Jurnalistik Data - Kelompok 7
Jurnalistik Data - Kelompok 7
JURNALISME DATA
DOSEN PENGAMPU :
NIP : 195812051989031001
DISUSUN OLEH :
ILMU KOMUNIKASI
MEDAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat
dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik.
Makalah yang berjudul "Jurnalisme Data Televisi dan Jurnalisme Data Radio" yang
membahas tentang analisis jurnalisme data dalam media televisi dan radio. Kami
menyadari bahwa tema ini sangat penting untuk dibahas mengingat televisi dan radio
masih menjadi media massa yang penting bagi masyarakat untuk mengakses informasi.
Penulisan makalah ini dilakukan sebagai bagian dari tugas kuliah kami dalam mata
kuliah Jurnalisme Data.Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini tidaklah mudah
dan memerlukan kerja keras, waktu, dan dedikasi yang tinggi. Oleh karena itu, kami
ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Jurnalisme Data,
yang telah memberikan panduan dan bimbingan dalam penulisan makalah ini.
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan dan motivasi kepada kami selama proses penulisan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan wawasan yang lebih dalam tentang
penggunaan jurnalisme data dalam media televisi.
Akhir kata, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan untuk perbaikan dan pengembangan di masa yang akan datang.
Kelompok 7
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB Ⅰ PENDAHULUAN
1.C. Tujuan
1.D. Manfaat
BAB Ⅲ PEMBAHASAN
BAB Ⅳ PENUTUPAN
4.A. Kesimpulan
Jurnalisme data telah menjadi salah satu tren terbaru dalam dunia jurnalisme di era
digital. Hal ini karena penggunaan teknologi dan ketersediaan data yang semakin
meningkat, serta kebutuhan masyarakat akan informasi yang lebih akurat dan dapat
dipercaya. Namun, meskipun jurnalisme data telah diadopsi oleh banyak media,
penggunaannya pada televisi and radio masih terbilang minim.
Salah satu latar belakang masalah terkait jurnalisme data televisi dan Jurnalisme data
radio pada masa kini adalah kurangnya keterampilan dan pengetahuan teknis pada
jurnalis televisi dalam memproses dan menganalisis data. Seiring dengan perkembangan
teknologi yang semakin pesat, jurnalis televisi dituntut untuk memiliki keterampilan
dalam mengolah data agar dapat memperkuat narasi mereka dan meningkatkan kualitas
informasi yang disajikan. Namun, tidak semua jurnalis televisi dan radio memiliki
keterampilan tersebut.
Media massa seperti radio dan televisi tetap menjadi sumber informasi yang penting
bagi masyarakat dalam mengakses berita dan informasi terbaru. Namun, dalam era
digital yang semakin berkembang, media massa tersebut harus beradaptasi dan
memanfaatkan teknologi untuk tetap relevan dan bersaing dengan platform digital
lainnya.
Salah satu inovasi yang semakin banyak digunakan dalam jurnalisme di media radio dan
televisi adalah jurnalisme data. Dalam konteks ini, jurnalisme data dapat diartikan
sebagai pengumpulan, analisis, dan visualisasi data untuk menghasilkan berita dan
laporan yang lebih mendalam dan informatif.Namun, penggunaan jurnalisme data
dalam media radio dan televisi masih menghadapi beberapa tantangan, seperti
kurangnya sumber daya, keterbatasan teknologi, dan kurangnya keterampilan jurnalis
dalam menganalisis dan memvisualisasikan data. Selain itu, media massa juga harus
mempertimbangkan etika dalam penggunaan data, seperti privasi dan keamanan data,
serta memastikan keakuratan dan keandalan data yang digunakan.
Oleh karena itu, penting untuk mengeksplorasi lebih lanjut tentang penggunaan
jurnalisme data dalam media radio dan televisi, serta tantangan dan peluang yang
dihadapi oleh jurnalis dalam menggunakannya. Hal ini dapat memberikan wawasan
yang lebih dalam tentang bagaimana jurnalisme data dapat meningkatkan kualitas
laporan media massa dan menghadapi tantangan dalam era digital.
