Anda di halaman 1dari 26

UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

PERTEMUAN 4
SISTEM PEREKONOMIAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai berbagai konsep sistem
perekonomian. Melalui proses pembelajaran, mahasiswa mampu menjelaskan:
4.1 Merkantilisme dan Kapitalisme
4.2 Komunisme dan fasisme
4.3 Sosialisme
4.4 Demokrasi ekonomi
4.5 Sistem Ekonomi Indonesia

B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 4.1:
Merkantilisme dan Kapitalisme

Merkantilisme adalah suatu teori ekonomi yang menyatakan bahwa


kesejahteraan suatu negara hanya ditentukan oleh banyaknya aset atau
modal yang disimpan oleh negara yang bersangkutan, dan bahwa besarnya
volum perdagangan global teramat sangat penting. Aset ekonomi atau
modal negara dapat digambarkan secara nyata dengan jumlah kapital
(mineral berharga, terutama emas maupun komoditas lainnya) yang
dimiliki oleh negara dan modal ini bisa diperbesar jumlahnya dengan
meningkatkan ekspor dan mencegah (sebisanya) impor sehingga neraca
perdagangan dengan negara lain akan selalu positif. Merkantilisme
mengajarkan bahwa pemerintahan suatu negara harus mencapai tujuan ini
dengan melakukan perlindungan terhadap perekonomiannya, dengan
mendorong eksport (dengan banyak insentif) dan mengurangi import
(biasanya dengan pemberlakuan tarif yang besar). Kebijakan ekonomi yang
bekerja dengan mekanisme seperti inilah yang dinamakan dengan sistem
ekonomi merkantilisme.

PENGANTAR MANAJEMEN & BISNIS 1


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

Ajaran merkantilisme dominan sekali diajarkan di seluruh sekolah


Eropa pada awal periode modern (dari abad ke-16 sampai ke-18, era dimana
kesadaran bernegara sudah mulai timbul). Peristiwa ini memicu, untuk
pertama kalinya, intervensi suatu negara dalam mengatur perekonomiannya
yang akhirnya pada zaman ini pula sistem kapitalisme mulai lahir.
Kebutuhan akan pasar yang diajarkan oleh teori merkantilisme akhirnya
mendorong terjadinya banyak peperangan dikalangan negara Eropa dan era
imperialisme Eropa akhirnya dimulai. Sistem ekonomi merkantilisme
mulai menghilang pada akhir abad ke-18, seiring dengan munculnya teori
ekonomi baru yang diajukan oleh Adam Smith dalam bukunya The Wealth
of Nations, ketika sistem ekonomi baru diadopsi oleh Inggris, yang
notabene saat itu adalah negara industri terbesar di dunia.
Aslam & Suprayitno (2020) menjelaskan bahwa istilah
merkantilisme berasal dari kata merchant yang berarti perdagangan.
Menurut paham merkantilisme setiap negara yang berkeinginan maju harus
melakukan perdagangan dengan negara lain dan bagi penganut
merkantilisme sumber kekayaan negara adalah dari perdagangan luar negri.
Kemudian, uang adalah sebagai hasil surplus perdagangan yang menjadi
sumber kekuasaan. Paham merkantilisme banyak dianut oleh negaranegara
Eropa, pada abad ke-17 antara lain Portugis, Spanyol, Inggris, Perancis, dan
Belanda. Tujuan negara-negara Eropa melakukan misi perdagangan ke
Indonesia pada awalnya adalah memperebutkan rempah-rempah akan
tetapi tujuan tersebut kemudian berubah, mereka lebih ingin menguasai dan
mengamankan jalur perdagangan tersebut.
Merkantilisme adalah suatu teori ekonomi yang menyatakan bahwa
kesejahteraan suatu negara hanya ditentukan oleh banyaknya aset atau
modal yang disimpan oleh negara yang bersangkutan, dan bahwa besarnya
volume perdagangan global teramat sangat penting. Aset ekonomi atau
modal negara dapat digambarkan secara nyata dengan jumlah kapital
(mineral berharga, terutama emas maupun komoditas lainnya) yang
dimiliki oleh negara dan modal ini bisa diperbesar jumlahnya dengan
meningkatkan ekspor dan mencegah (sebisanya) impor sehingga neraca

PENGANTAR MANAJEMEN & BISNIS 2


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

perdagangan dengan negara lain akan selalu positif. Merkantilisme


mengajarkan bahwa pemerintahan suatu negara harus mencapai tujuan ini
dengan melakukan perlindungan terhadap perekonomiannya, dengan
mendorong ekspor dan mengurangi impor. Kebijakan ekonomi yang
bekerja dengan mekanisme seperti inilah yang dinamakan dengan sistem
ekonomi merkantilisme.
La Haye (2008) dalam Aslam & Suprayitno (2020) menjelaskan
bahwa merkantilisme adalah praktik dan teori ekonomi, yang dominan di
Eropa abad 16 ke abad ke-18, yang dipromosikan lewat peraturan ekonomi
pemerintahan suatu negara untuk tujuan menambah kekuasaan negara
dengan mengorbankan kekuatan nasional saingannya. Ini adalah mitra dari
politik ekonomi absolutisme atau monarki absolut Merkantilisme termasuk
kebijakan ekonomi nasional yang bertujuan untuk mengumpulkan
cadangan moneter melalui keseimbangan perdagangan positif, terutama
barang jadi. Secara historis, kebijakan tersebut sering menyebabkan perang
dan juga termotivasi untuk melakukan ekspansi kolonial. Aslam &
Suprayitno (2020) mengatakan bahwa teori merkantilis bervariasi dalam
penerapannya terkini dari satu penulis ke yang penulis lain dan telah
berkembang dari waktu ke waktu. Tarif tinggi, terutama pada barang-
barang manufaktur, merupakan ciri dari kebijakan merkantilis. Kebijakan
lainnya termasuk:
1. Menciptakan koloni di luar negeri
2. Melarang daerah koloni untuk melakukan perdagangan dengan
negaranegara lain
3. Memonopoli pasar termasuk pelabuhan utama
4. Melarang ekspor emas dan perak, bahkan untuk alat pembayaran
5. Melarang perdagangan yang dibawa kapal asing
6. Subsidi ekspor
7. Mempromosikan manufaktur melalui pemberian subsidi langsung
8. Membatasi upah
9. Memaksimalkan penggunaan sumber daya dalam negeri

