1 PB
1 PB
JDEP
Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/dinamika_pembangunan/inde x
Manuscript’s title:
1
JDEP Vol. 5 No. 1 (2023) hlm 16-35
JDEP
Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/dinamika_pembangunan/inde x
Abstract
This research was conducted on the community in Pekanbaru
City, the sample in this study was 100 respondents whose
population is married women workers who work in the informal
sector in Pekanbaru City which are spread across 12 sub-districts.
The test used is the multiple regression test, namely to see the effect
of the independent variables on the dependent variable.
The result of the research is that the level of education of
women has a partial effect on the participation of women workers
in the informal sector in the city of Pekanbaru. The husband's
income level has a partial effect on the participation of women in
the informal sector in the city of Pekanbaru. The number of
dependents has a partial effect on the participation of women
workers in the informal sector in the city of Pekanbaru. Women's
income level has a partial effect on female labor participation in
the informal sector in the city of Pekanbaru. Education level,
husband's income level, number of dependents, and women's
income level simultaneously or jointly influence the participation of
women workers in the informal sector in Pekanbaru city.
Keywords: : Female Labor Participation, Education, Number of
Dependents, Husband's Income, Women's Income,
JEL Classification: F13, F16, F38
PENDAHULUAN
Dalam mencapai keberhasilan pembangunan ekonomi,
keterlibatan masyarakat dalam hal ini dikenal dengan tenaga kerja
sangat penting. Sebagaimana diketahui bahwa tenaga kerja
merupakan salah satu faktor produksi yang selanjutnya akan
mendorong pertumbuhan ekonomi. Maka peran tenaga kerja dalam
perekonomian harus sangat diperhatikan. Secara umum tenaga kerja
merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. Tenaga kerja
adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan
sendiri maupun untuk masyarakat. Penduduk yang tergolong tenaga
kerja jika penduduk tersebut telah memasuki usia kerja. Batas usia
2
JDEP Vol. 5 No. 1 (2023) hlm 16-35
JDEP
Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/dinamika_pembangunan/inde x
kerja yang berlaku di Indonesia adalah berumur 15 tahun-64 tahun.
Pengertian ini berpendapat, setiap orang yang mampu bekerja
disebut sebagai tenaga kerja. Ada banyak pendapat mengenai usia
para tenaga kerja ini, ada yang menyebutkan di atas 17 tahun ada
pula yang menyebutkan di atas 20 tahun, bahkan ada yang
menyebutkan di atas 7 tahun karena anak-anak jalanan sudah
termasuk tenaga kerja.
Menurut Mantra (2012), bekerja adalah melakukan suatu
kegiatan guna menghasilkan atau membantu menghasilkan barang
atau jasa dengan maksud untuk memperoleh penghasilan berupa
uang dan atau barang, dalam kurun waktu tertentu. Sehingga untuk
memperoleh pendapatan maka manusia harus bekerja. Dalam
menghitung pekerja informal, BPS melakukan pendekatan khusus
untuk menentukan penduduk yang bekerja di sektor formal dan
informal yaitu berdasarkan status pekerjaan dalam pekejaan utama
dan jenis pekerjaan atau jabatan (BPS, 2013). Provinsi Riau
memiliki 12 kabupaten/kota yang mana tenaga kerja wanita memiliki
peran yang sangat besar terhadap perekonomian masing- masing
daerah. Sebagaimana diketahui bahwa tenaga kerja merupakan salah
satu faktor yang sangat mempengaruhi perekonomian.
Keberadaan wanita, termasuk ibu rumah tangga dalam
angkatan kerja, baik yang sudah bekerja maupun yang sedang
mencari pekerjaan, menunjukkan seberapa besar tingkat partisipasi
angkatan kerja wanita suatu wilayah tertentu. Wanita sebagai salah
satu anggota keluarga, seperti halnya anggota keluarga yang lain
mempunyai tugas dan fungsi dalam mendukung keluarga. Dahulu
dan juga sampai sekarang masih ada anggota masyarakat yang
menganggap peran wanita dalam keluarga hanya untuk melahirkan
keturunan, mengasuh anak, melayani suami, dan mengurus rumah
tangga.
Dalam perkembangannya sekarang ini ternyata tugas atau
peranan wanita dalam kehidupan rumah tangga semakin berkembang
lebih luas lagi. Wanita saat ini tidak hanya berkegiatan di dalam
lingkup keluarga, tetapi banyak diantara bidang-bidang kehidupan di
masyarakat membutuhkan sentuhan kehadiran wanita dalam ikut
menopang kehidupan dan penghidupan kelurga semakin nyata.
