Anda di halaman 1dari 4

KONSEP DASAR INTERNATIONAL COMBINATION

A. International Combination
International combination berawal dari perusahaan yang memiliki
headquarter di negara berbeda lalu membentuk sebuah kombinasi International antara
dua atau lebih perusahaan dapat dilihat sebagai bentuk kerjasama (partnership)
sebagai upaya untuk memasuki sebuah pasar bisnis. Kombinasi ini memerlukan
koordinasi yang besar dan menimbulkan adanya tantangan integrasi.
International combination dapat terjadi karena beberapa faktor. Pertama,
adanya tekanan, seperti untuk secara konsisten mengembangkan bisnis. Kedua, ingin
memasuki pangsa pasar yang lebih besar atau baru. Ketiga, kebutuhan terhadap
teknologi dan sumber daya yang baru. keempat, meningkatkan konsolidasi industri.
Kelima, mengejar terjadinya sinergi positif dari beberapa perusahaan yang memiliki
headquarter di negara yang berbeda.
International combination memiliki berbagai macam tipe, meliputi Non-Equity
Combination dan Equity Based International Combination sebagai berikut:
1. Non-Equity Combination
Dalam kombinasi ini perusahaan saling berbagi keuntungan, tanggung
jawab, dan sumber daya dengan merujuk pada hubungan kontrak. Masing-
masing perusahaan berkooperasi sebagai entitas terpisah, menanggung
kewajiban, dan memiliki kebebasan untuk mengatur sumber daya, proses
produksi, dan operasi (tidak menekankan pada kepemilikan entitas). Contoh:
Proyek eksplorasi bersama (misalnya, di sektor energi), konsorsium penelitian
dan pengembangan (misalnya, di sektor farmasi), perjanjian produksi bersama
(misalnya, di sektor manufaktur), pengaturan pemasaran bersama (misalnya, , di
sektor barang konsumen tahan lama), dan perjanjian pasokan jangka panjang
(misalnya, sektor ritel).

2. Equity Based International Combination


Hubungan kolaboratif jangka panjang yang memerlukan pengelolaan
aktif sehari-hari dari berbagai isu SDM (menekankan pada kepemilikan entitas).
Contoh: merger dan akuisisi international (IMA), Joint venture (JV) atau usaha
patungan, dan aliansi international.
Beberapa survei menunjukkan bahwa sebagian besar International
combination tidak mencapai apa yang diharapkan. Survei mengatakan bahwa banyak
international combination yang gagal dikarenakan organisasi yang tidak memiliki
pengetahuan, pengalaman, atau kemampuan untuk mengelola aliansi untuk
memaksimalkan return. Kesuksesan International combination memberikan banyak
manfaat yang dapat meningkatkan nilai perusahaan atau mengembangkan posisi
pasar. Agar international combination dapat mencapai kesuksesan, perusahaan harus
melakukan tahap awal yang menyeluruh, yaitu uji kelayakan (Due diligence). Due
diligence dilakukan untuk menyelidiki dan menilai “manfaat” sesungguhnya dari
proses international combination yang didapatkan oleh perusahaan dalam rangka
mencapai tujuan. Due Diligence Review dilakukan pada masa pre-combination
dengan mempertimbangkan critical people, organizational, dan isu SDM yang
menyebabkan kesuksesan atau kegagalan proses kombinasi.
B. Merger dan Akuisisi Internasional (dua Perusahaan menjadi satu)
International merger adalah dua perusahaan sepakat untuk menggabungkan
operasi untuk membentuk satu perusahaan yang baru, dimana kedua perusahaan
saling berpartisipasi sebagai rekanan yang setara. International acquisition adalah satu
perusahaan membeli seluruh kepemilikan dari perusahaan lain dengan klausul bahwa
pembeli akan menentukan bagaimana operasi yang digabungkan akan dikelola.
Dengan kata lain, akuisisi adalah menerima, memperoleh, menguasai perusahaan
lain, atau tindakan pengambilalihan (take over) kepemilikan suatu perusahaan melalui
pembelian saham suatu perusahaan sehingga perusahaan pengakuisisi memiliki suara
mayoritas. Contoh perusahaan merger dan akuisisi International adalah sebagai
berikut:
1) US: Whatsapp diakuisisi oleh Facebook dengan nilai sekitar $19.5 Bill
2) Wilayah Asia: akuisisi Motorola Mobility Holdings oleh Lenovo Group dengan
nilai sekitar $2.9 Bill
3) Indonesia: Phillip Morris International yang mengakusisi PT HM Sampoerna.
Nama PT HMSP masih ada, namun kepemilikannya dimiliki oleh Phillip Morris
International
Akuisisi dapat dilakukan secara internal terhadap kelompok perusahaan
sendiri ataupun secara eksternal terhadap perusahaan lain. Akuisisi dapat dilakukan
terhadap perusahaan sejenis ataupun terhadap perusahaan tidak sejenis. Akuisisi dapat
dilakukan terhadap perusahaan dalam negeri maupun terhadap perusahaan luar negeri.
Perusahaan pengakuisisi biasanya perusahaan besar yang dananya kuat, operasinya
luas, manajemennya teratur, dan terkelompok dalam konglomerasi atau bertujuan
membentuk konglomerasi.

