Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

JURNALISME DATA

JURNALISME DATA TELEVISI DAN JURNALISME DATA RADIO

DOSEN PENGAMPU :

Drs. Syafrudin Pohan SH, M.Si., Ph.D.

NIP : 195812051989031001

DISUSUN OLEH :

Abdullah Muchtar Fauzan 210904016


Patricia Sihotang 210904030
Adam Dwi Iskandar 210904027
Riski Situmorang 210904044

ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat
dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik.

Makalah yang berjudul "Jurnalisme Data Televisi dan Jurnalisme Data Radio" yang
membahas tentang analisis jurnalisme data dalam media televisi dan radio. Kami
menyadari bahwa tema ini sangat penting untuk dibahas mengingat televisi dan radio
masih menjadi media massa yang penting bagi masyarakat untuk mengakses informasi.

Penulisan makalah ini dilakukan sebagai bagian dari tugas kuliah kami dalam mata
kuliah Jurnalisme Data.Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini tidaklah mudah
dan memerlukan kerja keras, waktu, dan dedikasi yang tinggi. Oleh karena itu, kami
ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Jurnalisme Data,
yang telah memberikan panduan dan bimbingan dalam penulisan makalah ini.

Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan dan motivasi kepada kami selama proses penulisan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan wawasan yang lebih dalam tentang
penggunaan jurnalisme data dalam media televisi.

Akhir kata, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan untuk perbaikan dan pengembangan di masa yang akan datang.

Medan, 21 Maret 2023

Kelompok 7
DAFTAR ISI

SAMPUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB Ⅰ PENDAHULUAN

1.A. Latarbelakang Masalah

1.B. Rumusan Masalah

1.C. Tujuan

1.D. Manfaat

BAB Ⅱ KAJIAN PUSTAKA

2.A. Jurnalisme Data

2.A.1. Defenisi Jurnalisme Data


2.A.2. Tujuan Jurnalisme Data

2.A.3. Tahapan Jurnalisme Data.

2.A.4. Jenis Jurnalisme Data

2.A.3. Tahapan Jurnalisme Data.

2.B. Jurnalisme Data Televisi

2.C. Jurnalisme Data Radio

BAB Ⅲ PEMBAHASAN

3.A. Analisis Jurnalisme Data Televisi “Kompas Tv“

3.A.1. Kompas Tv.

3.A.2. Hubungan Antara Jurnalisme Data Televisi dengan Kompas Tv


3.A.3. Hasil Analis Jurnaslisme Data Televisi pada Program Televisi “ Kompas Tv

3.B. Analisis Jurnalisme Data Radio “ Radio Republik Indonesia “

BAB Ⅳ PENUTUPAN

4.A. Kesimpulan

4.B. Daftar Pustaka.


BAB Ⅰ PENDAHULUAN

1.A. Latarbelakang Masalah

Jurnalisme data telah menjadi salah satu tren terbaru dalam dunia jurnalisme di era
digital. Hal ini karena penggunaan teknologi dan ketersediaan data yang semakin
meningkat, serta kebutuhan masyarakat akan informasi yang lebih akurat dan dapat
dipercaya. Namun, meskipun jurnalisme data telah diadopsi oleh banyak media,
penggunaannya pada televisi and radio masih terbilang minim.

Salah satu latar belakang masalah terkait jurnalisme data televisi dan Jurnalisme data
radio pada masa kini adalah kurangnya keterampilan dan pengetahuan teknis pada
jurnalis televisi dalam memproses dan menganalisis data. Seiring dengan perkembangan
teknologi yang semakin pesat, jurnalis televisi dituntut untuk memiliki keterampilan
dalam mengolah data agar dapat memperkuat narasi mereka dan meningkatkan kualitas
informasi yang disajikan. Namun, tidak semua jurnalis televisi dan radio memiliki
keterampilan tersebut.

Media massa seperti radio dan televisi tetap menjadi sumber informasi yang penting
bagi masyarakat dalam mengakses berita dan informasi terbaru. Namun, dalam era
digital yang semakin berkembang, media massa tersebut harus beradaptasi dan
memanfaatkan teknologi untuk tetap relevan dan bersaing dengan platform digital
lainnya.