Meningkatnya kebutuhan manusia menuntut peran wanita
yang semakin tinggi sehingga harus memasuki dunia kerja. Peran
wanita dalam keluarga sebagai seorang anak, sebagai seorang istri
dan sebagai seorang ibu menyebabkan kualifikasi yang dimiliki oleh
seorang wanita juga terbatas baik itu dalam sisi pendidikan, waktu,
ruang gerak dan komunikasi. Perbedaan pemikiran dan prioritas
setiap kepala keluarga juga menjadi pemikiran tambahan saat wanita
akan memasuki dunia kerja.
Kota Pekanbaru sebagai kota besar dan ibukota merupakan
3
JDEP Vol. 5 No. 1 (2023) hlm 16-35
JDEP
Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/dinamika_pembangunan/inde x
daerah yang memiliki jumlah tenaga kerja terbanyak yaitu sebanyak
514.200 jiwa. Dengan jumlah tenaga kerja laki-laki sebanyak
310.515 jiwa dan tenaga kerja wanita sebanyak 203.685 jiwa.
Jumlah tenaga kerja wanita pada Kota Pekanbaru merupakan
terbanyak dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya.
Peran wanita dalam pasar kerja semakin lama semakin
diperhitungkan. Keterlibatan wanita dalam kegiatan ekonomi dalam
banyak studi terbukti dapat meningkatkan kualitas hidup wanita itu
sendiri dan meningkatkan perekonomian keluarganya. Bahkan pada
saat ini tidak jarang ditemui wanita yang berperan sebagai pencari
nafkah utama dalam keluarga (Vibriyanti, 2017).
Berdasarkan status pekerjaan dalam pekerjaan utama,
penduduk yang bekerja dibedakan ke dalam tujuh kategori yang
selanjutnya dapat digunakan untuk menggolongkan penduduk ke
dalam dua jenis kelompok pekerja, yaitu pekerja formal dan
informal. Pekerja formal adalah mereka yang dikategorikan berusaha
dengan dibantu buruh tetap/dibayar dan kategori
buruh/karyawan/pegawai, sedangkan mereka yang memiliki status
pekerjaan di luar kategori tersebut digolongkan sebagai pekerja
informal.
Kendala lain yang menjadi penghambat wanita untuk bekerja
adalah anggapan masyarakat bahwa wanita tidak boleh bekerja
diluar rumah, atau boleh bekerja setelah punya anak, bahkan ada
juga beranggapan bahwa wanita tidak boleh bekerja apabila sudah
punya anak. Pandangan lain dimasyarakat yang berkembang seolah
laki-laki penghasil utama dalam keluarga dan anggapan masyarakat
terhadap wanita masih didominasi oleh pola-pola lama, sehingga
laki-laki cenderung memperoleh kesempetan yang lebih besar.
Keterlibatan wanita dan laki-laki dalam pekerjaan
mempunyai motif dan tujuan yang berbeda. Bagi laki-laki, bekerja
merupakan kewajiban yang harus dijalani karena tanggung jawabnya
sebagai pencari nafkah. Sedangkan wanita, khususnya yang berstatus
menikah menurut (Fredlina, 2015), menentukan untuk memasuki
angkatan kerja merupakan pilihan yang sulit, karena semua
tergantung dari keadaan sosial ekonomi masing-masing keluarga
mereka. Bagi wanita keterlibatannya didalam ketenagakerjaan
mempunyai arti tersendiri dalam kehidupannya, yaitu sebagai ibu
rumah tangga dan anggota masyarakat.
Besarnya tingkat partisipasi kerja wanita dipengaruhi oleh
faktor umum, yakni tingkat pendidikan, yang dimana semakin tinggi
tingkat pendidikan, maka akan semakin besar probabilitas wanita
yang bekerja, dimana semakin tinggi pendidikan maka akan
menjadikan waktu yang dimiliki menjadi mahal dan keinginan untuk
bekerja semakin tinggi, terutama bagi wanita yang memiliki
pendidikan tinggi, mereka akan memilih untuk bekerja dari pada
4
JDEP Vol. 5 No. 1 (2023) hlm 16-35
JDEP
Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/dinamika_pembangunan/inde x
hanya tinggal dirumah untuk mengurus anak dan rumah tangga
(Daulay, 2020).
Tingkat pendapatan suami memiliki peran yang cukup
penting dalam mempengaruhi keputusan wanita berstatus menikah
untuk bekerja, bahwa keluarga dengan penghasilan besar relatif
cenderung memperkecil jumlah anggota keluarga untuk bekerja,
sedangkan keluarga yang biaya hidupnya relatif sangat besar
cenderung untuk memperbanyak jumlah anggota keluarga untuk
bekerja. Jumlah tanggungan menjelaskan bahwa suatu rumah tangga
mengatur siapa yang bersekolah, bekerja dan mengurus rumah
tangga, tergantung pada jumlah tanggungan keluarga yang
bersangkutan. Semakin banyak jumlah tangggungan keluarga, maka
semakin tinggi pula probabilitas wanita yang telah menikah untuk
bekerja (Daulay, 2020).
