Anda di halaman 1dari 94

LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH INSTRUMENTASI

SEMESTER I
D-III TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

Oleh Kelompok 6 :

1. PUTU AYU PRAMADITA (P07134122002)


2. PUTU AYUNING PRABANDARI (P07134122006)
3. KADEK NASYARANI ARI DWIJAYANTI (P07134122008)
4. LUH PUTU NADYA SHAKUNTALA (P07134122049)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum
Instrumentasi. Laporan Praktikum ini disusun sebagai pedoman pelaksanaan perkuliahan
praktikum untuk Mata Kuliah Instrumentasi Jurusan Teknologi Laboratonum Medis
Penyusunan Laporan Praktikkum ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak,
sehingga pada kesempatan kali ini kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari
sempurna, sehingga masukan dan untuk perbaikan sangat kami harapkan. Pada akhirnya kami
berharap bahwa tersusunnya laporan praktikum ini dapat memfasilitasi kegiatan pembelajaran
pada Mata Kuliah Instrumentasi serta memberi manfaat bagi institusi

Denpasar, 22 November 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

COVER ...................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii

DAFTAR ISI............................................................................................................... iii

Laporan Praktikum 1.................................................................................................... 4

Laporan Praktikum 2.................................................................................................... 28

Laporan Praktikum 3.................................................................................................... 33

Laporan Praktikum 4.................................................................................................... 42

Laporan Praktikum 5.................................................................................................... 47

Laporan Praktikum 6.................................................................................................... 52

Laporan Praktikum 7.................................................................................................... 63

Laporan Praktikum 8.................................................................................................... 70

Laporan Praktikum 9.................................................................................................... 76

Laporan Praktikum 10.................................................................................................. 80

Laporan Praktikum 11.................................................................................................. 83

Laporan Praktikum 12.................................................................................................. 87

Laporan Praktikum 13.................................................................................................. 92


PRAKTIKUM 1
A. JUDUL PRATIKUM
Pengenalan Alat – Alat Gelas Laboratorium Dan Neraca Analitik.

B. DASAR TEORI
Alat gelas laboratorium merujuk pada bermacam alat laboratorium yang
terbuat dari kaca, yang digunakan dalam percobaan ilmiah, terutama dalam
laboratorium kimia dan biologi. Beberapa alat tersebut sekarang hadir yang telah
dibuat dari plastik, namun alat kaca sedang sering digunakan oleh karena sifat kaca
yang inert, transparan, dan tahan panas. Kaca borosilikat, dahulu dinamakan Pyrex,
sering digunakan karena sifatnya yang tahan dengan tegangan termal. Sebagai
beberapa aplikasi, kuarsa digunakan oleh karena beliau tahan panas dalam temperatur
yang tinggi dan memiliki sifat terawang di beberapa spektrum elektromagnetis. Di
beberapa aplikasi, terutama pada botol penyimpanan, gelas berwarna coklat tua
biasanya digunakan sebagai menghindarkan zat yang disimpan dari cahaya luar. Alat
yang terbuat dari material pautannya juga digunakan sebagai tujuan tertentu, misalnya
asam hidroflorida yang disimpan dalam polietilena karena asam ini mampu
melarutkan kaca.
Neraca analitik adalah instrumen pengukuran yang digunakan untuk
menentukan massa benda padat, cair, bubuk, dan zat granular berukuran kecil dalam
analisis kimia kuantitatif dengan rentang pengukuran sub miligram dan tingkat
ketelitian mencapai 0,0001 hingga 0,00001 gram.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Tabung reaksi
2. Batang pengaduk
3. Corong
4. Gelas arloji
5. Gelas kimia
6. Erlenmeyer
7. Labu takar
8. Gelas ukur
9. Desikalator
10. Buret
11. Pipet gondok
12. Pipet ukur
13. Kondensor
14. Corong pisah
15. Corong buncher
16. Cawan porselin
17. Cawan petri
18. Botol timbang
19. Botol laboratorium
20. Pipet tetes
21. Bunsen
22. Botol reagen
23. Neraca analitik

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

NO NAMA GAMBAR FUNGSI PROSEDUR KERJA


ALAT ALAT
1 Tabung • Menjadi Wadah • Tabung reaksi
reaksi Menampung Reaksi dipanaskan terlebih
Kimia dulu ke dalam gelas
• Membantu kimia yang sudah
Percobaan Reaksi diisi air.
Kimia • Kemudian proses
• Menjadi Wadah pemanasan berlanjut
Mikroorganisme dengan menggunakan
• Menjadi Wadah kompor/pembakar
Bahan Kimia spiritus.
• Melakukan • Untuk menjaga
Pengujian keamanan selama
proses penggunaan,
memegang tabung
reaksi harus
menggunakan jepitan.
2 Batang • Untuk membantu • Memotong batang
pengaduk dekantasi larutan pengaduk yang
• Menginduksi terlalu panjang dan
kristalisasi memoles kedua
• Memecahkan emulsi ujungnya.
pada suatu ekstraksi • Ketika basah,
bersihkan setiap
pemakaian agar tidak
mengkontaminasi
larutan berikutnya.
• Ketika telah selesai,
letakkan batang
pengaduk di dalam
beaker yang berisi air
suling dan aduk
3 Corong • Alat Bantu • Ambil corong sesuai
Memindahkan ukuran wadah yang
• Alat Bantu digunakan agar air
Penyaringan tidak melimpah.
• Untuk Memasukkan • Kemudian tuangkan
Larutan larutan dengan hati-
• Menyaring hati kemudian angkat
Campuran Kimia corong perlahan
4 Gelas arloji • Sebagai tempat • Pertama-tama,
untuk menimbang pastikan tangan anda
bahan kimia atau dan kaca arloji sudah
larutan. dalam keadaan
• Melakukan bersih.
pengeringan • Selanjutnya, ambil
bahan yang hendak
terhadap suatu bahan dilakukan
atau larutan kental. penimbanan dengan
• Melakukan menggunakan spatula
penguapan zat cair secara berhati-hati.
dalam jumlah yang • Kemudian, taruh
kecil atau sedikit. sampel di atas kaca
• Tempat untuk arloji.
melakukan
pengeringan bahan.
• Dapat digunakan
untuk menutup
beaker glass bagi
larutan yang mudah
menguap.
5 Gelas kimia • Gelas kimia • Mengukur zat cair
digunakan untuk atau larutan :
menyimpan, Masukkan larutan
mencampur, dan yang akan diukur
memanaskan cairan dengan menggunakan
di laboratorium. beaker glass.
Perhatikan volume
yang akan
dibutuhkan. Bila
sudah mendekati
maka hentikan.
• Menyimpan atau
membuat larutan :
tuangkan zat pertama
kemudian masukkan
zat kedua ke dalam
beaker glass.
Kemudian aduk
menggunakan sendok
hingga semua bahan
tercampur dan
terlarut. Jika
dilakukan
penyimpanan, maka
pada bagian atas
beaker glass akan
ditutup dengan
aluminium foil dan
kemudian simpan.
• Memanaskan larutan
pada hot plate :
masukkan zat cair ke
dalam beaker glass
yang akan digunakan
untuk memanaskan.
Kemudian nyalakan
hot plate, letakkan
beaker glass diatas
hot plate dengan
menggunakan sarung
tangan. Setelah
dipanaskan sesuai
dengan waktu yang
ditentukan kemudian
angkat beaker glass
dengan menggunakan
sarung tangan
6 Erlenmeyer • Untuk mengukur • Erlenmeyer dengan
dan menampung tutup asah digunakan
bahan-bahan analisa. untuk mencampurkan
• Untuk menampung reaksi dengan
zat kimia, baik yang pengocokan yang
berbentuk padat kuat.
maupun cair. • Sedangkan
• Untuk mencampur erlenmeyer tanpa
bahan-bahan tutup asah biasanya
komposisi media. digunakan untuk
• Sebagai tempat mencampurkan zat
kultivasi mikroba dengan kecepatan
dalam kuntur cair. lemah dan sedang
• Sebagai tempat
untuk melakukan
titrasi bahan.
7 Labu takar • Membuat suatu • Masukkan sampel
larutan dengan yang ingin di
volume yang encerkan.
diketahui secara • Tambahkan aquades
teliti. ke dalam labu takar,
• Mengencerkan hingga tanda batas.
larutan sampai • Kocok larutan,
volume tertentu hingga campuran
dengan ketelitian merata.
yang tinggi. • Larutan sudah jadi
dan siap digunakan.
• Masukkan larutan
tersebut ke dalam
botol bahan dan
simpan ditempat yang
sesuai.
8 Gelas ukur • Untuk mengukur • Gelas ukur dipegang
volume larutan dari dengan tangan dan
suatu bahan kima ibu jari menuju batas
yang akan volume yang di
digunakan kehendaki.
• Gelas ukur diangkat
sehingga batas
volume setinggi mata
dan cairan dituangkan
sampai batas volume
9 Desikalator • Mendinginkan dan • Buka penutup
mengeringkan serta desikator dengan
menyimpan zat dan menggesernya
bahan. • Letakan bahan yang
hendak didinginkan
atau dikeringkan
diatas saringan
porselen desikator
• Tutup kembali
penutup dengan cara
menggeserkan
kembali
• Tunggu beberapa saat
ampai bahan sudah
dingin
• Jika dilakukan
penimbangan akan
diperoleh bobot yang
stabil
10 Buret • Untuk meneteskan • Ketika membaca
sejumlah reagen cair buret, maka
dalam eksperimen pandangan mata
yang tentunya haruslah tegak lurus
memerlukan presisi, sesuai dengan
seperti eksperimen permukaan cairan.
titrasi. Hal ini bertujuan
untuk menghindari
galat paralaks.
• Ketika mengisi buret,
maka tutuplah
stopcock (keran) pada
bagian bawahnya,
gunakanlah corong
supaya terhindar dari
tumpahan
11 Pipet gondok • Untuk mengambil • Bilas pipet volume
larutan dengan dengan akuades agar
tingkat ketelitian tidak ada kontaminasi
tinggi dari bahan kimia
lainnya.
• Pasangkan rubble
buld di ujung pipet
volume yang
digunakan untuk
menyedot larutan.
• Masukan ujung
bawah pipet volume
ke dalam wadah
larutan yang ingin
disedot.
• Tekan bagian S pada
penghisap pipet untuk
menyedot larutan
kedalam pipet
volume.
• Jangan lupa untuk
membersihkan bagian
luar pipet volume
dengan tisu agar tidak
ada larutan yang
menempel.
• Tepatkan volume
pada garis miniskus
dengan menekan
bagian E pada
penghisap pipet.
• Jika sudah tepat
volume larutan yang
berada di dalam pipet
volume, maka
pindahkan larutan
tersebut ke wadah
yang akan dilakukan
pengujian. Caranya
bisa dengan menekan
bagian E pada rubble
buld atau bisa dengan
cara di lepas rubble
buldnya.
• Cuci pipet volume
apabila sudah selesai
digunakan dan
kembalikan ke
tempatnya.
12 Pipet ukur • Untuk memindahkan • Pasang rubber bulb
cairan atau larutan ke pipet ukur.
ke dalam wadah • Sedot cairan yang
dengan berbagai dibutuhkan ke dalam
ukuran volume pipet ukur dengan
dibantu filler hingga
memiliki volume
yang diinginkan.
• Keluarkan cairan
dengan mengikuti
skala yang tersedia.
13 Kondensor • Untuk mendinginkan • Setelah zat
gas atau uap panas dipanaskan, uap
dengan berbagai panas yang dihasilkan
metode kimia naik, dialirkan air
menjadi fasa zat cair dingin melalui selang
yang berada di
dalamnya.
• Dengan dialirinya air
dingin, uap air yang
seharusnya terus naik
dan lepas ke udara
kembali jatuh ke
bawah dalam bentuk
titik-titik air.
• Pengembunan atau
kondensai terjadi.
• Volume zat yang
dipanaskan tetap atau
konstan karena tidak
ada uap yang berhasil
lepas ke udara.Alat
ini biasanya
digunakan untuk
menggembungkan
atau mendinginkan
uap. Ini terjadi pada
reaksi sintesa, sistem
destilasi, ekstraksi,
saponifikasi,
esterifikasi, dan
metilasi.
14 Corong pisah • Untuk membuat dan • Siapkan corong
atau mengencerkan pemisah yang bersih
larutan dengan • Masukan 2 fasa
ketelitian yang pelarut
tinggi • Kocok searah jarum
jam dan lakukan pada
ruang yang terbuka.
• Buka keran yang ada
di corong untuk
mengeluarkan gas
yang ada dalam
corong.
• Lakukan pengocokan
dan pengeluaran gas
secara terus menerus
hingga fasa larutan
terpisah secara
sempurna.
• Jika sudah terpisah,
tempatkan corong
pisah pada statif dan
ring.
• Selanjutnya buka
penutup corong dan
keluarkan fasa pelarut
yang paling bawah,
masukan kedalam
gelas beaker.
15 Corong • Memisahkan larutan • Ambil corong
buncher dari endapannya bucnher dan cuci
(residu) dan juga hingga bersih
mempercepat menggunakan air lalu
penyaringan residu bilas menggunakan
akuades.
• Timbang massa
kertas saring yang
akan digunakan
dalam pengujian jika
analisa yang
dilakukan
berhubungna dengan
berat residu.
• Siapkan larutan yang
hendak di saring pada
sebuah wadah, bisa
gelas beaker.
• Lumuri leher corong
dengan vaseline, dan
tempatkan pada labu
vacum. Kemudian
pasangkan selang
vacum pada labu
vacum
• Masukan kertas
saring diatas pori-pori
corong buchner
dengan
melekatkannya
menggunakan
akuades.
• Nyalakan vakum dan
tuangkan larutan
pengujian secara
berkala.
• Amati proses
penyaringan dengan
benar, apabila larutan
sudah tersaring maka
tuangkan lagi larutan
yang belum tersaring.
• Setelah proses
penyaringan selesai
maka kertas saring
bisa diambil dan
corong sudah dapat
dibersihkan.
• Cabut selang dan
corong dari leher labu
erlenmeyer vakum.
16 Cawan • Mereaksikan zat • Pastikan cawan sudah
porselin kimia pada suhu dalam keadaan
tinggi. bersih.
• Tempat • Kemudian masukkan
mengarangkan sampel yang akan
bahan yang anda lakukan
kemudian sekaligus pemanasan ke dalam
tempat untuk cawan dengan
mengabukkan berhati-hati.
bahan. • Pemanasan dapat
dilakukan di nyala
• Menguapkan bahan api bunsen ataupun
dengan cara dengan waterbath.
dipanaskan baik • Jika sudah, sebaiknya
pemanasan langsung gunakan lap ataupun
maupun tidak penjepit kayu saat
langsung. mengambil cawan
17 Cawan petri • Sebagai tempat • Misalkan akan
perkembangbiakan mengamati
mikroba. pertumbuhan bakteri,
• Tempat menimbang media agar kita isikan
bahan atau sampel. ke dalam cawan petri.
• Untuk media kultur. • Media agar ini
• Tempat mengandung nutrisi,
mengeringkan garam, indikator, dan
sampel. anti biotik untuk
• Untuk membiakkan membantu
sel dengan mikroorganisme
menyediakan ruang tumbuh dan
penyimpanan dan berkembang.
mencegahnya • Selanjutnya, kita
terkontaminasi. simpan cawan petri
• Memudahkan ke dalam refrigrafor.
penggunaan
mikroskop secara
langsung tanpa harus
memindahkan
sampel ke plat
mikroskop.
• Tempat
penyimpanan bahan
kimia tertentu.
• Kultivasi
mikroorganisme.
• Memudahkan untuk
mengamati tahap
pertumbuhan
mikroorganisme
dengan jelas.
18 Botol • Menentukan kadar • Masukan larutan
timbang air suatu bahan yang akan ditimbang
• Menyimpan bahan massanya kedalam
yang akan ditimbang botol.
terutama untuk • Lalu timbang botol
bahan cair. beserta massa yang
• Menyimpan bahan ada di dalam botol
yang bersifat dineraca.
higroskopis
19 Botol • Untuk menyimpan • Pastikan botol
laboratorium larutan buffer ph laboratorium yang di
meter gunakan sudah
• Menyimpan sampel bersih.
retained dari sampel • Masukkan larutan
raw material, dll. yang akan disimpan
• Kemudian tutup botol
yang akan disimpan
tersebut.
20 Pipet tetes • Memindahkan • Pertama bagian bola
cairan. karet yang ada diatas
• Menjaga kualitas pipet tetes dipencet
dan sterilisasi cairan. dan tahan kemudian
dimasukkan ke dalam
cairan.
• Saat pipet
dimasukkan bola
karet dipencet lalu
lepaskan dan angkat
pipet dari cairan lalu
pindahkan ke wadah
lain.
21 Bunsen • Sebagai pemanas • Pastikan lubang udara
• Menciptakan pada bunsen dalam
suasana steril kondisi ditutup, yaitu
dengan cara memutar
collar untuk menutup
lubang udara.
• Tutup katup pasokan
lokal dengan cara
memutar pegangan
dan pastikan saluran
gasnya aktif.
• Tutup katup jarum
pada bagian bawah
alat pembakar.
• Buka katup pasokan
lokal dengan cara
memutar bagian
pegangan.
• Buka katup jarum
bagian bawah alat
pembakar sampai
terdengan desis gas.
• Letakkan nyala api
pada bagian atas
tabung.
• Nyalakan keran gas
secara perlahan untuk
mengatur api.
22 Botol reagen • Untuk menyimpan • Pastikan botol reagen
larutan kimia atau yang di gunakan
menyimpan sudah bersih.
indikator asam basa • Masukkan larutan
seperti fenolftalin. yang akan disimpan
• Kemudian tutup botol
yang akan disimpan
tersebut.
23 Neraca • Untuk menentukan • Posisikan Neraca
analitik massa benda padat, Dengan Benar
cair, bubuk, dan zat • Lakukan Kalibrasi
granular berukuran • Lakukan Perhitungan
kecil dalam analisis • Membaca Neraca
kimia kuantitatif Analitik
dengan rentang • Rapikan Dan
pengukuran sub Bersihkan Neraca
miligram dan tingkat
ketelitian mencapai
0,0001 hingga
0,00001 gram.

