Anda di halaman 1dari 10

BANGKITNYA PARIWISATA

INDONESIA

Dibuat Oleh

SILVIA SALSABELLA
2327200052

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MULTI DATA PALEMBANG
2023
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................................................1
DAFTAR ISI...................................................................................................................................2
BAB 1..............................................................................................................................................3
BAB 2..............................................................................................................................................4

1
BAB 3..............................................................................................................................................5

PRATIKUM APLIKASI KOMPUTER MJ1A

2
enteri pariwisata dan ekonomi kreatif sandiaga uno mengatakan

M
bahwasanya ada tiga kebijakan untuk menghadapi kenaikan harga
bahan bakar minyak (BBM) berpotensi meningkatkan harga di
industry
pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf).Mantan wakil
gebenur dki itu membeberkan ,pertama ialah bantuan
bimbangan teknis dan pendampingan agar pelaku
parekraf di level kecil dan mikro
bisa mengelola pembiayaan operasional lebih
baik
“kedua, mendorong wisata minat khusus yang
berpotensi
baik secara langsung maupun tak langsung .seperti
sport
tourism yang mencakup wisata lari,marathon,trail run
,dan lain sebagainya ,”kata menparekraf
sandiaga uno di Jakarta ,terakhir ,dalam jangka panjang industry parekraf harus
bertransisi secara konsisten memanfaatkan sumber energi baru dan terbarukan .

H
al itu untuk mengurangi penggunaan energy fosil yang sekarang
mengalami kenaikan harga dan beralih memakai energy surya,energy
listrik, serta sumber daya bayu yang banyak ditemui di

destinasi
wisata “ mudah - mudahan ini bisa membantu sector

wisata
terutama pariwisata domestic maupun sector
ekonomi kreatif menyikapi meningkatnya harga BBM,”ucap
menparekraf.

3
I
ndustry parekraf disebut identic dengan mobiitas manusia .adapun
mobilitas manusa identic dengan penggunaan energy . adanya kenaikan
harga BBM hingga 30 persen menyebabkan potnsi
kenaikan harga di industry parekraf

SILVIA SASABELLA

4
”LIBURAN: MENIKMATI WAKTU KEBERSAMAAN DIRUMAH NENEK”
Oleh: Silvia Sasabella, MJ1A

T
idak terasa liburan sudah tiba. Kali ini, keluarga besar kami memutuskan untuk mengunjungi
rumah nenek yang berada di Jambi. Kami memesan bus agar bisa berlibur bersama-sama.
Sebelum berangkat, kami melakukan packing barang untuk dibawa ke rumah nenek. Setelah siap,
kami menaiki bus yang sudah kami pesan. Tidak sabar untuk segera sampai ke rumah nenek.
Dalam perjalanan, kami melihat pemandangan yang sangat indah. Kami tak henti-hentinya
mengagumi keindahan alam yang ada di Jambi.

S
ampai di rumah nenek, kami disambut dengan senyuman hangat keluarga. Rumah
nenek berada di pinggir sungai dan memiliki taman yang sangat luas. Dapat kami lihat
kanopi besar dan tempat duduk yang terbuat dari bambu selalu
tersedia di taman rumah nenek. Ruang keluarga nenek begitu
nyaman untuk berkumpul dan berbicara, ada sofa empuk dan
rak buku besar. Di sini, kami sering kali mengobrol dan
mengemukakan pendapat masing-masing. Seakan tak
ingin melewatkan kesempatan berkumpul, malam harinya, kami membuat api unggun di
taman dan menikmati makan malam bersama.

P
agi harinya, kami memutuskan untuk berkeliling di lingkungan sekitar rumah nenek,
banyak hal yang bisa kami lihat mulai dari persawahan, hutan, sampai sungai yang
jernih. Kesenangan di dekat rumah nenek tidak tuntas begitu saja, kami berkunjung ke
pantai dendam tak sudah yang sangat indah. Kami juga tidak melewatkan kesempatan
untuk mencoba berbagai kuliner khas Jambi seperti pindang ikan dan sate Padang. Tidak
ketinggalan mendengarkan cerita nenek tentang kenangan masa lalu ketika ia masih muda,
semakin membuat kami merasa senang berada di rumah tersebut.

S
emakin hari dihabiskan bersama keluarga di rumah nenek, semakin kami merasa
senang dan terkesan. Lingkungan yang asri dan alami, ruang yang berkesan antik dan
tradisional, serta kebersamaan dengan keluarga membuat liburan kali ini sangat berkesan
dan tak terlupakan. Kami selalu merindukan liburan di rumah nenek dan tak sabar untuk
kembali lagi. Saat kami berkeliling di lingkungan sekitar rumah nenek, terdapat banyak
tempat wisata menarik yang dapat kami kunjungi. Kami memutuskan untuk pergi ke
Taman Nasional Kerinci Seblat yang berada di perbatasan Jambi dengan Sumatera Barat.