TINJAUAN PUSTAKA
Tenaga Kerja
Santoso (2012) menyatakan bahwa tenaga kerja adalah setiap
orang laki-laki atau wanita yang sedang dalam dan atau akan
melakukan pekerjaan, baik didalam maupun diluar hubungan kerja
guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat. Tenaga kerja mencakup penduduk yang sudah bekerja,
sedang mencari kerja dan melakukan pekerjaan lain seperti
bersekolah dan mengurus rumah tangga.
Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan menurut Lestari (2016) adalah suatu
kegiatan seseorang dalam mengembangkan kemampuan, sikap , dan
bentuk tingkah lakunya, baik untuk kehidupan masa yang akan
datang dimana melalui organisasi tertentu ataupun tidak
teroganisasi.Pendidikan merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi keputusan wanita berstatus menikah untuk bekerja.
Pendidikan berguna untuk proses kehidupan sekarang dan untuk
masa yang akan datang, dan pendidikan meliputi: pendidikan formal
dan informal.
Jumlah Tanggungan
Menurut Purwanto & Taftazani, (2018) Jumlah tanggungan
keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang masih menjadi
tanggungan dari keluarga tersebut, baik itu saudara kandung maupun
saudara bukan kandung yang tinggal dalam satu rumah tapi belum
bekerja. Jumlah tanggungan mempengaruhi tinggi rendahnya beban
pekerjaan istri, baik dalam mencari nafkah maupun yang
menyelesaikan pekerjaan rumah tangga. Sucihatiningsih (2012)
mengatakan bahwa jumlah anggota rumah tangga mencerminkan
pengeluaran rumah tangga. Haris (2020) menyatakan bahwa semakin
5
JDEP Vol. 5 No. 1 (2023) hlm 16-35
JDEP
Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/dinamika_pembangunan/inde x
banyak jumlah tanggungan keluarga maka akan semakin lama waktu
tenaga kerja wanita untuk bekerja. Sulaiman dalam Endah (2018)
menyatakan bahwa variabel jumlah tanggungan memiliki pengaruh
bahwa semakin banyak jumlah tanggungan, semakin besar
partisipasi wanita untuk bekerja.
Tingkat Pendapatan Suami
Pendapatan keluarga, khususnya tingkat pendapatan suami
sangat memegang perenan didalam suatu rumah tangga termasuk
dalam keputusan wanita untuk masuk kepasar tenaga kerja. Tingkat
pendapatan suami memiliki peranan yang cukup penting dalam
mempengaruhi keputusan wanita berstatus menikah untuk bekerja.
Menurut Simbolon (2017) partisipasi wanita menikah untuk bekerja
tergantung pada kemampuan suami untuk menghasilkan pendapatan,
jika pendapatan suami masih belum mampu mencukupi kebutuhan
keluarga, maka istri akan bekerja lebih lama untuk membantu
memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Tingkat Pendapatan Wanita/Upah
Pendapatan penduduk dapat dibedakan menjadi dua arti, yaitu
Pendapatan adalah hasil pencarian (usaha, pengelola dan sebagainya)
dan Pendapatan adalah suatu yang diharapkan yang sedianya belum
ada (Poerwodarminto, 2012). hanya berupa uang tetapi Dapat berupa
barang atau lainnya. Pendapatan berupa uang merupakan
penghasilan yang diterima biasanya sebagai balas jasa, sumber
utama gaji atau upah serta balas jasa, misalnya dari atasan,
pendapatan bersih dari menurut Badan Pusat Statistik (BPS). Salah
satu faktor yang mempengaruhi besar kecilnya pendapatan adalah
jumlah anggota keluarga. Keterlibatan dan keputusan anggota rumah
tangga untuk melakukan pekerjaan selain dipengaruhi faktor budaya
juga faktor internal yang terdapat dalam rumah tangga itu sendiri,
seperti keterbatasan pendapatan, beban yang mesti ditanggung
(dependency ratio) dari suatu rumah tangga (Sriyono, 2016).
