Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Phi: Jurnal Pendidikan Fisika dan Fisika Terapan. Vol 3 (2), 2022; ISSN: 2549-7162 Hal.

19-25

Jurnal Phi
Jenis Artikel: originial research

Analisis Hubungan Karakter Rasa Ingin Tahu


Siswa terhadap Minat Belajar Fisika di SMAN 11
Kota Jambi
Fhadira Insani Putri1,, Febri Masda 1, Maison1, Dwi Agus Kurniawan 2
1
Pendidikan Fisika, Universitas Jambi, Indonesia
2
Guru Fisika SMAN 11 Kota Jambi, Jambi, Indonesia

Corresponding e-mail: fhadira17@gmail.com

KATA KUNCI: Fisika, ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan karakter
Minat belajar, asa rasa ingin tahu terhadap minat belajar fisika. Metode yang digunakan dalam
ingin tahu penelitian ini ialah mix method . Instrumen yang digunakan berupa angket,
wawancara dan observasi. Total keseluruhan siswa dalam penelitian ini
Diserahkan: 01 Mei 2022 berjumlah 60 siswa. Dimana 30 siswa berasal dari kelas X MIPA 3 dan sisanya
Direvisi: 22 Mei 2022 berasal dari kelas X MIPA 4. Dari hasil analisis yang diperoleh dapat
Diterima: 24 Mei 2022 disimpulkan karakter rasa ingin tahu siswa di kelas X MIPA 3 dan X MIPA 4
Diterbitkan: 30 Juni 2022 tergolong baik. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu, terdapat
Terbitan daring: 24 Mei 2022 hubungan antara karakter rasa ingin tahu yang dimiliki oleh siswa dengan
minat belajar fisika. Hubungan ini dapat dilihat pada uji korelasi dimana nilai
pada pearson correlation adalah 0,006 < 0,05, sehingga Ha diterima dan Ho
ditolak dinyatakan terdapat hubungan atau korelasi antara karakter rasa
ingin tahu dengan minat belajar fisika siswa

1. Pendahuluan
Fisika adalah ilmu yang bertujuan mendidik siswa agar dapat berpikir secara kritis, logis, memiliki sifat obyektif,
dan disiplin dalam menyelesaikan berbagai permasalahan kehidupan sehari-hari sehingga fisika perlu dipelajari
dan diaplikasikan (Purwanto et al., 2016). Dalam jenjang SMA, Fisika merupakan salah satu mata pelajaran wajib
dalam kegiatan pembelajaran namun fisika dikategorikan sebagai mata pelajaran yang kurang disukai oleh
banyak siswa (Astalini et al., 2019), selain itu siswa juga harus memahami dan menguasai berbagai rumus dalam
Putri , FI., Masda, F., Masion, M.,Kurniawan DA. 2020. Rasa Ingin Tahu dan Minat Vol 3 (2), 2022 fhadira17@gmail.com 19
Jurnal Phi: Jurnal Pendidikan Fisika dan Fisika Terapan. Vol 3 (2), 2022; ISSN: 2549-7162 Hal. 19-25

