Anda di halaman 1dari 3

INTEGRASI BUDAYA DI INDONESIA

Diajukan Kepada Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta


Untuk Memenuhi Tugas Patriot Bela Negara (PATRIBERA) PKKMB UPN "Veteran" Jakarta
2023

Oleh :
Muhammad Raka Angkasa
NIM: 2310311097

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL "VETERAN' JAKARTA 2023


PENDAHULUAN
Indonesia terdiri dari ribuan pulau yang memiliki ciri khasnya masing-masing di daerahnya,
dan telah mengalami perubahan dari waktu ke waktu, yang sekarang telah menjadi bagian
dari budaya setiap daerah. Setiap daerah telah memberikan kontribusi dalam membentuk ciri
khasnya yang kemudian menjadi bagian dari budaya yang dapat dibanggakan. Oleh karena
itu, suatu bangsa memerlukan persatuan yang dikenal sebagai integrasi budaya. Di mana
dikatakan bahwa sebuah negara yang mampu membangun integrasi budayanya akan
memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan untuk melestarikan budaya yang ada di
dalamnya.

ISI
Secara umum, integrasi sendiri berasal dari bahasa Inggris "integration" yang berarti
keseluruhan. Istilah integrasi memiliki arti pemabauran atau penyatuan dari unsur-unsur
berbeda sehingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat. Secara harfiah, integrasi
berlawanan dengan perpisahan, suatu sikap yang meletakkan setiap bidang dalam kotak-
kotak yang berlainan. Budaya juga memiliki pengertian tersendiri, dalam kehidupan sehari-
hari, budaya atau kebudayaan sering dikaitkan dengan pengertian ras, bangsa, atau etnis.
Kadang-kadang istilah budaya juga dikaitkan dengan seni, ritual, musik, atau berbagai
peninggalan masa lampau. Sedangkan integrasi budaya merupakan proses penyesuaian
antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian dalam
kehidupan masyarakat.

Dalam integrasi budaya yang terjadi di dalam masyarakat, terdapat empat jenis integrasi,
yaitu difusi, akulturasi, asimilasi, dan inkulturasi. Keempatnya memiliki corak tertentu karena
memiliki tujuan dan kebutuhan yang berbeda. Untuk mengulas berbagai macam integrasi
tersebut, akan diuraikan sebagai berikut:

a. Difusi
Difusi bukan merupakan sebuah bentuk penyebaran budaya oleh manusia saja, tetapi juga
merupakan sebuah bentuk integrasi budaya di dalam masyarakat. Integrasi secara difusi ini
banyak digunakan oleh para antropolog yang beraliran difusionisme seperti F. Graebner, F.
Boas, W. Schmidt, dan W. H. R. Rivers. Mereka memiliki keyakinan bahwa pada dasarnya
kebudayaan manusia yang beragam akan terbentuk hanya dari satu macam budaya, dan
melakukan penyebaran budaya di seluruh dunia dengan membawa budaya-budaya yang ada
di tempat asalnya migrasi ke tempat tinggal baru.

b. Akulturasi
Di mana suatu budaya tertentu yang dipengaruhi oleh unsur-unsur dari kebudayaan asing
yang dapat sangat berbeda sifatnya, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing tadi lambat laun
diakomodasi dan diintegrasikan ke dalam kebudayaan asal tanpa kehilangan kepribadian dari
kebudayaan itu sendiri (budaya lokal). Integrasi secara akulturasi ini sendiri berlangsung
secara sinkronik atau saling menyesuaikan antara budaya yang satu dengan yang lain,
berlangsung secara lambat dan damai. Budaya yang terbentuk dari hasil akulturasi biasanya
menonjolkan keharmonisan dan keselarasan dalam penciptaan maupun perkembangannya.
Hal ini disebabkan proses akulturasi sendiri merupakan jalan tengah dari kedatangan budaya
asing yang masuk ke suatu wilayah yang telah memiliki budaya.
c. Asimilasi
Asimilasi adalah pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas
kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru. Sifat integrasi dari asimilasi sendiri
ditandai oleh usaha-usaha mengurangi perbedaan antara orang atau kelompok, atau nilai-
nilai budayanya. Untuk mengurangi perbedaan itu, asimilasi meliputi usaha-usaha
mempererat kesatuan tindakan, sikap, dan perasaan dengan memperhatikan kepentingan
serta tujuan bersama.

d. Inkulturasi
Inkulturasi adalah usaha manusia mengintegrasikan nilai-nilai otentik dari suatu kebudayaan
yang ada di masyarakat ke dalam suatu doktrin ajaran, baik itu ajaran keimanan, dalam ajaran
seni maupun dalam ajaran etika tertentu. Di sisi lain, inkulturasi memiliki peranan sebagai
suatu manifestasi doktrin-doktrin (agama, seni, filsafat) yang terdapat dalam kebudayaan-
kebudayaan yang dimiliki oleh umat manusia.

KESIMPULAN
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa integrasi budaya yang ada di Indonesia dapat
dilakukan dengan cara melestarikan dan menghargai setiap budaya yang ada di tiap daerah.
Dengan ribuan kebudayaan Indonesia, banyaknya perbedaan, perbedaan tersebutlah yang
dapat dijadikan untuk bersatu demi persatuan Indonesia. Banyaknya budaya asing yang
masuk ke Indonesia dapat menjadi permasalahan yang cukup mengganggu; akulturasi
dibutuhkan untuk mencegah budaya asing yang masuk mengganggu bahkan menggantikan
budaya asli yang ada di Indonesia. Seperti halnya yang dikatakan pada asimilasi dan integrasi
budaya. Kebudayaan harus tetap dipertahankan, agar anak cucu dapat melihat keindahan
budaya yang ada di Indonesia yang sudah ada turun temurun.

DAFTAR ISI
https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/apa-itu-integrasi-jenis-contoh-dan-faktor-
pendorongnya/
https://dosensosiologi.com/integrasi-budaya/

Anda mungkin juga menyukai