Anda di halaman 1dari 13

PROSES MANAJEMEN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN

LITERASI GURU DI SEKOLAH ISLAM


Najma Mutmainnah1), Nasywa Syahida Putri2), Restu Syawa Gumilar3), Risa
Raiha4),irawan5)
Jurusan Manajemen Pendidikan Islam
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
E-mail : najjmutt@gmail.com nasywasyahida7@gamil.com
restusyawa31@gmail.com risaraihan23@gmail.com irawan@uinsgd.ac.id

ABSTRAK

Sekolah ini belum mengenal konsep pengelolaan informasi. Nampaknya istilah


knowledge sharing lebih sering terdengar di kalangan guru daripada istilah
knowledge management. Tujuan Penelitian ini untuk mendeskripsikan penerapan
knowledge management dalam proses penciptaan pengetahuan organisasi dan
menggambarkan pelaksanaan manajemen pengetahuan di sekolah islam, dalam hal
ini di SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang. Penggunaan metode
pengumpulan data melalui dokumentasi dan observasi. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif, dimana prosedur penelitiannya memberikan data deskriptif
tentang individu yang diamati dan perilakunya. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa proses manajemen pengetahuan dan berbagai jenis pengetahuan
berpengaruh positif terhadap literasi guru. Guru perlu menyesuaikan keterampilan
mereka dengan instruksi yang lebih spesifik sehingga literasi guru dapat digunakan
lebih efektif dalam proses pembelajaran.

Kata kunci : informasi, knowledge sharing, literasi guru

PENDAHULUAN

Menurut hipotesis peneliti berdasar observasi langsung dan dari beberapa


sumber, sekolah ini belum mengenal konsep pengelolaan informasi. Nampaknya
istilah knowledge sharing lebih sering terdengar di kalangan guru daripada istilah

1
knowledge management. Berbagi pengetahuan dalam forum sabtu, dimana setiap
tingkatan kelas (koordinator kelas dibawah 1) membuat forum penilaian setiap hari
sabtu, menciptakan budaya berbagi ilmu, segala kesulitan belajar, membuat rencana
pembelajaran, dll. adalah contoh berbagi pengetahuan. Sharing informasi tersebut
didasari oleh ide-ide kreatif kepala sekolah dan guru SD Mutual Kota
Magelang. Diukur dari sumber daya manusia (SDM) guru, ini cukup tinggi karena
dari segi rekrutmen guru, para guru tersebut harus melalui proses seleksi yang ketat
untuk menerima guru baru. Oleh karena itu, peneliti mencoba untuk mengetahui
apakah knowledge sharing stakeholder SD Muhammadiyah Alternatif 1 Kota
Magelang sudah sesuai dengan konsep knowledge management yang dimaksud
(dalam penelitian ini).

Dengan latar belakang di atas, penelitian ini berfokus pada penerapan knowledge
management di SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang. Berawal dari
fokus masalah kemudian ditentukan sub fokus yang mewakili rumusan masalah dan
juga dibahas dalam pembahasan penelitian ini yaitu bagaimana penerapan
manajemen pengetahuan dalam proses penciptaan pengetahuan organisasi
(learning organization) SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang,
bagaimana penerapan knowledge management pada generasi tacit knowledge dan
explicit knowledge SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang. Rumusan
masalah tersebut kemudian dijawab untuk tujuan penelitian ini. Secara khusus dan
rinci, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah Mendeskripsikan
penerapan knowledge management dalam proses penciptaan pengetahuan
organisasi (learning organization) di SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota
Magelang, mendeskripsikan penerapan manajemen pengetahuan untuk mengubah
pengetahuan tacit menjadi pengetahuan eksplisit. SD Muhammadiyah 1 Alternatif
Kota Magelang.

Pendidikan dan sumber daya manusia merupakan penentu terpenting pembangunan


nasional di era globalisasi dan digital ini (Blanchard & Olney, 2017). Pendidikan
semakin diharapkan untuk berkontribusi pada tingkat tujuan pembangunan dan
daya saing ekonomi dalam skala global (Buckner, 2017). Semua negara di era

2
globalisasi sedang mengembangkan pendidikannya karena lembaga pendidikan
mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi memegang peranan yang
sangat penting. Guru harus menguasai integrasi pengetahuan dan keterampilan
yang berkaitan dengan konten, pedagogi dan teknologi untuk mentransfernya
kepada siswa. Di era informasi, peserta didik harus menguasai 12 keterampilan
yang disebut “keterampilan abad 21”, antara lain literasi informasi, literasi media
dan teknologi, yang harus berjalan seiring dengan keterampilan lainnya (study skill
dan life skill). (Voogt & Roblin, 2010) Untuk mengajarkan keterampilan tersebut
kepada siswa, guru harus terlebih dahulu mengetahui keterampilan tersebut.