Salah satu inovasi yang semakin banyak digunakan dalam jurnalisme di media radio dan
televisi adalah jurnalisme data. Dalam konteks ini, jurnalisme data dapat diartikan
sebagai pengumpulan, analisis, dan visualisasi data untuk menghasilkan berita dan
laporan yang lebih mendalam dan informatif.Namun, penggunaan jurnalisme data
dalam media radio dan televisi masih menghadapi beberapa tantangan, seperti
kurangnya sumber daya, keterbatasan teknologi, dan kurangnya keterampilan jurnalis
dalam menganalisis dan memvisualisasikan data. Selain itu, media massa juga harus
mempertimbangkan etika dalam penggunaan data, seperti privasi dan keamanan data,
serta memastikan keakuratan dan keandalan data yang digunakan.

Oleh karena itu, penting untuk mengeksplorasi lebih lanjut tentang penggunaan
jurnalisme data dalam media radio dan televisi, serta tantangan dan peluang yang
dihadapi oleh jurnalis dalam menggunakannya. Hal ini dapat memberikan wawasan
yang lebih dalam tentang bagaimana jurnalisme data dapat meningkatkan kualitas
laporan media massa dan menghadapi tantangan dalam era digital.

Untuk itu, di dalam makalah dianalisis berbagai program Televisi dan Radio untuk
dianalisis bagaimana Jurnanalisme data yang digunakan dalam menyajikan informasi
penting kepada masyarakat.

1.B. Rumusan Masalah.

Berdasarkan latarbelakang yang sudah dipaparkan, Ada beberapa rumusan


masalah yang dibahas dalam makalah ini, yaitu :

a) Bagaimana Penerapan Jurnalisme Data Televisi pada salah satu Program televisi
yaitu “ Kompas Tv” ?
b) Bagaimana Penerapan Jurnalisme Data Radio pada salah satu Program Radio
yaitu “ Radio Republik Indonesia “ ?

1.C. Tujuan.

Adapun tujuan pembuatan makalah ini, yaitu :

1). Untuk memenuhi tugas matakuliah Jurnalisme Data

2). Untuk mengetahui bagaimana penerapan Jurnalisme data televisi pada program

televisi “ Kompas Tv “

3). Untuk mengetahui bagaimana penerapan Jurnalisme data Radio pada program radio

Radio Republik Indonesia “


1.D. Manfaat.

Manfaat dari pembuatan makalah ini, Diharapkan melalui makalah ini, dapat
dijadikan sebagai referensi penegmbangan ilmu pengetahuan serta bahan pembelajaran
bagi pembaca untuk memahami Penerapan Jurnalisme data. Dan dijadikan Pihak
Kompas Tv sebagai acuan untuk melakukan beberapa perbaikan dalam penyajian data
berkaitan dengan Data Jurnalistik Televisi.
BAB Ⅱ KAJIAN PUSTAKA

2.A. Jurnalisme Data

2.A.1 Defenisi Jurnalisme Data

Jurnalisme data adalah praktik jurnalisme yang menggunakan metode analisis


data dan teknologi informasi untuk memperoleh, menganalisis, dan memvisualisasikan
data yang relevan dengan isu-isu sosial, ekonomi, politik, atau lingkungan.

Tujuan jurnalisme data adalah untuk mengungkapkan fakta, tren, dan pola dalam
data yang dapat memberikan wawasan baru tentang isu-isu kompleks yang sulit
dimengerti. Jurnalisme data dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat karena
dapat membantu mengungkapkan fakta-fakta yang sebelumnya tidak diketahui atau
tersembunyi. Namun, jurnalisme data juga memerlukan keterampilan dan
pengetahuan yang luas dalam analisis data dan teknologi informasi, sehingga praktik ini
tidak dapat dilakukan oleh semua orang.