E. PEMBAHASAN
Tabung reaksi (reaction tube/test tube) adalah alat bantu untuk
mempermudah proses penelitian di dalam laboratorium. Berfungsi menjadi wadah
menampung reaksi kimia, membantu percobaan reaksi kimia, menjadi wadah
mikroorganisme, menjadi wadah bahan kimia, melakukan pengujian. Prosedur kerja
dari tabung reaksi yaitu tabung reaksi dipanaskan terlebih dulu ke dalam gelas
kimia yang sudah diisi air. Kemudian proses pemanasan berlanjut dengan
menggunakan kompor/pembakar spiritus.Untuk menjaga keamanan selama proses
penggunaan, memegang tabung reaksi harus menggunakan jepitan.
Batang pengaduk merupakan sebuah peralatan laboratorium yang digunakan
untuk mencampur bahan kimia dan cairan untuk keperluan laboratorium. Berfungsi
untuk membantu dekantasi larutan, menginduksi kristalisasi, memecahkan emulsi
pada suatu ekstraksi. Prosedur kerja dari batang pengaduk yaitu pertama memotong
batang pengaduk yang terlalu panjang dan memoles kedua ujungnya, ktika basah,
bersihkan setiap pemakaian agar tidak mengkontaminasi larutan berikutnya, ketika
telah selesai, letakkan batang pengaduk di dalam beaker yang berisi air suling dan
aduk.
Corong adalah alat laboratorium berbentuk kerucut. Berfungsi sebagai alat
bantu memindahkan, alat bantu penyaringan, untuk memasukkan larutan,
menyaring campuran kimia. Prosedur kerja dari corong yang pertama yaitu ambil
corong sesuai ukuran wadah yang digunakan agar air tidak melimpah, kemudian
tuangkan larutan dengan hati-hati kemudian angkat corong perlahan.
Gelas arloji adalah alat laboratorium yang berbentuk lingkaran cekung.
Berfungsi sebagai tempat untuk menimbang bahan kimia atau larutan, melakukan
pengeringan terhadap suatu bahan atau larutan kental, melakukan penguapan zat
cair dalam jumlah yang kecil atau sedikit, tempat untuk melakukan pengeringan
bahan, dapat digunakan untuk menutup beaker glass bagi larutan yang mudah
menguap. Prosedur kerja dari gelas arloji adalah pertama-tama, pastikan tangan
anda dan kaca arloji sudah dalam keadaan bersih. selanjutnya, ambil bahan yang
hendak dilakukan penimbanan dengan menggunakan spatula secara berhati-hati,
kemudian, taruh sampel di atas kaca arloji.
Gelas kimia adalah wadah silinder yang digunakan untuk menyimpan,
mencampur, dan memanaskan cairan di laboratorium. Prosedur kerja dari gelas
kimia yang pertama yaitu mengukur zat cair atau larutan : masukkan larutan yang
akan diukur dengan menggunakan beaker glass, perhatikan volume yang akan
dibutuhkan, bila sudah mendekati maka hentikan. Menyimpan atau membuat
larutan : tuangkan zat pertama kemudian masukkan zat kedua ke dalam beaker
glass, kemudian aduk menggunakan sendok hingga semua bahan tercampur dan
terlarut, jika dilakukan penyimpanan, maka pada bagian atas beaker glass akan
ditutup dengan aluminium foil dan kemudian simpan. Memanaskan larutan pada
hot plate : masukkan zat cair ke dalam beaker glass yang akan digunakan untuk
memanaskan, kemudian nyalakan hot plate, letakkan beaker glass diatas hot plate
dengan menggunakan sarung tangan, setelah dipanaskan sesuai dengan waktu yang
ditentukan kemudian angkat beaker glass dengan menggunakan sarung tangan .
Erlenmeyer adalah alat gelas laboratorium yang salah satu fungsinya untuk
menjadi wadah dari bahan kimia cair. Prosedur kerja dari Erlenmeyer yaitu
erlenmeyer dengan tutup asah digunakan untuk mencampurkan reaksi dengan
pengocokan yang kuat. Sedangkan erlenmeyer tanpa tutup asah biasanya digunakan
untuk mencampurkan zat dengan kecepatan lemah dan sedang.
Labu takar adalah sebuah alat berbentuk labu yang digunakan untuk mengukur
larutan secara spesifik dengan ketelitian pengukuran yang sangat tinggi. Berfungsi
membuat suatu larutan dengan volume yang diketahui secara teliti, mengencerkan
larutan sampai volume tertentu dengan ketelitian yang tinggi. Prosedur kerja dari labu
takar yaitu masukkan sampel yang ingin di encerkan, tambahkan aquades ke dalam
labu takar, hingga tanda batas, kocok larutan, hingga campuran merata, larutan sudah
jadi dan siap digunakan, masukkan larutan tersebut ke dalam botol bahan dan simpan
ditempat yang sesuai.
Gelas ukur merupakan salah satu peralatan yang ada di laboratorium kimia,
yang fungsinya adalah untuk mengukur volume larutan dari suatu bahan kima yang
akan digunakan. Prosedur kerja dari gelas ukur yaitu gelas ukur dipegang dengan
tangan dan ibu jari menuju batas volume yang di kehendaki. Gelas ukur diangkat
sehingga batas volume setinggi mata dan cairan dituangkan sampai batas volume.
Desikalator adalah wadah yang terbuat dari gelas jenis semi yang memiliki
prinsip kerja mendinginkan dan mengeringkan serta menyimpan zat dan bahan.
Prosedur kerja dari desikalator adalah yang pertama buka penutup desikator dengan
menggesernya, letakan bahan yang hendak didinginkan atau dikeringkan diatas
saringan porselen desikator, tutup kembali penutup dengan cara menggeserkan
kembali, tunggu beberapa saat ampai bahan sudah dingin, jika dilakukan
penimbangan akan diperoleh bobot yang stabil.
Buret adalah sebuah peralatan gelas laboratorium berbentuk silinder yang
memiliki garis ukur dan sumbat keran pada bagian bawahnya. Alat ini digunakan
untuk meneteskan sejumlah reagen cair dalam eksperimen yang memerlukan
presisi, seperti pada eksperimen titrasi. Berfungsi untuk meneteskan sejumlah
reagen cair dalam eksperimen yang tentunya memerlukan presisi, seperti
eksperimen titrasi. Prosedur kerja dari buret yaitu Ketika membaca buret, maka
pandangan mata haruslah tegak lurus sesuai dengan permukaan cairan. Hal ini
bertujuan untuk menghindari galat paralaks. Ketika mengisi buret, maka tutuplah
stopcock (keran) pada bagian bawahnya, gunakanlah corong supaya terhindar dari
tumpahan.
Pipet gondok merupakan salah satu alat ukur untuk mengambil larutan
dengan tingkat ketelitian tinggi, ditandai dengan bentuknya yang ramping pada
penunjuk volume dan hanya ada satu ukuran volume. Prosedur kerja dari pipet
gondok yaitu bilas pipet volume dengan akuades agar tidak ada kontaminasi dari
bahan kimia lainnya. Pasangkan rubble buld di ujung pipet volume yang digunakan
untuk menyedot larutan. Masukan ujung bawah pipet volume ke dalam wadah
larutan yang ingin disedot. Tekan bagian S pada penghisap pipet untuk menyedot
larutan kedalam pipet volume. Jangan lupa untuk membersihkan bagian luar pipet
volume dengan tisu agar tidak ada larutan yang menempel. Tepatkan volume pada
garis miniskus dengan menekan bagian E pada penghisap pipet. Jika sudah tepat
volume larutan yang berada di dalam pipet volume, maka pindahkan larutan
tersebut ke wadah yang akan dilakukan pengujian. Caranya bisa dengan menekan
bagian E pada rubble buld atau bisa dengan cara di lepas rubble buldnya. Cuci pipet
volume apabila sudah selesai digunakan dan kembalikan ke tempatnya.
Pipet ukur adalah alat yang berfungsi untuk memindahkan cairan atau
larutan ke dalam wadah dengan berbagai ukuran volume. Prosedur kerja dari pipet
ukur yaitu pasang rubber bulb ke pipet ukur. Sedot cairan yang dibutuhkan ke
dalam pipet ukur dengan dibantu filler hingga memiliki volume yang diinginkan.
Keluarkan cairan dengan mengikuti skala yang tersedia.
Kondensor adalah alat yang digunakan untuk mendinginkan gas atau uap
panas dengan berbagai metode kimia menjadi fasa zat cair. Prosedur kerja dari
kondensor adalah setelah zat dipanaskan, uap panas yang dihasilkan naik, dialirkan
air dingin melalui selang yang berada di dalamnya. Dengan dialirinya air dingin,
uap air yang seharusnya terus naik dan lepas ke udara kembali jatuh ke bawah
dalam bentuk titik-titik air. Pengembunan atau kondensai terjadi. Volume zat yang
dipanaskan tetap atau konstan karena tidak ada uap yang berhasil lepas ke
udara.Alat ini biasanya digunakan untuk menggembungkan atau mendinginkan uap.
Ini terjadi pada reaksi sintesa, sistem destilasi, ekstraksi, saponifikasi, esterifikasi,
dan metilasi.
Cawan Porselin adalah alat laboratorium yang digunakan untuk melakukan
pemanasan atau penguapan suatu bahan yang tidak mudah menguap. Berfungsi
mereaksikan zat kimia pada suhu tinggi, tempat mengarangkan bahan yang
kemudian sekaligus tempat untuk mengabukkan bahan, menguapkan bahan dengan
cara dipanaskan baik pemanasan langsung maupun tidak langsung. Prosedur kerja
dari cawan porselin yaitu pastikan cawan sudah dalam keadaan bersih.Kemudian
masukkan sampel yang akan anda lakukan pemanasan ke dalam cawan dengan
berhati-hati.
Pemanasan dapat dilakukan di nyala api bunsen ataupun dengan waterbath. Jika
sudah, sebaiknya gunakan lap ataupun penjepit kayu saat mengambil cawan .
Cawan Petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar dan terbuat dari
plastik atau kaca yang digunakan untuk membiakkan sel. Berfungsi sebagai tempat
perkembangbiakan mikroba, tempat menimbang bahan atau sampel, untuk media
kultur, tempat mengeringkan sampel, untuk membiakkan sel dengan menyediakan
ruang penyimpanan dan mencegahnya terkontaminasi, memudahkan penggunaan
mikroskop secara langsung tanpa harus memindahkan sampel ke plat mikroskop,
tempat penyimpanan bahan kimia tertentu, kultivasi mikroorganisme, memudahkan
untuk mengamati tahap pertumbuhan mikroorganisme dengan jelas. Prosedur kerja
dari cawan petri misalkan akan mengamati pertumbuhan bakteri, media agar kita
isikan ke dalam cawan petri. Media agar ini mengandung nutrisi, garam, indikator,
dan anti biotik untuk membantu mikroorganisme tumbuh dan berkembang.
Selanjutnya, kita simpan cawan petri ke dalam refrigrafor.
Botol timbang adalah botol terbuat dari jenis gelas boroksilikat, dilengkapi
dengan tutup asah. Berfungsi menentukan kadar air suatu bahan, menyimpan bahan
yang akan ditimbang terutama untuk bahan cair, menyimpan bahan yang bersifat
higroskopis. Prosedur kerja botol timbang yaitu masukan larutan yang akan
ditimbang massanya kedalam botol. Lalu timbang botol beserta massa yang ada di
dalam botol dineraca.
Botol laboratorium adalah alat lab berbahan gelas atau plastik yang
autoclaveable diamana berfungsi untuk menyimpan larutan buffer ph meter,
menyimpan sampel retained dari sampel raw material, dll. Prosedur kerja dari botol
laboratorium yaitu pastikan botol laboratorium yang di gunakan sudah bersih.
Masukkan larutan yang akan disimpan. Kemudian tutup botol yang akan disimpan
tersebut.
Pipet tetes merupakan alat kimia yang umum digunakan untuk memindahkan
cairan dalam skala tetesan terkecil dan pada bagian pangkalnya terdapat karet.
Berfungsi untuk memindahkan cairan, menjaga kualitas dan sterilisasi cairan.
Prosedur kerja pipet tetes yaitu pertama bagian bola karet yang ada diatas pipet
tetes dipencet dan tahan kemudian dimasukkan ke dalam cairan. Saat pipet
dimasukkan bola karet dipencet lalu lepaskan dan angkat pipet dari cairan lalu
pindahkan ke wadah lain.
Bunsen adalah alat pemanas yang bentuknya seperti tabung yang berisi
bahan bakar dan memiliki sumbu yang dapat menghasilkan api. Berfungsi sebagai
pemanas, menciptakan suasana steril. Prosedur kerja dari Bunsen adalah pastikan
lubang udara pada bunsen dalam kondisi ditutup, yaitu dengan cara memutar collar
untuk menutup lubang udara. Tutup katup pasokan lokal dengan cara memutar
pegangan dan pastikan saluran gasnya aktif. Tutup katup jarum pada bagian bawah
alat pembakar. Buka katup pasokan lokal dengan cara memutar bagian pegangan.
Buka katup jarum bagian bawah alat pembakar sampai terdengan desis gas.
Letakkan nyala api pada bagian atas tabung. Nyalakan keran gas secara perlahan
untuk mengatur api.
Botol reagen merupakan wadah khusus yang digunakan untuk berbagai
cairan dan reagen padat di laboratorium. Botol reagen digunakan untu k menyimpan
larutan kimia atau menyimpan indikator asam basa seperti fenolftalin. Botol reagen
memiliki cara perawatan yaitu khusus untuk larutan asam, botol pereaksi diletakkan
pada lemari asam. Pasang tutup botol agar larutan tidak bercampur dengan udara.
Prosedur kerja dari botol reagen adalah yaitu pastikan botol reagen yang di gunakan
sudah bersih. Masukkan larutan yang akan disimpan. Kemudian tutup botol yang
akan disimpan tersebut.
Neraca analitik adalah instrumen pengukuran yang digunakan untuk
menentukan massa benda padat, cair, bubuk, dan zat granular berukuran kecil
dalam analisis kimia kuantitatif dengan rentang pengukuran sub miligram dan
tingkat ketelitian mencapai 0,0001 hingga 0,00001 gram. Neraca analitik terdapat
dua jenis yaitu neraca analitik analog dan neraca analitik digital. Kelebihan neraca
analitik memiliki tingkat akurasi atau ketelitian yang sangat baik, bahkan 0,1 mg
atau 0,0001 gram untuk menentukan massa benda padat, cairan, bubuk, dan zat
granular. Neraca analitik digital mudah dalam penggunaan, karena lebih praktis,
dan efektif, tidak membutuhkan waktu yang lama. Beberapa neraca analitik digital
bahkan sudah memiliki fitur internal calibration yang memungkinkan kita
melakukan kalibrasi sendiri. Proses penghitungan massa benda menggunakan
timbangan model analitik digitial bisa dilakukan dengan lebih mudah.
Kekurangannya yaitu neraca analitik membutukan sumber listrik untuk
mengoperasikannya. Neraca analitik memiliki satuan batas maksimal, itu sebabnya
kita mesti mengetahui spesifikasi lebih lanjut mengenai timbangan analitik yang
kita butuhkan. Harga(Investasi) yang cukup mahal, terlebih jika terdapat kerusakan.
Penempatan yang benar, karena hembusan udara bisa mempengaruhi tingkat
ketelitian. Prosedur kerja neraca analitik posisikan neraca dengan benar. Lakukan
kalibrasi. Lakukan perhitungan. Membaca neraca analitik. Rapikan dan bersihkan
neraca. Adapun cara pembersihan neraca analitik yaitu setelah memutuskan
sambungan perangkat dari sumber tegangan Buka keseluruhan panel samping
pelindung draf dan panel atas. Lepaskan panci tempat penimbangan dan semua
komponen terkait dari penimbangan pemisah atau kompartemen seperti pelat
pelindung, penyangga panci. Metode melepas panel samping: Apabila perangkat
tersebut memiliki pelindung draf analisis, maka tekan dan tahan tombol pengunci
pada gagang pintu dan tarik panel samping sepenuhnya keluar dari bantalan atau rel
pemandu. Sedangkan apabila perangkat tersebut disertai dengan pelindung draf
kaca datar, maka tekan dan tahan tombol pengunci pada gagang pintu kemudian
tarik panel samping sepenuhnya sampai keluar dari bantalan rel. Metode melepas
panel atas: Dalam melepas panel atas dapat dilakukan dengan cara menekan dan
tahan tombol pengunci pada gagang pintu dan tarik panel atas sepenuhnya sampai
keluat dari bantalan rel pemandu. Dilarang menggunakan bahan pembersih yang
sifatnya korosi, mengandung klorida, atau agresif lainnya. Dilarang menggunakan
bahan pembersih yang mengandung bahan abrasive, seperti penggosok, dan wol
baja atau sikat serabut baja. Dilarang menggunakan bahan pembersih berbahan
dasar pelarut. Harap diperiksa Kembali bahwasanya bahan pembersih yang
digunakan merupakan bahan yang sesuai standar yang ditetapkan. Pastikan bahwa
bahan pembersih misalkan kain, tidak terlalu lembab.
F. KESIMPULAN
Berdasarkan pemaparan materi mengenai pengenalan alat-alat laboratorium
yang terbuat dari gelas, kita ketahui bahwa masing-masing alat memiliki
kegunaannya masing-masing dalam melakukan sebuah percobaan dan penelitian,
dimana dalam menggunakan alat-alat tersebut kita harus berhati-hati dan juga
menjaga agar alat-alat tersebut tetap steril. Selain itu, kita juga mempelajari
mengenai neraca analitik, yang mana baik neraca analitik analog maupun digital
memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Cara menggunakan dan
membersihkan alatnya pun harus teliti dan tidak boleh sembarangan, seperti
dilarang memakai bahan pembersih yang bersifat korosi, mengandung klorida,
berbahan abrasive dan berbahan dasar pelarut.

G. DAFTAR PUSTAKA
Power Point Instrumentasi Kelompok 1, “Pengenalan Alat – Alat Gelas
Laboratorium Dan Neraca Analitik”.
PRAKTIKUM 2
A. JUDUL PRATIKUM
Status Dan Konsep Kalibrasi Peralatan laboratorium (Buret, Pipet ukur, Pipet
volume).

B. DASAR TEORI
Kalibrasi adalah suatu proses verifikasi yang menyatakan bahwa suatu alat
ukur sesuai dengan rancangan nya/sesuai dengan fungsi dan spesifikasinya. Dengan
melakukan kalibrasi, peneliti bisa mengetahui seberapa jauh perbedaannya dan
guna menjaga alat ukur agar tetap sesuai dengan spesifikasinya. Kalibrasi memiliki
tujuan mencapai ketertelusuran pengukuran, menentukan penyimpangan kebenaran
nilai konvensional penunjukan suatu instrument ukur, menjamin hasil-hasil
pengukuran sesuai dengan standar Nasional maupun Internasional, menjamin dan
meningkatkan nilai kepercayaan di dalam proses pengukuran.
Manfaat dari kalibrasi yaitu dapat mendukung sistem mutu yang diterapkan
di berbagai industri pada peralatan laboratorium dan produksi yang dimiliki dapat
mengetahui perbedaan (penyimpangan) antara nilai benar dengan nilai yang
ditunjukkan oleh alat ukur menjaga kondisi instrument ukur/bahan ukur agar tetap
sesuai dengan spesifikasinya, menjaga konsistensi mutu hasil produk yang
dihasilkan, mengurangi kegagalan hasil produk, meningkatkan daya saing dalam
pasar global.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Buret
2. Pipet ukur
3. Pipet volume

D. HASIL DAN PEMBAHASAN


NO NAMA GAMBAR FUNGSI PROSEDUR
ALAT KERJA
1 Buret • Untuk • Ketika
meneteskan membaca
sejumlah buret, maka
reagen cair pandangan
dalam mata haruslah
eksperimen tegak lurus
yang tentunya sesuai dengan
memerlukan permukaan
presisi, seperti cairan. Hal ini
eksperimen bertujuan
titrasi. untuk
menghindari
galat paralaks.
• Ketika mengisi
buret, maka
tutuplah
stopcock
(keran) pada
bagian
bawahnya,
gunakanlah
corong supaya
terhindar dari
tumpahan
Pipet Ukur • Untuk • Pasang rubber
memindahkan bulb ke pipet
cairan atau ukur.
larutan ke • Sedot cairan
dalam wadah yang
dengan dibutuhkan ke
berbagai dalam pipet
ukuran ukur dengan
volume dibantu filler
hingga
memiliki
volume yang
diinginkan.
• Keluarkan
cairan dengan
mengikuti
skala yang
tersedia.
Pipet • Untuk • Bilas pipet
volume mengambil volume
larutan dengan dengan
tingkat akuades agar
ketelitian tidak ada
tinggi kontaminasi
dari bahan
kimia lainnya.
• Pasangkan
rubble buld di
ujung pipet
volume yang
digunakan
untuk
menyedot
larutan.
• Masukan
ujung bawah
pipet volume
ke dalam
wadah larutan
yang ingin
disedot.
• Tekan bagian
S pada
penghisap
pipet untuk
menyedot
larutan
kedalam pipet
volume.