Untuk itu, di dalam makalah dianalisis berbagai program Televisi dan Radio untuk
dianalisis bagaimana Jurnanalisme data yang digunakan dalam menyajikan informasi
penting kepada masyarakat.
a) Bagaimana Penerapan Jurnalisme Data Televisi pada salah satu Program televisi
yaitu “ Kompas Tv” ?
b) Bagaimana Penerapan Jurnalisme Data Radio pada salah satu Program Radio
yaitu “ Radio Republik Indonesia “ ?
1.C. Tujuan.
2). Untuk mengetahui bagaimana penerapan Jurnalisme data televisi pada program
televisi “ Kompas Tv “
3). Untuk mengetahui bagaimana penerapan Jurnalisme data Radio pada program radio
“
Manfaat dari pembuatan makalah ini, Diharapkan melalui makalah ini, dapat
dijadikan sebagai referensi penegmbangan ilmu pengetahuan serta bahan pembelajaran
bagi pembaca untuk memahami Penerapan Jurnalisme data. Dan dijadikan Pihak
Kompas Tv sebagai acuan untuk melakukan beberapa perbaikan dalam penyajian data
berkaitan dengan Data Jurnalistik Televisi.
BAB Ⅱ KAJIAN PUSTAKA
Tujuan jurnalisme data adalah untuk mengungkapkan fakta, tren, dan pola dalam
data yang dapat memberikan wawasan baru tentang isu-isu kompleks yang sulit
dimengerti. Jurnalisme data dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat karena
dapat membantu mengungkapkan fakta-fakta yang sebelumnya tidak diketahui atau
tersembunyi. Namun, jurnalisme data juga memerlukan keterampilan dan
pengetahuan yang luas dalam analisis data dan teknologi informasi, sehingga praktik ini
tidak dapat dilakukan oleh semua orang.
Secara umum, definisi jurnalisme data adalah praktik jurnalisme yang menggunakan
teknologi informasi dan analisis data untuk mengungkapkan fakta, pola, dan keteraturan
dalam cerita jurnalistik.
Tujuan utama jurnalisme data adalah untuk mengungkapkan fakta, pola, dan
keteraturan yang mungkin tidak terlihat dalam cerita jurnalistik tradisional. Beberapa
tujuan spesifik dari jurnalisme data antara lain:
1. Pengumpulan data
Langkah pertama dalam jurnalisme data adalah mengumpulkan data. Data dapat
dikumpulkan dari berbagai sumber, seperti sumber terbuka (seperti situs web
pemerintah atau organisasi nirlaba), sumber internal (seperti basis data
perusahaan), atau melalui survei dan wawancara.
2. Pembersihan data
3. Analisis data
Setelah data dibersihkan, jurnalis dapat memulai analisis data. Analisis data
dapat melibatkan penggunaan perangkat lunak statistik atau algoritma untuk
mengidentifikasi pola atau tren dalam data.
4. Visualisasi data
Setelah analisis selesai, data dapat disajikan secara visual melalui grafik,
diagram, atau peta. Visualisasi data membantu mempermudah pemahaman dan
mempresentasikan temuan secara lebih menarik dan mudah dimengerti.
5. Interpretasi data
6. Pembuatan laporan
Langkah terakhir adalah pembuatan laporan. Laporan dapat berupa cerita naratif,
infografis, atau kombinasi keduanya. Laporan harus dikembangkan dengan baik
untuk memastikan bahwa temuan disajikan secara jelas dan menarik bagi
pembaca.
Dalam setiap tahapan jurnalisme data, jurnalis harus memastikan bahwa data
yang digunakan valid, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan. Jurnalis juga harus
mempertimbangkan aspek etika dalam penggunaan data, seperti privasi individu atau
organisasi, serta memastikan bahwa temuan yang ditemukan tidak menimbulkan
konsekuensi yang merugikan bagi pihak tertentu.
