Anda di halaman 1dari 5

BAB IV RENCANA PELAKSANAAN

PEKERJAAN

4.1 Rencana Kerja


Rencana kerja yang disampaikan pada bab ini dalam bentuk tahapan
pelaksanaan pekerjaan merupakan suatu proses alokasi sumber daya dan waktu dalam
melakukan lingkup pekerjaan secara menyeluruh dari pekerjaan ini. Dengan tahapan
pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan target yang diharapkan maka akan tersusun
rencana kerja yang efektif sehingga proses pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan
dengan baik sesuai dengan waktu yang tersedia dalam KAK.
Secara umum tahapan pelaksanaan pekerjaan ini disusun dalam 4 (empat)
tahapan dengan penjelasan tata urutan setiap tahapannya adalah sebagai berikut:
1. Tahap persiapan, ditujukan untuk mempersiapkan pelaksanaan seluruh pekerjaan
baik secara substansi (kajian pustaka, pemantapan metodologi, persiapan survey)
maupun secara organisasi tim. Hasil tahap ini disampaikan pada Laporan
Pendahuluan;
2. Tahap pengumpulan data dan analisis awal , ditujukan untuk mendapatkan seluruh
data yang diperlukan melalui survey primer dan sekunder serta melakukan analisis
awal. Hasil tahap ini disampaikan pada Laporan Antara;
3. Tahap penyusunan rencana dan perumusan, ditujukan untuk melakukan analisis,
merumuskan kebutuhan pengembangan, dan rencana pengembangan
selanjutnya.. Hasil tahap ini disampaikan pada Konsep Laporan Akhir;
4. Tahap penyempurnaan, ditujukan untuk menyempurnakan laporan dan seluruh
produk pekerjaan secara substantif maupun editorial sesuai dengan masukan dari
pemberi kerja maupun dari hasil diskusi dengan pihak terkait. Hasil tahap ini
disampaikan pada Laporan Akhir.

a. Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan ini dilakukan beberapa kegiatan untuk menyiapkan
segala sesuatu untuk tahap pekerjaan selanjutnya. Diantara kegiatan yang termasuk ke
dalam tahap persiapan diantaranya adalah:
1. Persiapan pelaksanaan pekerjaan berupa mobilisasi dan koordinasi tim ahli dan tim
pendukung untuk menetapkan sistem organisasi kerja dan menjelaskan tentang
job-description bagi setiap anggota tim serta tata kerja yang digunakan;

RENCANA PELAKSANAAN PEKERJAAN IV-1


2. Melakukan survey pendahuluan untuk mengumpulkan data awal mengenai data-
data/dokumen-dokumen yang diperlukan
3. Menyusun serta memantapkan metodologi kerja dan rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan, terutama terkait dengan tahapan pelaksanaan pekerjaan dan
framework of analysis;
4. Menyusun rencana, metode dan persiapan pelaksanaan survey lapangan, termasuk
perizinan/korespondensi, formulir, serta SDM surveyor terutama untuk
melaksanakan survey primer dan survey wawancara.
5. Melakukan desk-study (kajian pustaka dan peraturan perundangan)

b. Tahap Pengumpulan Data dan Analisis Awal


Dalam tahap pengumpulan data dan analisis awal ini dilakukan beberapa
kegiatan untuk mendapatkan seluruh data dan informasi yang dibutuhkan melakukan
review dokumen-dokumen perencanaan, melakukan evaluasi kondisi eksisting
kegiatan sektor perikanan daerah dan arahan pengembangan perikanan budidaya baik
lingkup Kabupaten, Kota, Provinsi, maupun dalam lingkup nasional.