Ada beberapa pandangan ahli tentang definisi jurnalisme data:

1. "Jurnalisme data adalah aplikasi prinsip-prinsip jurnalisme untuk data dan


teknologi informasi dengan tujuan mengungkapkan cerita-cerita penting yang
sebelumnya tidak dapat diakses atau tidak dimengerti." - Mark Hansen, Profesor
Jurnalisme, Columbia University.
2. "Jurnalisme data adalah kombinasi antara pengumpulan, analisis, dan visualisasi
data untuk mengungkapkan fakta dan pola dalam cerita jurnalistik." - Paul
Bradshaw, Dosen Senior Jurnalisme, Birmingham City University.
3. "Jurnalisme data adalah proses pemilahan, pengolahan, dan analisis data dalam
skala besar, dengan tujuan menemukan pola dan keteraturan dalam cerita
jurnalistik." - Alberto Cairo, Direktur Program Visualisasi Data, University of
Miami.
4. "Jurnalisme data merupakan bentuk jurnalisme investigasi yang melibatkan
penggunaan data dan teknologi informasi untuk mencari fakta, menganalisis isu,
dan membuat narasi cerita yang berdasarkan data." - Steve Doig, Profesor
Jurnalisme Investigasi, Arizona State University.
5. "Jurnalisme data adalah praktik jurnalisme yang melibatkan pengumpulan,
analisis, dan visualisasi data untuk memberikan cerita yang lebih baik, lebih
dalam, dan lebih akurat." - Simon Rogers, Editor Data, Google.

Secara umum, definisi jurnalisme data adalah praktik jurnalisme yang menggunakan
teknologi informasi dan analisis data untuk mengungkapkan fakta, pola, dan keteraturan
dalam cerita jurnalistik.

2.A.2 Tujuan Jurnalisme Data

Tujuan utama jurnalisme data adalah untuk mengungkapkan fakta, pola, dan
keteraturan yang mungkin tidak terlihat dalam cerita jurnalistik tradisional. Beberapa
tujuan spesifik dari jurnalisme data antara lain:

1. Menemukan dan mengungkapkan fakta baru : Jurnalisme data memungkinkan


jurnalis untuk mengeksplorasi data dengan lebih dalam, sehingga dapat
menemukan fakta-fakta baru yang belum pernah diungkap sebelumnya.
2. Menyajikan cerita yang lebih mendalam: Dengan menganalisis data secara
menyeluruh, jurnalisme data dapat menyajikan cerita yang lebih mendalam dan
memberikan wawasan baru tentang isu-isu kompleks.
3. Membuat cerita yang lebih terbuka: Jurnalisme data dapat membuat cerita lebih
terbuka dan transparan dengan menyertakan data mentah dan sumber-sumber
yang digunakan dalam analisis.
4. Memotivasi perubahan: Dengan mengungkapkan masalah-masalah sosial,
ekonomi, atau politik, jurnalisme data dapat memotivasi perubahan dan tindakan
yang diperlukan untuk memperbaiki keadaan.
5. Menyediakan sumber daya untuk pengambilan keputusan: Dengan menyajikan
data dan analisis yang dapat diakses oleh masyarakat, jurnalisme data dapat
membantu pengambilan keputusan yang lebih baik dan lebih informasi.

2.A.3. Tahapan Jurnalisme Data.

Tahapan jurnalisme data dapat dikelompokkan menjadi enam langkah


utama, yaitu sebagai berikut:

1. Pengumpulan data

Langkah pertama dalam jurnalisme data adalah mengumpulkan data. Data dapat
dikumpulkan dari berbagai sumber, seperti sumber terbuka (seperti situs web
pemerintah atau organisasi nirlaba), sumber internal (seperti basis data
perusahaan), atau melalui survei dan wawancara.

2. Pembersihan data

Setelah data dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah membersihkan data. Ini


melibatkan memeriksa data untuk menemukan kesalahan dan menghapus data
yang tidak diperlukan atau tidak relevan.

3. Analisis data

Setelah data dibersihkan, jurnalis dapat memulai analisis data. Analisis data
dapat melibatkan penggunaan perangkat lunak statistik atau algoritma untuk
mengidentifikasi pola atau tren dalam data.

4. Visualisasi data

Setelah analisis selesai, data dapat disajikan secara visual melalui grafik,
diagram, atau peta. Visualisasi data membantu mempermudah pemahaman dan
mempresentasikan temuan secara lebih menarik dan mudah dimengerti.

5. Interpretasi data

Setelah data diolah dan dipresentasikan, jurnalis dapat mulai menafsirkan


temuan dan mengeksplorasi implikasi temuan terhadap isu yang diangkat.