1. Penyediaan data yang lebih luas: Dalam era revolusi industri 4.0, semakin
banyak data yang tersedia dan dapat diakses secara mudah. Banyak organisasi,
pemerintah, dan perusahaan yang menyediakan data terbuka (open data) yang
dapat digunakan oleh jurnalis untuk melaporkan berita dengan lebih akurat.
2. Pengolahan data yang lebih cepat dan akurat: Adopsi teknologi seperti big data,
machine learning, dan artificial intelligence (AI) telah membuat pengolahan data
menjadi lebih cepat dan akurat. Hal ini memungkinkan jurnalis untuk
menganalisis data dengan lebih cepat dan menghasilkan laporan yang lebih baik.
3. Visualisasi data yang lebih kreatif: Dalam era revolusi industri 4.0, teknologi
visualisasi data semakin canggih. Jurnalis dapat menggunakan teknologi ini
untuk membuat visualisasi data yang lebih kreatif dan interaktif, yang
memungkinkan pembaca untuk lebih mudah memahami informasi yang
kompleks.
4. Jurnalisme sensor dan Internet of Things (IoT): Sensor dan teknologi IoT dapat
digunakan untuk mengumpulkan data secara real-time tentang lingkungan,
cuaca, lalu lintas, dan sebagainya. Hal ini memungkinkan jurnalis untuk
membuat laporan yang lebih akurat dan informatif tentang peristiwa yang
sedang terjadi.
5. Personalisasi dan penyebaran melalui media sosial: Dalam era revolusi industri
4.0, teknologi juga memungkinkan jurnalis untuk membuat laporan yang lebih
personal dan menjangkau audiens melalui media sosial. Dengan algoritma yang
cerdas, jurnalis dapat menyesuaikan konten untuk audiens mereka dan
memperluas jangkauan laporan mereka melalui platform media sosial.
Dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat dan luas, jurnalisme data di era
revolusi industri 4.0 menawarkan potensi yang tak terbatas bagi jurnalis untuk membuat
laporan yang lebih akurat, informatif, dan menarik.
Jurnalisme data televisi adalah jenis jurnalisme data yang dilakukan melalui media
televisi. Jurnalisme data televisi menggunakan data dan teknologi untuk
mengumpulkan, menganalisis, dan memvisualisasikan informasi, yang kemudian
disajikan melalui program-program televisi.
Dalam jurnalisme data televisi, jurnalis data bekerja sama dengan produser televisi,
editor, dan fotografer untuk menghasilkan laporan-laporan yang menggabungkan data
dengan narasi visual yang menarik. Data-data tersebut bisa berupa angka-angka
statistik, grafik, tabel, atau diagram yang diolah dan disajikan dengan cara yang mudah
dimengerti oleh penonton televisi.
Beberapa program televisi yang menggunakan jurnalisme data antara lain program
berita investigasi, dokumenter, dan program berita reguler. Dalam program berita
investigasi, jurnalisme data televisi sering digunakan untuk mengungkap skandal atau
kasus-kasus korupsi. Sedangkan dalam program dokumenter, jurnalisme data televisi
digunakan untuk memberikan informasi yang lebih detail dan mendalam tentang suatu
topik atau peristiwa.
Simon Rogers, seorang ahli jurnalisme data dan pendiri Datawrapper, menyatakan
bahwa jurnalisme data televisi harus dilakukan dengan cara yang kreatif dan menarik
untuk menarik perhatian penonton. Ia menekankan bahwa visualisasi data harus
sederhana dan mudah dimengerti, sehingga penonton dapat mengerti informasi yang
disajikan dengan cepat.
Tujuan dari jurnalisme data televisi adalah untuk memberikan informasi yang akurat
dan mudah dipahami kepada penonton, serta membantu mereka memahami isu-isu yang
kompleks. Jurnalisme data televisi juga dapat membantu memperkuat kepercayaan
publik terhadap media televisi dengan memberikan laporan yang didukung oleh data
yang akurat dan transparan.