fisika kemudian mengaplikasikan dalam perhitungan (Oktaviana et al., 2016) serta siswa sulit memahami
konsep materi karena memuat hal-hal yang bersifat abstrak (Priyadi et al., 2019).
Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran fisika, maka pemahaman konsep terhadap objek fisika mutlak
diperlukan (Sarjana et al., 2016). Tidak dapat dipungkiri, pemahaman konsep menjadi aspek penting guna
mencapai tujuan pendidikan yang dilaksanakan. Salah satu aspek yang bersifat menyesuaikan bagi
perkembangan siswa ialah aspek keingintahuan atau curiosity (Muldayanti, 2013). Ciri-ciri sikap rasa ingin tahu
meliputi adanya kemauan dari peserta didik untuk mencari kebaruan dan keinginan untuk menemukan sesuatu
yang belum didapat dari pembelajaran dalam kelas dan mencarinya secara mandiri melalui berbagai sumber
yang tersedia. Peserta didik yang punya rasa ingin tahu yang tinggi cenderung melakukan banyak usaha untuk
memperoleh apa yang diinginkannya dari proses pembelajaran yang dijalaninya. Peserta didik akan
memanfaatkan sumber belajar seperti internet dan media baca lainnya untuk menunjang kemampuan
intelektualnya jika tingkat keingintahuan dan minat yang dimilikinya tinggi.
Minat pada dasarnya merupakan pendorong kuat bagi siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses
pembelajaran seperti yang dikatakan oleh Ricardo & Meilani (2017) minat belajar merupakan pendorong siswa
dalam belajar yang di dasari atas ketertarikan atau rasa senang dan keinginan siswa untuk belajar, minat juga
merupakan aspek pembangun motivasi, fenomena yang terbentuk akibat interaksi sosial, dan keterlibatan siswa
dalam kegiatan belajar. Minat adalah keinginan yang mendorong seorang individu untuk mencapai tujuan yang
diinginkan secara maksimal atas dasar rasa senang, ketertarikan dan berusaha lebih keras untuk mencapai hasil
tersebut (Yolviansyah et al., 2021). Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa minat merupakan
keinginan dalam diri seseorang yang mendorongnya merasa tertarik pada suatu hal atas dasar senang, berusaha
lebih keras untuk mencapai hasil tersebut.
Kesenangan siswa saat proses belajar fisika bisa diamati dari cara siswa menanggapi pembelajaran
tersebut, secara umum indikator kesenangan diwujudkan berupa ekspresi senang ataupun tidak senang dan
suka ataupun tidak suka. Sikap-sikap tersebut dari setiap siswa akan menyimpulkan bentuk kesenangan siswa
terhadap fisika itu sendiri, sedangkan sikap tidak senang atau tidak suka akan menyimpulkan siswa memiliki
rasa tidak senang terhadap fisika. Sikap senang siswa diperlihatkan dengan sikap siswa yang terbuka dan
semangat terhadap mata pelajaran fisika di dalam atau pun luar kelas (Kurniawan et al., 2018)
Peneliti juga telah melakukan wawancara dengan salah satu guru fisika di SMAN 11 Kota Jambi. Menurut
beliau karakter rasa ingin tahu siswa dalam pembelajaran fisika cukup baik, f isika menjadikan mereka untuk
terus mendorong kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki. Dari penjelasan guru pun sesuai dengan hasil
observasi yang dilakukan. Menurut pendapat guru fisika yang mengatakan bahwa siswa di SMAN 11 Kota Jambi
sangat aktif dalam pembelajaran fisika, hal ini diperkuat dari hasil observasi, siswa sangat aktif dalam tanya
jawab. Dari hasil tersebut rasa ingin tahu siswa menjelaskan bahwa sesulit apapun pelajaran yang dipelajari
oleh siswa terutama pelajaran fisika, siswa akan terus berusaha dalam pembelajaran agar siswa tersebut tidak
menjadikan dirinya yang pemalas dan mudah putus asa. Dari cara siswa yang terus bertanya saat memahami
materi fisika tentu saja itu menjadikan point utama dalam meningkatkan rasa ingin tahu (Hakim & Marzuki,
2019). Sehingga guru harus melakukan upaya dalam meningkatkan rasa ingin tahu siswa dalam permbelajaran
fisika.
Upaya yang harus dilakukan agar siswa dapat memiliki rasa ingin tahu yang baik dalam pembelajaran
fisika dengan memberikan pendekatan-pendekatan. Seperti memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar
dengan lingkungan yang kondusif. Siswa akan merasa bosan jika belajar dengan keadaan yang sama. Sehingga
guru dapat mengajak siswa untuk belajar di perpustakaan atau diluar (Hidayah et al., 2020). Selain itu guru
dapat menggunakan berbagai macam bentuk dan teknik dalam mengajar individual anak didik, agar anak
dengan mudah memahaminya.
Berdasarkan uraian diatas, rasa ingin tahu mempunyai peran yang sangat penting dalam lingkungan
belajar siswa. Rasa ingin tahu yang rendah akan sulit untuk memusatkan perhatian pada proses belajar
mengajar. Jadi rasa ingin tahu pada siswa harus menjadi perhatian khusus bagi guru dalam proses pembelajaran
Putri , FI., Masda, F., Masion, M.,Kurniawan DA. 2020. Rasa Ingin Tahu dan Minat Vol 3 (2), 2022 fhadira17@gmail.com 20
Jurnal Phi: Jurnal Pendidikan Fisika dan Fisika Terapan. Vol 3 (2), 2022; ISSN: 2549-7162 Hal. 19-25