6. Pembuatan laporan

Langkah terakhir adalah pembuatan laporan. Laporan dapat berupa cerita naratif,
infografis, atau kombinasi keduanya. Laporan harus dikembangkan dengan baik
untuk memastikan bahwa temuan disajikan secara jelas dan menarik bagi
pembaca.

Dalam setiap tahapan jurnalisme data, jurnalis harus memastikan bahwa data
yang digunakan valid, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan. Jurnalis juga harus
mempertimbangkan aspek etika dalam penggunaan data, seperti privasi individu atau
organisasi, serta memastikan bahwa temuan yang ditemukan tidak menimbulkan
konsekuensi yang merugikan bagi pihak tertentu.

2.A.4. Perkembangan Jurnalisme Data Era Revolusi Industri 4.0

Jurnalisme data telah mengalami perkembangan pesat seiring dengan adopsi


teknologi dan revolusi industri 4.0. Beberapa perkembangan utama dalam jurnalisme
data era revolusi industri 4.0 adalah sebagai berikut:

1. Penyediaan data yang lebih luas: Dalam era revolusi industri 4.0, semakin
banyak data yang tersedia dan dapat diakses secara mudah. Banyak organisasi,
pemerintah, dan perusahaan yang menyediakan data terbuka (open data) yang
dapat digunakan oleh jurnalis untuk melaporkan berita dengan lebih akurat.
2. Pengolahan data yang lebih cepat dan akurat: Adopsi teknologi seperti big data,
machine learning, dan artificial intelligence (AI) telah membuat pengolahan data
menjadi lebih cepat dan akurat. Hal ini memungkinkan jurnalis untuk
menganalisis data dengan lebih cepat dan menghasilkan laporan yang lebih baik.
3. Visualisasi data yang lebih kreatif: Dalam era revolusi industri 4.0, teknologi
visualisasi data semakin canggih. Jurnalis dapat menggunakan teknologi ini
untuk membuat visualisasi data yang lebih kreatif dan interaktif, yang
memungkinkan pembaca untuk lebih mudah memahami informasi yang
kompleks.
4. Jurnalisme sensor dan Internet of Things (IoT): Sensor dan teknologi IoT dapat
digunakan untuk mengumpulkan data secara real-time tentang lingkungan,
cuaca, lalu lintas, dan sebagainya. Hal ini memungkinkan jurnalis untuk
membuat laporan yang lebih akurat dan informatif tentang peristiwa yang
sedang terjadi.
5. Personalisasi dan penyebaran melalui media sosial: Dalam era revolusi industri
4.0, teknologi juga memungkinkan jurnalis untuk membuat laporan yang lebih
personal dan menjangkau audiens melalui media sosial. Dengan algoritma yang
cerdas, jurnalis dapat menyesuaikan konten untuk audiens mereka dan
memperluas jangkauan laporan mereka melalui platform media sosial.

Dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat dan luas, jurnalisme data di era
revolusi industri 4.0 menawarkan potensi yang tak terbatas bagi jurnalis untuk membuat
laporan yang lebih akurat, informatif, dan menarik.

2.B. Jurnalisme Data Televisi

Jurnalisme data televisi adalah jenis jurnalisme data yang dilakukan melalui media
televisi. Jurnalisme data televisi menggunakan data dan teknologi untuk
mengumpulkan, menganalisis, dan memvisualisasikan informasi, yang kemudian
disajikan melalui program-program televisi.

Jurnalisme data televisi adalah proses pengumpulan, analisis, interpretasi, dan


visualisasi data untuk menemukan dan melaporkan cerita yang relevan dan menarik
kepada audiens televisi. Menurut ahli, jurnalisme data televisi melibatkan penggunaan
teknologi dan alat bantu untuk memproses dan menganalisis data, serta penggunaan
visualisasi data yang efektif untuk membantu penonton memahami informasi yang
disajikan

Alberto Cairo, seorang profesor jurnalisme di University of Miami, menyatakan bahwa


jurnalisme data harus dilihat sebagai proses pemecahan masalah, bukan hanya
mengumpulkan dan menganalisis data. Ia menekankan bahwa jurnalisme data bukan
hanya tentang teknologi atau alat, tetapi tentang pemahaman dan analisis masalah.