PENGANTAR MANAJEMEN & BISNIS 3


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

10. Membatasi konsumsi domestik melalui hambatan


non-tarif untuk perdagangan.
Thomas Oatley dalam Widodo (2017) menjelaskan bahwa
merkantilis pada dasarnya mematuhi tiga proposisi utama berikut.
1. Pertama, merkantilitas klasik berpendapat bahwa kekayaan dan
kekuasaan nasional memiliki hubungan yang erat, yang berarti
bahwa dalam sistem internasional, kekuatan nasional terutama
berasal dari kekayaan.
2. Kedua, kekayaan hanya bisa diperoleh dari perdagangan, dan satu-
satunya cara untuk memiliki keseimbangan perdagangan adalah
dengan mendorong ekspor dan mencegah impor kapanpun
memungkinkan. Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa kekayaan
dan kekuasaan merupakan ujung akhir dari sebuah kebijakan suatu
bangsa.
3. Ketiga, beberapa merkantilis klasik percaya bahwa beberapa
kegiatan ekonomi lebih berharga daripada yang lain. Sebagai
contoh, merkantilis klasik menganggap bahwa kegiatan manufaktur
lebih penting untuk dipromosikan daripada kegiatan pertanian dan
kegiatan nonmanufaktur lainnya.
Chilcote (2010) dalam Aslam & Suprayitno (2020) menjabarkan bahwa
terdapat beberapa tanda yang mengawali perkembangan ekonomi
merkantilisme ini di antaranya adalah:
1. Banyaknya penemuan dan penaklukan wilayah–wilayah geografi
baru oleh negara–negara Eropa
2. Adanya arus-arus modal baru, baik dari wilayah geografi baru
maupun ke wilayah geografi baru tersebut
3. Kebangkitan para raja dan saudagar yang mendorong nasionalisme
4. Perkembangan perdagangan lokal, menuju ke perdagangan baru
keluar negeri dengan tujuan untuk mendapat keuntungan lebih besar
lewat perdagangan luar negeri
5. Meredupnya kekuasaan lama gereja dan golongan ningrat

PENGANTAR MANAJEMEN & BISNIS 4


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

Widodo (2017) menjabakan kekuatan merkantilisme terdepan adalah


dominasi negara-negara sebagai alat pembangunan ekonomi dan aktor
utama dalam hubungan internasional. Meski dalam perkembangan ekonomi
modern, banyak yang berpendapat bahwa kerangka perdagangan telah
menjadi usang, ekonomi politik "patriotik" semacam ini masih dapat
ditemukan di mana-mana di dunia saat ini. Ada masyarakat yang bekerja
keras menciptakan usaha negara yang kuat untuk mengatur dan mengelola
ekonomi nasional mereka. Misalnya, banyak ekonom di negara-negara
berkembang menganggap pembangunan nasional dan pembangunan
bangsa sebagai proses untuk menyesuaikan dengan industrialisasi negara-
negara Barat lainnya. Dengan demikian, mereka di satu sisi
mempertimbangkan untuk mempromosikan industri dalam negeri, namun
di sisi lain, mereka mengambil tindakan pencegahan terhadap "industri
pemula mereka" di antara negara-negara industri dewasa lainnya. Pada
1980-an dan 1990an, keberhasilan ekonomi Jepang dan negara-negara
industri baru lainnya (Hong Kong, Singapura, Korea Selatan, dan Taiwan)
menjadi topik hangat para ekonom. Mereka membandingkan keberhasilan
ekonomi baru dengan Amerika Serikat dan negaranegara industri lainnya.
Widodo (2017) menjabarkan kelemahan merkantilisme adalah bahwa
pemerintah memandang kekuasaan negara dalam hal "permainan zero-
sum", yang berarti jika sebuah negara memperoleh, negara-negara pesaing
lainnya pasti kalah.
Dalam perspektif ini, perdagangan, investasi, dan hubungan ekonomi
dimasukkan ke dalam konsepsi konflik. Asumsi ini berpendapat bahwa ia
tidak memiliki hubungan ekonomi internasional yang benar karena ada
kemungkinan keuntungan bagi semua jika kerja sama terjadi. Pola pikir
yang percaya bahwa ketergantungan pada negara-negara lain akan
mengarah pada negara-negara yang lemah dan rentan jika ketentuan impor
diputus. Keyakinan semacam itu menciptakan lingkungan dan konflik yang
tidak bersahabat karena semua negara-bangsa mengejar kekayaan dan
kekuasaan. elihat sifat hubungan ekonomi internasional sebagai permainan
zero-sum, asumsi dasar merkantilisme adalah bahwa inti dari hubungan

PENGANTAR MANAJEMEN & BISNIS 5


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

ekonomi bersifat konflik. Oleh karena itu, perjuangan antar negara untuk
sumber ekonomi itu inheren dan tak terelakkan. Namun, semua kegiatan
perlombaan senjata dan latihan untuk militer mahal harganya.
Kemungkinan ini menyebabkan defisit anggaran dan inefisiensi ekonomi.
Selain itu, pengembangan industri tanpa memperhatikan situasi pasar atau
keunggulan komparatif dapat melemahkan masyarakat secara ekonomi.
Adam Smith dalam Widodo (2017) mengatakan bahwa saat ini
kecenderungan untuk mengidentifikasi industri dengan kekuatan bahkan
dapat menderita ekonomi negara.

Tujuan Pembelajaran 4.1:


Kapitalisme

Kapitalisme atau Kapital adalah sistem ekonomi di mana perdagangan,


industri dan alat-alat produksi dikendalikan oleh pemilik swasta dengan
tujuan membuat keuntungan dalam ekonomi pasar. Pemilik modal bisa
melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Demi
prinsip tersebut, maka pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar
guna keuntungan bersama, tapi intervensi pemerintah dilakukan secara
besar-besaran untuk kepentingan-kepentingan pribadi.
Walaupun demikian, kapitalisme sebenarnya tidak memiliki definisi
universal yang bisa diterima secara luas. Beberapa ahli mendefinisikan
kapitalisme sebagai sebuah sistem yang mulai berlaku di Eropa pada abad
ke-16 hingga abad ke-19, yaitu pada masa perkembangan perbankan
komersial Eropa di mana sekelompok individu maupun kelompok dapat
bertindak sebagai suatu badan tertentu yang dapat memiliki maupun
melakukan perdagangan benda milik pribadi, terutama barang modal,
seperti tanah dan manusia guna proses perubahan dari barang modal ke
barang jadi. Untuk mendapatkan modal-modal tersebut, para kapitalis harus
mendapatkan bahan baku dan mesin dahulu, baru buruh sebagai operator
mesin dan juga untuk mendapatkan nilai lebih dari bahan baku tersebut.