Dalam era teknologi dan informasi seperti sekarang, jurnalisme data televisi semakin
berkembang dan menjadi semakin penting. Ini karena banyak orang mendapatkan
informasi dari televisi dan jurnalisme data televisi dapat memberikan informasi yang
lebih akurat dan terpercaya melalui analisis data yang mendalam dan visualisasi data
yang menarik.
2.C. Jurnalisme Data Radio
Jurnalisme data radio adalah bentuk jurnalisme yang menggunakan data untuk
mendukung dan memperkuat laporan berita radio. Ini melibatkan pengumpulan,
analisis, dan visualisasi data untuk membantu dalam penemuan cerita berita yang
signifikan dan menarik.
Menurut Nikki Usher, profesor di School of Media and Public Affairs, George
Washington University, Jurnalisme data radio adalah penggunaan data dalam penyiaran
radio untuk memberikan laporan berita yang lebih faktual dan informatif, serta
meningkatkan keterlibatan pendengar dengan membantu mereka memahami masalah
yang kompleks”
Tujuan utama jurnalisme data radio adalah untuk memberikan informasi yang faktual
dan tepat waktu kepada pendengar
radio, dengan cara yang menarik
dan mudah dipahami. Ini juga
membantu meningkatkan
kualitas laporan berita dan
memastikan bahwa informasi
yang diberikan jurnalis radio dapat
dipercayai dan relevan dengan
masyarakat.
BAB Ⅲ PEMBAHASAN
Hingga saat ini, Kompas TV telah menjadi salah satu stasiun televisi terkemuka
di Indonesia dengan jaringan siaran terestrial, kabel, dan satelit. Stasiun televisi ini terus
mengembangkan program-programnya untuk memenuhi kebutuhan pemirsa di
Indonesia.
Kompas TV memiliki program bernama "Data and Story" yang fokus pada penyajian
berita dengan menggunakan data dan analisis. Program ini menggabungkan kekuatan
jurnalisme investigasi dan teknologi informasi untuk menghasilkan berita yang lebih
inovatif dan informatif. Di dalam program ini, Kompas TV menggunakan berbagai
sumber data, termasuk data publik, data pemerintah, dan data swasta, untuk
menghasilkan laporan-laporan berita yang lebih lengkap dan terperinci.
Dengan adanya program "Data and Story" ini, Kompas TV menjadi salah satu pelopor
jurnalisme data di Indonesia, yang mengambil peran penting dalam meningkatkan
kualitas jurnalisme di Indonesia. Hal ini juga memperlihatkan betapa pentingnya
penerapan teknologi informasi dan data dalam jurnalisme modern, yang akan membawa
manfaat bagi publik dalam memperoleh informasi yang lebih akurat dan terpercaya.
Selain itu, Kompas Tv juga memiliki divisi khusus yang disebut dengan Kompas Data,
yang berperan penting dalam menerapakan jurnalisme data dalam setiap program tv
Kompas. Kompas Data bekerja untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber,
mengolah data tersebut, dan kemudian menyajikan hasil analisis tersebut dalam bentuk
laporan berita. Dalam hal ini, Jurnalisme Data digunakan untuk memberikan perspektif
dan pemahaman yang lebih dalam mengenai topik yang akan dibahas.
3.A.3. Hasil Analis Jurnaslisme Data Televisi pada Program Televisi “ Kompas
Tv”
Judul Berita : “ Wabah Penyakit Mulut dan Kuku Serang Hewan Ternak,
1) Daerah apa
saja yang
terkena
dampak dari
penyebaran
PMK
2) Jumlah hewan yang terkena wabah PMK
3) Ciri-ciri hewan yang terkena dampak PMK
4) Penutupan pasar hewan di beberapa daerah
5) Upaya yang dilakukan pemerintah bersama masyarakat dalam menanggulangi
wabah PMK
6) Hasil diskusi Kemenkes dengan WHO dan Badan Kesehatan Dunia Terkait
apakah PMK berbahaya bagi manusia.