E. PEMBAHASAN
Kalibrasi adalah suatu proses verifikasi yang menyatakan bahwa suatu alat
ukur sesuai dengan rancangan nya/sesuai dengan fungsi dan spesifikasinya.
Dengan melakukan kalibrasi, peneliti bisa mengetahui seberapa jauh
perbedaannya dan guna menjaga alat ukur agar tetap sesuai dengan
spesifikasinya.
Prinsip umum pada kalibrasi peralatan gelas adalah penentuan berat air
yang ditampung atau yang ditransfer oleh alat gelas tertentu (buret, pipet ukur,
pipet volume). Apabila kerapatan air diketahui, maka volum terkoreksi dapat
ditentukan.
Kalibrasi buret termasuk kedalam kalibrasi jenis EX artinya mengukur
keajegan angkadari volume yang dikeluarkan. Berikut persiapan dan tahapan
dalam melakukankalibrasi buret. Yang pertama persiapan kalibrasi buret yaitu
buret dicuci dahulu dengan air dan sabun hingga tidak ada kotoran yang
menempel serta diperiksa waktu hantarannya. Bila buret kotor sekali sebaiknya
sebelum kalibrasi buret direndam dalam larutan asam bikromat atau natrium
bikromat semalaman, kemudian dicucihingga bersih. Periksalah apakah terdapat
kebocoran dan lakukanlah uji waktu hantaran. Cara memeriksa kebocoran yaitu
bukalah keran dari badannya, lalu bersihkan dengan air deionisasi,kemudian
keringkan bagian bawah/paruh buret dengan potongan kertas hisap. Pasang lagi
buret pada tiang penjepitnya. Isi buret dengan aquades atau air deionisai. Biarkan
buret selama 10 menit, jika miniskustidak turun lebih dari setengah garis skala
terkecil, berarti buret itu dapat dianggap tidak bocor. Untuk menguji waktu
hantaran, keluarkan lagi keran dari badannya cucilah hingga bersih jika perlu
berilah pelumas vaselin. Simpanlah buret pada tiangnya, kemudian isilah buret
dengan air suling hingga pada skalanol. Aturlah posisi buret sedemikian rupa
hingga ujung paruhnya berada dalam leher sebuahlabu Erlenmeyer tetapi tidak
menyentuh dinding bagian dalam dari labu Erlenmeyer. Bukalah keran lebar-
lebar dan catat waktu yang diperlukan tiap tahapan, misal 5cm3untuk buret
ukuran 50 mL. Cocokanlah waktu tadi dengan waktu batas standar. Jika
keduanya sudah selesai maka baru dilakukan kalibrasi.
Selanjutnya tahapan dalam kalibrasi buret. Yang pertama timbang 10 buah
botol timbang bertutup. Isi buret bersih dengan air murni yang telah diukur
temperaturnya. Kemudian buret ini ditempatkan pada statif dengan posisi tegak
lurus, dan keluarkan air sampai meniskusnya menyinggung tanda batas nol.
Alirkan 5 mL air secara perlahan (30 detik), tampung dalam botol timbang yang
telah diketahui massanya, dan tutup. Tunggu 30 detik lagi dan baca meniskusnya.
Isi buret hingga titik nol, dan alirkan air sebanyak 10 mL. Tampung dalam botol
timbang kedua. Baca meniskusnya
Ulangi pengerjaan di atas untuk volume 15, 20, 25, 30, 35, 40, 45, dan 50 mL.
Timbang setiap botol timbang yang berisi air tersebut dan hitung volume pipet
dengan menggunakan tabel koreksi suhu air, menurut rumusVolume = (A –B +
x) – y = Z mL. Baca faktor koreksi dari tiap-tiap volume di atas.Koreksi = vol
(hitung – vol. (baca). Buatlah tabel dengan tiga kolom untuk volume dibaca,
volume dihitung, dan koreksi. Gambarkan grafik di atas kertas milimiter blok
dengan menempatkan volume sebagaifungsi dari koreksi. Apabila koreksi rata-
rata dari tiap titik tidak lebih besar dari 0,04 mL, maka burettersebut memenuhi
syarat untuk dipakai.
Kalibrasi pipet ukur termasuk kedalam kalibrasi jenis EX artinya
mengukur keajeganangka dari volume yang dikeluarkan. Berikut ini cara
melakukan kalibrasi pipet ukur. Sebelum melakukan kalibrasi, sebaiknya pipet
ukur dicuci dahulu dengan air dansabun/detergen, kemudian dibilas dengan air
suling/aquades. Bila perlu menghilangkan air yang masih tersisa menggunakan
pelarut aseton. Pipet ukur yang telah ditimbang disimpan pada ruang kalibrasi
selama satu malam. Botol pereaksi yang bersih dan bertutup ditimbang sampai
skala miligram. Pipet diisi sampai skala sedikit di atas batas volume tertentu
(misal:10ml atau 25ml), bagian luar pipet ukur dikeringkan dengan kertas hisap.
Selanjutnya turunkan sedikitdemi sedikit hingga miniskus air suling tepat pada
garis batas yang dietsa. Masukan seluruh larutan ke dalam botol peraksi yang
telah tersedia (ingat jangansampai ditiup). Timbanglah botol beserta air suling.
Lakukan pekerjaan seperti di atas berulang-ulang minimal tiga kali. Hitunglah
massaair suling rata-rata, kemudian konversi ke volume dengan
mempertimbangkan massa jenis air sebesar 1 g/x ml pada suhu T⁰C.
Prinsip dasar kalibrasi pipet volume adalah penetapan volume air yang
dipindahkan oleh pipet volume berdasarkan massa yang dipindahkan pada suhu
tertentu. Menimbang botol timbang tanpa penutup sebagai alat timbang dengan
neraca analitis, catat hasil menimbang (menjepit botol timbang dengan pinset).
Mengambil aquades dengan menggunakan pipet volume. Mengisikan aquades
dari pipet volume ke dalam botol timbang. Jika pipet yang dikalibrasi adalah
pipet ukur berskala, maka pembacaan hasil penimbangan dilakukan setiap ml-
nya. Mencatat hasil penimbangan tersebut. Membawa botol timbang tersebut ke
meja kerja. Mengukur suhu dengan menggunakan thermometer. Melakukan
kegiatan 1 sampai 7 untuk pipet volume 5 ml dan 10 ml. Untuk pipet volume 25
ml, botol timbang diganti dengan gelas kimia 80 ml dan melakukan kegiatan 1 –
7.

F. KESIMPULAN
Definisi kalibrasi menurut (ISO/IEC Guide 17025:2005 and Vocabulary of
International Metrology (VIM)) adalah serangkaian kegiatan yang membentuk
hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem
pengukuran, atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang
sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu.
Secara garis besar tujuan dan manfaat kalibrasi yaitu menjamin hasil-hasil
pengukuran sesuai dengan standar Nasional maupun Internasional. Prinsip
kalibrasi yaitu obyek ukur, oprator/teknisi, lingkungan yang dikondisikan, standar
ukur. Terdapat 3 matode kalibrasi yaitu langsung,tidak langsung, dan relatif.
Periode pada kalibrasi dilakukan secara periodik. Peralatan laboratorium yang
dikalibrasi adalah buret, pipet ukur, pipet volume.

G. DAFTAR PUSTAKA

Power Point Instrumentasi Kelompok 2, “Status Dan Konsep Kalibrasi Peralatan


laboratorium (Buret, Pipet ukur, Pipet volume)”
PRAKTIKUM 3
A. JUDUL PRAKTIKUM
Oven, Autoklaf, Inkubator, Hotplate

B. DASAR TEORI
Oven adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk memanaskan ataupun
mengeringkan. Biasanya digunakan untuk mengeringkan peralatan gelas laboratorium,
zat-zat kimia maupun pelarutorganik. Dapat pula digunaka nuntuk mengukur kadar air.
Tidak semua alat gelas dapat dikeringkan di dalam oven, hanya alat gelas dengan
spesifikasi tertentu saja yang dapat dikeringkan, yaitu alat gelas dengan ketelitian rendah.
Autoklaf atau autoclave adalah sebuah mesin steam (menggunakan uap untuk
melakukan sterilisasi agar virus, bakteri, jamur, dan organisme lainnya dapat mati) yang
digunakan untuk mensterilkan peralatan laboratorium.
Inkubator adalah sebuah perangkat tertutup yang dapat mengoptimalkan suhu dan
kelembapan agar organisme sel dapat berkembang dengan baik.
Hotplate adalah kompor tanam meja portabel kecil yang dilengkapi satu atau lebih
elemen pemanas dan digunakan di laboratorium untuk melakukan reaksi kimia,
memanaskan sampel, dan untuk berbagai aktivitas lainnya.

C. ALAT DAN BAHAN


Alat :
1. Oven
2. Autoklaf
3. Inkubator
4. Hotplate

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

NO NAMA GAMBAR FUNGSI PROSEDUR KERJA


ALAT ALAT
1. Oven • Untuk • Hubungkan dengan
mengeringkan alat- sumber listrik.
alat sebelum • Masukkan alat yang
digunakan dan akan dikeringkan, atur
untuk mengeringkan dengan rapi lalu tutup
bahan yang dalam pintu dengan rapat.
keadaan basah. • Hidupkan alat dengan
• Untuk sterilisasi menekan tombol ON,
dengan lampu pilot akan
menggunakan udara menyala (merah dan
kering. kuning).
• Atur temperatur suhu
dan waktu yang
diinginkan.
2. Autoklaf • Untuk sterilisasi • Fase Pengkondisian
pada wadah dan Ketika objek yang
benda-benda akan disterilkan telah
laboratorium yang dimasukkan ke
digunakan untuk dalam autoklaf, maka
penelitian. sistem vakum dalam
• Untuk mematikan autoklaf akan
bahan-bahan menyala. Vakum
berbahaya pada tersebut akan
limbah medis membuang udara di
sebelum dibuang. dalam autoklaf yang
• Untuk mensterilkan menghambat proses
peralatan medis sterilisasi dengan
yang digunakan di menggunakan sistem
bidang kedokteran. penguapan. Uap yang
dihasilkan oleh
autoklaf dapat
memaksa udara yang
ada di dalamnya
untuk keluar.
• Fase Paparan
Uap yang dihasilkan
oleh autoklaf akan
terus keluar di
dalamnya sehingga
tekanan dan suhu di
dalam autoklaf
meningkat.
Setelahnya terjadi
proses paparan di
mana barang-barang
yang akan disterilkan
akan didiamkan di
dalam autoklaf
selama beberapa
waktu dan dibiarkan
terpapar uap yang di
dalamnya agar
seluruh sisa bakteri
dan sel lainnya yang
menempel pada
objek yang
disterilkan, dapat
dibersihkan secara
menyeluruh.
• Fase Pembuangan
Pada fase ini, uap
yang mengumpul di
dalam autoklaf akan
dibuang dan harus
mendiamkan barang-
barang yang telah
disterilkan hingga
benar-benar kering.
Setelah itu, kita dapat
menggunakan
barang-barang
tersebut untuk
penelitian
selanjutnya.

3. Inkubator • Membudidayakan • CARA


organisme sel, baik MENGHIDUPKAN
uniseluler maupun Colokkan kabel
multiseluler. inkubator pada
• Memproduksi sumber daya listrik.
kumpulan mikroba. Siapkan sampel yang
• Pengembangbiakan akan diinkubasi,
serangga dan kemudian letakkan
penetasan telur pada rak dalam
pada laboratorium ruang inkubator lalu
zoologi. tutup pintu
• Tempat inkubator. Jika
penyimpanan persiapan sampel
sampel sebelum telah selesai, tekan
diproses di tombol POWER
laboratorium. pada posisi ON,
• Mempercepat laju maka alat akan
pertumbuhan objek langsung menyala
yang sulit tumbuh ditandai dengan
secara alami atau display menyala.
memakan waktu • CARA
yang lama untuk PENGGUNAAN
bertumbuh secara Set TIMER dengan
mandiri. memutar tombol
TIMER sesuai waktu
yang diinginkan (1
set yaitu 10 jam).
Untuk set suhu,
tekan tanda
(<) kemudian digit
hijau akan berkedip.
Naikkan atau
turunkan dengan
menekan (^ / v)
kemudian tekan MD
(enter).
• CARA
MEMATIKAN
Bila inkubasi telah
selesai, matikan alat
dengan menekan
kembali tombol
POWER pada posisi
OFF. Lepaskan
colokan pada sumber
daya listrik.
4. Hotplate • Untuk melakukan • Pastikan alat sudah
pengadukan tersambung dengan
dengan arus listrik.
menggunakan • Masukkan larutan
stirrer bar yang atau bahan yang
dicelupkan pada akan dipanaskan ke
sampel. dalam wadah seperti
beaker glass atau
labu ukur.
• Masukkan magnetic
stirrer atau stick bar
ke dalam wadah
yang sudah berisi
larutan tersebut.
• Letakkan wadah
larutan diatas pelat
atau piring hotplate
stirrer.A
• Putar knop kontrol
untuk mengatur suhu
dan kecepatan yang
diinginkan dari 0
hingga 1500 rpm.
Suhu dan kecepatan
akan muncul di
screen display.
• Tunggu hingga
larutan mendidih dan
berputar.
• Setelah selesai,
pindahkan beaker
glass dari atas
hotplate ke tempat
datar lain.
Normalkan suhu dan
kecepatan pada knop
kontrol dan putar
hingga angka 0.
• Setelah itu, tekan
tombol OFF untuk
mematikan alat.
• Cabut kabel stop
kontak dari sumber
listrik.
• Bersihkan kembali
alat laboratorium ini
setelah digunakan.

E. PEMBAHASAN
Oven adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk memanaskan ataupun
mengeringkan. Biasanya digunakan untuk mengeringkan peralatan gelas laboratorium,
zat-zat kimia maupun pelarutorganik. Dapat pula digunaka nuntuk mengukur kadar air.
Tidak semua alat gelas dapat dikeringkan di dalam oven, hanya alat gelas dengan
spesifikasi tertentu saja yang dapat dikeringkan, yaitu alat gelas dengan ketelitian
rendah. Fungsi dari oven adalah sebagai pengering yaitu untuk mengeringkan alat-alat
sebelum digunakan dan untuk mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah dan
sebagai sterilisasi yaitu untuk sterilisasi dengan menggunakan udara kering. Alat
sterilisasi ini dipakai untuk mensterilkan alat-alat gelas seperti Erlenmeyer, Petridisk
(cawan petri), tabung reaksi dan gelas lainnya. Oven juga terdiri dari beberapa
komponen yaitu tombol POWER, tombol SET UP, dan LED Monitor. Adapun cara
kerja dari oven yaitu hubungkan dengan sumber listrik; masukkan alat yang akan
dikeringkan, atur dengan rapi lalu tutup pintu dengan rapat; hidup kan alat dengan
menekan tombol ON, lampu pilot akan menyala (merah dan kuning); dan atur
temperatur suhu dan waktu yang diinginkan. Setelah menggunakan oven jangan lupa
untuk merawatnya agar tidak cepat rusak yaitu dengan cara bersihkan semua aksesoris
dan rak tatakan; pastikan steker oven sudah dicabut dan oven sudah dingin sebelum
dibersihkan; buka pintu oven dan bagian dalam dibersihkan dengan lap lembut dalam
air panas atau detergen; jangan mengelap elemen pemanas; tidak diperbolehkan
menggunakan alat gelas untuk dimasukkan kedalam oven; jagalah agar selalu ada jarak
minimal 1 antara bagian atas dan bagian elemen pemanas; jangan menggunakan oven
dalam keadaan pintu terbuka; selalu gunakan gegep untuk mengambil peralatan dari
dalam oven; dan hentikan pemakaian oven bila terlihat asap pada kabel listrik, segera
cabut steker dari stopkontak.

Autoklaf atau autoclave adalah sebuah mesin steam (menggunakan uap untuk
melakukan sterilisasi agar virus, bakteri, jamur, dan organisme lainnya dapat mati)
yang digunakan untuk mensterilkan peralatan laboratorium. Fungsi dari autoklaf adalah
untuk sterilisasi pada wadah dan benda-benda laboratorium yang digunakan untuk
penelitian; untuk mematikan bahan-bahan berbahaya pada limbah medis sebelum
dibuang; dan untuk mensterilkan peralatan medis yang digunakan di bidang kedokteran.
Adapun cara kerja dari autoklaf adalah Fase Pengkondisian yaitu ketika objek yang
akan disterilkan telah dimasukkan ke dalam autoklaf, maka sistem vakum dalam
autoklaf akan menyala. Vakum tersebut akan membuang udara di dalam autoklaf yang
menghambat proses sterilisasi dengan menggunakan sistem penguapan. Uap yang
dihasilkan oleh autoklaf dapat memaksa udara yang ada di dalamnya untuk keluar;
Fase Paparan yaitu uap yang dihasilkan oleh autoklaf akan terus keluar di dalamnya
sehingga tekanan dan suhu di dalam autoklaf meningkat. Setelahnya terjadi proses
paparan di mana barang-barang yang akan disterilkan akan didiamkan di dalam
autoklaf selama beberapa waktu dan dibiarkan terpapar uap yang di dalamnya agar
seluruh sisa bakteri dan sel lainnya yang menempel pada objek yang disterilkan, dapat
dibersihkan secara menyeluruh; dan Fase Pembuangan yaitu pada fase ini, uap yang
mengumpul di dalam autoklaf akan dibuang dan harus mendiamkan barang-barang
yang telah disterilkan hingga benar-benar kering. Setelah itu, kita dapat menggunakan
barang-barang tersebut untuk penelitian selanjutnya. Dalam menggunakan autoklaf ini
terdapat beberapa peringatan yang perlu kita perhatikan yaitu jangan masukan barang-
barang yang tidak tahan panas; pastikan barang yang akan disterilkan ditempatkan pada
wadah yang sekunder; jangan buka penutup autoklaf ketika mesin sedang dalam
kondisi aktif; barang-barang yang diletakkan di dalam autoklaf tidak boleh menyentuh
sisi bagian dalam autoklaf; dan perhatikan batasan muatan barang yang dapat
dimasukkan ke dalam autoklaf untuk satu kali proses sterilisasi.

Inkubator adalah sebuah perangkat tertutup yang dapat mengoptimalkan suhu dan
kelembapan agar organisme sel dapat berkembang dengan baik. Fungsi dari Inkubator
adalah membudidayakan organisme sel, baik uniseluler maupun multiseluler;
memproduksi kumpulan mikroba; pengembangbiakan serangga dan penetasan telur
pada laboratorium zoologi; tempat penyimpanan sampel sebelum diproses di
laboratorium; dan mempercepat laju pertumbuhan objek yang sulit tumbuh secara alami
atau memakan waktu yang lama untuk bertumbuh secara mandiri. Inkubator juga terdiri
dari berbagi tipe, yaitu Inkubator Benchtop; Inkubator Pengocok/Shaker; Inkubator
CO2; Inkubator Portable; dan Inkubator Pendingin. Adapun cara kerja dari inkubator
adalah Cara Menghidupkan yaitu colokkan kabel inkubator pada sumber daya listrik.
Siapkan sampel yang akan diinkubasi, kemudian letakkan pada rak dalam ruang
inkubator lalu tutup pintu inkubator. Jika persiapan sampel telah selesai, tekan tombol
POWER pada posisi ON, maka alat akan langsung menyala ditandai dengan display
menyala; Cara Penggunaan yaitu set TIMER dengan memutar tombol TIMER sesuai
waktu yang diinginkan (1 set yaitu 10 jam). Untuk set suhu, tekan tanda (<) kemudian
digit hijau akan berkedip. Naikkan atau turunkan dengan menekan (^ / v) kemudian
tekan MD (enter); dan Cara Mematikan yaitu bila inkubasi telah selesai, matikan alat
dengan menekan kembali tombol POWER pada posisi OFF. Lepaskan colokan pada
sumber daya listrik. Setelah menggunakan oven jangan lupa untuk merawatnya agar
tidak cepat rusak yaitu dengan cara bersihkan alat hanya dengan lap bersih atau lap
yang dibasahi air kemudian lap dengan kain kering setiap selesai digunakan rak dapat
dilepas untuk memudahkan membersihkan dengan cara ditarik.