PENGANTAR MANAJEMEN & BISNIS 6


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

Kapitalisme memiliki sejarah yang panjang, yaitu sejak


ditemukannya sistem perniagaan yang dilakukan oleh pihak swasta. Di
Eropa, hal ini dikenal dengan sebutan guild sebagai cikal bakal kapitalisme.
Saat ini, kapitalisme tidak hanya dipandang sebagai suatu pandangan hidup
yang menginginkan keuntungan belaka. Peleburan kapitalisme dengan
sosialisme tanpa adanya pengubahan menjadikan kapitalisme lebih lunak
daripada dua atau tiga abad yang lalu.
Istilah kapitalisme, dalam arti modern, sering dikaitkan dengan Karl
Marx. Dalam magnum opus Das Kapital, Marx menulis tentang "cara
produksi kapitalis" dengan menggunakan metode pemahaman yang
sekarang dikenal sebagai Marxisme. Namun, sementara Marx jarang
menggunakan istilah "kapitalisme", namun digunakan dua kali dalam
interpretasi karyanya yang lebih politik, terutama ditulis oleh kolaborator
Friedrich Engels. Pada abad ke-20 pembela sistem kapitalis sering
menggantikan kapitalisme jangka panjang dengan frase seperti perusahaan
bebas dan perusahaan swasta dan diganti dengan kapitalis rente dan investor
sebagai reaksi terhadap konotasi negatif yang terkait dengan kapitalisme.
Yustika (2012) dalam Kurniawan & Lahir (2017) menjelaskan
bahwa sistem kapitalisme merupakan sebuah sistem organisasi ekonomi
yang dicirikan oleh hak milik privat atas alat-alat produksi dan distribusi
yang pemanfaatannya untuk mencapai laba dalam kondisi yang sangat
kompetitif. Ada empat penyangga berlakunya sistem ekonomi kapitalisme
yaitu sebagai berikut: pertama, kegiatan ekonomi dalam sisten kapitalisme
digerakkan dan dikoordinasi oleh pasar bebas dengan instrumen harga
sebagai penanda (sinyal). Jika harga dianggap melebihi biaya produksi dan
margin laba, hal tersebut merupakan sinyal bagi pelaku ekonomi lain untuk
masuk ke pasar menambah persediaan (supply) barang/jasa sehingga dapat
menurunkan harga; demikian juga sebaliknya. Kedua, setiap individu
memiliki kebebasan untuk mempunyai hak kepemilikan (property rights)
sebagai dasar melakukan transaksi. Tanpa adanya hak kepemilikan,
individu tidak akan pernah bisa mengeksekusi kegiatan ekonomi. Oleh
karena itu, salah satu fungsi terpenting dari kapitalisme adalah

PENGANTAR MANAJEMEN & BISNIS 7


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

menawarkan dan melindungi hak kepemilikan swasta. Ketiga, kegiatan


ekonomi dipisahkan oleh tiga pemilik faktor produksi yakni pemodal,
tenaga kerja, dan pemilik lahan. Pemilik modal memperoleh pendapatan
dari laba, tenaga kerja dari upah, dan pemilik lahan dari sewa. Keempat,
tidak ada halangan bagi pelaku ekonomi untuk masuk dan keluar pasar.
Pelaku ekonomi yang melihat peluang profit bisa langsung pasar.
Demikian pula pelaku ekonomi yang gagal (rugi) dapat langsung keluar
tanpa ada regulasi yang menghambatnya. Masykuroh (2020) mengatakan
bahwa sistem perekonomian kapitalisme yaitu sistem ekonomi yang
memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk
melaksanakan kegiatan menjual barang dan sebagainya. Dalam sistem
perekonomian kapitalis, semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk
memperoleh laba yang sebesar besarnya. Rahman (1995) dalam
Masykuroh (2020) menjabarkan prinsip dasar dalam sistem ekonomi
kapitalis sebagai berikut :
1. Kebebasan Memiliki Harta
Secara Individu Semua negara mengetahui hak kebebasan
seseorang atau individu masing-masing untuk memiliki harta
kekayaannya. Setiap individu dapat memiliki, membeli dan
menjual hartanya menurut yang dikehendaki tanpa adanya kendala
atau hambatan. Seseorang mempunyai kuasa penuh terhadap
hartanya dan bebas menggunakan sumber-sumber ekonomi
menurut cara yang dikehendaki. Setiap individu berhak memiliki
manfaat yang diperoleh dari produksi dan distribusi serta bebas
untuk melakukan pekerjaan.
2. Kebebasan Ekonomi dan Persaingan Bebas
Setiap orang untuk mendirikan, mengorganisasi dan mengelola
perusahaan yang dikehendakinya. Individu juga berhak terjun
dalam segala bidang perniagaan dan memperoleh sebanyak-
banyaknya keuntungan. Negara tidak boleh campur tangán dalam
semua kegiatan ekonomi yang bertujuan untuk mencari
keuntungan, selagi aktivitas yang dilakukan itu sah dan menurut

PENGANTAR MANAJEMEN & BISNIS 8


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

peraturan negara tersebut. Berdasarkan prinsip ekonomi dan


tuntutannya, yaitu persaingan bebas, maka untuk itu setiap orang
dapat menggunakan potensi fsiknya, mental dan sumber-sumber
yang tersedia untuk dimanfaatkan bagi kepentingan individu
tersebut. Ketimpangan Ekonomi dalam sistem ekonomi kapitalis,
modal merupakan sumber produksi dan sumber kebebasan.
Individu yang memiliki modal lebih besar akan menikmati
kebebasan yang lebih baik untuk mendapatkan hasil yang
sempurna. Ketidak samaan kesempatan mewujudkan jurang
perdebatan diantara golongan kaya bertambah kaya dan golongan
miskin semakin melarat.
Rahman (1995) dalam Masykuroh (2020) menjabarkan
keunggulan-keunggulan yang terdapat dalam sistem ekonomi
kapitalis sebagai berikut :
1. Mereka yang mendukung sistem ekonomi Kapitalis
menjelaskan bahwa kebebasan ekonomi sangat bermanfaat
untuk masyarakat. Mereka sebut dasar hukum ekonomi dan
menegaskan bahwa jika dasar hukum diterapkan dengan bebas,
ia akan meningkatkan produktiftas. Hal ini disamping
berupaya meningkatkan kekayaan negara, tetapi juga dapat
mewujudkan distribusi kekayaan yang rasional dalam
masyarakat.
2. Persaingan bebas diantara perorangan akan menimbulkan
tahap “produksi‟ dan “tingkat harga‟ pada tingkat yang wajar
dan akan membantu memperoleh penyesuaian yang rasional
diantara kedua variabel tersebut. Persaingan akan
mempertahankan tahap keuntungan dan upah pada tingkat
yang sederhana dan rasional. Karena itu, dasar hukum akan
mempertahankan semua perkara pada tahap yang mendasar.
3. Para pakar ekonomi kapitalis menjelaskan bahwa motivasi
untuk mendapatkan keuntungan merupakan tujuan yang baik,
sama halnya dengan maksud untuk memaksimalkan produksi.