C. Usaha Patungan Internaasional (Joint Venture; dua perusahaan atau lebih


membentuk entitas terpisah)
Joint Venture adalah entitas organisasi yang terpisah secara legal dan
ekonomi yang dibuat oleh dua atau lebih perusahaan induk, yang secara kolektif
menginvestasikan dana dan sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu. Joint
venture merupakan perusahaan patungan antar badan usaha nasional dan badan usaha
asing yang modalnya sebagian besar milik nasional. Dengan kata lain, semua pihak
yang terlibat dalam joint venture patungan untuk membentuk entitas bisnis baru atau
sekadar memaksimalkan segi aktiva dan operasi.
Perjanjian ini bisa dilakukan dalam jangka pendek maupun panjang,
tergantung kesepakatan antara kedua belah pihak. Namun, joint venture tidak berlaku
selamanya. Setelah tujuan terpenuhi, setiap perusahaan akan kembali beroperasi
seperti sedia kala. Setiap perusahaan tetap mempertahankan identitasnya masing-
masing ketika menjalani joint venture. Dalam kerja sama ini, semua perusahaan turut
bertanggung jawab atas keuntungan, kerugian, dan biaya-biaya lain yang dibutuhkan.
Ada pula berbagai hak dan kewajiban lainnya yang tertulis dalam sebuah perjanjian.
Contoh Perusahaan internasional yang melakukan joint venture adalah :
1. Nestle dan Indofood, yang mendirikan PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia.
2. Asus dan Gigabyte, yang berkolaborasi dalam sistem produksi dan pemasaran
perangkat keras komputer.
3. Samsung dan Spotify, yang mengintegrasikan layanan streaming musik dengan
perangkat Samsung.
4. Sharp dan Sony, yang bekerja sama dalam pengembangan dan produksi panel
LCD.

D. Aliansi Internasional (dua atau lebih perusahaan mengadakan perjanjian formal


atau non-formal tanpa membentuk entitas terpisah)
Aliansi Internasional adalah hubungan formal antara dua atau lebih
kelompok untuk mencapai satu tujuan yang disepakati bersama ataupun memenuhi
bisnis kritis tertentu yang dibutuhkan masing-masing organisasi secara independen.
Aliansi Internasional pada umumnya terjadi pada rentang waktu tertentu, selain itu
pihak yang melakukan aliansi bukanlah pesaing langsung, namun memiliki
kesamaan produk atau layanan yang ditujukan untuk target yang sama. Dengan
melakukan aliansi, maka pihak-pihak yang terkait haruslah menghasilkan sesuatu
yang lebih baik melalui sebuah transaksi. Rekanan dalam aliansi dapat memberikan
peran dalam aliansi strategis dengan sumber daya seperti produk, saluran distribusi,
kapabilitas manifaktur, pendanaan projek, pengetahuan, keahlian ataupun kekayaan
intelektual. Dengan aliansi, perusahaan dapat saling berbagi kemampuan transfer
teknologi, risiko,dan pendanaan. Aliansi terkait pula dengan konsep seperti koalisi
internasional, jaringan strategis, joint venture. Contoh: perusahaan Teleglobe
Internasional Kanada.
DAFTAR PUSTAKA :
JOINT VENTURE , MERGER dan AKUISISI Makalah Disusun guna memenuhi tugas mata
kuliah | Aprishindy putri oliyan - Academia.edu (21 September 2023)
Joint Venture: Pengertian, Perjanjian, dan Alasan Melakukannya (glints.com) (21 September
2023)
Joint Venture: Pengertian, Manfaat & Contoh yang Wajib Diketahui (tokopedia.com) (21 September
2023)

Aliansi strategis internasional | Mohaywe Saputra - Academia.edu (21 September 2023)

YANG DIMASUKKAN DI PPT


Akuisisi Internasional (dua Perusahaan menjadi satu)
akuisisi adalah menerima, memperoleh, menguasai perusahaan lain, atau tindakan
pengambilalihan (take over) kepemilikan suatu perusahaan melalui pembelian saham suatu
perusahaan sehingga perusahaan pengakuisisi memiliki suara mayoritas. Contoh perusahaan
rokok Philip Morris dari Amerika Serikat memberli mayoritas saham PT Sampoerna.

Usaha Patungan Internaasional (Joint Venture; dua perusahaan atau lebih membentuk
entitas terpisah)
Joint Venture adalah bentuk kerja sama antar beberapa perusahaan yang berasal dari
berbagai negara menjadi satu perusahaan untuk memperoleh kekuatan ekonomi, sehingga
diperoleh keuntungan bersama. Contoh Perusahaan Internasional yang melakukan joint
venture adalah Nestle dan Indofood, yang mendirikan PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia.

Aliansi Internasional adalah hubungan formal antara dua atau lebih kelompok untuk
mencapai satu tujuan yang disepakati bersama ataupun memenuhi bisnis kritis tertentu yang
dibutuhkan masing-masing organisasi secara independen.

Anda mungkin juga menyukai