fisika diabad 21. Maka penulis memutuskan untuk melakukan penelitian mengenai hubungan karakter rasa
ingin tahu siswa terhadap minat dalam belajar fisika. Dengan demikian penelitian ini dilakukan dengan tujuan
agar dapat mengetahui bagaimana hubungan karakter rasa ingin tahu terhadap minat yang dimiliki siswa SMAN
11 Kota Jambi dalam pembelajaran fisika. Penelitian ini memiliki nilai kebaruan bagi ilmu pengetahuan,
sehingga hasil dari penelitian ini yang sekiranya dapat digunakan sebagai informasi bahan ajar yang sesuai
dengan kebutuhan siswa.

2. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan mix method karena data yang dikumppulkan berbentuk angka-angka dan kalimat
yang kemudian dianalisis dengan pengujian pada uji SPSS dan hasil observasi yang dilakukan. Penelitian mix
method ini merupakan perpaduan dari jenis penelitian kuantitatif dan kualitatif (Banks et al., 2018). Digunakan
penelitian ini agar menghasilkan pemahaman yang lebih baik terhadap masalah penelitian.

Instrumen penelitian
Instrumen yang digunakan adalah angket, wawancara dan observasi. Dimana instrumen angket yang
digunakan menggunakan empat pilihan respon yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju.
Kisi kisi instrumen dari angket karakter rasa ingin tahu siswa ditunjukkan pada Tabel 1.

Tabe l 1. Kisi-kisi instrumen dari angket karakter rasa ingin tahu siswa
No Indikator rasa ingin tahu Sub Indikator Nomor Jumlah
pernyataan
(+) (-)
1 Keinginan untuk a. Mencoba meski salah 13 9 6
mempelajari sesuatu b. Mengerjakan soal 4 12
yang baru c. Berpikir aktif 18 5
2 Sikap yang kuat untuk a. Semangat 15 6 6
mengetahui sesuatu b. Pantang menyerah 10 2
c. Disiplin 7 3

3 Tertarik pada hal baru a. Mencari informasi 17 8 6


b. Membaca 11 14
c. Bertanya 16 1
Jumlah 18

Soal yang digunakan dalam angket tersebut berjumlah 18 soal. Sehingga responden memilih jawaban sesuai
dengan keadaan yang dipilihnya. Selain itu peneliti juga menggunakan instrumen minat belajar fisika. Berikut
ini merupakan kisi kisi instrumen dari angket minat belajar fisika siswa pada Tabel 2.

Putri , FI., Masda, F., Masion, M.,Kurniawan DA. 2020. Rasa Ingin Tahu dan Minat Vol 3 (2), 2022 fhadira17@gmail.com 21
Jurnal Phi: Jurnal Pendidikan Fisika dan Fisika Terapan. Vol 3 (2), 2022; ISSN: 2549-7162 Hal. 19-25

Tabe l 2. Kisi-kisi instrumen dari angket minat belajar fisika siswa


No Faktor Indikator Nomor Item Jumlah
(+) (-)
1 Perasaaan a. Pendapat peserta tentang 3,4,5 1,2 5
senang pembelajaran fisika
b. Kesan siswa terhadap guru fisika
c. Perasaan siswa selama mengikuti
pembelajaran fisika
2 Perhatian a. Perhatian saat mengikuti 8,10,11 7,9 5
pembelajaran fisika
b. Perhatian siswa saat diskusi
pembelajaran fisika
3 Ketertarikan a. Rasa ingin tahu siswa saat 16,18,19 17,20 5
mengikuti pelajaran fisika
b. Penerimaan siswa saat diberi tugas
/PR oleh guru
4 Keterlibatan a. Kesadaran tentang belajar dirumah 24,25,26 23,27 5
siswa b. Kegiatan setelah dan sebelum
masuk sekolah
Jumlah 20

Soal yang digunakan dalam angket tersebut berjumlah 20 soal. Sehingga responden memilih jawaban sesuai
dengan keadaan yang dipilihnya .

