Bab 1-5 Skripsi Misrina Dewiani-Dikonversi
Bab 1-5 Skripsi Misrina Dewiani-Dikonversi
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
OLEH:
MISRINA DEWIANI
NIM: 0307162070
SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
MANAJEMEN KELAS DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS
PROSES PEMBELAJARAN DI YAYASAN MTS ISLAMIYAH MEDAN
OLEH:
MISRINA DEWIANI
NIM: 0307162070
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
i
Medan, 20 Juli 2020
Nomor :
Lamp :
Perihal : Skripsi
Kepada Yth
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Di Tempat
Dengan Hormat,
Nim :0307162070
Dengan ini kami menilai skripsi tersebut dapat disetujui dan diajukan dalam
sidang munaqosah skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Sumatera Utara ( UINSU) Medan.
Pembimbing I Pembimbing II
ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
NIM : 0307162070
Misrina Dewiani
NIM: 0307162070
i
ABSTRAK
Diketahui pembimbing I
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan nikmat dan karunia-Nya
yang begitu besar. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini untuk
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara,
Namun penulis menyadari, bahwa penulis adalah manusia biasa yang tidak
luput dari kesalahan dan kekhilafan. Sehingga penulis yakin bahwa di dalam
penulisan skripsi tersebut banyak terdapat kesalahan dan kejanggalan. Untuk itu,
penulis memohon maaf yang sebesar- besarnya, dan tidak lupa juga penulis
mengharapkan kritik dan saran agar penulis dapat memperbaiki penulisan skripsi
tersebut.
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis
serta kasih sayang yang luar biasa kepada penulis hingga sampai saat ini.
Terimakasih atas doa dan dukungan yang diberikan sehingga penulis dapat
iii
2. Terimakasih kepada Pimpinan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Dr. Amiruddin Siahaan, M.Pd, seluruh Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
dan motivasi kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya
Medan, Bapak Rustam, S.Pd dan juga guru beserta staf Mts Islamiyah
Medan.
abangku di kelas Ahmad Adi Mukti dan Aswari Lubis, sahabat- sahabatku
tercinta Diana Dwi anggraini, Lia Windari Nasution, Tiwi Alfira, serta
iv
yang dengan suka dan duka , tetap mau bekerja sama, saling asah asih dan
v
DAFTAR ISI
vi
3. Penyajian Data ............................................................................... 33
4. Verifikasi (Menarik Kesimpulan) .................................................. 33
F. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data ................................ 35
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ...................... 39
a. Temuan Umum................................................................................... 39
b. Temuan Khusus .................................................................................. 51
c. Pembahasan Penelitian ....................................................................... 56
BAB V PENTUTUP ..................................................................................... 59
a. Kesimpulan ........................................................................................ 59
b. Saran ................................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 61
Kisi- kisi Instrumen Wawancara ................................................................ 64
DOKUMENTASI ......................................................................................... 66
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangMasalah
bagi terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki peranan
yang sangat penting karena pendidikan merupakan salah satu penentu mutu
sumber daya manusia. Dimana sumber daya manusia berkorelasi positif dengan
baik, memenuhi syarat, dan segala komponen yang ada di dalam lembaga
yang memiliki kemampuan dasar untuk belajar, sehingga dapat mengikuti bahkan
sumber pendidikan secara optimal melalui pembelajaran yang baik dan kondusif.
pendidikan tersebut mampu bersaing dengan siswa di luar sekolah, juga memiliki
akar budaya serta nilai- nilai etika moral (akhlak) yang baik dan kuat. Hal tersebut
sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan sebagai mana tercantum dalam UU
1
Hartoni, Dkk, Implementasi Manajaemen Sarana dan Prasarana di Sekolah Menengah
Kejuruan, Al-Idarah: Jurnal Kependidikan Islam, Vol. 8. No. 1. 2018, hlm. 179-185
2
UU RI No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS (Bandung:Citra Umbara, 2009), hlm. 6
1
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab”.
pendidikan, yaitu guru. Guru ujung tombak pendidikan sebab guru secara
kelas merupakan tugas guru untuk menciptakan kondisibelajar yang optimal dan
menetralisir keadaan jika terjadi gangguan di dalam kelas selama proses belajar
mengajar. Sebagai contoh guru harus menghentikan tingkah laku anak didik yang
pengajaran dan masalah menajemen atau pengelolaan kelas dengan tujuan untuk
apabila: Pertama; diketahui secara tepat faktor-faktor mana sajakah yang dapat
mengajar. Kedua; diketahui masalah apa sajakah yang biasa timbul dan dapat
2
dalam manajemen kelas dan diketahui pula kapan dan untuk masalah mana suatu
metode, alat dan sumber, serta evaluasi diperankan secara optimal guna mencapai
tentang kegiatan belajar mengajar. Seorang guru harus mengetahui dan memiliki
dapat dilaksanakan dengan baik dan memperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan
yang diharapkan.3 Ketika terjadi proses pembelajaran, banyak hal yang harus
diperhatikan guru. Berbeda jumlah dan karakteristik siswa, berbeda pula cara
mengelolanya.4
3
Annisatul Mufarokah, strategi belajar mengajar, (Yogyakarta: Teras, 2009), hlm. 1
4
Sudarwan Danim dan Yunan Danim, Administrasi Sekolah dan Manajemen Kelas,
(Bandung: Pustaka Setia,2010), hlm. 165.