c. Tahap Penyusunan Rencana dan Perumusan


Dalam tahap penyusunan rencana dan perumusan ini dilakukan beberapa
kegiatan untuk melakukan seluruh analisis serta menyusun produk akhir dari
pekerjaan, yakni menyusun strategi dan rencana

d. Tahap Penyempurnaan
Dalam tahap penyempurnaan ini dilakukan kegiatan untuk memperbaiki hasil
akhir pekerjaan berupa laporan tentang penyusunan Blue Print Perikanan Provinsi
Kalimantan Utara. Perbaikan tersebut dilakukan atas masukan dari pemberi kerja
maupun atas hasil diskusi terhadap pihak stakeholder terkait.
Diantara kegiatan tersebut adalah:
1. Penyempurnaan substansi isi dari laporan, untuk menghasilkan materi yang sesuai
dengan yang diharapkan dalam KAK;
2. Penyempurnaan editorial (teks dan gambar/peta) untuk memperbaiki penulisan
laporan sehingga memudahkan pembaca dalam memahami hasil kegiatan;
3. Menyusun ringkasan hasil pelaksanaan kegiatan sebagai bahan bacaan bagi para
pengambil keputusan.

4.2 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan


Penyusunan jadwal pelaksanaan pekerjaan ini ditujukan agar alokasi waktu dan sumber
daya manusia dalam proses pelaksanan pekerjaan terstruktur dan terarah sesuai

RENCANA PELAKSANAAN PEKERJAAN IV-2


dengan fungsi dan tugasnya masing-masing sehingga hasil studi ini sesuai dengan
maksud, tujuan, dan lingkup kegiatan yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja.
Dalam KAK waktu yang diberikan untuk melaksanakan pekerjaan ini selama 4 (empat)
bulan (120 hari).
Waktu studi ini terbilang singkat, dengan demikian perlu perhatian ekstra agar
pekerjaan dapat berlangsung secara optimal dan efisien dalam ratio antara kinerja
terhadap waktu pelaksanaan. Sehingga alokasi waktu yang diberikan cukup untuk
mencapai target hasil studi yang diharapkan. Untuk itu perlu disusun konsep dasar,
kerangka kerja, proses pengumpulan data, analisa dan penyusunan seluruh laporan.
Untuk memanfaatkan alokasi waktu ini perlu kiranya disusun pendekatan alokasi
waktu ini terkait dengan substansi pekerjaan.
1. Tahap Laporan Pendahuluan dari awal pekerjaan (sejak penandatangan kontrak)
sampai dengan pemasukan Laporan Pendahuluan dibutuhkan waktu 45 hari. Waktu
ini dirasakan cukup namun perlu diperhatikan bahwa dengan waktu ini harus sudah
tercakup kajian awal yang komprehensif, terstrukur dan terarah.
2. Tahap Laporan Akhir dibutuhkan 2 bulan (60 hari). Alokasi waktu ini cukup panjang
mengingat proses analisis ini membutuhkan ketelitian dan waktu yang cukup untuk
memberikan hasil yang diharapkan sesuai dengan arahan dan keinginan pemberi
kerja. Tahap Laporan Akhir juga memmbutuhkan penyempurnaan editorial dan
subtansial sesuai dengan masukan dari pemberi kerja.

Tabel 4.1 Jadwal Pemasukan Laporan


Waktu
No Jenis Laporan Isi/substansi laporan
pelaporan
1. Laporan 45 hari SPMK - Gambaran umum, pemahaman masalah
Pendahuluan - Metodologi pendekatan
- Evaluasi kebijakan
- Kebutuhan data
- Rencana kerja
2. Konsep 100 hari SPMK - Hasil analisis secara keseluruhan serta kesimpulan dan
Laporan Akhir rekomendasi
(Draft Final - Analisis Lanjutan
Report) - Perumusan Konsep
- Penyempurnaan substansial terkait dengan isi dari laporan,
dan konsep pedoman;
- Penyempurnaan editorial (teks dan gambar/peta) untuk
memperbaiki penulisan laporan;
- Menyusun ringkasan hasil pelaksanaan kegiatan sebagai
bahan bacaan bagi para pengambil keputusan.
Secara detil rencana pelaksaan pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 4.2