Penelitian Terkait
Penelitian terdahulu yang digunakan dalam penelitian ini
antara lain yaitu: Menurut Sulistriyanti (2015), Analisis Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Kerja Wanita Nikah di Kota
Pekanbaru. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis berapa
besar pengaruh Variabel Tingkat Pendidikan Responden, Pendapatan
Suami, dan jumlah anggota keluarga terhadap upah Partisipasi Kerja
Wanita Nikah di Kota Pekanbaru. Metode analisis yang digunakan
yaitu Analisis Regresi Linier Berganda metode deskriptif dan
kuantitatif. Hasil penelitian yang didapat adalah Variabel Tingkat
Pendidikan Responden, Pendapatan Suami, dan jumlah anggota
keluarga memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap upah
Partisipasi Kerja Wanita Nikah di Kota Pekanbaru.
6
JDEP Vol. 5 No. 1 (2023) hlm 16-35
JDEP
Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/dinamika_pembangunan/inde x
T Njang Che and Sundjo (2018), Determinants of Female
Labour Force Participation in Cameroon. The purpose of this study
was to analyze how big the influence of Women's Labor Force
Participation in Cameroon. The analytical method used is the logit
regression model used to test the objectives. The results showed that,
a woman with a husband who does not work, increasing age, the
presence of women in the household increases the likelihood of
women participating in the labor market. On the other hand, the
presence of young children aged 0-5 years in the household reduces
the likelihood of women participating in the labor market. From a
policy perspective, it is important for policy makers to understand
women's decisions to supply labor in the labor market and the factors
that enable them to participate or not in the labor market.
Menurut Kaarib (2019), Determinan Partisipasi Angkatan
Kerja Wanita di Sumatera Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menganalisis seberapa besar pengaruh Partisipasi Angkatan Kerja
Wanita di Sumatera Barat. Metode analisis yang digunakan yaitu
Analsis deskriptif frekuensi. Hasil penelitian yang didapat adalah
dimana pada umur yang dewasa mempengaruhi tingkat partisipasi
tenaga kerja dari pada memiliki umur muda maupun umur tua.
Pendidikan terakhir berpengaruh terhadap keinginan wanita dalam
berpartisipasi bekerja. Daerah tempat tinggal di desa lebih tinggi
pengaruhnya terhadap partisipasi tenaga kerja wanita di bandingkan
di kota.
METODE PENELITIAN
7
JDEP Vol. 5 No. 1 (2023) hlm 16-35
JDEP
Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/dinamika_pembangunan/inde x
yang terjadi.
2. Kuesioner atau angket, yaitu teknik pengumpulan data melalui
daftar pertanyaan yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan secara tertulis pada responden yang dipilih untuk
mendapatkan informasi yang diperlukan mengenai permasalahn
yang diteliti (Sugiyono, 2013).
Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini terdapat lebih dari satu variabel bebas
yaitu variabel Pendidikan (X1), Jumlah Tanggungan (X2)
,Pendapatan Suami (X3),dan Pendapatan Wanita/ Upah (X4). Maka
analisi data yang dilakukan menggunakan metode analisis regresi
linear berganda (multipel regression). Adapun variabel dependen
dalam penetilian ini adalah Partisipasi Wanita Menikah yang Bekerja
pada Sektor Informal (Y). Koefisien determinasi, uji t (uji parsial)
dan uji F (uji simultan). Dalam penelitian ini, teknik analisis data
dilakukan dengan bantuan program Statistical Package for Social
Science (SPSS).
1.Uji Asumsi Klasik
Sebelum model regresi digunakan untuk menguji hipotesis, maka
terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik (uji normalitas,
uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas). Uji asumsi klasik
dilakukan karena model regresi perlu memperhatikan adanya
penyimpangan-penyimpangan atau asumsi klasik, karena pada
hakekatnya jika asumsi klasik tidak dipenuhi maka variabel- variabel
yang menjelaskan akan menjadi tidak efisien.
2. Uji Statistik
Adapun yang termasuk uji statistik sebagai berikut :
1. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Koefisien determinasi digunakan untuk menyelidiki berapa besarnya
persentase kontribusi variabel bebas secara bersama-sama terhadap
variabel terikat. Menurut Anjani (2019) koefesien determinasi (R 2)
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan
variasi variabel dependen. Nilai yang kecil berarti kemampuan
variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen
amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memperediksi variasi variabel dependen.
2. Uji Simultan (Uji F)
Menurut Anjani (2019), uji F pada dasarnya bertujuan untuk
menunjukkan apakah semua variabel bebas atau independen yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel terikat atau dependen. Uji F ini dilakukan dengan
mengunakan nilai signifikasi. Rumus hipotesis sebahagai berikut:
Ho : 𝛽o = 𝛽1 = 𝛽2 = 𝛽3 = 𝛽4 = 0 → variabel independen tidak
berpengaruh Ha : 𝛽0 ≠ 𝛽1 ≠ 𝛽2 ≠ 𝛽3 ≠ 𝛽4 ≠ 0 → variabel independen
berpengaruh Adapun kinerja pengujian sebagai berikut:
Ho diterima jika tingkat pengaruh signifikansi > 0,05 Ha diterima jika
8
JDEP Vol. 5 No. 1 (2023) hlm 16-35
JDEP
Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/dinamika_pembangunan/inde x
tingkat pengaruh signifikansi < 0,05.