Hotplate adalah kompor tanam meja portabel kecil yang dilengkapi satu atau lebih
elemen pemanas dan digunakan di laboratorium untuk melakukan reaksi kimia,
memanaskan sampel, dan untuk berbagai aktivitas lainnya. Prinsip kerja hotplate adalah
proses perubahan energi listrik menjadi energi panas yang terjadi pada alas hotplate
yang merupakan sebuah konduktor. Kemudian fungsi dari hotplate adalah untuk
melakukan pengadukan dengan menggunakan stirrer bar yang dicelupkan pada sampel.
Hotplate ini terdiri dari beberapa bagian yaitu permukaan hotplate (alas) merupakan
tempat meletakkan sampel yang dipanaskan; pengatur suhu untuk mengatur suhu sesuai
dengan target yang perlu dicapai (ke kanan suhu yang ditargetkan akan semakin tinggi
dan ke kiri suhu yang ditargetkan akan semakin rendah); pengatur stirrer untuk
mengatur kecepatan pengadukan, sehingga pengguna tidak perlu melakukan
pengadukan secara manual; dan display suhu, pada beberapa hotplate terdapat tampilan
(display) suhu untuk memudahkan pengguna dalam mengatur pemanasan sampel.
Adapun cara kerja dari hotplate yaitu pastikan alat sudah tersambung dengan arus
listrik; masukkan larutan atau bahan yang akan dipanaskan ke dalam wadah seperti
beaker glass atau labu ukur; masukkan magnetic stirrer atau stick bar ke dalam wadah
yang sudah berisi larutan tersebut; letakkan wadah larutan diatas pelat atau piring
hotplate stirrer.A; putar knop kontrol untuk mengatur suhu dan kecepatan yang
diinginkan dari 0 hingga 1500 rpm. Suhu dan kecepatan akan muncul di screen display;
tunggu hingga larutan mendidih dan berputar; setelah selesai, pindahkan beaker glass
dari atas hotplate ke tempat datar lain. Normalkan suhu dan kecepatan pada knop
kontrol dan putar hingga angka 0; setelah itu, tekan tombol OFF untuk mematikan alat;
cabut kabel stop kontak dari sumber listrik; dan bersihkan kembali alat laboratorium ini
setelah digunakan. Dalam menggunakan hotplate ini terdapat beberapa peringatan yang
perlu kita perhatikan yaitu simpan hot plate stirrer di tempat yang kering dan bersih;
jika larutan menguap pada proses pencampuran, segera matikan alat dan bersihkan
bagian alat yang terkena larutan tersebut; sebaiknya jangan sembarangan menggunakan
pembersih semprot pada alat; gunakan larutan pembersih yang direkomendasiman (air
yang mengandung surfaktan atau alkohol isopropil); dan jangan memutar knop kontrol
terlalu keras, karena bisa menyebabkan patah. Adapun tips menghindari potensi bahaya
yaitu selalu matikan hotplate saat tidak digunakan; permukaan hotplate harus lebih
besar dari wadah yang dipanaskan; pastikan kabel listrik tidak bersentuhan dengan
permukaan hotplate; hindari penggunaan hotplate tanpa pengawasan; gunakan
pengaturan sedang hingga sedang-tinggi untuk memanaskan sebagian besar cairan,
termasuk air; dan gunakan sarung tangan atau penjepit termal untuk mengeluarkan
benda panas dari hotplate

F. KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas, pratikum ini dapat ditarik kesimpulan bahwa Oven,
Autoklaf, Inkubator, dan Hotplate merupakan beberapa instrumen yang dapat kita lihat
di laboratorium. Keempat instrument tersebut memiliki cara pemakaian, dan cara
perawatan yang berbeda. Fungsi dari keempat instrumen tersebut pun berbeda, oven
berfungsi untuk memanaskan ataupun mengeringkan peralatan gelas laboratorium, zat-
zat kimia maupun pelarutorganik, autoklaf berfungsi untuk mensterilkan peralatan
laboratorium, inkubator berfungsi agar organisme sel dapat berkembang dengan baik,
dan fungsi dari hotplate yaitu untuk melakukan reaksi kimia, memanaskan sampel, dan
untuk berbagai aktivitas lainnya.

G. DAFTAR PUSTAKA

Power Point Instrumentasi, Kelompok 3 “Oven, Autoklaf, Inkubator, Hotplate”


PRAKTIKUM 4
A. JUDUL PRAKTIKUM
Waterbath, Centrifuge, Vortex Mixer

B. DASAR TEORI
Waterbath merupakan peralatan laboratorium yang berisi air atau cairan khusus yang
bisa mempertahankan suhu pada kondisi tertentu selama selang waktu yang ditentukan.
Centrifuge adalah Alat untuk memutar sampel pada kecepatan tinggi, memaksa
partikel yang lebih berat terkumpul ke dasar tabung centrifuge. Pemakaian paling sering
untuk pemisahan komponen sel darah dan pemrosesan sampel urine.
Vortex mixer adalah adalah perangkat sederhana yang umum di gunakan di
laboratorium untuk mencampur cairan dalam wadah kecil.

C. ALAT DAN BAHAN


Alat :
5. Waterbath
6. Centrifuge
7. Vortex Mixer

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

NO NAMA GAMBAR FUNGSI PROSEDUR KERJA


ALAT ALAT
1. Waterbath • Menciptakan • Air dimasukkan ke
suhu konstan. dalam benjana.
• Menginkubasi • Atur suhu yang
pada analisis dikehendaki dan
mikrobilogi. hidupkan
• Menguapkan waterbath.
ekstrak untuk • Masukkan benda
mereaksikan zat yang akan
diatas suhu dipanaskan ke
ruangan dan dalam air (untuk
aktifitas enzim. tangas air).
• Letakkan benda
pada salah satu
lubang, ingat
lubang lain yang
tidak digunakan
tetap ditutup.
2. Centrifuge • Untuk • Letakkan tabung
memutar yang berisi cairan
sampel pada yang dengan
kecepatan volume sama
tinggi. antara tabung satu
• Memaksa dengan yang
partikel yang lainnya pada
lebih berat tempat yang
terkumpul ke berseberangan.
dasar tabung • Tutup penutup
centrifuge. centrifuge sampai
• Untuk terkunci.
pemisahan • Pilih kecepatan
komponen sel yang diinginkan
darah dari pada tombol
cairannya kecepatan.
sehingga • Pilih waktu
cairannya bisa pemutaran yang
dipakai untuk diinginkan pada
pemeriksaan. tombol waktu.
• Tekan star untuk
centrifuge yang
memiliki tombol
star, yang tidak
memiliki tombol
star begitu tombol
waktu diputar
centrifuge
langsung berputar.
• Segera setelah
berhenti, penutup
dibuka langsung
atau perlu
menekan tombol
berhenti.
• Ambil tabung dari
centrifuge, segera
pisahkan sesuai
yang dibutuhkan.
3. Vortex • Untuk • Menyiapkan satu
Mixer mencampur tabung reaksi
cairan yang berisi cairan
dan diletakkan
homogen pada diatas vortex
tabung reaksi. mixer.
• Untuk • Tekan sedikit
menyingkirkan karet atau
sel. lempeng kepala
• Untuk kemudian vortex
mencampur akan bergetar
sampel menghomogenkan
eksperimental cairan.
dan pencairan.
• Untuk
menghasilkan
pencampuran
secara
menyeluruh
pada larutan
(homogen).

E. PEMBAHASAN
Waterbath merupakan peralatan laboratorium yang berisi air atau cairan khusus yang
bisa mempertahankan suhu pada kondisi tertentu selama selang waktu yang ditentukan.
Fungsi dari waterbath yaitu menciptakan suhu konstan; menginkubasi pada analisis
mikrobilogi; dan menguapkan ekstrak untuk mereaksikan zat diatas suhu ruangan dan
aktifitas enzim. Adapun jenis-jenis dari waterbath adalah Digital Waterbath yaitu jenia
ini sudah memasukkan teknologi LCD Display hingga beberapa tombol pembantu
sehingga semakin mudah mendapatkan suhu yang presisi dan Analog Waterbath yaitu
digunakan dengan cara memutar tuas indikator suhu yang berisi potensiometer, jenis
waterbath ini terhitung klasik dan jarang digunakan. Cara kerja dari waterbath yaitu air
dimasukkan ke dalam benjana; atur suhu yang dikehendaki dan hidupkan waterbath;
masukkan benda yang akan dipanaskan ke dalam air (untuk tangas air); dan letakkan
benda pada salah satu lubang, ingat lubang lain yang tidak digunakan tetap ditutup.
Setelah menggunakan waterbath jangan lupa untuk merawatnya agar tidak cepat rusak
yaitu dengan cara bersihkan alat hanya dengan lap bersih yang dibasahi air kemudian
lap dengan kain kering setiap selesai menggunakan alat; box kontrol jangan sampai
tersiram atau kemasukkan air karena dapat berakibat tersengat tegangan listrik
(berbahaya) atau alat akan menjadi rusak; dan secara rutin air dapat diganti atau
ditambahi +/-2 bulan sekali.
Centrifuge adalah alat untuk memutar sampel pada kecepatan tinggi, memaksa
partikel yang lebih berat terkumpul ke dasar tabung centrifuge. Pemakaian paling
sering untuk pemisahan komponen sel darah dan pemrosesan sampel urine. Centrifuge
berfungsi untuk memutar sampel pada kecepatan tinggi, memaksa partikel yang lebih
berat terkumpul ke dasar tabung centrifuge. Pemakaian centrifuge yang paling sering
adalahuntuk pemisahan komponen sel darah dari cairannya sehingga cairannya bisa
dipakai untuk pemeriksaan. Centrifuge juga terdiri dari 3 jenis, yaitu General Purpose
Centrifuge, Micro Centrifuge, dan Speciality Centrifuge. Adapun cara pengoperasian
centrifuge, yaitu letakkan tabung yang berisi cairan yang dengan volume sama antara
tabung satu dengan yang lainnya pada tempat yang berseberangan, tutup penutup
centrifuge sampai terkunci; pilih kecepatan yang diinginkan pada tombol kecepatan;
pilih waktu pemutaran yang diinginkan pada tombol waktu, tekan star untuk centrifuge
yang memiliki tombol star, yang tidak memiliki tombol star begitu tombol waktu
diputar centrifuge langsung berputar; segera setelah berhenti, penutup dibuka langsung
atau perlu menekan tombol berhenti; dan ambil tabung dari centrifuge, segera pisahkan
sesuai yang dibutuhkan. Setelah menggunakan oven jangan lupa untuk merawatnya
agar tidak cepat rusak yaitu dengan cara buka penutup centrifuge dan buka Rotor secara
perlahan dan hati-hati, kemudian bersihkan bagian luar dan dalam centrifuge dengan
menggunakan pembersih khusus (Cleaning Solution / Neutral Detergent); pastikan
semua sudut terjangkau, untuk menghilangkan kotoran yang menumpuk pada satu titik
tertentu yang cukup sulit dijangkau; bersihkan juga Rotor yang tadi sudah dilepas,
dengan bahan pembersih yang sama. Pastikan kain yang digunakan adalah kain yang
lembut agar terhindar dari goresan yang mungkin terjadi, dalam kondisi tertentu seperti
penumpukan garam (kristal) atau ada bercak sampel yang sulit hilang, bersihkan
dengan sabun dan sikat lembut; penumpukan garam atau kristal pada rotor atau pada
permukaan logam di centrifuge dapat menyebabkan karat dan tentunya mengurangi
masa pakai komponen tersebut. Setelah dicuci, kemudian bilas dengan aquades, setelah
itu dikeringkan; dan tahap terakhir yaitu lubrikasi, kita perlu menambahkan kembali
cairan atau gel pelumas pada tempat tempat yang retan bergesekan.

Vortex mixer adalah perangkat sederhana yang umum digunakan di laboratorium


untuk mencampur cairan dalam wadah kecil. Fungsi dari vortex mixer yaitu untuk
mencampur cairan homogen pada tabung reaksi; untuk menyingkirkan sel; untuk
mencampur sampel eksperimental dan pencairan; dan untuk menghasilkan
pencampuran secara menyeluruh pada larutan (homogen). Adapun cara penggunaannya
terbilang mudah, yaitu dengan menyiapkan satu tabung reaksi yang berisi cairan dan
diletakkan diatas vortex mixer dan tekan sedikit karet atau lempeng kepala kemudian
vortex akan bergetar menghomogenkan cairan. Kemudian, cara perawatan dari vortex
mixer ini yaitu dengan cara selama penggunaan, jangan mengisi sampel terlalu penuh.
Jika cairan yang ingin dihomogenkan jumlahnya sangat banyak, maka proses
homogenisasi dapat dilakukan berulang ulang. Kebersihan pada alat juga harus
diperhatikan, jangan sampai ada jamur karena bisa membuat sampel yang dianalisa
mengalami kontaminasi.
F. KESIMPULAN
Waterbath, Centifuge, dan Vortex Mixer merupakan beberapa instrumen yang dapat
kita lihat di laboratorium. Ketiga instrument tersebut memiliki cara pemakaian, dan
cara perawatan yang berbeda. Fungsi dari ketiga instrumen tersebut pun berbeda,
waterbath berfungsi untuk menciptakan suhu yang konstan, vortex mixer berfungsi
untuk mencampur cairan homogen pada tabung reaksi, dan fungsi dari centrifuge yaitu
memutar sampel dengan kecepatan tinggi dan memaksa partikel yang lebih berat
terkumpul ke dasar tabung centrifuge.

G. DAFTAR PUSTAKA

Power Point Instrumentasi Kelompok 4, “Waterbath, Centrifuge, Vortex Mixer”


PRAKTIKUM 5
A. JUDUL PRAKTIKUM
Mikroskop & Mikroatom

B. DASAR TEORI
Mikroskop berasal dari kata ‘mikro’ yang berarti kecil dan scopium
(penglihatan). Mikroskop adalah suatu benda yang berguna untuk memberikan
bayangan yang diperbesar dari benda-benda yang terlalu kecil untuk dilihat
dengan mata telanjang.
Mikrotom merupakan mesin untuk mengiris spesimen biologi diwujudkan
menjadi anggota yang sangat tipis untuk pemeriksaan mikroskop. Beberapa
mikrotom mempergunakan pisau baja dan digunakan untuk mempersiapkan
sayatan jaringan binatang atau tumbuhan dalam histologi.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Mikroskop
2. Mikrotom

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

NO NAMA ALAT/ DG GAMBAR FUNGSI PROSEDUR


KERJA ALAT
1 Prinsip kerjanya
sangat sederhana
yaitu lensa objektif
Fungsinya sebagai akan membentuk
alat yang digunakan bayangan benda
untuk melihat objek dengan sifat nyata,
atau benda yang terbalik, dan di
sangat kecil perbesar. Bayangan
sehingga dapat benda oleh lensa
dilihat dengan mata objektif akan
telanjang atau ditangkap sebagai
dengan mata kasar. benda oleh lensa
okuler. Bayangan
inilah yang tampak
oleh mata
2 Pisau mikrotom
dengan keadaan
yang sudah diasah
diletakkan pada
tempatnya di
mikrotom pada sudut
tertentu.
Rekatkan blok
Fungsinya sebagai
paraffin pada holder
alat yang digunakan
dengan menggunkan
untuk memotong
spatula atau scapel
spesimen jaringan
dan letakkan tempat
menjadi lembaran
duduk blok paraffin
yang sanagt tipis
peserta blok preparat
untuk keperluan
pada tempatnya pada
pemeriksaan
mikrotom.
mikroskopis.
Siapkan objek glass.
Siapkan watebath
atau wadar berisi air
hangat dengan
temperatur 37-4000
C.
Siapkan sangkelit
atau kuas.

E. PEMBAHASAN
Mikroskop berasal dari kata ‘mikro’ yang berarti kecil dan scopium
(penglihatan). Mikroskop adalah suatu benda yang berguna untuk memberikan
bayangan yang diperbesar dari benda-benda yang terlalu kecil untuk dilihat
dengan mata telanjang. Prinsip kerjanya sangat sederhana yaitu lensa objektif
akan membentuk bayangan benda dengan sifat nyata, terbalik, dan di perbesar.
Bayangan benda oleh lensa objektif akan ditangkap sebagai benda oleh lensa
okuler. Bayangan inilah yang tampak oleh mata. Bagian – Bagian Mikroskop :
• Lensa Okuler adalah lensa yang paling dekat dengan mata, berfungsi untuk
memperbesar cahaya dari lensa objektif.
• Tabung observasi berfungsi untuk menyalurkan cahaya dari lensa objektif ke
lensa okuler.
• Revolver berfungsi untuk memutar atau memindahkan lensa objektif sesuai
dengan yang kita inginkan.
• Sekrup digunakan untuk memutar kepala mikroskop.
• Lensa objektif adalah lensa yang paling dekat dengan objek dan berfungsi untuk
melihat objek dengan jelas. Lensa objektif dibagi menjadi empat pembesaran
yaitu 4, 10, 40, dan 100.
• Penjepit preparat digunakan untuk menjepit preparat agar tidak mudah bergeser.
• Meja mekanis digunakan untuk meletakkan preparat atau objek glass.
• Diafragma digunakan untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk
• Kondensor digunakan untuk mengumpulkan cahaya yang masuk.
• Filter digunakan untuk menyaring cahaya yang masuk agar tampak alami.
• Sekrup pemutar preparat digunakan untuk menggeser ke kanan dan ke kiri
preparat.
• Makrometer digunakan untuk mencari lapang pandang atau untuk memperjelas
bayangan secara kasar.
• Mikrometer digunakan untuk memperjelas lapang pandang atau digunakan
utnuk memperjelas bayangan secara lembut.
• Sekrup pemutar preparat digunakan untuk menggeser ke atas dan ke bawah
preparat.
• Tombol On/Off digunakan untuk menghidupkan dan mematikan mikroskop.
• Pengatur cahaya digunakan untuk mengatur cahaya.
• Sumber cahaya berfungsi sebagai sumber cahaya dari mikroskop.

Adapun Jenis – jenis dari mikroskop meliputi :


• Mikroskop Cahaya
• Mikroskop Latar Gelap (Darkfield Illumination)
• Mikroskop Fase Kontras (Phase Contrast Illumination)
• Mikroskop Medan Terang
• Mikroskop Stereo
• Mikroskop Ultraviolet
• Mikroskop Elektron
• Mikroskop Pendar

1. Mikrotom
Mikrotom merupakan mesin untuk mengiris spesimen biologi diwujudkan menjadi
anggota yang sangat tipis untuk pemeriksaan mikroskop. Beberapa mikrotom
mempergunakan pisau baja dan digunakan untuk mempersiapkan sayatan jaringan
binatang atau tumbuhan dalam histologi.

Prinsip kerja mikrotom :


• Pisau mikrotom dengan keadaan yang sudah diasah diletakkan pada tempatnya
di mikrotom pada sudut tertentu.
• Rekatkan blok paraffin pada holder dengan menggunkan spatula atau scapel dan
letakkan tempat duduk blok paraffin peserta blok preparat pada tempatnya pada
mikrotom.
• Siapkan objek glass.
• Siapkan watebath atau wadar berisi air hangat dengan temperatur 37-4000 C.
• Siapkan sangkelit atau kuas.

Bagian – bagian mikrotom :


• Skala Pengatur ketebalan sayatan. Biasanya terdapat di bagian kanan atas badan
mikrotom, skala ini dapat digeser ke kiri dan ke kanan sesuai dengan ketebalan
sayatan yang diinginkan.
• Pisau mikrotom, merupakan komponen yang bisa menentukan kualitas sayatan.
• Pegangan blok jaringan, merupakan komponen yang menghubungkan mikrotom
dengan blok jaringan yang hendak disayat
• Pengatur jarak berfungsi untuk mengatur blok jaringan dengan mata pisau.