SILVIA SASABELLA

5
Di sana, kami berkesempatan untuk melihat hutan tropis yang sangat cantik dan juga
spesies flora dan fauna yang hanya bisa ditemukan di Indonesia.

S
elain itu, kami juga mengunjungi air terjun Lubuk Linggau yang berada di sekitar
rumah nenek. Air terjun ini memiliki air yang sangat jernih dan segar, serta lokasi
sekitarnya yang sangat asri dan alami. Kami menikmati momen menyenangkan bersama
keluarga sambil menikmati alam.

K
etika malam hari, kami kembali ke rumah nenek dan duduk bersama di teras rumah
sambil menikmati suasana senja. Udara sekitar terasa sangat sejuk dan tenang, serta
diiringi suara alam seperti ombak, angin dan juga burung yang berkicau. Keesokan
harinya, kami menghabiskan pagi dengan cara yang lebih santai. Kami hanya duduk di
halaman rumah nenek, menikmati secangkir kopi dan makanan kecil, seolah-olah
menikmati waktu bersama sambil menikmati suasana alam sekitar yang tenang. Kami juga
tidak lupa untuk melakukan banyak foto di sekitar rumah nenek yang sangat Instagram-
able. Kami memotret taman, pemandangan sungai, dan bangunan khas rumah nenek agar
dapat membagikan momen kebahagiaan kami bersama orang lain.

w aktu terus berjalan dan sayangnya, liburan kami sudah berakhir. Kami mengepak
barang untuk kembali ke rumah. Sebelum pergi, kami mengucapkan terima kasih
kepada nenek dan keluarga di sana yang telah menyambut kami dengan ramah dan
tentunya telah membuat liburan kami menjadi tak terlupakan. Liburan di rumah nenek
memberikan pengalaman yang sangat menyenangkan dan membuat kami merasa di
samping keluarga. Kami merasa sangat terpaut dengan warisan budaya nenek dan
lingkungan alami yang indah di Jambi. Kami berharap untuk bisa kembali ke sana dan
menghabiskan momen kebahagiaan bersama orang yang kami cintai.

s elama kami berada di rumah nenek, kami melakukan banyak kegiatan bersama-sama
sebagai keluarga.
perempuan di keluarga
Terlebih
kami, kami
para
sering
menghabiskan waktu di dalam rumah nenek
untuk berbincang-bincang mengenai masa kecil
dan masa muda kami, serta masa kecil dan
masa muda nenek dan kakek. Kami
berbincang sambil menikmati aroma kopi yang di sediakan oleh nenek. Kami mengenang

SILVIA SASABELLA

6
kenangan-kenangan manis yang kami alami bersama orang tua kami dan tidak lupa
membahas tentang masa depan. Kami saling memberikan nasihat dan berkumpul untuk
mengatur rencana-rencana pribadi dan keluarga kami.

K
ami juga memanfaatkan taman yang ada di rumah nenek untuk melakukan kegiatan
seperti yoga dan olahraga pagi. Pemandangan yang hijau dan segar membuat kita
merasa lebih sehat dan bugar. Selain itu, di rumah nenek juga tersedia alat-alat musik
tradisional yang bisa kami mainkan bersama-sama. Kami belajar dan bermain bersama
sehingga kami memiliki waktu yang menyenangkan dan berkualitas bersama keluarga.

M
alam hari, kami suka duduk bersama-sama di dalam rumah nenek untuk menonton
film-film klasik yang disukai oleh seluruh anggota keluarga. Kami juga menikmati
makanan ringan dan minuman sambil tertawa dan mengisi waktu dengan keceriaan. Saat
kami pergi ke pantai dendam tak sudah, kami berenang dan berjemur sambil menikmati
keindahan pantai. Kami juga melakukan berbagai kegiatan seperti surfing dan banana boat
yang sangat menyenangkan.

K
ami juga suka mencicipi kuliner lokal di restoran-restoran terdekat. Kami mencoba
makanan-makanan khas daerah yang menggugah selera. Kami juga suka berjalan-
jalan sambil berbelanja oleh-oleh untuk membawa kenangan pulang ke rumah. Dari
pengalaman liburan di rumah nenek ini, nenek dan kakek memberikan beberapa nasihat
kepada cucu-cucunya, termasuk aku, agar bisa mengambil hikmah dan lebih menghargai
keluarga serta lingkungan alam di sekitar kita.