3. Uji Parsial (Uji T)
Menurut Anjani 2019, uji T pada dasarnya bertujuan untuk
menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau
independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen.
Rumusan hipotesis sebagai berikut :
Ho : Variabel independen tidak berpengaruh signifikansi terhadap
variabel dependen.
Ha :Variabel independen berpengaruh secara signifikansi terhadap
variabel dependen.
Adapun kriteria pengujian sebagai berikut :
Ho diterima jika tingkat pengaruh signifikansi > 0,05 Ha diterima jika
tingkat pengaruh signifikansi < 0,05
Uji Multikolinearitas
Nilai tolerance value untuk semua variabel independen lebih
besar dari 0,10 sedangkan apabila nila VIF nya kurang dari 10 dapat
9
JDEP Vol. 5 No. 1 (2023) hlm 16-35
JDEP
Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/dinamika_pembangunan/inde x
dikatakan bahwa variabel independen yang digunakan dalam modal
adalah dapat dipercaya dan objektif.
a) Hasil Uji Multikolieritas
Hasil uji data penelitian ini dilihat bahwa tolerance value yang
lebih besar dari 0,10 yaitu tingkat pendidikan sebesar 0,935, tingkat
pendapatan suami 0,956, jumlah tanggungan sebesar 0,901 dan tingkat
pendapatan wanita 0,893. Sedangkan untuk nilai VIF masing-masing
variabel dari penelitian ini dibawah 10 yaitu tingkat pendidikan 1,070,
tingkat pendapatan suami 1,046, jumlah tanggungan 1,109 dan tingkat
pendapatan wanita 1,120 , Maka dapat diketahui bahwa antara
variabel-variabel independen tidak terdapat gangguan
multikolinearitas. Oleh karena itu, data dalam penelitian ini telah
memenuhi syarat uji multikolieritas.
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
Tingkat Pendidikan .935 1.070
Tingkat Pendapatan .956 1.046
Suami
Jumlah Tanggungan .901 1.109
Tingkat Pendapatan .893 1.120
Wanita
a. Dependent Variable: Lama Bekerja
Pengujian Statistik
1) Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa
besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
Diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,781. Artinya adalah
bahwa persentasi pengaruh variabel tingkat pendidikan, tingkat
pendapatan suami, jumlah tanggungan, dan tingkat pendapatan suami
terhadap partisipasi wanita menikah yang bekerja pada sektor informal
10
JDEP Vol. 5 No. 1 (2023) hlm 16-35
JDEP
Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/dinamika_pembangunan/inde x
adalah sebesar 78%. Sedangkan sisanya 22% dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi ini.
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .889a .790 .781 .98389
a. Predictors: (Constant), Tingkat Pendapatan Wanita, Tingkat
Pendidikan, Tingkat Pendapatan Suami, Jumlah Tanggungan
11
JDEP Vol. 5 No. 1 (2023) hlm 16-35
JDEP
Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/dinamika_pembangunan/inde x
Artinya variabel tingkat pendapatan suami berpengaruh secara
parsial terhadap lama bekerja.
3) Nilai Probabilitas t-statistic jumlah tanggungan sebesar 0,018
berada lebih kecil dari α 0.05 dengan nilai t-statistic sebesar 1,336.
Artinya variabel jumlah tanggungan berpengaruh secara parsial
terhadap lama bekerja.
4) Nilai Probabilitas t-statistic tingkat pendapatan wanita sebesar 0,04
berada lebih kecil dari α 0.05 dengan nilai t-statistic sebesar 0,522.
Artinya variabel tingkat pendapatan wanita berpengaruh secara
parsial terhadap lama bekerja.
Hasil Regresi Linier Berganda
Persamaan regresinya sebagai berikut :
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) -3.888 .461 8.436 .000
Tingkat Pendidikan .694 .037 .905 18.582 .000
Tingkat Pendapatan 1.412 .000 -.022 .472 .038
Suami
Jumlah Tanggungan -.112 .084 -.066 1.336 .018
Tingkat Pendapatan 4.292 .000 -.026 .522 .040
Wanita
a. Dependent Variable: Lama Bekerja
12
JDEP Vol. 5 No. 1 (2023) hlm 16-35
JDEP
Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/dinamika_pembangunan/inde x
Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Partisipasi Wanita
Menikah yang Bekerja pada Sektor Informal di Kota Pekanbaru
Hasil pengujian dalam penelitian ini membuktikan bahwa
variabel tingkat pendapatan suami memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap partisipasi wanita menikah yang bekerja pada
sektor informal. Pengaruh tersebut dibuktikan dengan nilai koefisien
0,694 dan nilai signifikansi yaitu 0,000 < 0,05. Hal ini tidak sesuai
dengan hipotesis yang menyatakan bahwa tingkat pendidikan diduga
mempunyai pengaruh yang negatif terhadap partisipasi wanita menikah
yang bekerja pada sektor informal di Kota Pekanbaru.