3
“Pengelolaan kelas adalah upaya yang dilakukan oleh guru dalam menciptakan
kelas yang efektif merupakan prasyarat mutlak bagi terjadinya proses belajar
kemampuan guru yang lain dapat menjadi netral dalam arti kurang memberikan
dalam arti seorang guru harus mampu mengontrol atau mengendalikan perilaku
pembelajaran.5
membentuk sistem itu sendiri.6 Apabila kita petakan banyak komponen yang
berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar dari mulai komponen yang datang
dari dalam secara langsung yang berkaitan dengan proses pembelajaran, sampai
pada komponen luar yang tidak langsung berkaitan dengan proses pembelajaran.
5
E.C. Wragg, Pengelolaan Kelas, (Jakarta:PT. Grasindo,1996), hlm. 1
6
Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta:Prenamedia
Group, 2009), hlm. 3
4
ujung tombak yang secara langsung berhubungan dengan siswa sebagai objek dan
subjek belajar. Oleh karena itu berkualitas tidaknya proses pembelajaran sangat
Dengan kata lain, guru merupakan faktor penting dalam menentukan kualitas
pembelajaran.
madrasah islamiyah medan karena dilihat dari hasil riset yang dilakukan di
yayasan madrasah islamiyah medan adalah tempat yang cocok untuk di jadikan
sekolah Islam yang berada di Kota Medan yang terdiri dari delapan kelas secara
keseluruhnnya yaitu Kelas VII terdiri dari 3 kelas, Kelas VIII terdiri dari 2 kelas
dan Kelas IX terdiri dari 3 kelas. Berdasarkan penelitian awal yang dilakukan oleh
dapat dikatakan belum efektif dalam proses pembelajaran dikarenakan masih ada
sebagian dari guru yang: (1) masih banyak siswa yang kurang disiplin, tidak
mentaati aturan yang telah ditetapkan di kelas tersebut, (2) kurang teraturnya
tempat duduk siswa selama proses pembelajaran, (3) siswa merasa bosan ketika
apa yang disampaikan oleh guru, karena dalam menerapkan pembelajaran masih
5
Guru dengan segala kompetensinya juga dituntut untuk mempertahankan
keadaan yang positif dalam belajar sekaligus dituntut untuk mengubah keadaan
yang negatif dalam belajar dikelas. Itulah sebabnya seorang guru dituntut untuk
keterampilan mengajar untuk modal awal yang harus dimiliki sebagai seorang
manajer kelas.
dalam memajemen kelas yaitu: 1), Menata tempat duduk siswa, 2) Menata alat
pajangan siswa. Tanpa manajemen pengaturan yang efektif, maka proses belajar-
mengajar akan terganggu dan guru hanya kembali menertibkan dan menegur
digunakan guru untuk mengajar harus terpotong untuk menertibkan peserta didik
tersebut. Jadi, pengelolaan kelas yang efektif merupakan syarat utama agar proses
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis ingin meneliti lebih
B. Fokus Penelitian
6
kelas, langkah- langkah manajemen kelas, dan faktor pendukung dan penghambat
C. Rumusan Masalah
Sesuai fokus penelitian yang telah dijelaskan, maka rumusan masalah yang
Medan?
D. Tujuan Penelitian
Islamiyah Medan .
Islamiyah Medan.
7
E. Manfaat Penelitian
pembelajaran.
8
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Manajemen Kelas
1. Definisi Manajemen
Management berasal dari kata to manage yang berarti mengatur. Dalam hal
mengatur, akan timbul masalah, problem dan proses pertanyaan tentang apa yang
diatur, siapa yang mengatur, mengapa harus diatur dan apa tujuan pengaturan
mendeterminasi tugas- tugas dan kewajiban- kewajiban secara baik, efekti, dan
efisien.
