Melakukan Asesmen Siswa dalam Layanan Bimbingan dan Konseling.

Asesmen siswa dilakukan untuk menemukan apa-apa yang akan diperlukan oleh peserta didik/siswa/murid. Asesmen kebutuhan ini menjadi
dasar dalam merancang program layanan bimbingan dan konseling sesuai kebutuhan murid dari berbagai aspek.

Contoh tabulasi dan analisis data permasalahan siswa:

Bidang Pribadi Bidang Sosial Bidang Belajar Bidang
Karier

No Nama Tidak
Interaksi
Konfli
Sulit
Konfli Cara
Total
Merasa Lai dengan Lain memaham Malas
percay k Lainnya k memilih Lainnya
Tertekan n lawan n i mata belaja
a diri denga pilihan pekerjaa
nya jenis ya pelajaran r
n jurusa n
teman n

1 Sismi 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 6
2 Widi 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 3
3 Yulia 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 3
4 Eko 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 10
5 Amin 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 11
Jumlah 4 4 2 5 3 2 3 3 3 3 1 0 33
Jumlah
12 10 9 4
perbidang
5.98
% butir 9,40% 11,97% 12,82% 14.53% 6,84% 9,40% 10,26% 4,27% 7,69% 4,27% 2,56% 100%
%
% bidang 27,35% 34,19% 23,93% 14,53%
Berdasarkan tabulasi di atas, permasalahan tertinggi terdapat pada bidang
sosial sebesar 34,19 %, diikuti oleh bidang personal sebesar 27,35%, bidang
belajar sebesar 23,93% dan bidang karir sebesar 14, 53%. Adapun butir
masalah yang paling tinggi adalah konflik dengan teman, diikuti oleh masalah
interaksi dengan lawan jenis, tidak percaya diri dan siswa yang paling banyak
memilih teman masalah adalah Amin.

(Ini hanya salah satu contoh interpretasi analisis permasalahan murid.

Bapak/Ibu guru peserta dapat menyesuaikan sesuai dengan siswa/murid yang
ada di sekolah).

Pemahaman terhadap kebutuhan dan karakteristik perkembangan peserta

didik sebagai pangkal tolak layanan bimbingan dan konseling harus
komprehensif, meliputi berbagai aspek internal dan eksternal peserta didik,
siswa, murid ataupun konseli. Untuk program bimbingan dan konseling harus
didasarkan atas hasil asesmen yang lengkap berkenaan dengan kebutuhan
dan karakteristik perkembangan dalam berbagai aspek.

Sumber: Panduan Operasional Layanan Bimbingan dan Konseling

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal dan Tenaga
Kependidikan (tahun 2016)