PENGANTAR MANAJEMEN & BISNIS 9


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

Semakin kecil kesempatan untuk memperoleh keuntungan,


semakin kurang semangat untuk giat bekerja dan
meningkatkan setiap orang untuk memperoleh pendapatan
sebanyak mungkin, maka setiap individu akan berupaya
bekerja keras dengan tenaga yang maksimal serta berusaha
untuk melakukan produksi yang maksimum.
Dengan cara tersebut di atas kualitas dan kuantitas produksi akan
diperbaiki, semua prinsip produksi yang ada akan digunakan untuk
mencapai motivasi tersebut, barang-barang konsumsi dapat digunakan
dengan kuantitas yang besar. Dengan demikian motivasi untuk
mendapatkan keuntungan sangat berguna untuk kepentingan
perorangan. Rahman (1995) dalam Masykuroh (2020) menjabarkan
kelemahan-kelemahan dalam sistem ekonomi kapitalis sebagai berikut
:
1. Kompetisi yang bebas dan tidak terbatas mengakibatkan
banyak keburukan dalam masyarakat, apabila hai itu
mengganggu kapasitas kerja dan sistem ekonomi, sebagai
contoh, hak perorangan yang tidak terbatas untuk memilki
harta mengakibatkan pengumpulan kekayaan yang melampaui
batas oleh beberapa individu. Hal ini menjadikan distribusi
kekayaan yang tidak seimbang dalam masyarakat dan
seterusnya mengakibatkan rusaknya sistem ekonomi.
2. Persaingan bebas menyebabkan munculnya semangat
persaingan di antara individu-individu untuk kepentingan
perseorangan dan kepentingan umum akan menimbulkan
bahaya dan ketidak selarasan dalam masyarakat. Jika kekayaan
hanya áimiliki oleh segolongan kecil perorangan, maka akan
mempergunakannya untuk kepentingan dirinya sendiri. Yang
jelas mereka akan mengorbankan kepentingan utama
masyarakat, karena semata-mata untuk memenuhi kepentingan
individu.

PENGANTAR MANAJEMEN & BISNIS 10


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

3. Kompetisi di antara kepentingan perorangan dan masyarakat


secara perlahan merupakan bagian terpenting dalam
masyarakat keseluruhan, dimana hal tersebut sangat
mengganggu sistem ekonomi.
4. Nilai-nilai moral yang baik seperti persaudaraan, kerja sama,
saling tolongmenolong, kasih sayang dan kemurahan hati,
tidak berharga dan tidak diperdulikan lagi dalam masyarakat.
Nilai-nilai itu akan digantikan oleh nilainilai seperti sifat
mementingkan diri sendiri, pendendam dan permusuhan pada
sesama. Sejumlah orang bekerja untuk mencapai motivasi
pribadi dan tidak terdapat tujuan yang mendorong mereka
bekerja untuk kepentingan yang lebih bermanfaat bagi
masyarakat. Adakalanya terdapat individu yang
mengesampingkan kepentingan masyarakat umum demi
mencapai keinginan pribadi masing-masing.
5. Perbedaan yang jelas antara hak-hak majikan dan pekerja akan
mengakibatkan masyarakat terbagi menjadi dua kelompok
yang bersaing yang mempunyai kepentingan-kepentingan
saling menjatuhkan antara satu dengan yang lainnya. Yang
menerima upah tidak menikmati kesempatan yang sama
dengan saingannya yaitu seorang majikan kapitalis tadi, yang
mempunyai segala kesempatan untuk mendapatkan
pendidikan yang lebih baik, keterampilan teknik yang
sempurna dan pekerjaan yang layak. Ketidak adilan ini
semakin memperdalam jurang antara yang kaya dan yang
miskin.

Tujuan Pembelajaran 4.2:


Komunisme

Komunisme adalah sebuah ideologi. Penganut paham ini berasal dari


Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich

PENGANTAR MANAJEMEN & BISNIS 11


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

Engels, sebuah manifesto politik yang pertama kali diterbitkan pada 21


Februari 1848 teori mengenai komunis sebuah analisis pendekatan kepada
perjuangan kelas (sejarah dan masa kini) dan ekonomi kesejahteraan yang
kemudian pernah menjadi salah satu gerakan yang paling berpengaruh
dalam dunia politik.
Komunisme pada awal kelahiran adalah sebuah koreksi terhadap paham
kapitalisme di awal abad ke-19, dalam suasana yang menganggap bahwa
kaum buruh dan pekerja tani hanyalah bagian dari produksi dan yang lebih
mementingkan kesejahteraan ekonomi. Akan tetapi, dalam perkembangan
selanjutnya, muncul beberapa faksi internal dalam komunisme antara
penganut komunis teori dan komunis revolusioner yang masing-masing
mempunyai teori dan cara perjuangan yang berbeda dalam pencapaian
masyarakat sosialis untuk menuju dengan apa yang disebutnya sebagai
masyarakat utopia
Masykuroh (2020) mengatakan bahwa sistem perekonomian
komunisme Adalah sistem ekonomi di mana peran pemerintah sebagai
pengatur seluruh sumber-sumbner kegiatan perekonomian. Setiap orang
tak boleh memiliki kekayaan pribadi. Sehingga nasib seseorang bisa
ditentukan oleh pemerintah. Semua unit bisnis. mulai dari yang kecil
hingga yang besar dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan pemerataan
ekonomi dan kebersamaan. Kelebihan yang terdapat dalam sistem
ekonomi komunis antara lain :
1. Disediakan kebutuhan pokok
Semua warga negara sudah terjamin kebutuhan pokoknya,
termasuk sandang, pangan, papan, fasilitas kesehatan, pekerjaan,
serta kebutuhan lainnya.
2. Setiap individu mendapatkan pekerjaan.
Untuk orang yang lemah, cacat fisik dan cacat mental semuanya
sudah terjamin dalam pengawasan negara.
3. Didasarkan oleh perencanaan negara
Semua pekerjaan didasari oleh perencanaan negara yang sempurna,
baik itu produksi maupun dalam penggunaannya. Dengan begitu

PENGANTAR MANAJEMEN & BISNIS 12


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

tidak akan terjadi kelemahan dan kekurangan yang sama seperti


pasar kapitalis.
4. Diproduksi oleh negara
Segala bentuk produksi akan dikelola oleh negara begitupun dengan
keuntungan-keuntungannya akan digunakan untuk kepentingan-
kepentingan negara itu juga.
5. Pemerintah lebih mudah untuk mengatur inflasi, pengangguran, dan
masalah ekonomi lainnya
Pemerintah akan turut campur langsung dalam pengendalian inflasi,
pendistribusian, sehingga akan jarang terjadi krisis ekonomi.
Selain memiliki kelebihan, ekonomi komunis juga mempunyai kelemahan
dan kekurangan, di antaranya:
1. Sulit melakukan transaksi
Tawar menawar adalah hal yang sangat sukar dilakukan oleh
seseorang yang harus mengorbankan hak pribadinya hanya untuk
memperoleh makanan sebanyak dua kali.
2. Jual beli sangat terbatas
Begitupun masalah harga yang harus diatur oleh pemerintah. Oleh
karena itu perekonomian negara lebih disebabkan tingkat harga
ditentukan oleh negara bukan oleh mekanisme pasar.
3. Kebebasan dibatasi
Sistem tersebut menolak sepenuhnya sifat mementingkan diri
sendiri, sehingga menyebabkan terhambatnya kebebasan berpikir
serta bertindak.
Secara tidak langsung ini menunjukan lebih kepada sistem
ekonomi diktator dimana para buruh bekerja sebagai mesin negara.
4. Pendidikan moral terabaikan
Karena terlalu fokus kepada pencapaian sistem perekonomian, ini
menyebabkan pendidikan moral para individu terabaikan. Dengan
demikian, karena pencapaian kepuasan kebendaan diutamakan
sehingga nilai-nilai moral tidak diperhatikan lagi.