Hasil ini disebabkan semakin tinggi tingkat pendidikan
pedagang maka akan memiliki wawasan yang lebih luas tentang
berdagang dan memikirkan upaya-upaya untuk meningkatkan
pendapatan sehingga peluang dalam memperoleh pendapatanpun
semakin tinggi. Data responden menunjukkan tingkat pendidikan yang
terbanyak adalah SMA sebesar 46 persen, terlihat juga saat dilapangan
responden dengan pendidikan lebih tinggi dapat berinovasi dan
melakukan divertifikasi produk atau penganekaragaman produk yang
berpeluang meningkatkan penjualan.
Hal ini sejalan dengan penelitian Majid & Handayani (2016)
memperoleh hasil penelitian dimana Pendidikan perempuan
mempengaruhi wanita bekerja. Begitu juha dengan Shadrina (2021)
judul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pekerja Wanita
Sektor Perdagangan Informal di Kota Pangkalpinang yang mengatakan
bahwa pendidikan terhadap pendapatan pekerja wanita sektor
perdagangan informal di Kota Pangkalpinang berpengaruh positif dan
signifikat.
Pengaruh Tingkat Pendapatan Suami Terhadap Partisipasi
Wanita Menikah yang Bekerja pada Sektor Informal di Kota
Pekanbaru
Hasil pengujian dalam penelitian ini membuktikan bahwa
variabel tingkat pendapatan suami memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap partisipasi wanita menikah yang bekerja pada
sektor informal. Pengaruh tersebut dibuktikan dengan nilai koefisien
1,412 dan nilai signifikansi yaitu 0,018 < 0,05. Hal ini tidak sesuai
dengan hipotesis yang menyatkan bahwa bahwa tingkat pendapatan
suami diduga mempunyai pengaruh yang negatif terhadap partisipasi
wanita menikah yang bekerja pada sektor informal di Kota Pekanbaru.
Dalam penelitian ini pendapatan suami berpengaruh positif dan
signifikan, artinya semakin tinggi pendapatan suami maka semakin
tinggi pula tingkat partisipasi kerja wanita nikah di Kota Pekanbaru.
Hal ini dapat terjadi karena semakin tinggi tingkat pendapatan suami,
maka kemampuan suami untuk memperkerjakan pekerja rumah tangga
semakin besar, sehingga istri dapat bekerja. Selain itu, karena istri
memiliki tingkat pendidikan yang tinggi suami memberi wewenang
bagi istri untuk masuk pasar kerja. Hasil penelitian ini sejalan dengan
13
JDEP Vol. 5 No. 1 (2023) hlm 16-35
JDEP
Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/dinamika_pembangunan/inde x
penelitian yang dilakukan Maulida (2014) semakin tinggi tingkat
pendapatan suami, maka semakin tinggi pula tingkat partisipasi kerja
wanita nikah. Semakin tinggi pendapatan suami pendapatan suami
maka semakin sejahtera suatu keluarga sehingga dapat menggaji tenaga
kerja untuk melakukan pekerjaan rumah tangga. Hal ini mengakibatkan
waktu senggang wanita nikah semakin besar dengan demikian semakin
besar keinginan wanita nikah untuk masuk pasar kerja.
Pengaruh Jumlah Tanggungan Terhadap Partisipasi Wanita
Menikah yang Bekerja pada Sektor Informal di Kota Pekanbaru
Hasil pengujian dalam penelitian ini membuktikan bahwa
variabel jumlah tanggungan memiliki pengaruh yang negatif dan
signifikan terhdap partisipasi wanita menikah yang bekerja pada sektor
informal. Pengaruh tersebut dibuktikan dengan nilai koefisien 0,112
dan nilai signifikansi yaitu 0,038 < 0,05. Hal ini tidak sesuai dengan
hipotesis yang menyatkan bahwa jumlah tanggungan diduga
mempunyai pengaruh yang positif terhadap partisipasi wanita menikah
yang bekerja pada sektor informal di Kota Pekanbaru.