Jenis – jenis mikrotom :


• Mikrotom Putar (Rotary Microtome)
• Mikrotom Sorong
• Mikrotom Tangan
• Mikrotom Klinis Beku
• Mikrotom Sayatan Ultra Tipis
• Mikrotom Base Sledge

F. KESIMPULAN
Mikroskop adalah suatu benda yang berguna untuk memberikan bayangan yang
diperbesar dari benda-benda yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata
telanjang. Mikroskop berfungsi untuk melihat objek atau benda yang sangat
kecil sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang atau dengan mata kasar.
Prinsip kerjanya sangat sederhana yaitu lensa objektif akan membentuk
bayangan benda dengan sifat nyata, terbalik, dan di perbesar. Bayangan benda
oleh lensa objektif akan ditangkap sebagai benda oleh lensa okuler. Bayangan
inilah yang tampak oleh mata. Bagian – bagian mikroskop meliputi : Lensa
Okuler, Tabung observasi Revolver, Sekrup, Lensa objektif, Penjepit preparat ,
Meja mekanis, Diafragma, Kondensor, Filter, Sekrup pemutar preparat,
Makrometer, Mikrometer, Tombol On/Off, Pengatur cahaya Dan Sumber
cahaya. Mikrotom merupakan mesin untuk mengiris spesimen biologi
diwujudkan menjadi anggota yang sangat tipis untuk pemeriksaan mikroskop.
Beberapa mikrotom mempergunakan pisau baja dan digunakan untuk
mempersiapkan sayatan jaringan binatang atau tumbuhan dalam histologi.
Bagian – bagian mikrotom : Skala Pengatur ketebalan sayatan. Pisau mikrotom,
Pegangan blok jaringan dan Pengatur jarak
G. DAFTAR PUSTAKA
Buku Ensiklopedi. “Mikrotom”,
http://p2kp.stiki.ac.id/id3/2-3060-2956/Mikrotom_91021_p2kp-stiki.html,
diakses pada 12 Nopember 2022

PPT Kelompok 5, https://docs.google.com/presentation/d/1-


PIGlliSqFESEVVxlF8oI8Vmr2heaX2Y/edit?usp=share_link&ouid=106184663
535306210442&rtpof=true&sd=true , diakses pada 12 Nopember 2022

Suparti.2010. Mikroskop. Semarang: Penerbit Pt Sindur Press,


http://ebook.pustaka.sumbarprov.go.id/index.php?p=fstream-
pdf&fid=154&bid=139 Diakses pata 12 Nopember 2022.
PRAKTIKUM 6
A. JUDUL PRAKTIKUM
Rotary Evaporator dan pH Meter

B. DASAR TEORI
Rotary evaporator Terdiri dari dua suku kata, yakni Rotary bisa diartikan berputar
atau ber-rotasi, dan Evaporator mengacu kepada alat yang digunakan untuk proses
evaporasi(penguapan). Evaporasi sendiri bisa didefinisikan sebagai proses
menguapnya pelarut dari cairan(liquid) akibat proses pemanasan. Dari penjelasan
diatas, pengertian rotary evaporator merupkan alat yang digunakan untuk membantu
proses evaporasi menjadi lebih maksimal. pH meter adalah alat yang digunakan untuk
mengukur tingkat asam-basa suatu larutan. Alat ini digunakan di laboratorium untuk
mengukur derajat keasaman (pH) suatu larutan, apakah larutan tersebut tergolong
asam, basa atau netral.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Rotary Evaporator
2. pH meter

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

NO NAMA ALAT/ DG GAMBAR FUNGSI PROSEDUR


KERJA ALAT
1 Berfungsi untuk Pada dasarnya alat
memisahkan suatu ini bekerja dengan
pelarut (solvent) merubah energi
dari sebuah larutan, listrik menjadi gerak
sehingga akan dan energi panas.
menghasilkan Energi panas
ekstrak dengan diperlukan untuk
kandungan atau memanaskan
konsetrasi lebih chamber water bath,
pekat atau sesuai dan energi gerak
kebutuhan diperlukan untuk
memutar(rotasi)
labu alas bulat.
2 Fungsi pH Meter Saat bekerja, pH
yang utama adalah meter akan
untuk mengukur mengukur tegangan
kadar pH atau di antara dua
keasaman dari suatu elektrode dan
benda (umunya mengonversi
cairan atau tanah). hasilnya menjadi
Perangkat ini pada nilai pH. Proses ini
umumnya tersusun melibatkan
atas mesin pengukur elektrode kaca (glass
yang menampilkan electrode) berisi
kadar pH dan sensor probe yang
sebuah elektroda dihubungkan pada
pengukur (probe). alat elektronik
sebagai instrumen
pengukur dan
penunjuk nilai.

E. PEMBAHASAN
1. Rotary Evaporator
Rotary evaporator Terdiri dari dua suku kata, yakni Rotary bisa diartikan berputar
atau ber-rotasi, dan Evaporator mengacu kepada alat yang digunakan untuk proses
evaporasi(penguapan). Evaporasi sendiri bisa didefinisikan sebagai proses
menguapnya pelarut dari cairan(liquid) akibat proses pemanasan. Dari penjelasan
diatas, pengertian rotary evaporator merupkan alat yang digunakan untuk
membantu proses evaporasi menjadi lebih maksimal. Rotary evaporator berfungsi
untuk memisahkan suatu pelarut (solvent) dari sebuah larutan, sehingga akan
menghasilkan ekstrak dengan kandungan atau konsetrasi lebih pekat atau sesuai
kebutuhan. Prinsip kerja Rotary Evaporator adalah bekerja dengan merubah energi
listrik menjadi gerak dan energi panas. Energi panas diperlukan untuk memanaskan
chamber water bath, dan energi gerak diperlukan untuk memutar(rotasi) labu alas
bulat.

Bagian – bagian Rotary Evaporator

Adapun 5 Komponen atau Bagian – bagian dari alat laboratorium satu ini yaitu
Rotary
Evaporator sebagai berikut :

a) Labu Alas Bulat


Merupakan salah satu bagian pada rotary evaporator yang digunakan untuk
menampung larutan yang akan di evaporasikan. Bentuk labu ini memiliki alas bulat,
karena akan direndam pada chamber water bath. Bagian mulut tabung ini memiliki
bentuk khusus sehingga bisa dipasangkan pada main unit yang berfungsi untuk
memutar, namun tetap kedap udara.

b) Water Bath Chamber


Bagian pada rotary evaporator yang digunakan untuk menampung air, digunakan
untuk
proses pemanasan labu alas bulat. Memiliki panel operasional yang digunakan
untuk setting suhu chamber. Bentuknya terkadang bulat, terkadang juga persegi,
sesuai dengan desain main unit. Biasanya memiliki maksimal suhu di kisaran 95°C.

c) Labu Pelampung (receiver flask)


Memiliki nama lain labu penampung atau receiver flask. Merupakan wadah yang
digunakan untuk menampung uap pelarut yang menguap karena suhu atau proses
pemanasan di water chamber. Proses pemasangan labu pelampung ini biasanya
menggunakan penjepit, sehingga mudah untuk dilepas pasang.

d) Kondensor
Sebuah bagian pada rotary evaporator yang terbuat dari material glass atau kaca.
Beberapa jenis memiliki bentuk spiral atau melingkar. Kondensor akan terhubung
ke
pompa vakum untuk menurunkan suhu uap sehingga bisa terjadi proses kondensasi
dan tertampung di labu pelampung.

e) Main Unit
Merupakan bagian utama dari rotary evaporator, terdapat frame penyangga, panel
operasional dan tuas-tuas lainnya yang bisa digunakan untuk mengatur ketinggian
handle labu alas bulat. Panel operasional pada main unit bisa digunakan untuk
mengatur suhu chamber, ketinggian atapun tekanan pompa vakum. Beberapa jenis
rotary evaporator memiliki panel operasional yang saling terhubung, namun pada
jenis yang lainnya memiliki bentuk yang saling terpisah.

Cara Kerja Rotary Evaporator


Melakukan penelitian atau bekerja menggunakan rotary evaporator, tentunya harus
memahami cara menggunakan alat tersebut. Berikut ini adalah cara menggunakan
rotary evaporator:

1) Sampel atau bahan atau cairan yang telah dipreparasi disiapkan terlebih dahulu.
2) Masukkan sampel ke dalam labu alas bulat yang telah dilepaskan dari rangkaian
alat sesuai dengan volume yang telah ditentukan. Pastikan untuk mencatat
volume atau jumlah dari sampel yang dimasukkan ke labu alas bulat.
3) Labu alas bulat yang telah berisi sampel dipasangkan kembali ke main unit.
4) Apabila mengalami kesulitan dalam proses melepas dan masangan labu alas
bulat, Anda bisa menghubungkan sumber daya terlebih dahulu, lalu menyalakan
power rotary evaporator dan meninggikan posisi alat.
5) Chamber water bath diisi dengan air aquadest dan setting suhu (misal 60°C)
sesuai dengan kebutuhan, lalu water bath dinyalakan.
6) Posisi labu alas bulat diturunkan sehingga air pada chamber bisa memanaskan
labu alas bulat, namun tidak merendam terlalu banyak.
7) Kecepatan putaran dan metode putaran diatur sesuai kebutuhan. Pada beberapa
alat ada yang putarannya searah jarum jam, berlawanan arah jarum jam, atau
periodic (sekian menit searah dan sekian menit berlawanan arah jarum jam).
Setelah itu mulai putaran.
8) Proses perputaran labu alas bulat diamati. Apabila terdapat kejanggalan seperti
tidak simetris perputarannya, maka posisi labu alas bulat perlu diperbaiki dengan
penjepitnya.
9) Pompa vakum dinyalakan untuk menurunkan tekanan, karena proses pemanasan
akan meningkatkan suhu dan tekanan.
10) Amati selalu prosesnya, apakah terdapat tetesan pelarut yang masuk ke labu
penampung. Proses evaporasi ini akan memakan waktu yang berbeda-beda,
tergantung dari suhu pada water bath yang telah di setting sebelumnya. Pastikan
titik didih dari masing masing pelarut sudah Anda ketahui sebelum
menggunakan alat ini.
11) Apabila proses ekstraksi berakhir, labu alas bulat dan labu penampung bisa
dilepaskan dari main unit. Pastikan tombol putaran dan water bath sudah
dimatikan terlebih dahulu. Hati-hati ketika melepas labu alas bulat, jika dirasa
cukup sulit dan panas, anda bisa mengatur ketinggiannya terlebih dahulu.

Perawatan dan Penyimpanan Rotary Evaporator


Cara Penyimpanan Rotary evaporator biasanya disimpan di laboratorium
instrumen.
Sebaiknya rotary evaporator disimpan di meja atau tempat yang permanen untuk
menghindari adanya guncangan yang dapat merusak alat. Selain itu, rotary
evaporator lebih baik disimpan di tempat yang tidak terlalu panas atau tidak
terlalu lembap.

Hal penting lainnya yang perlu diperhatikan selain cara menggunakan rotary
evaporator ialah perawatan. Dengan perawatan sederhana setelah menggunakan
alat
rotary evaporator, tentu instrumen yang satu ini bisa dalam kondisi prima dan
siap pakai. Berikut adalah beberapa tips sederhana setelah penggunaan :
1. Tuangkan hasil ektraksi dan pelarut lainnya ke tempat lain segera setelah
proses berakhir.
2. Bersihkan labu-labu penampung setelah penggunaan sehingga untuk
penggunaan
3. selanjutnya sudah siap pakai, tanpa perlu mencuci terlebih dahulu.
4. Cek kembali setiap switch power dan pastikan dalam kondisi off setelah
penggunaan.
5. Jika tidak digunakan dalam waktu yang cukup lama, cabut kabel power
dari sumber daya.
6. Tutup rotary menggunakan plastik pelindung supaya tidak berdebu.

Jenis – jenis Rotary Evaporator


1. Steam Heated Evaporator
Alat ini adalah jenis evaporator dengan pemanasan stem dimana uap atau
uap lain yang dapat dikondensasi adalah sumber panas dimana uap
terkondensasi di satu sisi dari permukaan pemanas dan panas ditranmisi
lewat dinding ke cairan yang mendidih.

2. Submerged Combustion Evaporator


Jenis ini adalah evaporator yang dipanaskan oleh api yang menyala di bawah
permukaan cairan, dimana gas yang panas bergelembung melewati cairan.

3. Direct Fired Evaporator


Adalah evaporator dengan pengapian langsung dimana api dan pembakaran
gas
dipisahkan dari cairan mendidih lewat dinding besi atau permukaan untuk
memanaskan.

Kelebihan dan Kekurangan Rotary Evaporator

Kelebihan Rotary Evaporator


A. Proses penguapan pelarut dapat dilakukan pada suhu titik didih yang
rendah. Sehingga, tidak akan ada kerusakan zat yang terkandung
dalam pelarut tersebut.
B. Proses penguapan akan cepat hanya dengan menurunkan tekana pada
labu alas bulat yang berada dibawah titik didih.
C. Menghasilkan data yang akurat dibandingkan dengan pemanasan
yang lain.
D. Proses pemanasannya tersebar luas.
E. Tekanan yang ada di dalam labu akan mengalami proses penguapan
yang kuat jika tekanannya rendah.
F. Terdapat gaya friksional dan sentrifugal antara vial dengan dinding
labu yang membentuk lapisan film.
Kekurangan Rotary Evaporator
1. Tidak dapat digunakan pada cairan yang memiliki viskositas tinggi
karena dapat menghambat sirkulasi penguapan.
2. Jika menggunakan pelarut organik, belum tentu dapat terdestilasi
secara merata. Dan biasanya proses penguapan akan berjalan
sempurna jika titik didihnya lebih dari 200°C.

2. pH Meter
PH meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tingkat asam-basa suatu
larutan.
Alat ini digunakan di laboratorium untuk mengukur derajat keasaman (pH) suatu
larutan, apakah larutan tersebut tergolong asam, basa atau netral. Fungsi pH Meter
yang utama adalah untuk mengukur kadar pH atau keasaman dari suatu benda
(umunya cairan atau tanah). Perangkat ini pada umumnya tersusun atas mesin
pengukur yang menampilkan kadar pH dan sebuah elektroda pengukur (probe).
Prinsip kerja pH meter adalah didasarkan pada potensial elektro kimia yang terjadi
antara larutan yang terdapat di dalam elektroda gelas yang telah diketahui dengan
larutan yang terdapat di luar elektroda gelas yang tidak diketahui. Hal ini
dikarenakan lapisan tipis dari gelembung kaca akan berinteraksi dengan ion
hidrogen yang ukurannya relatif kecil dan aktif.

Jenis – jenis pH Meter


1. Jenis pH Meter Dilihat dari Pembacaannya
Mesin yang menampilkan kadar pH sangat variatif, baik itu dari segi bentuk
maupun pembacaannya. Berikut jenis-jenis pH meter jika dilihat dari cara
pembacaannya.

a. pH Meter Analog
Model pertama adalah pH meter analog. Pada pH meter analog, kadar pH
akan ditunjukkan oleh sebuah jarum penunjuk. Setelah elektroda pengukur
dimasukkan ke dalam sampel, jarum akan bergerak menuju angka yang
mewakili kadar pH. Untuk mendapatkan hasil yang presisi, Anda harus teliti
saat menggunakan pH meter analog. Ini karena jarum penunjuk berukuran kecil.
b. pH Meter Digital
pH meter digital adalah hasil inovasi pada pH meter analog. Pada pH meter
digital, kadar pH ditunjukkan oleh angka yang tertera pada mesin pengukur.
Hal ini jelas akan memudahkan Anda untuk mendapatkan hasil yang presisi
terhadarp sampel. Meski begitu, pada dasarnya fungsi pH meter analog dan
digital tetaplah sama.

2. Jenis pH Meter Dilihat dari Penggunaannya


a. pH Meter Air
Fungsi pH meter jenis ini adalah untuk mengukur kadar keasaman air. Anda
bisa
menemukan perangkat ini dengan mudah pada perusahaan air mineral. Ini
karena
pH meter akan sangat memengaruhi kesegaran produk. Untuk pH meter air,
ukuran
kenetralannya adalah 7. Jika air yang diukur kurang dari 7 maka tergolong
asam.
Sedangkan jika pH berada di atas 7 maka air tersebut masuk dalam kategori
basa.

b. pH Meter Tanah
Fungsi pH meter tanah adalah untuk mengukur kesuburan tanah. Kadar pH
dalam tanah akan menunjukkan beberapa unsur-unsur dalam tanah seperti
aluminium (Al), besi (Fe), hingga mangan (Mn). Di samping itu, pH meter
tanah juga berfungsi untuk mengontrol pengaruh suatu sistem pengolahan
pertanian.

3. Jenis pH Meter yang Sering Digunakan


a. pH Meter Stick
pH meter stick adalah pH meter yang berbentuk serupa stick (batang). Jenis
ini banyak digunakan karena pembacaannya mudah dan praktis. Selain itu, pH
meter stick juga mampu melakukan kalibrasi dan pengaturan suhu kompensasi
otomatis.
b. pH Meter Aquarium
Bagi Anda yang melakukan budidaya ikan hias, pH meter jenis ini perlu
dipertimbangkan. Fungsi pH meter aquarium ini adalah untuk mengetahui kadar
keasaman aquarium atau kolam ikan, apakah aman untuk ikan atau tidak.
Beberapa
keunggulan pH meter aquarium ini adalah tahan air dan akurasinya tinggi.

c. pH Meter Air, Tanah, dan Suhu


Bisa dibilang pH meter jenis ini adalah yang paling praktis. Ini karena pH
meter air, tanah, dan suhu dapat digunakan untuk mengukur kadar keasaman
tiga zat, yaitu air, tanah, dan suhu.

Bagian – Bagian pH Meter


1. Elektrode Kaca
Elektrode kaca berfungsi sebagai salah satu kutub di antara dua elektrode ph
meter yang tercelup ke dalam larutan. Pada ujung elektrode ini terdapat bulb
yang berfungsi sebagai tempat terjadinya pertukaran ion positif (H+).
Pertukaran ion yang terjadi menyebabkan adanya perbedaan beda potensial
di antara dua elektrode, sehingga pembacaan potensiometer akan
menghasilkan positif atau negatif. Jika larutan bersifat netral, maka
potensiometer tidak membaca adanya perbedaan potensial di antara kedua
kutub (pH=7). Sedangkan jika larutan bersifat asam, maka potensial
electrode kaca menjadi lebih positif daripada elektrode referensi.

Pada kondisi ini, potensiometer membaca negatif yang akan diartikan oleh
sistem sebagai pH<7. Dan jika larutan bersifat basa, maka elektrode kaca
akan memiliki potensial yang lebih rendah daripada elektrode referensi.
Pada kondisi ini pembacaan pH menjadi lebih besar daripada angka 7.
Elektrode kaca tersusun atas ujung bulb bulat dari bahan kaca yang
terpasang ke sebuah silinder panjang dari kaca atau bahan isolator lain. Di
dalam bulb dan silinder ini berisi cairan HCl yang memiliki nilai pH
konstan = 7. HCl merendam sebuah kawat elektrode kecil dengan bahan
perak, yang karena terendam di dalam larutan HCl maka pada
permukaannya membentuk senyawa stabil AgCl.

2. Elektrode Referensi
Elektrode referensi berfungsi sebagai kutub lain selain elektrode kaca
sehingga diantara keduanya, yang terendam larutan tertentu, terbentuk
rangkaian listrik. Elektrode ini didesain memiliki nilai potensial yang tetap
pada kondisi larutan apapun. Sehingga arah aliran listrik yang terjadi hanya
tergantung dari lebih besar atau lebih kecilnya potensial elektrode kaca
terhadap elektrode referensi. Seperti halnya elektrode kaca, di dalam
elektrode referensi juga digunakan larutan HCl (elektrolit) yang merendam
elektrode Ag/AgCl.

Pada ujung elektrode referensi terdapat liquid junction berupa bahan


keramik sebagai tempat pertukaran ion antara elektrolit dengan larutan
terukur, pertukaran ion ini dibutuhkan untuk menciptakan aliran listrik
sehingga pengukuran potensiometer (pH meter) dapat dilakukan. Sekalipun
pada liquid junction terjadi pertukaran ion, hal ini tidak diikuti dengan
reaksi kimia. Sehingga pH elektrolit di dalam elektrode referensi akan selalu
konstan dan nilai potensial elektrode pun juga konstan.

3. Termometer
Sensor temperatur menjadi satu komponen wajib pH meter, karena nilai pH
sangat dipengaruhi oleh temperatur larutan. Pada pH larutan 7 (netral),
perubahan temperature tidak berpengaruh terhadap nilai tersebut. Namun
jika larutan bersifat asam atau basa, pembentukan ion sangat dipengaruhi
oleh temperatur. Dan karena pembacaan pH distandardisasi pada temperatur
ruang 25°C, maka keberadaan sensor temperature sangat krusial untuk
mendapatkan pembacaan pH meter yang akurat. Tiga sensor pH meter yang
terendam di dalam larutan yakni elektrode kaca, electrode referensi, dan
sensor temperatur, dapat digabungkan menjadi satu komponen probe saja
sehingga didapatkan bentuk sensor pH meter yang lebih praktis.

4. Amplifier
Setiap pH meter selalu membutuhkan penguat voltase atau dikenal dengan
amplifier. Voltase yang dihasilkan oleh dua elektrode pH meter terlalu
rendah yakni hanya sekitar 60 mV untuk setiap tingkatan nilai pH. Jika pada
pH netral (=7) beda potensial antar elektrode kaca dengan referensi sama
dengan nol, maka besar voltase yang dihasilkan oleh keduanya pada nilai
pH terendah hingga tertinggi (0≤pH≤14) adalah di antara angka -350 mV
hingga +350 mV. Agar voltase ini dapat diproses di mikrokontroler, maka
harus diperkuat oleh amplifier. Sebagai contoh pada salah satu tipe amplifier
pH meter, amplifier ini akan memperkuat voltase menjadi pada rentangan 0
hingga 14 V. Sehingga jika potensiometer membaca nilai 4,5 V, maka pH
larutan yang diukur adalah 4,5.

5. Mikroprosesor
Mikroprosesor pada pH meter berfungsi untuk menterjemahkan nilai voltase
yang dikirim oleh amplifier menjadi nilai pH. Perhitungan kompensasi nilai
temperature larutan terukur, juga dihitung oleh mikroprosesor ini.
Mikroprosesor juga memprosesemua opsi input yang ada pada pH meter.
Hasil dari pemrosesan mikroprosesor ini ditampilkan pada layar LCD pH
meter.