berikut ini dijelaskan beberapa pengertian manajemen menurut para ahli, sebagai
berikut:
Dr. Candra Wijaya, M.Pd dan Muhammad Rifa’i, M.Pd, Dasar- Dasar Manajemen,
7
9
sebagai fungsi dan aktivitas yang dilaksanakan oleh pemimpin dan
manajemen adalah al-tadbir (pengaturan). Kata ini merupakan derivasi dari kata
dabbara (mengatur) yang banyak terdapat dalam Alquran seperti firman Allah
Swt:
َسنَ ٍة ِّم َّما تَعُدُّون َ ج ِّإلَ أي ِّه فِّى يَ أو ٍم كَانَ مِّ أقدَا ُر ٓهُۥ أَ أل
َ ف ِّ س َما ٓءِّ ِّإلَى أٱۡل َ أر
ُ ض ث ُ َّم يَ أع ُر َّ يُد َِّب ُر أٱۡل َ أم َر مِّ نَ ٱل
Artinya: Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu
naik kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut
Dari isi kandungan yang terdapat dalam surah As-Sajdah:5 tersebut dapatlah
Keteraturan alam raya ini merupakan bukti kebesaran Allah Swt dalam mengelola
alam ini. Namun, karena manusia yang diciptakan Allah Swt, telah dijadikan
8
Dr. H. Rusydi Ananda, M.Pd dan Oda Kinata Banurea, M.Pd, Manajemen Sarana dan
Prasarana Pendidikan, (Medan: CV. Widya Puspita, 2017), hlm. 1
9
Dr. K.H. U. Saefullah, M.M.Pd, Manajemen Pendidikan Islam, (Jawa Barat: CV
Pustaka Setia, 2014), hlm. 3
10
sebagai khalifah di bumi, maka dia harus mengatur dan mengelola bumi dengan
manajemen adalah suatu seni proses pengaturan dan pemanfaatan sumber daya
manusia yang dimiliki organisasi melalui kerjasama para personil untuk mencapai
tujuan organisasi secara efektif dan efisien. manajemen juga diartikan sebagai
usaha pemanfaatan sumber- sumber yang dimiliki organisasi, adanya tujuan yang
2. Definisi Kelas
waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama. Kelas yang
a. Kelas dalam arti sempit: yaitu ruangan yang dibatasi oleh empat
10
Dr. Rahmat Hidayat, MA dan Dr. H. Candra Wijaya, M.Pd, Ayat- ayat Alquran
Tentang Manajemen Pendidikan Islam (Medan:LPPPI, 2017), Hlm. 5
11
Saiful Bahri dan Djamara, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002),
hlm. 196-197
11
siswa menurut tingkat perkembangannya, antara lain berdasarkan
b. Kelas dalam arti luas: yaitu suatu masyarakat kecil yang merupakan
Jadi, dari konsep itu kelas diartikan sebagai ruangan belajar atau
sekelompok siswa yang belajar, yang dibatasi empat dinding, yang dimana peserta
didik belajar, guru mengajar, dan tingkatan sebagai satu kesatuan yang dilakukan
atau manajer kepada bawahan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sedangkan yang dimaksud dengan kelas adalah suatu kegiatan yang dilakukan
sama guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. Di dalam suatu ruangan (kelas)
12
Hadari Nawawi, Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas Sebagai Lembaga
Pendidikan, (Jakarta: Gunung Agung, 1982), hlm. 116
12
Sebagaimana firman Allah Swt dalam surah As-Shaff ayat 4 yang berbunyi:
وص
ٌ صُ صفًّا َكأَنَّ ُهم بُ ْن َٰيَ ٌن َّم ْر َ ٱَّللَ ي ُِحبُّ ٱلَّذِينَ يُ َٰقَتِلُونَ فِى
َ سبِي ِلِۦه َّ ِإ َّن
jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan- akan mereka seperti suatu
motivasi siswa untuk terlibat dan berperan serta dalam proses pembelajaran.
Dengan kata lain manajemen kelas adalah proses seleksi dan menggunakan alat-
alat yang tepat terhadap problem dan situasi manajemen kelas. Guru bertugas
13
Made Pidarta, Pengelolaan kelas, (Surabaya: Usaha Nasional), hlm. 11
13
yang seluas- luasnya pada setiap individu untuk melakukan kegiatan-
perilaku dan kegiatan guru yang diarahkan untuk menarik perilaku siswa
gangguan.15
kelas merupakan upaya yang dilakukan guru dalam mengelola siswa di dalam
dalam dua klasifikasi utama, yaitu fungsi organik dan fungsi pelengkap. Fungsi
organik terkait dengan semua fungsi yang mutlak dijalankan oleh manajemen,
sedangkan fungsi pelengkap terkait dengan semua fungsi yang meskipun tidak
14
Euis Karwati dan Donni Juni Priansa, Manajemen Kelas (Classroom Management),
(Bandung: ALFABETA, 2015), hlm. 6
15
Muldiyana Nugraha, “Manajemen Kelas dalam meningkatkan Proses Pembelajaran”,
TARBAWI, Vol. 4, No. 1, Juni 2018, hlm.31
14
Terry menyatakan bahwa fungsi dasar manajemen ialah: (1). Perencanaan
fungsi manajemen yang diaplikasikan di dalam kelas oleh guru untuk mendukung
diraih di masa depan. Perencanaan kelas sangat penting bagi guru karena
berfungsi untuk:
kelas.
1616
Euis Karwati dan Donni Juni Priansa, Op.Cit, hlm. 21
15
2) Merancang dan mengembangkan kelompok belajar yang berisi
didik.17
jawab guru di dalam kelas. Dalam hal ini, guru memimpin, mengarahkan,
belajar dan pembelajaran yang efektif sesuai dengan fungsi dan tujuan
yang baik bagi peserta didik sehingga peserta didik akan mengikuti apa
ditetapkan di kelas.