PENGANTAR MANAJEMEN & BISNIS 13


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

Tujuan Pembelajaran 4.2:


Fasisme

Paham fasisme mencuat ketika dimulainya masa Perang Dunia II.


Setidaknya perang yang muncul saat itu, terjadi sebagai akibat
perkembangan ideology fasis di Italia, Jerman dan Jepang, yang ingin
meluaskan pengaruh ekstra-nasionalisnya. Sehabis berlangsungnya Perang
Dunia II, ideologi fasisme seakan-akan berakhir, tetapi hal yang terjadi
tidak nyata demikian. Sebagai sebuah produk pemikiran, benih-benih
fasisme akan terus ada selama terdapat kondisi obyektif yang
membentuknya.
Ebenstein mencatat bahwa “jika komunisme adalah pemberontakan
pertama terhadap liberalisme, maka fasisme adalah pemberontakan
kedua”. Fasisme muncul dengan pengorganisasian pemerintahan dan
masyarakat secara totaliter, kediktatoran partai tunggal yang bersifat: ultra-
nasionalis, rasis, militeris dan imperialis. Fasisme juga muncul pada
masyarakat pasca-demokrasi dan pasca-industri. Jadi, fasisme hanya
muncul di negara yang memiliki pengalaman demokrasi. Hal- hal yang
penting dalam penbentukan suatu karakter negara fasis adalah militer,
birokrasi, prestise individu sang diktator dan terpenting, dukungan massa.
Semakin keras pola kepemimpinan suatu negara fasis, semakin besar pula
dukungan yang didapatnya.

Latar Belakang Fasisme


Kondisi penting lainnya dalam pertumbuhan negara fasis adalah
perkembangan industrialisasi. Munculnya negara industri, memunculkan
ketegangan sosial dan ekonomi. Jika liberalisme adalah penyelesaian
ketegangan dengan jalan damai yang mengakomodasi kepentingan yang
ada, maka fasisme mengingkari perbedaan kepentingan secara paksaan.
Fasisme mendapat dukungan pembiayaan dari industriawan dan tuan
tanah, karena kedua kelompok ini mengharapkan lenyapnya gerakan
serikat buruh bebas, yang dianggapnya menghambat kemajuan proses

PENGANTAR MANAJEMEN & BISNIS 14


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

produksi dalam industri. Sumber dukungan lain bagi rezim fasis adalah
kelas menengah, terutama pegawai negeri. Mereka melihat fasisme adalah
sebuah sarana untuk mempertahankan prestise yang ada sekaligus
perlindungan politik. Fasisme juga memerlukan dukungan dari kaum
militer, sebagaimana fasisme Jerman, Italia dan Jepang, sebagai jalan
menuju militerisasi rakyat.
Meskipun fasisme bukan merupakan akibat langsung dari depresi
ekonomi, sebagaimana teori marxis, tetapi jelas kaum fasis memanfaatkan
hal itu. Banyaknya angka pengangguran akibat depresi, melahirkan
kelompok yang secara psikologis menganggap dirinya tidak berguna dan
diabaikan. Saat hal ini terjadi, maka fasisme bekerja dengan memulihkan
harga diri mereka, dengan menunjukkan bahwa mereka adalah ras unggul
sehingga mereka merasa dimiliki. Dengan modal inilah, maka fasisme juga
memperoleh dukungan dari rakyat lapisan bawah.
Dengan demikian, fasisme bekerja pada setiap lapisan masyarakat.
Fasisme memanfaatkan secara psikologis kesamaan-kesamaan pokok yang
ada seperti: frustasi, kemarahan dan perasaan tak aman. Tak aneh, jika
dalam sejarahnya rezim fasis senantiasa mendapatkan dukungan
masyarakat. Terutama hal ini jelas terjadi di Jerman.

Ekonomi Fasis
Ekonomi fasis menurut Ebenstein memiliki ciri negara korporasi.
Dalam pemahaman ini, negara berkuasa untuk menata dan mengawasi
system perekonomian. Negara fasis mengatur asosiasi modal dan tenaga
kerja, dimana tenaga kerja diawasi dan asosiasi mendapatkan monopolinya.
Dengan demikian negar berfunsi sebagai kelompok penengah.
Ada dua asumsi yang mendasari filsafat negara korporasi.
Pertama,masyarakat biasa tidak boleh memikirkan hal-hal yang bersifat
politik. Mereka hanya berhak menjalankan tugasnya sendiri-sendiri. Kedua,
para elitlah yang dianggap memiliki kemampuan untuk memahami masalah
seluruh anggota masyarakat. Karena itu hanya mereka yang berhak
memerintah.

PENGANTAR MANAJEMEN & BISNIS 15


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

Demokrasi dengan tegas menolak hal ini. Demokrasi melihat bahwa


aspek ekonomi dan politik adalah sesuatu yang tak terpisahkan. Selain itu
sangat tidak mungkin para penguasa menggantikan “perasaan’ masyarakat
yang dikuasai, terlebih lagi adanya prinsip kelas unggul di dalam masyarakat.
Bagi kaum fasis sendiri, Italia misalnya, negara korporasi bukanlah
suatu respons atas kapitalisme maupun sosialisme liberal. Melainkan adalah
suatu solusi kreatif dalam memikirkan kemakmuran ekonomi. Namun
demikian, bagaimanapun fasisme yang totaliter tidak pernah mengizinkan
persaingan bebas. Negara harus menunjukkan kuasanya diatas kepentingan
atau unsur apapun.
Pada akhirnya, negara korporasi fasis terbukti kebangkrutannya. Saat
Italia mulai dikalahkan oleh tentara sekutu pada Perang Dunia II, maka
kepercayaan terhadap Il Duce juga memudar. Akhirnya, Mussolini harus
merasakan hukuman mati dari rakyatnya sendiri.