Populasi dan sampel


Total keseluruhan siswa dalam penelitian ini berjumlah 60 siswa. Dimana 30 siswa berasal dari kelas X
MIPA 3 dan sisanya berasal dari kelas X MIPA 4. Lima diantara 60 siswa melakukan wawancara untuk
mengetahui secara langsung kepada siswa bagaimana karakter rasa ingin tahu dan minat belajar fisika yang
dimilikinya. Populasi merupakan sekumpulan subjek penelitian yang akan diteliti (Tegeh et al., 2020).
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini tercantum pada Tabel 3.

Tabe l 3. Sampel Penelitian


X MIPA 3 X MIPA 4 Jumlah
30 30 60

Teknik Analisis Data


Penganalisisan data dimulai dari input data dengan bantuan software microsoft Excel untuk kemudian data
yang sudah di input diolah menggunakan SPSS. Uji yang dilakukan terhadap data terdiri dari uji normal uji
linearitas sebagai prasyarat untuk melakukan uji korelasi. Setelah analisis data diperoleh peneliti dapat menarik
kesimpulan terkait hubungan antara sikap rasa ingin tahu siswa terhadap minat belajar pada fisika di SMAN 11
Kota Jambi. Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah:

Ho: tidak terdapat korelasi antara rasa ingin tahu dengan minat belajar fisika siswa jika hasil uji korelasi > 0,05.
Ha: terdapat korelasi antara rasa ingin tahu dengan minat belajar fisika siswa jika hasil uji korelasi < 0,05.

Putri , FI., Masda, F., Masion, M.,Kurniawan DA. 2020. Rasa Ingin Tahu dan Minat Vol 3 (2), 2022 fhadira17@gmail.com 22
Jurnal Phi: Jurnal Pendidikan Fisika dan Fisika Terapan. Vol 3 (2), 2022; ISSN: 2549-7162 Hal. 19-25

3. Hasil dan Pembahasan


Dalam menganalisis suatu data maka sebaran data yang digunakan terlebih dahulu di uji dengan pengujian
asumsi dan hipotesis. Sebelum masuk ke pengujian hipotesis terlebih dahulu suatu data dicek apakah
berdistribusi mormal dan bervarians sama. Berikut hasil dan pembahasan yang diperoleh :
Uji normalitas merupakan pengujian yang dilakukan guna untuk mengetahui apakah sebaran data yang
digunakan berdistribusi normal atau tidak. Adapun hasil dari uji normalitas yang tercantum pada Tabel 4.

Tabe l 4. Uji Normalitas karakter rasa ingin tahu siswa dan minat belajar fisika
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
MINAT_FISIKA .184 30 .110 .811 30 .100