Keterampilan literasi guru dapat sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk
keaksaraan pribadi dan lingkungan eksternal, seperti proses manajemen informasi
dan pertukaran informasi. Literasi (Informasi, Media dan Teknologi) menuntut
siswa dan guru untuk menyadari pentingnya berbagi pengetahuan dan proses
manajemen pengetahuan (Alshehri & Cumming, 2020). Penguasaan kemampuan
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi merupakan kompetensi guru
SMK, termasuk guru SMK. Keterampilan dan pengalaman tersebut harus
dilengkapi dengan kompetensi digital fungsional (Rusydiyah, Purwati dan
Prabowo, 2020).

Definisi Knowledge Management (KM) Menurut Syeiby, KE (dalam Reniat)


adalah seni menciptakan nilai dari aset tak berwujud. Kesenian adalah suatu sistem
dalam lembaga pendidikan yang memungkinkan mereka untuk menyerap
pengetahuan, pengalaman dan kreativitas para pegawainya, yang kemudian dapat
digunakan untuk meningkatkan kinerja pendidikan. Selain itu menurut penulis
penerapan knowledge management adalah suatu sistem dimana lembaga
pendidikan dapat melakukan proses sosialisasi, eksternalisasi, integrasi dan
internalisasi dalam penyerapan dan penyebaran informasi, sehingga lembaga
pendidikan lebih kreatif dan kreatif. inovatif untuk menghasilkan pengetahuan dan
sumber daya manusia yang unggul. Penerapan manajemen pengetahuan di lembaga
pendidikan sangat penting karena lembaga pendidikan merupakan tempat
pengumpulan informasi. Mengelola pengetahuan masing-masing individu

3
organisasi agar dapat dijadikan sebagai aset lembaga pendidikan (intangible assets),
yaitu H. Fokus pada penciptaan dan penggunaan aset intelektual (pengetahuan).

SD Muhammadiyah Alternatif 1 Kota Magelang yang berlokasi di Jl. Tidar No.21a,


Magersari, Magelang Selatan, Kota Magelang, Jawa Tengah 56126. Sekolah ini
juga dikenal dengan sebutan SD Mutual Kota Magelang. Sekolah ini setidaknya
mencoba menerapkan konsep knowledge management dalam bentuk knowledge
sharing yang akhirnya tercermin dari capaian SD, baik akademik maupun non
akademik (guru dan siswa).

Berdasarkan jenis penelitiannya, penelitian ini merupakan penelitian lapangan


dengan study riset online yang menggunakan pendekatan kualitatif, dimana
prosedur penelitiannya memberikan data deskriptif (baik berupa kata-kata tertulis
maupun lisan) tentang individu yang diamati dan perilakunya. templat Lokasi
penelitian dan subjek penelitian adalah SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kepala
Kota Magelang. Penggunaan metode pengumpulan data melalui wawancara,
dokumentasi dan observasi. Sebagai teknik analisis atau interpretasi data, penulis
menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dengan mendeskripsikan
fenomena yang sedang terjadi atau yang telah lalu dari seluruh data observasi,
wawancara dan dokumentasi. Untuk memeriksa keakuratan data, peneliti
melakukan tiga tugas, yaitu kredibilitas, dapat dipercaya dan dapat diverifikasi.

TEMUAN

Observasi dilakukan di SD Muhammadiyah 1 Alternatif (SD mutual)


Jln.P\Tidar No.21 A, Magersari, Magelang, Jawa tengah. SD Muhammadiyah 1
didirikan Oleh Almarhum Bp.Fajar, yang merupakan ayahanda dari
Prof.Drs.H.Malik Fajar,MSc. Awal mulanya, SD ini membuka kelas IV hingga
kelas VI di jam sore. Sekolah ini berdiri diatas tanah wakaf seorang dokter kulit di
Magelang yaitu dr. Antariksa dan bersamaan dengan mendanai pembangunan
masjid. Dalam pembangunannya, banyak peran yang terlibat baik dari masyarakat
setempat, maupun dari kalangan tokoh – tokoh muhammadiyah Magelang.
Pimpinan SD Muhammdiyah 1 Alternatif saat ini ialah Bp. Salamun, S.Ag, M.Pd.I.