Hal ini disebabkan jumlah tanggungan keluarga rata-rata (4
orang), artinya beban tanggungan mereka tidak terlalu besar, sehingga
tidak teralu membebani rumah tangga mereka, tapi karena wanita
menikah yang bekerja sebagai pedagang kaki lima masih tinggal
dirumah orang tua menyebabkan mereka banyak sedikitnya membantu
kehidupan orang diluar tanggung jawab mereka, seperti adik atau
kakak mereka yang belum menikah yang samasama tinggal bersama
mereka di rumah orang tua mereka, mengharuskan mereka untuk ikut
membantu ekonomi rumah tangga mereka karena pendapatan suami
mereka tidak memadai. Hal ini sejalan dengan penelitian Murialti
(2019) Peluang Wanita Menikah Bekerja di Sektor Informal (Pedagang
Kaki lima) di Desa Kemang Indah Kecamatan Tambang Kabupaten
Kampar Provinsi Riau dimana hasil penelitan ini jumlah tanggungan
keluarga, dari hasil pengolahan data diperoleh jumlah tanggungan
keluarga berhubungan negated dan signifikan terhadap peluang wanita
menikah bekerja di sektor informal di desa Kemang Indah Kecamatan
Tambang khususnya pedagang kaki lima. Begitu juga dengan
penelitian Sulistriyanti (2015) yang mengatakan bahwa jumlah
tanggungan keluarga berpengaruh signifikat terhadap peluang wanita
menikah untuk bekerja.
Pengaruh Tingkat Pendapatan Wanita Terhadap Partisipasi
Wanita Menikah yang Bekerja pada Sektor Informal di Kota
Pekanbaru
Hipotesis keempat penelitian ini adalah bahwa tingkat
pendapatan wanita diduga mempunyai pengaruh yang positif terhadap
partisipasi wanita menikah yang bekerja pada sektor informal di Kota
Pekanbaru. Hasil pengujian dalam penelitian ini membuktikan bahwa
variabel tingkat pendapatan wanita memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap partisipasi wanita menikah yang bekerja pada
sektor informal. Pengaruh tersebut dibuktikan dengan nilai koefisien
14
JDEP Vol. 5 No. 1 (2023) hlm 16-35
JDEP
Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/dinamika_pembangunan/inde x
4,292 dan nilai signifikansi yaitu 0,040 < 0,05.
Bagi wanita yang memiliki keterampilan dan tingkat
pendidikan yang tinggi, produktivitas kerjanya juga tinggi, sehingga
akan memutuskan untuk bekerja daripada hanya diam dirumah. Hal
ini juga dikarenakan adanya motivasi dalam diri wanita untuk
mengaktualisasikan dirinya dalam pasar tenaga kerja. Selain itu,
ketika tenaga kerja wanita memiliki peluang memperoleh penghasilan
yang tinggi maka akan mendorong wanita akan tetap bekerja untuk
memenuhi kebutuhan dalam rumah tanngga. Hal ini juga didukung
jika penawaran pasar tenaga kerja menjanjikan penghasilan yang
tinggi untuk wanita maka kemungkinan semakin banyak hasil yang
diterima sehingga kebutuhan keluarga bisa terpenuhi. Hal ini sejalan
dengan penelitian Sholeha (2018) yang berjudul Peran Aktif Keluarga
di Kecamatan Ujung Balu Kabupaten Bulukumba Berdasarkan hasil
regresi, variabel upah istri berpengaruh positif dan berhubungan
signifikan terhadap peran aktif wanita dalam meningkatkan
pendapatan keluarga di Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten
Bulukumba. Upah istri ini merupakan salah satu variabel dimana
dapat meningkatkan pendapatan keluarga, dimana apabila perempuan
atau istri ikut serta dalam bekerja akan mendapatkan upah atau gaji
maka akan meningkatkan pendapatan keluarga.
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas dan pembahasan yang telah penulis
kemukakan pada Bab 1 sampai dengan Bab V mengenai pengaruh
tingkat pendidikan, pendapatan suami, jumlah tanggungan dan tingkat
pendapatan wanita terhadap partisipasi wanita menikah bekerja pada
sektor informal di Kota Pekanbaru penulis merumuskan kesimpulan
sebagai berikut :
1. Menjawab tujuan penelitian satu menganalisis pengaruh tingkat
pendidikan terhadap partisipasi tenaga kerja wanita menikah dalam
sektor informal di Kota Pekanbaru dimana tingkat pendidikan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap partisipasi wanita
menikah bekerja pada sektor informal di Kota Pekanbaru. Apabila
pendidikan mengalami peningkatan, maka partisipasi wanita
menikah akan naik dan sebaliknya jika pendidikan mengalami
penurunan maka partisipasi wanita menikah bekerja pada sektor
informal akan menurun.