Tujuan Pembelajaran 4.3:


Demokrasi ekonomi

Menurut Gregory Grossman (1984), yang dimaksud dengan system


ekonomi adalah:
“Sekumpulan komponen-komponen atau unsur-unsur terdiri atas unit-unit dan
agen-agen ekonomi serta lembaga- lembaga (institusi- institusi) ekonomi, yang
bukan saja saling berhubungan dan berinteraksi, melainkan juga sampai tingkat
tertentu saling menopang dan memengaruhi”.
Aspek penting dalam suatu sistem ekonomi:
a. komponen- komponen yang terdiri atas unit, pelaku dan institusi,
b. saling terkait dan saling memengaruhi secara teratur-kontinu,
c. memiliki fungsi koordinasi
Dapat disimpulkan bahwa Sistem ekonomi adalah salah satu alat guna
mencapai tujuan bersama suatu bangsa atau negara

PENGANTAR MANAJEMEN & BISNIS 16


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

Tujuan Pembelajaran 4.4:


Sosialisme

Sosialisme atau sosialis adalah sistem sosial dan ekonomi yang ditandai
dengan kepemilikan sosial dari alat-alat produksi dan manajemen koperasi
ekonomi, serta teori politik dan gerakan yang mengarah pada pembentukan
sistem tersebut."Kepemilikan sosial" bisa merujuk ke koperasi, kepemilikan
umum, kepemilikan negara, kepemilikan warga ekuitas, atau kombinasi dari
semuanya. Ada banyak jenis sosialisme dan tidak ada definisi tunggal secara
enskapitulasi dari mereka semua. Mereka berbeda dalam jenis kepemilikan
sosial yang mereka ajukan, sejauh mana mereka bergantung pada pasar atau
perencanaan, bagaimana manajemen harus diselenggarakan dalam lembaga-
lembaga yang produktif, dan peran negara dalam membangun sosialisme.
Istilah ini mulai digunakan sejak awal abad ke-19. Dalam bahasa
Inggris, istilah ini digunakan pertama kali untuk menyebut pengikut Robert
Owen pada tahun 1827. Di Perancis, istilah ini mengacu pada para pengikut
doktrin Saint-Simon pada tahun 1832 yang dipopulerkan oleh Pierre Leroux
dan J. Regnaud dalam l'Encyclopédie Nouvelle. Penggunaan istilah
sosialisme sering digunakan dalam berbagai konteks yang berbeda-beda
oleh berbagai kelompok, tetapi hampir semua sepakat bahwa istilah ini
berawal dari pergolakan kaum buruh industri dan buruh tani pada abad ke-
19 hingga awal abad ke-20 berdasarkan prinsip solidaritas dan
memperjuangkan masyarakat egalitarian yang dengan sistem ekonomi
menurut mereka dapat melayani masyarakat banyak daripada hanya
segelintir elite.
Gerakan politik sosialis mencakup beragam filsafat politik.
Dikotomi inti dalam gerakan sosialis termasuk perbedaan antara reformisme
dan sosialisme revolusioner dan antara sosialisme negara dan sosialisme
libertarian. Sosialisme negara menyerukan nasionalisasi alat-alat produksi
sebagai strategi untuk menerapkan sosialisme, sementara sosialis libertarian
umumnya menempatkan harapan mereka pada cara desentralisasi demokrasi
langsung seperti libertarian municipalisme, 'majelis, serikat buruh, dan

PENGANTAR MANAJEMEN & BISNIS 17


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

dewan pekerja datang dari sikap anti-otoriter umum. Sosialisme demokratis


menyoroti peran sentral proses demokrasi dan sistem politik dan biasanya
kontras dengan gerakan politik non-demokratis yang mendukung
sosialisme. Beberapa sosialis telah mengadopsi penyebab gerakan sosial
lainnya, seperti lingkungan, feminisme dan liberalisme.
Kamil (2016) dalam Amri (2017) menjelaskan bahwa Sosialisme,
secara bahasa berasal dari kata sosial yang berarti masyarakat, lawan dari kata
individu. Sosialisme dikembangkan oleh penggagasnya, Karl Marx (1818-
1883) sebagai antitesis dari Kapitalisme . Sosialisme merupakan produk dari
revolusi Prancis dan revolusi Industri di Inggris pada akhir abad ke-18 dan
akhir abad ke-19. Yuliadi (2001) dalam Amri (2017) menjelaskan prinsip
utama Sosialisme bahwa produksi bukan semata-mata dipusatkan di tangan
negara, tetapi peranan negara harus seluruhnya merupakan peranan ekonomi.
Secara istilah Sosialisme merupakan sistem atau teori ekonomi, di mana alat
produksi, distribusi dan pertukaran dimiliki oleh masyarakat secara kolektif
melalui negara. Chaudhry (2016) dalam Amri (2017) menjabarkan bahwa
sosialisme diartikan juga suatu tahapan perkembangan masyarakat dari
Kapitalisme ke Komunisme, dan memiliki ciri khusus distribusi pendapatan
sesuai dengan kerja, bukan dengan kebutuhan. Dengan ciri utama antara lain;
pemilikan semua alat produksi, distribusi dan pertukaran oleh publik atau
negara dan peniadaan pemilikan pribadi atau swasta; persamaan ekonomi dan
pemberian kebutuhan hidup dasar bagi semua warga negara; materialisme
dengan titik berat pada faktor-faktor ekonomi; negara totalitarian dan diktator
proletariat; penindasan kebebasan sipil dan sebagainya.
Masykuroh (2020) mengatakan bahwa sistem perekonomian
sosialisme yaitu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang
cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi,
tetapi dengan campur tangan pemerintah. Pemerintah masuk ke dalam
perekonomian untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara serta
jenis jenis perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai
oleh negara. Rahman (1995) dalam Masykuroh (2020) menjabarkan prinsip
dasar dalam sistem ekonomi sosialis sebagai berikut :