INGIN_TAHU_SISWA .138 30 .152 .963 30 .363

Dari tabel 4 di atas, diperoleh bahwa sebaran data pada karakter rasa ingin tahu siswa dan minat belajar
siswa berdistiribusi normal. Hal ini disesuaikan dengan nilai signifikan dari Kolmogorov-Smirnov sebesar 0.110
dan 0.152.
Syarat suatu data dikatakan berdistribusi normal adalah nilai Sig > 0,05. Berdasarkan hasil yang diperoleh
pada penelitian yang telah dilakukan dan telah disajikan pada tabel 3, uji normalitas untuk karakter rasa ingin
tahu dan minat belajar siswa yang didapatkan terlihat pada tabel bagian Kolmogrov-Smirnova. Kriteria untuk
pengambilan keputusan pada uji normalitas ini adalah Ho ditolak apabila nilai signifikansi Asymp. Sig (2-tailed)
< 0,05 yang artinya data berdistribusi secara tidak normal dan Ho diterima ketika nilai signifikansi Asymp. Sig
(2-tailed) > 0,05 yang artinya data berdistribusi secara normal (Marfu et al., 2015).
Nilai signifikansi Asymp.Sig (2-tailed) untuk minat belajar fisika adalah 0,110 dan nilai signifikansi untuk
karakter rasa ingin tahu adalah 0,152. Dengan membandingkan nilai Sig dengan nilai taraf signifikansi (𝛼) pada
tabel test statistic, maka diperoleh nilai sig minat belajar fisika adalah 0,110 > 0,05 dan nilai signifikansi untuk
karakter rasa ingin tahu adalah 0,152 > 0,05. Karena nilai sig yang diperoleh > 0,05, maka diperoleh kesimpulan
bahwa data yang didapatkan dikategorikan berdistribusi secara normal, sehingga statistik parametrik ini dapat
digunakan.
Setelah dilakukan uji normalitas, maka selanjutnya adalah melakukan uji Linearitas. Adapun tujuan dari
uji linearitas ini adalah untuk mendapatkan informasi apakah data memiliki hubungan yang linear atau tidak.
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah sifat linear yang ada antara dua variabel yang sedang
diidentifikasikan secara teori itu telah cocok atau tidak terhadap hasil penelitian yang diperoleh (Duli, 2019).
Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan IBM SPSS Statistic software. Data hasil uji linearitas karakter rasa
ingin tahu siswa dan minat belajar fisika siswa dapat dilihat pada tabel 5.
Tabe l 5. Data Hasil Uji Linearitas

Sig Kesimpulan

Minat Belajar * Karakter Rasa Ingin Tahu 0,872 Linear

Berdasarkan data hasil uji linearitas karakter rasa ingin tahu dengan minat belajar yang dimiliki siswa
diperoleh bahwa nilai signifikansi data adalah 0,872. Ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi yang diperoleh
lebih besar dibandingkan nilai taraf signifikansinya (𝛼), dimana nilai taraf signifikansi adalah 0,05. Karena nilai
sig > 𝛼 atau 0,872 > 0,05, diperoleh kesimpulan bahwa data bersifat linear.
Hasil uji sebelum melakukan uji hipotesis diperoleh bahwa data berdistribusi normal, serta bersifat linear
maka selanjutnya dapat dilakukan uji korelasi (Nofrialdi et al., 2018). Uji korelasi bertujuan untuk mengetahui
Putri , FI., Masda, F., Masion, M.,Kurniawan DA. 2020. Rasa Ingin Tahu dan Minat Vol 3 (2), 2022 fhadira17@gmail.com 23
Jurnal Phi: Jurnal Pendidikan Fisika dan Fisika Terapan. Vol 3 (2), 2022; ISSN: 2549-7162 Hal. 19-25

seberapa kuat hubungan yang dihasilkan antara suatu variabel bebas dengan suatu variabel terikatnya. Variabel-
variabel ini terdiri dari variabel karakter rasa ingin tahu yang dimiliki siswa terhadap pembelajaran fisika dan
variabel dari minat belajar siswa terhadap pembelajaran fisika. Signifikansi uji korelasi bisa diperoleh dengan
dua cara, yaitu dengan cara membandingkan koefisien korelasi dan tabel r Product Moment dan juga dengan uji
t (Yusup, 2018). Uji korelasi ini dilakukan dengan bantuan dari IBM SPSS Statistic software. Kemudian data yang
diperoleh dipindahkan kedalam tabel. Data hasil uji korelasi ini disajikan pada tabel 6.
Tabe l 6. Data Hasil Uji Korelasi
Karakter rasa ingin tahu Minat belajar
Pearson Correlation 1 ,003
Karakter rasa
Sig. (2-tailed) ,006
ingin tahu
N 60 60
Pearson Correlation ,003 1
Minat belajar Sig. (2-tailed) ,006
N 60 60