4
Untuk mendapatkan pencapaian yang luar biasa, tentunya tidak lepas dari beberapa
peran yang ikut andil, seperti adanya study riset ke SD Muhammadiyah Gunung
Pring, dan SD yang lain yang sudah terbilang sukses. Semakin bertambahnya usia
dan seiring dengan perkembangan zaman, sekolah ini berkembang cepat dengan
program Alternative (SDIT), karena masih memberikan kesempatan pada siswa
untuk bersosialisasi dengan lingkungannya, namun siswa tetap terbimbing
ketaqwaannya melalui bimbingan dari tenaga pendidik.

Visi dan Misi SD Muhammadiyah 1 Alternatif

Visi

Mewujudkan sekolah yang unggul dan model badi SD Ialma umumnya dan SD di
lingkungan Muhammadiyah pada khususnya.

Misi

Mewujudkan sekolah Islam yang melaksanakan proses belajar mengajar dengan


mengaitkan secara mendalam ketiga aspek perkembangannya yaitu, kognitif,
afektif dan psikomotorik. Menyiapkan siswa sebagai aset sumber daya insani yang
muttaqin dan berkualitas unggul dalam berbagai aspek.

Motto

Islamic, Creative, Innovative and Competitive school.

5
Laman Branda

6
Media informasi, komunikasi dan pengetahuan

(Alternatif)

https://sdmutual.sch.id/

(Mutual, 2023)

https://youtube.com/@OFFICIALSDMUTUAL

7
(Alternatif)

https://sdmutual.sch.id/

(Mutual)

https://instagram.com/sdmutualmagelang?igshid=MzRlODBiNWFlZA==

PEMBAHASAN

Kami menemukan bahwa proses manajemen pengetahuan dan literasi guru di SD


Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang Sekolah ini, belum mengetahui makna
dari manajemen pengetahuan.akan tetapi proses manajemen pengetahuan yang
terjadi di sekolah ini adalah knowladge sharing. Seperti teori yang menyatakan
bahwa berbagi pengetahuan (knowledge sharing) adalah bagian dari manajemen
pengetahuan (Knowledge management) yaitu teori Nonaka dan Takeuchi tentang
“The Knowledge Creation Theory”.

8
Dari hasil temuan dan beberapa literatur yang kami baca bahwa proses manajemen
pengetahuan yang terjadi di SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota magelang dapat
dilihat dari budaya ilmiah, knowledge sharing secara individu ataupun kelompok,
seminar, budaya pembelajaran coaching, pendelegasian pendidik dan tenaga
kependidikan dll.

Proses manajemen pengetahuan (knowledge management) yang kami temukan dari


laman web SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang
https://sdmutual.sch.id/ dengan proses berbagi pengetahuan (knowledge sharing)
terjadi melalui pertemuan-pertemuan secara tatap muka baik dalam rapat, diskusi
maupun pertemuan bulanan. Pertemuan tersebut dapat dilakukan oleh guru kelas,
guru mapel dan tenaga kependidikan di setiap awal pekan, bulan ataupun tahun.
Pertemuan tersebut diharapkan menjadi media bagi pendidik dan tenaga
kependidikan menjadi sebuah upaya untuk menyampaikan ide-ide terkait dinamika
pendidikan saat ini, pertemuan ini juga dapat menjadi kegiatan evaluasi bagi setiap
pendidik dan tenaga kependidikan yang ada disekolah.

Kegiatan lain dari proses berbagi pengetahuan (knowledge sharing) di sekolah ini
adalah mendelegasikan pendidik dan tenaga kependidikan untuk mengikuti
pelatihan, setelah mengikuti pelatihan tersebut pendidik atau tenaga kependidikan
harus mempresentasikan hasil pelatihan tersebut di forum yang telah disediakan
kegiatan ini juga termasuk salah satu dari budaya pembelajaran coaching yang ada
di sekolah tersebut.

Masih dari sumber yang sama SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang


dalam proses manajemen pengetahuan melalui proses berbagi pengetahuan
(knowledge sharing) dilakukan dengan cara mendatangkan expert, seperti
kunjungan dari MI Program Khusus (PK) Kartasura pada Sabtu, 11 Februari 2023.
Kegiatan ini bertujuan untuk menambah wawasan serta pengetahuan guru dan
karyawan serta menjalin silaturahmi kepada SD Mutual. Beberapa guru dan
karyawan MI PK Kartasura diajak berkeliling ke ruang kelas, perpustakaan, hingga
laboratorium di SD Mutual.

