun?
Pada tingkat harga Rp. 1.000,-, akan dibeli 50 gelas. Kalau harga turun menjadi Rp. 500,- konsumen
akan membeli 100 gelas kopi, sebaliknya kalau harga naik menjadi Rp.1.500,- jumlah kopi yang dibeli
turun menjadi 40 gelas. Kurva Permintaan bergerak dari kiri atas ke kanan bawah dengan alasan
konsumen selalu ingin memperoleh harga yang lebih murah dan dapat memperoleh jumlah barang yang
lebih besar untuk memuaskan kebutuhannya. Berdasarkan permintaan individual tersebut dapat dicari
permintaan pasar. Pengertian pasar menunjukkan suatu negara tertentu, daerah tertentu atau
sekelompok orang tertentu. Kurva permintaan pasar merupakan penjumlahan secara horizontal kurva
permintaan individual.
Dengan asumsi hal-hal lain konstan, keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh harga
barang tersebut. Pada tingkat harga yang lebih rendah, konsumen lebih senang membeli lebih banyak
dibandingkan dengan tingkat harga yang lebih tinggi. Dari Grafik 1.1, pada titik C tingkat
harganya Rp.1.500,-, sedangkan jumlah barang yang diminta 40 unit. Di titik B, harga turun
menjadi Rp. 1.000,-, jumlah barang yang diminta meningkat menjadi 50 unit.
Apabila ada perubahan dari lima asumsi di atas, akan mengakibatkan change in
demand. Keadaan ini ditunjukkan oleh pergeseran kurva permintaan. Peningkatan permintaan
akan menggeser kurva permintaan ke kanan, sebaliknya berkurangnya permintaan akan
menggeser kurva permintaan ke kiri. Lebih jelas
Y = pendapatan konsumen
Lima variabel tersebut mampu mempengaruhi pergeseran kurva permintaan baik ke
sebelah kiri maupun ke sebelah kanan. Pergeseran kurva ke sebelah kanan, berarti pada tingkat
harga tertentu jumlah barang yang diminta bertambah bukan sebagai akibat perubahan harga
barang tersebut tetapikarena perubahan asumsi (lima faktor di atas), dan sebaliknya. Setelah
mengetahui perilaku konsumen pada berbagai tingkat harga dengan asumsi ceteris paribus, dan
perilaku konsumen ketika asumsi berubah, maka penting pula untuk mengetahui klasifikasi
barang dalam kaitan antara 1 barang dengan barang lainnya. Hubungan antar barang dapat
diklasifikasi menjadi:
· Barang substitusi atau barang yang saling menggantikan. Misalnya antara minuman
Cocacola dan Pepsicola. Apabila harga Cocacola naik, kurva permintaan Pepsicola akan
bergeser ke kanan karena masyarakat mengganti minuman Cocacola yang naik harganya
dengan jenis minuman Pepsicola. Dalam ilmu ekonomi dibedakan antara good substitutes dan
poor subtitutes.
· Barang komplementer, barang yang saling melengkapi. Misalnya antara raket dengan
senar. Kalau harga raket naik, ceteris paribus, permintaan senar akan turun. Mengapa ? Karena
harga raket naik, ceteris paribus, permintaan raket akan berkurang. Karena permintaan raket
berkurang maka permintaan senar juga akan berkurang.
Selain itu juga menarik untuk mengetahui klasifikasi barang berdasarkan kemungkinan
pengaruh pendapatan terhadap perilaku permintaan konsumen. Untuk itu terdapat dua
klasifikasi barang dalam kaitan dengan kemungkinanpengaruh pendapatan terhadap
permintaan:
· Pendapatan konsumen naik, kurva permintaan bergeser ke kiri. Ini berlaku untuk jenis barang
jelek (inferior goods), misalnya hamburger, bistik, nasi jagung dan sebagainya. Permintaan
hamburger akan turun pada saat pendapatan konsumen naik karena konsumen lebih memilih
bistik ketimbang hamburger. Demikian juga kalau pendapatan konsumen naik, permintaan nasi
jagung akan turun karena masyarakat mengganti dengan nasi dari beras.
Hukum Penawaran
Jawaban terhadap pertanyaan mendasar barang apa yang harus diproduksi dan berapa
jumlahnya tergantung pada interaksi antara pembeli dan penjual. Analisis permintaan baru satu
sisi yang dibahas. Keinginan dan kemampuan penjual untuk menyediakan barang juga
merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan oleh para pengambil keputusan di setiap
negara.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penjual. Salah satu faktor terpenting adalah
harga barang yang diproduksi. Dengan asumsi hal-hal lain konstan, jumlah barang yang
ditawarkan akan bervariasi searah dengan perubahan harganya.
Hukum penawaran menyatakan, kalau harga meningkat, ceteris paribus, jumlah barang yang
ditawarkan juga meningkat, demikian sebaliknya kalau harga turun, ceteris paribus, jumlah
barang yang ditawarkan juga berkurang. Jadi antara harga dengan jumlah barang yang
ditawarkan mempunyai hubungan positip karena mempunyai arah perubahan yang sama.