PENGANTAR MANAJEMEN & BISNIS 18


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

1. Pemilikan harta oleh negara


Seluruh bentuk produksi dan sumber pendapatan menjadi milik
negara atau masyarakat keseluruhan. Hak individu untuk memiliki
harta atau memanfaatkan produksi tidak diperbolehkan. Dengan
demikian individu secara langsung tidak mempunyai hak
kepemilikan.
2. Kesamaan ekonomi
3. Sistem ekonomi sosialis menyatakan (walupun sulit ditemukan
disemua negara komunis) bahwa hak-hak individu dalam suatu
bidang ekonomi ditentukan oleh prinsip kesamaan, setiap individu
disediakan kebutuhan hidup menurut keperluan masing-masing.
4. Disiplin politik Untuk mencapai tujuan di atas, keseluruhan negara
diletakkan dibawah peraturan kaum buruh, yang mengambil alih
semua aturan produksi dan distribusi, kebebasan ekonomi serta hak
pemilikan harta dihapuskan sama sekali.
Rahman (1995) dalam Masykuroh (2020) menjabarkan kelebihan-
kelebihan yang terdapat dalam sistem ekonomi sosialis sebagai berikut :
1. Setiap warga negara disediakan kebutuhan pokoknya termasuk
makanan sebanyak dua kali sehari, beberapa helai pakaian,
kemudian fasilitas kesehatan, serta tempat tinggal dan Iain-lain.
2. Setiap individu mendapat pekerjaan dan orang yang lemah serta
orang yang cacat fsik dan mental berada dalam pengawasan negara.
3. Semua pekerjaan dilaksanakan berdasarkan perencanaan (negara)
yang sempurna diantara produksi dengan penggunaannya, dengan
demikian masalah kelebihan atau kekurangan produksi seperti
yang berlaku dalam sistem ekonomi Kapitalis tidak akan terjadi.
4. Semua bentuk produksi dimiliki dan dikelola oleh negara, dan
keuntungan yang diperolehnya akan digunakan untuk kepentingan
masyarakat. Walaupun keadaan itu diatur akan tetapi masing-
masing individu tidak merasa bebas sesuai dengan hati nuraninya.
Rahman (1995) dalam Masykuroh (2020) menjabarkan kelemahan-
kelemahan yang terdapat dalam sistem ekonomi sosialis sebagai berikut :

PENGANTAR MANAJEMEN & BISNIS 19


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

1. Tawar menawar sangat sukar dilakukan oleh individu yang


terpaksa mengorbankan kebebasan pribadinya dan hak
terhadap harta milik pribadi hanya untuk mendapatkan
makanan sebanya kdua kali sehari.
2. Sistem tersebut menolak sepenuhnya sifat mementingkan diri
sendiri, kewibawaan individu yang menghambatnya dalam
memperoleh kebebasan berfkir serta bertindak. Ini
menunjukan secara tidak langsung sistem ini terkait kepada
sistem ekonomi diktator. Buruh dijadikan budak masyarakat
yang memaksanya bekerja seperti mesin.
3. Sistem ekonomi sosialis mencoba untuk mencapai tujuan
melalui larangan larangan eksternal dan mengesampingkan
pendidikan moral dan kepentingan individu. Dengan demikian
jelas mereka tidak berusaha u ntuk mencapai kejayaan yang
menjadi tujuannya; misalnya karena undangundang saja belum
mencakupi untuk memperbaiki kesalahan seseorang tanpa
disertai dengan pendidikan moral dan latihan. Sebaliknya,
dibalik upaya memupuk semangat persaudaraan dan kerja
sama yang baik diantara majikan dengan penerima upah,
sistem Sosialis menimbulkan rasa permusuhan dan dendam
antar mereka. Secara keseluruhan sistem ini mencoba untuk
mengubah ketidak samaan kekayaan dengan menghapuskan
hak kebebasan individu dan hak terhadap pemilikan yang
mengakibatkan hilangnya semangat untuk bekerja lebih giat
dan berkurangnya efesiensi kerja buruh.

Tujuan Pembelajaran 4.5:


SISTEM EKONOMI INDONESIA

Di Indonesia menerapkan Demokrasi Ekonomi yang tertuang dalam


Pembukaan dan batang Tubuh UUD 1945 Bab XIV pasal 33. Demokrasi
Ekonomi dimaksud dimana masyarakat pelaku utama dalam kegiatan

PENGANTAR MANAJEMEN & BISNIS 20


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

pembangunan. Peran pemerintah disini ialah memberi pengarahan dan


bimbingan serta menciptakan suasana yang menunjang.
Sistem ekonomi Pancasila disebut juga sebagai Demokrasi Ekonomi
mempunyai ciri- ciri sebagai berikut:
1) Koperasi mempunyai peranan dominan dalam melakukan kegiatan
ekonomi bersama-sama dengan perusahaan- perusahaan negara dan
perusahaan swasta. Peranan negara penting , tetapi tidak dominan.
Maksudnya, agar dapat dicegah tumbuhnya system ekonomi komando.
Peranan swasta penting, tetapi tidak dominan. Maksudnya, agar dapat
dicegah tumbuhnya system liberal. Dalam Sistem Ekonomi Pancasila,
usaha negara dan swasta tumbuh berdampingan secara seimbang.
2) Sistem ekonomi tidak didominasi oleh modal dan tidak didominasi
buruh. Sistem ekonomi didasarkan atas asas kekeluargaan menurut
keakraban hubungan antarmanusia dan bukan pada asas kepentingan
pribadi dan golongan.
3) Masyarakat memegang peranan penting. Maksudnya, produksi
dikerjakan oleh semua, dan dibawah pimpinan atau pengawasan
anggota- anggota masyarakat. Berorientasi pada manusia. Warga
Negara memiliki kebebasan salam memilih pekerjaan yang
dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan
yang layak bagi kemanusiaan.
4) Negara menguasai bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran
rakyat.
5) Adanya kehendak sosial yang kuat kearah kemerataan sosial.
6) Tujuan utama suatu perekonomian adalah terciptanya suatu
perekonomian nasional yang tangguh.
7) Terlaksananya system desentralisasi dalam pelaksanaan kegiatan-
kegiatan ekonomi.
8) Sumber- sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan
permufakatan Lembaga-lembaga Perwakilan Rakyat, serta pengawasan

PENGANTAR MANAJEMEN & BISNIS 21


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

terhadap kebijaksanaannya ada pada Lembaga-lembaga Perwakilan


Rakyat pula.
9) Perekonomian daerah dikembangkan secara serasi dan seimbang antar
daerah dalam satu kesatuan perekonomian nasional dengan
mendayagunakan potensi dan peran serta daerah secara optimal dalam
rangka perwujudan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional.
10) Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap Warga Negara dikembangkan
sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan
umum.

Sistem ekonomi berdasarkan atas sila- sila dalam Pancasila. Dalam


system ekonomi inilah koperasi dikembangkan, sekaligus berfungsi
mengarahkan perkembangan ekonomi Indonesia kearah Sistem Ekonomi
Pancasila.
Dalam Demokrasi Ekonomi yang berdasarkan Pancasila, harus dihindarkan
ciri- ciri negatif seperti berikut ini :
1) Sistem “free fight liberalism” atau ekonomi liberal yang bebas.Artinya,
system ekonomi yang menumbuhkan eksploitasi atau pemerasan
terhadap manusia dan bangsa lain. Dalam sejarahnya, system ekonomi
liberal yang bebas di Indonesia telah menimbulkan kelemahan posisi
Indonesia dalam ekonomi dunia.
2) Sistem etatisme atau ekonomi komando. Artinya, Negara beserta
aparatur ekonomi Negara bersifat dominan, mendesak, dan mematikan
potensi serta daya kreasi unit- unit ekonomi swasta di luar sector negara.
3) Persaingan tidak sehat, serta pemusatan kekuatan ekonomi pada satu
kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan masyarakat.