17
Ibid, hlm. 21
16
4) Mengambil tindakan korektif saat berdeteksi penyimpangan-
manajemen kelas dapat dipergunakan. Sangat penting bagi guru untuk mengetahui
yang hangat dan akrab dengan peserta didik selalu menunjukkan antusias
manajemen kelas.
2) Tantangan
3) Bervariasi
Penggunaan alat atau media, gaya mengajar guru, pola interaksi antara
kejenuhan.
4) Keluwesan
18
Euis Karwati dan Donni Juni Priansa, Op. Cit, hlm. 22-23
17
Keluwesn tingkah laku guru untuk mengubah strategi mengajarnya
6) Penanaman Kedisiplinan
disiplin dalam segala hal bila ingin peserta didiknya ikut berdisiplin dengan
segala hal.19
B. Efektivitas Pembelajaran
Efektivitas berasal dari kata efektif yang artinya efek, pengaruh, akibat
atau yang dapat membawa hasil. Sehingga efektifitas berarti daya guna atau
efektivitas adalah usaha untuk mencapai sasaran dan yang telah ditetapkan sesuai
yang tersedia untuk memperoleh hasil yang maksimal baik secara kualitatif
maupun kuantitatif.20
19
Euis Karwati dan Donni Juni Priansa, op.Cit, hlm. 26-27
20
Supardi, Sekolah Efektif; Konsep Dasar dan Praktiknya. (Jakarta: Rajawali Press,
2013), hlm. 163
18
Sementara itu pembelajaran asal katanya adalah belajar, belajar adalah
sebagai perubahan yang terjadi pada tingkah laku potensial yang secara
relatiftetap dinggap sebagai hasil dari pengamatan dan latihan. Yang dimaksudkan
adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil dari
dalam rangka mencapai tujuan khusus belajar yang diharapkan. Selain itu
diketahui bahwabelajar akan lebih berhasil, bila bahan pelajaran sesuai dengan
bagi siswa. Pembelajaran efektif juga dapat menciptakan suasana belajar yang
21
Abu Ahmadi dan Widodo S. Psikologi Belajar, (.Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hlm.
119
19
menyenangkan sehingga memberikan kreativitas siswa untuk mampu belajar
dengan potensi yang sudah mereka miliki yaitu dengan memberikan kebebasan
lakukan sebuah cara agar proses pembelajaran yang diinginkan tercapai yaitu
dengan cara belajar efektif. Untuk meningkatkan cara belajar yang efektif perlu
tertentu bagi peserta didik, oleh karena itu, perencanaan pembelajaran yang telah
dirancang guru harus dilaksanakan dengan tepat dan mencapai hasil belajar dan
1) Karakteristik siswa
2) Karakteristik guru
22
Khadijah, Belajar dan Pembelajaran, (Medan: Cipta Pustaka, 2013), hlm. 51
23
Syarifuddin, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Medan: Hijri Pustaka, 2006), hlm. 120
20
4) Karakteristik kelompok
5) Fasilitas fisik
adalah faktor guru, siswa, sarana prasarana, serta faktor lingkungan. Lebih lanjut
1) Faktor Guru
guru bukan hanya sebagai model dan teladan bagi siswa yang
2) Siswa
aspek siswa meliputi aspek latar belakang siswa serta faktor sifat
24
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Raja Grafindo Perkasa, 2004), hlm. 246
21
lain.Sedangkan dilihat dari sifat yang dimiliki meliputi kemampuan
sangatmempunyai pengaruhpadakegiatanbelajar.
4) Faktor Lingkungan
22
hubungan antara orang yang terlibat dalam proses pembelajaran.