Cara Kerja pH Meter


Dalam penggunaan Ph Meter ada beberapa cara menggunakan Ph Meter di
bawah ini sebagai berikut :

1) Masukkan elektroda ke dalam sampel dan mulailah pembacaan. Setelah


elektroda dimasukkan ke dalam sampel, tekan tombol ukur dan biarkan
elektroda di dalam sampel selama kira-kira 1-2 menit.
2) Tentukan kadar pH. Setelah pembacaan stabil, tekan tombol ukur.
Inilah kadar pH sampel yang dihasilkan
3) Bersihkan elektroda setelah digunakan. Bilas elektroda dengan air
murni dan keringkan dengan tisu bebas serat. Anda bisa menyimpan pH
meter setelah bersih dan kering.

Kelebihan dan Kekurangan pH Meter


1) Kelebihan Ph Meter :
- Hasil lebih akurat dibandingkan kertas ph
- Ketelitiannya lebih tinggi
- Penggunaannya lebih cepat
- Pemakaiannya bisa berulang-ulang

2) Kekurangan pH meter :
- Peka terhadap zat lain/senggolan
- Tidak dapat untuk lingkungan dengan suhu tinggi
- Harganya mahal
- Perlu dilakukan kalibrasi pada tiap pengukuran pH atau harus menetralkan
pH meter yang telah digunakan sehingga nilai pH kurang tepat dan kalibrasi
alat cukup lama.

F. KESIMPULAN
Rotary evaporator merupkan alat yang digunakan untuk membantu proses
evaporasi menjadi lebih maksimal. Rotary evaporator berfungsi untuk memisahkan
suatu pelarut (solvent) dari sebuah larutan, sehingga akan menghasilkan ekstrak
dengan kandungan atau konsetrasi lebih pekat atau sesuai kebutuhan. Prinsip kerja
Rotary Evaporator adalah bekerja dengan merubah energi listrik menjadi gerak dan
energi panas. Energi panas diperlukan untuk memanaskan chamber water bath, dan
energi gerak diperlukan untuk memutar(rotasi) labu alas bulat. Adapun 5
Komponen atau Bagian – bagian dari Rotary Evaporator yaitu : Labu Alas Bulat,
Water Bath Chamber, Labu Pelampung (receiver flask), Kondensor dan Main Unit.
PH meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tingkat asam-basa suatu
larutan Alat ini digunakan di laboratorium untuk mengukur derajat keasaman (pH)
suatu larutan, apakah larutan tersebut tergolong asam, basa atau netral. Fungsi pH
Meter yang utama adalah untuk mengukur kadar pH atau keasaman dari suatu
benda (umunya cairan atau tanah). Adapun bagian – bagian dari pH meter yaitu :
Elektrode Kaca, Elektrode Referensi, Termometer, Amplifier dan Mikroprosesor.

G. DAFTAR PUSTAKA
Analitika. 22 Oktober 2021. “Fungsi Rotary Evaporator yang perlu anda Ketahui”,
https://analitika.co.id/fungsi-rotary-evaporator/#Fungsi_Rotary_Evaporator .
Diakses pada 13 Nopember 2022

Andaru. 18 Februari 2020. “Rotary Evaporator – Pengertian, Fungsi, Prinsip Kerja


dan Bagian”,
https://andarupm.co.id/rotary-
evaporator/#:~:text=Rotary%20Evaporator%20adalah%20alat%20laboratorium,leb
ih%20pekat%20atau%20sesuai%20kebutuhan. Diakses pada 13 Nopember 2022.

Hyprowira. 22 Desember 2020. “Bagaimana Prinsip Kerja pH Meter?”.


https://hyprowira.com/blog/prinsip-kerja-ph-meter. Diakses pada 13 Nopember
2022

Juliana, I Nengah. 29 juni 2013.“Laporan Rotary Evaporator”


http://inengahjuliana.blogspot.com/2013/06/laporan-rotary-evaporator.html .
Diakses pada 13 Nopember 2022

Mitra, Sinergi. 1 Desember 2020. “Jenis-jenis pH Meter dan Cara


Pemeliharaannya”. https://sinergimitra.com/2020/12/01/jenis-jenis-ph-meter-dan-
cara-pemeliharaannya/ . Diakses pada 13 Nopember 2022.

PPT Kelompok 6. “Rotary Evaporator dan pH Meter”.


https://docs.google.com/presentation/d/1_XfMYSq3UbaK7SyGkBMzV3goXh1dSr
qE/edit?usp=share_link&ouid=106184663535306210442&rtpof=true&sd=true .
Diakses pada 13 Nopember 2022.
PRAKTIKUM 7
A. JUDUL PRAKTIKUM
Elektroforesa, Densitometer, Turbidimeter

B. DASAR TEORI
Elektroforesis gel merupakan teknik elektroforesis utama dalam bidang biologi
molekuler. Elektroforesis gel digunakan untuk memisahkan DNA, RNA, atau protein
dengan menggunakan medan listrik.
Turbidimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kekeruhan air. Kekeruhan
air disebabkan oleh zat yang tersuspensi baik yang zat anorganik maupun organik. Zat
anorganik biasanya merupakan lapukan batuan dan logam, sedangkan organik berasal
dari buangan industri yang dapat menjadi makanan bakteri dan perkembangbiakkan
bakteri dapat menambah kekeruhan air.
Densitometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur densiti (kerapatan) zat cair
secara langsung. Angka angka yang tertera pada tangkai berskala secara langsung
menyatakan massa jenis zat cair yang permukaannya tepat pada angka yang tertera.

C. ALAT DAN BAHAN


Alat :
8. Elektroforesa
9. Densitometer
10. Turbidimeter

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

NO NAMA GAMBAR FUNGSI PROSEDUR


ALAT KERJA ALAT
1 Elektroforesa • Memisahkan • Sampel DNA
fragmen ditempatkan
DNA/RNA dalam kotak
• Memisahkan gel sebelum
nanopartikel diletakkan di
• Analisis hasil sumur
isolasi gen dan • Molekul
protein bermuatan,
bergerak
melalui gel
saat arus
listrik
melewatinya
yang mana
arus listrik
dialirkan ke
seluruh gel.
• Molekul
yang lebih
kecil,
bermigrasi
lebih cepat
serta
bergerak
lebih jauh
dibandingkan
fragmen
lebih besar.
Karena itu,
molekul
dipisahkan
berdasarkan
ukuran.
• Fragmen
DNA
bermigrasi
melalui gel
saat daya
dihidupkan
dan gel
mengalir
kemudian
fragmen
dipisahkan
berdasarkan
ukurannya.
• Setelah
fragmen
dipisahkan,
gel dapat
diperiksa dan
dilihat
ukuran pita
yang
ditemukan.
• Perbandingan
pita dalam
sampel
dengan
tangga DNA
dapat
diperkirakan
ukurannya.

2 Densitometer • Untuk mengukur • Langkah


densitas suatu awal yang
benda yang perlu
memantulkan dilakukan
cahaya yaitu larutan
(reflection zat zair yang
densitometer) sudah diukur
atau yang masa
meneruskan jenisnya
cahaya ditempatkan
(transmission pada sebuah
densitometer). tabung kaca.
• Selanjutnya
Anda bisa
mencelupkan
densitometer
secara pelan-
pelan dan
pastikan
bahwa tinggi
zat cair
tersebut
benar-benar
cukup.
• Setelah itu
tunggu
hingga posisi
stabil dan
massa jenis
zat cair pun
dapat dibaca.
• Skala yang
ditunjukkan
pada
permukaan
dari zat cair
yang telah
diukur masa
jenisnya.

3 Turbidimeter • Alat yang • Sambungkan


digunakan turbidimeter
untuk mengukur degan
kekeruhan air sumber arus
atau suatu listrik dan
larutan. diamkan
selama
kurang lebih
15 menit.
• Seting
turbidimeter
sehingga
angka yang
tertera pada
display
menunjukkan
angka 0
• Lakukan
pengukuran
larutan
standar dan
sesuaikan
nilai yang
terdisplay
pada
turbidimeter
dengan cara
memutar
tombol
pengatur
hingga nilai
yang tertera
pada display
sesuai
dengan nilai
larutan
standar.
• Masukkan
sampel pada
tempat
pengukuran
sampel yang
ada pada
turbidimeter
• Baca skala
pengukuran
kekeruhan
(disarankan
melakukan
pembacaan
dengan
replikasi 3x)

E. PEMBAHASAN
Elektroforesis gel merupakan teknik elektroforesis utama dalam bidang biologi
molekuler. Elektroforesis gel digunakan untuk memisahkan DNA, RNA, atau protein
dengan menggunakan medan listrik. Fungsi utama dari elektroforesis adalah
Memisahkan fragmen DNA/RNA, Memisahkan nanopartikel, Analisis hasil isolasi gen
dan protein. Cara kerja dari elektroforesis adalah sebagai berikut :
1) Sampel DNA ditempatkan dalam kotak gel sebelum diletakkan di sumur
2) Molekul bermuatan, bergerak melalui gel saat arus listrik melewatinya yang mana
arus listrik dialirkan ke seluruh gel.
3) Molekul yang lebih kecil, bermigrasi lebih cepat serta bergerak lebih jauh
dibandingkan fragmen lebih besar. Karena itu, molekul dipisahkan berdasarkan
ukuran.
4) Fragmen DNA bermigrasi melalui gel saat daya dihidupkan dan gel mengalir
kemudian fragmen dipisahkan berdasarkan ukurannya.
5) Setelah fragmen dipisahkan, gel dapat diperiksa dan dilihat ukuran pita yang
ditemukan.
6) Perbandingan pita dalam sampel dengan tangga DNA dapat diperkirakan ukurannya.
Jenis Elektroforesis DNA/RNA

• Elektroforesis gel agarose : horizontal

• Elektroforesis gel poliakrilamida : vertikal

Elektroforesis Protein

• PAGE (PolyAcrilamide Gel Electrophoresis)

• SDS PAGE

• Blue Native Page (BN-PAGE)


• Zymogram PAGE
• Isoelectric Forusing (IEF)

2-D Electrophoresis

Turbidimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kekeruhan air. Kekeruhan
air disebabkan oleh zat yang tersuspensi baik yang zat anorganik maupun organik. Zat
anorganik biasanya merupakan lapukan batuan dan logam, sedangkan organik berasal
dari buangan industri yang dapat menjadi makanan bakteri dan perkembangbiakkan
bakteri dapat menambah kekeruhan air. Cara kerja Turbidimeter adalah sebagai berikut :
• Sambungkan turbidimeter degan sumber arus listrik dan diamkan selama kurang
lebih 15 menit.
• Seting turbidimeter sehingga angka yang tertera pada display menunjukkan angka
0
• Lakukan pengukuran larutan standar dan sesuaikan nilai yang terdisplay pada
turbidimeter dengan cara memutar tombol pengatur hingga nilai yang tertera pada
display sesuai dengan nilai larutan standar.
• Masukkan sampel pada tempat pengukuran sampel yang ada pada turbidimeter
• Baca skala pengukuran kekeruhan (disarankan melakukan pembacaan dengan
replikasi 3x)
Jenis jenis turbidimeter :
• Bech top dan portabel digunakan untuk menganalisa sampel ambil atas unit
Bech biasanya digunakan sebagai laboratorium stasioner instrumen dan tidak
dimaksudkan untuk menjadi portabel.
• On-line instrumen biasanya dipasang di lapangan dan terus-menerus
menganalisa aliran sampel tumpah off dari proses unit sampling.

Fungsi dari Turbidimeter yaitu sebagai alat yang digunakan untuk mengukur
kekeruhan air atau suatu larutan.

Densitometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur densiti (kerapatan) zat
cair secara langsung. Angka angka yang tertera pada tangkai berskala secara langsung
menyatakan massa jenis zat cair yang permukaannya tepat pada angka yang tertera.
Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan densitometer adalah
sebagai berikut:

• Densitometer harus dikalibrasi terlebih dahulu sebelum digunakan


• Pada saat menggunakan densitometer, pastikan bahwa densitometer tidak
menyentuh dinding dan atau dasar wadah sampel. Jika densitometer
menyentuh dinding wadah sampel, maka densitoemetr harus diputar sehingga
posisinya tepat ditengah wadah sampel.
• Jika densitometer akan digunakan untuk mengukur sampel yang lain, maka
densitometer harus dibilas dengan aquades dan dikeringkan sebelum
menggunakan sampel yang lain.
Secara umum, penggunaan alat densitometer dalam penentuan bobot jenis
didasarkan pada pembacaan seberapa dalamnya tabung gelas yang tercelup yang
dibaca tepat pada miniskus cairan. Panjang tabung yang tercelup pada cairan
menunjukkan bobot jenis cairan, semakin rendah bobot jenisnya, semakin rendah pula
bagian densitometer yang tercelup pada cairan. Untuk itu alat densitometer harus
bebas dan tegak lurus terapung dalam cairan. Kegunaan dari alat ini sebagai berikut :

• Untuk mengukur densitas bahan transparan (densitometer transmisi)


• Untuk mengukur densitas cahaya yang dipantulkan dari permukaan
(densitometer refleksi)

• Untuk mengukur saturasi warna cetak oleh para profesional dan kalibarasi
peralatan pencetakan.

• Untuk membuat penyesuaian warna sehingga hasil sesuai dengan warna yang
diinginkan

F. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa dari ketiga alat tersebut dari
Elektroforesis, Densitometer, dan Turbidimeter memiliki definisi masing – masing dan
fungsinya masing – masing seperti Elektroforesis berfungsi sebagai memisahkan
DNA/RNA, Turbidimeter berfungsi sebagai alat untuk mengukur kekeruhan air, dan
Densitometer berfungsi untuk mengukur kerapatan zat cair.

G. DAFTAR PUSTAKA

Power Point Instrumentasi Kelompok 7, “Elektroferesa,


Turbidimeter, Densitometer”

(Maulana & Indrato, 2013) POLTEKKESSBY-Studi-1546-draftSEMINAR.pdf


(poltekkesdepkes-sby.ac.id)

(Laboratorium, 2017; Laboratorium, 2017)


https://labterpadu.uii.ac.id/fasilitas/alat/turbidimeter#:~:text=urbidimeter%20adalah%2
0alat%20yang%20digunakan,dipantulkan%20terhadap%20sinar%20yang%20datang.

(Densitometer, 2019) https://www.pengelasan.net/densitometer/


PRAKTIKUM 8
A. JUDUL PRAKTIKUM
Spektrofotometer

B. DASAR TEORI
Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari
spektrometer dan fotometer. Spektrometer ialah menghasilkan sinar dari spectrum dan
panjang gelombang tertentu, sedangkan fotometer adalah alat pengukur intensitas
cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi.Jadi spektrofotometer adalah alat
yang digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energy tersebut
ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang.
Secara garis besar spetrofotometer berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk
melakukan analisa ataupun menghitung seberapa besar konsentrasi senyawa yang ada
pada sebuah sample. Misalkan untuk mengetahui seberapa besar konsentrasi nikel
yang terkandung pada sample air limbah yang ada di laut tertentu. Bagi dunia medis
spektrofotometer berfungsi untuk mengukur konsentrasi beberapa molekul penting
seperti DNA, protein hingga mengukur konsentrasi kultur sel bakteri. Dengan
menggunakan spektrofotometer hasil yang diperoleh cukup akurat.
Prinsip kerja Spektrofotometer juga terkenal dengan prinsip hukum lambert beer.
Hukum lambert beer adalah hukum yang berhubungan erat dengan penyerapan atau
absorbsi dan intesitas cahaya. Intensitas cahaya ini sebenarnya bergantung pada
konsentrasi dari sampel yang ada. Hukum lambert beer ini adalah dasar fotometri
dalam melakukan sebuah analisis sampel.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Spektrofotometer

D. HASIL DAN PEMBAHASAN


NO NAMA ALAT GAMBAR FUNGSI PROSEDUR
KERJA ALAT
1 Spektrofotometer • Untuk • Pertama,
mengukur pastikan
konsentrasi sumber
beberapa cahaya bisa
molekul berfungsi
penting dengan baik.
seperti Anda bisa
DNA, menggunakan
protein lampu
• Untuk natrium
Mengukur sebagai
konsentrasi sumber
kultur sel cahaya.
bakteri • Kedua,
arahkan
spektrometer
tepat di
hadapan
sumber
cahaya.
Tujuannya
adalah
supaya
cahaya bisa
langsung
menuju lensa
kolimator.
• Ketiga, anda
harus
kalibrasikan
spektrometer
terlebih
dahulu. Catat
sudut mula-
mula saat
bagian
teleskop dan
lensa
kolimator
berada di
sumbu yang
sama.
• Keempat,
siapkan dan
letakkan
cermin
prisma yang
akan diukur
indeks
biasnya.
• Kelima, atur
teleskop
hingga
tampak garis-
garis
spektrum
pada setiap
• panjang
gelombang.
• Keenam,
geser
teleskop
hingga
benang silang
saling
berhimpitan
dengan garis-
garis
spektrum.
• Ketujuh, catat
sudut dispersi
yang muncul
saat spektrum
cahaya telah
terlihat jelas.

E. PEMBAHASAN
Jenis – jenis spektofotometer sebagia berikut:
1) SPEKTROFOTOMETER SINGLE BEAM
Jenis spektrofotometer yang pertama ada spektrofotometer single beam (sinar
tunggal). Spektrofotometer sinar tunggal adalah instrumen analisis yang membuat
semua gelombang cahaya yang datang dari sumber cahaya melewati sampel.
2) SPEKTROFOTOMETER DOUBLE BEAM
Salah satu dari jenis jenis spektrofotometer berikutnya adalah
spektrofotometer berkas ganda, yakni instrumen analisis dimana berkas cahaya
yang berasal dari sumber cahaya terbagi menjadi dua fraksi. Satu fraksi bertindak
sebagai referensi (berkas referensi), sedangkan fraksi lainnya melewati sampel
(berkas sampel). Akibatnya, berkas referensi tidak melewati sampel.
3) SPEKTROFOTOMETER VISIBLE
Ini merupakan instrumen yang berfungsi untuk mengukur absorbansi zat yang
akan diuji untuk cahaya tampak dan untuk melakukan analisis kualitatif dan
kuantitatif di atasnya. Digunakan di bidang kedokteran dan kesehatan, uji klinis,
pemantauan lingkungan, produksi makanan, dan sebagainya.
4) SPEKTROFOTOMETER UV
Spektrofotometer UV adalah jenis spektroskopi instrumen yang berfungsi
untuk mengukur absorbansi cahaya melintasi rentang ultraviolet dari spectrum
elektromagnetik. Banyak digunakan di :Kimia analitik, forensic, ilmu DNA &
RNA, farmasi, biologi,ilmu lingkungan, dan banyak lagi.
5) SPEKTROFOTOMETER UV VIS
Jenis spektrofotometer UV-VIS umumnya berfungsi untuk mengukur
absorbansi bahan dan analisis kuantitatif pada sinar tampak (visible), UV, atau
ultraviolet. Rentang panjang gelombang terukur dari spektrofotometer tampak
ultraviolet adalah 200 ~ 1100 nm di wilayah ultraviolet.
6) SPEKTROFOTOMETER INFRA RED (IR)
Jenis spektrofotometer ini persis mengacu pada cahaya yang terpancar dari
sumber cahaya, kemudian terbagi menjadi dua berkas energi dan simetri yang
sama. Satu sinar adalah cahaya sampel yang melewati sampel, sedangkan sinar
lainnya adalah lampu referensi sebagai referensi.
7) SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM
Spektrofotometer serapan atom adalah instrumen laboratorium yang berfungsi
untuk menganalisis konsentrasi unsur dalam sampel cair. Analisisnya dilakukan
berdasarkan energi yang diserap dari panjang gelombang cahaya tertentu
(biasanya 190 hingga 900 nm).
Bagian – Bagian Spektrofotometer :
1) Sumber Radiasi
Sumber sinar ini berasal dari spektrofotometer dengan beberapa jenis lampu.
Diantaranya ada lampu hidrogen, lampu deuterium yang memiliki panjang
gelombang 180-350 nm, lampu xenon, dan lampu pijar tungsten yang
memiliki panjang gelombang 350-2500 nm.
2) Monokromator
Selanjutnya ada bagian monokromator yang terdapat
pada spektrofotometer ini berfungsi untuk memecah sumber cahaya radiasi
menjadi radiasi dengan pita energi yang lebih sempit (monokromatis).
3) Wadah Sampel (Kuvet)
Yang ketiga ada wadah sampel atau kuvet. Kuvet ini berfungsi untuk menaruh
sampel larutan yang akan diuji.
4) Detektor
Detektor pada alat spektrofotometer ini berfungsi untuk menangkap cahaya.
Cahaya tersebut nantinya akan diteruskan dari sampel dan mengubahnya
menjadi arus listrik.
Cara kerja dari Spektrofotometer sebagai berikut :
• Pertama, pastikan sumber cahaya bisa berfungsi dengan baik. Anda bisa
menggunakan lampu natrium sebagai sumber cahaya.
• Kedua, arahkan spektrometer tepat di hadapan sumber cahaya. Tujuannya
adalah supaya cahaya bisa langsung menuju lensa kolimator.
• Ketiga, anda harus kalibrasikan spektrometer terlebih dahulu. Catat sudut
mula-mula saat bagian teleskop dan lensa kolimator berada di sumbu yang
sama.
• Keempat, siapkan dan letakkan cermin prisma yang akan diukur indeks
biasnya.
• Kelima, atur teleskop hingga tampak garis-garis spektrum pada setiap
• panjang gelombang.
• Keenam, geser teleskop hingga benang silang saling berhimpitan dengan
garis-garis spektrum.
• Ketujuh, catat sudut dispersi yang muncul saat spektrum cahaya telah
terlihat jelas.
• Terakhir, hitung indeks bias cermin prisma berikut panjang gelombangnya.