N
enek mengatakan bahwa kita harus selalu menghabiskan waktu bersama keluarga,
terutama dalam suasana yang nyaman dan santai seperti di rumah nenek ini.
Keluarga adalah hal yang paling berharga dalam hidup, sehingga kita harus berusaha untuk
tetap dekat dan saling mendukung satu sama lain. Kakek juga menambahkan pentingnya
kegiatan olahraga dan menjaga kesehatan. Dalam liburan kali ini, kami memanfaatkan
taman yang ada di rumah nenek untuk melakukan yoga dan olahraga pagi. Kita harus
senantiasa menjaga kesehatan tubuh dan pikiran agar bisa melakukan aktivitas sehari-hari
dengan produktif.

N
enek juga menekankan pentingnya menghargai budaya dan lingkungan di sekitar
kita. Di rumah nenek, kami merasa terpaut dengan warisan budaya nenek dan
lingkungan alami yang indah di Jambi. Oleh karena itu, kita harus menghargai keberadaan

SILVIA SASABELLA

7
alam dan budaya di sekitar kita dan menjaganya dengan baik. Kakek menuturkan bahwa
liburan bukan hanya tentang kesenangan semata, tetapi juga tentang belajar dan
menjelajahi hal-hal baru. Kami mengunjungi tempat-tempat wisata yang menarik di sekitar
rumah nenek, seperti Taman Nasional Kerinci Seblat, air terjun Lubuk Linggau, dan pantai
dendam tak sudah. Dari sini, kita bisa belajar tentang keanekaragaman alam dan
kebudayaan di daerah tersebut.

T
erakhir, nenek menyerukan pentingnya saling memberikan nasihat dan dukungan
dalam keluarga. Kami sering berbincang-bincang mengenai masa kecil dan masa
muda kami, serta masa kecil dan masa muda nenek dan kakek. Kita harus saling
mendukung dan memberikan nasihat yang berguna bagi kehidupan kita masing-masing.
Dalam liburan di rumah nenek ini, kami tidak hanya menghabiskan waktu bersama-sama,
tetapi juga belajar banyak hal dan meningkatkan hubungan keluarga kami. Semoga
pengalaman ini bisa membawa manfaat dan hikmah bagi kehidupan kami di masa yang
akan datang.

K
etika waktu tiba untuk kembali ke rumah, kami merasa sedikit sedih untuk harus
meninggalkan rumah nenek. Kami membuat janji untuk kembali lagi di lain waktu
dan tetap menjaga hubungan hangat dengan keluarga kami. Kami meninggalkan rumah
nenek dengan hati yang penuh rasa syukur dan kebahagiaan akan kebersamaan kami
selama liburan di Jambi. Suatu hari, aku dan sepupu perempuanku, Aisyah, sedang
berkunjung ke rumah nenek dan kakek di desa. Karena cuaca panas yang terik, kami
berdua berencana untuk mandi di sungai yang berada di dekat rumah nenek dan kakek.
Sesampainya di sungai, kami disambut dengan pemandangan yang sangat indah. Air
sungai yang jernih dan dingin membuat kami ingin langsung terjun ke dalamnya. Nenek
dan kakek juga turut serta, meskipun hanya duduk-duduk di tepian sungai.

K
ami bermain air dengan sangat asyik. Aku dan Aisyah merencanakan agar kami
berdua membuat sebuah perahu kecil dari daun kering yang tersedia di sepanjang
sungai. Kami terus tertawa dan saling melempar air satu sama
lain. Tak terasa waktu berjalan sangat cepat, ternyata sudah
petang dan kami harus segera balik ke rumah nenek dan
kakek. Kami sedih harus meninggalkan sungai yang
sangat menyenangkan ini. Namun, kami pun berjanji

SILVIA SASABELLA

8
untuk kembali dan bermain air di sini lain kali. Di rumah nenek, kami menceritakan
pengalaman menyenangkan kami di sungai tadi siang. Nenek dan kakek juga tersenyum
melihat kami berdua yang sangat bahagia. Mereka pun bercerita tentang masa mudanya
ketika mereka juga gemar bermain air di sungai yang sama.