Hasil analisis :
Di dalam berita tersebut, Kompas Data sebagai divisi khusus yang berfokus pada
pengumpulan, pengolahan, serta analisis data terkait data pendukung berita tersebut. Di
dalam berita tersebut, Kompas Data menggunakan berbagai macam sumber data yang
diperoleh di lapangan.
1. Pemilihan Topik.
Pemilihan topik bertujuan untuk menarik perhatian audiens untuk mengikuti laporan
berita yang disajikan serta memberikan informasi yang lebih bermanfaat dan mudah
dicerna oleh audiens ( Penonton ). Pemilihan topik hendaknya mengangkat masalah atau
isu terkini yang masih relevan dengan audiens. Di dalam berita : “ Wabah Penyakit
Mulut dan Kuku Serang Hewan Ternak, Menkes : Tidak Menulari Manusia”,
merupakan berita yang masih aktual pada tahun 2022. Meskipun wabah penyakit
tersebut hanya terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, tetapi mendapatkan perhatian
dari Badan Kesehatan Dunia sebagai sesutu masalah yang harus ditangani dengan serius
dan secepat mungkin.
2.
Pengumpulan Data.
Di dalam proses pengumpulan data, Tim Kompas Data mencari informasi dengan
mengali beberapa sumber data. Di dalam proses pengalian data, tim Kompas Data
melakukan liputan secara langsung ke lapangan dengan melakukan serangkaian
wawancara dengan narasumber guna mendapatkan Informasi yang jelas serta valid. Dan
juga sumber data publik yaitu sumber data yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah,
seperti data yang telah disediakan oleh Dinas Peternakan per wilayah terkait berapa
jumlah hewan ternak yang terjangkit wabah PMK serta data dari dokter hewan terkait
bagaimana ciri hewan ternak yang terjangkit wabah PMK dan cara menanggulangi
wabah tersebut.
4. Pengolahan Data.
Dalam proses pengolahan data terjadi transformasi data, yaitu untuk mengubah data
mentah menjadi suatu informasi yang relevan dan mudah dipahami oleh penonton.
Bentuk penyajianya dapat berupa tabel, grafik, maupun visualisasi. Di dalam berita ini,
pengolahan data disajikan dalam bentuk narasi, audiovisual serta tabel informasi agar
audiens ( Penonton ) lebih paham akan apa rician yang disampaikan oleh reporter.
Misalnya seperti video yang didukung oleh narasi serta hasil wawancara narasumber
yang bersumber dari apa data yang telah diperoleh di lapangan. sehingga informasi yang
dihasilkan lebih terinci, sistematis, dan terkemas dengan baik.
5. Pembuatan Narasi.
Setelah data diolah, jurnalis data televisi perlu menambahkan narasi yang menjelaskan
temuan data dan bagaimana hal itu mempengaruhi topik yang sedang dibahas. Data
yang telah diolah digabungkan menjadi satu kesatuan yang saling berkaitan. Di dalam
pembuatan narasi juga harus memperhatikan Pola dan tren yang sangat mempengaruhi
minat audien sebagai konsumen dari suatu berita. Di dalam berita Wabah Penyakit
Mulut dan Kuku serang Hewan Ternak, Menkes : Tidak Menulari Manusia, mengangkat
Pola dan Tren Sosial yaitu apakah Wabah PMK dapat menyebar ke manusia, yang
tentunya hal tersebut menarik minat Audiens lebih jauh untuk mengikuti berita tersebut
karena tidak hanya mengangkat masalah kesehatan pada hewan ternak namun juga pada
manusia. Narasi dalam berita tersebut, Disusun dengan mengumpulkan sejumlah bukti
seperti menunjukkan beberapa video hewan ternak yang terjangkit PMK, Video
penanganan PMK, serta Konfirmasi dari beberapa pihak terkait masalah PMK apakah
wabah tersebut menular kepada manusia atau tidak.
BAB Ⅳ PENUTUPAN
4.A. Kesimpulan