Dalam jurnalisme data televisi, jurnalis data bekerja sama dengan produser televisi,
editor, dan fotografer untuk menghasilkan laporan-laporan yang menggabungkan data
dengan narasi visual yang menarik. Data-data tersebut bisa berupa angka-angka
statistik, grafik, tabel, atau diagram yang diolah dan disajikan dengan cara yang mudah
dimengerti oleh penonton televisi.
Beberapa program televisi yang menggunakan jurnalisme data antara lain program
berita investigasi, dokumenter, dan program berita reguler. Dalam program berita
investigasi, jurnalisme data televisi sering digunakan untuk mengungkap skandal atau
kasus-kasus korupsi. Sedangkan dalam program dokumenter, jurnalisme data televisi
digunakan untuk memberikan informasi yang lebih detail dan mendalam tentang suatu
topik atau peristiwa.

Simon Rogers, seorang ahli jurnalisme data dan pendiri Datawrapper, menyatakan
bahwa jurnalisme data televisi harus dilakukan dengan cara yang kreatif dan menarik
untuk menarik perhatian penonton. Ia menekankan bahwa visualisasi data harus
sederhana dan mudah dimengerti, sehingga penonton dapat mengerti informasi yang
disajikan dengan cepat.

Tujuan dari jurnalisme data televisi adalah untuk memberikan informasi yang akurat
dan mudah dipahami kepada penonton, serta membantu mereka memahami isu-isu yang
kompleks. Jurnalisme data televisi juga dapat membantu memperkuat kepercayaan
publik terhadap media televisi dengan memberikan laporan yang didukung oleh data
yang akurat dan transparan.

Dalam era teknologi dan informasi seperti sekarang, jurnalisme data televisi semakin
berkembang dan menjadi semakin penting. Ini karena banyak orang mendapatkan
informasi dari televisi dan jurnalisme data televisi dapat memberikan informasi yang
lebih akurat dan terpercaya melalui analisis data yang mendalam dan visualisasi data
yang menarik.
2.C. Jurnalisme Data Radio

Jurnalisme data radio adalah bentuk jurnalisme yang menggunakan data untuk
mendukung dan memperkuat laporan berita radio. Ini melibatkan pengumpulan,
analisis, dan visualisasi data untuk membantu dalam penemuan cerita berita yang
signifikan dan menarik.

Menurut Nikki Usher, profesor di School of Media and Public Affairs, George
Washington University, Jurnalisme data radio adalah penggunaan data dalam penyiaran
radio untuk memberikan laporan berita yang lebih faktual dan informatif, serta
meningkatkan keterlibatan pendengar dengan membantu mereka memahami masalah
yang kompleks”

Dalam jurnalisme data radio, jurnalis menggunakan berbagai teknik untuk


mengumpulkan data, termasuk survei, wawancara, analisis data sekunder, dan pencarian
data daring. Data ini kemudian diolah dan dianalisis untuk mengidentifikasi tren, pola,
atau masalah yang dapat menjadi bahan laporan berita.

Jonathan Stoneman berpendapat bahwa"Jurnalisme data radio memberikan kesempatan


kepada jurnalis untuk menemukan cerita-cerita baru yang dapat mengungkapkan
masalah yang penting dan memengaruhi kehidupan orang-orang. Ini memungkinkan
mereka untuk mengambil perspektif yang berbeda dan memberikan informasi yang
lebih komprehensif kepada pendengar radio
Setelah data dianalisis, jurnalis radio menggunakan teknik narasi yang kuat untuk
memberikan informasi yang mudah dipahami oleh pendengar. Visualisasi data juga
digunakan untuk membantu pendengar memahami informasi dengan lebih baik, seperti
grafik atau peta.

Tujuan utama jurnalisme data radio adalah untuk memberikan informasi yang faktual
dan tepat waktu kepada pendengar
radio, dengan cara yang menarik
dan mudah dipahami. Ini juga
membantu meningkatkan
kualitas laporan berita dan
memastikan bahwa informasi
yang diberikan jurnalis radio dapat
dipercayai dan relevan dengan
masyarakat.

BAB Ⅲ PEMBAHASAN

3.A. Analisis Jurnalisme Data Televisi “ Kompas Tv “

3.A.1. Kompas Tv.