pihak lain.25
strategi belajar siswa adalah didasarkan pada suatu bentuk pengajaran langsung
25
WinaSanjaya,. Strategi Pembelajaran Berorientasi Pada Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana, 2009), hlm. 52-57
23
dengan pertanyaan seperti mengapa mereka menolak atau menerima suatu
pertama dikelas dengan guru hadir untuk membantu bila diperlukan dan
adalah:
26
Yusuf Hadijaya, Strategi Penerapan Kurikulum Integratif Tematik di Madrasah Aliyah,
(Medan: Perdana Publishing, 2016), hlm. 45
24
penelitian menunjukkan bahwasanya pelaksanaan pengelolaan kelas dalam
adalah dengan (1) Penciptaaan lingkungan kelas yang positif oleh guru
dengan baik dalam menciptakan iklim atau suasana kelas yang baik dan
mengatur ruang kelas, mengatur tempat duduk siswa yang bervariasi dan
keindahan kelas.27
pembelajaran PAI yang dilakukan guru PAI atau Keagamaan sudah efektif
27
Irfan Rozaki, Skripsi: “Pengelolaan Kelas dalam Meningkatkan Efektivitas
Pembelajaran Fiqh Siswa Kelas VIII di MTsN Gondangrejo Karanganyar tahun pelajaran
2017/2018” (Surakarta: UIN Surakarta, 2017), hlm. 57
25
pembelajaran dapat dilihat dari pertama, efektifitas pengorganisasian kelas
dan potensi siswa oleh guru. Kedua, efektifitas belajar siswa yang telah
dalam proses belajar mengajar PAI di MTs Negeri Turen adalah: (a)
Memberi stimulus agar aktif di kelas , rua ng kelas den gan ukuran 63 m2,
tepat dan bervariasi, Me nggunakan media yang sesuai dengan materi yang
(LKS), dan LCD proyektor, P ola inter aksi edukatif dan komunikatif. (2)
28
Madinatul Munawwaroh, Skripsi: “Manajemen Kelas dalam Meningkatkan Efektivitas
Pembelajaran PAI di NU Karang Anyar Indramayu Jawa Barat” (Yogyakarta: UIN Sunan
Kalijaga, 2012), hlm. 99
26
lingkungan, dan faktor pendukungnya adalah tersedianya fasilitas sarana
dan prasarana, terjalinnya koordinasi yang baik antara guru-guru PAI, wali
kelas, BK, WAKA dan Kepala Sekolah dan dukungan dari orang tua
hati.29
29
Rudi Herwanto, Skripsi: “Implementasi Manajemen Kelas dalam Meningkatkan Proses
Belajar Mengajar Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Negeri Turen Malang”
(Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim, 2015), hlm. 86
30
Hamidatun Nisa Tambak, Skripsi: “ Implementasi Manajemen Kelas dalam
Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran PAI di MA Tahfidzil Quran Medan” (Medan: UINSU,
2019), hlm. 56
27
Perbedaannya dalam penelitian ini dengan penelitian yang akkan peneliti
lakukan terletak pada lokasi dan bidang kajiannya. Lokasi dalam penelitian
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
pengelolaan data pada bulan November 2019 sampai bulan April 2020.
dilaksanakan oleh sekelompok peneliti dalam bidang ilmu sosial termasuk juga
metode kualitatif dalam penelitian ini, yaitu mengacu pada pendapat yang
RosdaKarya, 2000), h. 3.
29
1. Menyesuaikan penelitian kualitatif lebih mudah apabila berhadapan
dan responden.
3. Metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak
tertulis atau lisan dari perilaku para aktor yang dapat diamati dari situasi sosial.
pemahaman yang rasional. Aktivitas internal yang dilakukan dalam penelitian ini
dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia
sekitarnya. Dalam hal ini penelitian mengumpulkan berbagai data dan informasi
Data observasi dan wawancara akan dipaparkan sesuai dengan apa yang dimaksud
C. Subyek Penelitian
1. Kepala Madrasah
2. Peserta Didik
3. Guru
30
D. Teknik Pengumpulan Data
Dokumentasi.
1. Observasi
fenomena- fenomena sosial, dan gejala- gejala alam dengan jalan pengamatan
dan pencatatan.32 Teknik ini sangat relevan digunakan dalam penelitian kelas
didik dan interaksi peserta didik, kelompok dan gurunya. Pengamatan dapat
dilakukan secara bebas dan terstruktur. Pada tahap ini lebih banyak dimanfaatkan
yang sebenarnya. Setelah tahap ini, peneliti yakin akan merasa membaur dengan
lingkungan sekolah.
Observasi dapat dilakukan secara langsung dengan mata tanpa alat bantu
dilihat dan hal-hal yang diperlukan dalam melakukan penelitian yang sedang
32
Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial, (Bandung: Mandar Maju, 1990),
hlm. 157
31
kamera, dan recorder, hp, dan pulpen.
2. Wawancara
permasalahan yang akan diteliti, sementara tidak terstruktur timbul apabila ada
disiapkan.
bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang
informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan
disiapkan.33
yang berkaitan dengan penelitian, yaitu kepala madrasah, guru, dan peserta didik.
33
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2006), h. 138
32
c. Alat (lembar pedoman wawancara) berfungsi untuk pedoman saat
wawancara berlangsung.
3. Studi Dokumentasi
b. Struktur organisasisekolah
e. Data tenagakependidikan
selanjutnya penulis melakukan analisa data. Analisa data yang penulis gunakan
Medan.
analisis data dalam penelitian ini yaitu menggunakan Analysis Interactive model
dari Miles dan Huberman, yang membagi langkah- langkah dalam kegiatan
33
analisis data dengan beberapa bagian yaitu pengumpulan data (data collection),
reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan
1. Pengumpulan Data
2. Reduksi Data
mengarahkan, membuang data yang tidak perlu dan mengorganisasi dengan cara
3. Penyajian Data
Menyatakan bahwa penyajian data berupa narasi kalimat, gambar/ skema, jaringan
4. Penarikan Kesimpulan
34
pola, pernyataan- pernyataan, konfigurasi, arahan sebab akibat, dan berbagai
proposisi.34
sebagai berikut:
lapangan secara lengkap. Catatan lapangan ini terdiri atas deskripsi dan
refleksi.
sementara.
