Anda di halaman 1dari 1

21.

45
< Administrasi dan Supervisi...
4G
34%
Q
:
tempat unntuk menyampaikan intruksi-intruksi yang harus di kerjakan oleh
anggotanya.
2. Kepemimpinan Laissez Faire
Dalam kepemimpinan ini pemimpin tidak memberikan pimpinan, itu berarti pemimpin
membiarkan anggotanya berkehendak semaunya. Pemimpin tipe ini sama sekali tidak
memberikan kontrol ataupun koreksi terhadap pekerjaan anggotanya, pembagian tugas
dan kerjasama diserahkan kepada anggota-anggota kelompok, tanpa petunjuk ataupun
saran dari pimpinan. Dalam kepemimpinan ini biasanya struktur organisasi tidak
jelas dan kabur, segala kegiatan dilakukan tanpa rencana yang terarah dan tanpa
pengawasaan dari pemimpin. 3. Kepemimpinan demokratis
Pemimpin yang bertipe demokratis menafsirkan kepemimpinan- nya bukan sebagai
diktator, melainkan sebagai pemimpin yang ditengah-tengah anggota kelompoknya atau
sebagai saudara tua terhadap teman-teman sekerjanya atau bahkan sebagai kakak
terhadap saudara-saudaranya bukan sebagai majikan terhadap buruhnya. Dalam tindakan
dan usaha-usahanya dia selalu berpangkal pada kepentingan dan kebutuhan kelompoknya
dan selalu berusaha menstimulasi anggota-anggotanya agar bekerja secara kooperatif.
Dalam melaksanakan tugasnya dia mau menerima dan bahkan selalu mengharapakan
pendapat dan saran- saran juga kritik yang membangun dari anggota kelompoknya.
Adapun Leithwood dan Duke membagi gaya-gaya kepemimpinan dalam pendidikan menjadi :
1. Kepemipinan instruksional
Kepemimpinan ini berkaitan dengan peran dan tugas kepala sekolah yang mencakup hal-
hal seperti mengemban tugas penting dalam menyusun dan mengkomunikasikan tujuan-
tujuan sekolah, mengkoordinasikan kurikulum, mengetahui dan mengawasi instruksi
(pengajaran) serta memperluas kesempatan siswa.
D
Putar layar
Putar
Keluku
Masuki Browser

Anda mungkin juga menyukai