Kompas TV adalah sebuah stasiun televisi swasta di Indonesia yang berkantor


pusat di Jakarta. Kompas TV dimiliki oleh Kompas Gramedia Group, sebuah
perusahaan media terbesar di Indonesia. Kompas TV diluncurkan pada tahun 2011 dan
bertujuan untuk menyediakan program berita dan hiburan berkualitas bagi pemirsa
Indonesia.

Program-program yang ditayangkan oleh Kompas TV meliputi berita, current affairs,


dokumenter, talk show, serial drama, dan program hiburan lainnya. Kompas TV
memiliki fokus yang kuat pada jurnalisme dan dikenal karena laporan beritanya yang
independen dan seimbang. Stasiun ini telah memenangkan beberapa penghargaan untuk
program-programnya, termasuk Indonesian Television Awards yang bergengsi.

Berikut adalah sejarah singkat Kompas TV:

 Kompas TV pertama kali diluncurkan pada tanggal 9 September 2011. Stasiun


televisi ini memulai siarannya dengan menayangkan program-program berita
dan dokumenter. Selama beberapa tahun pertama, Kompas TV fokus pada
program-program berita dan jurnalisme. Stasiun televisi ini dikenal karena
pelaporannya yang independen dan kritis.
 Pada tahun 2014, Kompas TV memperluas jangkauannya dengan menambahkan
program-program hiburan seperti acara musik dan talk show.
 Sejak tahun 2015, Kompas TV telah menayangkan siaran langsung olahraga.
Stasiun televisi ini memperoleh hak siar untuk beberapa liga olahraga terkenal di
Indonesia, seperti Liga 1 dan Liga 2. Kompas TV juga mengembangkan
program-program khusus untuk acara besar seperti Pemilihan Umum Presiden
dan Pemilihan Umum Legislatif.
 Pada tahun 2019, Kompas TV memperkenalkan rebranding dengan
memperbarui logo dan program-program acaranya.

Hingga saat ini, Kompas TV telah menjadi salah satu stasiun televisi terkemuka
di Indonesia dengan jaringan siaran terestrial, kabel, dan satelit. Stasiun televisi ini terus
mengembangkan program-programnya untuk memenuhi kebutuhan pemirsa di
Indonesia.

3.A.2. Hubungan Antara Jurnalisme Data Televisi dengan Kompas Tv


Jurnalisme data televisi dan Kompas TV memiliki hubungan karena Kompas TV
adalah salah satu stasiun televisi di Indonesia yang memproduksi dan menyiarkan
program jurnalisme data. Jurnalisme data adalah sebuah metode jurnalisme yang
menggunakan data dan teknologi untuk menghasilkan berita yang lebih akurat,
terpercaya, dan berbobot.

Kompas TV memiliki program bernama "Data and Story" yang fokus pada penyajian
berita dengan menggunakan data dan analisis. Program ini menggabungkan kekuatan
jurnalisme investigasi dan teknologi informasi untuk menghasilkan berita yang lebih
inovatif dan informatif. Di dalam program ini, Kompas TV menggunakan berbagai
sumber data, termasuk data publik, data pemerintah, dan data swasta, untuk
menghasilkan laporan-laporan berita yang lebih lengkap dan terperinci.

Dengan adanya program "Data and Story" ini, Kompas TV menjadi salah satu pelopor
jurnalisme data di Indonesia, yang mengambil peran penting dalam meningkatkan
kualitas jurnalisme di Indonesia. Hal ini juga memperlihatkan betapa pentingnya
penerapan teknologi informasi dan data dalam jurnalisme modern, yang akan membawa
manfaat bagi publik dalam memperoleh informasi yang lebih akurat dan terpercaya.

Selain itu, Kompas Tv juga memiliki divisi khusus yang disebut dengan Kompas Data,
yang berperan penting dalam menerapakan jurnalisme data dalam setiap program tv
Kompas. Kompas Data bekerja untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber,
mengolah data tersebut, dan kemudian menyajikan hasil analisis tersebut dalam bentuk
laporan berita. Dalam hal ini, Jurnalisme Data digunakan untuk memberikan perspektif
dan pemahaman yang lebih dalam mengenai topik yang akan dibahas.