Perusahaan memproduksi barang dan jasa untuk mendapatkan keuntungan. Dengan harga per
unit yang lebih tinggi, menunjukkan keuntungan per unit juga lebih tinggi, sehingga perusahaan
menawarkan jumlah yang lebih banyak. Alasan lain kurva penawaran mempunyai slope positip
(naik dari kiri bawah kekanan atas), karena hukum biaya kesempatan yang meningkat (the law
of increasing opportunity costs). Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
· Asumsi teknologi dan harga input tetap.
harga yang lebih tinggi untuk kompensasi biaya yang lebih tinggi tersebut.
Konsep penawaran individual menjelaskan berbagai jumlah barang yang ditawarkan oleh
penjual pada berbagai tingkat harga yang berlaku pada periode waktu tertentu. Dari tabel 1.2. di
atas diketahui pada saat harga Rp 5.000,-, jumlah penawaran 80 unit, dan kalau harga turun
menjadi Rp 4.000,- jumlah barang yang ditawarkan juga turun menjadi 70 unit, dan seterusnya.
Secara grafik Tabel 1.2. tersebut digambarkan dalam Grafik 1.3. Kurva penawaran bergerak
dari kiri bawah ke kanan atas karena seorang penjual beharap pada harga yang lebih mahal akan
menjual jumlah yang lebih besar agar dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar. Untuk
mendapatkan penawaran pasar, penawaran individual dijumlahkan. Kalau ada 50 penjual yang
identik dengan tabel 1.2 di atas, pada tingkat harga Rp. 5.000,-, jumlah penawaran pasar = 50 x
80 unit = 4.000 unit. Secara grafik, kurva penawaran pasar merupakan penjumlahan secara
horizontal penawaran-penawaran individual ke kanan.
Perubahan harga barang ceteris paribus, akan mengakibatkan perubahan jumlah barang
yang ditawarkan (changes in quantity supplied). Hal tersebut ditunjukkan oleh perubahan dari
titik A ke titik B pada Grafik1.3. Pada titik A, harga Rp. 4.000,-, jumlah barang yang
ditawarkan 70 unit. Di titik B, harga naik menjadi Rp. 5.000,-,sedangkan jumlah barang yang
ditawarkan juga naik menjadi 80 unit. Apabila terjadi perubahan jumlah barang yang
ditawarkan bukan disebabkan oleh perubahan harga disebut change in supply (perubahan
penawaran). Hal ini menunjukkan adanya perubahan asumsi. Faktor-faktor selain harga yang
mempengaruhi jumlah penawaran pasar adalah: harga input, harga barang lain, harapan penjual,
jumlah penjual, teknologi, pajak, dan sebagainya. Harga input yang digunakan dalam proses
produksi sangat mempengaruhi penjual. Kalau hal-hal lain konstan, penawaran barang pada
tingkat harga tertentu akan berkurang dengan naiknya harga input. Hal ini ditunjukkan oleh
pergeseran kurva penawaran bergeser ke kiri. Naiknya harga input akan meningkatkan biaya
produksi, sehingga pada tingkat harga yang sama keuntungan per unit akan berkurang.
Sebaliknya kalau harga input turun, akan mengakibatkan kurva penawaran bergeser ke kanan.
Itu berarti pada tingkat harga yang sama, jumlah barang yang ditawarkan lebih banyak.
· Harga input naik, akibatnya kurva penawaran bergeser ke kiri. Pada tingkat harga yang sama,
yaitu P1, jumlah barang yang ditawarkan turun dari Q1 menjadi Q2. Hal ini ditunjukkan oleh
perubahan dari titik A ke titik B
· Harga input turun, akibatnya kurva penawaran bergeser ke kanan. Pada tingkat harga yang
sama, yaitu P1, jumlah barang yang ditawarkan naik dari Q1 menjadi Q3
. Hal ini ditunjukkan oleh perubahan dari titik A ke titik C Hubungannya dengan harga barang
lain, kalau harga barang lain turun, produsen akan mengurangi produksi barang tersebut dan
akan menggantinya dengan barang yang harganya relatip lebih baik. Sebagai contoh apabila
perusahaan memproduksi sepatu dan sepatu sandal:
a) Kalau harga sandal turun, kurva penawaran sepatu akan bergeser ke kanan.
b) Kalau harga sandal naik, kurva penawaran sepatu akan bergeser ke kiri.
Faktor lain yang mempengaruhi penawaran adalah harapan harga di masa mendatang.
akan bergeser ke kiri yang berarti produsen mengurangi penawaran barang sekarang.
sekarang.
Dalam analisis, akan menarik untuk dilihat permintaan dan penawaran pasar ketimbang
perilaku permintaan dan penawaran secara individual. Seperti penjelasan sebelumnya, kurva
penawaran pasar merupakan penjumlahan secara horizontal penawaran individual. Kalau
jumlah penjual di pasar bertambah, kurva penawaran akan bergeser ke kanan, sebaliknya kalau
jumlah penjual berkurang kurva penawaran akan bergeser ke kiri.