Abbas & Manan (2005) menjelaskan bahwa konsep demokrasi ekonomi


mulai hangat dibahas dan diperbincangkan setelah Ikatan Sarjana Ekonomi
Indonesia (ISEI) menyusun konsep Demokrasi Ekonomi pada tahun 1990.
Konsep demokrasi ekonomi yang diformulasikan ISEI secara garis besar
terdiri atas dua bagian yaitu (1) penjabaran demokrasi ekonomi sebagai dasar

PENGANTAR MANAJEMEN & BISNIS 22


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

sistem ekonomi nasional, dan (2) penjabaran demokrasi ekonomi dalam


format program-program pelaksanaannya. Landasan konstitusionil
demokrasi ekonomi adalah Pasal 33 UUD 1945 dan landasan idiilnya adalah
Pancasila. Walaupun belum ada penjabaran yang lebih konkrit mengenai
demokrasi ekonomi, namun GBHN/TAP MPR IV 1978 telah
mengemukakan mengenai ciri-ciri positif Demokrasi Ekonomi yaitu :
1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan
2. Cabang-cabang produksi yang penting dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara
3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
4. Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan
pemufakatan Lembaga-lembaga Perwakilan Rakyat, serta pengawasan
terhadap kebijaksanaannya ada pada Lembaga Perwakilan Rakyat juga
5. Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang
dikehendaki serta mempunyai hak atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak
6. Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh
bertentangan dengan kepentingan masyarakat
7. Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara diperkembangkan
sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan
umum,
8. Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.

Demokrasi ekonomi menghindari terjadinya sistem ekonomi liberalism,


etatisme, dan pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok atau
monopoli. sistem ekonomi liberalism harus dihindari karena menimbulkan
eksploitasi dan penghisapan terhadap sesama manusia. Sistem etatisme
dimana ekonomi dikuasai oleh negara juga harus dihindari, karena etatisme
dapat mematikan usaha-usaha di luar sektor negara seperti usaha swasta,
koperasi, dan usaha kecil. Kelebihan dari sistem demokrasi ekonomi antara
lain :

PENGANTAR MANAJEMEN & BISNIS 23


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

1. Segala bentuk kegiatan dan masalah perekonomian dikendalikan oleh


pemerintah, sehingga pemerintah mudah melakukan pengawasan
terhadap jalannya roda perekonomian
2. Kesenjangan ekonomi minim terjadi karena distribusi dikendalikan
oleh pemerintah secara merata
3. Pemerintah lebih mudah mengatur dan mengelola barang dan jasa yang
diproduksi sesuai kebutuhan masyarakat

Selain memiliki kelebihan, sistem demokrasi ekonomi juga memilikii


beberapa kekurangan, di antaranya sebagai berikut:
1. Adanya sistem persaingan bebas yang berpotensi saling
menghancurkan
2. Berpotensi menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia, sehingga
dapat melemahkan struktur ekonomi nasional
3. Negara dan aparatur ekonomi negara lebih dominan dan mendesak
potensi unit-unit ekonomi di luar sektor negara
4. Adanya persaingan tidak sehat dan pemusatan kekuatan ekonomi
pada satu kelompok yang merugikan masyarakat.

RANGKUMAN MATERI

Menurut Gregory Grossman (1984), yang dimaksud dengan system


ekonomi adalah: Sekumpulan komponen-komponen atau unsur-unsur terdiri atas
unit-unit dan agen-agen ekonomi serta lembaga- lembaga (institusi- institusi)
ekonomi, yang bukan saja saling berhubungan dan berinteraksi, melainkan juga
sampai tingkat tertentu saling menopang dan memengaruhi.
Aspek penting dalam suatu sistem ekonomi: a) komponen- komponen yang
terdiri atas unit, pelaku dan institusi; b) saling terkait dan saling memengaruhi
secara teratur-kontinu; c) memiliki fungsi koordinasi Dapat disimpulkan bahwa
Sistem ekonomi adalah salah satu alat guna mencapai tujuan bersama suatu bangsa
atau negara.

PENGANTAR MANAJEMEN & BISNIS 24


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

Sistem ekonomi Pancasila disebut juga sebagai Demokrasi Ekonomi.


Koperasi mempunyai peranan dominan dalam melakukan kegiatan ekonomi
bersama-sama dengan perusahaan- perusahaan negara dan perusahaan swasta.
Perekonomian daerah dikembangkan secara serasi dan seimbang antar daerah
dalam satu kesatuan perekonomian nasional dengan mendayagunakan potensi dan
peran serta daerah secara optimal dalam rangka perwujudan Wawasan Nusantara
dan Ketahanan Nasional.

C. SOAL LATIHAN/TUGAS

1. Berikan penjelasan secara komprehensif sesuai dengan pemahaman anda


mengenai bagaimana laju perkembangan sistem ekonomi kapitalisme di
dunia saat ini!
2. Berikan penjelasan secara komprehensif sesuai dengan pemahaman anda
mengenai bagaimana laju perkembangan sistem ekonomi sosialiesme di
dunia saat ini!
3. Berikan penjelasan secara komprehensif sesuai dengan pemahaman anda
mengenai bagaimana perkembangan demokrasi ekonomi di Indonesia saat
ini!

D. DAFTAR PUSTAKA

Abbas, T., & Manan, W. K. (2005). Keterkaitan Antara Demokrasi Politik,


Demokrasi Ekonomi Dan Sistem Ekonomi Kerakyatan. Jurnal Sosial Dan
Pembangunan, XXI(3), 430–440.
Amri, H. (2017). Kelemahan sistem ekonomi kapitalisme dan sosialisme menurut
Muhammad Sharif Chaudhry dalam karyanya fundamental of Islamic
economic system. Economica Sharia, 2(2), 1–16.
Aslam, M., & Suprayitno, E. (2020). Pengenalan dan Perkembangan Ekonomi. In
Sejarah Pemikiran Ekonomi (Edisi 3) (pp. 1–47).
Kurniawan, I. D., & Lahir, S. (2017). Sistem Kapitalisme Negara Sebagai Alternatif
Sistem Ekonomi Kerakyatan Berdasarkan Pancasila. Edunomika, 1(2), 84–
99.

PENGANTAR MANAJEMEN & BISNIS 25


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

Maruta, H. (2015). Fasisme. Iqtishaduna (Ekonomi Kita), 4(1), 15–24.


Masykuroh, N. (2020). Perbandingan Sistem Ekonomi. In Media Karya Publishing.
Widodo, E. S. (2017). Ideologi Utama Dalam Ekonomi Politik Global Antara
Merkantilisme Dan Liberalisme. Majalah Manajemen Dan Bisnis Ganesha,
1(1), 1–12.

PENGANTAR MANAJEMEN & BISNIS 26

Anda mungkin juga menyukai