3.A.3. Hasil Analis Jurnaslisme Data Televisi pada Program Televisi “ Kompas
Tv”

Judul Berita : “ Wabah Penyakit Mulut dan Kuku Serang Hewan Ternak,

Menkes : Tidak Menulari Manusia “


Berita yang disiarkan Kompas Tv yang berjudul : “ Wabah Penyakit Mulut dan Kuku
Serang Hewan Ternak, Menkes : Tidak Menulari Manusia ”, disiarkan pada tanggal 11
Mei 2022. Berita ini berkaitan dengan semakin maraknya penyebaran wabah Penyakit
Mulut dan Kuku ( PMK ) pada hewan ternak di sejumlah daerah di indonesia. Di dalam
berita tersebut
disajikan
beberapa
topik bahasan,
seperti :

1) Daerah apa
saja yang
terkena
dampak dari
penyebaran
PMK
2) Jumlah hewan yang terkena wabah PMK
3) Ciri-ciri hewan yang terkena dampak PMK
4) Penutupan pasar hewan di beberapa daerah
5) Upaya yang dilakukan pemerintah bersama masyarakat dalam menanggulangi
wabah PMK
6) Hasil diskusi Kemenkes dengan WHO dan Badan Kesehatan Dunia Terkait
apakah PMK berbahaya bagi manusia.
Hasil analisis :

Di dalam berita tersebut, Kompas Data sebagai divisi khusus yang berfokus pada
pengumpulan, pengolahan, serta analisis data terkait data pendukung berita tersebut. Di
dalam berita tersebut, Kompas Data menggunakan berbagai macam sumber data yang
diperoleh di lapangan.

Hasil analisis sebagai berikut.

1. Pemilihan Topik.
Pemilihan topik bertujuan untuk menarik perhatian audiens untuk mengikuti laporan
berita yang disajikan serta memberikan informasi yang lebih bermanfaat dan mudah
dicerna oleh audiens ( Penonton ). Pemilihan topik hendaknya mengangkat masalah atau
isu terkini yang masih relevan dengan audiens. Di dalam berita : “ Wabah Penyakit
Mulut dan Kuku Serang Hewan Ternak, Menkes : Tidak Menulari Manusia”,
merupakan berita yang masih aktual pada tahun 2022. Meskipun wabah penyakit
tersebut hanya terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, tetapi mendapatkan perhatian
dari Badan Kesehatan Dunia sebagai sesutu masalah yang harus ditangani dengan serius
dan secepat mungkin.

2.
Pengumpulan Data.
Di dalam proses pengumpulan data, Tim Kompas Data mencari informasi dengan
mengali beberapa sumber data. Di dalam proses pengalian data, tim Kompas Data
melakukan liputan secara langsung ke lapangan dengan melakukan serangkaian
wawancara dengan narasumber guna mendapatkan Informasi yang jelas serta valid. Dan
juga sumber data publik yaitu sumber data yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah,
seperti data yang telah disediakan oleh Dinas Peternakan per wilayah terkait berapa
jumlah hewan ternak yang terjangkit wabah PMK serta data dari dokter hewan terkait
bagaimana ciri hewan ternak yang terjangkit wabah PMK dan cara menanggulangi
wabah tersebut.

3. Verifikasi dan Validasi data.


Dalam proses verifikasi dan validasi data, ada terjadi cross – check data, verivikasi
sumber data, dan cek konsistensi data. Sehingga untuk memastikan keabsahan serta

keakuratan informasi yang akan dipublikasikan, maka Kompas Data melakukan


wawancara serta liputan secara langsung kepada narasumber. Tim Kompas Data
mempertimbangkan siapa yang menadi narasumber mereka agar sumber data dapat
dipercaya dan dipertanggungjawabkan bahkan juga mewawancarai narasumber lain
guna memabndingkam data. misalnya mewawancarai Kepala Dinas Peternakan Aceh
terkait status wabah PMK di Aceh serta Penutupan Pasar Hewan sesuai dengan surat
dari pemerintah pusat. Selain itu, didukung juga oleh beberapa dokumentasi berupa
video terkait aktivitas penanganan PMK .