9
Dalam Proses manajemen pengetahuan harus melibatkan setidaknya sumber daya
manusia, proses, teknologi dan berbagai informasi. Organisasi harus paham dalam
mengelola informasi individu (seperti pendidik dan tenaga kependidikan) serta
mencoba untuk mengetahui dan memahami individu dan organisasi tentang
bagaimana dan kapan mengoptimalkan pengetahuan bisa diadakan pembinaan serta
pengembangan karyawan atau tenaga pendidik yang mengacu pada sistem karier
dan prestasi kerja (Irawan 2019).

Pendapat diatas mengatakan bahwa dalam mengelola informasi sumber daya


manusia seperti pendidik dan tenaga kependidikan. Lembaga pendidikan harus
mengoptimalkan pengetahauan pendidik dan tenaga kependidikan agar dapat
mengelola informasi dengan baik, lembaga pendidikan harus meningkatkan
kemampuan para pendidik dan tenaga kependidikan yang mereka miliki sehingga
dapat mengikuti dinamika yang terjadi dalam dunia pendidikan. Selain itu pendidik
dan tenaga kependidikan harus meningkatkan kemampuan literasi mereka tidak
hanya untuk mengelola informasi tetapi untuk dibagikan kepada para siswanya.
Dunia terus mengalami perubahan oleh karenanya setiap pendidik dan tenaga
kependidikan harus meningkatkan kemampuan mereka agar dapat beradaptasi.

Peningkatan kemampuan literasi guru menjadi penting karena siswa saat ini hidup
di dunia di mana membaca dan menulis adalah hal yang lumrah, baik melalui media
digital maupun sastra konvensional. Tantangan bagi guru adalah menghubungkan
keterampilan literasi yang dikembangkan siswa di lingkungan sosialnya dengan
lingkungan literasi sekolah (Considine, Horton & Moorman, 2009). Keterampilan
teknologi dan aplikasi literasi, seperti kemampuan untuk mengumpulkan,
mengatur, mengelola, menganalisis, dan mengkomunikasikan informasi, harus
ditangani di ruang kelas. Guru harus memiliki konsep yang kuat tentang apa artinya
melek huruf di abad kedua puluh satu karena mereka memasukkan keterampilan ini
ke dalam pengajaran di kelas (Pilgrim & Martinez, 2013)

Penigkatan literasi pendidik dan tenaga kependidikan dapat menjadi salah satu
solusi untuk meningkatkan kemampuan para pendidik dan tenaga kependidikan
yang dimiliki sekolah. Di SD Muhammadiyyah 1 Alternatif Kota Magelang

10
peningkatan literasi pendidik dan tenaga kependidikan juga dilakukan melalui
penerapan manajemen pengetahuan (knowledge management) dengan proses
berbagi ilmu (knowledge sharing). Berdasarkan temuan dan tambahan dari
beberapa literatur yang kami baca, peningkatan literasi pendidik dan tenaga
kependidikan yang dilakukan melalui penerapan manajemen pengetahuan
(knowledge management) dengan proses berbagi ilmu (knowledge sharing) terjadi
dalam bentuk: 1) Budaya menulis 2) Optimalisasi majalah mutualista 3) Sistem
pengelolaan website SD Muhammadiyyah 1 Alternatif Kota Magelang.

Budaya menulis yang dilakukan di SD Muhammadiyyah 1 Alternatif Kota


Magelang berupa pembuatan penelitian tindakan kelas, pembinaan belajar rutin,
menulis, jurnalistik, pustakawan cilik dan lomba-lomba. Optimalisasi majalah
mutualista sebagai bentuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi SD
Muhammadiyyah 1 Alternatif Kota Magelang, juga media sosial seperti website
“https://sdmutual.sch.id/”, Facebook, Instagram dan Youtube dapat di akses secara
umum. Sistem pengelolaan website SD Muhammadiyyah 1 Alternatif Kota
Magelang menurut kami sudah cukup baik dengan adanya fitur yang lengkap untuk
informasi sekolah seperti profil sekolah dan informasi ppdb, dengan publishnya
informasi tentang kegiatan sekolah dan prestasi siswa, kemajuan sekolah dan forum
untuk pembelajaran para siswa yang dapat diakses dimana saja.