2. Menjawab tujuan penelitian dua menganalisis pengaruh pendapatan
suami terhadap partisipasi tenaga kerja wanita menikah dalam
sektor informal di Kota Pekanbaru dimana tingkat pendapatan
suami berpengaruh positif dan signifikan terhadap partisipasi wanita
menikah pada sektor informal di Kota Pekanbaru. Artinya dimana
setiap terjadi peningkatan pada tingkat pendapatan suami maka
partisipasi wanita menikah bekerja pada sektor informal mengalami
penurunan sebaliknya jika tingkat pendapatan suami menurun maka
partisipasi wanita menikah bekerja pada sektor informal akan
15
JDEP Vol. 5 No. 1 (2023) hlm 16-35
JDEP
Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/dinamika_pembangunan/inde x
meningkat.
3. Menjawab tujuan penelitian tiga menganalisis pengaruh jumlah
tanggungan keluarga terhadap partisipasi tenaga kerja wanita
menikah dalam sektor informal di Kota Pekanbaru dimana jumlah
tanggungan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap partisipasi
wanita menikah bekerja pada sektor informal di Kota Pekanbaru.
Artinya dimana setiap terjadi peningkatan pada jumlah tanggungan
maka partisipasi wanita menikah bekerja pada sektor informal
mengalami peningkatan sebaliknya jika jumlah tanggungan
menurun maka partisipasi wanita menikah bekerja pada sektor
informal akan menurun.
4. Menjawab tujuan penelitian empat menganalisis pengaruh tingkat
pendapatan wanita terhadap partisipasi tenaga kerja wanita menikah
dalam sektor informal di Kota Pekanbaru dimana tingkat
pendapatan wanita berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
partisipasi wanita menikah bekerja pada sektor informal di Kota
Pekanbaru. Artinya dimana setiap terjadi peningkatan pada jumlah
tingkat pendapatan wanita maka partisipasi wanita menikah bekerja
pada sektor informal mengalami peningkatan sebaliknya jika tingkat
pendapatan wanita menurun maka partisipasi wanita menikah
bekerja pada sektor informal akan menurun.
Saran
Dari kesimpulan diatas yang diteliti dengan judul analisis determinan
partipasi tenega kerja wanita menikah di Kota Pekanbaru dapat kita
berikan saran sebagai berikut:
1. Pekerja Wanita
a. Bahwa pekerja wanita di Kota Pekanbaru sangatlah berperan penting
dalam meningkatkan pendapatan keluarga, karena dapat membantu
beban suami dalam bekerja.
b. Pekerja wanita yang ada di Kota Pekanbaru agar dapat juga
meluangkan waktunya untuk suami dan anak-anaknya .
c. Tingkat pendidikan sangatlah penting bagi pekerja wanita untuk
kualitas hidupnya dan juga bisa menjadi panutan untuk anak-anaknya
nanti.
2. Peneliti
a. Perlu dilakukan penelitian lanjutan, sehingga diperoleh temuan yang
lebih bervariasi dan lebih baik dalam menjelaskan peran aktif wanita
dalam meningkatkan pendapatan ini, dengan menyertakan variabel
seperti curahan jam kerja agar bisa diketahui jam kerja wanita supaya
dapat meluangkan waktunya dengan keluarganya.
b. Dalam penelitian selanjutnya, dapat mengkaji lebih banyak sumber
maupun referensi yang terkait dengan sarana prasarana pendidikan
maupun efektivitas proses pembelajaran agar hasil penelitiannya dapat
lebih baik dan lebih lengkap lagi.
3. Akademik dan Pemerintah Kota Pekanbaru
Dapat membantu bagi peneliti selanjutnya agar dapat diarahkan dan di
beri informasi yang detail supaya peneliti selanjutnya bisa lebih mudah
16
JDEP Vol. 5 No. 1 (2023) hlm 16-35
JDEP
Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/dinamika_pembangunan/inde x
dalam penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
17
JDEP Vol. 5 No. 1 (2023) hlm 16-35
JDEP
Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/dinamika_pembangunan/inde x
Kewirausahaan, Vol . 10 No. 3 2019 Edisi Khusus SMAR
Lasswell, M. E., & Lasswell T. E., (2012). Marriage and the Family.
California: Wadsworth Pub.
18
JDEP Vol. 5 No. 1 (2023) hlm 16-35
JDEP
Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/dinamika_pembangunan/inde x
19
JDEP Vol. 5 No. 1 (2023) hlm 16-35
JDEP
Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/dinamika_pembangunan/inde x
Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Pada Industri Kecap di
Kecamatan Pati Kabupaten Pati”. Universitas Negeri Semarang
Skripsi.
20