4. Pengolahan Data.

Dalam proses pengolahan data terjadi transformasi data, yaitu untuk mengubah data
mentah menjadi suatu informasi yang relevan dan mudah dipahami oleh penonton.
Bentuk penyajianya dapat berupa tabel, grafik, maupun visualisasi. Di dalam berita ini,
pengolahan data disajikan dalam bentuk narasi, audiovisual serta tabel informasi agar
audiens ( Penonton ) lebih paham akan apa rician yang disampaikan oleh reporter.
Misalnya seperti video yang didukung oleh narasi serta hasil wawancara narasumber
yang bersumber dari apa data yang telah diperoleh di lapangan. sehingga informasi yang
dihasilkan lebih terinci, sistematis, dan terkemas dengan baik.

5. Pembuatan Narasi.
Setelah data diolah, jurnalis data televisi perlu menambahkan narasi yang menjelaskan
temuan data dan bagaimana hal itu mempengaruhi topik yang sedang dibahas. Data
yang telah diolah digabungkan menjadi satu kesatuan yang saling berkaitan. Di dalam
pembuatan narasi juga harus memperhatikan Pola dan tren yang sangat mempengaruhi
minat audien sebagai konsumen dari suatu berita. Di dalam berita Wabah Penyakit
Mulut dan Kuku serang Hewan Ternak, Menkes : Tidak Menulari Manusia, mengangkat
Pola dan Tren Sosial yaitu apakah Wabah PMK dapat menyebar ke manusia, yang
tentunya hal tersebut menarik minat Audiens lebih jauh untuk mengikuti berita tersebut
karena tidak hanya mengangkat masalah kesehatan pada hewan ternak namun juga pada
manusia. Narasi dalam berita tersebut, Disusun dengan mengumpulkan sejumlah bukti
seperti menunjukkan beberapa video hewan ternak yang terjangkit PMK, Video
penanganan PMK, serta Konfirmasi dari beberapa pihak terkait masalah PMK apakah
wabah tersebut menular kepada manusia atau tidak.

6. Menyajikan laporan berita


Terakhir, menyampaikan laporan berita melalui siaran televisi. Memastikan laporan
berita disampaikan dengan cara yang menarik dan sesuai dengan target audiens. Untuk
itu perlu diperhatikan pengunaan Bahasa ketika akan menarasikan laporan berita dalam
menjelaskan setiap point berita dan kesimpulan dari apa laporang berita yang disajikan.
Di dalam berita Tersebut dimulai dengan pengenalan topik yang masih hangat yaitu
wabah PMK pada hewan ternak, narasumber terpercaya yang terkait dalam upaya
penanganan PMK pada hewan ternak dan juga didukung oleh audio-visual berupa hasil
wawancara dengan narasumber serta hasil liputan video yang mendukung topik berita.

BAB Ⅳ PENUTUPAN
4.A. Kesimpulan

Jurnalisme data adalah cabang jurnalisme yang menggunakan data untuk


menghasilkan cerita atau laporan yang dapat membantu publik memahami suatu
peristiwa atau isu dengan lebih baik. kompas TV adalah salah satu stasiun televisi di
Indonesia yang telah memperkenalkan jurnalisme data sebagai salah satu programnya,
yaitu Kompas Data. ompas TV adalah salah satu stasiun televisi di Indonesia yang telah
memperkenalkan jurnalisme data sebagai salah satu programnya, yaitu Kompas Data.

4.B. Daftar Pustaka.

 Gray Jonathan, lucy Chambers, and Liliana Bounegru. “Data Journalism


Handbook"
 Meyer Philip. "Precision Journalism: A Reporter's Introduction to Social Science
Methods"
 Healy Kieran. "Data Visualization: A Practical Introduction"
 Ward Stephen J.A.dan Richard Craig. "Data Journalism: Inside the Global
Future”
 Liliana Bounegru, Jonathan Gray, and Tommaso Venturini. "The Data
Journalism Handbook 2: Towards a Critical Data Practice"
 Bill Kovach dan Tom Rosenstiel . "The Elements of Journalism: What
Newspeople Should Know and the Public Should Expect”
 Mirko Lorenz dan Stefan Candea. "Data-Driven Journalism: The Basic
Principles"

Anda mungkin juga menyukai