Cara Merawat Spektrofotometer:

• Lakukan warning-up atau pemanasan pada alat spektrofotometer selama 25-


20 menit
• Speltrofotometer sebisa mungkin tidak terpapar sinar matahari langsung,
karena dapat ,engganggu pengukuran
• Simpan alat spektrofotometer di dalam ruangan dengan suhu yang stabil
dan diatas meja yang permanen
• Pastikan kuvet selalu bersih dari bekas sampel sebelum digunakan
• Saat melakukan kuvet, pastikan kuvet selalu dalam keadaan kering
• Lakukan kalibrasi panjang gelomvang dan absorban secara teratur

F. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpilkan bahwa Spektrofotometer adalah alat yang
terdiri dari spektrometer dan fotometer. Spektrometer ialah menghasilkan sinar dari
spectrum dan panjang gelombang tertentu, sedangkan fotometer adalah alat pengukur
intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi.Jadi spektrofotometer
adalah alat yang digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energy tersebut
ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang.
Fungsi dari alat ini adalah Untuk mengukur konsentrasi beberapa molekul penting
seperti DNA, protein, dan Untuk Mengukur konsentrasi kultur sel bakteri. Prinsip
kerja dari alat ini juga terkenal dengan prinsip hukum lambert beer. Hukum lambert
beer adalah hukum yang berhubungan erat dengan penyerapan atau absorbsi dan
intesitas cahaya.
G. DAFTAR PUSTAKA

Power Point Instrumentasi Kelompok 8, “Spektrofotometer”

(Sains, 2021), Bagian – Bagian Spektrofotometer https://analitika.co.id/bagian-


bagian-spektrofotometer/#Bagian_Bagian_Spektrofotometer

Sumber Jenis – Jenis Spektrofotometer https://lsi.fleischhacker-asia.biz/jenis-jenis-


spektrofotometer/

Sumber Spektrofotometer
https://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/61183/Spektrofotometri.pdf?
sequence=1&isAllowed=y
PRAKTIKUM 9
A. JUDUL PRAKTIKUM
Elektrolit Analyzer Dan Blood Gas Analyzer

B. DASAR TEORI
Elektrolit analyzer merupakan alat yang digunakan untuk pemeriksaan kimia
klinik yang dapat mendeteksi ion garam anorganik, ion kalsium, ion Natrium, ion
Klorida, ion Magnesium, ion Kalium sampel bahan kecil dll.
Blood gas analyzer digunakan untuk mengidentifikasi gangguan asam-basa
spesifik pada tingkat kompensasi yang telah terjadi, untuk mengukur tekanan parsial
gas yang ada didalam darah seperti CO2, O2, dan pH.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Elektrolit Analyzer
2. Blood Gas Analyzer

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

NO NAMA GAMBAR FUNGSI PROSEDUR ALAT


ALAT KERJA
1 Elektrolit • Elektrolit • Tekan tombol
Analyzer analyzer analyze pada menu
merupakan alat utama dan dilayar
yang digunakan akan menampilkan
untuk sampel dan screen
pemeriksaan (ID, Sequence,
hematologi klinik, ACC, nama).
guna mengetahui • Kemudian diisi
kadar nomor identitas
hemoglobin, pasien yang
lekosit, trombosit diinginkan lalu tekan
dan hematokrit enter, setelah itu
pasien yang tekan
dirawat. Analyze kemudian
jarum sampel akan
keluar.
• Letakkan serum
yang akan dianalisa
pada jarum sampel
kemudian tekan
analyze
kembali dan sampel
akan terhisap setelah
itu secara otomatis
jarum sampel akan
masuk kedalam dan
akan membaca hasil
elektrolit sampel.
• Analisa akan
berjalan dan
ditunggu selama
dalam posisi semula.
Sampel akan
diproses
dalam beberapa
detik.
• Setelah itu hasil
akan dikeluarkan
pada layar dan
diprint secara
otomatis.
• Setelah hasil keluar
maka tampilan menu
pada layar akan
kembali ke sampel
data
screen dan siap
untuk melakukan
sampel berikutnya.
2 Blood Gas • Untuk • Apabila alat sudah
Analyzer mengetahui atau dalam kondisi ready
mengevaluasi for analysa tekan
pertukaran Analyzer
Oksigen (O2), maka, selang
Carbondioksida pengisap sampel
(CO2) dan status akan keluar secara
asam-basa dalam otomatis kemudian
darah arteri. masukan sampel
bersamaan tekan lagi
analyzer sampai
sampel terhisap
secara otomatis.
• Lakukan daftar isian
seperti yang terlihat
dilayar monitor,
sample ID
HB, suhu badan,
jenis sample ,
kemudian clear 2x.
• Alat akan
menghitung secara
otomatis dalam
waktu yang relatif
cepat hasil akan
keluar melalui
printer.

E. PEMBAHASAN
Elektrolit analyzer merupakan alat yang digunakan untuk pemeriksaan
kimia klinik yang dapat mendeteksi ion garam anorganik, ion kalsium, ion Natrium,
ion Klorida, ion Magnesium, ion Kalium sampel bahan kecil dll. Komponen yang
terdapat dalam elektrolit analyzer yaitu electrode module, waste chamber,
peristaltic pump, sample probe, reagen module.
Berikut prosedur kerjanya yaitu tekan tombol analyze pada menu utama dan
dilayar akan menampilkan sampel dan screen (ID, Sequence, ACC, nama).
Kemudian diisi nomor identitas pasien yang diinginkan lalu tekan enter, setelah itu
tekan analyze kemudian jarum sampel akan keluar. Letakkan serum yang akan
dianalisa pada jarum sampel kemudian tekan analyze kembali dan sampel akan
terhisap setelah itu secara otomatis jarum sampel akan masuk kedalam dan akan
membaca hasil elektrolit sampel. Analisa akan berjalan dan ditunggu selama dalam
posisi semula. Sampel akan diproses dalam beberapa detik. Setelah itu hasil akan
dikeluarkan pada layar dan diprint secara otomatis. Setelah hasil keluar maka
tampilan menu pada layar akan kembali ke sampel data screen dan siap untuk
melakukan sampel berikutnya. Ada beberapa cara perawatan alat yaitu hisapkan
protein removing sampel, lakukan berulang-ulang trouble shooting, bersihkan
aspirasi system apabila terjadi sumbatan, jika nilai tidak sesuai lakukan kalibrasi
ulang.
Blood gas analyzer digunakan untuk mengidentifikasi gangguan asam-basa
spesifik pada tingkat kompensasi yang telah terjadi, untuk mengukur tekanan
parsial gas yang ada didalam darah seperti CO2, O2, dan pH. Prinsip kerja dari
blood gas analyzer yaitu gas sampel yang diambil melalui probe akan masuk ke
setiap sampel sel secara bergiliran dimana gas sampel akan dibandingkan dengan
gas standar melalui pemancaran system infra red dimana akan menghasilkan
perbedaan panjang gelombang yang akan dikonversi receiver menjadi signal
analog.
Berikut prosedur kerja dari alat tersebut, apabila alat sudah dalam kondisi
ready for analysa tekan Analyzer maka, selang pengisap sampel akan keluar secara
otomatis kemudian masukan sampel bersamaan tekan lagi analyzer sampai sampel
terhisap secara otomatis. Lakukan daftar isian seperti yang terlihat dilayar monitor,
sample ID HB, suhu badan, jenis sample , kemudian clear 2x. Alat akan
menghitung secara otomatis dalam waktu yang relatif cepat hasil akan keluar
melalui printer. Adapun cara perawatan alat tersebut yaitu hisapkan protein
removing layaknya sampel kemudian lakukan langkah tersebut berulang – ulang.

F. KESIMPULAN
Jadi dapat di tarik kesimpulan yaitu elektrolit analyzer dan blood analyzer
memiliki kedudukan fungsi yang hampir sama, sehingga kedua alat ini sangat
penting berada di dalam laboratorium khususnya laboratorium hematologi.

G. DAFTAR PUSTAKA
Power Point Instrumentasi Kelompok 9. “Elektrolit Analyzer Dan Blood Gas
Analyzer”

https://www.google.com/url?sa=i&url=http%3A%2F%2Fwww.xinmedical.com%2
Fid%2Felectrolyte-analyzer.html&psig=AOvVaw1o-
bA3r0fBTSKHIY3jEbey&ust=1669269780122000&source=images&cd=vfe&ved=
0CAMQtaYDahcKEwiogMXE4sT7AhUAAAAAHQAAAAAQBg
https://brainly.co.id/tugas/24578025 - :~:text=rb%20orang%20terbantu-
,Jawaban%3A,dan%20hematokrit%20pasien%20yang%20dirawat.
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.paramedical.it%2F
en%2Fnegozio%2Fblood-gas-analyzer-pkl-ppc-
80800ace%2F&psig=AOvVaw3AlmWFk7PfjRL5D9pGIK9y&ust=166927016021
5000&source=images&cd=vfe&ved=0CAMQtaYDahcKEwjA1KL648T7AhUAA
AAAHQAAAAAQBg
https://rsstellamaris.com/?page_id=785 -
:~:text=Blood%20Gas%20Analyzer%20merupakan%20pemeriksaan,asam%2Dbas
a%20dalam%20darah%20arteri.
https://drive.google.com/file/d/1VPY50u-Kn2jx6shunp9NbSVPuPz0wY-
U/view?usp=drivesdk
PRAKTIKUM 10
A. JUDUL PRAKTIKUM
Hematology Analyzer

B. DASAR TEORI
Hematology ini berasal dari bahasa Yunani yakni haima, yang memiliki arti sebagai
darah. Sehingga kita kenal sekarang sebagai hematology. Hematology analyzer
adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mengukur dan menghitung jumlah sel
darah. Alat hematology analyzer ini pun memiliki sejarah yang cukup unik. Jadi, pada
tahun 1950-an, para analis dan juga teknisi laboratorium sudah sering melakukan
beberapa penelitian mengenai sel darah dalam tubuh. Namun, penelitian yang dilakukan
membutuhkan waktu yang lama dan juga tidak konsisten dari segi hasil. Karena, pada
saat itu penelitian hanya dilakukan di bawah mikroskop yang dimana penggunaannya
pun akan memakan waktu yang cukup banyak. Karena keresahan inilah, akhirnya
seorang ilmuwan bernama Wallace H. Coulter menciptakan alat hematology pertama
yang ia rekayasa. Pada saat itu, alat hematology menggunakan prinsip analisis hitungan
Coulter. Alat ini pun terus berkembang hingga sekarang yang kita semua kenal dengan
sebutan hematology analyzer.

C. ALAT DAN BAHAN


Alat :
11. Hematology Analyzer

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

NO NAMA GAMBAR FUNGSI PROSEDUR KERJA


ALAT ALAT
1. Hematology • Pemeriksaan • Sampel darah
Analyzer darah lengkap. disimpan dalam
• Mendiagnosa tube.
penyakit yang • Hubungkan kabel
berhubungan power dengan
dengan darah. listrik.
• Hidupkan alat.
• Ada tampilan di
display.
• Campurkan sampel
darah di tube
dengan
antikoagulan.
• Tekan tombol
“whole blood”.
• Tekan tombol ID.
• Tekan bagian atas
sampel dan
letakkan.
• Klik tombol RUN
untuk memulai.
• Tunggu beberapa
saat.
• Hasil muncul di
display secara
otomatis.

E. PEMBAHASAN
Hematology analyzer adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mengukur dan
menghitung jumlah sel darah. Alat hematology analyzer ini berfungsi untuk melakukan
pemeriksaan darah secara lengkap. Yakni pemeriksaan hemoglobin, kadar leukosit,
kadar eritrosit hingga kadar trombosit. Tak hanya itu, alat ini juga mampu mendeteksi
atau mendiagnosa beberapa penyakit yang berhubungan dengan darah, diantaranya
seperti diabetes dan kanker darah. Adapun bagian-bagian dari hematology analyzer ini,
yaitu tombol on/off, interface (ukuran besar), interface (ukuran kecil), display, tombol
navigasi, dan sampel Inlet. Secara umum, prinsip kerja hematology analyzer ini
terbilang mudah. Yakni sampel darah yang ada dilakukan pencampuran dengan
menggunakan campuran reagen untuk hingga terjadi proses yang disebut dengan
hemolyzing. Dari proses ini akan terbagi menjadi beberapa tujuan, bisa pengukuran
leukosit, trombosit maupun eritrosit. Jika sudah, maka semua data dari sampel darah
tersebut akan diolah pada mikroprosesor, dan data akan ditampilkan dalam layar
monitor. Terdapat 2 jenis hematology analyzer yang sering digunakan baik di rumah
sakit ataupun klinik. Diantaranya ada semi otomatis dan juga otomatis. Pada semi
otomatis, proses dilusi atau pencampuran sampel darah dengan koagulan harus
dilakukan secara manual. Sehingga memakan waktu yang lama. Sedangkan pada
otomatis, proses dilusi, hemolyzing, perhitungan, display dan print out akan dilakukan
secara otomatis. Sehingga, proses pun akan berjalan cepat dan efisien.

Cara menggunakan hematology analyzer ini ada beberapa tahapan, yaitu sampel
darah disimpan dalam tube; hubungkan kabel power dengan listrik; hidupkan alat; ada
tampilan di display; campurkan sampel darah di tube dengan antikoagulan, tekan
tombol “whole blood”; tekan tombol ID; tekan bagian atas sampel dan letakkan; klik
tombol RUN untuk memulai; tunggu beberapa saat; dan hasil muncul di display secara
otomatis. Selain itu, terdapat juga kelebihan dan kekurangannya dari jenis-jenis
hematology analyzer. Jenis semi otomatis memiliki kelebihan, yaitu sebagai media
pembelajaran dan dapat menghitung sel abnormal. Sedangkan kekurangannya yaitu
membutuhkan waktu lama dan jumlah sampel banyak. Lalu jenis otomatis memiliki
kelebihan yaitu jumlah sampel sedikit, membutuhkan waktu singkat, dan hasil lebih
akurat karena melewati quality control. Sedangkan kekurangannya yaitu perawatan
yang susah dan tidak dapat menghitung sel abnormal. Selanjutnya, dalam merawat
hematology analyzer ini dapat dilakukan dengan cara bersihkan alat dari debu; jangan
gunakan dalam jangka waktu 24 jm secara terus menerus; simpan di area datar dan
kering; dan jaga suhu ruangan.

F. KESIMPULAN
Dari uraian materi tadi dapat disimpulkan bahwa Hematologi Analyzer merupakan
suatu alat yang digunakan untuk pemeriksaan darah untuk mendiagnosa penyakit-
penyakit yang terkandug dalam darah tersebut. Selain itu, Hematologi Analyzer
memiliki 2 jenis yang merupakan alat yang mempunyai keakuratan (presisi) yang tinggi
hingga sangat tinggi. Dari kelebihan yang dimiliki oleh Hematologi Analyzer terdapat
juga kekurangan yang disebabkan oleh pemakaian alat yang tidak sesuai prosedur
sehingga dapat mengurangi kepresisi-an dari alat ini.

G. DAFTAR PUSTAKA

Power Point Instrumentasi Kelompok 10. “Hematology Analyzer”

https://andarupm.co.id/mengenal-hematology-analyzer/

https://youtu.be/bJwQyRiYRX8
PRAKTIKUM 11
A. JUDUL PRAKTIKUM
ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay)

B. DASAR TEORI
Enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) adalah teknik assay yang
berbasiskan plat/lempengyang dirancang untuk mendeteksi dan kuantifikasi
peptida, protein, antibodi dan hormon. Pada ELISA, antigen harus diimobilisasi ke
permukaan yang solid dan kemudian ditambahkan antibodi yang berikatan dengan
enzim. Deteksi dilakukan dengan menilai aktivitas enzim konjugat melalui
inkubasi dengan substrat untuk memproduksi suatu produk yang terukur. Elemen
yang penting dalam strategi deteksi pada ELISA adalah interaksi spesifik
antigenantibodi. Pemeriksaan ELISA umumnya dilakukan menggunakan
plat/lempeng polystyrene 96 (atau (384 sumuran) yang akan secara pasif mengikat
antibodi dan protein. Reaktan dari pemeriksaan ELISA yang terimobilisasi ke
dalam permukaan mikroplat membuat pemisahan dari material yang tidak
berikatan menjadi lebih mudah. Kemampuan untuk mencuci material nonspesifik
yang tidak berikatan membuat pemeriksaan ELISA menjadi alat pemeriksaan
yang akurat untuk mengukur analit spesifik (Booster, 2020).
C. ALAT DAN BAHAN
ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay)

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

NO NAMA ALAT/ DG FUNGSI PROSEDUR KERJA ALAT


GAMBAR
1 Berfungsi untuk menilai Prosedur pemeriksaan ELISA
kuantifikasi kadar diawali dengan proses penempelan
peptida, protein, (coating) antigen dan atau antibodi
antibodi dan hormon, pada permukaan sumuran pada
berdasarkan prinsip plate. Selanjutnya, dilakukan
ikatan antigen-antibodi. tahapan blocking (pengeblokan)
ikatan antigen dan antibodi pada
unspecific-site dengan blocking
agent. Setelah dilakukan inkubasi
dan pencucian, plate diinkubasi
dengan antibodi yang terikat
dengan enzim. Selanjutnya,
dilakukan pencucian plate dan
dilanjutkan dengan penambahan
substrate sehingga akan dihasilkan
perubahan warna dan akan
didapatkan nilai OD (optical
density) yang dibaca dengan
ELISA reader. Tahapan pencucian
merupakan salah satu yang penting
untuk menghilangkan antibodi yang
tidak terikat dengan antigen. Selain
itu, pastikan agar tidak ada cairan
pencuci yang tertinggal pada plate,
karena dikhawatirkan akan
mempengaruhi tahapan
pemeriksaan selanjutnya.

E. PEMBAHASAN
Elisa (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay) adalah suatu teknik biokimia yang
terutama digunakan dalam bidang imunologi untuk mendekteksi kehadiran antibodi atau
antigen dalam suatu sampel. Elisa telah digunakan sebagai alat diagnostik dalam bidang
medis, patologi tumbuhan, dan juga berbagai bidang industri. Dalam pengertian sederhana ,
sejumlah antigen yang tidak dikenal ditempelkan pada suatu permukaan, kemudian
antibodi spesifik dicucikan pada permukaan tersebut, sehingga akan berikatan dengan
antigennya.

Adapun Jenis – Jenis Metode Elisa meliputi :


1. ELISA DIRECT
Teknik ELISA ini merupakan teknik Elisa yang paling sederhana. Teknik ini sering
kali digunakan untuk mendekteksi dan mengukur konsentrasi antigen pada sampel
ELISA direct menggunakan suatu antibodi spesifik (monoklonal)untuk mendeteksi
keberadaan antigen yang diinginkan pada sampel yang diuji.

2. ELISA INDIRECT
ELISA indirect ini pada dasarnya juga merupakan teknik ELISA paling sederhana,
hanya saja dalam teknik ELISA indirect yang dideteksi dan diukur konsentrasinya
merupakan antibodi.