Berdasarkan hasil dari uji korelasi atau correlation test yang telah dilakukan, maka diketahui bahwa nilai
signifikansinya adalah 0,006 dimana taraf signifikansinya adalah 5% atau 0,05. Karena nilai signifikansinya lebih
kecil daripada nilai taraf signifikansinya, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Maksudnya adalah terdapat
hubungan antara karakter rasa ingin tahu yang dimiliki oleh siswa dengan minat belajar fisika.
Dari hasil wawancara menjelaskan bahwa sesulit apapun pelajaran yang dipelajari oleh siswa terutama
pelajaran fisika. Siswa akan terus berusaha dalam mencari tahu materi yang dipelajari agar siswa tersebut tidak
menjadikan dirinya yang pemalas dan mudah putus asa. Dari cara siswa yang terus bertanya saat memahami
materi fisika tentu saja itu menjadikan poin utama dalam meningkatkan karakter rasa ingin tahunya. Sehingga
hal tersebut dapat menuntun siswa untuk lebih menjadi orang yang memotivasi diri untuk giat dalam belajar.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa di SMAN 11 Kota Jambi memiliki karakter rasa ingin tahu yang
tergolong baik. Karakteristik rasa ingin tahu memang sangat penting dibangun pada diri siswa, dengan siswa
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pembelajaran di kelas akan semakin pro duktif. Setiap individu me mpunyai
tingkat rasa ingin tahu yang berbeda-beda tergantung dari kecenderungan bakat dan minat yang dimiliki oleh
peserta didik yang bersangkutan (Nehru & Irianti, 2019). Ciri-ciri siswa yang memiliki keingintahuan yang tinggi
yaitu antusias dalam mencari tambahan materi selain dari buku yang dimiliki dan sering mengajukan
pertanyaan (Dewi et al., 2019). Sebaliknya, peserta didik yang memiliki rasa ingin tahu dalam katego ri rendah
cenderung menerima apa yang sudah diberikan dan dimiliki tanpa ada rasa penasaran untuk mempelajari
sesuatu yang didapat secara lebih luas dan mendalam.

4. Kesimpulan
Sesuai dengan penelitian yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan atau korelasi
antara rasa ingin tahu siswa terhadap minat belajar fisika. Hal ini dibuktikan melalui uji korelasi yang dilakukan
dengan mendapatkan nilai signifikansi sebesar 0,006 < 0,05 yang berarti bahwa terdapat korelasi atau
keterkaitan antara keduanya.

Ucapan Terimakasih
Peneliti mengucapkan terima kasih kepada kepala sekolah, guru, dan siswa SMAN 11 Kota Jambi serta dosen
yang terlibat dan banyak memberikan saran kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan penelitian ini.

Keterlibatan Penulis
PFI, FM, MM dan KDA terlibat dalam pengumpuoan data dan penulisan naskah.

Putri , FI., Masda, F., Masion, M.,Kurniawan DA. 2020. Rasa Ingin Tahu dan Minat Vol 3 (2), 2022 fhadira17@gmail.com 24
Jurnal Phi: Jurnal Pendidikan Fisika dan Fisika Terapan. Vol 3 (2), 2022; ISSN: 2549-7162 Hal. 19-25