34
Miles, Huberman dan Tjetjep Rohidi, Analysis Data Kualitatif (terjemahan kedalam
Bahasa Indonesia) , (Jakarta: UI Press, 1992), hlm. 420
35
akan didapat suatu kesimpulan yang mantap dan benar- benar sesuai
orang lain.
apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang
terjadi sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Tetapi perlu diketahui
bahwa kebenaran realitas data menurut penelitian kualitatif tidak bersifat tunggal,
yang diamati, serta dibentuk dalam diri seorang sebagai hasil proses mental tiap
karena suatu hasil penelitian tidak ada artinya jika tidak mendapat pengakuan
35
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2017), h. 366
36
pendapat Lincon dan Guba untuk mencapai trustworthiness diperlukan teknik
antara lain:
1. Kredibilitas (Kepercayaan)
Adapun usaha untuk lebih terpercaya dalam penemuan penelitian ini yaitu
dengan cara:
yang terpercaya.
orang lain.
37
membuktikan dan mengubah interpretasi dalam proses penelitian
2. Transferabilitas (Kebergantungan)
asumsi seperti rata-rata populasi dan rata-rata sampel atau asumsi kurva norma.
terkandung dalam fenomena studi dan fenomena lain di luar ruang lingkup studi.
3. Dependabilitas
ini dependabilitas dibangun sejak dari pengumpulan data dan analisis data
4. Konfirmabilitas(Kepastian)
teknik pengumpulan data, dan analisis data serta penyajian data penelitian.36
36
Salim dkk, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Cita Pustaka, 2016, h. 165-169
38
BAB IV
A. TEMUAN UMUM
Kondisi sekitar Mts Islamiyah Medan dikelilingi perumahan warga, yang secara
39
Suasana sekolah tetap terjaga dengan baik dari keributan, karena sekolah
dilengkapi dengan pagar yang cukup mampu menghadang keributan dari luar.
2. Sejarah Singkat
program pendukung dan penguat melahirkan peserta didik yang cerdas, mandiri,
Visi
Misi
dan berbudi pekerti yang tinggi dan mengembangkan sikap dan perilaku
40
b. Mengembangkan budaya gemar membaca, rasa ingin tau, bertoleransi,
didik.
41
4. Struktur Organisasi
ISLAMIYAH MEDAN
RUSTAM, S.Pd. I
Kepala MTs KOMITE SEKOLAH
RUSTAM, S.Pd. I SYARWAN NST, MONCOT, BAKDIYAH, S.T Dra. SRI MURTI
S.Pd. I S.Ag Gbs. Fikih
Gbs. Aqidah Gbs. IPA
Gbs. Al-quran. Gbs.B.Arab
Akhlak
Hadits SYARIFATUL JANNAH, AYU SURAYA, S.Ag
S.Pd. I Gbs. SKI
SRI NURWATI, S. Pd NUR ASMANI, S.Pd
Gbs. Al – Qur’an
Gbs. Matematika Gbs. KTKS
HENNY HERLINA, KARTIKA EKA PUTRI, R. ANI SYAMSIDAR, ABDAN EBIN PURBA,
S.Pd. I S.H S.Pd
S.E
Gbs. TIK Gbs. B. Indonesia
S.Pd. I Gbs. B. Inggris
42 SISWA
Gambar 4.1 Struktur Organisasi MTs Islamiyah Medan
dalam lembaga pendidikan dan pembelajaran, diserahi tugas dan wewenang untuk
42
18 Hotma Ramadhan Leo, S.Pd Bahasa Inggris
19 Sapren Karate
23 Halimah Penjaskes
6. Siswa
dapat menjadi produk pendidikan yang bermutu. Adapun data keseluruhan siswa-
siswi MTs Islamiyah Medan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
JENIS
TEMPAT TANGGA
NAMA SISWA KELAMI
LAHIR L LAHIR
N
43
Ananda Diva Ramadhani Medan 10/11/2004 P
Padang
Elsa Satri Yeni 27/07/2005 P
Panjang
Lhokseumaw
Luthfia Hayati 29/06/2005 P
e
44
Nabila Medan 10/11/2006 P
45
Indah Sari Medan 07/07/2005 P
46
Taufiqah Rahmatillah Medan 09/02/2006 P
47
Muhammad Rafi Ramadhan
05/10/2005 L
Harahap Medan
pendidikan dan tujuan pembelajaran secara khusus berlangsung secara efektif dan
efisien. Adapun data sarana dan prasarana di MTs Islamiyah Medan dapat dilihat
di bawah ini:
a. Sarana
3 Lampu 29
4 Lemari Kelas 22
5 Kipas Angin 26
6 Jam Dinding 16
7 Papan Tulis 12
48
8 Sapu 18
9 Serokan 12
10 Kemoceng 14
11 Penghapus 12
12 Meja Kantor 15
13 Kursi Kantor 42
14 Sofa Pendek 3
15 Sofa Panjang 1
16 Meja Tamu 2
17 TV 1
18 DVD 1
19 Dispencer 3
20 Komputer 10
21 Laptop 20
22 Printer 3
23 Tong Sampah 4
24 Bingkai 10
25 Lemari Buku 1
26 Lemari Guru 1
27 Lemari Baju 1
28 Lemari Obat 1
29 Timbangan Badan 1
30 Tempat Tidur 1
49
31 Gorden 2
32 Ambal 5
33 Tikar 4
34 Amply 1
35 Rak Buku 2
36 Gelas 31
37 Ceret Listrik 1
38 Teko 4
39 Rak Piring 1
40 Piring 21
41 Talam 3
42 Saringan Teh 2
43 Sendok 24
44 Tutup Gelas 30
46 Ember 4
47 Bak 1
48 Gayung 6
49 Kaca 2
50 Broos/Sikat 2
51 Pintu 4
b. Prasarana
50
Jumlah keseluruhan prasarana/ gedung MTs Islamiyah Medan tahun ajaran
1) Lantai II 4 Lokal
2) Lantai I 8 lokal
6) 1 bangunan perpustakaan
7) 1 bangunan masjid
B. TEMUAN KHUSUS
mengelola siswa di dalam kelas atau ruangan belajar yang dilakukan untuk
motivasi terhadap siswa untuk selalu ikut terlibat dalam proses pembelajaran di
kelas.