4.3 GSDG
4.4 DSG

RENCANA PELAKSANAAN PEKERJAAN IV-3


Udang Windu (Pennaeus monodon Fabricius, 1798) merupakan komoditas asli
perairan tropis Asia Tenggara khususnya Indonesia. Di Indonesia Udang Windu Mulai
dibudidayakan pada tahun 1960-an dengan teknologi ekstensif secara mono atau
polikultur dengan bandeng) di Sulawesi Selatan (Bulukumba, Jeneponto, pangkep dan
Pinrang) (Poernomo, 1968). Pendederan dan aklimatisasi benur dimulai pada 1964 di
dalam keramba jaring apung, tambak atau bak-bak beton di darat berkembang pesat di
daerah pertambakan Sulawesi Selatan yang jauh dari sumber benur (Pangkep, Maros,
Barru). Setelah tahun itu pada 1970-an pembudidayaan udang windu teknologi
ekstensif berkembang ke Jawa, Kalimantan (Balikpapan) dan Sumatera (Aceh).

Gambar 1.1 Sebaran daerah penghasil udang windu di Indonesia tahun 2017 (KKP,
2019).

Keberadaan vannamei merupakan salah satu tantangan signifikan terhadap


Usaha Tambak Udang Windu di Indonesia khususnya Kalimantan Utara. Saat ini banyak
daerah di Indonesia yang telah beralih dari Udang Windu ke Udang Vannamei. Saat ini
hampir sebagian besar wilayah di Indonesia telah beralih ke Udang Vannamei. Di
tengah ketatnya persaingan dan penurunan harga udang, pembudidaya udang di
Kalimantan Utara tetap berkomitmen mempertahan Udang Windu bahkan menolak
udang vannamei untuk di budidayakan di Kalimantan Utara.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara mencoba untuk membantu
pengembangan kawasan pertumbuhan ekonomi berbasis komoditas unggulan melalui
perbaikan dan pendampingan bagi masyarakat pembudidaya dalam rangka
mengembalikan kembali kekuatan ekonomi Udang Windu. Selain memiliki keunggulan
dari sisi nilai ekonomi, Udang Windu juga merupakan Plasma Nuftah atau kekayaan
biodiversitas asli kawasan asia Selatan dan Tenggara. Salah satu upaya adalah melalui
perbaikan model pengelolaan pertambakan dengan menggunakan aplikasi WebGIS

RENCANA PELAKSANAAN PEKERJAAN IV-4


(Web Geographic Information System). WebGIS adalah aplikasi GIS atau pemetaan
digital yang memanfaatkan jaringan internet sebagai media komunikasi yang berfungsi
mendistribusikan, mempublikasikan, mengintegrasikan, mengkomunikasikan dan
menyediakan informasi dalam bentuk teks, peta digital serta menjalankan fungsi-fungsi
analisis dan query yang terkait dengan GIS melalui jaringan internet.
Saat ini penggunaan sistem informasi data spasial dirasakan semakin diperlukan
untuk berbagai keperluan seperti penelitian, pengembangan dan perencanaan
wilayah, serta manajemen sumber daya alam. Pengguna data spasial merasakan
minimnya informasi mengenai keberadaan dan ketersediaan data spasial yang
dibutuhkan. Penyebaran (diseminasi) data spasial yang selama ini dilakukan dengan
menggunakan media yang telah ada yang meliputi media cetak (peta), cd-rom, dan
media penyimpanan lainnya dirasakan kurang mencukupi kebutuhan pengguna.
Pengguna diharuskan datang dan melihat langsung data tersebut pada tempatnya
(data provider). Hal ini mengurangi mobilitas dan kecepatan dalam memperoleh
informasi mengenai data tersebut. Karena itu dirasakan perlu adanya WebGIS.

RENCANA PELAKSANAAN PEKERJAAN IV-5

Anda mungkin juga menyukai