Daftar Pustaka
Astalini, Kurniawan, D. A., Perdana, R., & Pathoni, H. (2019). Identifikasi Sikap Peserta Didik terhadap Mata Pelajaran Fisik a
di Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Kota Jambi. Unnes Physics Education Journal, 8(1), 34–43.
Banks, H. T., Flores, K. B., Langlois, C. R., Serio, T. R., & Sindi, S. S. (2018). Estimating the rate of prion aggregate amp lification
in yeast with a generation and structured population model. Inverse Problems in Science and Engineering, 26(2), 257–
279. https://doi.org/10.1080/17415977.2017.1316498
Dewi, A. C., Hapidin, H., & Akbar, Z. (2019). Pengaruh Model Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Kritis terhadap
Pemahaman Sains Fisik. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3(1), 18–29.
https://doi.org/10.31004/obsesi.v3i1.136
Hakim, L., & Marzuki, I. (2019). Pendidikan Karakter Rasa Ingin Tahu Melalui Pembelajaran Konstruktif Dalam Kisah Musa
Dan Khidir. Jurnal Kajian Islam Dan Pendidikan Tadarus Tarbawy, 1(2), 138–151.
Hidayah, B., Ariyanto, A. A., & Hariyadi, S. (2020). Apakah emotional intelligence dipengaruhi gender?: Analisis perbedaan
kecerdasan emosi kaitannya dengan manajemen konflik suami-istri dalam masa kritis perkawinan. Jurnal Psikologi
Udayana, 7(2), 43–51. https://doi.org/10.24843/JPU.2020.v07.i02.p05
Kurniawan, D. A., Astalini, & Anggraini, L. (2018). Evaluasi Sikap Siswa SMP Terhadap IPA di Kabupaten Muaro Jambi. Jurnal
Ilmiah DIDAKTIKA, 19(1), 124–139.
Marfu, S., Rudibyani, R. B., & Sofya, E. (2015). Efektivitas Problem Solving Untukmeningkatkan Kemampuan Menyimpulkan
Pada Materi Elektrolit Dan Non-Elektrolit. 4(1), 287–298.
Muldayanti, N. D. (2013). Pembelajaran biologi model STAD dan TGT ditinjau dari keingintahuan dan minat belajar siswa.
Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 2(1), 12–17. https://doi.org/10.15294/jpii.v2i1.2504
Nehru, N., & Irianti, E. (2019). Analisis hubungan rasa ingin tahu dengan hasil belajar. 7(1), 53–59.
Nofrialdi, I., Maison, & Muslim. (2018). Tingkat Kecemasan Matematika Siswa SMA Negeri 2 Kerinci Kelas X MIA Sebelum
Menghadapi Tes Matematika Berdasarkan Gender dan Hubungannya dengan Hasil Belajar. Jurnal Riset Pendidikan
Matematika, 1(2), 11–20.
Oktaviana, D., Jufrida, & Darmaji. (2016). Penerapan RPP Berbasis Multiple Intellegences Untuk Meningkatkan Aktivitas dan
Hasil Belajar Fisika Siswa pada Materi Kalor dan Perpindahan Kalor Kelas X MIA 4 SMA Negeri 3 Kota Jambi. Jurnal
EduFisika, 01(01), 7–12.
Priyadi, R., Maison, & Kurniawan, W. (2019). Pengembangan Kuis Interaktif Pembelajaran Fisika pada Materi Hukum Newton
tentang Gravitasi dengan Menggunakan Program Wondersharequiz Creator 4.5.1 Rian. Tesis, Universitas Jambi. Jambi.
Purwanto, A. E., Hendri, M., & Susanti, N. (2016). Studi Perbandingan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Media PhET
Simulations dengan Alat Peraga pada Pokok Bahsan Listrik Magnet di Kelas IX SMPN Kabupaten Tebo. Jurnal EdulFisika,
01(01), 22–27.
Ricardo, & Meilani, R. I. (2017). Impak minat dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa ( The impacts of students ’
learning interest and motivation on their learning outcomes ). 2(2), 188–201.
Sarjana, I. K. D., Margunayasa, I. G., & Sumantri, M. (2016). Pengaruh Model Pogil, Gaya Kognitif, Dan Motivasi Berprestasi
Terhadap Pemahaman Konsep Ipa Siswa Kelas V Sd. Jurnal PGSD, 4(1), 1–10.
https://doi.org/10.23887/jppundiksha.v49i1.9006
Tegeh, I. M., Parwata, I. G. L. A., & Ostaviani, B. G. (2020). The Observing Learning Activity Assisted by Concrete Media
Improves Student’s Conceptual Knowledge. JPI (Jurnal Pendidikan Indonesia), 9(2), 182. https://doi.org/10.23887/jpi-
undiksha.v9i2.25206
Yolviansyah, F., Suryanti, Rini, E. F. S., Sri Wahyuni, S., & Matondang, M. M. (2021). HUBUNGAN MINAT BELAJAR SISWA
TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DI SMA N 3 MUARO JAMBI. Tunjuk Ajar:Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan, 4(1), 16–
25.
Yusup, F. (2018). Uji validitas dan reliabilitas penelitian kuantitatif. Jurnal tarbiyah: jurnal ilmiah kependidikan, 7(1), 17–23.

Putri , FI., Masda, F., Masion, M.,Kurniawan DA. 2020. Rasa Ingin Tahu dan Minat Vol 3 (2), 2022 fhadira17@gmail.com 25

Anda mungkin juga menyukai