SIMPULAN

Dari pembahasan knowledge manajemen di SD muhammadiyah 1 alternatif kota


magelang dapat ditarik kesimpulan, bahwa proses manajemen pengetahuan dan
literasi guru di SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang Sekolah ini, belum
mengetahui makna dari manajemen pengetahuan.akan tetapi proses manajemen
pengetahuan yang terjadi di sekolah ini adalah knowladge sharing.

Proses manajemen pengetahuan (knowledge management) yang di temukan dari


laman web SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang
https://sdmutual.sch.id/ dengan proses berbagi pengetahuan (knowledge sharing)

11
terjadi melalui pertemuan-pertemuan secara tatap muka baik dalam rapat, diskusi
maupun pertemuan bulanan. Pertemuan tersebut diharapkan menjadi media bagi
pendidik dan tenaga kependidikan menjadi sebuah upaya untuk menyampaikan ide-
ide terkait dinamika pendidikan saat ini, pertemuan ini juga dapat menjadi kegiatan
evaluasi bagi setiap pendidik dan tenaga kependidikan yang ada disekolah.
Kegiatan lain dari proses berbagi pengetahuan (knowledge sharing) di sekolah ini
adalah mendelegasikan pendidik dan tenaga kependidikan untuk mengikuti
pelatihan. Dalam Proses manajemen pengetahuan harus melibatkan setidaknya
sumber daya manusia, proses, teknologi dan berbagai informasi.

Peningkatan literasi pendidik dan tenaga kependidikan dapat menjadi salah satu
solusi untuk meningkatkan kemampuan para pendidik dan tenaga kependidikan
yang dimiliki sekolah. Di SD Muhammadiyyah 1 Alternatif Kota Magelang
peningkatan literasi pendidik dan tenaga kependidikan juga dilakukan melalui
penerapan manajemen pengetahuan (knowledge management) dengan proses
berbagi ilmu (knowledge sharing).

REFERENSI
A. Sobandi, E. S. (2021). Proses Manajemen Pengetahuan, Berbagi Pengetahuan,
dan Keterampilan Guru di SMK. Cakrawala Pendidikan. Cakrawala
pendidikan, 738-740.
Alshehri, A. &. (2020). Mobile technologies and knowledge management in higher
educatin institutios: students and educators' perspective. World Journal of
Education, 10, 12-15.
Alternatif, S. M. (n.d.). sdmutual.sch.id. Retrieved from SD Mutual:
https://sdmutual.sch.id/
Azizah, L. (2021, Maret 1). Knowledge Management Sebagai Upaya
Pengembangan Learing Organization Untuk Meningkatkan Kinerja Guru di
SMA Negeri 3 Yogyakarta. al-mabsut, 15, 106-108.
Blanchard, E. J. (2017, Maret 4). Globalization and human capital investment :
Export composition drives educational attainment. Jurnal of International
Economics, 165-175.
Buckner, E. (2017). The cahnging discourse on higher educatin and the nation-state.
Higher Education, 437-438.

12
Elsina Ferdinandus, A. I. (2015). Knowledge Management. 106.
Hidayatulloh, L. (2020). Penerapan Knowladge Management Di Sekolah Dasar
Muhammadiyah 1 Alternatif (SD Mutual) Kota Magelang. 3-16.
Inten Nurmalasari, A. P. I (2019). Staffing dan fenomena rangkap jabatan di
sekolah islam. MADRASA: Journal of Islamic Educational Management, 2,
018.
Mutual, S. (Director). (2023). Media belajar [Motion Picture]. Youtube. Retrieved
from https://youtube.com/@OFFICIALSDMUTUAL
Mutual, S. (n.d.). Instagram. Magelang. Retrieved from
https://instagram.com/sdmutualmagelang?igshid=MzRlODBiNWFlZA==
Potter. (2006). Introduction to information Technology. Salmeba Infotek.
Rusdiyahm, E. &. (2020). How to use digital literacy as a learning resource for
teacher candidates in Indonesia. Cakrawala Pendidikan, 39, 305-318.
Sugiyono, A. N. (2017, Juni 1). Manajemen Pengetahuan Sistem Penilaian Raport
Pada Sekolah SMP Islam Terpadu Ar- Rudho Jakarta. Jurnal CKI On SPOT,
10, 36-39.
Voogt, J. R. (2010). 21 century skills :. Discussion article, University of Twente.

13

Anda mungkin juga menyukai