51
tempat duduk agar pembelajaran tersebut dapat berjalan dengan kondusif dan
siswa- siswi merasa nyaman dalam kegiatan pembelajaran. Jika sebelum
melaksanakan kegiatan pembelajaran dan guru tersebut telah mempersiapkan atau
menata keadaan ruang kelas tersebut maka dapat berjalanlah kegiatan
pembelajaran tersebut. Kalau mereka belum siap, maka berusaha dan cari apa- apa
saja yang kita lakukan sehingga mereka siap untuk memulai pembelajaran.
Setelah itu adanya persiapan semua kelengkapan seperti alat tulis, alat peraga,
bahan ajar, silabus harus disiapkan oleh seorang guru sehingga dia bisa
memahami apa saja materi yang dia sampaikan . jadinya dia tau apa yang harus
dilakukan dan berapa lama dia membuka pembelajaran dan penutup setelah
pembelajaran tersebut”.37
memotivasi siswa, dan serta menyediakan alat- alat atau fasilitas pembelajaran
serta metode yang mendukung agar siswa dapat belajar sesuai dengan yang
diharapkan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi seni budaya Ibu Nur
Asmani, S.Pd pada hari Rabu, 11 Maret 2020 pukul 11:15 Wib:
52
juga menggunakan alat peraga. Agar siswa tersebut tidak merasa bosan dan dapat
lebih memahami apa yang saya jelaskan. Yang keempat, disiplin siswa. Ketika
saya menjelaskan tentunya tidak semua siswa mendengarkan apa yang saya
sampaikan tersebut, ketika saya menjelaskan ada sebagian siswa yang usil atau
mengganggu temannya sehingga temannya pun juga tidak fokus dengan yang saya
jelaskan, dan masih adanya siswa yang bermalas- malasan mendengarkan apa
yang saya sampaikan. Nah, disini saya menerapkan disiplin siswa dengan cara
memberikan hukuman kepada siswa yang usil terhadap temannya dan siswa yang
bermalas- malasan dalam mengikuti pembelajaran tersebut seperti saya suruh
bernyanyi lagu Indonesia Raya dan juga mengutip sampah di sekitaran sekolah
tersebut”.38
Ramadhanta Sinabutar pada hari Rabu, 11 Maret 2020 pukul 12:50 Wib:
yaitu: yang pertama, kondisi ruang kelas. Dalam menciptakan kondisi kelas,
seorang guru harus mampu membuat nyaman kelas tersebut. Seperti memberi
pelajaran yang diajarkan tersebut di dinding kelas Yang kedua¸ mengatur tempat
duduk siswa, dengan mengatur tempat duduk siswa hendaknya seorang guru
agar guru dapat mengontrol tingkah laku siswa saat pelajaran sedang berlangsung.
38
Hasil wawancara kepada Ibu guru bidang studi Seni Budaya ( Nur Asmani, S.Pd) pada
hari Rabu, 11 Maret 2020 pukul 11:15 Wib.
39
Hasil wawancara kepada murid MTs Islamiyah Medan (Berkah Ramadhanta
Sinabutar), pada hari Rabu, 11 Maret 2020 pukul 12:50 Wib.