3. ELISA SANDWICH
Teknik ELISA jenis ini menggunakan antibodi primer spesifik untuk menangkap
antigen yang diinginkan dan antibodi sekunder tertaut enzim signal untuk
mendeteksi keberadaan antigen yang diinginkan.

Cara Kerja Elisa :


A. Pendeteksian antibody dengan ELISA indirect:
1. Melapisi mikrotiter plate dengan antigen yang sudah dimurnikan dengan
membiarkan larutan berisi antigen menempel pada dinding/ permukaan
2. Membilas antigen yang tidak terikat dengan buffer.
3. Melapisi sisi-sisi tertentuyang mungkin tidak spesifik dilekati oleh antigen dengan
protein yang tidak berhubungan/tidak spesifik (seperti larutan susu bubuk).
4. Membilas protein yang tidak melekat.
5. Menambahkan sampel serum yang akan dideteksi antibodinya dan membiarkan
antibody spesifik untuk berikatan dengan antigen.
6. Membilas antibody yang tidak terikat.
7. Menambahkan anti-Ig yang akan berikatan pada daerah Fc pada antibody yang
spesifik (sebagai contoh, anti-rantai gamma manusia yang berikatan dengan IgG
manusia). Daerah Fc pada anti-Ig akan berikatan secara kovalen dengan enzim.
8. Membilas kompleks antibody-enzim yang tidak terikat.
9. Menambahkan substrat chromogenic: substrat yang tidak berwarna yang terikat ke
enzim akan dikonversi menjadi produk.
10. Inkubasi sampai muncul warna, dan
11. Ukur dengan spectrometer. Jika semakin pekat warna yang dideteksi, maka makin
besar kadar antibody spesifik dalam sampel.

B. Pendeteksian antigen dengan ELISA sandwich:


1. Melapisi mikrotiter plate dengan antibodi yang sudah dimurnikandimurnikan
dengan membiarkan larutan berisi antigen menempel pada dinding/permukaan
selama 30-60 menit.
2. Membilas antibodi yang tidak terikat dengan buffer.
3. Melapisi sisi-sisi tertentuyang mungkin tidak spesifik dilekati oleh antigen dengan
protein yang tidak berhubungan/tidak spesifik (seperti larutan susu bubuk).
4. Membilas protein yang tidak melekat.
5. Menambahkan sampel yang akan dideteksi antigennya dan membiarkan antibodi
untuk berikatan dengan antigen spesifik dari sampel.
6. Membilas antigen yang tidak terikat.
7. Menambahkan antibody yang telah terlabeli dengan enzim dan bersifat spesifik
untuk epitope yang berbeda pada antigen sampel, sehingga terbentuk sandwich.
8. Membilas antibody-enzim yang tidak terikat.
9. Menambahkan substrat chromogenic: substrat yang tidak berwarna yang terikat.
10. Inkubasi sampai muncul warna.
11. Ukur dengan spektrofotometer. Jika semakin pekat warna yang terdeteki, maka
makin besar kadarantigen spesifi dalam sampel.

Kelebihan dan Kekurangan Elisa

Teknik ELISA memiliki beberapa kelebihan, antara lain:


a) Teknik pengerjaan relatif sederhana.
b) Relatif ekonomis
c) Dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan antigen walaupun kadar antigen
tersebut sangat rendah (hal ini disebabkan sifat interaksi antara antibodi atau
antigen yang bersifat sangat spesifik).
d) Dapat digunakan dalam banyak macam pengujian.

Teknik ELISA memiliki beberapa kekurangan, antara lain:


a) Jenis antibodi yang dapat digunakan hanya jenis antibodi monoklonal (antibodi
yang hanya mengenali satu antigen).
b) Harga antibodi monoklonal relatif lebih mahal daripada antibodi poliklonal.
c) Pada beberapa macam teknik ELISA, dapat terjadi kesalahan pengujian.
d) Reaksi antara enzim signal dan substrat berlangsung relatif cepat, sehingga
pembacaan harus dilakukan dengan cepat.

Peralatan Elisa
a) Pipet Elisa (Mikropipet)
Mikropipet (micropipet) adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan
cairan dalam jumlah kecil secara akurat. Pipet otomatis ini mempunyai akuraritas
dan presisi yang lebih baik dari pada pipet gelas, Sehingga pada pemindahan cairan
dengan volume kecil kurang dari 1000 microliter, orang cenderung menggunakan
mikropipet, biasa juga disebut dengan pipet otomatis.
b) Washer System
adalah alat laboratorium yang dirancang untuk mengontrol prosedur pencucian
eksperimental sampel yang diatur dalam plate berdasarkan format tertentu. Alat ini
mudah digunakan dan memiliki berbagai format pencucian sesuai dengan
kebutuhan pengguna.
c) Plate Reader
Microplate reader adalah alat untuk menganalisa virus atau bakteri tanaman
berdasarkan densitas optik dimana antara referensi, buffer dan bahan yang diuji
ditempatkan pada plate.

F. KESIMPULAN

Elisa (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay) adalah suatu teknik biokimia yang terutama
digunakan dalam bidang imunologi untuk mendekteksi kehadiran antibodi atau antigen
dalam suatu sampel. Secara umum, teknik ELISA dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
teknik ELISA kompetitif yang menggunakan konjugat antigen-enzim atau konjugat
antibodi-enzim, dan teknik ELISA nonkompetitif yang menggunakan dua antibodi yaitu
primer dan sekunder.

G. DAFTAR PUSTAKA
Committee, CMHC. 15 April 2022. “Cara Mudah Pemeriksaan Elisa”.
https://cattleyapublicationservices.com/?p=378 , diakses pada 21 Nopember2022.

Modul Praktikum. “PEMERIKSAAN ELISA APOLIPOPROTEIN E”.


https://www.s3ilmukedokteranunud.org/wp-content/uploads/2021/01/Modul-Praktikum-
Elisa-Apolipoprotein-E.pdf , diakes pada 21 Nopember 2022.

PPT Kelompok 11. “Elisa (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay)”.


https://docs.google.com/presentation/d/12VNEj1Ct0m76e3YuN6pHKRfW1K51YuGa/edit
?usp=share_link&ouid=106184663535306210442&rtpof=true&sd=true , diakses pada 21
Nopember 2022.
PRAKTIKUM 12
A. JUDUL PRAKTIKUM
Kromatografi Kolom dan Lapis Tipis

B. DASAR TEORI
Kromatografi kolom adalah teknik pemisahan dan pemurnian dari suatu campuran
baik itu dalam fase cair maupun padat dengan menggunakan kolom untuk menghasilkan
senyawa yang di inginkan secara individu. Kromatografi kolom menggunakan media
berupa fase diam dan fase gerak. Fase diam dan fase gerak dibuat berdasarkan
kepolarannya dimana keduanya dibuat berlawanan seperti fase diam yang bersifat polar
dan fase gerak yang cenderung lebih non polar. Kekurangan dan kelebihan kromatografi
kolom yaitu:
Kekurangan
• Membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan prosesnya
• Harus melakukan elusi secara bertahap agar fase gerak yang digunakan habis
tertampung

Kelebihan

• Prosesnya yang sederhana


• Tidak memerlukan alat-alat yang kompleks dalam melakukannya
• Biaya yang dikeluarkan cukup murah

Kromatogrfi lapis tipis (KLT) adalah teknik yang digunakan untuk memisahkan
komponen suatu campuran menggunakan fase diam tipis yang didukung oleh larutan
penyangga. Sehingga KLT ini dilakukan pada skala analitik sebagai sarana untuk
memantau kemajuan rekasi dan skala preparatif untuk memurnikan sejumlah kecil
senyawa.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Kromatografi Kolom
2. Kromatografi Lapis tipis (KLT)

D. HASIL DAN PEMBAHASAN


NO NAMA GAMBAR FUNGSI PROSEDUR KERJA
ALAT
1 Kromatografi • untuk memurnikan • Sampel yang
Kolom bahan kimia dilarutkan dalam
tunggal dari sedikit pelarut,
campurannya. dituangkan melalui
atas kolom dan
dibiarkan mengalir
ke dalam adsorben
(bahan penyerap)
• Komponen dalam
sampel diabsorbsi
dari larutan secara
kuantitatif oleh
bahan penyerapan
berupa pita sempit
pada permukaan
atas kolom
• Dengan
menambahkan
pelarut secara terus
menerus, masing-
masing komponen
akan bergerak turun
melalui kolom dan
akan terbentuk pita
yang setiap zona
berisi satu macam
komponen
• Setiap zona yang
keluar kolom dapat
ditampung dengan
sempurna sebelum
zona yang lain
keluar kolom
2 Kromatografi • untuk memisahkan • Bergantung pada
Lapis Tipis senyawa organik. afinitas relatif
Karena senyawa pada fase
kesederhanaan dan diam dan fase gerak
kecepatan TLC, • Senyawa yang
sering digunakan berada di bawah
untuk memantau pengaruh fase gerak
kemajuan reaksi (didorong oleh aksi
organik dan untuk kapiler) bergerak
diatas permukaan
memeriksa fase diam. Senyawa
kemurnian produk. dengan afinitas yang
lebih tinggi ke fase
diam bergerak
perlahan dan yang
lain bergerak lebih
cepat.
• Setelah pemisahan
terjadi , masing-
masing komponen
divisualisasikan
sebagai bintik-bintik
pada tingkat
perjalanan yang
berbeda-beda.

E. PEMBAHASAN
Kromatografi kolom adalah teknik pemisahan dan pemurnian dari suatu campuran
baik itu dalam fase cair maupun padat dengan menggunakan kolom untuk menghasilkan
senyawa yang di inginkan secara individu. Fungsi dari kromatografi kolom adalah
untuk memurnikan bahan kimia tunggal dari campurannya. Jenis – Jenis Kromatografi
Kolom sebagai berikut :
1) Kromatografi Kolom Adsorsi
Pada jenis ini, senyawa yang dianalisa terbawa oleh fase gerak terikat karena
adanya interaksi dipol dipol dengan permukaan fase diam yang bersifat padat.
2) Kromatografi Kolom Pertukaran Ion
Seperti namanya kromatografi ini didasarkan adanya interaksi ion anatar ion
yang berada dalam fase gerak dengan ion yang berada dalam fase diam.
3) Kromatografi Kolom Partisi
Kromatografi jenis ini menggunakan fase diam cair yang dilapiskan pada bahan
pendukung padat (polimer / silika) sedangkan fase geraknya dapat berupa cair
(liquid liquid chromatografi) ataupun gas (gas liquid chromatografi).
4) Kromatografi Kolom Filtrasi Gel
Pada kromatografi ini fase diam yang digunakan adalah suatu bahan porous yang
dapat dilalui fase gerak yang bersifat cair.

Jenis jenis berdasarkan Fase sebagi berikut :

1) Kromatografi Kolom Fase Normal


Kromatografi dengan fase geraknya yang bersifat non-polar dan fase diamnya
bersifat polar. Tingkat kepolaran yang lebih rendah akan terelusi lebih awal
2) Kromatografi Kolom Fase Terbalik
Kromatografi dengan fase geraknya bersifat polar dan fase diamnya bersifat non -
polar. Tingkat kepolaran yang lebih tinggi akan terelusi lebih awal.

Komponen Kromatografi Kolom yaitu :

1) Tabung kromatografi, tabung berbentuk silinder dan terbuat dari kaca.


2) Batang pemampat, untuk memadatkan wol kaca atau kapas pada dasar tabung serta
untuk memadatkan zat penjerap secara merata di dalam tabung.
3) Cakram kaca berpori, melekat pada dasar tabung dan berfungsi untuk menyangga
isinya. Cakram kaca berpori atau wol kaca atau kapas ditutupi setebal 30-60 mm
atau dengan pasir bersih 50-100 mesh.
4) Sebuah tabung pengalir dengan diameter yang lebih kecil untuk mengeluarkan
cairan yang menyatu dengan tabung atau disambung melalui suatu sambungan
antibocor pada ujung bawah tabung utama. Tabung pengalir umumnya berdiameter
dalam antara 3 mm hingga 6 mm.
5) Kran, untuk mengatur laju aliran pelarut yang melalui kolom dengan teliti.
6) Kolom, ukuran kolom bervariasi, kolom yang umum digunakan dalam analisis
farmasi mempunyai diameter dalam antara 10 mm hingga 30 mm dan panjangnya
antara 150 mm hingga 400 mm tidak termasuk tabung pengalir.

Kromatogrfi lapis tipis (KLT) adalah teknik yang digunakan untuk memisahkan
komponen suatu campuran menggunakan fase diam tipis yang didukung oleh larutan
penyangga. Sehingga KLT ini dilakukan pada skala analitik sebagai sarana untuk
memantau kemajuan rekasi dan skala preparatif untuk memurnikan sejumlah kecil
senyawa. Prinsip kerja kromatografi lapis tipis :

1) Bergantung pada afinitas relatif senyawa pada fase diam dan fase gerak
2) Senyawa yang berada di bawah pengaruh fase gerak (didorong oleh aksi kapiler)
bergerak diatas permukaan fase diam. Senyawa dengan afinitas yang lebih tinggi
ke fase diam bergerak perlahan dan yang lain bergerak lebih cepat.
3) Setelah pemisahan terjadi , masing-masing komponen divisualisasikan sebagai
bintik-bintik pada tingkat perjalanan yang berbeda-beda.

Kelebihan Kromatografi Lapis Tipis :

• KLT lebih banyak digunakan untuk tujuan analisis


• Ketepatan penentuan kadar akan lebih baik karena komponn yang akan
ditentukan merupakan bercak yang tidak bergerak
• Hanya membutuhkan sedikit pelarut
• Biaya yang terjangkau
• Dapat utnuk memisahkan senyawa hidrofobik

Kekurangan Kromatografi Lapis Tipis :

• Butuh ketekunan dan kesabaran yang ekstra untuk mendapatkan bercak/noda


yang diharapkan
• Butuh sistem trial dan eror untuk menentukan sistem eleuen yang cocok
• Memerlukan waktu yang cukup lama jika dilakukan dengan tidak tekun

F. KESIMPULAN
Kromatografi kolom adalah teknik pemisahan dan pemurnian dari suatu campuran baik
itu dalam fase cair maupun padat dengan menggunakan kolom untuk menghasilkan
senyawa yang di inginkan secara individu. Kromatografi kolom menggunakan media
berupa fase diam dan fase gerak. Fase diam dan fase gerak dibuat berdasarkan
kepolarannya dimana keduanya dibuat berlawanan seperti fase diam yang bersifat polar
dan fase gerak yang cenderung lebih non polar.

Kromatogrfi lapis tipis (KLT) adalah teknik yang digunakan untuk memisahkan
komponen suatu campuran menggunakan fase diam tipis yang didukung oleh larutan
penyangga. Sehingga KLT ini dilakukan pada skala analitik sebagai sarana untuk
memantau kemajuan rekasi dan skala preparatif untuk memurnikan sejumlah kecil
senyawa.

G. DAFTAR PUSTAKA
Power Point Instrumentasi Kelompok 12, “Kromatografi Kolom & Lapis Tipis”

Fungsi Kromatografi Kolom


https://id.wikipedia.org/wiki/Kromatografi_kolom#:~:text=Kromatografi%20kolom%20a
dalah%20metode%20yang,fasa%20diam%20yang%20telah%20digunakan.
Fungsi Kromatografi Lapis Tipis
https://repository.unmul.ac.id/bitstream/handle/123456789/6733/3.%20Kromatografi%20l
apis%20tipis%20%3B%20metode%20sederhana%20dalam%20analisis%20kimia%20tum
buhan%20berkayu.pdf?sequence=1&isAllowed=y
Cara penggunaan kromatografi kolom
https://onlinelearning.uhamka.ac.id/mod/resource/view.php?id=205518
Jenis jenis kromatografi
https://www.sentrakalibrasiindustri.com/mengenal-jenis-kromatografi-dan-kolom-hplc/
PRAKTIKUM 13
A. JUDUL PRAKTIKUM
Gas Chromatography-Mass Spectroscopy (Gc-Ms)

B. DASAR TEORI
Kromatografi gas-spektrometri massa atau dikenal dengan GC-MS (Gas
Chromatography-Mass Spectroscopy) adalah suatu metode yang menggabungkan
fitur-fitur dari kromatografi gas dan spektrometri massa untuk mengidentifikasi zat-
zat berbeda dalam suatu sampel. Atau dengan kata lain, metode kombinasi antara
kromatografi gas dan spektrometri massa yang memiliki prinsip kerja yang berbeda
tetapi dapat melengkapi satu sama lain. Paduan GC-MS bertujuan untuk menganalisis
berbagai senyawa dalam suatu sampel.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Gas Chromatography-Mass Spectroscopy (Gc-Ms)

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

NO NAMA GAMBAR FUNGSI PROSEDUR KERJA


ALAT
1 Gc-Ms • digunakan • GC-MS dinyalakan,
untuk memisahkan atur seluruh komponen
dan yang terkait hingga
mengidentifikasi sampel 1 milimikron
komponen- siap diinjeksikan dan
komponen siap running.
campuran yang • Tampilan analisis diatur
mudah menguap . • Data sampel diisikan
atau ditekan sample
login pada monitor
sambal menunggu GC
dan MS pada monitor
dalam kondisi siap.
• Tombol start pada
monitor ditekan,
sehingga automatic
injector membersihkan
syringe sesuai setting.
• Gas pembawa dari
tangki bertekanan
tinggi mengalir melalui
pengatur tekanan
kemudian melewati
filter gas alat injection.
• Sampel yang sudah
menguap dibawa
menuju kolom kapiler
oleh gas pembawa.
• Kemudian sampel
dalam kolom dibawa
menuju alat MS.
• Melewati spectra
pemancaran sinar alfa
terjadi pada filament
sehingga terjadi
fragmentasi senyawa
yang dianalisis.
• Puncak grafik
diidentifikasi tiap
waktu retensi dari
puncak awal sampai
puncak akhir dan
dicocokkan dengan
references pada
program GCMS tekan
similary search.
• GC-MS dimatikan

E. PEMBAHASAN
Pengertian Kromatografi Gas (Gas Chromatography (GC)) :
Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan molekul berdasarkan perbedaan pola
pergerakan antara fase gerak dan fase diam untuk memisahkan komponen yang
berada pada larutan. Kromatografi Gas (GC) digunakan dalam kimia organik untuk
pemisahan dan analisis. GC dapat menguji kemurnian dari bahan tertentu, atau
memisahkan berbagai komponen dari campuran.
Pengertian Spektrometri Massa (Mass Spectroscopy (MS)) :
Spektrometer massa adalah suatu instrumen yang dapat menyeleksi molekul-molekul
gas bermuatan berdasarkan massa atau beratnya. Umumnya spectrum massa diperoleh
dengan mengubah senyawa suatu sampel menjadi ion-ion yang bergerak cepat yang
dipisahkan berdasarkan perbandingan massa terhadap muatan (m/e).
Kromatografi gas-spektrometri massa atau dikenal dengan GC-MS (Gas
Chromatography-Mass Spectroscopy) adalah suatu metode yang menggabungkan
fitur-fitur dari kromatografi gas dan spektrometri massa untuk mengidentifikasi zat-
zat berbeda dalam suatu sampel. Atau dengan kata lain, metode kombinasi antara
kromatografi gas dan spektrometri massa yang memiliki prinsip kerja yang berbeda
tetapi dapat melengkapi satu sama lain. Paduan GC-MS bertujuan untuk menganalisis
berbagai senyawa dalam suatu sampel.

F. KESIMPULAN
Perkembangan teknologi instrumen menghasilkan alat yang merupakan
gabungan dari dua sistem dan prinsip kerjanya yang berbeda tetapi dapat saling
melengkapi, yaitu gabungan antara kromatografi gas dan spektrometer massa (GC-
MS). Kromatografi gas dan spektrometer masa memilki keunikan masing masing
dimana keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Dengan menggabungkan
kedua teknik tersebut diharapkan mampu meningkatkan kemampuan dalam
menganalisis sampel dengan mengambil kelebihan masing-masing teknik dan
meminimalisir kekurangannya agar dapat diaplikasikan di dalam kehidupan.

G. DAFTAR PUSTAKA

Power Point Instrumentasi Kelompok 13, “Gas Chromatography-Mass Spectroscopy


(Gc-Ms)”

Anda mungkin juga menyukai