M
alam harinya, kami semua duduk di teras rumah nenek sambil menikmati segelas
teh hangat. Kami semua menikmati cerita-cerita yang diceritakan oleh nenek dan
kakek tentang masa mudanya. Kami semua merasa sangat
beruntung bisa berada di dekat mereka dan mendengarkan cerita-
cerita indah tentang masa lalu. Akhirnya, hari itu pun berakhir
dengan penuh kebahagiaan. Kami semua berada di pinggir
sungai, bermain air bersama dan merasakan kehangatan
keluarga. Kami berjanji untuk kembali lagi ke sungai di lain
waktu dan membuat pengalaman yang tak terlupakan
lagi bersama keluarga kami yang tercinta. Sebuah liburan
yang menyenangkan dan bernostalgia untuk selalu dikenang.

S
ambil menikmati segelas teh hangat, kami bertukar cerita tentang pengalaman-
pengalaman kami sendiri. Aku dan sepupuku menceritakan tentang kehidupan di kota
besar dan aktivitas yang sering kami lakukan di sana, sedangkan nenek dan kakek bercerita
tentang kehidupan di desa dan pekerjaan yang mereka lakukan. Kami semua tertawa dan
menikmati suasana yang hangat dan menyenangkan di bawah gemerlap bintang malam.
Aku dan Aisyah juga mengeluarkan gitar dan bersama-sama bernyanyi lagu-lagu
kesayangan kami. Nenek dan kakek pun ikut menyanyi bersama kami.

T
etelah beberapa waktu, kami pun mengumpulkan kayu bakar dan membuat api unggun
kecil di halaman rumah nenek. Kami berbincang-bincang sambil menikmati suasana
yang hangat dari api unggun. Sambil menikmati makanan ringan yang disiapkan oleh
nenek dan kakek, kami menyanyikan lagu-lagu klasik yang masih populer hingga kini.
Saat itu, aku dan sepupuku merasa sangat bahagia bisa berada bersama keluarga besar
kami, mendengarkan cerita-cerita mereka dan berbincang-bincang di bawah langit malam.
Malam semakin larut, namun kami masih tidak ingin berpisah.

A
khirnya, kami pun berpisah setelah menghabiskan malam yang menyenangkan itu
bersama. Aku dan Aisyah kembali ke rumah nenek dan kakek di kota sementara

SILVIA SASABELLA

9
nenek dan kakek tetap tinggal di rumah di desa. Setelah kembali ke rumah nenek dan
kakek di kota, kami berdua merasakan sedikit keterkejutan. Ternyata, nenek dan kakek
telah memberikan kami warisan kuno berupa kotak kayu cantik berhiaskan ukiran. Aku
dan sepupuku sangat senang dengan hadiah tersebut dan ingin segera membukanya. Nenek
dan kakek pun memberikan izin, dan kami berdua dengan hati-hati membuka kotak kayu
tersebut.

T
ernyata, di dalam kotak tersebut terdapat foto-foto lama keluarga besar kami serta
barang-barang peninggalan kuno dari nenek dan kakek. Ada sebuah arloji tua,
sepasang anting-anting perak, dan bahkan ada karing-garing tua dari kayu. Kami merasa
sangat terkesan dengan kekayaan budaya keluarga kami, dan merasa terinspirasi untuk
membawa warisan itu ke masa depan. Tidak hanya foto dan barang-barang peninggalan
tua, tapi dalam kotak tersebut ternyata terdapat juga catatan sejarah keluarga kami yang
ditulis oleh kakek. Kami terpesona membaca kisah-kisah indah tentang keluarga besar
kami, dan mengenal para leluhur kami yang sangat mengagumkan.

S
etelah membaca kisah-kisah itu, kami merasa lebih menghargai kehidupan dan
terinspirasi untuk menjadi lebih baik dalam hidup. Kami berharap dapat melanjutkan
warisan budaya keluarga tersebut dan menyebarkan kebaikan ke seluruh dunia. Kami pun
berbicara dengan nenek dan kakek tentang keinginan kami untuk menghargai warisan
budaya keluarga. Nenek dan kakek sangat senang mendengarnya dan mereka memberikan
kami beberapa saran dan petunjuk tentang cara menjaga kekayaan keluarga kami.

S
etelah menghabiskan waktu yang indah bersama keluarga besar kami, kami kembali
ke kota dengan rasa bahagia dan menerima kekayaan budaya keluarga sebagai
sesuatu yang sangat berharga. Sejak saat itu, kami
berdua lebih menghargai dan
menghormati nenek dan kakek. Kami belajar untuk
menjadi lebih bijak dalam hidup dan
mengapresiasi segala hal dalam hidup kami. Kami
berharap kelak dapat membawa kehidupan keluarga kami ke depan dan mengajak orang
lain untuk merasakan keindahan dan kayaan budaya keluarga kami.

SILVIA SASABELLA

10

Anda mungkin juga menyukai