53
pembelajaran sangat membantu guru dalam proses pembelajaran, seorang guru
tidak mampu melaksanakan tugasnya jika tidak ada bahan ajar dan metode
mengajar. Oleh karena itu kompetensi guru sangat diperlukan dalam pemilihan
metode pengajaran yang tepat agar guru tersebut dapat menguasai materi yang
akan diajarkan kepada siswanya. dan keempat menciptakan disiplin siswa agar
siswa sangat membantu guru dalam menciptakan disiplin siswa, agar siswa
Rustam, S.Pd.I pada hari Rabu, 11 Maret 2020 pukul 09:48 Wib:
40
Hasil wawancara dengan Bapak Kepala Madrasah (Rustam, S.Pd.I), pada hari Rabu, 11
Maret 2020 pukul 09:48 Wib
54
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi Seni Budaya Ibu
Nur Asmani, S.Pd pada hari Rabu, 11 Maret 2020 pukul 11:57 Wib:
perubahantingkah laku siswa di dalam kelas agar siswa tersebut dapat lebih baik
dari tingkah laku sebelumnya. Dengan demikian, jika langkah- langkah yang
efektif.
Tentunya ada faktor pendukung dan penghambat yang dialami seorang guru
pembelajaran tersebut.
41
Hasil wawancara kepada Ibu guru bidang studi Seni Budaya ( Nur Asmani, S.Pd) pada
hari Rabu, 11 Maret 2020 pukul 11:57 Wib.
55
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi Seni Budaya Ibu
Nur Asmani, S.Pd pada hari Rabu, 11 Maret 2020 pukul 12: 32 Wib:
Medan yaitu: faktor penghambat, kurangnya fasilitas atau alat peraga, masih ada
siswa yang tidak mengikuti pembelajaran, adanya siswa yang tidak mengerjakan
tugas atau PR. Faktor pendukung: adanya ruang kelas, ruang perpustakaan,
C. PEMBAHASAN
memotivasi siswa, dan serta menyediakan alat- alat atau fasilitas pembelajaran
56
serta metode yang mendukung agar siswa dapat belajar sesuai dengan yang
diharapkan.
Yayasan MTs Islamiyah Medan yaitu: yang pertama, kondisi ruang kelas. Dalam
menciptakan kondisi kelas, seorang guru harus mampu membuat nyaman kelas
Yang kedua¸ mengatur tempat duduk siswa, dengan mengatur tempat duduk siswa
memungkinkan bisa bertatap muka agar guru dapat mengontrol tingkah laku siswa
saat pelajaran sedang berlangsung. yang ketiga bahan ajar dan menyiapkan
pembelajaran, seorang guru tidak mampu melaksanakan tugasnya jika tidak ada
bahan ajar dan metode mengajar. Oleh karena itu kompetensi guru sangat
diperlukan dalam pemilihan metode pengajaran yang tepat agar guru tersebut
dapat menguasai materi yang akan diajarkan kepada siswanya. dan keempat
terus- menerus.
57
sertakan siswa dalam kegiatan pembelajaran, dan juga menerapkan disiplin siswa
agar siswa tersebut dapat lebih baik dari tingkah laku sebelumnya. Dengan
demikian, jika langkah- langkah yang dipaparkan di atas diterapkan maka proses
atau alat peraga, masih ada siswa yang tidak mengikuti pembelajaran, adanya
siswa yang tidak mengerjakan tugas atau PR. Faktor pendukung: adanya ruang
58
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manajemen kelas terdiri dari dua kata, yaitu manajemen dan kelas.
atau manajer kepada bawahan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sedangkan yang dimaksud dengan kelas adalah suatu kegiatan yang dilakukan
sama guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. Di dalam suatu ruangan (kelas)
adalah:
Medan yaitu: yang pertama, kondisi ruang kelas. Yang kedua¸ mengatur
tempat duduk siswa. yang ketiga bahan ajar dan menyiapkan metode
siswa.
59
3. faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan manejemen kelas di
fasilitas atau alat peraga, masih ada siswa yang tidak mengikuti
pembelajaran, adanya siswa yang tidak mengerjakan tugas atau PR. Faktor
mesjid.
B. SARAN
saran:
lainnya.
menguasai keadaan ruang kelas dan juga tingkah laku siswanya ketika
60
DAFTAR PUSTAKA
Djamara dan Saiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta,
2002)
2018.
1990)
61
Madinatul Munawwaroh, Skripsi: “Manajemen Kelas dalam Meningkatkan
Karya, 2000)
Rosdakarya, 2006)
Rosdakarya, 2017)
Oda Kinata Banurea dan Rusydi Ananda, Manajemen Sarana dan Prasarana
62
Sanjaya, Wina,Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta:Prenamedia Group, 2009).
Supardi, Sekolah Efektif; Konsep Dasar dan Praktiknya. (Jakarta: Rajawali Press,
2013)
Wawancara dengan Bapak Kepala Madrasah (Rustam, S.Pd.I), pada hari Rabu, 11
Wawancara kepada Ibu guru bidang studi Seni Budaya ( Nur Asmani, S.Pd) pada
63
Kisi- kisi Instrumen Wawancara
Kepala sekolah
sekolah?
Guru
pembelajaran?
64
Siswa
menyenangkan?
menyenangkan?
pembelajaran?
5. Apakah guru sering memberikan hadiah ketika di dalam kelas siswa aktif
65
Lampiran I Dokumentasi
66
67
68
69
Lampiran II
70
71